Anda di halaman 1dari 98

CSR 2016

Kata Pengantar

Alhamdulillah Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan, rahmat dan hidayah-Nya, maka tersusunlah buku Koordinasi Pelaksanaan
Kerjasama Perencanaan Pembangunan dalam Program Tanggung Jawab Sosial (CSR & PKBL)
Perusahaan di Kabupaten Gresik Tahun 2016. Buku ini berisikan hasil-hasil kegiatan koordinasi
terkait CSR maupun PKBL yang dilakukan oleh Bappeda Kabupaten Gresik.

Tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak dan stakeholder
yang memiliki sumbangsih yang cukup besar, khususnya rekan-rekan Perusahaan, Tim CSR
Kecamatan, dan SKPD terkait yang telah membantu dalam proses kegiatan tersebut, hingga
secara keseluruhan dapat diselesaikan dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu memeberi kelimpahan
petunjuk kepada kita semua. Semoga apa yg telah kita perbuat untuk kemajuan Kabupaten
Gresik menjadi ibadah yang diberkahi oleh-Nya.

Gresik, Desember 2016

-i-
CSR 2016

Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

PENDAHULUAN ......................................................................... 1

Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

Manfaat CSR ....................................................................................................................... 3

PERATURAN & REGULASI CSR DI KABUPATEN GRESIK ................. 5

1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal ............................. 5

2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN ................................................... 6

3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ............................ 6

4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.................. 7

5) Undang-Undang No 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi............................... 7

6) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan Perseroan Terbatas......................................................................................... 8

7) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil............................................................................................... 8

-ii-
CSR 2016
8) Peraturan Menteri Sosial Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum Tanggung Jawab

Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan Kesejehteraan Sosial ........................................... 9

9) Keputusan Menteri BUMN PER-07/MBU/05/2015 tentang Program Kemitraan Badan

Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan ....................... 10

10) Keputusan Menteri BUMN PER-09/NIBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan

Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara ..................................................... 11

11) ISO 26000, merupakan Standar Internasional dalam Bidang Corporate Social

Responsibility ....................................................................................................................... 13

12) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggungjawab

Sosial Perusahaan............................................................................................................... 14

13) Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik ................................ 14

14) Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik. ............................... 16

15) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 23 Tahun 2012 tentang Tanggungjawab

Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Gresik ................................................ 17

CSR & PKBL KABUPATEN GRESIK .............................................. 20

Sejarah CSR Kabupaten Gresik ......................................................................................... 20

KEGIATAN KOORDINASI TIM CSR KABUPATEN GRESIK ................ 33

Koordinasi Tim CSR Kabupaten Gresik ............................................................................ 33

Hasil Koordinasi CSR Kabupaten Gresik .......................................................................... 35

KEGIATAN TIM KOORDINASI CSR KECAMATAN ............................ 36

Tugas Tim Koordinasi CSR Tingkat Kecamatan .............................................................. 36

-iii-
CSR 2016
Hasil-hasil Koordinasi Kerja Tim CSR Kecamatan ........................................................... 40

Surat Keputusan (SK) TIM Koordinasi CSR Kecamatan................................................... 42

PENUTUP ............................................................................................................. 48

Kesimpulan .......................................................................................................................... 48

Rekomendasi ....................................................................................................................... 50

CSR PERUSAHAAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN GRESIK .................. 52

-iv-
CSR 2016

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tanggung jawabnya terhadap

masyarakat di luar tanggung jawab ekonomis. Jika kita berbicara tentang tanggung

jawab sosial perusahaan, maksudnya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan

perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau

rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara yaitu cara positif dan negatif.

Secara positif, perusahaan bisa melakukan kegiatan yang tidak membawa

keuntungan ekonomis dan semata-mata dilangsungkan demi kesejahteraan

masyarakat atau salah satu kelompok di dalamnya. Contohnya menyelenggarakan

pelatihan keterampilan untuk penganggur. Kegiatan seperti itu hanya

mengeluarkan dana dan tidak mendapat sesuatu kembali. Tujuannya semata-mata

sosial dan sama sekali tidak ada maksud ekonomi. Secara negatif, perusahaan bisa

menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya

menguntungkan dari segi bisnis tetapi akan merugikan masyarakat atau sebagian

masyarakat. Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis tapi

perusahaan mempunyai alasan untuk tidak melakukannya. Jika kita membedakan

tanggung jawab sosial dalam arti positif dan dalam arti negatif, langsung menjadi

jelas konsekuensinya dalam rangka etika.

-1-
CSR 2016
Sekarang, seiring dengan makin kompleksnya kepemilikan sebuah usaha,

konsep CSR menjadi meluas maknanya, salah satunya adalah niat baik dan

komitmen dari perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan

kualitas hidup masyarakat, keberlanjutan pengembangan masyarakat dan

ekonomi lokal sehingga memberikian kontribusi juga terhadap keberlanjutan

perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan membangun hubungan yang

harmonis antara perusahaan dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal

(masyarakat), dan lingkungan secara luas.

Dengan pengertian di atas tentang konsep CSR, pengembangan model CSR

(CSR Models) mengalami pergeseran dari dari perspektif shareholder ke

perspektif stakeholder, artinya kehadiran perusahaan harus dilihat dari dan untuk

mereka yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan, dalam hal ini tidak

hanya pemilik bisnis saja akan tetapi diperluas dalam kelompok yang lebih lebar.

Namun demikian tentunya tingkat kepentingan setiap stakeholder akan berbeda,

mulai dari karyawan, pembeli, pemilik, pemasok, dan komunitas lokal, organisasi

nirlaba, aktivis, pemerintah, sampai dengan media yang secara tidak langsung

berhubungan dengan perusahaan.

Di sisi yang lain dari hubungan antara industri/perusahaan dengan

masyarakat juga terdapat peran penting pemerintah sebagai pembuat kebijakan

dalam menjembatani hubungan antara perusahaan dan masyarakat. Kondisi

dimana terdapat hubungan yang baik antara tiga aktor utama dalam pembangunan

yaitu industri/perusahaan, masyarakat dan pemerintah daerah itulah yang disebut

sebagai pembangunan berkelanjutan.

-2-
CSR 2016
Hingga tahun 2016 sudah banyak pendekatan yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Gresik, bersama-sama Perusahaan, dan Masyarakat

membahas banyak hal mengenai CSR. Sebagai hasil dari kegiatan yang sudah

dilakukan selama beberapa tahun, sudah berjalannya koordinasi di Tim

Koordinasi CSR Tingkat Kabupaten dan 6 (enam) Tim Koordinasi CSR di

Tingkat Kecamatan, yaitu di Kecamatan Gesik, Kebomas, Manyar, Driyorejo,

Wringinanom, serta Menganti dan Kedamean.

Manfaat CSR
Kelancaran operasional perusahaan adalah yang utama dan dalam hal ini

membangun komunikasi dengan stakeholder adalah kuncinya. Kegiatan CSR

selain sebagai wujud peran serta perusahaan dalam meningkatkn taraf hidup

masyarakat di sekitar wilayah operasi juga sebagai modal jaminan kelancaran

operasi, dimana apabila terdapat gangguan yang diakibatkan dari

ketidakharmonisan dari stakeholder maka nilai kerugian yang ditanggung oleh

perusahaan menjadi besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan melalui

program CSR. Berikut beberapa manfaat dari CSR:

BAGI PERUSAHAAN

1. Terciptanya hubungan yang harmonis

2. Keberlanjutan kelancaran operasional

3. Terciptanya kondisi yang aman dan kondusif

4. Menambah citra perusahaan

-3-
CSR 2016

BAGI MASYARAKAT

1. Adanya solusi pemecahan masalah

2. Keberlanjutan dan peningkatan sosial ekonomi

3. Terciptanya kemandirian masyarakat

4. Peningkatan taraf hidup masyarakat

BAGI PEMERINTAH DAERAH

1. Adanya dukungan program pemerintah

2. Harmonisasi antara masyarakat dan perusahaan

3. Sinergi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat

-4-
CSR 2016

PERATURAN & REGULASI CSR


DI KABUPATEN GRESIK

Pelaksanaaan kegiatan koordinasi program hingga pelaksanaan PKBL &

CSR yang ada di Kabupaten Gresik yang dilakukan oleh Pemerintah, Perusahaan,

dan Masyarakat telah mengacu pada beberapa landasan hukum yang berlaku di

Indonesia. Pemahaman tentang regulasi yang mengatur tentang CSR memang

perlu disampaikan kepada seluruh stakeholder yang terkait. Hal ini dimaksudkan

adanya kesamaan pengertian dan persepsi tentang CSR, baik di tataran

Pemerintah, Perusahaan, dan Masyarakat sebagai penerima CSR. Berikut adalah

regulasi terkait pelaksanaan PKBL & CSR yang ada di Kabupaten Gresik:

(1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Pasal 15
"Setiap penanaman modal berkewajiban:
a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;
b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;
c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan
menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal;
d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha
penanaman modal; dan
e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundangundangan."

Pasal 34 Ayat (1)


"Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 15 dapat dikenai sanksi administratif berupa:

-5-
CSR 2016
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau
d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal.

(2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

Pasal 88 Ayat (1)


BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan
pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar
BUMN.

Pasal 88 Ayat (2)


Ketentuan lebih lanjut mengenai penyisihan dan penggunaan laba
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri.

