Epulis
Epulis
Definisi
Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva
(gusi). Ada beberapa jenis dari epulis, masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan
khas.
Jenis-jenis Epulis
I . Epulis Fissuratum
Definisi
Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa yang berlebihan di daerah mukosa yang berkontak dengan
tepi gigi tiruan yang biasanya terlalu cekat dan menekan mukosa. Epulis fissuratum juga
sering disebut inflammatory fibrous hyperplasia, atau denture epulis.
Pertumbuhan jaringan ikat tersebut disebabkan oleh iritasi kronik karena pemakaian gigi
tiruan, di mana tepi gigi tiruan menekan daerah gusi yang berbatasan dengan pipi bagian
dalam (alveolar vestibular mucosa). Penekanan tersebut menyebabkan tulang daerah tersebut
terus menerus berubah karena kehilangan tulang, akibatnya dukungan tulang untuk basis gigi
tiruan menjadi tidak stabil. Hal ini lama kelamaan mengarah kepada terjadinya penonjolan
yaitu epulis fissuratum.
Gbr. Epulis fissuratum yang tampak sebagai penonjolan vestibulum yang berkontak dengan tepi gigi tiruan
Kondisi ini paling sering terjadi pada orang usia lanjut karena pasien dalam kelompok umur
tersebut banyak yang menggunakan gigi tiruan. Namun masalah ini cenderung berkurang
dengan makin berkembangnya teknologi kedokteran gigi dan meningkatnya kesadaran pasien
untuk menjaga keutuhan dan kesehatan gigi dan mulut sehingga kebutuhan akan gigi tiruan
bisa jadi berkurang. Tampaknya kondisi ini lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria
Gejala
Lesi yang tersusun dari jaringan yang berlebihan ini umumnya berupa lipatan hiperplastik
berwarna merah muda, keras dan fibrous. Bagian dalam dan luar dari lesi terpisah oleh
cekungan (groove) dalam yang menandakan tempat di mana tepi gigi tiruan menekan
mukosa.
Epulis fissuratum jarang terjadi di daerah lingual (bagian yang menghadap lidah), dan lebih
sering dijumpai di bagian depan rahang (anterior).
Ukuran lesi ini bervariasi. Ada lesi yang berukuran kecil namun ada juga yang luas dan
melibatkan seluruh daerah mukosa (mukosa vestibulum) yang berkontak dengan tepi gigi
tiruan.
Terkadang iritasi dapat cukup parah sehingga menyebabkan mukosa tampak kemerahan dan
ulserasi, terutama di dasar cekungan di mana tepi gigi tiruan berkontak dengan mukosa.
Perawatan
Lesi ini dapat dihilangkan dengan eksisi. Selain itu, gigi tiruan yang menjadi timbulnya lesi
ini harus diperbaiki hingga dapat memiliki kecekatan yang baik namun tidak memberi
tekanan berat terhadap mukosa supaya mencegah iritasi yang lebih berat lagi.
Meski lesi ini sangat jarang dihubungkan dengan karsinoma sel skuamosa, namun sebagai
tindakan preventif sebaiknya dilakukan pemeriksaan mikroskopis pada lesi yang telah
dibuang tersebut.
Definisi
Epulis jenis ini juga sering disebut sebagai peripheral giant cell granuloma, giant cell
reparative granuloma, osteoclastoma and myeloid epulis. Penyebab pastinya tidak diketahui,
namun diperkirakan giant cell epulis terjadi sebagai respon terhadap suatu cedera. Selain itu,
banyak kasus yang pasiennya mengekspresikan reseptor permukaan untuk hormon estrogen,
sehingga timbul spekulasi bahwa pengaruh hormonal dapat memainkan peranan terhadap
perkembangan lesi ini.
Giant cell epulis dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling banyak didiagnosa
pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan terutama terjadi pada wanita.
Gambar. Giant Cell Epulis pada daerah palatal gigi insisif atas
Gejala
Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi
sehingga mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.
Ukurannya bervariasi, sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada
kasus yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang
bentuknya tidak beraturan yang dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa
kasus giant cell epulis dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran
radiografis akan terlihat erosi tulang.
Perawatan
Perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi
yang berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau
dilakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root planing). Dilaporkan
angka rekurensi sebesar 10 % sehingga diperlukan tindakan eksisi kembali.
Definisi
Penyebab dari terjadinya epulis kongenital belum pasti namun para ilmuwan meyakini bahwa
epulis ini berasal dari sel-sel mesenkim primitif yang asalnya dari neural crest.
Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang ditemui, dan terjadi pada bayi
saat kelahiran. Dari penelitian didapati bahwa epulis kongenital lebih banyak dijumpai pada
bayi perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1, dan paling banyak terjadi pada maksila
(rahang atas) dibandingkan mandibula (rahang bawah).
Gambar. Seorang bayi perempuan dengan congenital epulis, kasus yang pertama kali dilaporkan pada tahun 1871 dan hingga kini hanya sekitar 200
kejadian yang pernah dilaporkan.
Gejala
Pada bayi yang baru lahir dijumpai massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada tulang
rahang atas bagian anterior (depan). Dari 10% kasus yang dilaporkan, lesi yang terjadi adalah
lesi multipel namun dapat juga berupa lesi tunggal. Ukuran lesi bervariasi, dari 0.5 cm hingga
2 cm namun ada kasus di mana ukuran epulis mencapai 9 cm. lesi ini lunak, bertangkai dan
terkadang berupa lobus-lobus dari mukosa alveolar. Bila epulis terlalu besar, dapat
mengganggu saluran pernafasan dan menyulitkan bayi saat menyusu.
Secara histologis, epulis kongenital mirip dengan granular cell tumor yang terjadi pada orang
dewasa. Perbedaannya adalah pada epulis kongenital tidak rekuren dan tampaknya tidak
berpotensi ke arah keganasan.
Kelainan ini dapat ditemui secara dini saat sang ibu memeriksakan kandungan melalui alat
sonography namun diagnosa yang pasti belum dapat ditegakkan.
Perawatan
Pada sebagian besar kasus, epulis cenderung mengecil dengan sendirinya dan menghilang
saat bayi mencapai usia sekitar 8 bulan. Dengan demikian lesi yang berukuran kecil tidak
membutuhkan perawatan.
Lesi yang lebih besar dapat mengganggu pernafasan dan/atau menyusui sehingga perlu
dilakukan pembedahan dengan anestesi total. Dilaporkan keberhasilan penggunaan laser
karbondioksida untuk mengoperasi lesi epulis yang besar. Dari kasus-kasus yang ada,
kejadian ini tampaknya tidak mengganggu proses pertumbuhan gigi.
Definisi
Epulis gravidarum adalah granuloma pyogenik yang berkembang pada gusi selama
kehamilan. Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak mulut dengan angka
kejadian berkisar dari 0.2 hingga 5 % dari ibu hamil. Epulis tipe ini berkembang dengan
cepat, dan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya.
Tumor kehamilan ini biasanya muncul pada trimester pertama kehamilan namun ada pasien
yang melaporkan kejadian ini pada trimester kedua kehamilannya. Perkembangannya cepat
seiring dengan peningkatan hormon estrogen dan progestin pada saat kehamilan. Penyebab
dari tumor kehamilan hingga saat ini masih belum dipastikan, namun diduga kuat
berhubungan erat dengan perubahan hormonal yang terjadi pada saat wanita hamil. Faktor
lain yang memberatkan keadaan ini adalah kebersihan mulut ibu hamil yang buruk.
Gejala
Tumor kehamilan ini tampak sebagai tonjolan pada gusi dengan warna yang bervariasi mulai
dari merah muda, merah tua hingga papula yang berwarna keunguan, paling sering dijumpai
pada rahang atas. Umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit, namun lesi ini sangat
mudah berdarah saat pengunyahan atau penyikatan gigi. Pada umumnya lesi ini berukuran
diameter tidak lebih dari 2 cm, namun pada beberapa kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh
lebih besar sehingga membuat bibir pasien sulit dikatupkan.
Perawatan
Umumnya lesi ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya segera setelah ibu
melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda
hingga setelah kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan perdarahan terus terjadi sehingga
mengganggu penyikatan gigi yang optimal dan rutinitas sehari-hari.
Namun pada kasus-kasus dimana epulis tetap bertahan setelah bayi lahir, diperlukan biopsi
untuk pemeriksaan lesi secara histologis. Rekurensi yang terjadi secara spontan dilaporkan
pada 75 % kasus, setelah 1 hingga 4 bulan setelah melahirkan.
Bila massa tonjolan berukuran besar dan mengganggu pengunyahan dan bicara, tonjolan
tersebut dapat diangkat dengan bedah eksisi yang konservatif. Namun terkadang tumor
kehamilan ini dapat diangkat dengan Nd:YAG laser karena memberi keuntungan yaitu sedikit
perdarahan.
