Anda di halaman 1dari 155

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 7 Sarolangun


Kelas/Semester : XI / 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Topik : Perkembangan kolonialisme Inggris di Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan : 1 (Pertama)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah
3.1 Mengkaji konsep perubahan dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa
penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia
4.1 Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa barat
berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menganalisis Prinsip- prinsip Raffles dalam memerintah
2. Menganalisis Usaha usaha Raffles dalam menjalankan pemerintahan
3. Menganalisis tentang Kebijakan tentang Land rent

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu :
1. Menganalisis Prinsip prinsip Raffles dalam memerintah
2. Menganalisis usaha usaha Raffles dalam menjalankan pemerintahan
3. Menganalisis tentang kebijakan Raffles tentang Land rent

E. Materi Ajar
1. Prisip Prinsip Raffles dalam memerintah
2. Usaha Usaha Raffles dalam menjalankan pemerintahan
3. Kebijakan tentang Land rent

F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik
Strategi : D iscovery
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 menit
proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan kelas,
absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
b. Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuanserta
kompetensi yang perlu dimiliki
c. Guru membagi kelas menjadi enam kelompok peserta didik
( I, II, III, IV, V, VI ) masing-masing kelompok sekitar 5 orang.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Inti a. Peserta didik dimintak duduk dikelompok masing masing 70 menit
b. Guru menanyakan atau menunjukan beberapa gambar,foto
raffles ,suasana kerja paksa dan gambar sultan sepuh
c. Guru memintakpara peserta didik mengamati gambar
gambar yang ditayakan secara cermat
d. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya sesuatu
seputar gambar gambar yang baru saja yang ditayangkan
beberapa pertanyaanyang muncul secara relevan dan
signifikan kaitannya dengan topik pembelajaran yang akan
didiskusikan di kelompok
e. Para peserta didik melakukan ekspollorasi dan
mengaliosisasikan lewat kegiatan diskusi kelompok.
Kelompok I dan III mendiskusikan tiga prinsip Raffles dalam
memerintaah kelompok II dan V berbagai Raffles dalam
pemerintahan. Kelompok IV dan VI mendiskusikan tentang
land rend
f. Para peserta didik melakukan prensetasi untuk
mengomunikasikan hasil karya kelompok kelompok lain
memberi tanggapan/ respon
Penutup a. Guru memberi ulasan singkat tentang materi yang baru 10 menit
saja di diskusikan
b. Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah
memahami materi tersebut
c. Guru memberikan pertanyaan lisansecara acak kepada
peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya:
1. Apa makna Raffles dalam memerintah
2. Apa yang dimaksud land rent
Sebagai refleksi guru bersama peserta didik
menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaatnya yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini

Tugas
1. Coba lakukan pengamatan kemudian dibuat laporannya
tentang kebijakan Land rent atau situs sejarah apa saja
yang berkait dengan pemerintahan Raffles yang ada
dilingkungannya
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
2. Raffles telah menempatkan desa sebagai administritasi
penjajahan , agar desa lebih terbuka bebas dan
prokuktif tetapi bagai mana pelaksanaannya di
lapangan ? lakukan diskusi dengan anggota kelompok.
Kamu dapat membaca buku buku sejarah yang ada

H. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:
1. Penilaian Sikap
No Nama Sikap Sikap sosial Jumlah
Spritual Skor
Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Andi
2 Titusl
3 Dora
4 Siti
5 Lalu

Keterangan :
b. Sikap Spritual
Indikator sikap spritual mensyukuri :
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai dengan agama yang
dianut
Saling menghormati, toleransi
Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas
Rubrik pemberian skor :
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

c. Sikap sosial
1. Sikap Jujur
Indikator sikap sosial jujur
Tidak berbohong
Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
Tidak menyontek
Terus terang
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

2. Sikap kerjasama
Indikator sikap sosial kerjasama
Peduli kepada sesama
Saling membantu dalam hal kebaikan
Saling menghargai/toleransi
Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial Harga diri
Tidak suka dengan dominasi asing
Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
Cinta pada produk sendiri
Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan terseb
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
2.Penilaian Pengetahuan
No Butir Instrumen
1 Jelaskan tiga prinsip pandangan Raffles untuk mengelola tanah jajahan di
nusantara
2 Sebelum Inggris menguasai jawa ,inggris telah melakukan blokade terhadap
Batavia ,mengapa?

3 Mengapa Raffles banyak membina hubungan baik dengan para pangeran di


jawa?

4 Tunjukan dan jelaskan bahwa Raffles juga melaksanakan politik devide et et


imperal
5
Apa yang dimaksud dengan land rend,bagai mana dalam pelaksanaan ?
Coba buat perbandingan antara pemerintahan Raffles dan Daendles dijawa

Nilai = Jumlah skor

3 Penilaian Keterampilan
Peserta didik untuk melakukan pengamatan dan membuat laporan tentang
objeksejarah
Yang terkait dengan pemerintahan Raffles, yang ada atau dekat dengan
lingkungannya.

No Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasan Jumlah Skor


1-4 1-4 1-4
1 Andi
2 Titusl
3 Dora
4 Siti
5 Lalu
Nilai = jumlah skor dibagi 3

Keterangan
a. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik
mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihatan, pembau,
pendengar, pengecap, peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL
pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati
b. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasan diperlkukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati :
Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan
informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kompetensi dasar/tujuan
pembelajaran
Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput ataw semakin
sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.
Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang
dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar
dan mudah dipahami).

c. Skor rentang antara 1 - 4


1 = Kurang
2 = Cukup
3 = baik
4 = Amat baik

4 . Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

N Nama Mengkomunikasi Mendengark Berargument Berkontribu Jumla


o kan an asi si h Skor
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Andi
2 Titusl
3 Dora
4 Siti
5 Lalu
Nilai = Jumlah skor dibagi 3

Keterangan :
a. Keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang
efektif
b. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk
tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika
sedang mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau
mempetanyakan gagasannya
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah kepenarikan
kesimpulan termasuk didalamnya menghargai perbedaan pendapat.
Skor rentang antara 1 - 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = baik
4 = Amat baik

5.Penilaian Presentasi
N Nama Menjelaskan Memvisualka Merespon Jumla
o 1-4 n 1-4 h Skor
1-4
1 Andi
2 Titusl
3 Dora
4 Siti
5 Lalu
Nilai = jumlah skor dibagi
Keterangan :
d. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil obsrvasi dan
diskusi secara meyakinkan
e. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik
untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin atau
sekreatif mungkin
f. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan
tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
g. Skor rentang antara 1 - 4
= Kurang
= Cukup
= baik
= Amat baik

I. Sumber Belajar :
Buku sumber Sejarah XI SMA
Internet
Peta Sejarah

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 7 Sarolangun


Kelas/Semester : XI / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Topik : Kemaharajaan VOC
Pertemuan ke : 2 (Dua)

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karna tuhan yang maha
esa terhadap bangsa.
2.1 Mengembangkan nilai dan prilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
cermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah
2.3 Meneladani perilaku kerja sama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk
meraih kemerdekaan dalam menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari
3.3 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa di
Indonesia sebelum dan sesudah abad ke 20.
4.2 Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa
barat di Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.2. Menjelaskan hubungan konsep perubahan dan keberlanjutan dengan perjalanan
sejarah bangsa Indonesia
3.2.2. Menjelaskan latar belakang kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia
3.3.3. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia diberbagai daerah dalam melawan
kolonialisme dan imperialism barat di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
1. Menganalisis tujuan dan awal perkembangan VOC
2. Menganalisis kebijakan dan kezaliman voc di indonesia
3. Menganalisis reaksi rakyat terhadap keserakahan dan kezaliman voc
4. Menganalisis proses kebangkrutan voc

E. Materi Ajar
1. Tujuan dan perkembangan awal voc
2. Berbagai kebijakan dan kezaliman voc di indonesia
3. Sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap keserakahan dan kezaliman voc
4. Proses kebangkrutan voc

F. Alokasi Waktu
2 x 45 menit

G. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Model : Discovery learning
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan b. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 menit
proses belajar mengajar
c. Guru menyampaikan topik tentang kemaharajaan VOC
dan kompentensi yang akan dicapai
d. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok
Inti e. Guru menegaskan kembali tentang topik pembelajaran dan 60 menit
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
f. Guru menyampaikan beberapa gambar, misalnya gambar
tokoh voc seperti gambar pieter both, Jp. Coen,
gambar/poto museum fatahilah, gambar rempah-
rempah,peta maluku gambar penyerangan sultan ke
batavia dan yang lain dan relevan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
g. Guru mendorong peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan gambar
tersebut
h. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksporasi
dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok sehingga
menemukan rumusan jawaban dari masing-masing tugas
yang diberikan. Kelompok 1bertugas mendiskusikan
tentang tujuan dan perkembangan awal voc. Kelompok 2
mendiskusikan rumusan tentang berbagai kebijakan dan
kekejaman voc. Kelompok 3 merumuskan tentang reaksi
rakyat terhadap keserakahan voc. Kelompok 4
merumuskan tentang proses kebangkrutan voc
i. Prestasi masing-masing kelompok dalam rangka
mengomunikasikan hasil karya kelompok dengan bergilir.
Penutup j. Klarifikasi /kesimpulan peserta didik di bantu oleh guru 20 menit
materi tentangkemaharajaan VOC
k. Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang di peroleh setelah
belajar tentangkemaharajaan VOC
l. Guru melaksanakan evaluasi untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran
m. Guru memberikan tugas tentangkemaharajaan VOC

I. Penilaian Hasil Belajar


d. Penilaian sikap
Sikap
Sikap Sosial
spiritual
Kerja Harga Jumlah
No Nama Mensyukuri Jujur
sama Diri Skor
14 1-4
1-4 1-4

1
2
3
4
e. Penilaian pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan benar.
1. Benarkah JP.Coen sebagai peletak dasar penjajahan belanda di indonesia.
mengapa JP.Coen menamakan kota pusat pemerintahannya dengan nama
Batavia?Adaka kaitan antara nama Batavia dengan betawi?
2. VOC dapat di katakana Negara dalam Negara. Benarkah demikian, coba
jelaskan dengan berbagai argumentasinya!
3. VOC memperluas daerahnya juga dengan taktik devide et impera, coba beri
penjelasan dan contohnya!
4. Jelaskan apa yang di maksud dengan pelayaran Hongi! Bagaimana
praktiknya?
5. VOC bangkrut karena penyakit KKN benarkah demikian, coba jelaskan dengan
demikian?
6. Kamu sudah belajar tentang perkembangan VOC sampai akhirnya di
bubarkan. Pelajaran dari belajar sejarah VOC di Indonesia, sehingga dapat
menjadi cermin bagi kehidupan kita sekarang?

C. Penilaian Ketrampilan

Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah Skor


No 1-4 1-4 1-4 1-4

1
2
3
4
5
D. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

Mengkomunikasi Mendengarkan Beragumentasi Berkontribusi Jumlah


No Nama 1-4 1-4 1-4 1-4 Skor
1
2
3
4
5
E. Penilaian Presentasi

Nama Menjelaskan Memvisualkan Merespon


No 1-4 1-4 1-4 1-4 Jumlah Skor

1
2
3
4
5

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
Lampiran (Bahan Ajar)

A. Ringkasan Materi

Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan


yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan
kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan
kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Hal ini berarti
Gambar 1: Prasasti Yupa masa
kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Kerajaan Kutai
Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi
diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya
yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya
tersebut berpadu dengan kebudayaan asli
Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan
Indonesia Hindu- Buddha.
Gambar 2: Prasasti Tugu masa
Kerajaan Tarumanegara
Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak pada
uraian materi unsur-unsur budaya berikut ini: Prasasti Yupa dan Tugu
menggunakan Huruf Pallawa dan
Bahasa Bahasa Sanksekerta
Sumber: wikipedia.org
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat
dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta
yang dapat ditemukan sampai sekarang. Bahasa
Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa
Indonesia. Penggunaan bahasa Sansekerta pada
awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu
bertulis) peninggalan kerajaan Hindu Buddha
Gambar 3. Perkembangan huruf di
pada abad 5 7 M, contohnya prasasti Yupa dari Indonesia
Kutai dan prasasti peninggalan Kerajaan Sumber:
Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan harmanza.wordpress.com
selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh
bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan kerajaan
Sriwijaya 7 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa,
kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan
Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan
huruf Jawa Kuno.

Religi/Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha


masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu
Buddha ke Indonesia, Masyarakat Indonesia
mulai menganut/mempercayai agama- agama
tersebut. Agama Hindu dan Buddha yang
berkembang di Indonesia sudah mengalami
sperpaduan dengan kepercayaan animisme
dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami
Gambar 4. Upacara Nyepi di Bali
Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses
sebagai salah satu wujud akulturasi
akulturasi, yang berarti perpaduan dua budaya berupa Religi/kepercayaan
kepercayaan yang berbeda menjadi umat Hindu di Indonesia satu.
Agama Hindu dan Buddha yang Sumber:
berkembang di Indonesia, berbeda www.mediaindonesia.com dengan
agama Hindu Buddha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan
tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau
Buddha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh
umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial


kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi
politik yaitu sistem pemerintahan yang
berkembang di Indonesia setelah masuknya
pengaruh India. Dengan adanya pengaruh
kebudayaan India tersebut, maka sistem
pemerintahan yang berkembang di Indonesia
adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh
seorang raja secara turun temurun. Gambar 5. Pembagian Kasta
sebagai wujud akulturasi budaya
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa Hindu di Indonesia dalam bidang
atau dianggap keturunan dewa yang keramat, sosial kemasyarakatan
sehingga rakyat sangat memuja raja tersebut, hal Sumber: fannyndep.blogspot.com
ini
dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang
memerintah di Singosari seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan pada
masa Majapahit, R. Wijaya diwujudkan sebagai Ha rahari (dewa Syiwa dan Wisnu
jadi satu).

Pemerintahan raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di
India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah
diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang
terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.
Wujud akulturasi selain dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta.
Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan
Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan
pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku
atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-
kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh
aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di Indonesia kasta
hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

Sistem Pengetahuan

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan
tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun
masehinya 654 + 78 = 732 M.

Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan


tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala. Candrasangkala adalah susunan
kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak
ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan menggunakan kalimat
bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila
diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka kalimat tersebut
diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan 1478 M yang
merupakan tahun runtuhnya Majapahit .

Peralatan Hidup dan Teknologi

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan


teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni
bangunan Candi tersebut memang mengandung
unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di
Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di
India, karena candi di Indonesia hanya mengambil
unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar
teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu Gambar 6. Candi Jago, Malang,
Jawa Timur
sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai Sumber; koleksi Labdik Sejarah
petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan PPPPTK PKn dan IPS
bangunan. Dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi
candi tersebut terdapat perbedaan. Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah
punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan
Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan
candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi
berasal dari kata Candika Grha yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau
dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah
wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Di samping itu, dalam bahasa
kawi candi berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan. Untuk itu yang
dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai
macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di


Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja
yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari
adanya lambang jasmaniah raja sedangkan Gambar 7. Candi Borobudur, Jawa
fungsi candi di India adalah untuk tempat Tengah
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti Sumber: id.wikipedia.org

candi-candi yang terdapat di kota Benares


merupakan tempat pemujaan terhadap dewa
Syiwa.

Candi Jago (gambar 6) merupakan tempat pendharmaan Wisnuwardhana yang


memerintah tahun 1248 1268. Dilihat dari gambar candi tersebut, bentuk dasarnya
adalah punden berundak- undak dan pada bagian bawah terdapat kaki candi yang di
dalamnya terdapat sumuran candi, di mana di dalam sumuran candi tersebut tempat
menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja Wisnuwardhana).

Candi yang bercorak Buddha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja
Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa. Candi Borobudur
(gambar 7) adalah candi Buddha yang terbesar di Indonesia merupakan salah satu
peninggalan kerajaan Mataram dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling
atas terdapat patung Dyani Buddha. Patung-patung Dyani Buddha inilah yang menjadi
tempat pemujaan umat Buddha. Di samping itu juga pada bagian atas, juga terdapat
atap candi yang berbentuk stupa.

Untuk candi Buddha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa
merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Buddha. Dengan demikian
seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia
hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan
hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.

Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak
menggambarkan suatu kisah/cerita yang
berhubungan dengan ajaran agama Hindu
ataupun Buddha.

Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih


lanjut, ternyata Indonesia juga mengambil kisah
asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan
yang digambarkan oleh relief tersebut adalah
Gambar 8. Relief Candi Borobudur
suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun
Sumber:
masyarakat Indonesia. Dengan demikian
arumsekartaji.wordpress.com
terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu
berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia.

Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu
ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana
yang ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Kedua kitab
tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah berkembang di
Indonesia tidak sama proses seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali
oleh pujangga-pujangga Indonesia, kedalam bahasa Jawa kuno. Dan, tokoh-tokoh
cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh punokawan seperti
Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan dalam kisah Bharatayuda yang disadur
dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antar Pendawa dan Kurawa,
melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala.

Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu
ceritera dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang.
Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak
zaman prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh
masyarakat Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari
pengambilan lakon ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal
dari budaya India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami
perubahan. Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-
tokoh ceritera misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam
cerita aslinya Dorna adalah seorang maha guru bagi Pendawa dan Kurawa dan
berperilaku baik, tetapi dalam lakon di Indonesia Dorna adalah tokoh yang
berperangai buruk suka menghasut.

B. Evaluasi Hasil
Soal Uraian
1. Mengapa terjadi akulturasi bahasa pada saat perkembangan masa Hindu-Buddha di
Indoneia?
2. Mengapa terjadi akulturasi religi/kepercayaan pada saat perkembangan agama Hindu-
Buddha di Indonesia?
3. Apa wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa organisasi
sosial kemasyarakatan!
4. Apa wujud akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa sistem pengetahuan!
5. Bagaimana proses akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa peralatan
hidup/teknologi!
6. Bagaimana proses akulturasi masa Hindu-Buddha di Indonesia berupa kesenian!
7. Bagaimana sikap anda sebagai seorang pelajar apabila ada peninggalan Hindu-Buddha
di Indonesia yang tidak terpelihara?

Kunci Jawaban

1. Perkembangan tingkat berfikir manusia merupakan hasil proses adaptasi dengan


lingkungan alam, sosial dan budaya. Unsur-unsur kebudayaan yang datangnya dari
luar ikut berperanan dalam proses perkembangan tradisi kebudayaan. Unsur
kebudayaan India yang membawa perubahan terhadap kehidupan bangsa Indonesia
adalah bahasa dan tulisan. Dimana ketika bangsa Indonesia mulai mengenal tulisan
huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, maka sejak saat itulah sudah mulai memasuki
jaman sejarah. Dari bahasa dan tulisan bangsa Indonesia sudah dapat meninggalkan
tradisi-tradisinya secara tertulis.

Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk bahasa


dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan
sampai sekarang. Bahasa Sanksekerta banyak berkembang di wilayah India bagian
selatan. Penggunaan bahasa Sansekerta di Indonesia pada awalnya banyak ditemukan
pada prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu Buddha pada abad 5 7 M.
Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa
Melayu Kuno. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa,
kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan
Bugis.

2. Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha


masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia, masyarakat
Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan
Buddha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan
kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme.
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua
kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang
di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu Buddha yang dianut oleh masyarakat
India.

3. Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam:
a. Organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah
masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut,
maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan
yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun (konsep dewaraja). Raja di
Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang
keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut. Pemerintahan Raja di
Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga
yang menerapkan prinsip musyawarah.

b. Sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem


kasta. Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana
(golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya
(golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut
juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis
dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan
dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di
Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

4. Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan
tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun
masehinya 654 + 78 = 732 M. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka,
juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.
Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai
angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau
Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa.

5. Kemajuan teknologi sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan sosial dan budaya
masyarakat. Sebelum pengaruh Hindu masuk ke Nusantara bangsa Indonesia sudah
memiliki teknologi yang tinggi khususnya dalam pembuatan alat kehidupan baik yang
terbuat dari batu atau logam. Setelah adanya pengaruh Hindu, teknologi semakin
maju, misalnya pembuatan candi. Jika dibandingkan dengan candi-candi di India maka
candi di Indonesia jauh lebih megah dan kokoh seperti candi Borobudur, candi
Prambanan. Dengan demikian, bangsa Indonesia memiliki pengetahuan teknologi yang
sudah tinggi.

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni
bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya
India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang
ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi
perbuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra
yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan
pembuatan arca dan bangunan.

Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan.
Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang
merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai
tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai
dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang
merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan
bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-
orang terkemuka.

Di samping itu, dalam bahasa kawi, candi berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu
jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja
yang disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap
roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini
terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah
untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat
di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

6. Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak
menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu
ataupun Buddha. Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata
Indonesia juga mengambil kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang
digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam
ataupun masyarakat Indonesia.

7. Cara menghargai peninggalan sejarah:

a. Turut menjaga agar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak. Benda-benda


peninggalan sejarah harus diamankan dari tangan-tangan jahil.

b. Mengunjungi museum, candi, makam pahlawan, istana dan lain-lain termasuk salah
satu cara menghargai peninggalan sejarah.

c. Benda-benda peninggalan sejarah adalah kekayaan negara. Kita harus


menggunakan secara benar. Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan
penelitian. Benda-benda peninggalan sejarah juga boleh dikunjungi. Benda-benda
peninggalan sejarah bukan milik pribadi. Kita tidak memanfaatkannya untuk
kepentingan pribadi. Misalnya, kita tidak boleh memperjualbelikan benda-benda
peninggalan sejarah.

Soal Pilihan Ganda


1. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bidang bahasa adalah ... .
A. Nisan Malik as Saleh
B. Negara Krtagama
C. Inkripsi Yupa
D. Pararaton
E. Kronik

2. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam


bidang religi/kepercayaan adalah ... .
A. Upacara Ngaben
B. Upacara Nyepi
C. Prasasti Tugu
D. Prasasti Yupa
E. Candi
3. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bidang organisasi sosial kemasyarakatan adalah ... .
A. Upacara Nyepi
B. Upacara Ngaben
C. Konsep Dewaraja
D. Konsep Kepala Suku
E. Raja sebagai kepala pemerintahan
4. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bidang sistem pengetahuan adalah sistem kalender ... .
A. Candrasengkala
B. Masehi
C. Islam
D. Cina
E. Saka
5. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bidang peralatan hidup/teknologi adalah ... .
A. Candi
B. Relief
C. Kalender Saka
D. Konsep Dewaraja
E. Konsep Macapat
6. Contoh bentuk akulturasi budaya peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam
bidang kesenian ... .
A. Konsep Dewaraja
B. Kalender Saka
C. Gamelan
D. Candi
E. Relief
7. Sejak masa kerajaan Hindu-Buddha sampai sekarang yang dikenal menerapkan konsep
negara kesatuan adalah ... .
A. Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya
B. Sriwijaya, Majapahit, Republik Indonesia
C. Singosari, Majapahit, Republik Indonesia
D. Mataram Kuno, Majapahit, Republik Indonesia
E. Mataram Kuno, Mataram Islam, Republik Indonesia
8. Pengaruh kehidupan masa Hindu-Buddha di Indonesia dihubungkan dengan kehidupan
masyarakat pada masa sekarang yang dapat diterapkan adalah ... .
A. Toleransi
B. Peperangan
C. Chauvinisme
D. Separatisme
E. Diskriminasi
9. Kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian peninggalan masa Hindu-Buddha di
Indonesia.
I. Mengunjugi museum
II. Menjual kepada kolektor benda purbakala
III. Menjadikan situs sebagai obyek penelitian
IV. Melaporkan ke polisi apabila mengetahui pencurian arca
V. Menyimpan dirumah
Berdasarkan data diatas, yang termasuk peran siswa dalam menjaga peninggalan masa
Hindu-Buddha di Indonesia ditunjukkan pada nomer ... .
A. I, II dan III
B. I, II dan IV
C. I, III dan IV
D. II, III dan IV
E. II, IV dan V
10. Apabila kamu melihat seseorang dengan sengaja mencoret-coret dinding candi
Prambanan yang bermaksud meninggalkan kenangan, maka yang kamu lakukan adalah
... .
A. Menegur
B. Menasehati
C. Membiarkan
D. Ikut mencoret
E. Melaporkan kepada petugas

Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. C
4. E
5. A
6. E
7. B
8. A
9. C
10. E

C. Evaluasi Pembelajaran (Proses)

Lembar Pengamatan

Rubrik kegiatan Diskusi


Aspek Pengamatan
Meng- Jumla
Mengharga
No. Nama Siswa Kerja komunika Tolera Keaktif h Nilai Ket.
i pendapat
sama sikan pen- nsi an Skor
teman
dapat

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
kasi san
Paian lan

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Format Penilaian Makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


Latar belakang
Struktur Makalah Indikator Nilai

Rumusan masalah
Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar
Orisinalitas makalah
Mendeskripsikan kehidupan masyarakat,
pemerintahan dan kebudayaan pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kepedulian terhadap hasil
peninggalan sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
Kartu Pembelajaran

KARTU PEMBELAJARAN I
Petunjuk Mengerjakan
1. Amati gambar disamping
2. Baca artikel dibawah
3. Jawab permasalahannya

Akulturasi

Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda


melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi
tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Hal
ini berarti kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia
tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan
disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia,
sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Gambar 1: Prasasti Yupa
Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Kerajaan Kutai
Hindu- Buddha. Wujud akulturasi tersebut dapat Anda simak
pada uraian materi unsur-unsur budaya berikut ini:

Bahasa

Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari


adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan Prasasti Tugu masa Kerajaan
sampai sekarang. Bahasa Sansekerta memperkaya Tarumanegara
Prasasti Yupa dan Tugu
perbendaharaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa menggunakan Huruf Pallawa
Sansekerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu dan Bahasa Sanksekerta
Sumber: wikipedia.org
bertulis) peninggalan kerajaan Hindu Buddha pada abad 5 7
M, contohnya prasasti Yupa dari Kutai dan prasasti peninggalan
Kerajaan Tarumanegara. Tetapi untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di
gantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan
kerajaan Sriwijaya 7 13 M. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf
Pallawa, kemudian berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan
Bugis. Hal ini dapat dibuktikan melalui Prasasti Dinoyo (Malang) yang menggunakan huruf
Jawa Kuno.

Religi/Kepercayaan

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke


Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan Dinamisme. Dengan
masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia, Masyarakat Indonesia mulai
menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan Buddha yang
berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan
kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain
mengalami Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses
akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang
berbeda menjadi satu. Agama Hindu dan Buddha yang
berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu
Buddha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan- Upacara Nyepi di Bali sebagai
salah satu wujud akulturasi
perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang budaya berupa
diadakan oleh umat Hindu atau Buddha yang ada di Indonesia. Religi/kepercayaan umat
Hindu di Indonesia
Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Sumber:
Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di www.mediaindonesia.com
India.

Permasalahan Pembelajaran I

Berikanlah penjelasan wujud akulturasi budaya dalam bidang bahasa dan


religi/kepercayaan, serta berikan contohnya pada peninggalan-peninggalan masa Hindu-
Buddha di Indonesia.

KARTU PEMBELAJARAN II
Petunjuk Mengerjakan
1. Amati gambar disamping
2. Baca artikel dibawah
3. Jawab permasalahannya

Organisasi Sosial Kemasyarakatan

Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial


kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi politik
yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia
setelah masuknya pengaruh India. Dengan adanya
pengaruh kebudayaan India tersebut, maka sistem
pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah
bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara
turun temurun.
Pembagian Kasta sebagai wujud
Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau akulturasi budaya Hindu di
Indonesia dalam bidang sosial
dianggap keturunan dewa yang keramat, sehingga rakyat kemasyarakatan
sangat memuja raja tersebut, hal ini dapat dibuktikan
Sumber:
dengan adanya raja-raja yang memerintah di Singosari fannyndep.blogspot.com
seperti Kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa dan pada
masa Majapahit, R. Wijaya diwujudkan sebagai Ha rahari (dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu).
Pemerintahan raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India
dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan
terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan
Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.

Wujud akulturasi di samping terlihat dalam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem
kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta. Sistem
kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana (golongan Pendeta), kasta
Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang) dan kasta Sudra
(golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu
Indonesia tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India
benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak
demikian, karena di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

Permasalahan Pembelajaran II

Berikanlah penjelasan wujud akulturasi budaya dalam bidang sosial kemasyarakatan dan
contohnya pada peninggalan-peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia.

KARTU PERMASALAHAN III

Petunjuk Mengerjakan

1. Amati gambar disamping

2. Baca artikel dibawah

3. Jawab permasalahannya

Sistem Pengetahuan

Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya


yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun saka,
tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu
tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka
dengan tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh
misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 =
732 M.

Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga


ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candi Jago, Malang, Jawa Timur

Candrasangkala. Candrasangkala adalah susunan kalimat atau Sumber; koleksi Labdik Sejarah
gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala PPPPTK PKn dan IPS

banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau


Jawa, dan menggunakan kalimat bahasa Jawa salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang
kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4 dan bhumi = 1, maka
kalimat tersebut diartikan dan belakang sama dengan tahun 1400 saka atau sama dengan
1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit .

Peralatan Hidup dan Teknologi

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan
Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi
keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India,
karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-
dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang
memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Dilihat dari
bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan. Bentuk dasar bangunan
candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang merupakan salah satu peninggalan
kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Sedangkan fungsi
bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata candi tersebut. Perkataan
candi berasal dari kata Candika Grha yang merupakan salah satu nama dewi Durga atau
dewi maut, sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat
khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka. Di samping itu, dalam bahasa kawi candi
berasal dari kata Cinandi artinya yang dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi
bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang menyangkut
lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari
adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat
pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares
merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

Candi Jago merupakan salah satu peninggalan kerajaan Singosari yang merupakan tempat
dimuliakannya raja Wisnuwardhana yang memerintah tahun 1248 1268. Dilihat dari
gambar candi tersebut, bentuk dasarnya adalah punden berundak- undak dan pada bagian
bawah terdapat kaki candi yang di dalamnya terdapat sumuran candi, di mana di dalam
sumuran candi tersebut tempat menyimpan pripih (lambang jasmaniah raja
Wisnuwardhana).

Candi yang bercorak Buddha fungsinya sama dengan di India yaitu untuk memuja Dyani
Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa.

Candi Borobudur adalah candi Buddha yang terbesar di Indonesia merupakan salah satu
peninggalan kerajaan Mataram dilihat dari 3 tingkatan, pada tingkatan yang paling atas
terdapat patung Dyani Buddha. Patung-patung Dyani Buddha inilah yang menjadi tempat
pemujaan umat Buddha. Di samping itu juga pada bagian
atas, juga terdapat atap candi yang berbentuk stupa.

Untuk Candi Buddha di India hanya berbentuk stupa,


sedangkan di Indonesia stupa merupakan ciri khas atap
candi-candi yang bersifat agama Buddha. Dengan
demikian seni bangunan candi di Indonesia memiliki
kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya mengambil Candi Borobudur, Jawa Tengah
intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar Sumber: id.wikipedia.org
ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak
Indonesia.

Permasalahan III
Berikanlah penjelasan wujud akulturasi budaya dalam bidang sistem pengetahuan dan
peralatan hidup serta contohnya pada peninggalan-peninggalan masa Hindu-Buddha di
Indonesia (contoh minimal 5).

KARTU PEMBELAJARAN IV

Petunjuk Mengerjakan

1. Amati gambar disamping

2. Baca artikel dibawah

3. Jawab permasalahannya

Kesenian

Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari


seni rupa, seni sastra dan seni pertunjukan. Dalam seni
rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada
candi tersebut banyak menggambarkan suatu
kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama
Hindu ataupun Buddha.

Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, Gambar 8. Relief Candi Borobudur
ternyata Indonesia juga mengambil kisah asli cerita Sumber:
tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan arumsekartaji.wordpress.com
oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli
keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia. Dengan demikian terbukti bahwa Indonesia
tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan
keadaan dan suasana di Indonesia.
Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu
ceritera/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang
ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Kedua kitab tersebut
merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Tetapi setelah berkembang di Indonesia tidak
sama proses seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga
Indonesia, kedalam bahasa Jawa kuno. Tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah
dengan hadirnya tokoh punokawan seperti Semar, Bagong, Petruk dan Gareng. Bahkan
dalam kisah Bharatayuda yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang
antar Pendawa dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri
melawan Jenggala.

Di samping itu juga, kisah Ramayana maupun Mahabarata diambil sebagai suatu ceritera
dalam seni pertunjukan di Indonesia yaitu salah satunya pertunjukan Wayang. Seni
pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman
prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat
Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon
ceritera dari kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi
tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan. Perubahan tersebut
antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh ceritera misalnya dalam kisah
Mahabarata keberadaan tokoh Durna, dalam cerita aslinya Dorna adalah seorang maha guru
bagi Pendawa dan Kurawa dan berperilaku baik, tetapi dalam lakon di Indonesia Dorna
adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.

Permasalahan IV

Berikanlah penjelasan wujud akulturasi budaya dalam bidang kesenian dan contohnya pada
peninggalan-peninggalan masa Hindu-Buddha di Indonesia (contoh minimal 5).

KARTU PEMBELAJARAN V

Petunjuk Mengerjakan

1. Perhatikan gambar

2. Baca artikel dibawah

3. Jawab permasalahannya
Gambar 9. lingga yoni pada Candi Badut, Kota Malang.

Sumber: Koleksi pribadi Labdik Sejarah PPPPTK PKn dan IPS

Permasalahan V

Perhatikan kondisi Lingga Yoni pada bangunan induk Candi Badut diatas!. Pada lingga
tersebut nampak kondisi lingga yang sudah rusak yaitu adanya tambahan tulisan oknum
yang tidak bertanggungjawab. Sebagai seorang siswa, apa yang kamu lakukan apabila
mengetahui perusakan peninggalan budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia?

KUNCI JAWABAN KARTU PERMASALAHAN

1. Wujud akulturasi budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia dalam bentuk bahasa dapat
dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat ditemukan sampai
sekarang. Bahasa Sanksekerta banyak berkembang di wilayah India bagian selatan.
Penggunaan bahasa Sansekerta di Indonesia pada awalnya banyak ditemukan pada
prasasti (batu bertulis) peninggalan kerajaan Hindu Buddha pada abad 5 7 M. Tetapi
untuk perkembangan selanjutnya bahasa Sansekerta di gantikan oleh bahasa Melayu
Kuno. Untuk aksara, dapat dibuktikan adanya penggunaan huruf Pallawa, kemudian
berkembang menjadi huruf Jawa Kuno (kawi) dan huruf (aksara) Bali dan Bugis.

Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha


masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada Animisme dan
Dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu Buddha ke Indonesia, masyarakat
Indonesia mulai menganut/mempercayai agama-agama tersebut. Agama Hindu dan
Buddha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan
kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami Sinkritisme.
Sinkritisme adalah bagian dari proses akulturasi, yang berarti perpaduan dua
kepercayaan yang berbeda menjadi satu. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang
di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu Buddha yang dianut oleh masyarakat
India.

2. Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam:

a. Organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah


masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut,
maka sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan
yang diperintah oleh seorang raja secara turun temurun (konsep dewaraja). Raja di
Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa yang
keramat, sehingga rakyat sangat memuja Raja tersebut. Pemerintahan Raja di
Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga
yang menerapkan prinsip musyawarah.

b. Sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem


kasta. Sistem kasta menurut kepercayaan Hindu terdiri dari kasta Brahmana
(golongan Pendeta), kasta Ksatria (golongan Prajurit, Bangsawan), kasta Waisya
(golongan pedagang) dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut
juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia tetapi tidak sama persis
dengan kasta-kasta yang ada di India karena kasta India benar-benar diterapkan
dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian, karena di
Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

3. Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut
perhitungan satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan
tahun masehi adalah 78 tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun
masehinya 654 + 78 = 732 M. Di samping adanya pengetahuan tentang kalender Saka,
juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan Candrasangkala.
Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka.
Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di pulau Jawa, dan
menggunakan kalimat bahasa Jawa.

Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni
bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya
India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang
ada di India, karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi perbuatannya
melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab
pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan
bangunan.

Untuk itu dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan.
Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia adalah punden berundak-undak, yang
merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum yang berfungsi sebagai
tempat pemujaan. Sedangkan fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai
dengan asal kata candi tersebut. Perkataan candi berasal dari kata Candika yang
merupakan salah satu nama dewi Durga atau dewi maut, sehingga candi merupakan
bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-
orang terkemuka.

Di samping itu, dalam bahasa kawi, candi berasal dari kata Cinandi artinya yang
dikuburkan. Untuk itu yang dikuburkan didalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah
melainkan berbagai macam benda yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang
disimpan dalam Pripih.

Dengan demikian fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh
nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat
dari adanya lambang jasmaniah raja sedangkan fungsi candi di India adalah untuk
tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota
Benares merupakan tempat pemujaan terhadap dewa Syiwa.

4. Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra dan seni
pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief
dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi tersebut banyak
menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu
ataupun Buddha. Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata
Indonesia juga mengambil kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang
digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun
masyarakat Indonesia.

5. Pemahaman sejarah memiliki arti lebih penting dari sekadar membentuk kesadaran
untuk merawat benda cagar budaya, yakni membentuk karakter, jati diri, dan eksistensi
kebangsaan, Cara menghargai peninggalan sejarah antara lain:

a. Turut menjaga agar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak. Benda-benda


peninggalan sejarah harus diamankan dari tangan-tangan jahil.

b. Mengunjungi museum, candi, makam pahlawan, istana dan lain-lain termasuk salah
satu cara menghargai peninggalan sejarah.

c. Benda-benda peninggalan sejarah adalah kekayaan negara. Kita harus menggunakan


secara benar. Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan penelitian. Benda-
benda peninggalan sejarah juga boleh dikunjungi. Benda-benda peninggalan sejarah
bukan milik pribadi. Kita tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
Misalnya, kita tidak boleh memperjualbelikan benda-benda peninggalan sejarah.

Siswa dituntut tidak hanya sekedar paham akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diperoleh dari bangku sekolah/formal saja melainkan juga peduli akan lingkungan alam (n

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 7 SAROLANGUN


Kelas/Semester : XI (wajib) / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Topik : Perburuan Mutiara dari Timur .
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 3 (tiga)

J. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

K. Kompetensi Dasar
1.2. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah
3.1 Mengkaji konsep perubahan dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa
penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia
4.1 Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa barat
berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah

L. Indikator Pencapaian Kompetensi


4. Mengevaluasi ketokohan Daendels dengan pandangannya
5. Menganalisis tugas pokok Daendels dan usaha-usahanya
6. Menganalisis dampak pemerintahan Daendels bagi kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat.

M. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu :
1. Mengevaluasi ketokohan Daendels dengan pandangannya
2. Menganalisis tugas pokok Daendels dan usaha-usahanya
3. Menganalisis dampak pemerintahan Daendels bagi kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat.

N. Materi Ajar
1. Tokoh Daendels dengan pandangannya
2. Tugas pokok Daendels dan usaha-usahanya
3. Dampak pemerintahan Daendels bagi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.

O. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Strategi : D iscovery
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

P. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 menit
proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan kelas,
absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan
b. Guru menyampaikan topik tentang pemerintahan
Daendels.
c. Guru membagi kelas menjadi enam kelompok peserta didik
( I, II, III, IV, V, VI ) masing-masing kelompok sekitar 5 orang.

Inti g. Guru menegaskan kembali tentang topik pembelajaran dan 65 menit


menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
h. Guru menegaskan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan, dengan model discovery
i. Guru membagikan satu set bahan/media (berisi peta,
gambar/foto tokoh-tokoh yang terkait dengan
pemerintahan daendels tetapi gambar, foto atau peta itu
tidak ada identitas/keterangannya, sehingga mungkin
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
sedikit membingungkan peserta didik). Setiap kelompok
menerima satu set bahan atau media tersebut.
j. Guru memberi pengantar singkat Pada tahun 1795 terjadi
perubahan di Belanda. Muncullah kelompok yang
menamakan dirinya kaum patriot. Kaum ini terpengaruh
oleh semboyan Revolusi Perancis : kemerdekaan,
persamaan, dan persaudaraan. Berdasarkan ide dan
paham yang digelorakan Revolusi Perancis itu maka kaum
patriot menghendaki perlunya negara kesatuan. Bertepatan
dengan keinginan itu pada awal tahun 1795 pasukan
perancis menyerbu belanda. Pangeran William V melarikan
diri ke Inggris. Belanda menguasai Perancis. Dibentuklah
pemerintahan baru sebagai bagian dari Perancis dinamakan
Republik Bataaf (1795 1806). Sebagai pemimpin Republik
Bataaf adalah Louis Napoleon saudara dari Napoleon
Bonaparte. Dengan demikian pemerintahan Republik
Bataaf ini pihak yang bertanggung jawab atas pemerintahan
di nusantara. Ditunjuklah kemudian Daendels sebagai
Gubernur Jenderal.
1. Nah, Siapa Daendels dan bagaimana pandangan-
pandangannya?
2. Apa tugas pokok Daendels
k. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi
dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok untuk
menentukan rumusan jawaban sesuai dengan
permasalahan-permasalahan tersebut berdasarkan bahan
yang telah ada pada setiap kelompok.
l. Presentasi hasil temuan masing-masing kelompok. Pada
ssaat kelompok tertentu presentasi kelompok lain boleh
bertanya, demikian sampai masing-masing kelompok
mendapat giliran.
Penutup n. Klarifikasi/kesimpulan peserta didik dibantu oleh guru 15 menit
menyimpulkan materi masa pemerintahan daendels dan
dampaknya bagi kehidupan ekonomi dan sosial
kemasyarakatan kaum pribumi.
o. Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah
belajar tentang pemerintahan Daendels.
p. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
tujuan pembelajaran misalnya :
1. Mengapa daendels membangun jalan raya dari Anyer
sampai Panurukan?
2. Bagaimana dampak pemerintahan daendels dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan
q. Tugas :
1. Sebagai tindak lanjut pembelajaran peserta didik diberi
tugas melakukan diskusi kelompok untuk
mengidentifikasi beberapa tindakan Daendels di Jawa
dan dampaknya bagi masyarakat!
2. Buatlah karya tulis dengan judul antara penjajahan
dan kezaliman

Q. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut:
1. Penilaian Sikap
No Nama Sikap Sikap sosial Jumlah
Spritual Skor
Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Ahmad Lutfi
2 Farel
3 Afriansyah
4 Bambang
5 Imas aulia

Keterangan :
b. Sikap Spritual
Indikator sikap spritual mensyukuri :
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai dengan agama yang
dianut
Saling menghormati, toleransi
Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas
Rubrik pemberian skor :
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

c. Sikap sosial
1. Sikap Jujur
Indikator sikap sosial jujur
Tidak berbohong
Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
Tidak menyontek
Terus terang
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut

2. Sikap kerjasama
Indikator sikap sosial kerjasama
Peduli kepada sesama
Saling membantu dalam hal kebaikan
Saling menghargai/toleransi
Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
3. Sikap Harga diri
Indikator sikap sosial Harga diri
Tidak suka dengan dominasi asing
Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
Cinta pada produk sendiri
Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri
Rubrik pemberian skor
4 = Jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
3 = Jika peserta didik melakukan 3 (Tiga) kegiatan tersebut
2 = Jika peserta didik melakukan 2 (Dua) kegiatan tersebut
1 = Jika peserta didik melakukan salah satu (empat) kegiatan tersebut
2.Penilaian Pengetahuan
No Butir Instrumen
1 Jelaskan tugas pokok Daendels sebagai gubernur jenderal di Jawa
2 Jelaskan langkah-langkah daendels dalam bidang keamanan dan pertahanan.
Mengapa Daendels membangun jalan raya dari Anyer sampai Panurukan
3 Tunjukkan dan jelaskan bahwa Daendels melakukan intervensi dalam bidang
pemerintahan dikerajaan-kerajaan di nusantara
4 Bagaimana dampak kebijakan dan tindakan daendels bagi kehidupan
masyarakat di Jawa
5 Coba lakukan telaah kritis pelajaran apa yang dapat kamu peroleh setelah
mempelajari pelaksanaan pemerintan daendels di Jawa
Nilai = Jumlah skor

3. Penilaian Keterampilan
Peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan hal-hal yang pernah terkait
dengan kebijakan tindakan Daendels yang ada atau dekat dengan lingkungannya.
Misalnya pabrik, jenis tanaman, jalan raya dan lain-lain.

No Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasan Jumlah Skor


1-4 1-4 1-4
1 Ahmad lutfi
2 Farel
3 Afriansyah
4 Bambang
5 Imas aulia
Nilai = jumlah skor dibagi 3

f. Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara peserta didik
mengumpulkan informasi faktual dengan memanfaatkan indra penglihatan, pembau,
pendengar, pengecap, peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL
pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati
g. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasan diperlkukan sebagai indikator penilaian
kegiatan mengamati :
Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan
informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan kompetensi dasar/tujuan
pembelajaran
Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput ataw semakin
sedikit sisa (residu) fakta yang tertinggal.
Kebahasaan menunjukan bagaimana peserta didik mendeskripsikan fakta-fakta yang
dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar
dan mudah dipahami).
h. Skor rentang antara 1 - 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = baik
4 = Amat baik

4. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok


N Nama Mengkomunikasi Mendengark Berargument Berkontribu Jumla
o kan an asi si h Skor
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Ahmad Lutfi
2 Farel
3 Afriansyah
4 Bambang
5 Imas aulia
Nilai = Jumlah skor dibagi 3

Keterangan :
e. Keterampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang
efektif
f. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk
tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika
sedang mengungkapkan gagasannya.

g. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam


mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau
mempetanyakan gagasannya
h. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik
memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah kepenarikan
kesimpulan termasuk didalamnya menghargai perbedaan pendapat.
Skor rentang antara 1 - 4
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = baik
4 = Amat baik
N Nama Menjelaskan Memvisualka Merespon Jumla
o 1-4 n 1-4 h Skor
1-4
1 Ahmad Lutfi
2 Farel
3 Afriansyah
4 Bambang
5 Imas aulia
Nilai = jumlah skor dibagi 3

Keterangan :
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil obsrvasi dan
diskusi secara meyakinkan
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk
membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin atau
sekreatif mungkin
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan
tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik.
d. Skor rentang antara 1 - 4
= Kurang
= Cukup
= baik
= Amat baik

R. Sumber Belajar :
Buku sumber Sejarah Indonesia SMA kelas X
Buku sejarah yang relevan
Peta Sejarah

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Kelas/Semester : XI (wajib) / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Topik : Melacak Perburuan Mutiara Dari Timur.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 4 (Empat)

S. Kompetensi Inti
9. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
10. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
11. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
12. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

T. Kompetensi Dasar
1.3. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
6.2. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam
mewujudkan cita-cita mendirikan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam
kehidupan sehari-hari
6.3. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk
meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari
3.4. Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan
nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa Sumpah
Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan
4.4. Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa
Sumpah Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

U. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa kemerdekaan
Indonesia
2. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas
dari pembelajaran sejarah
4. Mendeskripsikan latar belakang dan tujuan datangnya bangsa barat ke Indonesia
5. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan nusantara dikuasai oleh bangsa
lain

V. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
5. Menganalisis latar belakang dan tujuan datangnya bangsa Barat ke Indonesia
6. Menjelaskan jalur pelayaran dan kedatangan bangsa Barat ke Indonesia
7. Menganalisis mengapa Nusantara yang kaya dan begitu indah itu dapat
dikuasai oleh bangsa asing
8. Menyusun karya tulis sejarah yang berjudul Kepulauan Nusantara bagaikan
Mutiara dari timur

W. Materi Ajar
1. Latar belakang dan tujuan datangnya bangsa Barat ke Indonesia
2. Jalur pelayaran dan kedatangan bangsa Barat ke Indonesia
3. Faktor-faktor yang menyebabkan Nusantara yang kaya dan indah terpaksa
dikuasai oleh bangsa asing
4. Sistematika tulisan tentang Barat Memburu Mutiara dari timur

X. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Strategi : Learning community dengan discovery
Metode : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan.

Y. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan r. Memberikan salam 10 menit
s. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
untuk belajar
t. Menanyakan kehadiran siswa
u. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
v. Tanya jawab materi sebelumnya mengenai faktor-faktor
munculnya pergerakan nasional
w. Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point
Inti x. Guru menayangkan Vidio jalur pelayaran dan penjelajahan 65 menit
samudra yang akhirnya sampai ke Indonesia

y. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar tersebut


z. Guru mendorong peserta didik untuk bertanya terkait
dengan gambar tersebut
aa. Guru kembali menegaskan topik pembelajaran yang akan
dibahas
bb. Guru menegaskan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan, dengan model Discovery.
cc. Guru memberikan pengantar singkat tentang kondisi
Indonesia pada abad ke-15 yang kaya hasil bumi, pertanian
dan perkebunan.
dd. Guru membagi kelompok
ee. Guru memberikan tugas melakukan
eksplorasi/mengumpulkan informasi dan mengasosiasi
melalui diskusi kelompok.
ff. Presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok.
Penutup gg. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyimpulkan materi perjuangan organisasi pergerakan
kebangsaan
hh. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
ii. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
pembelajaran
jj. Siswa membuat tugas dalam bentuk esai tentang
organisasi pemuda yang ada saat ini di daerahmu (tugas
individual dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
kk. Mengucapkan salam

Z. Penilaian Hasil Belajar


i. Tes
1. Pilihan Ganda
j. Non Tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat makalah Melacak Perburuan Mutiara Dari Timur. (kriteria penilaian
terlampir)
Format penulisan makalah:
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
BAB III Penutup
i. Kesimpulan
j. Saran
Daftar Rujukan
Catatan:
Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12, spasi 1,5, print-out kertas
A4, maksimal 15 lembar.
AA. Sumber Belajar :
Buku sumber Sejarah SMA XII
- Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah
Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
- Mulyana, Slamet. 1979. Nagara Kretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Bhratara.
- Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta:
Kanisius.
- Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan.
White board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Kartu pembelajaran
Peta Sejarah
i. Lampiran Penilaian Non Tes

a. Lembar Pengamatan

a) Rubrik kegiatan Diskusi


Aspek Pengamatan
Meng- Jumla
Mengharga
No. Nama Siswa Kerja komunika Tolera Keaktif h Nilai Ket.
i pendapat
sama sikan pen- nsi an Skor
teman
dapat

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

b) Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
kasi san
Paian lan
1. Inem
2. Paijo
3. Susan
4. Meki
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

b. Format Penilaian Makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar
Orisinalitas makalah
Mendeskripsikan organisasi pemuda yang ada saat
ini di daerahmu
Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kepedulian terhadap
perjuangan pergerakan kebangsaan di daerahmu
Jumlah
Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)

ii. Lampiran Penilaian Tes

a) Soal

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
Lampiran

PENJELAJAHAN SAMUDRA DAN KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

Sejak awal tarikh Masehi, menurut I. C. Van Leur ( 1960 ) dalam bukunya yang berjudul
Indonesia Trade and Society, sudah terjadi aktivitas hubungan dagang antara Asia dan
Eropa. Perdagangan waktu itu menjadi faktor yang sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan dan membina hubungan antar Asia dan Eropa. Perkembangan jalur perdagangan
semula ramai melalui jalur darat ( jalur sutera, the silk road ), kemudian mengalami
pergeseran atau beralih ke jalur laut ( jalur rempah-rempah, the spicy road ). Masih ingat
mengapa jalur laut menjadi pilihan ? kalau lupa coba buka kembali materi jaringan
perdagangan dan pelayaran Asia dan Eropa sampai abad ke-18. Perhatikan gambar peta
berikut !
Para pedagang dari Eropa terutama dari Italia dan Yunani membawa barang
dagangan berupa rempah-rempah dan sutera dari Laut Tengah. Komoditas tersebut dibawa
ke Venesia atau Genoa lewat pegunungan Alpen terus menuju ke pasaran Eropa Barat. Akan
tetapi ada juga yang melalui para pedagang Portugis dan Spanyol yang aktif berdagang di
Laut Tengah. Para pedagang dari Portugis dan Spanyol setelah mendapat rempah-rempah
dan sutera dari kota-kota dagang di Laut Tengah seperti Bizantium (Constantinopel), Roma,
Venesia, Genoa, Aleksandria ( Iskandariah) dan Allepo, kemudian dibawa kepasaran Eropa
Barat, seperti Lisabon.

Perdagangan dunia baik melalui jalur sutera maupun jalur rempah-rempah dari dunia Timur
(termasuk dari Indonesia), akan bermuara di Laut Tengah. Laut Tengah adalah sebuah
inland sea (laut pedalaman) yang secara geografis terletak strategis; sebelah barat dan
utara membentang wilayah Eropa, di sebelah timur terhampar daratan Asia dan di bagian
selatan adalah pesisir Afrika Utara.

Dari Lisabon dibawa ke Eropa Utara oleh para pedagang Inggris dan Belanda. Dengan
demikian rempah-rempah yang berasal dari Indonesia telah menjadi komoditi yang
menghubungkan antara kota dagang dan antara para pedagang dari Asia dan Eropa.
Rempah-rempah itu sangat dibutuhkan di Eropa sebagai obat, pengawet makanan dan
bumbu masakan.
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan setelah berlangsungnya
Perang Salib (1096-1291). Di tambah dengan jatuhnya kota Constantinopel ( Bizantium )
pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani yang notabene Islam. Maka berakhirlah kerajaan
Romawi Timur dan dapat dikatakan aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia
terputus.
Sultan Muhammad II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit
pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Barang-barang yang sangat dibutuhkan
oleh orang-orang Eropa, terutama rempah-rempah menjadi berkurang di pasaran Eropa.

Perang Salib berlangsung 200 tahun lebih dari tahun 1096 sampai 1291. Berawal dari
pernyataan perang Paus Urbanus II (1095) untuk merebut kota suci Yerusalem di Timur
Tengah dari kekuasaan bangsa Turki Seljuk. Tentara Salib dari Eropa terdiri atas para
biarawan, bangsawan, rakyat dan budak belian. Mereka menggunakan lencana salib
dibahunya sehingga perang itu disebut perang salib.

Orang-orang Eropa atau bangsa Barat menghadapi kendala krisis komoditi


perdagangan khususnya rempah-rempah, berusaha keras mencari sumbernya dengan
melakukan penjelajahan samudra. Faktor-faktor lain yang mendorong bangsa Barat
menjelajah samudra pada akhir abad ke 16 diantaranya :

1. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu
bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa.
Bumi dan benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari ( teori
Heliosentris ).
2. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan sebagai tindak lanjut Perang
Salib, terhadap kekuasaan Islam dimanapun yang dijumpainya
3. Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama nasrani.
4. Semangat Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan.
5. Semangat Gold, yaitu semangat untuk mengeruk kekayaan .
6. Perkembangan teknologi kemaritiman dimana keberadaan kapal-kapal laut yang
besar memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk
menyeberangi samudra Atlantik.
7. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu dan peta yang
menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan dan pelabuhan.
8. Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292).
9. Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada
abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
Marco Polo adalah saudagar dari Venesia, bersama ayahnya Nicolo Polo dan pamannya
Maffeo Polo mengunjungi China (1271-1292) dengan menelusuri jalur sutera. Ketika itu
China diperintah oleh Kubilai Khan ( pengganti ayahnya, Jenghis Khan ). Kembali dari China
menggunakan kapal Khan Agung melalui jalur laut singgah di pelabuhan Perlak ( 1292 ).

Negara-negara yang mempelopori penjelajahan


samudra adalah Portugis dan Spanyol menyusul Inggris, Belanda, Perancis, Den Mark dan
lainnya. Untuk menghindari persaingan yang berbuntut bentrokkan dilautan antara Portugis
dan Spanyol, pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah perjanjian Tordesillas. Paus membagi
daerah kekuasaan di dunia non kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/
khayal yang membentang vertikal dari kutub utara ke kutub selatan ( mulai dari garis
meridian 370 league sebelah barat kepulauan Verdi. Kepulauan Verdi terletak di sebelah
barat Afrika, sebagai patokan . Daerah sebelah timur garis khayal adalah jalurnya/
kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah barat garis khayal adalah jalurnya Spanyol.

1. Pelayaran Orang-orang Portugis


Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-
rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim ( Henry Navigator ) putra Raja
Portugal, Johan II. Pangeran Henry memberi hak-hak istimewa kepada keluarga keluarga
saudagar sukses dari Italia, Spanyol dan Perancis. Mereka supaya bersedia tinggal dan
berdagang di ibukota Portugal. Hasilnya tidak kurang dari 400 sampai 500 kapal berlabuh di
Lisabon setiap tahun. Lisabon mulai mampu menandingi keramaian Venesia dan Genoa.
Pada tahun 1418, Portugis telah menduduki Madeira sebagai koloni seberang laut
yang pertama di kawasan Atlantik. Pelayaran menelusuri Atlantik semakin meningkat
sejalan Portugis melakukan perdagangan budak dari Guinea dan mendapat hak atas wilayah
non Kristiani dari Paus ( perjanjian Tordesillas).

a. Bartholomeus Diaz
Mulai berangkat dari Lisabon, ibukota Portugal menyusuri pantai barat Afrika
pada tahun 1486. Diaz sampai di ujung selatan benua Afrika, kira-kira 832 km diserang
badai/ topan yang mampu merusak kapal. Ia kembali ke Portugal atas desakan awak kapal.
Awak kapal Diaz memberi nama tempat itu Tanjung Badai. Namun raja Portugal, Johan II
menamakan Tanjung Harapan Baik ( cape of Good Hope ) menghilangkan kesan
menakutkan, melainkan sebagai harapan masa depan yang terbuka.

b. Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1947, Raja Portugis Manuel I memerintahkan da Gama mengikuti
jejak Diaz. Merasa aman di Tanjung Harapan, meneruskan pelayaran sampailah di
Muzambique.
Di Malindi, Bandar di pantai timur Afrika bertemu para pelaut Islam ( orang Moor ). Atas
petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki samudra Hindia dan
Laut Arab. Rombongan da Gama sampai di Kalikut dan Goa, yaitu Bandar di pantai barat
India, pada tahun 1498. Pemancangan batu Padrao, berupa prasasti bermotif lukisan bola
dunia lambang kerajaan Portugis, dilakukan di setiap wilayah yang disinggahi sebagai tanda
miliki (mengklaim).

