Anda di halaman 1dari 32

dampak aborsi pada kesehatan :

Dampak pada kesehatan wanita:

1. Kerusakan leher rahim

Hal ini terjadi karena leher rahim robek akibat penggunaan alat aborsi.

2. Infeksi

Penggunaan peralatan medis yang tidak steril kemudian dimasukkan dalam rahim bisa menyebabkan
infeksi. Selain itu infeksi juga disebabkan jika masih ada bagian janin yang tersisa dalam rahim.

3. Pendarahan hebat

Ini adalah risiko yang sering dialami wanita yang aborsi. Pendarahan terjadi karena leher rahim
robek dan terbuka lebar. Tentunya hal ini sangat membahayakan jika tidak ditangani dengan cepat.

4. Kematian

Kehabisan banyak darah akibat pendarahan dan infeksi bisa membuat sang ibu meninggal.

5. Risiko kanker

Karena leher rahim yang robek dan rusak bisa meningkatkan risiko kanker serviks. Ada pula risiko
kanker lainnya seperti kanker payudara, indung telur dan hati.

Dampak pada kehamilan selanjutnya:

Tak bisa dipungkiri, tindakan aborsi akan mempengaruhi kehamilan Anda selanjutnya. Risiko yang
paling sering terjadi adalah kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya.

Dampak psikologis:

1. Perasaan bersalah dan berdosa

2. Depresi

3. Trauma
4. Ingin bunuh diri

4. Rasa menyesal mendalam dan tak punya harga diri

https://www.merdeka.com/sehat/dampak-mengerikan-aborsi-pada-kesehatan-fisik-dan-mental-
aborsi.html

Secara umum Aborsi dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

Aborsi Provokatus Kriminalis Yaitu tindakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja dan bukan
karena alasan kesehatan . Aborsi ini dilakukan karena keterpaksaan yaitu yang sering terjadi pada
remaja yang hamil diluar nikah yang biasanya tidak dilakukan oleh dokter kandungan resmi.

Aborsi Provokatus medisinalis Yaitu tindakan aborsi yang dilakukan dengan sengaja karena alasan
medis. Contohnya ibu hamil yang menderita penyakit jantung parah, penderita penyakit TBC atau
penyakit asma akut. Kondisi seperti ini biasanya menyebabkan ibu hamil tidak bisa melanjutkan
kehamilannya dan dokter akan mengambil jalan dengan cara aborsi.

Aborsi dikalangan remaja sering diartikan sebagai menggugurkan janin beserta plasentanya dengan
sengaja karena berbagai macam alasan yang berhubungan dengan asusila misalnya :

karena malu orang tua tidak tahu

karena belum menikah

Karena belum siap punya anak

Karena hamil diluar nikah

Karena hasil hubungan gelap

Karena hamil hasil perkosaan dan sebagainya.

Menggugurkan kandungan ketika janin dalam keadaan sehat sangat berbahaya bagi kesehatan
rahim dimasa yang akan datang. Aborsi hanya boleh dilakukan pada kondisi kehamilan yang
mempunyai masalah misalnya terjadi pendarahan hebat, prematur atau karena janin tidak bisa
tumbuh sebagaimana mestinya akibat terkena virus.

Bahaya aborsi ini menyebabkan berbagai hal yang tidak diinginkan seperti :

1. Menyebabkan Infeksi pada rahim


Ketika aborsi dilakukan tidak steril akan menyebabkan infeksi dan pembengkakan pada rahim yang
dapat menjadikan rahim dalam keadaan peradangan hebat dan pendarahan susulan. Jika tidak
segera diobati secara medis akan menimbulkan kerusakan rahim.

2. Menyebabkan Kemandulan

Ketika aborsi dilakukan akan terjadi luka dan pendarahan pada indung telur dan berpotensi
mengakibatkan penumpukan darah yang menjadi daging yang mengakibatkan penyumbatan pada
indung telur. Saluran indung telur yang tertutup akan sulit terjadi pembuahan dan kehamilan
berikutnya. Dengan demikian Kemandulan tidak dapat dihindari. (baca juga : penyebab kemandulan
pada pria dan wanita)

3. Menyebabkan Infeksi rongga panggul

Infeksi terjadi karena ketika aborsi terjadi penekanan dan pemaksaan agar janin segera bisa
dikeluarkan. Infeksi rongga panggul dapat menyebar ke jaringan lain sekitar rahim yang
mengakibatkan terbentuknya jaringan parut serta pelengketan fibrosa didalam organ perut dan akan
menyebabkan rasa nyeri dan perih dalam jangka panjang.

4. Terkena kanker leher rahim

Penanganan aborsi karena prosedur pengguguran yang dilakukan oleh orang yang kurang ahli dapat
menyebabkan kerusakan pada serviks yang akhirnya akan memicu munculnya sel kanker leher
rahim. (baca juga : bahaya aborsi dengan obat)

5. Terkena kanker Indung telur

Aborsi yang dilakukan tidak sesuai dengan prosedur medis yang benar menyebabkan bagian indung
telur infeksi, radang dan terkoyak yang jika dibiarkan akan mempermudah virus dan bakteri masuk
pada luka luka tersebut dan memicu tumbuhnya sel kanker.

6. Terkena kanker hati


Rusaknya jaringan rahim akibat aborsi dapat menyebabkan munculnya sel kanker pada hati karena
akibat penjalaran bakteri yang ada pada rahim yang terinfeksi kearah jaringan hati melalui aliran
darah.

7. Cacat pada kelahiran bayi berikutnya

Aborsi kerab menimbulkan infeksi dan peradangan didaerah serviks dan rahim. Kondisi ini
meningkatkan bayi akan lahir cacat atau prematur pada kehamilan berikutnya, penyebabnya karena
sebelumnya telah telah terjadi komplikasi yang diakibatkan karena aborsi. (baca juga : penyebab
janin cacat sejak dalam kandungan)

8. Kelainan plasenta

Plasenta akan mengalami ketidaknormalan ketika terjadi proses kehamilan yang kedua, karena
plasenta akan melekat diatas rahim yang rusak akibat aborsi. Hal ini menyebabkan kehamilan tidak
akan pernah terjadi atau tidak normal.

9. Menyebabkan sering keguguran

Aborsi kerab menyebabkan rahim yang pernah rusak atau infeksi menjadi lemah dan sensitif. Jika
terjadi kelelahan tubuh tau mengangkat benda-benda sedikit berat, maka janin yang baru berusia 2
minggu akan mudah gugur. Penyebab keguguran ini akan terjadi pada kehamilan berikutnya.

10. Menyebabkan Kerusakan leher rahim

Aborsi dapat merusak leher rahim dan mempermudah masuknya bakteri yang akan membuatnya
infeksi. Hal ini akan berdampak buruk bagi otot rahim yang juga akan ikut rusak dan menimbulkan
nyeri menahun.