...EPULIS...
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada di atas gingival
dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat fibrous, hiperplastik
atau granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut
sensile dan dan bisa pula bertangkai (peduncullated). Epulis ini dapat berasal dari iritasi
kronis yang berlanjut menjadi epulis fissuratum/denture hyperplasia akibat rangsangan tepi
protesa tidak baik dan berlangsung lama dalam rongga mulut. Selain itu epulis juga dapat
terjadi pada pasien dengan gangguan hormonal.
# JENIS-JENIS EPULIS
2. Epulis Fibromatosa
Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada
pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain
bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan
kokoh. Epulis ini pula tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
3. Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa merupakan lesi yang timbul akibat dampak pasca bedah dari soket
setelah dilakukan ekstraksi.Epulis ini terjadi pada interdental gingiva, benjolan massa
irregular, warna kemerahan/kebiruan, bertangkai dan mudah berdarah. Epulis ini memiliki
differential diagnosis dengan tampak klinis yang mirip antara lain pyogenic granulomas, atau
herniation dari sinus maksilaris.
# PERAWATAN
Secara umum, epulis disebabkan oleh iritasi kronis dan gangguan hormonal. Maka
perawatannya dapat berupa kuretase, eksisi, hingga menghilangkan faktor iritan.
...EPULIS...
epulis adalah suatu tumor jinak pertumbuhan di atas gingiva yang berasal dari jaringan
periodental dan jaringan periosteum.
bersifat fibrous, hiperplastik atay granulatif
pertumbuhan : sessile / tidak bertangkai, pedunculated/ bertangkai besar dan bervariasi
etiologi
iritasi kronis menjadi epulis fissuratum = denture hipeplasia sehingga rangsangan tepi
protesa kurang baik dan berlangsung lama
macam-macam epulis
1. epulis congenital
terdapat pada bayi yang baru lahir
belum diketahui dengan jelas diduga berasal dari sel epitel
pengobatan : eksisi
dapat ditemukan pad mukosa mulut, terjadi gangguan pernapasan dan intake makanan
jika epulis ini membesar
2. epulis fibromatosa
etiologi : iritasi kronis
klinis : letak antara 2 gigi, bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal
pengobatan : eksisi
terjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi dan lidah
3. epulis granumatosa
etiologi : iritasi kronis yaitu granuloma yang tidak terangkat pada saat ekstraksi,
misalnya pada tepi ginggiva interdental dan bekas pencabutan gigi....bisa berupa
kalkulus,karies, tambalan ataui gigi palsu yang tajam
pengobatan : eksisi
6. epulis angiomatosa
etiologi : belum diketahui (dicurigai adanya trauma minor pada pembuluh darah)
merupakan respon dari granulasi yang berlebihan
Epulis
Epulis adalah suatu tumor yang bersifat jinak dan pertumbuhannya berada di atas gingival
dan berasal dari periodontal dan jaringan periosteum. Epulis ini bersifat fibrous, hiperplastik
atau granulatif. Dalam pertumbuhannya epulis ini bisa tidak bertangkai atau biasa disebut
sensile dan dan bisa pula bertangkai (peduncullated). Epulis ini dapat berasal dari iritasi
kronis yang berlanjut menjadi epulis fissuratum/denture hyperplasia akibat rangsangan tepi
protesa tidak baik dan berlangsung lama dalam rongga mulut. Selain itu epulis juga dapat
terjadi pada pasien dengan gangguan hormonal.
JENIS-JENIS EPULIS
Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Congenitalis
2. Epulis Fibromatosa
3. Epulis Granulomatosa
4. Epulis Fissuratum
5. Epulis Gravidarum
6. Epulis Angiomatosa
2. Epulis Fibromatosa
Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada
pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain
bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan
kokoh. Epulis ini pula tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
3. Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa merupakan lesi yang timbul akibat dampak pasca bedah dari soket
setelah dilakukan ekstraksi.Epulis ini terjadi pada interdental gingiva, benjolan massa
irregular, warna kemerahan/kebiruan, bertangkai dan mudah berdarah. Epulis ini memiliki
differential diagnosis dengan tampak klinis yang mirip antara lain pyogenic granulomas, atau
herniation dari sinus maksilaris.
PERAWATAN
Secara umum, epulis disebabkan oleh iritasi kronis dan gangguan hormonal. Maka
perawatannya dapat berupa kuretase, eksisi, hingga menghilangkan faktor iritan.