Kapal dagang besar mempunyai banyak awak kapal yang dipimpin oleh nakhoda yang
dibantu juru mudi, juru batu dan mualim. Tugas dan tanggung jawab nakhoda pada
keselamatan pelayaran, transaksi barang dagangan dan keuangan. Juru mudi bertugas
kelancaran kemudi, tempat di buritan kapal. Juru batu bertanggung-jawab kendali jangkar/
sauh, menjaga kapal jangan sampai menabrak batu karang. Mualim sebagai pandu laut
yang membawa kapal.

c. Alfonso d Albuquerque
Orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India melainkan ada
tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh
karena itu ekspedisi ke timur dilanjutkan kembali. Pada tahun 1509, seorang utusan Portugis
yang bernama Diogo Lopes de Sequiera berkunjung ke Malaka yang saat itu dipimpin Sultan
Mahmud Syah. Pada awalnya diterima dengan baik, dalam perkembangan komunitas
pedagang muslim di Malaka berhasil meyakinkan penguasa Malaka untuk mengusir
Portugis. Namun Malaka berhasil dikuasai Portugis di bawah pimpinan Alfonso
dAlbuquerque tahun 1511.

Kelemahan Malaka sehingga kalah atas Portugis, karena :


1. Dukungan persenjataan memadai namun kalah canggih di banding persenjataan
Portugis yang mengikutsertakan 15 kapal perang besar dengan 1200 orang tentara.
2. Adanya konflik internal di Malaka yang melibatkan Sultan Mahmud Syah dengan
anaknya Sultan Ahmad, yang baru saja menerima penyerahan kekuasaan.
Pendudukan Portugis atas Malaka , pusat perdagangan di Semenanjung Melayu itu,
membuka jalur langsung ke pusat-pusat penghasil rempah-rempah di kepulauan Indonesia.
Pada tahun 1512, rombongan yang di pimpin Francisco Serrao tiba di Hitu. Portugis juga
membuka hubungan dagang dengan Pasai, Barus, Pedir, Siak dan Minang Kabau. Di Jawa,
Portugis berhasil membangun hubungan dengan kerajaan Sunda dan Panarukan.

2. Pelayaran orang-orang Spanyol


a. Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, Christopher Columbus mulai berlayar mencari sumber
rempah-rempah di dunia timur. Berdasar pengetahuan bahwa dunia ini bulat, bermaksud
mencapai daerah Hindia Timur dari arah barat. Bermodal 3 buah kapal yang bernama Pinta,
Nina dan Maria, dengan awak 88 orang pelaut sebagai hadiah dari ratu Issabella penguasa
Spanyol, bertekad menyebrangi samudra Atlantik.

Setelah berlayar lebih dari 2 bulan mengarungi samudra Atlantik, sampailah


Columbus di kepulauan Bahama di Karibia. Ia merasa telah sampai di kepulauan Hindia
Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di kawasan itu
sebagai Indian. Selanjutnya kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia Barat.
Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci berlayar antara
tahun 1492 1504 terhitung 4 kali :
1. Tahun 1492 1493 sampai di kepulauan Bahama, Cuba dan Hispaniola
2. Tahun 1493 1496 sampai di Puerto Rico dan Jamaica
3. Tahun 1498 1500 berlayar sepanjang pantai utara Amerika Selatan
4. Tahun 1502 1504 sampai di pantai Central Amerika
Mereka menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. Jadi penemu benua Amerika
adalah Christophorus Columbus.

Amerigo Vespucci adalah seorang Italia yang bekerja untuk Spanyol, mencatat segala
sesuatu yang dilihat dan dialami di daerah orang Indian itu. Catatan Amerigo Vespucci ini
sampai ke tangan seorang professor Ilmu Bumi di Universitas St. Die di Jerman yang
bernama Martin Waldseemuller. Melalui professor inilah daerah yang merupakan benua itu
diberi nama Amerika, mengambil nama Amerigo Vespucci.

Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol,


seperti :
Cortez, menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menakhukkan suku Indian yaitu
Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun 1530 menaklukkan kerajaan
Indian di Peru yaitu suku Inca.

b. Ferdinand Magelhaens ( Magellan )


Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens ( Magellan, keturunan Portugis) dengan
lima buah kapal berawak 250 orang, berlayar ke barat mengikuti jejak Columbus.
Magelhaens didampingi Kapten Juan Sebastian del Cano ( Sebastian Ecano) dan seorang
penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan
Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti
bola.

Pada tahun 1520, setelah menyeberangi samudra Pasifik, sampailah rombongan


Magelhaens di kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina,
mengambil nama raja Spanyol, Philips II. Rombongan Magelhaens mendirikan batu
peringatan dan mengklaim sebagai daerah kekuasaannya. Magelhaens juga menyebarkan
agama Katolik dan berhasil menggaet raja Cebu. Dalam suatu pertempuran melawan orang
Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521). Akibat peristiwa itu rombongan bergegas
meninggalkan Filipina di pimpin oleh Sebastian del Cano, menuju kepulauan Maluku. Tersisa
tinggal 2 kapal, yaitu Victoria dan Trinidad dengan awak kapal 17 orang, berhasil
memborong rempah-rempah di Maluku kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju
Spanyol lewat Tanjung Harapan. Kapal Victoria berhasil sampai di Spanyol (6 September
1522 ) sedang kapal Trinidad dirampas Portugis di tengah jalan.

Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran. Raja Spanyol
memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada tiruan bola bumi itu dililitkan pita
bertuliskan Engkaulah yang pertama kali mengetahui diriku

3. Pelayaran orang-orang Inggris.


Orang-orang Inggris yang melakukan penjelajahan samudera untuk mencari
tempat baru di dunia timur, antara lain sebagai berikut :

a. Sir Francis Drake


Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah barat. Dalam
pelayarannya rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Drake setelah
mendapatkan banyak rempah-rempah pulang kenegerinya dan sampai di Inggris pada tahun
1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
b. Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan
pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan
ini mendarat di Amerika Utara.
c. William Dampier
Pada tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia.
Ia terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah utara.
d. James Cook
Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai timur Australia. Bahkan Cook
telah berhasil menjelajahi pantai Australia secara bulat pada tahun 1771. Oleh karena itu
James Cook sering dikatakan sebagai penemu benua Australia.

4. Pelayaran orang-orang Belanda


Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di
pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan
menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan
ke pusat penghasil rempah-rempah, Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol.

Belanda berhasil memasuki wilayah perairan Indonesia setelah Jan Huygen van Linschoten
mempublikasikan peta dan catatan tentang penemuan Portugis berjudul Itinerario near
Oost ofte Portugaels Indien ( Rencana perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis ), pada
tahun 1590.

Beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia Timur antara lain sebagai
berikut :

a. Barens
Pada tahun 1594, Barens mencari daerah Timur ( Asia ) melalui jalur lain yaitu ke
utara. Perjalanan Barens terhambat karena air laut membeku sesampainya di Kutub Utara.
Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal dengan nama Pulau Novaya Zemlya. Ia kemudian
memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.
b. Cornelis de Houtman

Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak
beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah
timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de
Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.
c. Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun
1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama pulau Tasmania.
Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa dengan jatuhnya Constantinopel ke
tangan Turki Usmani, yang kemudian diikuti dengan pelayaran orang-orang Barat mencari
asal rempah-rempah, telah menyebabkan terjadinya perubahan jalur pelayaran dan
perdagangan. Baik
Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda akhirnya sampai ke sumber rempah-rempah yaitu
Indonesia. Sejak kedatangan bangsa Barat ke Indonesia peta perdagangan mengalami
perubahan yang akhirnya dimonopoli bangsa Barat.

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMAN 7 Sarolangun


Mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : X1 / 1
Topik : Dominasi Peerintahan Kolonial Belanda
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 5 (Lima)

A. KOMPETENSI INTI

K.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


K.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3. Memahami dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.KOMPTENSI DASAR

1.4. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan


pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2.1. Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan ber
cermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajahan
3.1. Mengkaji konsep perubahan,dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa
penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia
4.1. Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan,dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

3.3.3. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah dalam melawan


kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1. Menganalisis latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa
2. Mengevaluasi ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa
3. Menganalisis praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa
4. Menganalisis sebab-sebab dilaksanakannya Usaha Swasta dan diakhirinya Tanam
Paksa

E. Materi ajar.
1. Latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa
2. Ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa
3. Praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa
4. Sebab-sebab dilaksanakannya Usaha Swasta dan diakhirnya Tanam Paksa

F. Model dan Langkah-Langkah

Model : Discovery
Pendekatan : Scientific,dengan langkah-langkah :
mengamati,menanya,mengeksplorasi, Mengasosiasi

G.media Pembelajaran

1.Gambar
2.Laptop/lCD

H.Sumber belajar

Sejarah Indonesia kelas XI semester 1


i. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk 10 menit
memimpin doa

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan )

Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan


serta kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik

Guru memberikan motivasi tentang pentingnya topik


pembelajaran ini

Guru membagi kelas menjadi empat kelompok:

Inti Peserta didik sudah duduk di kelompok masing-masing 65 menit

Guru memberikan pengantar singkat :Tanam Paksa


dan Usaha Swasta merupakan periode penjajahan
Belanda yang berhasil menguras kekayaan
Indonesia.Rakyat jatuh dijurang kemiskinaan yang
sangata memprihatinkan.Tidak hanya miskin tetapi juga
hidup menderita karena faktor kesehatan dan lain
sebagainya.

Mengapa Van den Bosch bersikeras untuk


melaksanakan Tanam Paksa?

Faktor apa yang elatarbelakangi ? ada apa dengan


praktek Tanam Paksa bagaimana pula dengan
pelaksanaan Usaha Swasta?benarkah telah melahirkan
kapitalisme dan imperialisme modern.Kamu harus bisa
menemukan jawaban dan pemecahan dari persoalan-
persoalan itu.

Guru mendorong agar peserta didik bertanya tentang


suatu yang terkait dengan apa yang menjadi pengantar
guru tadi.

Guru meminta para peserta didik dengan kelompoknya


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
masing-masing untuk menemukan jawaban dari
berbagai masalah itu melalui diskusi atau pelacakan ke
perpustakaan.

Kelompok 1. melacak dan menemukan jawaban


tentang latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa.
Kelompok 2. menemukan jawaban sistem atau
ketentuan-ketentuan Tanam Paksa. Kelompok 3.
mencari dan menemukan jawaban bagaimana praktek-
praktek Tanam Paksa. Kelompok 4. menemukan sebab-
sebab dilaksanakan Usaha Swasta dan diakhirinya
Tanam Paksa.

Setelah masing-masing kelompok menemukan jawaban


dari berbagai masalah tadi,kemudian diminta untuk
melakukan presentasi.

Para peserta didik melakukan presentasi untuk


mengomunikasikan hasil karya kelompoknya sedangkan
kelompok lain memberikan tanngggapan / respon.

Pada pertemuan yang ke-5 ini kelompok 1,2,3 dan 4


mendapat giliran presentasi. Presentasi kelompok 5,6,7
dan 8 akan dilaksanakan pada pertemuan minggu ke-6

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 15 menit


baru saja didiskusikan

Guru dapat menayangkan apakah peserta didik sudah


memahami materi tersebut

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya :

1. Jelaskan salah satu bukti penyelewengan dalam


melaksanakan Tanam Paksa yang tidak sesuai
antara ketentuan dengan pelaksanaan?

2. Mengapa pada masa Usaha Swasta atau


berkuasanya kaum liberal,rakyat juga tetap
menderita?
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Sebagai refleksi guru bersama peserta didik
menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini.

J. Penilaian

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,


pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian terlampir sebagai berikut.

1. Penilaian sikap

No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah


skor
Mensyujuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Eko
2 Iryani
3 Diahs
4 Agus
5 Dian

2. Penilaian Pengetahuan

No Butir instrumen
1. Apa latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa?

2. Benarkah ketentuan Tanam Paksa masih pada batas-batas kemanusiaan ,jelaskan!

3. Jelaskan beberapa penyelewengan Tanam Paksa yang membuat kesengsaraan rakyat!

4. Mengapa Usaha swasta harus diterapkan di tanah jajahan di Indonesia?

5. Bagaimana penilain kamu tentang pelaksanaan Tanam Paksa dan Usaha swasta yang
membuat kesengsaraan rakyat,sementara kekayaan Indonesia dikuras oleh Belanda?
3.Penilaian Ketrampilan

a. Peserta didik diminta untuk melakukan pengamatan pada objek sejarah atau hal-hal yang
terkait dengan peristiwa Tanam Paksa dan atau Usaha Swasta yang ada atau dekat dengan
lingkugan kemuadian dibuat laporan.

No Nama Relevansi Kelengkapan Kebahasaan Jumlah skor


1. Eko
2. Iryani
3. Diahs
4. Agus
5. Dian

No Nama Mengkomuni- Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah


Kasikan 1-4 1-4 1-4 1-4 skor
1 Eko
2 Iryani
3 Diah
4 Agus
5 Dian

3. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah
skor
1 Eko
2 Iryani
3 Diah
4 Agus
5 Dian

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
a.lembar kerja siswa

Nama : ...........................
Kelas : ...........................
Hari/tanggal : ...........................

Materi : Masa pra-akasara

No Pertanyaan Jawaban
Perhatikan tayangan kehidupan masnusia purba pada masa aksara.kemudian jawab
pertannyaan di bawah ini
1 Apa saja yang dapat anda lihat dari tayangan tersebut.

2 Di daerah mana saja wilayah indonesia yang masih ada


masyarakat seperti yang baru anda lihat.

3 Bagaimana komunikasi manusia pra-aksara denag


sesamanya

4 Coba anda jelaskan corak kehidupan manusia masa pra-


aksara
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

2 .Penilaian Sikap
Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : _________ Semester : _________


Kelompok : _________ Kelas : _________

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 Jimi carter
2
3
4
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
Sarolangun, Agustus 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Topik : Perkembangan agama kristen
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-6 (90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

B.KOMPTENSI DASAR

1. Mengolah informasi tentang pristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa barat
berdasarkan konsep perubahan dan berkelanjutan, dan menyajikannya dalam cerita
sejarah
2. Menganalisis perubahan kehidupan kehidupan beragama rakyat indonesia setelah
masuknya penjajahan bangsa barat
3. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

1. mendiskripsikan masuknya agama kristen ke indonesia


2. menjelaskan sikap rakyat indonesia dengan masuknya agama kristen

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.


1. Menganalisis proses masuknya agama kristen di indonesia
2. Menganalisis perkembangan agama kristen di berbagai daerah diindonesia
3. Menganalisis mengapa agama kristen diindonesia bagian timur berkembang pesat

E. Materi ajar

1. Proses masuknya agama kristen di indonesia


2. Perkembangan agama kristen diberbagai daerah di indonesia
3. Mengapa agama kristen berkembang pesat di indonesia bagian timur

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.

Model : diskusi kelompok


Pendekatan : scientifik, dengsn langkah langkah : mengamati , menanya ,
mengeksplorasi , mengasosiasi dan mengkomunikasikan

G.media Pembelajaran

1.foto dan vidieo


2.Laptop/lCD
3.Peta sejarah(digunakan untuk menunjukkan tempat tempat perkembangan agma kristen)

H.Sumber belajar

1. Buku sejarah indonesia SMA/MA SMK kelas XI


2. Peta sejarah

i. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).

Guru menyampaikan topik Pembelajaran dan tujuan


serta kopetensi yang perlu dimiliki

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok

Inti Pesrta didik diminta duduk dikelompoknya masing 60 menit


masing

Guru menayang kan gambar gereja atau tokoh


penyebar agama kristen

Guru meminta para peserta didik mengamati gambar


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
gambar yang ditayang kan dengan cermat

Guru mendorong pesrta didik untuk bertanya tentang


sesuatu hal yang terkait dengan sesuatu hal yang
terkait dengan gambar gambar yang ditayangkan

Para peserta didik melakukan eksplorasi dan


mengasosiasikan lewat kegiatan diskusi kelompok

Setelah diskusi kelompok selesai masin masing


kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 20 menit


baru saja didiskusikan

Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah


memahami materi tersebut

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik.

Sebagai refleksi guru bersama pesrta didik


menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa mamfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini.

J. Penilaian

a.Tes

1.uraian terlampir

Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
materi yang baru saja dikaji.

a). diperkirakan agama kristen sudah masuk keindonesia pada abad k 9, coba jelaskan..

b). jelaskan peran fransiscus xaverius dalam penyebaran agama kristen diindonesia

b.nontes

a). Lembaran pengamatan presentasi (terlampir)


b). membuat makalah tentang perkembanagan agama kristen(kriteria penilaian terlampir)
Format penulisan : pendahuluan, isi, penutup (kesimpulan dan saran)
c).lembar kerja siswa

Nama : eko mwiyono


Kelas : XI IPS
Hari/tanggal : -

Materi: perkembanagan agama kristen

No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja yang dapat anda lihat dari pelajaran tersebut.