(3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Pasal 74 Ayat (1)


Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan.

Pasal 74 Ayat (2)


Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Pasal 74 Ayat (3)


Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 74 Ayat (4)


Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.

-6-
CSR 2016

(4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir


Miskin.
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir
Miskin, Undang-undang ini tidak membahas secara khusus peran dan fungsi
perusahaan dalam menangani fakir miskin, melainkan terdapat klausul
dalam pasal 36.

Pasal 36 Ayat (1)


Sumber pendanaan dalam penanganan fakir miskin, meliputi:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
b. anggaran pendapatan dan belanja daerah;
c. dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan;
d. dana hibah baik dari dalam maupun luar negeri; dan
e. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

Diperjelas dalam Pasal 36 Ayat (2)


Dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf digunakan sebesar-besarnya untuk
penanganan fakir miskin.
Sedangkan pada Pasal 41 tentang Peran Serta Masyarakat, dalam ayat
3 dijelaskan bahwa Pelaku usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf j berperan serta dalam menyediakan dana pengembangan masyarakat
sebagai pewujudan dari tanggung jawab sosial terhadap penanganan fakir
miskin.

(5) Undang-Undang No 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi.

Pasal 11 Ayat (3)


Kontrak Kerja Sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
memuat paling sedikit ketentuanketentuan pokok yaitu:
a. penerimaan negara;
b. Wilayah kerja dan pengembaliannya;
c. kewajiban pengeluaran dana;
d. perpindahan kepemilikan hasil produksi atas Minyak dan Gas Bumi;
e. jangka waktu dan kondisi perpanjangan kontrak;

-7-
CSR 2016
f. penyelesaian perselisihan;"
g. kewajiban pemasokan Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi untuk
kebutuhan dalam negeri;
h. berakhirnya kontrak;
i. kewajiban pasca operasi pertambangan;
j. keselamatan dan kesehatan kerja;
k. pengelolaan lingkungan hidup;
l. pengalihan hak dan kewajiban;
m. pelaporan yang diperlukan;
n. rencana pengembangan lapangan;
o. pengutamaan pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri;
p. pengembangan masyarakat sekitarnya dan jaminan hak-hak
masyarakat adat;
q. pengutamaan penggunaan tenaga kerja Indonesia.

(6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan


Pengembangan Usaha Kecil.

Penjelasan Pasal 16
...Lembaga pembiayaan menyediakan dukungan modal untuk
pembinaan dan pengembangan usaha kecil antara lain meliputi skim modal
awal, modal bergulir, kredit usaha kecil, kredit program dan kredit
modal kerja usaha kecil, kredit kemitraan, modal ventura, dana dari
bagian laba Badan Usaha Milik Negara, anjak piutang dan kredit lainnya.

(7) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung


Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas

Pasal 2
Setiap Perseroan selaku subjek hukum mempunyai tanggung jawab
sosial dan lingkungan.

Pasal 3 Ayat (1)


Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 menjadi kewajiban bagi Perseroan yang menjalankan kegiatan

-8-
CSR 2016
usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam
berdasarkan Undang-Undang.

Pasal 3 Ayat (2)


Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar lingkungan Perseroan.

(8) Peraturan Menteri Sosial Nomor 13 Tahun 2012 tentang Forum


Tanggung Jawab Dunia Usaha dalam Penyelenggaraan Kesejehteraan
Sosial.

Pasal 1 Ayat (2)


Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha adalah komitmen dan upaya dunia
usaha dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya dalam turut serta
membantu penanganan masalah sosial.

Pasal 3
Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha bertujuan
mengoordinasikan, memfasilitasi, dan mensinergikan potensi pelaku dunia
usaha, organisasi sosial, perguruan tinggi, dan masyarakat dalam
mengoptimalkan implementasi Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

Pasal 7
Forum Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha mempunyai fungsi :
a. menyusun perencanaan kegiatan;
b. mensinkronkan rencana;
c. memadukan pelaksanaan;
d. mengoordinasikan dan memfasilitasi;
e. memberikan pendampingan dalam pendayagunaan sumber daya;
f. monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g. memberikan apresiasi dan penghargaan; dan/atau
h. memetakan data permasalahan kesejahteraan sosial.

-9-
CSR 2016

(9) Keputusan Menteri BUMN PER-07/MBU/05/2015 tentang Program


Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan

Pasal 3 Ayat (1)


Usaha Kecil yang dapat ikut serta dalam Program Kemitraan adalah
sebagai berikut :
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah);
b. milik Warga Negara Indonesia;
c. berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar;
d. berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
usaha mikro dan koperasi;
e. mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan;
f. telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun;
g. belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable).

Pasal 3 Ayat (2)


Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, tidak berlaku
bagi usaha kecil yang dibentuk atau berdiri sebagai pelaksanaan program
BUMN Pembina.

Pasal 11
Dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk :
a. pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian aset
tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan;
b. pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana pelaksanaan
kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat pinjaman tambahan dan

-10-
CSR 2016
berjangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan
usaha Mitra Binaan;
c. Beban Pembinaan:
1) Untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran,
promosi, dan halhal lain yang menyangkut peningkatan
produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang
berkaitan dengan Program Kemitraan;
2) Beban Pembinaan bersifat hibah dan besarnya maksimal 20% (dua
puluh persen) dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada
tahun berjalan;
3) Beban Pembinaan hanya dapat diberikan kepada atau untuk
kepentingan Mitra Binan.

Pasal 12 Ayat (1)


Tata cara pemberian pinjaman dana Program Kemitraan

Pasal 12 Ayat (2)


Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan per
tahun sebesar 6% (enam persen) dari limit pinjaman atau ditetapkan lain
oleh Menteri.

(10) Keputusan Menteri BUMN PER-09/MBU/07/2015 tentang Program


Kemitraan Dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik
Negara

Pasal 8 Ayat (1)


Sumber Dana Program Kemitraan dan Program BL sebagai berikut:
a. Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam
RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina
maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun
buku sebelumnya;
b. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program
Kemitraan;
c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan
dan Program BL yang ditempatkan; dan

-11-
CSR 2016
d. Sumber lain yang sah.

Pasal 8 Ayat (2)


Sisa dana Program Kemitraan dan Program BL tahun buku sebelumnya
menjadi sumber dana tahun berikutnya.

Pasal 9 Ayat (1)


Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk
a. pinjaman untuk membiayai modal kerja dan/atau pembelian asset
tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan;
b. pinjaman tambahan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka
pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra
Binaan

Pasal 9 Ayat (2)


Jumlah pinjaman untuk setiap Mitra Binaan dari Program Kemitraan
maksimum sebesar Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah).

Pasal 9 Ayat (3)


Dana Program BL disalurkan dalam bentuk:
a. Bantuan korban bencana alam;
b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
c. Bantuan peningkatan kesehatan;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;
e. Bantuan sarana ibadah;
f. Bantuan pelestarian alam;
g. Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan
kemiskinan;
h. Bantuan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi,
dan bentuk bantuan lain yang terkait dengan upaya peningkatan
kapasitas Mitra Binaan Program Kemitraan.

-12-
CSR 2016

(11) ISO 26000, merupakan Standar Internasional dalam Bidang Corporate


Social Responsibility
ISO 26000 - Guidance on Social Responsibility (panduan tanggung
jawab sosial) adalah suatu standar yang memuat panduan perilaku
bertanggung jawab sosial bagi organisasi guna berkontribusi terhadap
pembangunan berkelanjutan. Pedoman yang dikeluarkan oleh International
Organization for Standardization (ISO) pada 1 November 2010 ini terdiri dari
6 bab serta memuat 7 prinsip, 2 praktik dasar, 7 subjek inti, 36 isu, dan 6
praktik integrasi tanggung jawab sosial organisasi.
Definisi Tanggung Jawab Sosial adalah: Responsibility of an
organization for the impacts of its decisions and activities on society and
the environment, through transparent and ethical behaviour that contributes
to sustainable development, health and the welfare of society; takes into
account the expectations of stakeholders; is in compliance with applicable law
and consistent with international norms of behaviour; and is integrated
throughout the organization and practiced in its relationships.1
Bab Enam ISO 26000 menjelaskan subjek inti dan isu yang terkait
dengan tanggung jawab sosial. Berikut ketujuh subjek inti yang dibahas di
dalam ISO 26000:
1. Tata kelola organisasi (organizational governance): sistem
pengambilan dan penerapan keputusan perusahaan dalam rangka
pencapaian tujuannya.
2. Hak asasi manusia (human rights): hak dasar yang berhak dimiliki
semua orang sebagai manusia, yang antara lain mencakup hak sipil,
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Praktik ketenagakerjaan (labour practices): segala kebijakan dan
praktik yang terkait dengan pekerjaan yang dilakukan di dalam atau
atas nama perusahaan.
4. Lingkungan (the environment): dampak keputusan dan kegiatan
perusahaan terhadap lingkungan.

1
ISO 26000: 2010 Guidance on Social Responsibility.

-13-
CSR 2016
5. Prosedur operasi yang wajar (fair operating procedures): perilaku etis
organisasi saat berhubungan dengan organisasi dan individu lain.
6. Isu konsumen (consumer issues): tanggung jawab perusahaan
penyedia barang/jasa terhadap konsumen dan pelanggannya.
7. Pelibatan dan pengembangan masyarakat (community involvement
and development): hubungan organisasi dengan masyarakat di sekitar
wilayah operasinya.

