BAB I
PENDAHULUAN
Analisa dan evaluasi kerja ini dilaksanakan sejak bulan januari sampai bulan
November 2016 , yang meliputi :
1. Analisa bagian admistrasi IGD
a. Target
1) Mewujudkan administrasi yang rapi dan tertib di lingkungan IGD
yang ditandai dengan, tertibnya surat- surat ijin perawat yang
masih berlaku
2) Mengadakan program pelatihan kegawat daruratan bagi personil di
IGD.
3) Pencatatan tindakan kegiatan di status IGD dan laporan bulanan
yang lengkap dan akurat
4) Pendokumentasian rapat dan kegiatan di IGD yang lengkap
b. Pencapaian
1) Pencatatan laporan bulanan yang sesuai dengan ketentuan RS
2) 90% Perawat IGD memiliki sertifikat kegawat daruratan.
3) Surat- surat ijin perawat sudah sesuai dengan peraturan yang
berlaku
4) Rapat bulanan di IGD sudah dilaksnakan setiap bulan dan
didokumentasikan.
c. Ketidak tercapaian
Terselenggaranya pelatihan gawat darurat yang tidak berkontinu
sehingga tidak 100% perawat IGD memiliki sertifikat kegawat
daruratan
d. Evaluasi dan Kesimpulan
Perlunya program pelatihan gawat darurat bagi perawat di IGD, agar
menurunkan angka complain sehingga dapat meningkatkan kualitas
kerja di IGD Bhayangkara.
2. Analisa bagian obat IGD
a. Target
1) Mewujudkan depo obat di IGD yang sesuai dengan inventaris /
jumlah obat yang ditentukan
2) Tersedianya obat emergency dan non emergency yang dibutuhkan
3) Melaksanakan inventarisasi obat setiap operan jaga
4) Pengecekan kadaluarsa obat dilakukan berkala untuk menghindari
pemberian obat yang kadaluarsa kepada pasien
b. Pencapaian
1) Inventarisasi obat dilaksanakan setelah tukar jaga, kekurangan
atau kelebihan jumlah obat disampaikan saat operan jaga
2) Tersedianya beberapa obat emergency dan non emergency di IGD
c. Ketidak tercapaian
1) Ada beberapa obat depo yang tidak tersedia di IGD
2) Masih adanya obat yang kurang di Depo obat, atau perbedaan
jumlah obat di depo dengan jumlah obat di awal inventarisasi
d. Evaluasi dan Kesimpulan
Dengan adanya data diatas diketahui bahwa pencacatan inventaris
harian obat belum terlaksana secara maksimal, terbukti dengan
perbedaan jumlah obat di depo dengan di inventarisasi di awal, hal
tersebut bisa dihindari dengan pengecekan setelah melakukan bon di
apotik apakah barang yang diberi sudah sesuai dengan yang diminta.
700
619
555
569 579
600 551 537
553 546
492 527
499 487 488
500 464 462 463 457 464
442 418
391 405 392
389
400
300
200
100
0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES
2015 2016
Data jumlah pasien rawat Jalan IGD tahun 2016 yang di bandingkan dengan
tahun 2015
600 552
474
500 454 456 447 450 455
425 425 402 404
398
400 441 360 347
349 350 349
372 329
307 292 308
300 274
200
100
0
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES
2015 2016
Dari kedua table diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa jumlah pasien rawat inap
dan rawat jalan di IGD RS Bhayangkara tahun 2016 lebih banyak daripada tahun
2015 dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap RS
Bhayangkara lumajang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
.Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan analisa dan evalusi IGD
RS Bhayangkara ini jauh dari sempurna, saran dan kritik sangat diharapkan, dan
atas perhatian dan kerjasama semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan analisa dan evaluasi IGD RS Bhayangkara ini kami ucapkan
terimakasih.