11. Rahim radang dan infeksi karena sobek


Rahim yang meradang dan mengalami sobek akan menyebabkan pendarahan hebat. Trombosit
tubuh akan cepat menurun dan denyut jantung melemah, akhirnya dapat menyebabkan kematian.

12. Menyebabkan kematian mendadak

Aborsi yang melukai organ organ rahim secara bersamaan akan menimbulkan infeksi dan
pendarahan hebat dan menyebabkan sakit yang luar biasa pada rahim yang menyebabkan kematian
mendadak karena shock.

Sponsors Link

13. Menyebabkan kematian perlahan

Tindakan aborsi yang tidak dilakukan dengan prosedur kesehatan yang memadai, rahim dan
sekitarnya akan mengalami ketidak normalan hormol serta kerusakan fungsi organ tubuh lain.
Peradangan akibat pendarahan yang merusak rahim akan terus memicu komplikasi selama beberapa
bulan kedepan dan berakhir dengan kematian.

14. Kematian karena pendarahan hebat

Aborsi selalu beresiko menimbulkan pendarahan hebat, tetapi jika ditangani dengan prosedur yang
baik, pendarahan akan bisa diatsai dengan cepat. Pendarahan hebat akan menimbulkan kematian
karena sel darah merah sangat minin didalam tubuh menyebabkan jantung tidak mengkin bisa
memompa darah yang jumlahnya tidak memadai.

15. Menyebabkan Infeksi pada alat reproduksi

Aborsi yang tidak steril dapat melukai jaringan alat reproduksi dan dapat mengakibatkan luka
menjadi membusuk dan memiliki cairan dengan bau yang tidak sedap. Kondisi ini memicu
datangnya bakteri yang akan memperparah keadaan dan menimbulkan rasa sakit yang luar bisa di
seputar rahim dan leher rahim.
16. Menyebabkan Anemia

Kehilangan banyak darah ketika proses pengguguran mengakibatkan kehilangan sel darah merah
dan zat besi dalam tubuh , kondisi ini menyebabkan anemia berat yang membuat tubuh sangat
lemas dan mudah jatuh sakit.

17. Menyebabkan perut buncit

Aborsi yang sembarangan akan menyebabkan perut menjadi buncit seperti hamil dua bulan,
Penumpuka lemak terjadi sanagt cepat ketika aborsi dilakukan enzim pencernaan terganggu dan
tidak dapat melakukan aktifitas pengahancuran makanan dan lemak dengan normal.

18. Munculnya selulit pada kulit perut

Menyebabkan selulit pada permukaan kulit perut karena efek dari yang dihasilkan dari perubahan
hormon estrogen ketika hamil (sebelum diaborsi ) dan setelah pelaksanaan aborsi selesai keadaan
selulit justru semakin kentara dan jelas karena perubahan hormon berikutnya yang masih belum bisa
normal sepenuhnya.

ads

19. Menyebabkan Kerontokan rambut

Aborsi dapat menyebabkan kerontokan parah pada rambut dan masih akan berlangsung beberapa
bulan kedepan, hal ini disebabkan karena hormon estrogen yang tidak seimbang dan belum normal
sepenuhnya.

20. Daya tahan tubuh menurun


Ketika pendarahan hebat dan infeksi terjadi maka akan mempengaruhi kinerja organ tubuh lain.
Kekurangan cairan dalam tubuh menyebabkan daya tahan tubuh akan terus menurun.

21. Terkena kanker payudara

Produksi hormon estrogen ketika hamil meningkatkan pertumbuhan jaringan payudara dan sangat
sensitif . jika jaringan ini terganggu maka akan memicu tumbuhnya sel kanker. Tetapi beberapa
penelitian di Amerika serikat masih meragukan hal ini, tetapi sudah banyak kasus setelah aborsi
payudara ditumbuhi sel kanker. masalah ini masih dalam tahap penelitian untuk membuktikan
kebenarannya.

22. Mengalami gangguan Psikologi (Depresi)

Setelah aborsi biasanya remaja akan mengalami tekanan pikiran dan mental karena perasaan
merasa bersalah. Kondisi ini akan terus berlanjut selama beberapa minggu dan jika didiamkan saja
akan berubah menjadi stres dan depresi. Perlu dukungan banyak pihak untuk mengembalikan rasa
percaya dirinya.

23. Tubuh demam dan dehidrasi

Pendarahan hebat ketika aborsi berlangsung menyebabkan tubuh kekurangah air alminya didalam
tubuh dan menderita dehidrasi, tubuhnya akan menggigil dengan suhu tubuh meningkat tajam.
Tubuh kehilangan rasa nyamannya karena efek dari hormon estrogen yang sedang berusaha
melawan bakteri dan nyeri peradangan yang terjadi.

24. Menyebabkan tak sadarkan diri

Pendarahan hebat akibat aborsi menyebabkan kadar insulin dan sel darah merah dalam tubuh
semakin berkurang dan ketika terjadi peradangan dan infeksi yang menyebabkan sakit luar biasa
maka tubuh akan kehilangan keseimbangan kemudian akan mengakibatkan pingsan.

25. Sakit disekitar kandung kemih dan Usus


Rasa sakit akibat adanya kerusakan pada leher rahim dan mulut rahim dapat menjalar kearah
kandung kemih dan jaringan usus yang menyebabkan nyeri dalam jangka panjang.

Prosedur aborsi yang steril dan sesuai dengan peraturan medis rumah sakit mampu memperkecil
dan bahkan mencegah resiko komplikasi pasca aborsi. Rahim adalah alat reproduksi yang sangat
sensitif terhadap hal-hal yang tidak steril, sudah saatnya memilih cara yang aman jika memang
aborsi harus dilakukan.

Meningkatkanya aborsi dikalangan remaja akibat dari pergaulan bebas yang didukung oleh
ketidakpahaman mereka akan resiko aborsi bagi kesehatan mereka dimasa yang akan datang.
Mereka harus tahu jika efek negatif karena telah melakukan aborsi masih akan terus berlanjut dan
menpengaruhi kesehatan rahim mereka untuk masa masa dimana nantinya mereka akan punya anak
lagi dari pernikahan yang resmi.

Efek Aborsi

Pada kasus aborsi terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Efek Jangka Pendek

Rasasakit yang intens

Terjadi kebocoran uterus

Pendarahan yang banyak

Infeksi

Bagian bayi yang tertinggal di dalam

Shock/Koma

Merusak organ tubuh lain

Kematian

2. Efek Jangka Panjang

Tidak dapat hamil kembali

Keguguran Kandungan
Kehamilan Tubal

Kelahiran Prematur

Gejala peradangan di bagian pelvis

Hysterectom

Resiko aborsi

Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan
hidup seorang wanita. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan
dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis berikut merupakan resiko kesehatan dan
resiko gangguan psikologis pada wanita yang melakukan aborsi

Resiko kesehatan

Kematian mendadak karena pendarahan hebat.

Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.

Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.

Rahim yang sobek (Uterine Perforation).

Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.

Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).

Kanker indung telur (Ovarian Cancer).

Kanker leher rahim (Cervical Cancer).

Kanker hati (Liver Cancer).

Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan
pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.

Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).

Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).

Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

Resiko psikologis
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan
keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap
keadaan mental seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Post-Abortion Syndrome (Sindrom Paska-Aborsi)
atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam Psychological Reactions Reported After Abortion di dalam
penerbitan The Post-Abortion Review (1994).

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:

1. Kehilangan harga diri (82%)

2. Berteriak-teriak histeris (51%)

3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)

4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)

5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)

6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)

Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah
yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

Dampak Aborsi

timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak organ-organ di dekatnya
seperti kandung kencing atau usus.

Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi karena mulut rahim
sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya, tetapi juga kalau tersentuh, maka ia
menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya dengan kekerasan maka otot tersebut akan
menjadi robek.

Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim.

Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa hari kemudian/
beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi selama sisa produk kehamilan belum
dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat berubah
REFERENSI

http://abortus.blogspot.com/search/label/Resiko

http://www.aborsi.org/resiko.htm

http://www.anehdidunia.com/2012/04/penjelasan-lengkap-bahaya-aborsi-dan.html
Penyebab Aborsi dikalangan Remaja

Pergaulan atau perilaku remaja dimasa sekarang ini dapat dikatakan terbuka atau bebas,
sehingga banyak kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti hamil diluar nikah, ini
sering di alami remaja perampuan dan hal ini berdampak pada aborsi karena pergaulan
bebas yang tidak dapat terkendali, dan khirnya masa depan hilang dan hancur.

Berdasarkan hasil data penelitian yang dilakukan peneliti PKBI DIY Khisbiyah dalam
Fransisca (2007:18) menemukan bahwa kehamilan pranikah pada kelompok usia 17-18
tahun memiliki frekuinsi terbesar yaitu 13 orang (29,5%), disususl oleh kelompok usia 21-22
tahun 22,8%),dan frekuinsi terkecil ada pada usia 15-16 tahun (9%) dan 23-24 tahun (13%).
Peneliti lain yang dilakukan di Laboratoruim Pendidikan Pemelitian dan Pengembangan
Pelayanan Kesehatan Reporduksi Seks Remaja Surabaya tahun 1994 (Widjiartini dan
Sehartono, 1995, h.30) di peroleh bahwa data bahwa sebagian besar remaja yang
memanfatkan fasilitas kinik untuk melakukan aborsi adalah: SMU (63,2%), SLTP (16,2%), SD
(12%), Perguruan Tinggi (7,3%) dantidak ada keterangan (1,3%). Hasil peneliti ini juga
menyebutkan bahwa sebanyak 38% remaja yang tidak melakukan aborsi di klinik tersebut,
ternyata melakukan aborsi di tempat lain.

Menurut Hidayat dalamTinceuli ( 2007:10) ternyata 97,05% dari 1.660 responden


mahasiswa di Yogyakarta sudah tidak perawan lagi. Bahkan diketahui pula 90% di antaranya
telah melakukan aborsi. Sampai dangan Januari 2001 rata-rata perhari lima remaja putri
mengaku telah mengalami pengalaman pranikah. Dengan demikian, dalam sebulan rata-
rata remaja yang melakukan hamil pranikah sebanyak 150 orang. Mereka mengalami
kehamialan bervariasi mulai dari kelas dua SMP sampai mahasiswa.

Aborsi adalah tindakan penghentian atau pengakhiran kehamilan sebelum janin dapat hidup
diluar rahim yang terjadi pada usia 28 minggu yang dilakukan melalui pertolongan orang
lain seperti dokter, dukun, dukun pijat maupun dilakukan sendiri dengan cara meminum
obat atau ramuan tradisional.

Secara garis besar abortus dapat dibagi menjadi dua bagian: yakni aborsi spontan
(Spontaneous Abortion) dan Aborsi Provokatus (Provocation Abortion). Yang dimaksud
dengan Aborsi Spontan yakni Aborsi yang tanpa kesengajaan (keguguran). Aborsi spontan
ini masih terdiri dari berbagai macam tahap yakni:

1. Abortus Iminen. Dalanm bahasa inggris diistilahkan dengan Treaten Abortion, terancam
keguguran (bukan keguguran). Disini keguguran belum terjadi, tetapi ada tanda-tanda yang
menunjukan ancaman bakal terjadi keguguran.

2. Abortus Inkomplitus. Secara sedarhana bias disebut Aborsi tak lengkap, artinya sudah
terjadi pengeluaran buah kehamilan tetapi tidak komplit.
3. Abortus Komplitus.yang satu ini Aborsi lengkap, yakni pengeluaran buah kehamilan sudah
lengkap,sudah seluruhnya keluar.

4. Abortus Insipien. Buah kehamilan mati dalam kandungan lepas dari tempatnya tetapi
belum dikeluarkan. Hamper serupa dengan itu, ada yang dikenal Missed Abortion, yakni
buah kehamilan mati didalam kandungan tetapi belum ada tanda-tanda dikeluarkan.

Sedangkan Aborsi Provokatus (sengaja) masih terbagi dua bagian kategori besar yakni
Abortus Medisinalis dan Abortus Provokatus Kriminalis (kejahatan). Kita hanya khusus
melihat Abortus Provokatus Medisinalis yang terdiri dari:

1. Dilatation dan Curettage

Jenis ini dilakukan dengan cara memasukan semacam pacul kecil kedalam Rahim, kemudian
janin yang hidup dipotong kecil-kecil, dilepaskan dari dinding rahim dan di buang kelua.
Umumnya akan terjadi banyak pendarahan, cara ini dilakukan terhadap kehamilan yang
berusia 12-13 minggu.

2. Suction (sedot)

Dilakukan dengan cara memperbesar leher rahim, lalu dimasukan sebuah tabung kedalam
rahim dan dihubungkan dengan alat penyedot yang kuat, sehingga bayi didalam rahim
tercabik-cabik menjadi keeping-keping kecil, lalu disedot masuk ke dalam sebuah boto.

3. Peracuanan dengan garam

Jenis ini dilakukan pada janin yang berusia lebih dari 16 minggu, ketika sudah cukup banyak
cairan yang terkumpul di sekitar bayi dalam kantung anak dan larutan garam yang pekat
dimasukan kedalam kandungan itu.

4. Histeromi atau bedah Ceaser

Jenis ini dilakukan untuk janin yang berusia 3 bulan terakhir dengan cara operasi terhadap
kandungan.