EPULIS
Tumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor
penyebab tumor. Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik dan non odontogenik.
Tumor odontogenik, dibagi lagi menjadi tumor yang berasal dari ektodermal, mesiodermal,
Tumor non-osteogenik dibagi menjadi tumor epitel, hiperplasi inflamasi dan tumor
mesiodermal. Pada penggolongan ini, epulis termasuk kepada tumor epitel. Epulis adalah
istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi). Faktor
predisposes dari epulis adalah iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar
gigi. Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain : epulis congenitalis,
epulis fibromatosa, epulis granulomatosa, epulis fissuratum, epulis gravidarum, dan epulis
angiomatosa.
Perubahan hormon yang terjadi saat hamil berpengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan
mulut, termasuk gusi. Perubahan hormon ini menyebabkan terjadinya perlunakan pembuluh
darah gusi sehingga bisa menimbulkan peradangan pada gusi. Masalah lain adalah
pembengkakan pada gusi (epulis gravidarum) yang terjadi di gusi di antara dua gigi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva
(gusi). Ada beberapa jenis dari epulis, masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan
khas.
2. Faktor predisposisi
Iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar gigi.
3. Jenis-jenis Epulis
Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Gravidarum
2. Epulis Congenitalis
3. Epulis Fibromatosa
4. Epulis Granulomatosa
5. Epulis Fissuratum
6. Epulis Angiomatosa
Definisi
Epulis gravidarum adalah granuloma pyogenik yang berkembang pada gusi selama
kehamilan. Tumor ini adalah lesi proliferatif jinak pada jaringan lunak mulut dengan angka
kejadian berkisar dari 0.2 hingga 5 % dari ibu hamil. Epulis tipe ini berkembang dengan
cepat, dan ada kemungkinan berulang pada kehamilan berikutnya.Tumor kehamilan ini
biasanya muncul pada trimester pertama kehamilan namun ada pasien yang melaporkan
Etiologi
Perkembangannya cepat seiring dengan peningkatan hormon estrogen dan progestin pada saat
kehamilan. Penyebab dari tumor kehamilan hingga saat ini masih belum dipastikan, namun
diduga kuat berhubungan erat dengan perubahan hormonal yang terjadi pada saat wanita
hamil. Faktor lain yang memberatkan keadaan ini adalah kebersihan mulut ibu hamil yang
buruk.
Gambar 2. Epulis gravidarum pada wanita hamil
Pemeriksaan Fisik
Gejala tumor kehamilan ini tampak sebagai tonjolan pada gusi dengan warna yang bervariasi
mulai dari merah muda, merah tua hingga papula yang berwarna keunguan, paling sering
Riwayat Penyakit
Umumnya pasien tidak mengeluhkan rasa sakit, namun lesi ini sangat mudah berdarah saat
pengunyahan atau penyikatan gigi. Pada umumnya lesi ini berukuran diameter tidak lebih
dari 2 cm, namun pada beberapa kasus dilaporkan ukuran lesi yang jauh lebih besar sehingga
Perawatan
Umumnya lesi ini akan mengecil dan menghilang dengan sendirinya segera setelah ibu
melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda
hingga setelah kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan perdarahan terus terjadi sehingga
untuk pemeriksaan lesi secara histologis. Rekurensi yang terjadi secara spontan dilaporkan
pada 75 % kasus, setelah 1 hingga 4 bulan setelah melahirkan.Bila massa tonjolan berukuran
besar dan mengganggu pengunyahan dan bicara, tonjolan tersebut dapat diangkat dengan
bedah eksisi yang konservatif. Namun terkadang tumor kehamilan ini dapat diangkat dengan
2. Epulis fibromatosa
Epulis jenis ini lebih sering dujumpai dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami
rekuren (kambuh) bila operasi pengangkatannya tidak sempurna. Umumnya dijumpai pada
orang dewasa. Terutama pada bagian gingiva, bibir dan mukosa bagian bukal
klinis : letak antara 2 gigi, bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal
pengobatan : eksisi
terjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi dan lidah
Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada
pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain
bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan
kokoh. Epulis ini pula tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika epulis fibroma menjadi terlalu besar, bisa mengganggu pengunyahan dan menjadi trauma
serta ulserasi. Histologis ditandai oleh proliferasi jaringan ikat collagenic dengan berbagai
derajat dari sel infiltrasi inflamasi. Permukaan lesi ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis.
