Anda di halaman 1dari 5

Pembesaran DOQ Bibit Puyuh Petelur

Mengenai pembesaran bibit puyuh petelur (DOQ) ini, ada beberapa macam teknik yang
digunakan oleh peternak. Pernah dulu saya postingkan teknik-teknik apa saja yang digunakan.
Kali ini akan saya ulang lagi, sekaligus mencoba membahas syarat dan prasyarat maupun ciri-
ciri dan kondisi yang dibutuhkan pada salah satu tahap penting dalam rangkaian budidaya
beternak burung puyuh petelur ini.

Perlu diingat kembali, bahwa masa pembesaran inipun menjadi faktor penting yang ikut
menentukan selanjutnya bagaimana hasil produksi si puyuh. Baik persentase produksi, juga
umur atau lama produksinya.

Mengenal Teknik atau Cara Pembesaran Bibit Puyuh Petelur (DOQ)

Dari beberapa yang saya kenal, cara atau teknik tersebut ada 3 macam, yaitu :

1. Memakai kandang bertingkat.

Kandang yang digunakan untuk masa pembesaran ini mirip dengan kandang teluran / layer.
Bedanya tentu kandang ini tidak ada ruang untuk keluar telur. Selain tempat atau wadah pakan
dan minumnya biasa diletakkan di dalam ruangan kandang.

Tentu saja untuk pemakaian kandang bertingkat ini juga membutuhkan pemanasan. Biasanya
dengan lampu listrik bohlam. Sepertinya untuk teknik ini, belum ada pemanas lain yang
dipakai. Walaupun artikel ini sambil menunggu juga, barangkali diantara pengunjung ada yang
pembesaran DOQ bibit puyuhnya dengan kandang bertingkat, tetapi pemanasnya menggunakan
selain lampu bohlam.

Adapun jumlah watt yang dipasang di masing-masing tingkat kandang pembesaran ini,
sepertinya tergantung juga pada cuaca atau iklim di masing-masing daerah. Perbedaan suhu
lingkungan antara pegunungan yang dingin dengan daerah pantai yang cenderung panas,
berpengaruh besar juga pada suhu di dalam kandang.

Mengenai besaran watt lampu bohlam yang dibutuhkan untuk masing-masing tingkat kandang
pembesaran, saya ambil dari komentar Bp. Puyuh Jepang dan Mas Sholehuddin berikut ini:

Cerita dari Mas Sholehuddin, Lanang Quail Farm, Jember, Jatim :

saya menggunakan kandang boks bertingkat 5, dengan ukuran 90 x 60 x 30. jika dihitung luas
120 x 40 dengan 90 x 60 kurang lebih sama.
pada keadaan cuaca dingin seperti sekarang, pada umur 10 hari lampu masih dibutuhkan tiap
lantai. lantai 1-3 15 watt, 4-5 cukuup 5 watt bolam medium, bukan 5 watt yg kecil.

namun pada cuaca panas biasanya 10 hari sudah tidak memakai pemanas lagi. bahkan jika
cuaca sangat panas, umur 7 hari sudah bisa tanpa pemanas pada siang hari.
Cerita dari Bp. Puyuh Jepang dalam pembesaran DOQ bibit puyuh petelur:

kalau disaya mungkin beda saya pakai 3 lantai dg luas (120 x 100) cm saya isi 200- 250 ekor
lantai sekam padi dg pemanas 40 watt selama 3-4 hari saja/ tingkatnya. selanjutnya 5-20 hari
jumlah anak puyuh saya kurangi tinggal 150 ekor dengan lampu 5 watt (sebagai penerangan
makan malam), sampai 10 hari. selanjutnya sdh tidak pakai lampu. pakai lampu selanjutnya
pada saat bertelur. maklum mau irit-iritan listerik.

2. Menggunakan sistem litter dengan alas sekam.

Cara yang kedua ini pun sering saya jumpai. Biasa disebut juga dengan umbaran.
Pembesaran DOQ bibit puyuh petelur dengan umbaran di lantai dengan alas sekam ini ini sejak
umur 1 hari.

Pemanasnya bisa bermacam-macam, bisa dengan bohlam lampu listrik, bisa juga dengan
memakai gasolet berbahan bakar gas, bahkan sering juga sekarang pemanasnya menggunakan
arang kayu.

Untuk 1000 ekor DOQ bibit puyuh petelur, dari 1 25 hari membutuhkan ruangan sekitar 3x3m.
Bisa juga 4x2m. Kondisi atap ditutup rapat dengan terpal plastik.
Sekitar 1 sampai 5 hari masih disekat-sekat tidak permanen. Setelah itu dilepas bebas
menyebar di dalam ruangan.

Sebelum menebar DOQ bibit puyuh, dipersiapkan dahulu sekam kira-kira ketebalan sampai 2
cm kemudian dilapisi kertas koran.
Wadah minum diberi batu-batu agar DOQ bibit puyuh tidak nyemplung terendam air. Baik juga
memakai tempat minum yang khusus puyuh. Tempat airnya dangkal. Walaupun tetap memakai
batu-batu juga.

Untuk hari ke-1 sampai hari ke-3 pakan masih ditebar. Pakannya juga dilembutkan dengan
digiling. Sebenarnya ada juga pakan stater yang lembut, tapi di sini susah carinya.

3. Pembesaran DOQ dengan box.

Ini yang dulu pertama kali saya pakai. Kandang box ukuran 75x200cm pada hari pertama
sampai sekitar 6 hari muat untuk 500 ekor DOQ bibit puyuh. Masih membutuhkan dua box.
Selepas 6 hari dipencar menjadi 4 box. Sehingga tiap 1 box muat 250 ekor.

