Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

ANALISIS SWOT UPAYA POKOK


PUSKESMAS ALALAK SELATAN

A. Upaya Promosi Kesehatan


Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SWOT
Terdapat 18 posyandu yang telah madya ISPA menduduki posisi pertama penyakit
dan purnama terbanyak
Tercakupnya sebagian besar kegiatan Hipertensi Menduduki posisi kedua penyakit
penyuluhan terbanyak
Terdapat petugas kesehatan yang fokus Area gedung puskes sempit sehingga sulit
pada tugas promosi kesehatan. melakukan kegiatan di dalam gedung
Kegiatan pemberdayaan masyarakat telah Tidak ada sarjana kesehatan masyarakat
dilakukan di setiap kelurahan. Program penyuluhan PHBS pada rumah
Tersedia sarana transportasi kendaraan tangga dan TTU masih belum mencapai target
roda 2 dan 4. Program penyuluhan media pameran tidak
UKS, VCT-IMS dan Promosi kesehatan dilakukan.
merupakan program unggulan puskesmas Program penyuluhan NAPZA, KIA KB dan
Kegiatan skrining penyakit tidak menular pelayanan kesehatan belum mencapai target.
dilakukan setiap senin dan kamis. Jumlah posyandu lansia (3) masih kurang
Tidak ada Pustu.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Akses puskesmas cukup mudah Meningkatkan pengawasan oleh petugas Mecoba metode-metode lain dalam promosi
dengan sebagian besar jalan beraspal kesehatan terhadap kinerja kader. kesehatan seperti diskusi serta penyuluhan
dan letak puskesmas ditengah kota Mengaktifkan kader puskesmas dalam upaya dengan media pameran terutama pada bidang-
Sebagian besar warga berusia promosi kesehatan ketika pelayanan di bidang yang belum mencapai target.
produktif posyandu. Melakukan program promosi kesehatan di
Sebagian besar warga berpendidikan Memantau dan meningkatkan perkembangan fasilitas-fasilitas umum.
SMA dan akademi kader dokter cilik dan dokter remaja pada Memberikan reward kepada warga jika upaya
Sebagian besar warga beragama program UKS. promosi kesehatan berlangsung baik di area
islam Meningkatkan target pencapaian program- warga tersebut
Puskesmas berada didekat fasilitas- program yang telah berhasil. Menargetkan tiap program kerja agar dapat
fasilitas umum seperti Masjid, Meningkatkan kerjasama dengan para ahli dievaluasi dan dimonitoring.
Sekolah, Pasar, dan rumah makan. (dokter spesialis dan ahli kesehatan
Puskesmas berada didekat pusat lingkungan) serta tokoh agama dan tokoh
kesehatan seperti praktek dokter masyarakat sebagai konsultan maupun menjadi
swasta dan rumah sakit. icon untuk upaya-upaya promosi kesehatan.
Kerjasama dengan klinik dan praktisi swasta
cakupan wilayah puskesmas dalam promosi
kesehatan masyarakat.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Pekerjaan terbanyak warga adalah Menambah jumlah posyandu dan Mengadakan penyuluhan rutin serta
sebagai buruh. mendistribusikan kader secara merata di tiap memperbaiki perencanaan dan strategi program
Jarak rumah warga yang sangat rapat posyandu. penyuluhan.
mempersulit pemberantasan Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi Membangun koordinasi yang baik antara
penyakit menular. kesehatan (penyuluhan, konseling/ KIE, puskesmas, kader, maupun tokoh masyarakat
Terdapat banyak penjual keliling/ pembagian leaflet, pemasangan poster) setempat untuk melaksanakan program promosi
warung jajanan. Mengaktifkan kader penjangkau populasi kesehatan.
Terdapat populasi kunci LSL. kunci LSL. Menjadikan PHBS sebagai prioritas masalah
Terdapat salon. upaya promkes.
B. Upaya Kesehatan Lingkungan
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
SWOT
Cakupan kegiatan upaya pengawasan kesehatan Sebagian besar cakupan upaya kesehatan
lingkungan di tempat tempat umum telah mencapai lingkungan belum sesuai target seperti
target. pengawasan rumah sehat, saran air bersih
Program UKS berjalan cukup baik. dan jamban, pembinaan kesehatan
Terdapat Tenaga kesehatan lingkungan lingkungan sekolah, dan pemeriksaan
Terdapat 18 posyandu. sampel makanan.