Pengobatan ini dengan eksisi biopsi bedah dan memiliki tujuan untuk menyingkirkan
lesi/neoplasma lainnya.
Mikroskopis
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan
ditandai oleh adanya rate peg tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat
dan kolagen yang tersusun dalam berkas yang tidak beraturan. Juga ada sel radang kronis
dalam stroma.
3. Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling banyak
didiagnosa pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan terutama terjadi pada wanita.
Gambar 5. Epulis granulomatosa pada daerah palatal gigi insisif atas
Gejala
Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi
sehingga mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.
Ukurannya bervariasi, sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada
kasus yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang
bentuknya tidak beraturan yang dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa
kasus giant cell epulis dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran
radiografis akan terlihat erosi tulang. Sebagian besar terdiri atas jaringan granulasi.
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan
rete peg (papil epitel yang masuk ke dalam stroma jaringan ikat dibawah epitel) yang tidak
beraturan. Stroma terdiri dari jaringan granulasi yang disusun oleh jaringan ikat, pembuluh
darah, sebukan sel radang akut dan kronis. Bila ada ulserasi, biasnya sel radang yang banyak
Perawatan
Perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi
yang berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau
dilakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root planing). Dilaporkan
3. Epulis Kongenital
Definisi
Penyebab dari terjadinya epulis kongenital belum pasti namun para ilmuwan meyakini bahwa
epulis ini berasal dari sel-sel mesenkim primitif yang asalnya dari neural crest.
Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang ditemui, dan terjadi pada bayi
saat kelahiran. Dari penelitian didapati bahwa epulis kongenital lebih banyak dijumpai pada
bayi perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1, dan paling banyak terjadi pada maksila
dilaporkan pada tahun 1871 dan hingga kini hanya sekitar 200 kejadian yang pernah
dilaporkan.
Gejala
Pada bayi yang baru lahir dijumpai massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada tulang
rahang atas bagian anterior (depan). Dari 10% kasus yang dilaporkan, lesi yang terjadi adalah
lesi multipel namun dapat juga berupa lesi tunggal. Ukuran lesi bervariasi, dari 0.5 cm hingga
2 cm namun ada kasus di mana ukuran epulis mencapai 9 cm. lesi ini lunak, bertangkai dan
terkadang berupa lobus-lobus dari mukosa alveolar. Bila epulis terlalu besar, dapat
Secara histologis, epulis kongenital mirip dengan granular cell tumor yang terjadi pada orang
dewasa. Perbedaannya adalah pada epulis kongenital tidak rekuren dan tampaknya tidak
berpotensi ke arah keganasan. Kelainan ini dapat ditemui secara dini saat sang ibu
memeriksakan kandungan melalui alat sonography namun diagnosa yang pasti belum dapat
ditegakkan.
Perawatan
Pada sebagian besar kasus, epulis cenderung mengecil dengan sendirinya dan menghilang
saat bayi mencapai usia sekitar 8 bulan. Dengan demikian lesi yang berukuran kecil tidak
membutuhkan perawatan.
Lesi yang lebih besar dapat mengganggu pernafasan dan/atau menyusui sehingga perlu
karbondioksida untuk mengoperasi lesi epulis yang besar. Dari kasus-kasus yang ada,
Penatalaksanaan
Ekskokleasi epulis ialah pengangkatan jaringan patologis dari ginggiva, pencabutan gigi yang
a. Indikasi operasi
Ko morbiditas berat
c. Diagnosis Banding
Karsinoma gingiva
d. Pemeriksaan Penunjang
FNA
e. Teknik Operasi
Menjelang operasi
Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani
serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari
Tahapan operasi
Dilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum dengan intubasi
nasotrakheal kontralateral dari lesi, atau kalau kesulitan bisa orotrakeal yang
diletakkan pada sudut mulut serta fiksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan
Dengan menggunakan mouth spreader mulut dibuka sehingga lapangan operasi lebih
jelas. Insisi dilakukan diluar tepi lesi pada jaringan yang sehat dengan menggunakan
dengan jalan mencabut gigi yang terlibat serta lakukan kerokan pada sisa sekitar
tumor.
f. Komplikasi operasi
Perdarahan
Infeksi
Residif
g. Mortalitas
Sangat rendah
h. Perawatan Pascabedah
makan.