(12) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan.

Pasal 10
Dalam melaksanakan TSP, perusahaan wajib:
a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan kegiatan TSP sesuai
dengan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dunia usaha dengan
memperhatikan kebijakan pemerintah daerah dan peraturan
perundangan yang berlaku;
b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring
kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain serta
melaksanakan kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
TSP dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah
daerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan; dan
c. menetapkan bahwa TSP adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam
kebijakan manajemen maupun program pengembangan perusahaan.

(13) PERGUB Nomor 052 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan


Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 Tentang
Tanggungjawab Sosial Perusahaan

Pasal 5 Ayat (1)


Beberapa perusahaan dapat membentuk FP-TSP yang pembentukannya
dapat didasarkan pada:
a. kesamaan status badan hukum;
b. kesamaan wilayah kerja;

-14-
CSR 2016
c. kesamaan jenis usaha; atau
d. kesamaan skala usaha.

Pasal 5 Ayat (2)


FP-TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bentuk dan struktur
organisasinya ditentukan oleh anggota forum itu sendiri.

Pasal 5 Ayat (3)


FP-TSP dalam melaksanakan program TSP menghimpun dan
memverifikasi usulan rencana kegiatan dari masing-masing anggota forum
untuk disinergikan dengan program Pemerintah Daerah Provinsi.

Pasal 5 Ayat (4)


FP-TSP menunjuk salah satu anggota sebagai koordinator FP-TSP.

Pasal 5 Ayat (5)


FP-TSP melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Program TSP kepada
Koordinator FP-TSP.

Pasal 5 Ayat (6)


Koordinator FP-TSP melaporkan kegiatan program TSP di masing-
masing FP-TSP kepada Pemerintah Daerah Provinsi sekurang- kurangnya 2
kali dalam setahun.

BAB V PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 10 Ayat (1)


Pemerintah Daerah Provinsi memberi penghargaan kepada perusahaan
yang telah melaksanakan program TSP sesuai kesepakatan bersama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf c.

Pasal 10 Ayat (2)


Untuk memberikan penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pemerintah Daerah Provinsi membentuk Tim guna melakukan penilaian,
penominasian,dan menetapkan bentuk penghargaan.

Pasal 10 Ayat (3)


Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, dan penominasian diatur lebih
lanjut dalam petunjuk teknis pelaksanaan pemberian penghargaan.

-15-
CSR 2016
Pasal 11
Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 5 ayat (5)
dan ayat (6) dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

(14) Peraturan Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di
Kabupaten Gresik.

Pasal 1 ayat 1
Tanggungjawab sosial perusahaan adalah tanggung jawab yang melekat
pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
masyarakat setempat.

Pasal 8
Tanggungjawab perusahaan dalam pelaksanaan Tanggungjawab sosial
perusahaan antara lain adalah:
a. Menyerap kepentingan masyarakat sebagai bahan penyusunan
kegiatan Tanggung jawab sosial perusahaan;
b. Menyusun rencana kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan
berdasarkan kebijakan dari masing-masing perusahaan dan dapat
dipadukan dengan program Pemerintah Daerah;
c. Melakukan sosialisasi rencana kegiatan tanggungjawab sosial
perusahaan;
d. Melaksanakan kegiatan tanggungjawab sosial perusahaan
berdasarkan rencana yang sudah di koordinasikan atau disepakati
bersama dengan Pemerintah, perusahaan dan masyarakat.

Pasal 10
Bidang kegiatan Tanggungjawab sosial perusahaan meliputi antara lain:
a. kegiatan bina lingkungan;
b. kemitraan usaha;
c. pelatihan dan pengembangan fasilitas umum;
d. Pemberdayaan Masyarakat.

-16-
CSR 2016
Pasal 14
Perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan Tanggungjawab sosial
perusahaan wajib:
a. Membentuk unit pelaksana atau menunjuk satuan organisasi yang
tersedia sebagai pelaksana dan penanggungjawab kegiatan;
b. Menyusun Standar Operasional Prosedur yang dituangkan dalam
Surat Keputusan Direksi;
c. Mengadministrasikan dan melakukan pembukuan seluruh kegiatan;
d. Menyampaikan laporan secara berkala triwulanan kepada Tim
tanggungjawab sosial perusahaan Pemerintah;

(15) Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 23 Tahun 2012 tentang


Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten
Gresik.

Pasal 7 Ayat (1)


Pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pemulihan dan/atau
peningkatan fungsi lingkungan hidup dan mendorong pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas berbasis kerakyatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (1) dialokasikan dari sebagian keuntungan bersih setelah pajak atau
dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan perusahaan.

Pasal 7 Ayat (2)


Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TSLP dengan biaya
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan dengan
memperhatikan ukuran usaha, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja
keuangannya.

Pasal 10 Ayat 1
Pelaksana TSLP terdiri dari:
a. perusahaan yang berstatus badan hukum yaitu Perseroan Terbatas;
b. perusahaan yang berstatus bukan badan hukum yaitu Firma dan
Persekutuan Komanditer; dan
c. perusahaan perorangan.

-17-
CSR 2016
Pasal 11 Ayat 1
Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) huruf a,
huruf b dan huruf c yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TSLP

Pasal 13 (a)
Dalam melaksanakan TSLP, perusahaan berkewajiban:
a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan kegiatan TSLP
sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan dunia
usaha dengan memperhatikan kebijakan pemerintah daerah dan
peraturan perundangan;
b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring
kerjasama dan kemitraan dengan pihak pihak lain serta
melaksanakan kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
TSLP dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah
daerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan; dan:
c. menetapkan bahwa TSLP adalah bagian yang tidak terpisahkan
dalam kebijakan manajemen maupun program pengembangan
perusahaan.

Pasal 19 Ayat (2)


Forum pelaksana TSLP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyampaikan rencana, pelaksanaan dan evaluasi TSLP dari masing-masing
perusahaan yang menjadi anggota kepada Pemerintah Daerah.

Pasal 23 Ayat (1)


Pemerintah Daerah memberi penghargaan kepada perusahaan yang
telah melaksanakan TSLP.

Pasal 23 Ayat (2)


Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasian dan penetapan
perusahaan yang berhak menerima penghargaan diatur lebih lanjut dengan
PERATURAN BUPATI.

-18-
CSR 2016
Pasal 25 Ayat (1)
Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 7 ayat (2),
Pasal 11, Pasal 13 dan Pasal 19 ayat (2) dikenakan sanksi administratif.

Pasal 25 Ayat (2)


Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. Peringatan tertulis
b. Pembekuan izin; dan atau
c. Pencabutan izin.

Pasal 25 Ayat (3)


Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur lebih lanjut dengan PERATURAN BUPATI.

-19-
CSR 2016

CSR & PKBL


KABUPATEN GRESIK

Sejarah CSR Kabupaten Gresik


Tahun 2009

Tahun 2009 merupakan awal mula menggeliatnya dan perhatian

Pemerintah Kabupaten Gresik terhadah CSR. CSR merupakan hal yang menarik

perhatian banyak pihak, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik. Pada

tahun 2009 melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan

Pengembangan, memutuskan untuk mengadakan penelitian terkait CSR dengan

judul Kajian Hubungan Industri, Masyarakat, dan Pemerintah Daerah di

Kabupaten Gresik.

Dari Kajian di atas didapatkan beberapa kesimpulan atau hasil, antara lain

sebagai berikut:

Kebijakan Tanggungjawab sosial perusahaan BUMN dilakukan dalam

kebijakan yang sudah terencana dan terprogram (83 %) serta

terinternalisasi dalam kebijakan perusahaan (17%) . Sedangkan

perusahaan bukan BUMN secara insidental (53%), terinternalisasi (26%),

dan terprogram (21%).

-20-
CSR 2016
Perusahaan belum sepenuhnya memiliki divisi khusus CSR. Kegiatan

hubungan publik yang dilakukan perusahaan di Kabupaten Gresik

umumnya tidak ditempatkan sebagai bidang atau divisi tersendiri dalam

organisasi perusahaan (16%), namun dalam Bidang Humas (Hubungan

Masyarakat) yang merupakan bagian dari divisi umum (84%).

Sebagian besar komunikasi publik perusahaan di Kabupaten Gresik adalah

model informasi publik dengan pola satu arah (68%), kemudian model

asimetris dua arah (24%) serta model ko-orientasi (8%).

Bentuk kerjasama yang telah dilakukan pada umumnya bersifat insidental

dan belum bersifat reguler atau melembaga.

Pola CSR yang dilaksanakan pada umumnya masih bersifat charity (32%)

dan filantropis (36%), sedangkan sisanya sekitar 32% bersifat good

corporate citizenship.

-21-
CSR 2016
Selain itu, perusahaan dalam menentukan lokasi atau sasaran penerima

program CSR-nya memakai pola Ring. Namun dalam penentuan ring tersebut ada

beberapa pola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

Ring 1
Desa /
Kelurahan
Ring 2
Kecamatan

Ring 3
Kabupaten

Ring 1
Jarak
tertentu
Ring 2
Kecamatan

Ring 3
Kabupaten

Dari hasil pemaparan kajian tersebut, akhirnya untuk mengatur

peaksanaan CSR yang ada di Kabupaten Gresik akhirnya dibentuklah Peraturan

Bupati Gresik Nomor 49 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik.