Pengelompokan sampah di sekitar area gedung


puskesmas dikelola cukup baik
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
Akses puskesmas cukup
Pemerataaan kegiatan upaya kesehatan lingkungan di Meningkatkan kualitas petugas
mudah dengan sebagian wilayah kerja. kesehatan lingkungan dengan
besar jalan beraspal dan
Mengaktifkan tenaga kesehatan puskesmas dalam kesehatan pelatihan yang berkala.
letak puskesmas ditengah
lingkungan ketika pelayanan di puskesmas dengan Menargetkan pencapaian upaya
kota
memberikan informasi tentang rumah sehat secara singkat kesehatan lingkungan.
Sebagian besar warga kepada pasien yang berobat. Membangun koordinasi yang baik
berusia produktif
Mengaktifkan kader-kader puskesmas dalam pembinaan antara puskesmas, kader, maupun
Sebagian besar warga kesehatan lingkungan tokoh masyarakat setempat untuk
berpendidikan SMA dan
Melakukan kerjasama dengan berbagai bagian lain yang melaksanakan program kesehatan
akademi
terkait dalam upaya kesehatan lingkungan. lingkungan
Sebagian besar warga Menerapkan pengelolaan pengengolompokan sampah di
beragama islam tempat tempat umum.
Puskesmas berada didekat
fasilitas-fasilitas umum
seperti Masjid, Sekolah,
Pasar, dan rumah makan.
Puskesmas berada didekat
pusat kesehatan seperti
praktek dokter swasta dan
rumah sakit.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Pekerjaan terbanyak warga Meningkatkan kegiatan-kegiatan kesehatan lingkungan Memberikan reward kepada warga jika
adalah sebagai buruh. terutama yang masih belum mencapai target pecapaian serta upaya kesehatan lingkungan
Jarak rumah warga yang mempertahankan program-program kesehatan lingkungan berlangsung baik di area warga tersebut
sangat rapat yang sudah terealisasi dengan baik.. Lebih melibatkan peran serta tokoh
Terdapat banyak penjual Melakukan pengawasan terhadap kesehatan lingkungan masyarakat ataupun organisasi
keliling/ warung jajanan. daerah penjual makanan masyarakat setempat dalam
mendukung program kesehatan
lingkungan
Meningkatkan pengawasan di tempat
umum penyaji makanan.
C. Upaya Kesehatan Ibu & Anak
Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Telah terbentuk posyandu yang terjadwal Manajemen informasi dan data KIA masih
Biaya operasional program KIA yang memadai. belum terstandarisasi dengan baik.
Ada dan berjalannya ruangan KIA untuk Jumlah tenaga kerja bidan yang tidak
melayani wanita hamil serta menjalankan mencukupi
SW
program keluarga berencana (KB).
Terdapat pembagian tugas yang jelas dalam
struktur organisasi KIA.
Fasilitas relatif lengkap, meliputi ruang dan alat
pemeriksaan, alat kontrasepsi, dan kendaraan
dinas (ambulan).
OT
Terdapat kader aktif di setiap posyandu yang
tersebar di wilayah kerja puskesmas sehingga
diharapkan jangkauan pelayanan meningkat
Fasilitas kesehatan (RS, Praktik Dokter &
Bidan) dan fasilitas pendukung (Apotek &
Laboratorium Kesehatan) tersedia di wilayah
kerja puskesmas
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Jumlah penduduk usia Optimalisasi kinerja dan pembagian kerja bidan di Melengkapi sistem pendataan yang sudah ada
produktif lebih banyak tiap posyandu. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga
dari usia non produktif, Meningkatkan kerjasama dengan dokter spesialis kesehatan di Puskesmas sehingga kegiatan
sehingga tersedia cukup dan bidan sehingga terwujudnya program ANC penyuluhan, konseling, maupun pelayanan
sumber daya manusia yang optimal. dapat lebih maksimal.
(SDM) yang dapat Pemerataan jumlah kader dengan mengatur Meningkatkan peran serta kader dalam
didayagunakan untuk persebaran kader dari posyandu dengan jumlah mendukung program KIA dan KB, jika perlu
membantu kader yang lebih banyak secara bergiliran dengan memberikan reward.
penyelenggaraan membantu posyandu dengan jumlah kader yang
program-program lebih sedikit sambil mengupayakan perekrutan
puskesmas. kader baru di posyandu.
Kesadaran masyarakat Optimalisasi jadwal pelatihan kader sebagai
cukup tinggi, sehingga sarana pemotivator bagi kader.
banyak yang Optimalisasi program kelas ibu hamil pada tiap
berpartisipasi aktif bulannya.
sebagai kader.
Akses menuju fasilitas-
fasilitas tersebut relatif
mudah dan cepat.
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Kurangnya pengetahuan Melakukan kontrol dengan survei kepada warga Lebih Mengadakan penyuluhan rutin serta
masyarakat terutama bumil atau melakukan motivasi dan cara baru dalam memperbaiki perencanaan dan strategi
dan keluarga untuk bentuk apapun agar upaya kunjungan ANC pada program penyuluhan.
melakukan kunjungan K1 & ibu hamil bisa terealisasi dengan baik. Membangun koordinasi yang baik antara
K4. Meningkatkan kegiatan-kegiatan kesehatan ibu puskesmas, bidan praktik swasta, kader,
Persepsi ibu hamil yang dan anak untuk meningkatkan kesejahteraan maupun tokoh masyarakat setempat untuk
menganggap bahwa masyarakat. melaksanakan program kesehatan ibu dan
pemeriksaan kehamilan tidak Perlu ditingkatkan kembali penyuluhan tentang anak.
perlu dilakukan bila tidak ada pentingnya pemeriksaan kehamilan dalam Kerjasama dengan kader untuk penjaringan ibu
keluhan karena masyarakat mencegah dan mengenali secara dini komplikasi hamil risiko tinggi dan neonatus dengan tanda-
menganggap kehamilan yang terjadi pada masa kehamilan baik di tanda bahaya.
adalah sesuatu puskesmas maupun di luar puskesmas misalnya Kerjasama dengan kader untuk penjaringan
keadaan/kejadian yang biasa posyandu. Bayi usia 0 28 hari.
dan lumrah terjadi pada Pembagian tugas di wilayah kerja Puskesmas
seorang wanita Cempaka Putih untuk melaksanakan kunjungan
Pencatatan dan pelaporan rumah.
dari BPS yang kurang baik
Adanya tradisi di masyarakat
yang baru memperbolehkan
bayinya dibawa keluar
rumah setelah 40 hari
D. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