2 Bagaimana perkembangan agama kristen diberbagai


daerah diindonesia

4
Lampiran bentuk penilaian
1.Penilaian kognitif

Instrument Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
Kasi san
Paian lan
1 Apriana
2 Winda
3 Inggil
4 Irwan

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

3 .Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : sejarah Semester : I


Kelompok : Kelas : XI

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 APRIANA
2 WINDA
3 INGGIL
4 IRWAN
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI / I
Pertemuan ke- : 7 (Tujuh)
Materi Pokok/Topik : PerlawananTerhadap Portugis.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

BB. Kompetensi Inti


13. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
14. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
15. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
16. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

CC. Kompetensi Dasar


1.5. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan
pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah
6.4. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam
mewujudkan cita-cita mendirikan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam
kehidupan sehari-hari
6.5. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk
meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari
2.5 Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah
3.2 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan
bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20
4.1 Mengolah informasi tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan bangsa barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20 dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

DD. Indikator Pencapaian Kompetensi


6. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa kemerdekaan
Indonesia
7. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
8. Menunjukkan sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas
dari pembelajaran sejarah

EE. Tujuan Pembelajaran


Menganalisis perlawanan para pejuang Nusantara terhadap keserakahan Portugis,

FF. Materi Ajar


Perlawanan para pejuang Nusantara terhadap Portugis

GG. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Scientifik
Model Strategi : Jigsaw
Metode : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasikan, dan
mengkomunikasikan

HH. Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 10 menit
ll. Memberikan salam
mm. Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa
nn. Mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses
belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas,
presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan)
oo. Menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan serta
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
kompetensi yang perlu dimiliki
pp. Memberi motivasi dan menegaskan pentingnya topik
pembelajaran
qq. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil, masing
kelompok beranggotakan tiga orang (anggota I, II, dan III).
Inti rr. Peserta didik sudah duduk bersama anggota kelompok 65 menit
ss. Menayangkan/menunjukkan beberapa contoh gambar
perlawanan terhadap penjajahan
tt. Siswa diminta untuk mengamati gambar-gambar tadi dan
Mendorong siswa bertanya
uu. Memberikan komentar tentang beberapa pertanyaan yang
muncul, kemudian mengaitkan dengan pembahasan fokus
pembelajaran perlawanan terhadap portugis
vv. Masing-masing kelompok siswa mendapatkan penjelasan
tentang proses pelaksanaan teknik Jigsaw
ww. Siswa anggota I mengkaji dan merumuskan tentang
perlawanan di Aceh
xx. Siswa anggota II mengkaji dan merumuskan tentang
perlawanan di Maluku (Ternate dan Tidore)
yy. Siswa anggota III mengkaji dan merumuskan nilai-nilai
perjuangan yang terkandung dalam perang di Aceh dan di
Maluku
zz. Tiap siswa mendapatkan tugas yang sama, kemudian
berkumpul untuk saling membantu mengkaji dan
merumuskan materi yang menjadi tanggung jawabnya.
Kumpulan siswa dgn tugas yang sama disebut dengan
kelompok pakar (expert group). Kelompok awal yang
beranggotakan tiga orang tadi dinamakan home teams.
aaa. Ada kelompok pakar yang membahas perang di Aceh,
ada kelompok pakar yang menkaji perang di Maluku, dan
ada kelompok pakar yang mendiskusikan tentang nilai-nilai
yang terkandung dalam peristiwa perang di Aceh maupun
di Maluku
bbb. Setelah kelompok pakar selesai mendiskusikan dan
merumuskan materi yang menjadi tugasnya kembali ke
home teams
ccc. Kelompok home teams mendiskusikan hasil kajian yang
diperoleh dari kelompok pakar. Dengan demikian
kelompok home teams dpt memahami materi perlawanan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
terhadap portugis baik di Aceh dan di Maluku, beserta
nilai-nilai kejuangannya
ddd. Beberapa kelompok home teams dapat
mempresentasikan hasil kajiannya.
Penutup eee. Siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi yang 15 menit
baru saja didiskusikan
fff. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
ggg. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
hhh. Siswa membuat tugas dalam bentuk poster yang
menggambarkan kekejaman Portugis (tugas individual
dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
iii. Mengucapkan salam

II. Penilaian Hasil Belajar


Non Tes
4. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
5. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
JJ. Sumber Belajar :
Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1
HH. Alat-alat belajar:
White board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Kartu pembelajaran
Peta Sejarah

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
LL. Lampiran Penilaian Non Tes

c. Lembar Pengamatan

c) Rubrik kegiatan Diskusi


Aspek Pengamatan
Meng- Jumla
Mengharga
No. Nama Siswa Kerja komunika Tolera Keaktif h Nilai Ket.
i pendapat
sama sikan pen- nsi an Skor
teman
dapat

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

d) Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Ket
No. ka Keber Antusi dan Nilai
Siswa ni wa Skor .
penyam a nian as penampi
Kasi san
Paian lan
1. andi 4 3 3 3 4 3 20 83.3 A
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)

Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Kelas/ Semester : XI/
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
MateriPokok : Perang melawan kolonialisme (VOC)
Peretemuan ke- :8
AlokasiWaktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghayatidanmengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
3. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menganalisis pengaruh imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia dalam


bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan dan agama serta perlawanan
kerajaan Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme Barat.

2. Menghayati nilai-nilai semanganat perlawanan para pahlawan dalam menghadapi


VOC

3. Meneladani semangat perjuangan, kerjasama dan tanggung jawab, cinta untuk


memperolah kemerdekaan

4. Menganalisis tujuan kedatangan dan perkembangan VOC di Indonesia

5. Menganalisis tentang perlawanan bangsa Indonesia terhdap VOC

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa kemerdekaan


Indonesia
2. Menunjukkan sikap peduli terhadap upaya mengisi kemerdekaan
3. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah
4. Menunjukkan sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas
dari pembelajaran sejarah
5. Mendeskripsikan tujuan kedatangan dan perkembangan VOC
6. Mendeskripsikan perlawanan bangsa indinesia terhadap VOC

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu :

1. Menganalisis tujuan kedatangan VOC ke Indonesia

2. Menganalisis perkembangan dan kebangkrutan VOC

3. Menganalisis perjuangan Bangsa Indonesia melawan terhadap VOC

E. Materi Ajar

Perang melawan kolonialisme (VOC)

F. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning


2. Strategi : cooperatif Learning
3. Model : Diskusi Model Jigsaw
4. Metode : Diskusi kelompok, ceramah berfariasi, penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Diskripsi Alokasi Waktu


Pendahuluan a. Guru meminta salah seorang peserta memimpin 10 menit
doa
b. Guru mempersiapkan kelas agar agar lebih
kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian
dan kebersihan kelas, presensi, menyiapkan media
dan alat serta buku yang diperlukan)
c. Guru menyampaikan topic pembelajaran dan
tujuan serta kompetensi yang perlu dimiliki
d. Guru juga member motivasi dan menegaskan
pentingnya topic pembelajaran perang melawan
keserakahan kongsi dagang
e. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok
kecil, masing-masing kelompok beranggotakan 5
atau 6 anak
Inti a. Peserta didik sudah bersama anggota kelompok 60 menit
b. Guru menayangkan atau menunjukkan beberapa
contoh gambar perlawanan terhadap penjajahan.
c. Guru meminta peserta didik untuk mengganti gambar-
gambar atau foto-fota tadi
d. Guru mendorong agar para peserta didik bertanya
tentang gambar /foto-foto tersebut.
e. Guru memberi komentar tentang beberapa
pertanyaan yang muncul, kemudian mengaitkan
dengan pembahasan focus pembelajaran perlawanan
terhadap VOC.
f. Guru menjelaskan tentang tugas belajar minggu ke-7
dimasing-masing kelompok untuk melakukan
eksplorasi dan mengasosiasikan materi pembelajaran
melalui model jigsaw.
g. Semua peserta didik yang merupakan kelompok I
bertanggung jawab mengkaji dan merumuskan tujuan
kedatangan dan perkembangan VOC di Indonesia.
h. Semua peserta didik yang merupakan kelompok II
bertanggung jawab mengkaji dan merumuskan
perlawanan bangsa Indonesia terhadap VOC.
i. Berikutnya semua peserta didik anggota kelompok III
bertanggung jawab mengkaji dan merumuskan nilai-
nilai kejuangan yang terkandung dalam perang
perlawanan terhadap VOC.
j. Tiap-tiap peserta didik yang mendapat tugas yang
sama kemudian berkumpul untuk saling membantu
mengkaji dan merumuskan materi yang menjadi
tanggung jawabnya. Kumpulan peserta didikmendapat
tugas yang sama kemudian dikenal dengan sebutan
kelompok pakar (expec group).sedang kelompok asli
yang beranggotan 5 atau 6 anak tadi dimanakan home
teams. Dengan demikian ada kelompok pakar yang
membahas tentang tujuan kedatangan dan
perkembangan VOC di Indonesia, ada juga yang
membahas tentang perang melawan VOC, dan ada
kelompok pakar yang mendiskripsikan tentang niali-
nilai yang terkandung dalam peristiwa perang
melawan VOC.
k. Setelah kelompok pakar selesai mediskusikan dan
merumuskan materi yang jadi tugasnya kemudian
kembali ke home teams.
l. Kelompok home teams kemudian mendiskusikan hasil
kajian yang diperoleh dari kelompok pakar. Dengan
demikian dikelompok home teams itu dapat
memahami materi tujuan kedatangan dan
perkembangan VOC, perlawanan terhadap, beserta
nilai-nilai kejuangannya.
m. Kemudian beberapa kelompok home teams dapat
ditampilkan untuk presentasi agar memperkaya materi
pelajaran yang sedang dikaji bila waktu cukup semua
home teams bisa tampil.

Penutup a. Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 20 enit


baru saja didiskusikan
b. Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah
memahami materi tersebut
c. Guru member pertannyaan lisan secara acak kepada
peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya:
- Apa tujuan kedatangan dan perkembangan VOC di
Indonesia
- Bagaimana perlawanan bangsa Indonesia terhadap
VOC

H. Penilaian Hasil Belajar


k. Tes
1. Pilihan Ganda

l. Non Tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat makalah tentang Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis (kriteria
penilaian terlampir)
Format penulisan makalah:
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
BAB III Penutup
k. Kesimpulan
l. Saran
Daftar Rujukan
Catatan:
Makalah diketik dengan menggunakan huruf Time New Roman, 12, spasi 1,5,
print-out kertas A4, maksimal 15 lembar.
MM. Sumber Belajar :
Buku sumber Sejarah SMA/SMK XI
White board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Peta Sejarah

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
Lampiran Penilaian Non Tes

d. Lembar Pengamatan

e) Rubrik kegiatan Diskusi


Aspek Pengamatan
Meng- Jumla
Mengharga
No. Nama Siswa Kerja komunika Tolera Keaktif h Nilai Ket.
i pendapat
sama sikan pen- nsi an Skor
teman
dapat

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

f) Rubrik Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
kasi san
Paian lan

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 4: Baik Sekali
B = 3: Baik
C = 2: Cukup
D = 1: Kurang

e. Format Penilaian Makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar
Orisinalitas makalah
Mendeskripsikan organisasi pemuda yang ada saat
ini di daerahmu
Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
Daftar pustaka yang dapat
dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kepedulian terhadap
perjuangan pergerakan kebangsaan di daerahmu
Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)

Lampiran 1 : Lembar Pengamatan

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Catatan
No Nama siswa Hasil penilaian
Guru
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3 dst

Keterangan :

1 = Perhatian 6 = Menghargai pendapat orang lain.


2 = Membaca materi. 7 = Mencatat materi penting
3 = Kemampuan merespon 8= Mengumpulkan hail diskusi
4 = Etika
5 = Keaktifan dalam tim

Pedoman penskoranNilaiPengamatan:

NO Skor Nilai
1 95 - 100 Istimewa
2 90 - 95 Amat Bik
3 80 - 89 Baik
4 70 - 79 Cukup
5 < 70 Kurang
Lampiran 2 : MATERI

Pada abad ke-16 Portugis dan Spanyol menguasai pelayaran ke Asia serta menguasai
perdagangan rempah-rempah antara Asia dengan Eropa, khususnya perdagangan lada.
Dalam perkembangan selanjutnya di Eropa, Raja Portugal memiliki kekuasaan tunggal atas
pengangkutan dan pembelian hasil bumi dari Asia. Semua kontrak jual beli hasil bumi
ditentukan harganya oleh Raja Portugal. Orang-orang Belanda yang dikenal sebagai
pedagang merasa dirugikan oleh tindakan Portugal tersebut, dan akhirnya berusaha mencari
jalan sendiri untuk menghindari monopoli perdagangan Portugal.

Atas inisiatif Staten-Generaal (semacam Dewan Rakyat) pada tanggal 20 Maret 1602
didirikan perusahaan dagang VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) di Amsterdam,
yang kemudian berkembang di berbagai kota lainnya. Para pedagang besar Belanda sebagai
pemegang sahamnya. Dalam waktu hanya lima tahun VOC memiliki 15 armada yang terdiri
dari 65 kapal yang memulai pelayarannya dari pelabuhan-pelabuhan Rotterdam,
Amsterdam, Middelburg, Vlissingen, Veere, Delft, Hoorn dan Enkhuizen.

Sebelum terbentuknya VOC, ekspedisi Belanda pertama ke Asia telah melakukan tiga kali
pelayaran antara tahun 1594 1596 namun mengalami kegagalan. Para pelaut banyak yang
jatuh sakit karena keracunan makanan yang sudah membusuk. Kapal pertama Belanda
mendarat di Banten tahun 1596, tetapi tidak mendapat rempah-rempah seperti yang
diharapkan. Pelayaran selanjutnya ke Maluku (kapal De Houtman dan Van Beuningen)
mengalami kegagalan juga, karena terjadi bentrokan fisik antara awak kapal dengan
penduduk setempat sehingga banyak pelautnya yang mati. Pada tahun 1597 tiga dari empat
kapal kembali ke Belanda dan dari 249 awak kapal hanya tinggal 90 orang yang masih
hidup. Ekspedisi kedua dilakukan pada tahun 1598 dengan 8 buah kapal dibawah komando
kapten kapal van Neck dan van Warwijk yang berhasil membawa rempah-rempah dalam
jumlah besar dari kepulauan Maluku terutama dari Banda, Ambon dan Ternate.
VOC merupakan perusahaan multinasional yang pertama di dunia yang tersebar di banyak
negara, dan dalam melaksanakan kegiatan perdagangannya tidak segan-segan melakukan
tindakan-tindakan yang tidak beradab, termasuk pembunuhan terhadap penduduk dan
memperlakukan penduduk asli sebagai budak tanpa rasa perikemanusiaan khususnya di
Indonesia.

Persaingan antara Belanda dan Portugis dalam perdagangan rempah-rempah di kepulauan


Maluku berakhir ketika Belanda berhasil membangun permukiman tetap dengan mengusir
Portugal pada tgl 23 Februari 1605. Secara umum dapatlah dikatakan bahwa Belanda
berhasil menggantikan posisi Portugal mendapatkan sumber hasil bumi dari kepulauan
Nusantara. Selama dua abad menguasai bumi Indonesia, VOC telah bertindak dan
memerintah dengan menggunakan kekuasaan militer menekan dan mengadu-domba
kerajaan-kerajaan setempat, memberlakukan hukumnya sendiri di seluruh Indonesia,
memiliki pengadilan sendiri dan melakukan perdagangan monopoli yang sangat merugikan
rakyat.

Bagi Belanda VOC merupakan kenyataan sejarah yang membanggakan karena memberi nilai
tambah yang tidak kecil kepada rakyat Belanda, dan karena alasan itu Kementerian
Pendidikan Belanda memprakarsai peringatan dan perayaan 400 tahun VOC secara nasional
yang pelaksanaannya dilakukan oleh swasta di seluruh negeri. VOC juga dianggap telah
membawa kemakmuran serta kekayaan kultur bagi negara Belanda, bahkan dianggap
membawa cakrawala baru karena berhasil menguasai kawasan-kawasan dunia baru. VOC
dinilai berhasil mendorong berbagai perkembangan kemasyarakatan, dan dengan
mengarungi lautan telah memperkaya bangsa Belanda belajar tentang bangsa-bangsa lain.
Untuk itu generasi muda Belanda harus mengetahui tentang apa arti dan bagaimana
perwujudan VOC sebagai bagian dari karya nyata dan kejayaan bangsa Belanda di masa lalu.
Peringatan dan perayaan 400 tahun VOC akan dilakukan di 6 kota dan dipusatkan di
Ridderzaal melalui pameran dan penyediaan informasi tentang VOC sepanjang tahun 2002.
Pihak Belanda telah melakukan pendekatan kepada pemerintah Afrika Selatan, Sri Lanka
dan India agar ikut serta mengambil bagian memperingat dan merayakan 400 tahun VOC.
Karena dianggap akan mengandung kepekaan politik, panita VOC tidak mengajak Indonesia,
walaupun Belanda menyadari bahwa sebagian besar kegiatan dan keuntungan yang diraup
VOC justru berasal dari Indonesia.

Pandangan terhadap peran VOC di Indonesia

Dr Gerrit Knaap dari KITLV (Belanda), dalam tulisannya berjudul Dutch Perception of
Indonesian History, Anno 2001 dalam sarasehan mengenai sejarah hubungan Indonesia-
Belanda di KBRI Den Haag pada bulan Agustus 2001, a.l. mengatakan Personally, I fully
agree to the fact that the VOC in Indonesia was nothing more and nothing less than a
colonial state. This was already imminent in the charter by which the VOC was founded in
1602, where it was stipulated by the government that this company not only should be the
exclusive Dutch Organization to trade in the area between Cape of Good Hope and Cape
Hoorn, but that also possessed the right to wage war, make peace and built fortress in that
area. War, peace and fortress are attributes of a state, not of a trader. Selanjutnya Dr
Knaap menambahkan dalam tulisan yang sama bahwa the VOC as such is an organization
with two faces, that of the merchant and that of the statesman. Bahkan dia
mengkhawatirkan tentang adanya sikap orang-orang di Belanda bahwa seolah-olah VOC
hanya melaksanakan perdagangan saja di Indonesia, karena berarti orang-orang tersebut
samasekali tidak tahu tentang sejarah yang sebenarnya.

Dr Anhar Gonggong sejarawan Indonesia, dalam kesempatan yang sama, a.l. mengatakan
bahwa VOC merupakan simbol dari kehendak Belanda untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi-perdagangan sekaligus perluasan wilayah kolonialnya. Dr Anhar Gonggong
menyitir pendapat Dr Verkuyl yang mengatakan : Selama pemerintahan VOC, yang
merupakan suatu kongsi dagang monopolistis yang dipersenjatai, yang memiliki kedaulatan
atas wilayah-wilayah tertentu yang diperolehnya dengan merampas.Apa yang dilakukan
VOC di Indonesia, menurut Dr Anhar Gonggong merupakan tindakan awal dari kekuatan-
kekuatan imperialis-kolonialistik. Dengan perkataan lain merupakan proses awal
penancapan kekuasaan kolonialistik yang didorong oleh motif ekonomi-merkantil. Motif ini
hanya bisa berhasil kalau didukung oleh pemerintah Belanda dengan memberi bantuan
militer.

Sementara ilmuwan Belanda maupun Indonesia cukup banyak yang memiliki kesimpulan
sama tentang peran VOC di Indonesia pada abad ke 16 dan 17 yaitu tidak terlepas dari
politik kolonialisme Belanda, namun di pihak lain sampai sekarang masih cukup banyak
pihak-pihak di Belanda yang beranggapan bahwa kolonialisme Belanda di Indonesia
memiliki misi khusus, yang mereka sebutkan sebagai misi suci a.l. untuk :

1. men-civilized-kan orang-orang Indonesia yang masih primitif;


2. memberi kemakmuran kepada orang-orang Indonesia yang masih terbelakang,
3. mempersatukan orang-orang Indonesia yang selalu berkelahi antar mereka,
4. memberi pendidikan dan kemajuan rakyat Indonesia, dan
5. kedatangan VOC ke Indonesia semata-mata untuk berdagang saja.

Sikap pandang bangsa Indonesia terhadap peringatan 400 tahun VOC

Masalah peringatan maupun perayaan 400 tahun VOC merupakan urusan orang Belanda
sendiri dan merupakan haknya untuk memperingatinya dan tidak ada hubungannya dengan
kepentingan langsung bangsa Indonesia. Belanda sendiri yang mengakui bahwa peringatan
itu mengandung kepekaan politik bagi Indonesia, yang sebenarnya secara eksplisit sebagai
suatu pengakuan bahwa kehadiran VOC di Indonesia tidak disukai rakyat Indonesia. Pihak
Belanda tidak pernah melakukan pendekatan formal kepada Indonesia untuk ikut
memperingati atau merayakan 400 tahun VOC, walaupun berdasarkan informasi ada pihak-
pihak swasta di Indonesia yang bersedia melakukannya demi aliran bantuan yang
diberikan oleh pihak Belanda.