Banyak faktor yang mendorong para remaja melakukan tindakan aborsi terhadap
kandungannya. Namun, hal ini yang paling banyak adalah dikarenakan pergaulan bebas
yang dimulai dengan aktivitas pacaran. Pada awalnya, perilaku pacaran dikalangan remaja
masih dianggap normal dan sudah wajar, apalagi di pandang dari sisi psikologis kebutuhan
akan diperhatikan dan memperhatikan lawan jenis ini mulai Nampak sejak menginjak
remaja. Namun dengan melihat fenomena yang terjadi pada saat ini, banyak norma-norma
yang telah dilanggar dan seakan-akan para pasangan muda mudi tersebut telah
menganggap dirinya sebagai pasangan yang abadi. Mulai dari memberikan perhatian yang
berlebihan, seringnya berduaan, saling berkontak secara fisik ( sentuhan, ciuman, maupun
berpelukan) hingga berlanjut kepada tindakan asusila, yakni melakukan hubungan seksual
pra nikah. Hal ini bukanlah bentuk kekhawatiran saja, melainkan sebuah kenyataan yang
terjadi dimasyarakat kita. Buktinya dapat kita lihat dengan dengan adanya pemaparan hasil
survey tersebut di atas.

Remaja yang hamil di luar nikah melakukan aborsi di karenakan oleh perasaan malu akibat
kehamilan yang terjadi sebelum menikah yang dapat menimbulkan aib bagi keluarga
(Puwadianto 1982). Selain itu remaja yang hamil diluar nikah menghindari keritikan yang
akan diberikan oleh orang lain terhadap dirinya, memiliki rasa kecenderungan merasa tidak
disenangi sehingga tidak bias menciptakan kehangatan persahabatan, bersikap pesimis
dengan keadaan dirinya jika melanjutkan kehamilan, mengeluh dngan keadaan dirinya, dan
takut jika dirinya tidak menerima pujian dari orang lain. Seperti yang dikatakan
dikemukakan oleh Tirthahusada (1993) penyebab seorang remaja melakukan aborsi karena
alasan non medis yaitu penyebab sosial, hamil diluar nikah. Subjek melakukan hal tersebut
karena takut akan cemoohan orang sekitar ,tidak ingin membuat keluarga malu karena
hamil diluar nikah. Selai itu Purwadianto (1982) mengemukakan bahwa apabiala ditinjau
darisegi si ibu sebagai pelaku langsung aborsi, alasan umum dilakukannya aborsi adalah
kondisi kehamilan dirinya yang tidak dikehendaki. Salah satu penyebab dilakukannya aborsi
adalah penyebab social, yaitukarena merasa malu pada perempuan tersebut maupaun
keluarganya.Ia malu akibat hamil tanpa suami yang secara sosial tidak membanggakan.
Contohnya perempuan yang hamil akibat perselingkuhan maupun pergaulan bebas.
Keadaan kehamilan tersebut menimbulkan aib bagi keluarga.

Perilaku penyebab aborsi remaja menurut Sherif dalam Fransisca (2007:37) faktotr yang
mempengarhui sikap aborsi terhadap remaja ada dua yaitu: faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu, yang
meliputi usia, jenis kelamin, perilaku religious, dimensi ideologi dari fertilitas, kebebasan
seks, dan kebebasan dalam mengeksprisikan diri, keselamatan, status perkawinan, suku,
dan motivasi memeiliki anak, belief tentang kehidupan manusia, dan pengalaman. Faktor
eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu, yang meliputi pengaruh
orang lain, pengaruh media masa, pengaruh kebudayaan, dan pendidikan seksualitas.

Dari berbagai pendapat dan hasil penelitian para ahli penyebab yang dominan remaja
melakukan tindakan aborsi adalah karena pengaruh internal dan eksternal yang dimana
remaja merasa kurang percaya diri atas perbuatan yang telah ia lakukan, ia merasa malau,
takut,

Proses aborsi berawal dari kesalahan dalam cara berpacaran sehingga pasangan lawan jenis
ini mau melakukan seksual. Ketika hubungan seksual tersebut berakibat kehamilan maka
timbul muncul perasaan cemas, takut, belum siap karena masih sekolah atau belum bekerja
sehingga tidak bias merawat anak. Hal ini muncul niat untuk melakukan aborsi. Apabila niat
tersebut mendapat dukungan dari orang tua, pacar dan teman dan serta adanya
kemudahan dalam proses aborsi yang dilakukan sendiri ataupun pihak-pihak tertentu
seperti dukun dan dokter dengan biaya yang terjangkau sehingga semakin memperkuat
keputusan untuk melakukan aborsi.
Alasan Kenapa Wanita Lakukan Aborsi. Aborsi kerap kali identik dengan hal yang `nakal`
atau sesuatu yang buruk. Sebab, aborsi merupakan hal yang sangat sensitif. Bahkan,
beberapa hukum di negara maupun agama menganggap aborsi sebagai suatu tindak
kejahatan. (Baca juga: Mengerikan, Mahasiswa Aborsi Tarik Janin Kepalanya Putus
Tertinggal di Rahim)

Saya harap data ini bisa mengklarifikasi bahwa tindakan aborsi adalah tindakan yang
aman, terang penulis studi dan asisten profesor di Department of Obstetrics, Gynecology &
Reproductive Sciences di UCSF, Ushma Upadhyay, Ph.D seperti dilansir dari laman Liputan 6.
(Baca juga: Inilah Macam-macam Aborsi)

Meskipun banyak yang menentang hal tersebut, ternyata terdapat berbagai alasan wanita
terpaksa harus melalui prosedur menyakitkan tersebut. Berikut ulasan beberapa alasan
mengapa wanita melakukan aborsi . (Baca juga: 5 Metode Aborsi untuk Menggugurkan
Kandungan)

Kehamilan Remaja

Ya, inilah yang menyebabkan mengapa timbulnya anggapan bahwa aborsi adalah sesuatu
yang buruk. Hubungan intim yang dilakukan oleh anak usia remaja dan menyebabkan
kehamilan semakin marak terjadi. Secara linier, aborsi pun juga semakin banyak terjadi.
(Baca juga: Kisah Siswi SMU Melahirkan dan Membakar Bayinya Karena Hamil Diluar Nikah)

Menyelamatkan Sang Ibu

Tentunya menimang buah hati menjadi impian para calon ibu. Namun, apabila kondisi
kesehatan sang ibu tak memungkinkan untuk melanjutkan kehamilan maka terpaksa sang
janin harus digugurkan. (Baca juga: Daftar Artis Indonesia yang Melahirkan setelah 6 Bulan
Menikah)

Tekanan Keuangan

Beberapa pasangan tak mampu memenuhi kebutuhan anak. Terutama jika kehamilan ini
merupakan kehamilan yang tidak direncakan. (Baca juga: Tips Merencanakan Kehamilan).
Alasan ini muncul di beberapa negara, khususnya negara dunia ketiga. Jika tidak ada calon
orang tua yang akan menampung sang anak maka pilihan yang dilakukan adalah
menggugurkan. (Baca juga: Cara Alami Menggugurkan Kandungan dengan Cepat dan Aman).