-22-
CSR 2016
Keberhasilan pembangunan dan perekonomian di suatu daerah dapat

tercapai atas dukungan dan peran serta semua pihak, baik oleh:

(1) PEMERINTAH,
(2) PERUSAHAAN / SWASTA, dan
(3) MASYARAKAT.

Lingkungan

Bantuan Pembangun
Insidentil an Fisik

Bidang
CSR
UMKM Pendidikan

Sosial
Kesehatan
Agama

Tahun 2010 - 2011


Tahun 2010 sampai dengan 2011 merupakan awal penggalian data dan

koordinasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik door to

door yang dilakukan oleh Bappeda melalui bidang Litbang. Tahun inilah

merupakan tahun tersulit untuk berkoordinasi hingga meminta laporan CSR

perusahaan. Tidak Jarang surat permintaan laporan CSR ke perusahaan hanya bisa

berhenti di pos satpam dan tidak ada kejelasan lebih lanjut.

-23-
CSR 2016
Melalui proses yang panjang dan adanya dukungan berupa respon yang

baik oleh beberapa perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta, kegiatan CSR ini

mulai bisa berjalan perlahan. Akhirnya pemerintah daerah berani untuk

mengundang perusahaan-perusahaan untuk datang ke rapat koordinasi di tingkat

kabupaten. Namun dalam pelaksanaan rapat itupun masih banyak kendala karena

ada beberapa faktor yang belum kita pahami betul terkait cara berkomunikasi

dengan perusahaan dan tata kelola pelaksanaan CSR.

Tahun 2012
Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita jadikan sebagai ajang

memahami dan menyamakan persepsi tentang CSR baik dilingkungan intern

maupun ekstern. Kita mulai memahami tentang regulasi-regulasi pelaksaaan dan

tata kelola CSR mulai dari Undang-undang hingga Peraturan Daerah.

Dari situlah kita memulai bahwa CSR merupakan salah satu solusi

pembangunan yang ada di Kabupaten Gresik, dengan didukung adanya potensi

jumlah perusahaan yang jumlahnya ribuan. Namun, CSR bukan merupakan sebuah

dana yang bisa dikelola oleh pemerintah daerah, karena CSR merupakan hak

sepenuhnya perusahaan untuk menyalurkan baik besar dana, lokasi, dan

waktunya.

Dari hasil-hasil rapat koordinasi yang telah dilakukan, maka diujung tahun

2012 disepakati untuk membentuk sebuah forum atau tim koordinasi terkait CSR

di tingkat Kabupaten. Tidak berhenti disini saja, ternyata dengan membentuk Tim

CSR Tingkat Kabupaten juga masih meninggalkan masalah, yaitu tim tidak mampu

mengkoordinasi dan menghimpun data dari seluruh perusahaan yang ada di

-24-
CSR 2016
Kabupaten Gresik. Karena lokasi kantong-kantong perusahaan di Kabupaten

Gresik tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Manyar, Gresik,

Kebomas, Driyorejo, Wringinanom, Menganti, dan Kedamean, serta sebagian kecil

tersebar di kecamatan lain.

Sesuai dengan Keputusan Bupati Gresik Nomor:

050/398/Hk/437.12/2012, tugas dari Tim Koordinasi Perencanaan Program

Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik adalah:

1) Melakukan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama dengan stakeholder

terkait tanggungjawab sosial perusahaan;

2) Menyusun analisa, rencana, dan skala prioritas program tanggungjawab

sosial perusahaan;

3) Menyusun Pedoman mekanisme kerja tanggungjawab sosial perusahaan;

4) Melakukan sosialisasi dan pembinaan pada masyarakat atau kelompok

masyarakat tentang program tanggungjawab sosial perusahaan;

5) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program kegiatan tanggungjawab

sosial perusahaan;

-25-
CSR 2016

SK Tim Koordinasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /


CSR Kabupaten Gresik
SK bupati Nomor: 050/398/HK/437.12/2012
JABATAN DALAM TIM JABATAN POKOK
A. Pengarah :
1. Pengarah I Bupati Gresik
2. Pengarah II Wakil Bupati Gresik
3. Ketua Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik
4. Wakil Ketua Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
Kabupaten Gresik

5. Sekretaris Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah


Kabupaten Gresik
6. Anggota 1.Staf Ahli Bupati terkait.
2.Kepala Badan Penanaman modal dan perijinan Kabupaten Gresik
B. Pelaksana
1. Ketua I Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Gresik
2. Ketua II Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Gresik
3. Ketua III Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Gresik.
4. Sekretaris Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan pada Bappelitbangda Kabupaten Gresik
5. Koordinator Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kabupaten Gresik
6. Anggota a. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik
b. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik
c. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik
d. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Gresik
e. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik
f. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik
g. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik
h. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gresik
i. Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gresik
j. Kepala Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Gresik
k. Kepala Bidang Perekonomian dan Keuangan pada Bappelitbangda Kabupaten Gresik
l. Kepala Bidang Kemasyarakatan dan Sosial Budaya pada Bappelitbangda Kabupaten
Gresik
m. Kepala Bidang Prasarana Wilayah, Sumber Daya Alam dan Lingkungan pada
Bappelitbangda Kabupaten Gresik
n. Kepala Bidang Data, Statistik, Evaluasi dan Pelaporan pada Bappelitbangda Kabupaten
Gresik
o. Camat Se Kabupaten Gresik
p. Perwakilan Perusahaan

-26-
CSR 2016

Tahun 2013
Tahun 2013 merupakan tahun awal tim CSR Kabupaten turun dan

berkoordinasi terkait CSR di tingkat kecamatan bersama jajaran pemerintah

kecamatan, kepala desa/lurah, dan perusahaan-perusahaan di kecamatan tersebut.

Ditahapan ini kita memulai lagi semua dari awal seperti hal nya yang kita lalukan

di tahun-tahun sebelumnya, yaitu memberikan pengertian dan menyamakan

persepsi tentang CSR di stakeholder tingkat kecamatan.

Awal mula rapat koordinasi di tingkat kecamatan sangat menegangkan, hal

ini dikarenakan seperti ada 2 (dua) kubu yang akan tanding. Karenan rapat

koordinasi tersebut terbagi menjadi 2 (dua) kelompok, kepala desa mengelompok

sendiri sedangkan perusahaan juga mengelompok sendiri dengan ego masing-

masing. Setelah melalui diskusi dan perdebatan yang cukup panjang, ternyata

pemahaman tentang CSR dikalangan kepala desa maupun perangkat kecamatan

juga masih minim, demikian juga di pihak perusahaan. Hal ini dikarenakan karena

kurangnya minat baca terhadap aturan dan regulasi yg berlaku terkait CSR,

demikian juga banyak perusahaan yang belum memiliki divisi khusus CSR maupun

staf yang khusus menangani CSR.

Untuk menumbuhkan kepercayaan antar pihak dan menjaga tidak

terjadinya overlapping program pemerintah dan CSR perusahaan, DISEPAKATI

membentuk tim koordinasi CSR di tingkat kecamatan. Tim Koordinasi tersebut

terdiri dari 3 (tiga) unsur yaitu pemerintah (camat & perangkatnya), masyarakat

(kepala desa/lurah), dan perusahaan. Tim ini hanya mengkoordinasi, integrasi,

sinkronisasi, dan sinergitas PROGRAM saja, tidak mengelola dana/uang CSR.

-27-
CSR 2016
Maka terbentuklah 6 (enam) Tim Koordinasi CSR Tingkat Kecamatan yang

terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan. Pembentukan Tim tersebut juga melalui 2 (dua)

tahap yang ditetapkan oleh SK Bupati Gresik, yaitu:

Tugas-tugas yang diemban oleh Tim Koordinasi CSR Kecamtan adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI, dan SINERGITAS

program antara Program Pemerintah Derah/ Pemerintah Kecamatan

dengan Stakeholder, terkait program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

di Kecamatan.

2. Menyusun analisa, rencana, dan skala prioritas program tanggungjawab

sosial perusahaandi Kecamatan;

3. Melakukan sosialisasi dan pembinaan pada masyarakat atau kelompok

masyarakat dengan melibatkan Kepala Kelurahan dan Kepala Desa sesuai

-28-
CSR 2016
bidang yang di tugaskan dalam Tim Ini tentang program tanggug jawab

Sosial Peruhaan di Kecamatan.

4. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program kegiatan tanggung jawab

sosial Perusahaan di Kecamatan.

5. Melakukan Koordinasi dengan Tim Koordinasi Perencanaan Program

Tanggung jawab sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik;

6. Koordinator Bidang bertugas melakukan koordinasi dengan Desa/

Kelurahan dan Perusahaan yang akan menyalurkan dana CSR sesuai

dengan Bidang yang di tangani.

7. Melaporkan Hasil kegiatannya kepada Bupati Gresik melalui Tim

Koordinasi Perencanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di

Kabupaten Gresik;

-29-
CSR 2016
Berikut adalah garis besar susunan Tim Koordinasi CSR tingkat Kecamatan,

untuk lebih detailnya lihat lampiran.

