0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan28 halaman
Ulkus kornea disebabkan oleh kerusakan epitel dan infeksi kornea. Terdapat berbagai jenis ulkus berdasarkan penyebabnya seperti bakteri, jamur, virus, dan Acanthamoeba. Ulkus dapat berkembang menjadi lokal, perforasi, atau peluruhan luas tergantung patogen dan respons inang. Gejala dan ciri khas berbeda untuk setiap jenis ulkus.
Ulkus kornea disebabkan oleh kerusakan epitel dan infeksi kornea. Terdapat berbagai jenis ulkus berdasarkan penyebabnya seperti bakteri, jamur, virus, dan Acanthamoeba. Ulkus dapat berkembang menjadi lokal, perforasi, atau peluruhan luas tergantung patogen dan respons inang. Gejala dan ciri khas berbeda untuk setiap jenis ulkus.
Ulkus kornea disebabkan oleh kerusakan epitel dan infeksi kornea. Terdapat berbagai jenis ulkus berdasarkan penyebabnya seperti bakteri, jamur, virus, dan Acanthamoeba. Ulkus dapat berkembang menjadi lokal, perforasi, atau peluruhan luas tergantung patogen dan respons inang. Gejala dan ciri khas berbeda untuk setiap jenis ulkus.
Ulkus kornea merupakan diskontinuitas atau hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Terbentuknya ulkus kornea diakibatkan oleh adanya kolagenase yang dibentuk oleh sel epitel baru dan sel radang (Farida, 2015). ETIOLOGI Ada dua faktor utama dalam patogenesis ulkus kornea (Khurana, 2007): Kerusakan epitel kornea Infeksi pada kornea yang mengalami erosi Kerusakan epitel kornea. Abrasi kornea Pengeringan epitel Nekrosis epitel Deskuamasi sel epitel sebagai akibat dari edema kornea seperti dalam keratopati bulosa. Kerusakan epitel akibat perubahan trofik sebagai di keratitis neuroparalytic. Sumber Infeksi Infeksi eksogen. --> konjungtiva, kantung lakrimal (dakriosistitis), benda asing yang terinfeksi, vegetatif yang terinfeksi material dan terbawa air atau infeksi melalui udara. Dari jaringan mata --> penyakit konjungtiva , dari sclera ke stroma, dari saluran uveal pada endotel kornea. Infeksi endogen --> kejadian langka. Organisme kausatif. Staphylococcus aureus, Pseudomonas pyocyanea, Streptococcus pneumoniae, E. coli, Proteus, Klebsiella, N.gonore, N. meningitidis C. diphtheriae. Infeksi Infeksi Bakteri : P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan spesies Moraxella. Penyebab ulkus kornea 38,85% Infeksi Jamur: Candida, Fusarium, Aspergilus, Cephalosporium dan spesies mikosis fungoides. Penyebab ulkus kornea 40,65% Infeksi virus : virus herpes simplex cukup sering dijumpai. Acanthamoeba : pengguna lensa kontak lunak dan bukan pemakai lensa kontak yang terpapar air yang tercemar. Non Infeksi Bahan kimia, bersifat asam atau basa tergantung pH; Radiasi atau suhu Sindrom Sjorgen Defisiensi vitamin A Obat-obatan (kortikosteroid, idoxiuridine, anestesi topikal, immunosupresif Kelainan dari membran basal, misalnya karena trauma; Pajanan (exposur) Neurotropik. Sistem imun (reaksi hipersensitivitas) PATOGENESIS Tergantung pada keadaan umum, ulkus kornea dapat menjadi salah satu dari tiga bentuk (Khurana, 2007): ulkus dapat menjadi lokal dan mengalami penyembuhan; Menembus ke dalam untuk membentuk perforasi kornea; Menyebarkan cepat di seluruh kornea sebagai peluruhan ulkus kornea. 1.Tahap infiltrasi progresif Infiltrasi polimorfonuklear dan / atau limfosit ke epitel dari sirkulasi perifer nekrosis dari jaringan dapat terjadi, Tergantung pada virulensi agen penyebab dan kekuatan mekanisme pertahanan host. 2.Tahap ulserasi aktif Hasil dari nekrosis dan pengelupasan epitel, membran Bowman dan stroma Sisi dan dasar ulkus dapat menunjukkan infiltrasi keabu-abuan dan sloughing Hiperemi jaringan circumcorneal yang menghasilkan akumulasi eksudat purulen di kornea Eksudasi ke ruang anterior dari pembuluh iris dan corpus ciliary dapat menyebabkan pembentukan hypopyon Ketika