PENYEBAB ABORSI DAN ALASAN SESEORANG MENGUGURKAN KANDUNGAN

Penyebab

Penyebabnya bervariasi mulai dari infeksi, faktor hormonal, kelainan bentuk rahim, faktor
imunologi (kekebalan tubuh), dan penyakit dari ibu. Penyebab abortus pada umumnya
terbagi atas faktor janin dan faktor ibu.

Faktor Janin

Pada umumnya abortus spontan yang terjadi karena faktor janin disebabkan karena
terdapatnya kelainan pada perkembangan janin seperti kelainan kromosom (genetik),
gangguan pada ari-ari, maupun kecelakaan pada janin. Frekuensi terjadinya kelainan
kromosom (genetik) pada triwulan pertama berkisar sebesar 60%.

Faktor ibu

Beberapa hal yang berkaitan dengan faktor ibu yang dapat menyebabkan pengguguran janin
adalah faktor genetik orangtua yang berperan sebagai carrier (pembawa) di dalam kelainan
genetik; infeksi pada kehamilan seperti herpes simpleks virus, cytomegalovirus, sifilis,
gonorrhea; kelainan hormonal seperti hipertiroid, kencing manis yang tidak terkontrol;
kelainan jantung; kelainan bawaan dari rahim, seperti rahim bikornu (rahim yang
bertanduk), rahim yang bersepta (memiliki selaput pembatas di dalamnya) maupun parut
rahim akibat riwayat kuret atau operasi rahim sebelumnya. Mioma pada rahim juga
berkaitan dengan angka kejadian aborsi spontan.

Alasan-Alasan Perempuan Melakukan Aborsi

Kamis, 29 Agustus 2013 20:42

(c) shutterstock

Vemale.com - Aborsi adalah tindakan yang dinilai amoral di negara ini. Aborsi pun terjadi
karena diawali dengan tindakan-tindakan yang amoral juga. Banyak orang termasuk Anda
pasti miris kala melihat berita di televisi yang berisi bayi yang ditemukan tak bernyawa atau
digerebeknya dokter gadungan yang ternyata menjalankan praktek aborsi.

Di balik aborsi, pasti ada alasan-alasan yang sangat tidak dewasa. Menurut about.com, ada
tiga alasan utama perempuan melakukan aborsi.

1. Dampak buruk pada hidup si ibu

Aborsi akan selalu berdampak buruk pada si ibu, begitu pula hamil yang tidak terencana.
Apabila hamil karena kecelakaan berlanjut sampai bayi lahir dan terjadi pada perempuan
yang masih mengenyam pendidikan, bisa dipastikan bahwa ia tidak akan melanjutkan
sekolahnya. Apabila terjadi pada wanita karir, ini akan mengganggu pekerjaan mereka dan
mempengaruhi pendapatan.

2. Masalah financial

Biaya perawatan bayi mulai dari hamil, kelahiran sampai setelah lahir tidak memakan biaya
yang sedikit. Sedangkan kehamilan karena kecelakaan banyak terjadi pada perempuan yang
masih sekolah. Lalu bagaimana ia akan memenuhi kebutuhan bayinya? Menjaganya agar
tetap sehat? Ini akan sulit dibayangkan sehingga aborsi pun akhirnya dilakukan.

3. Ketidaksiapan menjadi ibu tunggal

Dua alasan di atas berpengaruh besar mengapa perempuan tidak siap menjadi ibu tunggal.
Ini ditambah dengan kenyataan bahwa perempuan yang hamil karena kecelakaan tidak akan
hidup dengan pasangan mereka.

Dilihat dari sisi manapun, aborsi tetaplah tindakan yang amoral. Seandainya aspek moral
disingkirkan, aborsi adalah pilihan terbaik bagi perempuan denga kehamilan yang tak
terencana.

https://www.google.co.id/search?q=faktor+faktor+yang+menyebabkan+seseorang+melaku
kan+aborsi&oq=faktor+faktor+yang+menyebabkan+seseorang+melakukan+aborsi&aqs=chr
ome..69i57j0l3.27362j0j8&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://blogklinikaborsi.blogspot.co.id/2015/04/penyebab-aborsi-dan-alasan-seseorang.html

Peran Perawat Islam dalam Mencegah Aborsi


Prilaku aborsi ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya peran seluruh tenaga
kesehatan dalam mencegah terjadinya aborsi ini. Sebagai seorang perawat yang mempunyai
pengetahuan akan bahayanya atau resiko yang akan terjadi maka seharusnya memberikan
pengetahuan akan hal tersebut. Berikut adalah resiko bagi perempuan yang melakukan
aborsi :

Kematian perempuan karena aborsi jauh lebih besar dari kematian ibu karna melahirkan
(bersalin) secara normal

Perempuan yang melakukan aborsi berlatar belakan criminal biasanya tidak sah , lali pacar
atau keluarganya mendesaknya untuk menggugurkan kandungan , karena malu menggung
aib . padahal perempuan yang bersangkutan sama skali tidak menghendakinya akibat
dirinya serba salah dan pasrah

Perempuan yang melakukan aborsi akan mengalami gangguan kejiwaan seperti stress parca
trauma aborsi.

Untuk mencegah semakin maraknya aborsi yang di lakukan baik oleh dukun maupun dokter
, maka 7 butir solusi ini dapat di pertimbangkan yaitu :

Pendidikan agama sejak dini di berikan agar anak kelak bila memasuki masa remaja atau
dewasa muda memiliki pengetahuan bahwa perzinaan atau skeks bebas atau hubungan seks
di luar nikah di larang ole agama ,hukumnya haram dan melkukanya perbuatan dosa.

Dalam islam tidak di kenal istilah pacaran atau pergaulan bebas , namun yang ada adalah
sebatas perkenalan . selama masa perkenalan inipun baik laki laki maupun perempuan tidak
boleh brerduaan di tempat yg sepi , sebab di khawatirkan yang ketiganya adalah setan yang
menggoda dua insane tadi untuk untuk berbuat perzinaann.

Bila terjadi juga kecelakaan (kehamilan di luar nikah) sebaiknya remaja yang bersangkutan
di nikahkan .bila tidak mungkin , kehamilan dapat di teruskan hingga melahirkan secara
normal . bayi dapat di rawat sendiri atau di rawat oleh orang lain (adopsi).