NO. JAWABAN DALAM TIM JABATAN POKOK

1. Penanggung Jawab Camat

2. Ketua Sekretaris Camat

3. Wakil Ketua Ketua Forum Perusahaan

4. Sekretaris Kasi Ekobang Kecamatan

5. Koordinator Bidang Pembangunan Fisik Lurah / Perwakilan Perusahaan

6. Koordinator Bidang Pemberdayaan Lurah / Perwakilan Perusahaan


Masyarakat
7. Koordinator Bidang Lingkungan Lurah / Perwakilan Perusahaan

8. Koordinator Bidang Pendidikan Lurah / Perwakilan Perusahaan

9. Koordinator Bidang Sosial Keagamaan Lurah / Perwakilan Perusahaan

10 Koordinator Bidang Kesehatan Lurah / Perwakilan Perusahaan

Tahun 2014
Tahun 2014 merupakan capaian CSR yang cukup baik, walaupun masih

banyak kekurangan disna-sini. Dari hasil koordinasi yang dilakukan oleh Tim CSR

Kabupaten hingga Tim Koordinasi CSR Kecamatan sudah berjalan sangat lancar.

Kondisi rapat koordinasi juga sudah sangat kondusif dan bisa berbaur antara

kepala desa/lurah dengan perusahaan dan pemerintah. Walaupun belum dihadiri

oleh semua undangan terutama dari pihak perusahaan, namun sudah ada

komitment yang cukup bagus dari perusahaan untuk mau berkoordinasi terkait

-30-
CSR 2016
CSR perusahaannya sebelum memberikan CSR ke lingkungan perusahaan maupun

ke sasaran lain yang berada jauh dari lokasi perusahaannya.

Dari hasil permintaan laporan CSR perusahaan terhadap 79 PERUSAHAAN

di Kabupaten Gresik yang sudah MASUK di 6 (enam) TIM KOORDINASI CSR

KECAMATAN, hanya ada 15 (lima belas) PERUSAHAAN yang menyampaikan atau

MEMBERIKAN LAPORAN PROGRAM CSR ke pemerintah daerah, baik secara

langsung maupun melalui Tim CSR Kecamatan. Total dana CSR yang terlapor

adalah sebesar Rp. 19.383.649.768,- dari perusahaan-perusahaan dibawah ini:

NO NAMA INSTANSI KECAMATAN


1 PT. Bank Jatim Gresik
2 PT. Pelindo III Gresik
3 PT. Indonesia Marina Shipyard Gresik
4 PT. PJB Unit Pembangkit Gresik Gresik
5 PT. Indobaja Primamurni Kebomas
6 PT. Semen Indonesia Kebomas
7 PT. Varia Usaha Kebomas
8 PT. Nippon Paint Kebomas
9 PT. Pagarin Anugerah Sejahtera Manyar
10 PT. Sinar Sosro Driyorejo
11 PT. Surabaya Wire Driyorejo
12 PT. Samator Driyorejo
13 PT. Titani Alam Semesta Driyorejo
14 PT. KIA Kramik Mas Wringinanom
15 PT. Warnatama Cemerlang Wringinanom
NO TIM CSR KECAMATAN JML LAPORAN CSR
1 GRESIK 4
2 KEBOMAS 4
3 MANYAR 1
4 DRIYOREJO 4
5 WRINGINANOM 2
6 MENGANTI-KEDAMEAN -

-31-
CSR 2016

Tahun 2015-2016
Tahun 2015-2016 pelaksanaan koordinasi sudah mengalami banyak

perkembangan yang cukup baik. Salah satunya dalam pelaksanaan koordinasi CSR

di masing-masing kecamatan telah disepakati oleh semua anggota tim untuk

bersilaturahmi atau anjangsana dari satu perusahaan ke perusahaan lain, demikian

juga untuk kelurahan/desa juga bersedia ditempati untuk mengadakan rapat

koordinasi.

Capain lain terkait program CSR, di tahun ini Tim CSR Kecamatan juga

mencoba untuk membuat program kerja bersama di wilayahnya masing-masing.

Bahkan salah satu Tim CSR Kecamatan yaitu Manyar, sepakat untuk fokus tema

unggulan CSR yaitu bidang pendidikan melalui peningkatan minat baca.

-32-
CSR 2016

Kegiatan-kegiatan Koordinasi
Tim CSR Kabupaten Gresik
Koordinasi Tim CSR Kabupaten Gresik
Rapat Koordinasi Internal
dengan SKPD terkait untuk
membahas Evaluasi Pelaksanaan
CSR Kabupaten dan Konsep
pelaksanaan Tahun 2016

Kegiatan Pelatihan CSR yang


diselenggarakan oleh Bappeda
Pemerintah Kabupaten Gresik terkait
untuk memberikan wawasan dan
meningkatkan mutu CSR baik dari
perusahaan maupun SKPD.

-33-
CSR 2016

Peran aktif Perusahaan dan segenap Tim CSR Kabupaten dalam melakukan
rapat koordinasi terkait pelaksanaan CSR di Kabupaten Gresik

Nara Sumber CSR dari Bappeprov


(Forum CSR Jawatimur)
Bapak John Hardy bersama Bpk Oucki
Hertanto memberikan materi terkait
strategi perencanaan hingga
pelaksanaan CSR.

-34-
CSR 2016

Koordinasi Pelaksanaan CSR PGN Saka bersama Perangkat Kecamatan


Manyar didampingi Tim CSR Kabupaten dan Bappeda Kab. Gresik

Kunjungan Bapak Wakil Bupati Kabupaten Gresik


dalam acaran peresmian CSR dari PT. Lautan Luas group

Hasil Koordinasi CSR Kabupaten Gresik


Tim CSR Kabupaten Gresik berupaya untuk selalu meningkatkan kinerja terkait kegiatan

CSR yang ada di wilayahnya. Berikut adalah hasil-hasil koordinasi yang nantinya akan menjadi

panduan atau himbauan untuk Tim Koordinasi CSR Kecamatan, antara lain:

1) Mengevaluasi hasil laporan CSR perusahaan tiap kecamatan ditahun 2015.

2) Inventarisasi perusahaan-perusahaan di masing-masing Tim CSR Kecamatan.

3) Menyusun Konsep dan Program Kerja di Tim CSR Kecamatan.

4) Meningkatkan keaktifan dan merangkul perusahaan dalam melaksanakan CSR.

-35-
CSR 2016

Kegiatan Tim
Koordinasi CSR Kecamatan

Tim Koordinasi CSR Tingkat Kecamatan yang terdiri dari 3 (TIGA) UNSUR, yaitu

PEMERINTAH (pejabat kecamatan), PERUSAHAAN, dan MASYARAKAT (lurah/kepala desa).

Legalisasi untuk Tim Koordinasi CSR Tingkat Kecamatan adalah dengan dikeluarkannya:

Surat Keputusan Bupati Gresik No.050/1069/HK/437.12/2013

Surat Keputusan Bupati Gresik No.050/1257/HK/437.12/2013

Tugas Tim Koordinasi CSR Tingkat Kecamatan


1. Melakukan KOORDINASI, INTEGRASI, SINKRONISASI, dan SINERGITAS program
antara Program Pemerintah Derah/ Pemerintah Kecamatan dengan Stakeholder, terkait
program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kecamatan.
2. Menyusun analisa, rencana, dan skala prioritas program tanggungjawab sosial
perusahaandi Kecamatan;
3. Melakukan sosialisasi dan pembinaan pada masyarakat atau kelompok masyarakat
dengan melibatkan Kepala Kelurahan dan Kepala Desa sesuai bidang yang di tugaskan
dalam Tim Ini tentang program tanggug jawab Sosial Peruhaan di Kecamatan.
4. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program kegiatan tanggung jawab sosial
Perusahaan di Kecamatan.
5. Melakukan Koordinasi dengan Tim Koordinasi Perencanaan Program Tanggung jawab
sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik;
6. Koordinator Bidang bertugas melakukan koordinasi dengan Desa/ Kelurahan dan
Perusahaan yang akan menyalurkan dana CSR sesuai dengan Bidang yang di tangani.
7. Melaporkan Hasil kegiatannya kepada Bupati Gresik melalui Tim Koordinasi
Perencanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik;

-36-
CSR 2016

Rapat Koordinasi Tim CSR Kecamatan Kebomas


Kegiatan Rutin koordinasi CSR kecamatan kebomas, kali ini bertempat di
AULA PT. Barata Indonesia.

Rapat Koordinai Tim CSR Kecamatan Gresik


Kegiatan Rutin koordinasi CSR Kecamatan Gresik, kali ini bertempat di AULA
PT. Pelindo III Cabang Gresik.

Rapat Koordinai Tim CSR Kecamatan Manyar


Kegiatan Rutin koordinasi CSR Kecamatan Gresik, kali ini bertempat di AULA
PT. Solvay Manyar.

-37-
CSR 2016

Rapat Koordinai CSR Kecamatan


Dalam proses sinkronisasi program CSR antara pemerintah, perusahaan, dan
masyarakat perlu adanya persamaan persepsi terkait tujuan CSR.

Rapat Koordinasi Tim CSR Kecamatan Kebomas


Kegiatan Rutin koordinasi CSR kecamatan kebomas, kali ini bertempat di
AULA PT. Barata Indonesia.

Rapat Koordinai CSR Kecamatan


Dihadiri tidak hanya dari unsur pemerintah dan perusahaan, namun juga turut
mengundang unsur-unsur masyarakat yg terlibat.

-38-
CSR 2016

Rapat Koordinai CSR Kecamatan


Usun dari TNI serta kepolisian baik Polsek
dan Polres Gresik ikut serta memberikan
dukungan dan himbauan dalam forum ini.