SW Ada tenaga profesional dan jumlah paramedis Beberapa program belum ada targetnya
sebanyak 39 orang Target pemberian ASI eksklusif pada bayi
tidak tercapai, walaupun terdapat
Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada
penyu[luhan tentang ASI Eksklusif
sesuai dengan bidang (lulusan D3 ahli gizi). Pemantauan gizi masih dianggap kurang
Adanya kegiatan gizi berupa konsultasi gizi, Target untuk pencapaian gizi bayi dan balita
masih belum tercapai, karena masih ada
pemberian vitamin A, pemberian Fe,
OT balita yang mengalami gizi kurang.
pemantauan garam beryodium, pemberian
tablet tambah darah, pemberian PMT
pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita,
pemberian suplementasi gizi.
adanya program penyuluhan tentang ASI
ekslusif.
Adanya pemantauan gizi para bayi dan balita di
daerah Puskesmas Cempaka Putih

OT
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Lokasi wilayah Puskesmas Meningkatkan mutu pelayanan medis Gizi Melengkapi sistem pendataan yang sudah
Cempaka Putih secara Optimalisasi program Gizi, Posyandu, dan KIA , ada
keseluruhan mudah khususnya konseling/ KIE tentang gizi dan ASI Optimalisasi program manajemen laktasi
dijangkau oleh petugas dan pada bayi dan balita, ASI eksklusif, pemberian (Pengadaaan pojok laktasi di Puskesmas)
masyarakat yang ingin PMT pemulihan, pemantauan pertumbuhan Memberikan penyuluhan mengenai anemia
berobat. balita pada bumil dan pentingnya pemberian tablet
Adanya kader kesehatan di Kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta besi
wilayah puskesmas untuk KIE ASI Eksklusif, ASI eksklusif, Memberikan penyuluhan mengenai ASI
Adanya praktisi swasta pemberian PMT pemulihan, pemantauan eksklusif dan cara penyimpanan ASI yang
(dokter praktik swasta, bidan pertumbuhan balita. benar
praktik swasta, perawat
praktik swasta)