Orang tua di rumah (ayah dan ibu) , orang tua di sekolah (bapa dan ibu guru) serta di
masyaraktat (ulama,tokoh masyarakat , penjabat, aparat, dan pengusaha) hendaknya
menciptakan tatanan kehidupan bernasyarakat yang religious , dan tidak memberikan
peluang berupa saran dan prasana yang dapat menjurus kepergaulan bebas (perzinaan) ,
misalnya pornografi,pornoaksi , dan NAZA.
Diperlukan penyuluhan kepada masyarakat terutama pada remaja tentang dampak buruk
aborsi akibat pergaulan bebas atau hubungan seks di luar nikah dari sudut panfang biologis,
psikologis, social dan spiritual.

Kepada mereka yang melakukan tindakan pengguguran (abortus criminalis) dikenakan


sanksi hukum yang berat sesuai dengan hokum perundang-undangan yang berlaku. Bagi
korban dianjurkan untuk bertobat minta ampunan kepada Allah SWWT dan berjanji tidak
akan mengulanginya lagi.

Organisasi profesi seperti IDI dan POGI hendaknya dapat menerbitkan para anggotanya yang
melakukan tindak pengguguran (abortus criminalis)

https://keperawatanreligionnurulfatimah.wordpress.com/

Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Itu merupakan pengertian aborsi secara medis
atau dalam ilmu kedokteran. Aborsi juga dalam pengertian negatif didefinisikan sebagai
pengguguran kandungan secara sengaja karena tidak menginginkan janin tersebut (biasanya
sering terjadi pada wanita yang hamil diluar nikah).

Sedangkan penjelasan aborsi menurut wikipedia adalah :

Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah berhentinya kehamilan
sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Apabila janin lahir
selamat (hidup) sebelum 38 minggu namun setelah 20 minggu, maka istilahnya adalah
kelahiran prematur.

Dalam ilmu kedokteran, jenis aborsi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Aborsi Spontan (Alamiah)

Pengguguran kandungan yang terjadi disebabkan oleh kecelakaan, atau dengan kata lain
karena sebab-sebab alami yang tidak disengaja, tanpa intervensi tindakan medis bahkan
sering tidak disadari gejalanya oleh ibu hamil. Jenis aborsi ini terbagi menjadi:

a. Aborsi komplitus
Artinya keluarnya seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap 20 minggu.

b. Aborsi habitualis

Artinya aborsi terjadi 3 atau lebih aborsi spontan berturut-turut.

c. Aborsi inkomplitus

Artinya keluar sebagian tetapi tidak seluruh hasil konsepsi sebelum umur kehamilan lengkap
20 minggu.

d.Aborsi induksi

Yaitu penghentian kehamilan sengaja dengan cara apa saja sebelum umur kehamilan
lengkap 20 minggu dapat bersifat terapi atau non terapi.

e. Aborsi insipiens

Yaitu keadaan perdarahan dari interauteri yang terjadi dengan dilatasi serviks kontinu dan
progresif tetapi tanpa pengeluaran hasil konsepsi sebelum umur kehamilan 20 minggu.

f. Aborsi terinfeksi

Yaitu aborsi yang disertai infeksi organ genital.

g. Missed Abortion

Yaitu aborsi yang embrio atas janinnya meninggal. Dalam uterus sebelum umur kehamilan
lengkap 20 minggu tetapi hasil konsepsi tertahan dalam uterus selama 8 minggu atau lebih.

h. Aborsi septik

Yaitu aborsi yang terinfeksi dengan penyebaran mikroorganisme dari produknya ke dalam
sirkulasi sistematik ibu.
2. Aborsi Buatan (Sengaja)

Pengakhiran kehamilan lebih awal yang diakibatkan oleh tindakan yang disadari oleh ibu
hamil dan pelaksana (dokter, bidan maupun dukun beranak) melalui tindakan medis dengan
obat-obatan, tindakan bedah, atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat
vagina (aborsi provokatus)

Jika Anda ingin melakukan tindakan aborsi, Anda harus mempertimbangkan semua cara
yang tersedia untuk menggugurkan kandungan sebelum membuat keputusan. Hal ini
bergantung pada usia kehamilan Anda karena metode aborsi berbeda-beda untuk setiap
usia kehamilan.

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai prosedur aborsi, mencari preferensi
tempat aborsi dan biaya untuk melakukan aborsi tersebut. Meskipun pilihan aborsi
tergantung pada keadaan masing-masing wanita, namun informasi tersebut akan
membantu dalam mengambil keputusan.

http://kuretase.com/pengertian-aborsi-secara-medis/

DEFINISI ABORSI

Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah abortus.
Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin
sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:

1. Aborsi Spontan / Alamiah

2. Aborsi Buatan / Sengaja


3. Aborsi Terapeutik / Medis

Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan


karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan

Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu
sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si
pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas
indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit
darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik
calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang
matang dan tidak tergesa-gesa.

http://www.aborsi.org/definisi.htm

Aborsi : Pengertian, Jenis & Tinjauan Hukum Gugur Kandungan

Masalah Kebidanan komunitas yang akhir-akhir ini mencuat dan menjadi bahan
perbincangan, yaitu tentang aborsi. Dari data yang diperoleh, remaja berusia 15-19 tahun
melahirkan, 4 juta melakukan aborsi.

Pengertian Aborsi

Pengertian aborsi dalam bahasa Latin dinamakan abortus atau gugur kandungan adalah
berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan menginjak waktu 20 minggu yang akhirnya
mengakibatkan terjadinya kematian pada janin. Apabila janin lahir dengan selamat atau
hidup sebelum kehamilan 38 minggu namun setelah melewati 20 minggu masa kehamilan,
maka ini disebut sebagai kelahiran prematur.

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.

Abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau usia
kehamilan sebelum 20 minggu (terakhir oleh WHO/FIGO tahun 1998 adalah sebelum 22
minggu)

Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini digunakan untuk membedakan aborsi:


1. Spontaneous abortion: gugur kandungan yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau
sebab-sebab alami

2. Induced abortion atau procured abortion: pengguguran kandungan yang disengaja.


Termasuk di dalamnya adalah:

Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena kehamilan tersebut mengancam


kesehatan jasmani atau rohani sang ibu, terkadang dilakukan sesudah pemerkosaan.

Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin yang cacat.

Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-alasan lain.

Dalam bahasa sehari-hari, istilah keguguran biasanya digunakan untuk spontaneous


abortion, sementara aborsi digunakan untuk induced abortion.

Klasifikasi Aborsi

Beberapa jenis aborsi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Abortus spontanea

Pengertian abortus spontanea adalah abortus yang berlangsung tanpa tindakan, dalam hal
ini dibedakan sebagai berikut:

Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
serviks.

Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus.

Abortus inkompletus adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

Abortus kompletus, semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan.