Materi dari Camat Gresik


Materi One Planning for All yang
disampaikan oleh Camat Gresik (ibu Nurul
Puspita Wardani, S.Stp) diharapkan dapat
membantu semua stakeholder pembangunan
dalam merencanakan program, terutama
CSR.

Presentasi Materi
Penyampaian materi oleh Manager CSR PT.
Solvay manyar terkait pelaksanaan CSR dan
Profil Perusahaan

Materi dari Nara Sumber


Sharing pengalaman & pengelolaan CSR oleh
Staf Ahli Bupati Ibu Dra. Indah Sofiana, M.M,
ketika beliau menjadi Camat dibeberapa
Kecamatan yang ada di kabupaten Gresik

-39-
CSR 2016

Hasil hasil Koordinasi Tim CSR Kecamatan


Tim Koordinasi CSR tingkat Kecamatan merupakan ujung tombak sekaligus stakeholder

yang paling sering bersentuhan langsung dengan perusahaan dan masyarakat. Kondisi

pelaksanaan dan koordinasi CSR yang ada di 6 (enam) tim memiliki tingkat yang berbeda-beda.

Demikian juga masalah masalah yang dihadapi di masing-masing wilayah. Namun, pada

kenyataannya pelaksanaan CSR perusahaan yang ada di Kabupaten Gresik sudah berjalan jauh

sebelum adanya Forum atau Tim CSR.

Berikut adalah hasil-hasil rapat koordinasi oleh Tim Koordinasi CSR Kecamatan dibantu

oleh Tim Koordinasi CSR Kabupaten Gresik, antara lain:

1) Mengevaluasi hasil laporan CSR perusahaan tiap kecamatan ditahun 2015 yang masih

sangat minim apabila dilihat dari jumlah perusahaan-perusahaan yang ada di wilayahnya

masing-masing.

2) Perusahaan menginginkan adanya sosialisasi dan pembuatan regulasi terkait CSR yang

lebih detail, sehingga perusahaan lebih mudah menyusun program CSR terutama jenis

CSR yang diperbolehkan.

3) Perusahaan menginginkan apresiasi perusahaan yang sudah aktif dalam pelaksanaan

dan pelaporan CSR, sehingga ada kesan dan perbedaan dengan perusahaan yang acuh

terhadap pelaksanaan CSR.

4) CSR perusahaan tetap memprioritaskan warga dan lingkungan sekitar perusahaan

namun tidak menutup kemungkinan untuk menyalurkan CSR diluar area tersebut.

Perusahaan tidak bisa merealisasi permintaan CSR / proposal yang masuk secara

mendadak, karena perusahaan sendiri memiliki mekanisme perencanaaan hingga

pelaksanaan CSR.

-40-
CSR 2016
5) Pelaksanaan anjang sana harus terus berjalan, jika memungkinkan tidak hanya

dilakukan dalam 1 x setahun. Hal ini dimaksudkan agar ada komunikasi yang baik antara

pemerintah, perusahaan, dan masyarakat terkait program-program CSR perusahaan.

6) Meningkatkan keaktifan anggota Tim CSR Kecamatan dalam berkoordinasi, baik secara

intern dengan anggota tim maupun extern dengan Perusahaan dan Tim CSR Kabupaten.

7) Pemerintah menghimbau kepada seluruh Kepala desa dan Lurah agar segera membuat

Profil Desa/Kelurahan yang berisi tentang kondisi kewilayahannya serta memunculkan

potensi dan masalah yang ada. Dokumen inilah yang sebenarnya dibutuhkan

perusahaan untuk melakukan social mapping dan needs assessment ketika menyusun

program CSR perusahaan, bukan proposal pengajuan CSR dari desa ke perusahaan.

8) Perusahaan dan Tim CSR Kecamatan menginginkan adanya format baku dan alur dalam

melaporkan CSR, agar tidak simpang siur harus kemana dan siapa yang menangani. Hal

ini akan memudahkan dalam segi pelaporan dan inventarisasi data CSR secara

keseluruhan.

9) Bentuk Tim Koordinasi CSR yang ada saat ini memang bebeda dengan Forum CSR

provinsi Jawa Timur dan amanat Perda & Pergub Jawa Timur. Hal ini dikarenakan

proses pembentukan dan kesepakatan bentuk Tim CSR yanga ada di Gresik lebih dulu

terbentuk. Mungkin perlu adanya penyesuaian dan revisi susunan, struktur, serta

penamaan OPD yang terbaru.

-41-
CSR 2016

Surat Keputusan (SK) Tim Koordinasi CSR Kecamatan


TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN GRESIK
SK BUPATI Nomor: 050/1069/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab Camat Gresik
2. Ketua Tim Kasi Ekonomi Pembangunan Kec. Gresik
3. Wakil Ketua PT. Wilmar Nabati
4. Sekretaris Sekretaris Camat Gresik
5. Koordinator Bidang Pembangunan 1. Kepala Desa Sidorukun
2. Lurah Sukorame
3. Lurah karangturi
4.PT.Petrokimia Gresik
6. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Lurah Sidokumpul
Masyarakat 2. urah Ngipik
3. Lurah kebungson
4. Pertamina WMO (West Madura Offshore)
7 Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Desa Kramat
2. Lurah Trate
3. Kepala Desa Pulopancikan
4. PJB ( Pembangkit Jawa Bali )
8 Koordinator Bidang Pendidikan 1. Lurah Lumpur
2. Lurah kemuteran
3. Lurah pekauman
4. Bank Jatim
9 Koordinator Bidang Sosial Keagamaan 1. Lurah Lumpur
2. Lurah kemuteran
3. Lurah pekauman
4. Bank Jatim
10 Koordinator Bidang Kesehatan 1. Lurah Kroman
2. Lurah Sukodono
3. Lurah Tlogopatut
4. Graha Sarana Gresik
11 Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Lurah Karangpoh
2. Kepala Desa Tlogobendung
3. Kepala Desa Gapurosukolilo
4. PT. Marina Shipyard

-42-
CSR 2016
TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN KEBOMAS
SK BUPATI Nomor: 050/1069/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab Camat Kebomas
2. Ketua Tim Sekretaris Kecamatan Kebomas
3. Wakil Ketua PT.Bharata Indonesia
4. Sekretaris Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kec. Kebomas
5. Koordinator Bidang Pembangunan Fisik 1. Kepala Desa Kedanyang
2. PT. Jaya Raya
3. PT. Indo Baja
4. Kepala Kelurahan Gulomantung
6. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Kepala Kelurahan Ngargosari
2. PT.Sinar Abadi
3. PT. Segatama Lestari
4. Kepala Kelurahan Indro
7 Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Kelurahan Gending
2. PT. Indo Timber
3. PT. Nippon Paint
4. Kepala Desa Segoromadu
8 Koordinator Bidang Pendidikan 1. Kepala Desa Randuagung
2. PT. KIG (Kawasan Industri Gresik)
3. PT. Mina Laut
4. Kepala kelurahan Tenggulunan
9 Koordinator Bidang Sosial Keagamaan 1. Kepala Desa Klangonan
2. PT. Amanifood
3. PT.Behaestex
4. Kepala Desa Sukorejo
10 Koordinator Bidang Kesehatan 1. Kepala Kelurahan kebomas
2. PT. Wiharta Karya Agung
3. PT.Indo Prima Gemilang
4. Kepala Kelurahan Sidomoro
11 Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Kepala Desa Kembangan
2. PT.Petrocina
3. PT.Varia Usaha Beton
4. Kepala Desa Sekar Kurung

-43-
CSR 2016
TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN MENGANTI - KEDAMEAN
SK BUPATI Nomor: 050/1069/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab I Camat Menganti
2. Penanggung Jawab II Camat Kedamean
3. Ketua Tim Sekretaris Kecamatan Menganti
4. Wakil Ketua I Sekretaris Kecamatan Kedamean
5. Wakil Ketua II PT. SCM (SIONCHEMIE)
6. Wakil Ketua III PT. Indosar (Indo Abadi Sari Makmur)
7. Sekretaris I Kasi Ekbang Kec. Menganti
8. Sekretaris II Kasi Trantib Kec. Kedamean
9. Koordinator Bidang Pembangunan 1. Kepala Desa Kedamean
Fisik 2. Kepala Desa Boboh
3. Kepala Desa Menganti - Kedamean
4. PT. Weltes Energi Nusantara
10. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Kepala Desa Sidojangkung
2. Kepala Desa Sumpit
3. Kepala Desa Belahanrejo
4. PT. BSA (Bina Satria Abadi)
11. Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Desa Sidojangkung
2. Kepala Desa Sumpit
3. Kepala Desa Belahanrejo
4. PT. BSA (Bina Satria Abadi)
12. Koordinator Bidang Pendidikan 1. Kepala Desa Katimoho
2. Kepala Desa Domas
3. Kepala Desa Beton
4. PT. Trio Maha Jaya (Ciki)
13. Koordinator Bidang Sosial 1. Kepala Desa Pengalangan
Keagamaan 2. Kepala Desa Banyuurip
3. Kepala Desa Ngepung
4. PT. Tjakrindo Mas di Menganti - Kedamean
14. Koordinator Bidang Kesehatan 1. Kepala Desa Glindah
2. Kepala Desa Tulung
3. Kepala Desa Putat Lor
4. PT. Novapharin di Menganti - Kedamean
15. Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Kepala Desa Hulaan
2. Kepala Desa Cermen
3. Kepala Desa Boteng
4. PT. Suryatama Megah Cemerlang