organisme sangat virulen dan / atau mekanisme pertahanan host terancam akan terjadi penetrasi lebih dalam selama tahap ulserasi aktif 3.Tahap regresi mekanisme pertahanan tuan rumah alami (Produksi antibodi humoral dan kekebalan seluler pertahanan) dan penanganan yang menambah respon host normal. Digesti bahan nekrotik dapat mengakibatkan pembesaran awal ulkus. Proses ini bisa disertai dengan vaskularisasi superfisial yang meningkatkan respon humoral dan respon imun seluler. ulkus sekarang mulai mengalami penyembuhan dan epitel mulai tumbuh dari tepi. 4.Tahap sikatriks. Proses penyembuhan oleh epitelisasi progresif yang membentuk penutup permanen Stroma mengalami penebalan dan mengisi di bawah epitel, mendorong permukaan epitel ke arah anterior Ulkus sangat dangkal dan hanya melibatkan epitel--> opasitas (-) Ulkus melibatkan membran Bowman dan beberapa stroma lamellae -- > 'nebula'. Makula dan leucoma hasil setelah penyembuhan ysng melibatkan hingga lebih dari sepertiga stroma korne. Perforasi Perforasi pada ulkus kornea muncul jika proses ulserasi menembus hingga membran descemet. Membran ini kemudian akan menonjol keluar sebagai Descemetocele. Pada tahap ini, batuk, buang air besar, dapat membuat terjadinya perforasi ulkus kornea. Segera setelah terjadinya perforasi, aquous humor akan keluar, tekanan intra okular menurun dan diafragma iris-lensa akan bergerak kearah anterior. KLASIFIKASI Ulkus Sentral Bakteri Fungi Virus Acanthamoeba Ulkus Perifer Ulkus Marginal Ulkus Mooren Ulkus Bakterial Ulkus Streptokokus. Khas sebagai ulkus yang menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpinginous). Ulkus bewarna kuning keabuabuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung. Ulkus Stafilokok Pada awalnya berupa ulkus yang bewarna putik kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epitel. Ulkus Pseudomonas Gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan. Kadang- kadang bentuk ulkus ini seperti cincin. Dalam bilik mata depan dapat terlihat hipopion yang banyak. Ulkus Pneumokokus Terlihat sebagai bentuk ulkus kornea sentral yang dalam. Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke arah satu jurusan sehingga memberikan gambaran karakteristik yang disebut ulkus serpen. Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna kekuning-kuningan Ulkus Gonore Ulkus kornea yang terjadi karena Neisseria gonorrhoeae dan merupakan salah satu dari penyakit menular seksual. Gonore bisa menyebabkan perforasi kornea dan kerusakan yang sangat berarti pada struktur mata yang lebih dalam. Ulkus Fungi Pada permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-abuan yang agak kering. Tepi lesi berbatas tegas irregular, feathery edge dan terlihat penyebaran seperti bulu di bagian epitel yang baik. Ulkus Herpes Zoster Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra, konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat subepitel dan stroma. Dendrit herpes zoster berwarna abu-abu kotor. Ulkus Herpes Simpleks Dimulai dengan tanda injeksi siliar yang kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di permukaan epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang infiltrasi. Bentuk dendrit herpes simplex kecil, ulseratif, jelas diwarnai dengan fluoresein. Ulkus Acanthamoeba Tanda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin stroma, dan infiltrat perineural. Ulkus Marginal Merupakan peradangan kornea bagian perifer dapat berbentuk bulat atau segiempat, dapat satu atau banyak dan terdapat daerah kornea yang sehat dengan limbus. Ulkus Mooren ulkus kronik yang biasanya mulai dari bagian perifer kornea berjalan progresif ke arah sentral tanpa adanya kecenderungan untuk perforasi ditandai tepi tukak bergaung dengan bagian sentral tanpa adanya kelainan dalam waktu yang agak lama.