Abortus provokatus
Pengertian abortus provokatus adalah jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu
dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu. Pada
umumnya bayi dianggap belum dapat hidup diluar kandungan apabila usia kehamilan belum
mencapai 28 minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 gram, walaupun terdapat
beberapa kasus bayi dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan
Abortus provokatus secara lebih spesifik :

Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan


disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik adalah demi
menyelamatkan nyawa ibu.

Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya indikasi medik
(ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan alat-alat atau obat-obat
tertentu.

Abortus Habitualis

Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi berturut-turut tiga kali atau lebih.
Pada umumnya penderita tidak sukar menjadi hamil, namun kehamilannya berakhir
sebelum 28 minggu, dan umumnya disebabkan karena kelainan anatomi uterus, atau
kelainan faktor imunologi.

Missed Abortion

Missed Abortion adalah kematian janin dan nekrosis jaringan konsepsi tanpa ada
pengeluaran selama lebih dari4 minggu atau lebih (beberapa buku 8 minggu)

Abortus Septik

Abortus Septik adalah tindakan pengakhiran kehamilan dikarenakan sepsis akibat tindakan
abortus yang terinfeksi (misalnya dilakukan oleh dukun, atau awam). Bahaya terbesar
adalah kematian ibu.

Penyebab Aborsi

Penyebab aborsi dari segi maternal

Penyebab aborsi secara umum:

Infeksi akut
virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis.

Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.

Parasit, misalnya malaria.

Infeksi kronis

Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.

Tuberkulosis paru aktif.

Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.

Penyakit kronis, misalnya :hipertensin, ephritis, diabetes, anemia berat, penyakit jantung,
toxemia gravidarum

Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.

Trauma fisik.

Penyebab aborsi yang bersifat lokal:

Fibroid, inkompetensia serviks.

Radang pelvis kronis, endometrtis.

Retroversi kronis.

Hubungan seksual yang berlebihan sewaktu hamil, sehingga menyebabkan hiperemia dan
abortus.

Penyebab dari segi Janin

Kematian janin akibat kelainan bawaan.

Mola hidatidosa.

Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi.

Alasan untuk melakukan tindakan Aborsi

Abortus provokatus kriminalis sering terjadi pada kehamilan yang tidak dikehendaki. Ada
beberapa alasan wanita tidak menginginkan kehamilannya:
Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup sehat untuk hamil.

Alasan psikososial, di mana ibu sendiri sudah enggan/tidak mau untuk punya anak lagi.

Kehamilan di luar nikah.

Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan menambah beban ekonomi keluarga.

Masalah sosial, misalnya khawatir adanya penyakit turunan, janin cacat.

Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau akibat incest (hubungan antar keluarga).

Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan
kehamilan yang tidak diinginkan.

Akibat Abortus Provokatus Kriminalis

Komplikasi aborsi medis yang dapat timbul pada ibu :

Perforasi

Luka pada serviks uteri

Pelekatan pada kavum uteri

Perdarahan

Infeksi

Lain-lain

Komplikasi yang dapat timbul dengan segera pada pemberian NaCl hipertonik adalah
apabila larutan garam masuk ke dalam rongga peritoneum atau ke dalam pembuluh darah
dan menimbulkan gejala-gejala konvulsi, penghentian kerja jantung, penghentian
pernapasan, atau hipofibrinogenemia. Sedangkan komplikasi yang dapat ditimbulkan pada
pemberian prostaglandin antara lain panas, rasa enek, muntah, dan diare.

Secara garis besar tindakan abortus sangat berbahaya bagi ibu dan juga janin yaitu bisa
menyebabkan kematian pada keduanya.

Cara cara Abortus Provokatus Kriminalis Kekerasan Mekanik :

1. Umum
Latihan olahraga berlebihan

Naik kuda berlebihan

Mendaki gunung, berenang, naik turun tangga

Tekanan / trauma pada abdomen

2. Lokal

Memasukkan alat-alat yang dapat menusuk kedalam vagina : pensil, paku, jeruji sepeda

Alat merenda, kateter atau alat penyemprot untuk menusuk atau menyemprotkan cairan
kedalam uterus untuk melepas kantung amnion

Alat untuk memasang IUD

Alat yang dapat dilalui arus listrik

Aspirasi jarum suntik

Metode hisapan sering digunakan pada aborsi yang merupakan cara yang ilegal secara
medis walaupun dilakukan oleh tenaga medis. Tabung suntik yang besar dilekatkan pada
ujung kateter yang dapat dilakukan penghisapan yang berakibat ruptur dari chorionic sac
dan mengakibatkan abortus. Cara ini aman asalkan metode aseptik dijalankan, jika
penghisapan tidak lengkap dan masih ada sisa dari hasil konsepsi maka dapat
mengakibatkan infeksi.

Tujuan dari merobek kantong kehamilan adalah jika kantong kehamilan sudah rusak maka
secara otomatis janin akan dikeluarkan oleh kontraksi uterus. Ini juga dapat mengakibatkan
dilatasi saluran serviks, yang dapat mengakhiri kehamilan. Semua alat dapat digunakan dari
pembuka operasi sampai jari-jari dari ban sepeda. Paramedis yang melakukan abortus suka
menggunakan kateter yang kaku. Jika digunakan oleh dokter maupun suster, yang
melakukan mempunyai pengetahuan anatomi dan menggunakan alat yang steril maka
resikonya semakin kecil. Akan tetapi orang awam tidak mengetahui hubungan antara uterus
dan vagina. Alat sering digunakan dengan cara didorong ke belakang yang orang awam
percayai bahwa keadaan serviks di depan vagina.

Permukaan dari vagina dapat menjadi rusak dan alat mungkin masuk ke usus bahkan hepar.
Penetrasi dari bawah atau tengah vagina dapat juga terjadi perforasi. Jika serviks dimasuki
oleh alat, maka serviks dapat ruptur dan alat mungkin masuk lewat samping. Permukaan
luar dapat cedera dengan pengulangan, usaha yang ceroboh yang berusaha mengeluarkan
benda yang terlalu tebal ke saluran yang tidak membuka. Jika sukses melewati saluran dari
uterus, mungkin langsung didorong ke fundus, yang akan merusak peritoneal cavity. Bahaya
dari penggunaan alat adalah pendarahan dan infeksi. Perforasi dari dinding vagina atau
uterus dapat menyebabkan pendarahan, yang mungkin diakibatkan dari luar atau dalam.

Sepsis dapat terjadi akibat penggunaan alat yang tidak steril atau kuman berasal dari vagina
dan kulit. Bahaya yang lebih ringan(termasuk penggunaan jarum suntik) adalah cervical
shock. Ini dapat membuat dilatasi serviks, dalam keadaaan pasien yang tidak dibius, alat
mungkin menyebabkan vagal refleks, yang melalui sistem saraf parasimpatis, yang dapat
mengakibatkan cardiac arrest. Ini merupakan mekanisme yang berpotensi menimbulkan
ketakutan yang dapat terjadi pada orang yang melakukan Abortus kriminalis.