-44-
CSR 2016
TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN DRIYOREJO
SK BUPATI Nomor : 050/1069/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab Camat Driyorejo
2. Ketua Tim Sekretaris Kecamatan Driyorejo
3. Wakil Ketua PT. Agrindo
4. Sekretaris Kasi Ekonomi pembangunan
5. Koordinator Bidang Pembangunan Fisik 1. Kepala Desa Krikilan
2. Kepala Desa Banjaran
3. PT. Sinar Sosro
4. PT. Multimanau Indonesia
6. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Kepala Desa Driyorejo
2. Kepala Desa Cangkir
3. Kepala Desa Karangandong
4. PT. MDQ (Emdeki Utama)
5. PT. Mitra Saruta
7. Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Desa Bambe
2. Kepala Desa Mulung
3. PT. Surabaya Wire
8. Koordinator Bidang Pendidikan 1. Kepala Desa Kesamben Wetan
2. Kepala Desa Sumput
3. PT. Madulinggaraharja
4. PT. SIWI
5. PT. Sam Jaya
9. Koordinator Bidang Sosial Keagamaan 1. Kepala Desa Tanaru
2. Kepala Desa Wedoroanom
3. PT. Garuda Food
4. PT. Titani Alam Semesta Raya
10. Koordinator Bidang Kesehatan 1. Kepala Desa Tanjungan
2. Kepala Desa Gadung
3. PT. Samator
4. PT. Rama farma
11. Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Kepala Desa Randegansari
2. Kepala Desa Mojosarirejo
3. Kepala Desa Petiken
4. PT. Wim Cycle
5. PT. Wings Surya

-45-
CSR 2016
TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN MANYAR
SK BUPATI Nomor: 050/1257/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab Camat Manyar
2. Ketua Tim Sekretaris Kecamatan Manyar
3. Wakil Ketua 1. PT. Solvay Manyar
2. Kepala Desa Sembayat
4. Sekretaris Kasi Ekonomi Kec. Manyar
5. Koordinator Bidang Pembangunan Fisik 1. Kepala Desa Pongangan
2. Kepala Desa Roomo
3. Kepala Desa Sukomulyo
4. PT. Karunia Alam Segar
5. PT. Liku Telaga
6. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Kepala Desa Banjarsari
2. Kepala Desa Tanggulrejo
3. Kepala Desa Yosowilangun
4. PT. Smelting
5. PT. Maspion
7 Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Desa Manyarsidorukun Kepala
Desa Suci
2. Kepala Desa Manyarrejo
3. PT. Enersol Daya Optima
4. PT. Amerada HESS
8 Koordinator Bidang Pendidikan 1. Kepala Desa Banyuwangi
2. Kepala Desa Peganden
3. Kepala Desa Leran
4. PT. Kodaland Inti Properti
5. PT. Petrocentral
9 Koordinator Bidang Sosial Keagamaan 1. Kepala Desa Manyarsidomukti
2. Kepala Desa Gumeno
3. Kepala Desa Ngampel
4. Kepala Desa Sumberrejo
5. PT. Inti Surya Sentosa
6. PT. WON
10 Koordinator Bidang Kesehatan 1. Kepala Desa Betoyoguci
2. Kepala Desa Morobakung
3. Kepala Desa Karangrejo
4. PT. Central Asia Building
5. PT. The Master still
11 Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Kepala Desa Betoyokauman
2. Kepala Desa Tebalo
3. Kepala Desa Pejangganan
4. PT. Pagarin
5. PT. Briket Batubara

-46-
CSR 2016
TIM KOORDINASI PERENCANAAN PROGRAM TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI KECAMATAN WRINGINANOM
SK BUPATI Nomor: 050/1257/HK/437.12/2013

NO JABATAN DALAM TIM NAMA PEJABAT


1. Penanggung Jawab Camat Wringinanom
2. Ketua Tim Sekretaris Kecamatan Wringinanom
3. Wakil Ketua PT. Sinar Karya Duta Abadi
4. Sekretaris Kasi Pembangunan Kec. Wringinanom
5. Koordinator Bidang Pembangunan Fisik 1. Kepala Desa Lebani Waras
2. Kepala Desa Pasinan Lemah Putih
3. PT. Sinar Karya Duta Abadi
4. PT. Mitra Saruta Indonesia
5. PT. KIA (Keramik Indonesia)
6. Koordinator Bidang Pemberdayaan 1. Kepala Desa Wringinanom
2. Kepala Desa Sumengko
3. PT. Adiprima Surya Printa
4. PT. Adya Buana Persada
7. Koordinator Bidang Lingkungan 1. Kepala Desa Sumberame
2. Kepala Desa Kedunganyar
3. PT. Platinum Ceramic Industry
4. PT. Fajar Galaksi Abadi
5. PT. Malindo Feed Mill
8. Koordinator Bidang Pendidikan 1. Kepala Desa Sumbergede
2. Kepala Desa Kepuhklagen
3. PT. Gunung Geliat/Mound Dream
4. PT. Temprina Media Grafika
9. Koordinator Bidang Sosial Keagamaan 1. Kepala Desa Sumberwaru
2. Kepala Desa Sembung
3. Kepala Desa Kesamben Kulon
4. PT. Ever Age Valves Metals
5. PT. Raksa Indo Steel
10. Koordinator Bidang Kesehatan 1. Kepala Desa Pedagangan
2. Kepala Desa Lebanisuko
3. PT. Seger Agro Nusantara
4. PT. Warna Tama Cemerlang
11. Koordinator Bidang Kepemudaan 1. Kepala Desa Watestanjung
2. Kepala Desa Mondoluku
3. Kepala Desa Sooko
4. PT. Duta Cipta Pakar Perkasa
5. PT. Forindo Prima Perkasa

-47-
CSR 2016

Penutup

Kesimpulan
Tim CSR Kabupaten dan Kecamatan belum memiliki pegangan atau REGULASI yang secara

teknis menunjuk dan mengatur pelaksanaan dan tata kelola CSR di Kabupaten Gresik secara

teknis dan detail.

Susunan nama dan struktur Tim CSR Kabupaten yang dibentuk tahun 2012 sudah banyak

yang tidak sesuai dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang baru, demikian

juga dengan Tim CSR Kecamatan yang dibentuk tahun 2013.

Perencanaan Pembangunan yang diadakan oleh Pemerintah Daerah melalui MUSRENBANG

dipergunakan 2 (dua) tahun berikutnya, namun perencanaan Program CSR Perusahaan

adalah 1 (satu) tahun berikutnya.

Perusahaan tetap memprioritaskan warga dan lingkungan sekitar perusahaan dalam

memberikan CSR nya, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyalurkan CSR diluar

area tersebut melalui mekanisme perencanaan sesuai aturan perusahaan.

Tim CSR Kabupaten dan Kecamatan belum memiliki konsep dan target yang jelas, hal ini

dikarenakan kondisi di masing-masing wilayah atau kecamatan berbeda-beda. Sehingga perlu

penanganan yang berbeda pula.

-48-
CSR 2016
Tim Koordinasi CSR Kecamatan merupakan ujung tombak sekaligus stakeholder yang paling

sering bersentuhan langsung dengan perusahaan dan masyarakat, perlu konsep dan regulasi

yang matang untuk mendukung kinerja Tim CSR Kecamatan

Dari 125 perminataan laporan CSR ke Perusahaan hanya ada 27 perusahaan yang

mengirimkan laporan dan surat balasan ke Pemerintah kabuapten gresik melalui Bappeda.

Berdasarkan laporan CSR perusahaan yang masuk ke Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik

adalah sebesar Rp. 24.393.837.683, berikut adalah nama-nama perusahaan yang

melaporkan CSR beserta jumlahnya:

LOKASI/ TOTAL DANA


NO NAMA PERUSAHAAN
KECAMATAN CSR (RP)
1 PT. Wim Cycle Driyorejo 27.860.000
2 PT. Surabaya Wire Driyorejo 34.996.000
3 PT. Agrindo Driyorejo NIHIL
4 PT. Madu Lingga Raharja Driyorejo 41.000.000
5 PT. Titani Alam Semesta Driyorejo 8.500.000
6 PT. Bank Jatim Cabang Gresik Tbk. Gresik 404.520.160
7 PT. BRI Cabang Gresik Gresik 1.063.980.000
8 PT. Gresik Jasatama Gresik 716.032.970
9 PT. Indonesia Marina Shipyard Gresik 171.300.000
10 PT. Leewon Industrial Gresik 36.300.000
11 PT. Pelindo III Gresik 1.151.833.250
12 PT. Pertamina Lubricants Gresik 122.000.000
13 PT. PHE WMO Gresik 1.149.309.000
14 PT. PJB UP Gresik Gresik 1.581.135.021
15 PT. Petrokimia Kayaku Gresik 486.730.300
16 PT. Petrokimia Gresik Gresik 12.206.496.782
17 PT. Petro OXO Nusantara Gresik 106.122.000
18 PT. Mega Surya Mas Gresik 7.220.000

-49-
CSR 2016

LOKASI/ TOTAL DANA


NO NAMA PERUSAHAAN
KECAMATAN CSR (RP)
19 PT. Barata Indonesia Kebomas 440.000.000
20 PT. Varia Usaha Kebomas 532.293.000
21 PT. Langgeng Jaya Plastindo Kedamean 7.500.000
22 PT. Smelting Manyar 3.007.551.200
23 PT. Petronas Carigali Ketapang II Ltd Manyar 317.000.000
24 PT. Pagarin Anugerah Sejahtera Manyar 1.000.000
25 PT. Bumi Lingga Pertiwi Manyar 431.863.000
26 PT. Bina Satria Abadi Santosa Menganti 14.700.000
27 PT. Adyabuana Persada Wringinanom -
TOTAL 24.393.837.683

Hingga saat ini, Kabuapten Gresik masih menjadi salah satu Kabupaten RUJUKAN STUDI

BANDING tentang pelaksanaan CSR oleh kabupaten/kota bahkan provinsi lain di Indonesia.

