Yulia : Loh kok gitu sih? Kamu kenapa muram banget hari ini?
Yulia : Masalah? Masalah apa sih, Dar? Coba kamu kasih tahu aku, mungkin aku bisa bantu.
Dara : Udahlah, ini rumit kok. Kamu nggak usah ganggu aku.
Yulia : Semua masalah itu rumit. Udah deh, bilang sama aku. Jangan menyimpan masalah sendiri, apa gunanya
aku sebagai sahabat kalau tidak bisa di ajak berbagi saat susah?
Dara : (Tertunduk lemas, nada pelan) Sudah beberapa hari ini orang tua ku tidak akur. Setiap hari bertengkar
terus, aku jadi stress.
Dara : Tidak jelas. Intinya mereka sudah tidak sehati dan ingin menjauh satu sama lain.
Yulia : Sabar ya, Dar. Terus berdoa dan berusaha mengakurkan mereka.
Dara : Maunya sih begitu, tapi apa mungkin? Kalau mereka sudah otot-ototan hanya amarah yang keluar dari
benak orang tua ku.
Dara : Iya. Tapi aku nggak sanggup terus-terusan menjalani hari seperti ini.
Yulia : Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit. Mereka di tuntut untuk mencari solusi dan bukan ikut
terbenam dalam kondisi yang menyulitkan.
Dara : Kamu benar, tapi ini tidak mudah. Setiap hari hanya ada kegaduhan.
Yulia : Tidak ada masalah tanpa solusi, begitupun masalah kamu. Meski ini menyangkut orang tua, pasti ada
jalan keluarnya, percaya sama aku. Berdoa pada yang di atas agar semua bisa kembali seperti semula.
Dara : Makasih ya, Yul. Kamu memang sahabat yang paling ngertiin aku. Aku janji, akan terus berusaha
untuk menyelesaikan setiap maslah tanpa putus asa.
Dara : Janji.
Yulia : Nah gitu dong. Coba tebak lagi, kenapa ikan hidup di air?