Obat keras bahan kimia / obat-obatan atau bahan-bahan yang bekerja pada uterus

Berbagai macam zat yang digunakan baik secara lokal maupun melalui mulut telah banyak
digunakan untuk menggugurkan kandungan. Beberapa zat mempunyai efek yang baik
sedangkan beberapa lainnya berbahaya. Zat yang digunakan secara lokal contohnya fenol
dan lysol, merkuri klorida, potassium permagnat, arsenik, formaldehid, dan asam oxalat.
Semua mempunyai bahaya sendiri, baik dari korosi lokal maupun efek sistemik jika diserap.
Pseudomembran yang nekrotik mungkin berasal dari vagina dan kerusakan serviks mungkin
terjadi.

Potasium permangat adalah zat yang muncul selama perang yang terakhir dan berlangsung
beberapa tahun, 650 kasus dilaporkan hingga tahun 1959, yang parah hanya beberapa. Ini
dapat menyebabkan nekrosis pada vagina jika diserap yang dapat mempunyai efek sistemik
yang fatal termasuk kerusakan ginjal. Permanganat dapat menyebabkan pendarahan vagina
dari nekrosis, yang mana dapat membahayakan janin.

Cara menggugurkan kandungan dengan indikasi medis

Jenis obat-obatan yang dipakai untuk menginduksi abortus antara lain :

a. Emmenagogum : obat untuk melancarkan haid. Cara kerja : Indirect Congesti +


engorgement mucosa Bleeding Kontraksi Uterus Foetus dikeluarkan.

Direct : Bekerja langsung pada uterus/saraf motorik uterus.


Misal : Aloe, Cantharides (racun irritant), Caulopylin, Borax, Apiol, Potassium permanganate,
Santonin, Senega, Mangan dioksida, dll.

b. Purgativa/Emetica : obat-obatan yang menimbulkan kontraksi GI tract

Misal :Colocynth, Aloe

Castor oil : Magnesim sulfate, Sodium sulfate.

c. Ecbolica : menimbulkan kontraksi uterus secara langsung.

Misal : Apiol, Ergot, Ergometrine, Extract secale, Extract pituatary, Pituitrine, Exytocin.

Cara kerja ergot : Merangsang alpha 1 receptor pada uterus mengakibatkan kontraksi uterus
yang kuat dan lama.

d. Garam dari logam : biasanya sebelum mengganggu kehamilannya sudah membahayakan


keselamatan ibu. Dengan tujuan menimbulkan tonik kontraksi pada uterus. Misal :
Arsenicum, HgCl, Potassium bichromate, Ferro sulfate, ferri chloride.

HUKUM DAN ABORSI

Aspek Hukum dan Medikolegal Abortus Povocatus Criminalis Abortus telah dilakukan oleh
manusia selama berabad-abad, tetapi selama itu belum ada undang-undang yang mengatur
mengenai tindakan abortus. Peraturan mengenai hal ini pertama kali dikeluarkan pada
tahun 4 M di mana telah ada larangan untuk melakukan abortus. Sejak itu maka undang-
undang mengenai abortus terus mengalami perbaikan, apalagi dalam tahun-tahun terakhir
ini di mana mulai timbul suatu revolusi dalam sikap masyarakat dan pemerintah di berbagai
negara di dunia terhadap tindakan abortus. Hukum abortus di berbagai negara dapat
digolongkan dalam beberapa kategori sebagai berikut:

Hukum yang tanpa pengecualian melarang abortus, seperti di Belanda.

Hukum yang memperbolehkan abortus demi keselamatan kehidupan penderita (ibu),


seperti di Perancis dan Pakistan.

Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi medik, seperti di Kanada, Muangthai
dan Swiss.
Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosio-medik, seperti di Eslandia,
Swedia, Inggris, Scandinavia, dan India.

Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi sosial, seperti di Jepang, Polandia, dan
Yugoslavia.

Hukum yang memperbolehkan abortus atas permintaan tanpa memperhatikan indikasi-


indikasi lainnya (Abortion on requst atau Abortion on demand), seperti di Bulgaris,
Hongaria, USSR, Singapura.

Hukum yang memperbolehkan abortus atas indikasi eugenistis (aborsi boleh dilakukan bila
fetus yang akan lahir menderita cacat yang serius) misalnya di India.

Hukum yang memperbolehkan aborsi atas indikasi humanitarian (misalnya bila hamil akibat
perkosaan) seperti di Jepang.

Menurut hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi atatu pengguguran janin termasuk
kejahatan, yang dikenal dengan istilah Abortus Provocatus Criminalis

Yang menerima hukuman adalah :

Ibu yang melakukan aborsi

Dokter, bidan atau dukun yang melakukan aborsi

Orang-orang yang mendukung terlaksananya aborsi

Beberapa pasal yang terkait aborsi adalah :

Pasal 229

Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau menyuruhnya supaya diobati,
dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa karena pengobatab itu, hamilnya
dapat digugurkan , diancam dengan pidana penjara paling banyak 4 tahun atau denda paling
banyak tiga ribu rupiah

Jika yang bersalah membuat demikian untuk mencari keuntungan, atau menjadikan
perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia seorang tabib, bidan,
atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga

Jika yang bersalah melakukan hal tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat dicabut
haknya untuk melakukan pencarian itu.

Pasal 341
Seorang ibu karena takut, akanketahuan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana paling lama 7 tahun

Pasal 342

Seorang ibu, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa
melahirkan anak. pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan penjara,
dengan pidana penjara paling lama Sembilan tahun

Pasal 343

Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan342 dipandang, bagi orang lain yang turut
serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.

Pasal 346

Seorang wanita yang dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau
menyuruh ornag lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

Pasal 347

Barang siapa menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa


persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun

Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama lima belas tahun.

Pasal 348

Barang siapa menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan


persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan

Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling
lama tutjuh tahun.
Pasal 349

Jika seorang tabib, bidan, atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut
pasal 346, ataupun melakukan ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan yang
diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan spertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana
kejahatan dilakukan

https://www.jevuska.com/2010/07/09/aborsi-pengertian-jenis-dan-tinjauan-hukum/

Pemerkosaan

Salah satu peristiwa yang paling ditakuti oleh wanita tentunya adalah pemerkosaan.
Terutama, jika terjadi kehamilan akibat hal tersebut. (Baca juga: Kumpulan Kisah
Pemerkosaan Siswi SMP Hingga Hamil). Cara satu-satunya untuk keluar dari melahirkan
anak yang tidak diinginkan, terkadang wanita melakukan aborsi. (Baca juga: Dampak Aborsi
pada Kemaluan Wanita)

Anda mungkin juga menyukai