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Kurangnya pengetahuan Melakukan survei dan memberikan kuesioner Lebih melibatkan peran serta tokoh
masyarakat dan dukungan pada masyarakat wilayah Puskesmas Kelayan masyarakat ataupun organisasi masyarakat
dari keluarga terhadap Timur untuk mengetahui sejauh mana setempat dalam mendukung program Gizi
manfaat dan pentingnya pengetahuan mereka tentang ASI eksklusif serta Puskesmas; ASI eksklusif, pemberian PMT
ASI Eksklusif pada bayi perbaikan gizi balita BGM. pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita.
serta pengetahuan tentang
balita BGM.
Tingkat pendidikan Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi Mengadakan penyuluhan rutin serta
masyarakat yang masih kesehatan (penyuluhan, konseling/ KIE, memperbaiki perencanaan dan strategi
rendah pembagian leaflet, pemasangan poster) program penyuluhan.
Tidak mencapainya target Membangun koordinasi yang baik antara
ASI Eksklusif puskesmas, kader, maupun tokoh masyarakat
Masih terdapat balita denagn setempat untuk melaksanakan program
gizi buruk puskesmas gizi.
E. Upaya Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Tenaga dokter fungsional sebanyak 4 orang, serta Beberapa program tidak ditentukan target pencapaian untuk evaluasi.
paramedis dan tenaga pendukung dengan total Ada tenaga kesehatan yang memegang dua program atau lebih
keseluruhan sebanyak 39 orang.. Program malaria tidak dilakukan penyuluhan meskipun penemuan
Jadwal pelayanan yang cukup panjang (pukul 08.00- kasus hampir tidak ada.
13.00) Jumlah kasus ISPA menempati urutan pertama penyakit terbanyak
Terdapat fasilitas laboratorium untuk menunjang Angka Case Detection Rate (CDR) TB belum mencapai target
pemeriksaan penyakit-penyakit menular. (99,3%)
Tersedianya vaksin serta alat penunjang pelaksanaan Kurangnya data penemuan penderita kusta pada tahun 2015.
kegiatan imunisasi. Ditemukannya penderita HIV dan IMS
Rendahnya angka kejadian malaria di wilayah kerja pada Sebagian besar imunisasi dasar pada bayi belum tercapai target.
tahun 2015. Tidak terdapat ruangan khusus untuk VCT-HIV AIDS dan IMS.
Terdapat program VCT-HIV AIDS/IMS serta promosi
kesehatan sebagai program unggulan puskesmas
Terdapat ruangan yang tidak terpakai

O T
Lokasi wilayah Puskesmas Cempaka Putih secara Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit-penyakit
keseluruhan mudah dijangkau oleh masyarakat menular
Adanya kader kesehatan dalam program peran serta Ditemukan populasi kunci LSL dan terdapat salon-salon didekat
masyarakat di wilayah kerja puskesmas puskesmas
Adanya praktisi swasta (dokter praktik swasta, bidan praktik Banyaknya jumlah pedagang kaki lima disekitar lingkungan
swasta, perawat praktik swasta) masyarakat
Jarak antar rumah warga terlalu rapat
Pemamfaatan sungai dan air sungai dengan hygenitas yang buruk

Strategi SO Strategi WO
Meningkatkan sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit- Melengkapi sistem pendataan yang sudah ada.
penyakit menular. Mengusahakan tenaga kesehatan hanya memegang satu program P2M
Memberikan pelatihan terhadap kader Puskesmas dalam sehingga diharapkan fokus dalam menanggungjawabinya.
mendeteksi penyakit-penyakit menular sehingga dapat Mengadakan penyuluhan tentang penyakit malaria
membantu Puskesmas dalam penemuan kasus. Meningkatkan upaya pengobatan ISPA
Melakukan kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta Memberikan penyuluhan mengenai tuberkulosis kepada masyarakat
untuk juga memberikan penyuluhan tentang penyakit-penyakit agar meningkatnya kesadaran untuk memeriksakan diri dan
menular. keluarganya jika terdapat tanda dan gejala TB
Mengoptimalkan kerjasama dengan kader kesehatan dan Melakukan kerjasama terhadap kader Puskesmas dengan poliklinik
masyarakat untuk pencegahan malaria dan imunisasi. serta praktisi swasta dalam mendeteksi HIV AIDS/IMS.
Mengoptimalkan kinerja tenaga kesehatan di poli imunisasi Memberikan penyuluhan mengenai kusta dan imunisasi.
Mengoptimalkan program VCT-HIV AIDS/IMS dengan Pemanfaatan ruangan yang tidak terpakai
diadakannya kerjasama dengan kader
Pemanfaatan ruangan yang tidak terpakai
Strategi ST Strategi WT
Melakukan survei dan memberikan kuesioner pada Perlu peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi masyarakat
masyarakat wilayah Cempaka Putih untuk mengetahui setempat dalam mendukung program P2M.
sejauh mana pengetahuan mereka P2M. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam mensukseskan program-
Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan program P2M.
(penyuluhan, konseling/ KIE, pembagian leaflet, Mengadakan penyuluhan terhadap masyarakat yang tinggal di pinggir
pemasangan poster) baik di dalam maupun di luar Puskesmas sungai agar bisa mengolah air dengan baik dan benar.
tentang P2M. Mengadakan penyuluhan serta deteksi dini HIV-AIDS/IMS pada
Meningkatkan skrining terhadap penyakit-penyakit menular populasi kunci LSL
sehingga diharapkan dengan adanya deteksi dini dapat
mencegah penularan lebih jauh.
Memberikan penyuluhan dan meningkatkan deteksi pada
penyakit menular yang terkait pemanfaat air sungai sebagai
sumber air untuk minum dan MCK
Meningkatkan skrining VCT-HIV AIDS/IMS terutama pada
populasi LSL
Memberikan penyuluhan mengenai pola hidup dan
lingkungan yang sehat
F. Upaya Pengobatan

Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Tenaga dokter fungsional sebanyak 4 orang, dokter gigi Beberapa program tidak ditentukan target pencapaian untuk evaluasi.
sebanyak 1 orang, serta paramedis dan tenaga pendukung Ruang balai pengobatan yang tidak cukup luas terkadang menjadi
dengan total keseluruhan sebanyak 34 orang. kendala dalam melakukan pemeriksaan.
Upaya pelaksanaan kegiatan Puskesmas didanai dari Dana Beberapa alat yang dapat membantu pemeriksaan yang harusnya ada

Operasional, Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas tidak tersedia.

(BOK), Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Jadwal pelayanan yang cukup panjang (pukul 08.00-

15.00).

Terdapat fasilitas laboratorium untuk melakukan


pemeriksaan penunjang.
Memiliki 2 Poskesdes, 18 Posyandu Balita, dan 3
Posyandu Lansia.
Puskesmas keliling rutin dijalankan untuk mencapai
masyarakat yang kesulitan pergi berobat ke Puskesmas
Induk.

O T
Lokasi wilayah Puskesmas CempakaPutih secara keseluruhan Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit-penyakit
mudah dijangkau oleh petugas menular
Adanya kader kesehatan dalam program peran serta
masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Adanya praktisi swasta (dokter praktik swasta, bidan praktik
swasta, perawat praktik swasta)
Dekat dengan fasilitas kesehatan tingkat lanjut

Strategi SO Strategi WO
Melakukan penyuluhan tentang penyakit-penyakit terbanyak Melengkapi sistem pendataan yang sudah ada serta menetapkan target
Puskesmas sehingga diharapkan dapat menurunkan angka dan pencapain
kesakitan, dan lebih menjalankan upaya preventif daripada Melaksanakan sistem rujukan dengan lebih baik agar penyakit-
kuratif. penyakit yang perlu pemeriksaan lanjutan ataupun yang tidak dapat
Memberikan pelatihan terhadap kader Puskesmas dalam ditangani di FKTP dapat ditatalaksanai di FKTL.
memaksimalkan fungsi Posyandu sehingga dapat membantu
terlaksananya upaya pengobatan.
Melakukan kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta
dalam melakukan upaya pengobatan.

Strategi ST Strategi WT
Meningkatkan kualitas Posyandu serta tetap rutin menjalankan Perlu peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi masyarakat
Puskesmas keliling untuk upaya pengobatan sehingga setempat dalam mendukung kegiatan pengobatan.
masyarakat yang sulit dijangkau tetap mendapatkan pelayanan. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam mensukseskan program
Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan balai pengobatan.
(penyuluhan, konseling/ KIE, pembagian leaflet, pemasangan .
poster) baik di dalam maupun di luar Puskesmas tentang 10
penyakit terbanyak.
Meningkatkan skrining terhadap penyakit-penyakit tropik
infeksi sehingga diharapkan dengan adanya deteksi dini dapat
mencegah penularan lebih jauh dan dapat melakukan upaya
pengobatan sesegera mungkin.
Bekerja sama dengan pihak swasta untuk meningkatkan
pencapaian upaya pengobatan

Anda mungkin juga menyukai