Bangsa Indonesia hendaknya melihat VOC sebagai bagian dari kolonialisme Belanda di
Indonesia, dan Undang Undang Dasar Republik Indonesia secara tegas menentang
kolonialisme dalam bentuk apapun. Persoalan yang kita hadapi adalah tentang kewajaran
dan kepantasan bagi bangsa Indonesia untuk ikut meramaikan peringatan atau perayaan
400 tahun VOC di bumi Indonesia sendiri, sementara kita tahu dan sadar bahwa kehadiran
VOC di Indonesia telah memakan banyak korban harta dan jiwa rakyat Indonesia serta
merupakan bagian dari kekuasaan kolonialistik.
Salah satu keberhasilan dan kesuksesan VOC menguasai seluruh wilayah Indonesia adalah
melalui kemampuannya memanfaatkan sikap bangsa kita yang mudah diadu-domba karena
keragaman etnis, dan juga menggunakan penguasa bangsa Indonesia sendiri untuk
menekan rakyatnya. Apakah bangsa kita sekarang ini masih mau dan bersedia untuk terus
dijadikan ajang adu-domba demi membela kepentingan asing, tentunya bangsa kita sendiri
yang dapat menjawabnya. Perbedaan intern yang menimbulkan pertentangan bahkan
konflik antar kita merupakan kelemahan yang harus kita akui, dan untuk menanggulanginya
hanya dapat oleh kemauan kita sendiri.

Dengan dalih mengapa kita harus menghilangkan kesempatan menikmati bantuan, masih
ada orang-orang di Indonesia yang berpendapat bahwa menolak untuk ikut memperingati
400 tahun VOC sebagai tingkah pahlawan kesiangan karena persoalan VOC sudah
merupakan persoalan masa lalu. Masa lalu memang tidak perlu diungkit kembali apalagi
kalau diikuti dengan pembalasan dendam, tetapi penglihatan terhadap masa lalu hendaknya
juga tidak menghilangkan perasaan pengorbanan dan penderitaan rakyat terhadap
kekuasaan asing yang lalim, seperti perasaan bangsa Belanda terhadap penjajahan Jerman.

Keinginan dan maksud Belanda untuk membangun kembali monumen kehadirannya di


Indonesia pada masa-masa lalu tentunya perlu kita sambut, tetapi hendaknya
pembangunan tidak dikaitkan dengan peringatan 400 tahun VOC. Keinginan membangun
monumen Belanda itupun perwujudannya harus pula berimbang, karena bukan hanya
kemegahan gedung secara fisik saja yang harus diperhatikan tetapi juga tempat-tempat
dimana pihak Belanda pernah menyiksa bangsa Indonesia perlu dipertontonkan. Hal ini
perlu diketahui oleh generasi muda di Indonesia dan Belanda, sebagai suatu pelajaran agar
segala macam penindasan tidak terulang lagi.

Keadaan sudah berubah dan hubungan Indonesia dengan Belanda sudah semakin baik dan
bangsa Belanda sudah menjadi sahabat bangsa Indonesia, apalagi masyarakat Belanda telah
membantu ketika Indonesia sedang dalam keadaan sulit. Namun tentunya kita tidak perlu
meninggalkan prinsip kita sendiri terhadap kolonialisme. Persahabatan adalah
persahabatan, sedangkan prinsip adalah tetap prinsip. Kehadiran Belanda di bumi Indonesia
adalah suatu kenyataan sejarah, dan sejarah hubungan kedua bangsa dapat dilihat dari dua
dimensi, yaitu yang buruk dan yang baik bagi keduabelah pihak.. Yang buruk harus dijadikan
peringatan untuk tidak diulang lagi, sementara yang baik kalau perlu dapat kita
sempurnakan. Generasi baru di Indonesia dan Belanda perlu mengerti perjalanan sejarah
hubungan kedua bangsa sebagai monumen yang memiliki dua dimensi tersebut, untuk
dapat dijadikan pelajaran positif agar tidak terulang kembali peristiwa yang pernah
menyakitkan salah satu pihak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Topik : Perang melawan keserakahan kongsi belanda
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-1 (90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
Memahami dan sikap keteguhan harga diri sebagai bentuk pengaplikasian tentang nilai-
nilai kejuangan serta Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

B.KOMPTENSI DASAR

1.6. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan


pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
6.6. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam
mewujudkan cita-cita mendirikan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam
kehidupan sehari-hari

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

1. Menjelaskan tentang bagaimana perlawanan para pejuang nusantara dalam


menghadapi keserakahan portugis
2. Menjelaskan latar belakang tndakan monopoli keserakahan pemerintahan belanda
3. Menjelaskan sikap bangsa indonesia dalam menerima kedatangan bangsa belanda

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1. Peseta didik dapat menunjukkan sikap tanggung jawab dan memiliki sikap kejuangan
dalam mempertahan kan bangsa indonesia
2. Menganalisis perlawanan para pejuang nusantara terhadap keserkahan portugis
3. Menganalisis perlawanan para pejuang nusantara terhadap kekejaman VOC

E. Materi ajar.
1. Sikap tanggung jawab untuk dan bangga terhadap bangsa indonesia
2. Konsep penanaman tentang nilai-nilai kejuangan bangsa indonesia melawan belanda
3. Perilaku penjajahan itu tidak sesuai dengan fitrah dan hak asasi manusia maka harus
di lawan
F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.
Pendekatan : Sainsatific
Strategi : discovery Learning
Methode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1.Gambar dan foto


2.Laptop/lCD
3.Peta sejarah(digunakan untuk menjelaskan tempat singgahnya para pedagang
belanda)
H.Sumber belajar

1.Peta sejarah
2.Sejarah SMA Kelas X I PENERBIT ERLANGGA

i. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru menunjuk salah satu peserta didik memimpin 20 menit
doa

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).

Guru menyampaikan topik materi tentang perlawanan


terhadap VOC

Guru memberikan motivasi dan menegaskan kembali


pentingnya topik pembelajaran perang melawan
keserakahan kongsi dagang

Guru menayangkan atau menunjukkan beberapa


contoh gambar perlawanan terhadap penjajahan
belanda.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Gambar 1: perang melawan belanda

Gambar 2: kapal dagang belanda

Inti Sebelum peserta didik mempelajari tentang pengertian enit


perang melawan keserakahan kongsi belanda beserta
makna, guru dapat menunjukkan ilustrasi/gambar
tentang kehidupan pada masa koloni. Peserta didik
disajikan cerita tentang realitas kehidupan masyarakat
Indonesia ketika belanda masuk ke indonesia.

Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa


saat ini di Indonesia masih ada dampak yang tampak
yang ditimbulkan akibat dari kedatangan koloni
belanda ke indonesia.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Peserta didik mendiskusikan materi atau topik perang
melawan keserakahan dan kekejaman yang dilakukan
pemerintahan kongsi dagang.

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 20Menit


baru saja didiskusikan

Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah


memahami materi tersebut

Sebagai refleksi pendidik bersama peserta didik


menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini .guru menegaskan pentingnya perlawanan
terhadap dominasi asing.

Mengucapkan salam

J. Penilaian

a.Tes

Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan yang
terkait dengan materi yang baru saja dikaji.

a) mengapa rakyat aceh melawan portugis ?

b) mengapa terjadi perlawanan rakyat maluku di bawah sultan babullah ?

k. Nontes

a) Lembaran pengamatan presentasi (terlampir)


b) membuat makalah tentang perang melawan keserakahan kongsi dagang (kriteria
penilaian terlampir)
Format penulisan : pendahuluan, isi, penutup (kesimpulan dan saran)
a.lembar kerja siswa

Nama : Fery siswanto


Kelas : XI otomotif
Hari/tanggal : -

Materi : perang melawan keserakahan kongsi belanda

No Pertanyaan Jawaban
Perhatikan tayangan bagaimana perlawanan bangsa indonesia terhadap bangsa
belanda
1 Apa saja yang dapat anda simpulkan setelah melihat
gambar

2 Di daerah mana saja wilayah indonesia yang pernah


disinggahi para pedagang belanda

3 Mengapa perlawanan sultan agung ke batavia


mengalami kegagalan

4 Mengapa terjadi pemberontakan orang-orang cina


terhadap VOC
Lampiran bentuk penilaian
1.Penilaian kognitif

Instrument Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
Kasi san
Paian lan
1 Sandi
2 Windi
3 Sefti
4 Lina

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

4 .Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran :sejarah Semester : I


Kelompok : Kelas : XI

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 Sandi
2 Windi
3 Sefti
4 Lina
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI / 1
Topik : Perang melawan penjajahankolonial belanda
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-1 (2X90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) dalam ilmu pengetahuan teknologi,seni budaya dan humaniora dengan
wawasan, kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang sfesipik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
B.KOMPTENSI DASAR

1.. Memahami dan menerapkan konsep berpikir kronologis (diakronik), sinkronik, ruang
dan waktu dalam sejarah
2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada masa penjajahan kolonial belanda
3. Menganalisis strategi perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bangsa belanda
di indonesia

C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

1. Menjelaskan pengertian dari kolonial dan kolonialisme


.2. Menjelaskan latarbelakang kedatangan bangsa belanda ke indonesia
3. Menjelaskan sikap bangsa indonesia dalam menerima kedatangan bangsa belanda

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1). Setelah mengerjakan tugas tugas pembelajaran sejarah yang diberikan guru, peserta
didik dapat menunujukan sikap jujur dan tanggung jawab.
2). Setelah membaca refensi peserta didik dapat mendeskirpsikan pengertian dari koloni
dan kolonialisme
3). Menganalisis perlawanan rakyat terhadap kedatangan bangsa belanda ke indonesia.

E. Materi ajar.
1.Sikap tangung jawab dan bangga terhadap Bahasa indonesia
2.Konsep pengertian dari koloni dan kolonialisme
3.Berakhirnya perlawanan bangserhadap kedatangan belanda ke indonesia

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.


Pendekatan : Sainsatific
Strategi : Cooperative Leraning
Methode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan
G.media Pembelajaran

1. Gambar dan foto


2. Laptop/lCD
3. Peta sejarah(digunakan untuk menjelaskan letak atau posisi belanda di benua eropa)

H.Sumber belajar

1. peta sejarah1.Sejarah Indonesia SMA Kelas XI

2. Sejarah SMA Kelas X I PENERBIT ERLANGGA

i. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 15 menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).

Guru menyampaikan topik Perlawanan bangsa


indonesia dalam melawan kolonialisme

Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa


bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan zaman
perang (Usahakan 45 menit pertama kegiatan 1 dan 2
sudah selesai).

Guru menegaskan kembali tentang topik dan


menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power


point
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Inti Sebelum peserta didik mempelajari tentang pengertian 65 menit


koloni dan kolonialisme beserta makna, guru dapat
menunjukkan ilustrasi/gambar tentang kehidupan pada
masa koloni. Peserta didik disajikan cerita tentang
realitas kehidupan masyarakat Indonesia ketika
belanda masuk ke indonesia.

Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa


saat ini di Indonesia masih ada dampak yang tampak
yang ditimbulkan akibat dari kedatangan koloni
belanda ke indonesia
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Guru membagikan lembar kerja yang telah disiapkan


berupa tugas essay

Penutup Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami 15


materi tersebut. Menit

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan

Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji


kompetensi di halaman enam untuk mengukur sejauh
mana dapat mengerti apa yang dijelaskan oleh guru.

Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat


ditanyakan tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari
pelajaran hari ini.

Peserta didik membuat tugas corak kehidupan


masyarakat masa akasara dalam bentuk laporan tertulis
(makalah) secara berkelompok (5 Orang per kelompok
)dikumpulakan 2 minggu yang akan mendatang.

Mengucapkan salam

J. Penilaian

a.Tes

1.uraian terlampir

Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
materi yang baru saja dikaji.

a) Jelaskan dengan lengkap pengertian dari koloni dan kolonialisme

b) Bagaimana usaha yang dilakukan oleh bangsa indonesia dalam melakukan perlawanan
terhadap kedatangan belanda ke indonesia.
d) Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari peristiwa dan perlawanan tersebut

b.nontes

a. Lembaran pengamatan presentasi (terlampir)


b. membuat makalah tentang pengertian dari koloni dan kolonialisme(kriteria penilaian
terlampir)
Format penulisan : pendahuluan, isi, penutup (kesimpulan dan saran)
a. Lembar kerja siswa

Nama : eko wiyono


Kelas : XI IPS
Hari/tanggal :-
Materi : Pengertian koloni dan kolonialisme dan perlawanan bangsa indonesia
terhadap koloni belanda

No Pertanyaan Jawaban
Perhatikan tayangan bagaimana perlawanan bangsa indonesia terhadap kedatangan
bangsa koloni belanda
1 Apa saja yang dapat anda lihat dari tayangan tersebut.

2 Di daerah mana saja wilayah indonesia yang pernah


ikut dalam perlawanan dalam melawan koloni belanda

3 Bagaimana strategi yang dilakukan rakyat indonesia


dalam melakukan perlawanan tearhadap kedatan dgan
bangsa belanda ke indonesia

4 Coba anda jelaskan dampak yang ditimbulkan akibat


dari perlawanan tersebut

Lampiran bentuk penilaian


1.Penilaian kognitif

Instrument Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
Kasi San
Paian lan
1 Apriana
2 Winda
3 Inggil
Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
Kasi San
Paian lan
4 Irwan

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

5 .Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : sejarah Semester : I


Kelompok : Kelas : XI

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 APRIANA
2 WINDA
3 INGGIL
4 IRWAN
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Kelas/Semester : XI (wajib) / I
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Pertemuan : Ke XI
Topik : Perang Melawan Penjajah Kolonial Belanda (Perang
Aceh dan Nilai-Nilai Kejuangannya)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

NN. Kompetensi Inti


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
OO. Kompetensi Dasar
1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan
nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap
bangsa dan negara Indonesia
2. Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.
3. Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat
di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke 20.
PP. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa perjuangan bangsa
Indonesia
2. Menunjukkan sikap peduli terhadap upaya memperjuangkan kemerdekaan
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah
4. Mendeskripsikan Perang Melawan Penjajah Kolonial Belanda (Perang Aceh dan Nilai-
Nilai Kejuangannya)
5. Menulis cerita sejarah dalam bentuk esai tentang (Perang Aceh dan Nilai-Nilai
Kejuangannya)

QQ. Tujuan Pembelajaran


Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi siswa dapat:
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa perjuangan
bangsa Indonesia
2. Menunjukkan sikap peduli terhadap upaya memperjuangkan kemerdekaan
3. Menunjukkan sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-
tugas dari pembelajaran sejarah
4. Mendeskripsikan Perang Melawan Penjajah Kolonial Belanda (Perang Aceh dan
Nilai-Nilai Kejuangannya)
5. Menulis cerita sejarah dalam bentuk esai tentang Perang Aceh.

RR. Materi Ajar


1. Nilai- nilai syukur pada ciptaan Tuhan YME berupa perjuangan bangsa Indonesia
2. Sikap peduli terhadap upaya memperjuangkan kemerdekaan
3. Sikap sikap tanggungjawab dan kerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas dari
pembelajaran sejarah
4. Perang Melawan Penjajah Kolonial Belanda (Perang Aceh dan Nilai-Nilai Kejuangannya)
5. Menulis cerita sejarah dalam bentuk esai tentang Perang Aceh.

SS. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Strategi : Cooperative Jigsaw
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan

TT. Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan PERTEMUAN XI 10 menit
jjj. Memberikan salam
kkk. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
lll. Menanyakan kehadiran siswa
mmm. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
nnn. Tanya jawab materi sebelumnya mengenai latar
belakang perang perang aceh
ooo. Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power
point
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Inti 65 menit
ppp. Menayangkan gambar tokoh-tokoh dalam Perang Aceh
melawan Kolonial Belanda melalui power point serta
melakukan tanya jawab singkat

Panglima besar angkatan perang Belanda, Jenderal J.H.R.


Kohler tewas ditembak oleh penembak jitu Aceh pada tahun
1873

Perang Samalanga pertama pada tanggal 26 Agustus 1877


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Snouck Hurgronje pada tahun 1930

Sultan Muhammad Daud Syah ketika menyerahkan dir


i pada Belanda pada tahun 1903

qqq. Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses


pelaksanaan teknik Jigsaw
rrr. Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang beranggotakan
5-6 orang (kelompok awal)
sss. Setiap kelompok mendapatkan tugas:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Latar belakang terjadinya perang Aceh
Periode perang Aceh
Taktik Belanda dalam Perang Aceh
Akhir Perang Aceh
ttt. Masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang
sama berkumpul dalam satu kelompok (Kelompok ahli)
uuu. Setiap siswa mencatat hasil diskusi dan kembali ke
kelompok awal
vvv. Dalam kelompok awal dilaporkan hasil diskusi
kelompok ahli dan semua anggota kelompok mencatat
hasil kelompok ahli
www. Laporan hasil kerja kelompok1 dan 2 dan siswa
kelompok lain menanggapi
xxx. Laporan hasil kerja kelompok 3 dan 4 dengan cara guru
menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil diskusi
kelompok, sampai semua masalah selesai dibahas
yyy. Siswa yang lain menanggapi
Penutup zzz. Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru 15 menit
menyimpulkan materi perjuangan organisasi
pergerakan kebangsaan
aaaa. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
bbbb. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
cccc. Siswa membuat tugas dalam bentuk esai tentang
organisasi pemuda yang ada saat ini di daerahmu (tugas
individual dikumpulkan 2 minggu yang akan datang)
dddd. Mengucapkan salam

UU. Penilaian Hasil Belajar


m. Tes
1. Pilihan Ganda

n. Non Tes
1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat makalah pendek tentang Perang Aceh (kriteria penilaian terlampir)
Format penulisan makalah:
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Rujukan
Catatan:
Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12, spasi 1,5, print-out kertas
A4, maksimal 15 lembar.
VV. Sumber Belajar :
Buku sumber Sejarah SMA XII
- Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah
Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
- Mulyana, Slamet. 1979. Nagara Kretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Bhratara.
- Soekmono, R. 1985. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta:
Kanisius.
- Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan.
White board/papan flanel
Power point
LCD
Internet
Kartu pembelajaran
Peta Sejarah

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
Lampiran Penilaian Non Tes

f. Lembar Pengamatan

g) Rubrik kegiatan Diskusi


Aspek Pengamatan
Meng- Jumla
Mengharga
No. Nama Siswa Kerja komunika Tolera Keaktif h Nilai Ket.
i pendapat
sama sikan pen- nsi an Skor
teman
dapat

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
h) Rubrik Penilaian Presentasi
Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
kasi san
Paian lan

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

g. Format Penilaian Makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penulisan.
Isi Ketepatan pemilihan gambar
Orisinalitas makalah
Mendeskripsikan per
Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
Struktur Makalah Indikator Nilai

Daftar pustaka yang dapat


dipertanggungjawabkan (Ilmiah)
Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
Penutup Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kepedulian terhadap
perjuangan pergerakan kebangsaan di daerahmu
Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1

Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)

iii. Lampiran Penilaian Tes

b) Soal

1. Perang Aceh terjadi pada tahun . . .


a. 1874 s/ 1914
b. 1800 s/d 1900
c. 1887 s/d 1900
d. 1880 s/d 1900
e. 18874 s/d 1900
2. Panglima besar pemerintah Belanda yang tertembak mati waktu perang Aceh adalah
...
a. Jenderal J.H.R. Kohler
b. Dr. Christiaan Snouck Hurgronje
c. Van Heutsz
d. Marchausse
e. Jan van Swieten
3. Perang aceh terbagi menjadi ..
a. 1 periode
b. 2 periode
c. 3 periode
d. 4 periode
e. 5 periode
4. Salah Satu Pejuang wanita terkenal pada masa perang Aceh adalah
a. Cut Nyak Dhien
b. Dewi Sartika
c. Raden Ajeng Kartini
d. Cut Mutia
e. Cut Yanti
5. Tenaga ahli yang ddatangkan Belanda untuk mengalahkan Aceh dalam perang Aceh
adalah
a. Jenderal J.H.R. Kohler
b. Dr. Christiaan Snouck Hurgronje
c. Van Heutsz
d. Marchausse
e. Jan van Swieten
Lampiran

Perang Aceh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Perang Aceh

Panglima besar angkatan perang Belanda, Jenderal


J.H.R. Kohler tewas ditembak oleh penembak jitu Aceh
pada tahun 1873
1873-1914
Tanggal 1914-1942 (Perlawanan sporadis rakyat
Aceh sampai hengkangnya Belanda)
Lokasi Aceh, Sumatra Utara
Sultan Aceh menyerah dan
Kesultanan Aceh dibubarkan
Belanda menguasai Aceh
Kekuasaan Uleebalang dipulihkan
Hasil
Dibentuknya Karesidenan Aceh dan
Taklukannya (Atjeh en
Onderhoorigheden).