Baik dari kalangan eksekutif/pemerintahan daerah maupun kunker oleh kalangan legislative.

Apabila Kegiatan CSR ini tidak ditangani dengan serius, baik secara regulasi, tata kelola,

susunan organisasi, serta kerjasama antar stakeholder pemangku/menangani CSR akan

sangat kurang bagus dan memalukan.

Rekomendasi
Perlu review dan pendetailan REGULASI tentang CSR di Kabupaten Gresik ada 2 (dua) yaitu,

PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 49 TAHUN 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan

Kegiatan Tanggungjawab Sosial Perusahaan di Kabupaten Gresik dan PERATURAN

DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 23 TAHUN 2012 tentang Tanggungjawab Sosial

dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Gresik. Sesuai amanat Perda perlu segera

membuat Perbup yang baru, karena Perbub yang lama perlu banyak penyesuaian.

-50-
CSR 2016
SURAT KEPUTUSAN (SK) BUPATI GRESIK terkait Tim Koordinasi CSR Kabupaten dan

Kecamatan perlu DIREVISI ulang dengan memperhatikan Nama dan Susunan sesuai SOTK

yang baru, kedetailan nama-nama perusahaan, dan kesalahan tulis lainnya.

Perlu sebuah KONSEP dan TARGET dalam pelaksanaan dan koordinasi CSR di Kabupaten

Gresik, agar program dan dana CSR bisa lebih terukur, merata, dan mampu membantu

pembangunan daerah melalui dukungan sektor non-APBD/APBN.

Perlu Data Base JUMLAH + NAMA PERUSAHAAN yang VALID dari Dinas Teknis yang

menangani Ijin Penanaman Modal, Industri, maupun tenaga Kerja sebagai acuan sasaran dan

indikator capain untuk mengukur jumlah perusahaan yang sudah dan belum melaporkan serta

melaksanakan CSR.

Melanjutkan kegiatan KOORDINASI, MONITORING, dan EVALUASI CSR yang sudah

berjalan baik di Tim CSR Kabupaten atau Kecamatan. Pelaksanaan anjang sana di Tim CSR

Kecamatan harus terus berjalan, jika memungkinkan tidak hanya dilakukan dalam 1 x

setahun. Hal ini dimaksudkan agar ada komunikasi yang baik antara pemerintah, perusahaan,

dan masyarakat terkait program-program CSR perusahaan. Minimal ada pertemuan 2-3 kali di

masing-masing Tim Koordinasi CSR Kecamatan, sehingga dapat menyusun program dan

penjadwalan mulai PERENCANAAN, PELAKSANAAN, dan PELAPORAN CSR.

Selama ini Pemerintah Kabupaten Gresik kesulitan dalam memberikan REWARD atau

PENGHARGAAN bagi perusahaan yang sudah menyalurkan dan memberikan laporan CSR.

Hal ini dikarenan belum memiliki regulasi teknis dan indikator cara mengukur perusahaan

yang layak diberikan penghargaan. Untuk itu perlu sebuah kajian pendukung kebijakan yang

nantinya dapat memberikan masukan dan indikator serta kriteria perusahaan yang layak

diberi Penghargaan atau Reward.

-51-
CSR 2016

-52-
CSR 2016

CSR Perusahaan-Perusahaan
di Kabupaten Gresik
CSR PT. Lautan Luas Group
Doa Bersama Pembangunan Rumah Gakin

-53-
CSR 2016
Sosialisasi Habitat ke Perangkat desa

Penyerahan Kunci Rumah

-54-
CSR 2016

CSR PT. Petrokimia Gresik


Program Bantuan Peduli Bencana Alam

-55-
CSR 2016
Bantuan Pendidikan dan Beasiswa Prestasi

-56-
CSR 2016
Bantuan Peningkatan Kesehatan Kampung Sehat

Alat Bantu Dengar

-57-
CSR 2016
Khitanan Massal

Bantuan Sarana Ibadah

.
Pasar Murah Ramadhan

-58-
CSR 2016
Bantuan Pelestarian Alam
Penanaman Mangrove

-59-
CSR 2016
Santunan kepada Anak Yatim Piatu

Kampung Rosella

-60-
CSR 2016

CSR PT. PELINDO III Cabang Gresik


Pelindo III mengajar

Bantuan Sembako

Bantuan Mainan untuk PAUD

-61-
CSR 2016
Bantuan Pot dan Tanaman

Program Bina Lingkungan Pelayanan Kesehatan Gratis

-62-
CSR 2016

CSR PT. Pertamina Hulu Energi west Madura Offshore


Program Bantuan Pendidikan Siswa

Jalan Sehat bersama Warga Sidorukun

-63-
CSR 2016
Program Bantuan Sembako

Program Bersih-bersih Lingkungan - Pengasapan

Pembangunan gedung PAUD

-64-
CSR 2016
Pengembangan Kampung Terpadu Ekonomi Produktif

-65-
CSR 2016

CSR PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik

-66-
CSR 2016

-67-
CSR 2016

-68-
CSR 2016

-69-
CSR 2016

-70-
CSR 2016

-71-
CSR 2016

-72-
CSR 2016

CSR PT. Indonesia Marina Shipyard


Bantuan Bingkisan Lebaran (sembako) Warga Sidorukun

Bantuan Peralatan Sekolah Untuk Anak Yatim Warga Sidorukun

-73-
CSR 2016
Bantuan Hewan Qurban Untuk Warga Sidorukun

Bantuan Kesehatan Untuk Masyarakat Sidorukun

-74-
CSR 2016
Bantuan Alat-Alat Elektronik

Bantuan Kendaraan Roda Tiga (M-BIZ) untuk Desa Tenggulunan

-75-
CSR 2016

CSR PT. Pertamina Lubricants production Unit Gresik


Bantuan Desa/Kampung Markisa
SDN 1 Sidokumpul dan Kelurahan Pulopancikan

-76-
CSR 2016
Enterprise Ojek Sunan Giri
Safety Ridding 50 Tukang Ojek di Kawasan Wisata Sunan Giri

-77-
CSR 2016
Posyandu Kelurahan Pulopancikan
Pemberian Susu Formula & Gizi sehat

-78-
CSR 2016

CSR PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Gresik


Bantuan Pembangunan Masjid

-79-
CSR 2016
Bantuan Rehabilitasi Gedung Sekolah

-80-
CSR 2016
Bantuan Komputer Untuk Laboratorium

Rehabilitasi Bangunan Kelas TK. Bunga Bangsa

-81-
CSR 2016
BRI Peduli Pasar - Lokasi Pasar Desa Cerme Lor

-82-
CSR 2016
Bhakti Sosial Bantuan Operasi Katarak Gratis

-83-
CSR 2016

CSR PT. Smelting


Peduli kasih ABK kerjasama dengan Resources Centre

Operasi Katarak

Pembuatan Buku "Dolanan Khas Gresik"

-84-
CSR 2016
Pengembangan Perpustakaan di wilayah Gresik

Penambahan Fasilitas Sekolah PAUD Indahsari Desa Tlogopojok

Pelatihan dan pembentukan unit usaha menjahit, tata boga dan suvenir di desa
Tlogopojok, Lumpur dan Sukomulyo

-85-
CSR 2016
Pendampingan Bengkel Untuk Pemuda di Desa Lumpur

Penanaman dan Pembibitan Untuk Konservasi Hutan Mangrove

-86-
CSR 2016
Pembuatan Sumur bor di Desa Sukomulyo

Bantuan Biaya Posyandu Balita

Bantuan Biaya Posyandu Lansia

-87-
CSR 2016
Bea Siswa Miskin Prestasi

Insentif Guru PAUD/ TPQ/ TK/ MI

Pengadaan komputer untuk SD dan MI

-88-
CSR 2016
Bantuan Pembangunan Masjid Nurul Huda

Bedah Rumah

Pembangunan Bank Sampah dan program Green Village

-89-
CSR 2016

CSR PT. Bank Jatim Cabang Gresik Tbk.


Bantuan Paket Sekolah

-90-
CSR 2016
Bantuan Paket Sembako

-91-
CSR 2016

CSR PT. Wim Cycle


Penyembelihan Hewan Qurban Idul Adha 2016

-92-
CSR 2016

CSR PT. Langgeng Jaya Plastindo


Bantuan Hewan Qurban

CSR PT. Bina Satria Abadi Sentosa


Bantuan Bibit, Sosialisasi & Penyuluhan Penanaman Pohon Sengon

-93-

Anda mungkin juga menyukai