Anda di halaman 1dari 4

Natrium

Hal ini sesuai dengan penelitian crossectional oleh Lestari (2010) pada subjek wanita
usia 30-40 tahun menggunakan kuesioner semiquantitative food frequency, dimana
pada 48 subjek penelitian didapatkan 14 subjek dengan hipertensi sebesar 88,9%
subjek memiliki konsumsi natrium tinggi, dan didapatkan hubungan antara konsumsi
natrium tinggi dengan kejadian hipertensi dengan nilai rasio prevalens 44,0. Sejalan
denganpenelitian crossectional Haendra & Prayitno (2013) didapatkan sebanyak
61,3% subjek dengan asupan natrium yang tinggi terdapat hubungan berbeda
bermakna dengan hipertensi, namun terdapat perbedaan analisis dalam menilai
konsumsi natrium, dimana dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga subjek yang
diteliti yaitu ikan asin, telor asin, dan mie instant. Penelitian crossectional
menggunakan Food Frequency Questionare dan Food Recall oleh Muliyati et al
(2011) juga menunjukkan sebesar 93,7% responden dengan konsumsi natrium tinggi
menderita hipertensi dengan hasil uji statistik berbeda bermakna. Penelitian tersebut
mendapatkan sebagian besar responden paling sering mengkonsumsi garam, >1
kali/hari, kecap 1kali/hari.Sedangkan bahan makanan yang dikonsumsi 3-6 kali
/minggu, yaitu saos tomat, biscuit, roti putih, dan roti cokelat (Muliyati et al, 2011).
Sebuah meta-analisis dari 12 studi kohort menunjukkan bahwa peningkatan 5 g / hari
asupan garam dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke sebesar 23% dan
peningkatan risiko CVD 17%. Sebuah meta-analisis terbaru dari tujuh uji coba acak
oleh Taylor et al., Yang diterbitkan di The Cochrane Library dan American Journal of
Hypertension, tidak menemukan efek signifikan secara statistik terhadap pembatasan
konsumsi garam dengan CVD namun perkiraan terdapat 3% dan 33% pengurangan
risiko relatif pada angka kematian total pada orang hipertensi dan normotensif.
Meta-analisis juga menunjukkan perkiraan untuk pengurangan morbiditas
kardiovaskular sebesar 16% dan 29% pada orang hipertensi dan normotensi, yang
secara statistik tidak signifikan (He et al, 2012). Beberapa penelitian baru telah
menemukan hubungan antara jalur sekretori Endogenous Ouabain (EO) dan diet
tinggi sodium. Konsumsi natrium berlebih akan meningkatkan konsentrasi natrium di
cairan serebrospinal, yang mengaktifkan sistem saraf simpatik. Aktivitas saraf
simpatik yang meningkat akan memacu sekresi EO dari korteks adrenal dan
hipotalamus. Efek pressor dari EO meliputi stimulasi vasokonstriksi melalui
peningkatan konsentrasi kalsium dalam sitosol dan penurunan vasodilatasi via
penghambatan produksi Nitrit Oksida (Reddy et al, 2015). EO juga menunjukkan
aktivitas memblokir pompa 2 Na + / Ca2 +, yang bertanggung jawab untuk asupan
natrium dan ekstrusi kalsium di sel otot polos arteri dan sel endotel, dimana
penignkatan EO menyebabkan peningkatan kalsium dalam sel. Kadar Ca2+ tinggi
sangat terkait dengan vasokonstriksi dan peningkatan tonus miogenik yang
merupakan (Reddy et al, 2015).
Kalium

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian crossectional di Cikarang Barat oleh


Haendra & Prayitno (2013) pada 75 subjek penelitian didapatkan bahwa kejadian
hipertensi lebih banyak diderita oleh responden yang asupan kaliumnya tidak sering
(51,7%) daripada responden yang asupan kaliumnya sering (17,4%). Dari uji statistik
diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan kalium dengan tekanan
darah dengan nilai p= 0,004. Penelitian lain oleh Muliyati et al (2011) di Makassar
pada 139 subjek penelitian didapatkan sebanyak 91,5% responden dengan asupan
kalium yang kurang menderita hipertensi, sedangkan 67,6% responden dengan asupan
yang lebih tidak menderita hipertensi, secara statistik terdapat hubungan bermakna
antara asupan kalium dan hipertensi. Dari food frequency (sumber Kalium), diketahui
sebagian besar responden paling sering mengkonsumsi pisang, >1 kali/hari, teh 1 kali
/hari, dan bahan makanan yang dikonsumsi dengan frekuensi 3-6 kali/minggu, adalah
kentang dan bayam (Muliyati et al, 2011). Pada penelitian crossectional Kim et al
pada 6,283 subjek (2,443 pria and 3,840 wanita) pada individu dewasa usia lebih dari
40 tahun di Korea menggunakan food frequency questionnaire didapatkan tren linier
secara terbalik dari tekanan darah diastolik (DBP) ditemukan pada sayuran buah dan
sayuran non-acar dan buah saja di antara pria. Sebaliknya, rasio natrium dan natrium
terhadap potassium berhubungan positif dengan tekanan darah di antara pria. Studi
kohort Survey Kesehatan dan Gizi China mencakup 16.869 orang dewasa berusia
20-60 tahun dari tahun 1991 sampai 2009. studi ini menggunakan tiga kuesioner
24-jam food recall dan bumbu dan bobot makanan sehingga memberikan data diet
rinci oleh Du et al (2014), didapatkan orang dewasa di provinsi pusat memiliki asupan
natrium tertinggi dan peningkatan hipertensi yang paling cepat. Asupan kalium
meningkat sedikit namun jumlahnya masih di bawah setengah dari jumlah yang
dianjurkan. Rasio Na / K secara signifikan lebih tinggi dari jumlah yang disarankan.
Pengukuran asupan sodium, asupan potassium rendah, dan rasio Na / K yang tinggi
memiliki asosiasi yang kuat dengan kejadian hipertensi.
Dafpus

Muliyati H, Syam A, Sirajuddin S. Hubungan pola konsumsi natrium dan kalium serta aktifitas fisik
dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Media Gizi Masyarakat Indonesia. 2011;1(1):46-51.

Anggara FH, Prayitno N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas
Telaga Murni, Cikarang Barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2013 Jan;5(1):20-5.

Reddy V, Sridhar A, Machado RF, Chen J. High sodium causes hypertension: evidence from
clinical trials and animal experiments. Journal of integrative medicine. 2015 Jan 1;13(1):1-8.

He FJ, Campbell NR, MacGregor GA. Reducing salt intake to prevent hypertension and
cardiovascular disease. Revista Panamericana de Salud Pblica. 2012 Oct;32(4):293-300.

Kim MK, Kim K, Shin MH, Shin DH, Lee YH, Chun BY, Choi BY. The relationship of dietary sodium,
potassium, fruits, and vegetables intake with blood pressure among Korean adults aged 40 and
older. Nutrition research and practice. 2014 Aug 1;8(4):453-62.

Du S, Neiman A, Batis C, Wang H, Zhang B, Zhang J, Popkin BM. Understanding the patterns and
trends of sodium intake, potassium intake, and sodium to potassium ratio and their effect on
hypertension in China. The American journal of clinical nutrition. 2014 Feb 1;99(2):334-43.

Anda mungkin juga menyukai