Pada penderita yang dipasang kasa verband tampon steril pada saat operasi untuk
menghentikan perdarahan pada bekas akar gigi, bisa dilepas setelah 1 jam dari operasi atau
minum/makan.
i. Follow-Up
4. Epulis Fissuratum
Definisi
Epulis fissuratum adalah hyperplasia mukosa akibat trauma ringan kronik oleh pinggiran gigi
Patofisiologi
Epulis fissuratum muncul berhubungan dengan pinggiran gigi palsu. Epulis biasanya
Ras
Kebanyakan epulis fissuratum terjadi pada ras kulit putih. Ini berhubungan dari dominasi ras
Jenis Kelamin
Kebanyakan kasus terjadi pada wanita. Pada kenyataannya, wanita lebih suka menggunakan
gigi palsu dalam waktu yang lebih lama, karena alasan estetik. Kemungkinan, perubahan
epitel menjadi atropi pada wanita menopause, mempengaruhi kejadiannya pada wanita yang
lebih tua.
Umur
Epulis fissuratum terbanyak terjadi pada umur 50, 60, dan 70-an, tapi dapat ditemukan pada
hampir seluruh umur. Epulis fissuratum pernah ditemukan pada anak kecil. Faktanya, lesi
berhubungan dengan penggunaan gigi palsu dan proses iritasi yang kronis memiliki insidensi
Riwayat Penyakit
Epulis fissuratum berkembang lambat pada periode yang panjang pada pasien dengan nyeri
Pemeriksaan Fisik
pembengkakan pada mukosa hiperplastik, dimana meliputi pinggiran dari gigi palsu.
Lesi lebih sering pada bagian depan dari gigi palsu. Lesi pada daerah lingual jarang
Permukaan dari massa epulis fissuratum : halus, biasanya berbentuk ulseran atau
papiler.
Ukuran dari lesi epulis fissuratum lesion bervariasi; pada beberapa lesi kecil, tapi
dapat meliputi seluruh mukosa vestibuler yang kontak dengan gigi palsu.
Walaupun sering dalam warna mukosa, eritema juga bisa terjadi, jika terjadi
kapiler.
Gambar 8. Epulis Fissuratum pada anterior mandibula, pada tempat gigi palsu biasa dipasang.
Terlihat fambaran eritema. Pada permukaan lesi biasanya halus seperti pada gambar.
Etiologi
Penyebab dari epulis fissuratum adalah iritasi kronis ringan pada tempat pemasangan gigi
palsu. Biasanya, berhubungan dengan resopsi dari tulang alveolar, supaya gigi palsu dapat
Perawatan
PerawatanLesi ini dapat dihilangkan dengan eksisi. Selain itu, gigi tiruan yang menjadi
timbulnya lesi ini harus diperbaiki hingga dapat memiliki kecekatan yang baik namun tidak
memberi tekanan berat terhadap mukosa supaya mencegah iritasi yang lebih berat lagi.
Meski lesi ini sangat jarang dihubungkan dengan karsinoma sel skuamosa, namun sebagai
tindakan preventif sebaiknya dilakukan pemeriksaan mikroskopis pada lesi yang telah
dibuang tersebut.
Pencegahan
Pemeriksaan gigi rutin, dapat mencegah epulis fissuratum. Pasien yang menggunakan gigi
palsu jarang sadar, bahwa mereka juga perlu memeriksakan kesehatan mulut mereka ke
Prognosis
Dengan penatalaksanaan segera, prognosis dari epulis fissuratum ini adalah baik. Masalah
yang mungkin terjadi adalah, massa pada daerah mukosa vestibuler dan berhubungan dengan
gigi palsu sering lolos dari diagnosis sebagai epulis fissuratum. Sayangnya, pada kasus yang
jarang, massa ini dapat menjadi skuamos sel karsinoma atau sudah bermetastase. Karena itu,
Edukasi pasien
Menyarankan kepada pasien untuk memeriksakan gigi mereka secara rutin jika dibutuhkan
Gambar 9. massa pada mukosa vestibuler posterior ini, berhubungan dengan penggunaan gigi
palsu total. Pada pasien ini, massa sudah berubah menjadi skuamous sel karsinoma.
Pembengkakan lunak pada ginggiva, yang karakteristik jaringan granulasi merah pucat.
Mudah berdarah oleh karena dilatasi pembuluh darah kapiler. Mudah berdarah, pertumbuhan
yang cepat, resorbsi tulang, rekurensi bila operasinya inkomplit menyebabkan secara klinis