Pihak yang terlibat


Kesultanan Aceh, Mujahidin
Belanda
Aceh
Komandan
Sultan Mahmudsyah
Tuanku Hasyim Banta Muda
Habib Abdoe'r Rahman Alzahier
J.H. K hler -
Panglima Polem
Van Heutsz
Sultan Muhammad Daud Syah
Teuku Umar
Teungku Chik di Tiro
J.H. Khler - Sultan Mahmudsyah
Van Heutsz Tuanku Hasyim Banta Muda
Habib Abdoe'r Rahman Alzahier
Panglima Polem
Sultan Muhammad Daud Syah
Teuku Umar
Teungku Chik di Tiro
Kekuatan
50.000 Tentara Eropa
100.000 Tentara KNIL
(5.000 orang bugis,
10.000 Madura, 200.000+ mujahidin Aceh
50.000 orang Jawa)
Pasukan elit
Marchausse
Korban
60-70.000 tewas
100.000+ tewas 100.000 penduduk sipil tewas
(pembantaian Belanda)

Perang AcehBelanda atau disingkat Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh melawan
Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904. Kesultanan Aceh menyerah pada januari 1904, tapi
perlawanan rakyat Aceh dengan perang gerilya terus berlanjut.

Pada tanggal 26 Maret 1873 Belanda menyatakan perang kepada Aceh, dan mulai
melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel van Antwerpen.
Pada 5 April 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan Johan
Harmen Rudolf Khler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Khler saat
itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira

Latar belakang

Van Heutsz sedang memperhatikan pasukannya dalam penyerangan ke Batee Iliek.

Akibat dari Perjanjian Siak 1858, Sultan Ismail menyerahkan wilayah Deli, Langkat, Asahan
dan Serdang kepada Belanda, padahal daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda,
berada di bawah kekuasaan Aceh. Belanda melanggar perjanjian Siak, maka berakhirlah
perjanjian London tahun 1824. Isi perjanjian London adalah Belanda dan Britania Raya
membuat ketentuan tentang batas-batas kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu
dengan garis lintang Singapura. Keduanya mengakui kedaulatan Aceh. Aceh menuduh
Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang lewat perairan Aceh
ditenggelamkan oleh pasukan Aceh. Perbuatan Aceh ini didukung Britania.

Dengan dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh
menjadi sangat penting untuk lalu lintas perdagangan. Ditandatanganinya Perjanjian London
1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya, Britania memberikan keleluasaan kepada
Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh. Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di
Selat Malaka. Belanda mengizinkan Britania bebas berdagang di Siak dan menyerahkan
daerahnya di Guyana Barat kepada Britania.

Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan Konsul
Amerika Serikat, Kerajaan Italia dan Kesultanan Usmaniyah di Singapura. Aceh juga
mengirimkan utusan ke Turki Usmani pada tahun 1871. Akibat upaya diplomatik Aceh
tersebut, Belanda menjadikannya sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil Presiden
Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya datang ke Aceh
dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tentang apa yang sudah dibicarakan di
Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan keterangan.

PeriodePerang Aceh

Perang Samalanga pertama pada tanggal 26 Agustus 1877. Panglima besar Belanda, Mayor
Jenderal Karel van der Heyden kembali ke pasukannya setelah mendapatkan perawatan
pada matanya yang tertembak

Perang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah
melawan Belanda yang dipimpin Khler. Khler dengan 3000 serdadunya dapat dipatahkan,
dimana Khler sendiri tewas pada tanggal 14 April 1873. Sepuluh hari kemudian, perang
berkecamuk di mana-mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid Raya
Baiturrahman, yang dibantu oleh beberapa kelompok pasukan. Ada di Peukan Aceh,
Lambhuk, Lampu'uk, Peukan Bada, sampai Lambada, Krueng Raya. Beberapa ribu orang juga
berdatangan dari Teunom, Pidie, Peusangan, dan beberapa wilayah lain.

Perang Aceh Kedua (1874-1880). Pasukan Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van Swieten.
Belanda berhasil menduduki Keraton Sultan, 26 Januari 1874, dan dijadikan sebagai pusat
pertahanan Belanda. Pada 31 Januari 1874 Jenderal Van Swieten mengumumkan bahwa
seluruh Aceh jadi bagian dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat 26
Januari 1874, digantikan oleh Tuanku Muhammad Dawood yang dinobatkan sebagai Sultan
di masjid Indrapuri. Perang pertama dan kedua ini adalah perang total dan frontal, dimana
pemerintah masih berjalan mapan, meskipun ibu kota negara berpindah-pindah ke Keumala
Dalam, Indrapuri, dan tempat-tempat lain.

Perang ketiga (1881-1896), perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fi
sabilillah. Dimana sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1903. Dalam perang
gerilya ini pasukan Aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim dan Sultan. Pada
tahun 1899 ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van der Dussen di Meulaboh,
Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar kemudian tampil menjadi
komandan perang gerilya.

Perang keempat (1896-1910) adalah perang gerilya kelompok dan perorangan dengan
perlawanan, penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan.

Taktik Belanda dalam perang Aceh

Snouck Hurgronje pada tahun 1930.

Untuk mengalahkan pertahanan dan perlawan Aceh, Belanda memakai tenaga ahli Dr.
Christiaan Snouck Hurgronje yang menyamar selama 2 tahun di pedalaman Aceh untuk
meneliti kemasyarakatan dan ketatanegaraan Aceh. Hasil kerjanya itu dibukukan dengan
judul Rakyat Aceh (De Acehers). Dalam buku itu disebutkan strategi bagaimana untuk
menaklukkan Aceh.

Usulan strategi Snouck Hurgronje kepada Gubernur Militer Belanda Joannes Benedictus van
Heutsz adalah, supaya golongan Keumala (yaitu Sultan yang berkedudukan di Keumala)
dengan pengikutnya dikesampingkan dahulu. Tetap menyerang terus dan menghantam
terus kaum ulama. Jangan mau berunding dengan pimpinan-pimpinan gerilya. Mendirikan
pangkalan tetap di Aceh Raya. Menunjukkan niat baik Belanda kepada rakyat Aceh, dengan
cara mendirikan langgar, masjid, memperbaiki jalan-jalan irigasi dan membantu pekerjaan
sosial rakyat Aceh.

Ternyata siasat Dr Snouck Hurgronje diterima oleh Van Heutz yang menjadi Gubernur militer
dan sipil di Aceh (1898-1904). Kemudian Dr Snouck Hurgronje diangkat sebagai
penasehatnya.
Taktik perang

Divisi Marsose pertama pada tahun 1892, Kapten Notten dan Letnan Nolthenius beserta
komandan brigade

Taktik perang gerilya Aceh ditiru oleh Van Heutz, dimana dibentuk pasukan marchausse
yang dipimpin oleh Hans Christoffel dengan pasukan Colone Macan yang telah mampu dan
menguasai pegunungan-pegunungan, hutan-hutan rimba raya Aceh untuk mencari dan
mengejar gerilyawan-gerilyawan Aceh.

Taktik berikutnya yang dilakukan Belanda adalah dengan cara penculikan anggota keluarga
gerilyawan Aceh. Misalnya Christoffel menculik permaisuri Sultan dan Tengku Putroe (1902).
Van der Maaten menawan putera Sultan Tuanku Ibrahim. Akibatnya, Sultan menyerah pada
tanggal 5 Januari 1902 ke Sigli dan berdamai. Van der Maaten dengan diam-diam
menyergap Tangse kembali, Panglima Polim dapat meloloskan diri, tetapi sebagai gantinya
ditangkap putera Panglima Polim, Cut Po Radeu saudara perempuannya dan beberapa
keluarga terdekatnya. Akibatnya Panglima Polim meletakkan senjata dan menyerah ke
Lhokseumawe pada Desember 1903. Setelah Panglima Polim menyerah, banyak penghulu-
penghulu rakyat yang menyerah mengikuti jejak Panglima Polim.

Taktik selanjutnya, pembersihan dengan cara membunuh rakyat Aceh yang dilakukan di
bawah pimpinan Gotfried Coenraad Ernst van Daalen yang menggantikan Van Heutz. Seperti
pembunuhan di Kuta Reh (14 Juni 1904) dimana 2.922 orang dibunuhnya, yang terdiri dari
1.773 laki-laki dan 1.149 perempuan.

Taktik terakhir menangkap Cut Nyak Dhien istri Teuku Umar yang masih melakukan
perlawanan secara gerilya, dimana akhirnya Cut Nya Dien dapat ditangkap dan diasingkan
ke Sumedang.

Akhir perang Aceh (Surat perjanjian tanda menyerah)

Sultan Muhammad Daud Syah ketika menyerahkan diri pada Belanda pada tahun 1903

Selama perang Aceh, Van Heutz telah menciptakan surat pendek (korte verklaring, Traktat
Pendek) tentang penyerahan yang harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yang
telah tertangkap dan menyerah. Di mana isi dari surat pendek penyerahan diri itu berisikan,
Raja (Sultan) mengakui daerahnya sebagai bagian dari daerah Hindia Belanda, Raja berjanji
tidak akan mengadakan hubungan dengan kekuasaan di luar negeri, berjanji akan mematuhi
seluruh perintah-perintah yang ditetapkan Belanda. Perjanjian pendek ini menggantikan
perjanjian-perjanjian terdahulu yang rumit dan panjang dengan para pemimpin setempat.

Walau demikian, wilayah Aceh tetap tidak bisa dikuasai Belanda seluruhnya, dikarenakan
pada saat itu tetap saja terjadi perlawanan terhadap Belanda meskipun dilakukan oleh
sekelompok orang (masyarakat). Hal ini berlanjut sampai Belanda enyah dari Nusantara dan
diganti kedatangan penjajah baru yakni Jepang (Nippon).

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI MIA/SIS
Topik : Perang melawan penjajahan Kolonial Hindia belanda
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-12 (90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Mengembangkan prilaku (Jujur,disipilin,tanggung jawab,peduli,santun,ramah
lingkungan,gotong royong,kerjasama,cinta damai,responsive dan proaktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas sebagai permasalahan bangsa dalam interaksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
K-3 memahami, menerapkan,dan menjelaskan pengetahuan
factual,Koseptual,procedural,dan meta kognitif dalam IPTEK,seni,budaya,dan humaniora
dengan wawasan kemanusian,kebangsaankenegaraan dan peradaban terkait penyebab
ponomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yg
sfesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,bertindak secara
kreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai keilmuan
B.KOMPTENSI DASAR

1.1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan
nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap
bangsa dan negara Indonesia.

2.3. Meneladani prilaku kerjasama, tanggung jawab,cinta damai para pejuang untuk meraih
kemerdekaan dan menunjukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.3. Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa barat
di Indonesia sebelum dan sesudah Abad ke-20.

4.3. Mengolah informasi tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap


penjajahan bangsa barat di indoensia sebelum dan sesudah Abad keXX dan
menyajikannya alam bentuk cerita sejarah.

C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

3.3.1. Menjelaskan proses kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.


3.3.2. Menjelaskan dampak imprealisme dan kolonialisme barat di indonesia.
3.3.3.Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah dalam melawan
kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1). Setelah mengerjakan tugas tugas pembelajaran sejarah yang diberikan guru, peserta
didik dapat menunujukan sikap jujur dan tanggung jawab.
2). Mengevaluasi Perang Aceh dan nilai-nilai kejuangannya
3). Menganalisis perlawanan Si Singamaraja XII dan Nilai-nilai kejuangannya.
4). Setelah melihat tayangan video dan melakukan diskusi, peserta didik dapat
mendeskripsikan perang Aceh dan perlawanan si singamaraja XII

E. Materi ajar.
1.Perang aceh dan nilai-nilai kejuangannya.
2. Perlawanan Si Singamaraja XII dan nilai-nilai kejuangannya

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.


Pendekatan : Saintific
Strategi : Cooperative Leraning
Model : discovery learning
Methode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1.Gambar/ video
2.Laptop/lCD

H.Sumber belajar

1.Sejarah kelas XI implementasi kurikulum 2013

i. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru menunujukan salah seorang peserta didik untuk 10 menit
memimpin doa.

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


proses belajar mengajar(kerapian dan kebersihan ruang
kelas,presensi,menyiapkan media dan alat serta buku
yang diperlukan.

Melakukan apersepsi

Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
serta Kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik

Guru memberi motivasi tentang pentingnya topik


pembelajaran ini.

Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok

Inti Peserta didik sudah duduk di kelompok masing-masing 60 menit

Guru menayangkan beberapa gambar/foto

Guru meminta para peserta didik mengamati gambar-


gambar yang ditayangkan dengan cermat

Guru mendorong peserta didik untuk bertanya tentang


sesuatu hal yang terkait dengan gambar-gambar yg
baru saja ditayangkan.beberapa pertanyaan yang
muncul yang relevan dan signifikan kaitannya dengan
topik pembelajaran akan diskusikan dikelompok

Para peserta didik melakukan eksplorasi dan penalaran


melalui kegiatan pembelajaran memecahkan masalah
dengan diskusi kelompok.oleh karena itu,masing2
kelompok sesuai dengan materi yang akan dikaji
(1).Merumuskan masalaH (2).mendeskripsikan maslah
dengan membuat pertanyaan 2 terkait dengan materi
ajar masing-masing (3) merumuskan hipotesis
(4).mengumpulkan data/informasi bacaan lain dan
melakukan analisis data kemudian disusun laporan
sehingga dapat memberi gambaran mengapa
perlawanan itu terjadi , bagaimana perang berlangsung,
dan apa dampaknya dan apa nilai-nilai
kejuangan.Kelompok VII membahas perang Aceh,
kelompok VIII mengkaji perlwanan Sisingamaraj XII

Pembelajaran dengan menerapkan model discovery


learning.

Pertemuan ke 10 ini khusus untuk mengerjakan tugas


kajian dan merumuskan menjadi bahan untu
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
presentasi.

Pertemuan ke-11 diakukan presentasi untuk kelompok


I,II,III,VI,V,VI ,dan VIII

Pertemuan ke-12 diakukan presentasi untuk kelompok


VII,dan VIII,dan kegiatan penutup.

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 20 m


sudah diduskusikan. e
ni
Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah t
memahami materi tersebut dan sudah menemukan
secara mantap nilai-nilai kejuangan untuk setiap
perlawanan.

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang misalnya :

1.apakah yang anda ketahui tentang Cut Nyak dhien

2.Mengapa Aceh Sulit ditaklukan oleh belanda

3.Apakah yang anda ketahui tentang Si singamaraja XII.

Mengucapkan salam

J. Penilaian

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,


pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian terlampir

4. Penilaian sikap

No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah


skor
Mensyujuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 jalal 4 4 3 4 93.8=A
2 Murpuah
3 Diah kandi
4 maldini
5 neymar

5. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkomuni- Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah


Kasikan 1-4 1-4 1-4 1-4 skor
1 jalal 2 3 3 4
2 Murpuah
3 Diah
kandi
4 maldini
5 neymar

6. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah
skor
1 jalal
2 Murpuah
3 Diah
kandi
4 maldini
5 neymar

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
Sarolangun, Agustus 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : X1 / 1
Topik : Munculnya ruh kebangsaan dan nasionalisme
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-13 (90 Menit)

B. KOMPETENSI INTI

K.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


K.2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3. Memahami dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.KOMPTENSI DASAR

1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan


pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2. Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan
mencerminkan pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah
3. Menanalisis strategi perlawanan bangsa indonesia terhadap penjajahan bansa
barat di indonesia sebelum dan sesudah abad ke 2
4. Meneladani perilaku kerjasama,tanggung jawab,cinta damai para pejuang dalam
mewujudkan cita cita dan meraih kemerdekaan dalam kehidupan sehari hari
5. Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas tugas dari
pembelajaran sejarah
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI
1.Menjelaskan latar belakang lahirnya pergerakan kebangsaan indonesia
2.Menganalisis perjuangan organisasi pergerakan bangsa indonesia
3.Menganalisis berbagai strategi organisasi pergerakan kemerdekaan indonesia

D. Tujuan Pembelajaran

1. Menganalisis faktor faktor ekstern yang mendorong munculnya ruh kebangsaan dan
nasionalisme
2. Menganalisis peran pendidikan dalam menumbuhkan ruh kebangsaan dan nasionalisme
3. Menganalisis peran pers dalam pengetahuan tumbuhnya ruh kebangsaan dan
nasionalisme

E. Materi ajar

1. Faktor faktor ekstern yang mendorong munculnya ruh kebangsaan dan nasionalisme
2. Peran pendidikan dalam mendorong munculnya ruh kebangsaan dan nasionalisme
3. Peran pers dalam pengetahuan tumbuhnya ruh kebangsaan dan nasionalisme

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.

Model : jiksaw
Pendekatan : Saintific
Strategi : Cooperative Leraning
Methode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1. Gambar
2. Laptop/lCD
3. Biografi Pahlawan

H .Sumber belajar

Buku sejarah indonesia SMK kelas XI semester I

I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin 10 menit
doa

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan


proses belajar mengajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Guru menyampaikan pembelajaran dan tujuan serta
kompetensi yang perlu dimiliki

Guru memberi motivasi dan menegaskan pentingnya


topik pembelajaran munculnya ruh kebangsaan dan
nasionalisme

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil

Inti Sebelum mulai kegiatan kelompok,guru menunjukkan 70 menit


beberapa gambar/foto untuk diamati

Guru mendorong agar peserta didik bertanya tentang


gambar/foto

Guru memberi komentar tentang beberapa pertanyaan


yang muncul,untuk kemudian mengaitkan dengan
pembahasan topik pembelajaranmunculnya ruh
kebangsaan dan nasionalisme

Guru membagi tugas belajar melaui model


jigsaw,anggota I bertanggung jawab untuk mengkaji
dan merumuskan tentang faktor faktor ekstern yang
mendorong munculnya ruh kebangsaan dan
nasionalisme.semua peserta didik anggota II
bertanggung jawab untuk mengkaji dan merumuskan
tentag peran pendidikan dalam mendorong munculnya
ruh kebangsaan dan nasionalisme.berikutnya semua
peserta didik anggota III bertanggung jawab untuk
mengkaji dan merumuskan tentang peran pers dalam
penguatan munculnya ruh kebangsaan dan
nasioanalisme

Setelah kelompok pakar selesai mendiskusikan dan


merumuskan materi yang tadi tugasnya kemudian
kembali ke home teams

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 15menit


baru saja didiskusikan

Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
memahami materi tersebut

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja berlangsung

Sebagai refleksi guru bersama peserta didik


menyimpulkan tentang pembelajaranmunculnya ruh
kebangsaan dan nasionalisme

J. Penilaian

1.Penilaian sikap

No Nama Sikap Sikap sosial Jumlah


spritual skor

Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga Gigih/ulet


1-4 1-4 1-4 diri 1-4
1-4
1 dudung
2 once
3 manis

2. Penilaian pengetahuan

Jawablah bpertanyaan berikut dengan tepat


1.Jelaskan beberapa faktor ekstern yang mendorong lahirnya semangat dan ruh kebangsaan
dan nasionalisme
2.Mengapa belanda memaksakan politik etis.Jelaskan kaitan antara politik etis dengan
perkrmbanan pendidikan di indonesia di zaman kolonial belanda
3.Apakah stovia itu dan bagaimana kaitan nya dengan munculnya kebangkitan nasional di
indonesia
3. Penilaian keterampilan

No Nama Relevansi kelengkapan Kebahasaan Jumlah


1-4 1-4 1-4 skor
1 Agus.k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi

4.Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

N Nama Mengkomunikasika Mendengarka Berargumenta Berkontribu Jumla


o n n si si h skor
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Agus.
k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi

5.Penilaian prestasi

No Nama Menjelaskan Memvisualkan Merespon Jumlah skor


1-4 1-4 1-4
1 Agus.k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi
Lampiran bentuk penilaian..