Postingan artikel ini merupakan lanjutan dari Panduan Beternak Puyuh [Pembesaran DOQ
Bibit Puyuh Petelur] yang pertama. Harap maklum, karakternya sudah full.
Yang pertama bahasan lebih pada beberapa macam teknik atau cara pembesaran DOQ bibit
puyuh petelur. Untuk lanjutan ini akan mencoba mengetengahkan serba serbi salah satu
aktivitas rangkaian beternak puyuh ini.

Hal mengenai pembesaran DOQ burung puyuh petelur ini sangatlah penting juga dibahas.
Bagaimanapun, bagian ini akan berpengaruh terhadap kualitas produksi puyuh maupun umur
produktivitas.

1. Sedikit pemahaman.

Masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur ini merupakan masa mempersiapkan, membentuk,
dan merawat puyuh sejak umur bahkan 0 hari sampai rata-rata pada umuran 30 hari. Hingga
nanti terbentuk puyuh yang siap telur, baik masak tubuh maupun masak kelamin.
Pembentukan ovary / ovarium terdapat follikel tempat pembentukan kuning telur. sedang
oviduct tempat perjalanan pembentukan sebutir telur lengkap.
Perawatan yang kurang baik pada tahapan ini mengakibatkan kurang sempurnanya juga pada
masa dewasa, dimana dalam memproduksi telur juga menjadi tidak optimal.

2. Pakan.

Mengacu pada pengarahan dari kemitraan, untuk pakan puyuh pada masa stater ini
menggunakan pakan stater khusus DOQ bibit puyuh petelur. Sejak dari umur 0 hari sampai
sekitar umur 30 hari.
Biasanya dari 6 sak pakan stater untuk 1000 ekor DOQ, pada saat naik kandang (seringnya kalau
yang saya alami, naik kandang pada umur 25 hari), pakan masih sisa hampir setengah sak (25
kg). Pakan stater tersebut ada yang memberikannya dicampur pakan teluran / layer, ada juga
yang dihabiskan dulu pakan staternya, baru kemudian pindah ke pakan layer.

Mengenai pakan stater untuk DOQ bibit puyuh petelur ini ada pendapat dari Bp. Puyuh Jepang,
bahwa intinya bisa diberi (atau malah lebih bagus) pakan stater ayam pedaging.

3. Yang penting diperhatikan pada masa pembesaran DOQ bibit puyuh petelur.

Dari selama ini membesarkan DOQ bibit puyuh petelur. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam perawatan dan pemeliharaan masa pembesaran ini, saya kira pakar-pakar
puyuh mengamini juga, diantaranya:

a. Terkait dengan pemanas. Apabila DOQ bibit puyuh petelur ini mengumpul berdesak-
desakan, atau bahkan saling menumpuk di pusat pemanas (terutama yang memakai lampu
bohlam), berarti suhu ruangan dalam kandang pembesaran kurang panas. Solusinya,
tambahkan lagi pemanas.
Beda lagi apabila DOQ bibit puyuh petelur ini hampir semua atau banyak yang merapat di
dinding. Berarti terlalu panas. Solusinya, kurangi suhu pemanas.
Ciri yang suhunya disenangi atau cukup pas alias normal ialah ketika DOQ bibit puyuh petelur
cenderung menyebar. Pada kondisi ini lebih banyak aktivitas makan, minum, dan tidur.
b. Masa yang rawan pada tahap pembesaran ini sekitar 3 hari. Setelah itu lebih rileks dalam
perawatan. Terutama yang berkaitan dengan pemanasan.

c. Untuk galon kecil tempat minum sebaiknya diberi batu-batu kerikil di wadah minumnya.
Agar si puyuh kecil tidak tenggelam.

d. Dalam masa rawan 3 hari, ketika meletakkan galon kecil tempat minum usahakan rata.
Terpaksanya agak miring, lubang keluarnya yang lebih rendah. Tujuannya agar air tidak
membanjir yang bisa mengakibatkan banyak DOQ bibit puyuh petelur ini basah kuyup. Risiko
kebanjiran ini bisa kematian massal dalam jumlah besar.
Jika galon digantung, pada masa 1 atau 2 hari kadang beresiko DOQ bibit puyuh petelur ini
suka nyungsep di bawah galon. Ada sela sedikit, suka dipakai sembunyi. Akibatnya ya basah
kuyup, kalau tidak tertolong, ya kematian juga. Kan sayang ya.

e. Jika pakan stater untuk pertama pemberian digiling, usahakan tidak terlalu lembut
menepung. Bisa-bisa kita sibuk mengelupas pakan yang menempel di mata DOQ bibit puyuh
petelur. Perlu diperhatikan bahwa pada masa ini, mereka tidurnya sembarangan dengan mata
menempel di pakan yang ditebar.

f. Untuk kandang pembesaran yang memakai lapisan kertas, teliti jangan ada lubang untuk
sembunyi. Sering DOQ bibit puyuh petelur bisa masuk, tapi tidak bisa keluar.

g. Untuk yang memakai pemanas dengan lampu listrik, apabila terjadi pemadaman (oglangan),
asal sebelumnya panasnya mencukupi, langsung kandang pembesaran ditutup rapat. Apalagi
jika kandang pembesaran di ruangan tertutup. Lebih dari 4 jam pun dari yang pernah saya
alami, masih aman. Ini untuk yang kurang dari 2 hari.

h. Silahkan apabila ada yang berkenan menambah informasi.

Anda mungkin juga menyukai