1.Penilaian kognitif

Instrument Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil Ket
No. ka Keber Antusi dan
Siswa ni wa Skor ai .
penyam a nian as penampi
Kasi san
Paian lan
1
2
3
4

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

6 .Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : _________ Semester : _________


Kelompok : _________ Kelas : _________

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 Jimi carter
2
3
4
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Mata Pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI MIA/SIS
Topik : Perjuangan organisasi pergerakan nasional
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-14 (90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Mengembangkan prilaku (Jujur,disipilin,tanggung jawab,peduli,santun,ramah
lingkungan,gotong royong,kerjasama,cinta damai,responsive dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas sebagai permasalahan bangsa dalam
interaksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K-3 memahami, menerapkan,dan menjelaskan pengetahuan factual, Koseptual,
procedural, dan meta kognitif dalam IPTEK, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusian,kebangsaankenegaraan dan peradaban terkait penyebab
ponomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yg sfesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,bertindak secara
kreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai keilmuan
B.KOMPTENSI DASAR

1.1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan
nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap
bangsa dan negara Indonesia.

2.4 Meneladani prilaku kerjasama, tanggung jawab,cinta damai para pejuang untuk
mempertahankan kemerdekaan dan menunjukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.4 Menganalisis persamaan dan perbedaan pendetan dan strategi pergerakan nasional
di Indonesia pada kebangkitan nasional, pada masa Sumpah Pemuda, masa
sesudahnya sampai dengan proklamasi kemerdekaan 4.3. Mengolah informasi
tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa barat di
indoensia sebelum dan sesudah Abad keXXdan menyajikannya alam bentuk ceria
sejarah.

4.4 Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional , pada masa
Sumpah Pemuda , masa sesudahnya sampai dengan proklamasi kemerdekaan dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah

C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

3.4.1. Menjelaskan latar belakang lahirnya pergerakan kebangsaan Indonesia.


3.4.2. Menganalisis perjuangan organisasi pergerakan kebangsaan indonesia.
3.3.3. Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah dalam melawan
kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia
4.4.4. Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kebangkitan nasional . pada masa
Sumpah Pemuda pada sesudahnya sampai dengan proklamasi kemerdekaan dan
menyajikan dalam bentuk cerita sejarah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1. Menganalisis perjuangan organisasi-organisasi awal kemerdekaan
2. Menganalisis perkembangan organisasi berbasis keagamaan
3. Menganalisis perkembangan organisasi pergerakan wanita

E. Materi ajar.
1. Perjuangan organisasi-organisasi awal kemerdekaan
2. Perkembangan organisasi berbasis keagamaan
3. Perkembangan organisasi pergerakan wanita

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.


Pendekatan : Saintific (mengamati, menanya, mengungumpulkan , mengasosiasi,
mengkomunikasikan
Strategi : Cooperative Leraning
Model ; Discovery Learning
Metode : Ceramah, diskusi,tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1. Gambar/ video
2. Laptop/lCD
3. Peta sejarah

H.Sumber belajar

1. Sejarah kelas XI implementasi kurikulum 2013


i. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk 10 menit
proses belajar mengajar; kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi (absensi, kebersihan, kelas,
menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan).

Guru menyampaikan topik tentang Perjuangan


organisasi pergerakan nasional. Dan tujuan
pembenlajaran

Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa


bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan para
tokoh-tokoh perjuangan indinesia

Guru membagi kelas menjadi enam kelompok ,


kelompok I, II, III, IV, V, VI

Inti Peserta didik sudah duduk di kelompok masing-masing 60 menit

Guru menayangkan beberapa gambar/foto

Guru meminta para peserta didik mengamati gambar-


gambar yang ditayangkan dengan cermat

Guru mendorong peserta didik untuk bertanya tentang


sesuatu hal yang terkait dengan gambar-ganbar yang
baru saja ditayangkan. Beberapa pertanyaan yang
muncul yang relevan dan signifikan kaitannya dengan
topik pembelajaran akan didiskusikan di kelompok.
Kelompok I,II mendiskusikan tentang perjuangan
organisasi-organisasi awal kemerdekaan, kelompok
III,IV tentang Perkembangan organisasi berbasis
keagamaan dan kelompok V ,VI Perkembangan
organisasi pergerakan wanita

Setelah diskusi kelompok selesai , masing-masing


kelompok mempresentasikan hasil rumusan dalam
diskusi , kelompok yang lain memberi masukan atau
pertanyaan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 21 m


15 menit baru saja didiskusikan e
ni
Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami t
materi tersebut.

Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan dengan


memberikan pertanyaan lisan

1. Jelaskan mengapa SI cepat berkembang di


Indonesia

2. Benarkah Indisje partij merupakan organisasi politik


yang pertama di Indonesia

Sebagai refleksi guru bersama peserta didik


menyimpulkan pelajaran yang baru saja berlangsung
serta menanyakan kepada peserta didik apa manfaat
yang dapat kita peroleh setelah belajar topik ini. Guru
menegaskan pentingnya belajar perkembangan
organisasi pergerakan yang menunjukan bahwa semua
komponen rakyat Indonesia sadar untuk berjuang
lepas dari penjajahan untuk memperoleh
kemerdekaan

J. Penilaian

a. Tes

1. Uraian terlampir

Sebagai uji kompetensi, guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang terkait dengan
materi yang baru saja dikaji.

a) buatlah catatan tentang organisasi pemuda yang ada saat ini di daerah mu. Buat
dalam bentuk essay 4-6 lembar kertas folio.
1. bagaimana latarbelakang di bentuknya
2. siapa penggagas berdirinya
3. kapan dan dimana didirikan
4. apa tujuan didirikan
b) Diskusikan dengan anggota kelompok bagaimanakah perkembangan politik
indonesia sesudah tahun 1908? Bagaimanakah sikapmu jika kamu menjadi seorang
politikus kelak, langkah-langkah apa yang kamu ambil untuk menjaga kehormatan
bangsa dan negara dalam percaturan dunia

Sarolangun, Agustus 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

PATIMAH,S.Pd.M.Pd RAENAH,S.Hum
NIP. 196604051993032003
LAMPIRAN BENTUK PENILAIAN

1. Penilaian sikap

No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah


skor
Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Usi
2 yanti
3 Diah
4 Agus
5 Lepi

2. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkomuni- Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah


Kasikan 1-4 1-4 1-4 1-4 skor
1 Usi
2 Yanti
3 Diah
4 Agus
5 Lepi

3. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah
skor
1 Usi
2 Yanti
3 Diah
4 Agus
5 Lepi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


Mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : X1 / 1
Topik : Perkembangan Organisasi Kepemudaan dan gerakan Politik
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-15 (90 Menit)

C. KOMPETENSI INTI

K.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


K.2.Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K.3.Memahami dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
K.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.KOMPTENSI DASAR

1.7. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan


pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang
Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia
2.4. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk
mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari
3.4. Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan
nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa Sumpah
Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan
4.5. Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa
Sumpah Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

3.2.3. Menjelaskan sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa


Barat

3.4.1. Menjelaskan latar belakang lahirnya pergerakan kebangsaan Indonesia

3.4.3. Menganalisis berbagai strategi organisasi pergerakan kebangsaan indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1. Menganalisis perjuangan organisasi-organisasi awal pergerakan
2. Menganalisis perkembangan organisasi berbasis keagamaan
3. Menganalisis perkembangan organisasi pergerakan kepemudaan
4. Mengevaluasi perkembangan organisasi berbasis gerakan politik

E. Materi ajar.
Perkembangan Organisasi Kepemudaan dan gerakan Politik

F.Pendekatan,Strategi dan methode pembelajara.

Pendekatan : Saintific
Strategi : Cooperative Learning
Methode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1.Gambar
2.Laptop/lCD
3.Biografi Pahlawan

H.Sumber belajar

Sejarah Indonesia kelas XI semester 1


I. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk 10 menit
memimpin doa

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan
ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta
buku yang diperlukan )

Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan


serta kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik

Guru memberikan motivasi tentang pentingnya topik


pembelajaran ini

Guru membagi kelas menjadi enam kelompok:

Inti Peserta didik sudah duduk di kelompok masing-masing 65 menit

Guru menayangkan beberapa gambar/fhoto

Guru meminta pada peserta didik mengamati gambar-


gambar yang ditayangkan itu dengan cermat

Guru mendorong peserta didik untuk bertanya sesuatu


hal yang baru saja ditayangkan.Beberapa pertanyaan
yang muncul yang relevan dan signifikan kaitannya
dengan topik pembelajaran akan didiskusikan di
kelompok

Para peserta didik melakukan eksplorasi dan penalaran


melalui kegitan diskusi kelompok. Kelompok 1.
Mendiskusikan dan merumuskan tentang perjuangan
organisasi-organisasi pada awal pergerakan ( BU,SI,IP).
Kelompok 2. Mendiskusikan dan merumuskan
perkembangan organisasi pergerakan berbasis
keagamaan. Kelompok 3. Mendiskusikan tentang
perkembangan organisasi-organisasi pergerakan
wanita. Kelompok 4. Mendiskusikan tentang
perkembangan organisasi-organisasi pergerakan
kepemudaaan. Kelompok 5. Mendiskusikan tentang
perkembangan organisasi-organisasi pergerakan yang
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
berbasis gerakan politik. Kelompok 6. Mendiskusikan
tentang gerakan teman peserta didik.

Setelah diskusi kelompok selesai, masing-masing


kelompok memberi masukan atau memberi pertanyaan

Pada pertemuan yang ke-15 ini kelompok 1 dan 2


mendapat giliran presentasi. Presentasi kelompok 3,4,5
dan 6 akan dilaksanakan pada pertemuan minggu ke-16

Penutup Guru memberikan ulasan singkat tentang materi yang 15 menit


baru saja didiskusikan

Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah


memahami materi tersebut

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja berlangsung, misalnya :

3. Jelaskan mengapa SI cepat berkembang di


Indonesia?

4. Benarkah Indische Partij merupakan organisasi


politik yang pertama di indonesia?

Sebagai refleksi guru bersama peserta didik


menyimpulkan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang dapat kita peroleh setelah belajar
topik ini, Guru menegaskan pentingnya belajar
perkembangan organisasi-organisasi pergerakan yang
menunjukkan bahwa semua komponen rakyat
Indonesia sadar untuk berjuang lepas dari penjajahan
untuk memperoleh kemerdekaan

J. Penilaian

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap,


pengetahuan dan keterampilan. Format penilaian terlampir
4. enilaian sikap

No Nama Sikap spiritual Sikap sosial Jumlah


skor
Mensyujuri Jujur Kerjasama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Usi
2 Mur
3 Diah
4 Agus
5 Lepi

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (16)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

5. Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

No Nama Mengkomuni- Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah


Kasikan 1-4 1-4 1-4 1-4 skor
1 Usi
2 Mur
3 Diah
4 Agus
5 Lepi
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (16)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
6. Penilaian Presentasi
No Nama Menjelaskan 1-4 Memvisualkan 1-4 Merespon 1-4 Jumlah
skor
1 Usi
2 Mur
3 Diah
4 Agus
5 Lepi

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (12)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan pendidikan : SMA N 7 Sarolangun


mata pelajaran : Sejarah
Kelas/ Semester : XI /I
Topik : Proses penguatan jati diri bangsa
Pertemuan / alokasi waktu : Pembelajaran Minggu Ke-16 (90 Menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 Mengembangkan prilaku (Jujur,disipilin,tanggung jawab,peduli,santun,ramah
lingkungan,gotong
royong,kerjasama,cinta damai,responsive dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas sebagai permasalahan bangsa dalam interaksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 memahami, menerapkan,dan menjelaskan pengetahuan
factual,Koseptual,procedural,dan meta kognitif dalam IPTEK,seni,budaya,dan humaniora
dengan wawasan kemanusian,kebangsaankenegaraan dan peradaban terkait penyebab
ponomena dan kejadian,serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yg
sfesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah,menalar,dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya disekolah secara mandiri,bertindak secara
kreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai keilmuan
B.KOMPTENSI DASAR

1.1. Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan
nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap
bangsa dan negara Indonesia.

2.4. Meneladani prilaku kerjasama, tanggung jawab,cinta damai para pejuang untuk
mempertahankan kemerdekaan dan menunjukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3.4. Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional
di indonesia pada masa awal kebangkitan.

4.4. Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi
pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kebangkitan nasional,pada masa
sumpah pemuda ,masa sesudahnya sampai dengan proklamasi kemerdekaan dan
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
C.INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPTENSI

3.4.3. Menganalisis berbagai strategi organisasi pergerakan kebangsaan indonesia

3.4.4. Menganalisis perhimpunan indonesia dan manifesto politik

3.4.5.Menganalisis makna sumpah pemuda dan jati diri bangsa serta pengaruhnya bagi
pergerakan kebangsaan indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu.
1). Menganalisis proses terjadinya kongres pemuda I
2). Menganalisis kongres pemuda II dan lahirnya sumpah pemuda
3). Menghayati nilai nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah pemuda

E. Materi ajar
1.Proses terjadinya kongres pemuda I
2. Kongres pemuda II dan lahirnya sumpah pemuda
3.Nilai nilai terkandung pada peristiwa sumpah pemuda

F.Pendekatan,Strategi dan metode pembelajaran

Pendekatan :
Saintific(mengamati,menanya,mengumpulkan,mengasosiasi,mengkomunikasikan)

Strategi : Cooperative Leraning


Metode : Ceramah, diskusi,Tanya jawab dan penugasan

G.media Pembelajaran

1. Gambar
2. Laptop/lCD

H.Sumber belajar

1.Sejarah kelas XI implementasi kurikulum 2013

i. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Guru meminta salah satu seorang peserta didik 10 menit
memimpin doa

Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk


proses belajar mengajar

Guru menyampaikan topik pembelajaran dan tujuan


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
serta kompetensi yang perlu dimiliki

Guru juga memberi motivasi dan menegaskan


pentingnya topik pembelajaranmenuju sumpah
pemuda

Guru membagi beberapa kelompok

Inti Sebelum mulai kegiatan kelompok,guru menunjukkan 65 menit


beberapa gambar/foto

Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar


gambar/foto dan teks nyanyian

Guru mendorong agar peserta didik bertanya tentang


gambar/foto tersebut

Guru memberi komentar tentang beberapa pertanyaan


yang muncul,kemudian mengaitkan dengan
pembahasan topik pembelajaranmunculnya ruh
kebangsaan dan nasionalisme indonesia dan peristiwa
yang terjadi pada kongres II,28 oktober 1928

Kelompok I dan II menduskusikan perumusan sumpah


pemuda dan kelompok III dan IV menganalisis kongres
II 28 oktober 1928 tentang perjuangan para pemuda
indonesia

Masing masing kelompok mempresentasikan hasil


rumusan diskusi kelompok

Penutup Guru memberika ulasan singkat tentang materi yang 15 menit


baru saja di diskusikan

Guru dapat menanyakan apakah peserta didik sudah


memahami materi tersebut

Guru memberikan pertanyaan lisan secara acak kepada


peserta didik untuk mendapatkan umpan balik yang
baru saja berlangsung
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Refleksi guru bersama peserta didik menyimpulkan
tentang pelajarn yang baru saja berlangsung

Pelajaran diakhiri dengan bernyanyi bersama sama lagu


satu nusa satu bangsa

J. Penilaian

Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian


sikap,pengetahuan dan keterampilan.format penilaian sebagai berikut:

No Nama Sikap Sikap sosial Jumlah


spritual skor

Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri Gigih/ulet


1-4 1-4 1-4 1-4 1-4
1 Agus.k
2 Usi
3 Mur

2.Penilaian pengetahuan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

1. Jelaskan keputusan kongres pemuda I tahun 1926!

2. Jelaskan bagaimana proses berlangsungnya kongres pemuda II!

3. Coba telaah secara kritis tentang isi sumpah pemuda dan bagaimana makna dan dampak
nya bagi perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia berikutnya!

4. Rumuskan nilai nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda dan maknanya bagi
kehidupan bangsa indonesia sekarang

5. Jelaskan tentang bangkitnya nasionalisme modern pasca sumpah pemuda


3.Penilaian keterampilan

No Nama Relevansi kelengkapan Kebahasaan Jumlah skor


1-4 1-4 1-4
1 Agus.k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi

4.Penilaian untuk kegiatan diskusi kelompok

N Nama Mengkomunikasika Mendengarka Berargumentas Berkontribus Jumla


o n n i i h skor
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Agus.
k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi

5.Penilaian prestasi

No Nama Menjelaskan Memvisualkan Merespon Jumlah skor


1-4 1-4 1-4
1 Agus.k
2 Usi
3 Mur
4 Diah
5 Desi
a.Lembar kerja siswa

Nama :...........................
Kelas : ...........................
Hari/tanggal : ...........................
Materi : Masa pra-akasara

No Pertanyaan Jawaban
Perhatikan tayangan kehidupan masnusia purba pada masa aksara.kemudian jawab
pertannyaan di bawah ini
1 Apa saja yang dapat anda lihat dari tayangan tersebut.

2 Di daerah mana saja wilayah indonesia yang masih ada


masyarakat seperti yang baru anda lihat.

3 Bagaimana komunikasi manusia pra-aksara denag


sesamanya

4 Coba anda jelaskan corak kehidupan manusia masa pra-


aksara
Lampiran bentuk penilaian..

1.Penilaian kognitif

Instrument Penilaian Presentasi


Aspek Penilaian
Sistemati Gesture
Nama Komu Wa Jumlah Nil
No. ka Keber Antusi dan Ket.
Siswa ni wa Skor ai
penyam a nian as penampi
Kasi san
Paian lan
1
2
3
4

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (24)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

7 .Penilaian Sikap

Format Penilaian Sikap

Mata Pelajaran : _________ Semester : _________


Kelompok : _________ Kelas : _________

Skor
No Nama Siswa Komitmen Kerja Jumlah Nilai
Tugas Sama Ketelitian Minat Skor
1 Jimi carter
2
3
4
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)
Kriteria Nilai
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = 60 : Kurang

Anda mungkin juga menyukai