34 Tahun 2014
Perubahan
1. Pasal 4 ayat (1) d. Komisaris/dewan pengawas d. Komisaris/dewan pengawas
huruf d dan direksi/pengurus tidak dan direksi/pengurus tidak
pernah terlibat, baik pernah terlibat baik langsung
langsung atau tidak langsung atau tidak langsung dalam
dalam pelanggaran peraturan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di perundang-undangan di
bidang farmasi dalam kurun
bidang farmasi;
waktu 2 (dua) tahun terakhir;
3. Pasal 8 ayat (4) (4) Paling lama dalam waktu 6 (4) Paling lama dalam waktu 6
sampai dengan (enam) hari kerja sejak (enam) hari kerja sejak
ayat (6) diubah dinyatakan memenuhi melakukan audit
dan di antara persyaratan CDOB, Kepala pemenuhan persyaratan
ayat (4) dan Balai POM mengeluarkan CDOB, Kepala Balai POM
ayat (5) rekomendasi hasil analisis melaporkan pemohon yang
disisipkan 1 telah memenuhi persyaratan
pemenuhan persyaratan
(satu) ayat, CDOB kepada Kepala
CDOB kepada Direktur Badan.
yakni ayat (4a).
Jenderal dengan tembusan
kepada Kepala Badan, (4a) Paling lama dalam waktu 6
Kepala Dinas Kesehatan (enam) hari kerja sejak
Provinsi dan pemohon menerima laporan
dengan menggunakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), Kepala Badan
contoh Formulir 3
POM memberikan
sebagaimana terlampir. rekomendasi pemenuhan
persyaratan CDOB kepada
(5) Paling lama dalam waktu 6
Direktur Jenderal dengan
(enam) hari kerja sejak
tembusan kepada Kepala
menerima rekomendasi Dinas Kesehatan Provinsi
sebagaimana dimaksud pada dan pemohon dengan
ayat (3) dan ayat (4) serta menggunakan contoh
persyaratan lainnya yang Formulir 3 sebagaimana
ditetapkan, Direktur Jenderal terlampir.
menerbitkan izin PBF
(5) Paling lama dalam waktu 6
dengan menggunakan contoh (enam) hari kerja sejak
Formulir 4 sebagaimana menerima rekomendasi
sebagaimana dimaksud
terlampir. pada ayat (4a) serta
persyaratan lainnya yang
(6) Dalam hal ketentuan ditetapkan, Direktur
sebagaimana dimaksud pada Jenderal menerbitkan izin
ayat (3), ayat (4), dan ayat PBF dengan menggunakan
(5) tidak dilaksanakan pada contoh Formulir 4
waktunya, pemohon dapat sebagaimana terlampir.
membuat surat pernyataan
siap melakukan kegiatan (6) Dalam hal ketentuan
kepada Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), ayat (4), ayat
dengan tembusan kepada
(4a) dan ayat (5) tidak
Kepala Badan, Kepala Balai
dilaksanakan pada
POM dan Kepala Dinas waktunya, pemohon dapat
Kesehatan Provinsi dengan membuat surat pernyataan
menggunakan contoh siap melakukan kegiatan
Formulir 5 sebagaimana kepada Direktur Jenderal
terlampir. dengan tembusan kepada
Kepala Badan, Kepala Balai
POM dan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi dengan
menggunakan contoh
Formulir 5 sebagaimana
terlampir.
Pasal 14B
Pasal 35B
(1) Permohonan penyesuaian
pengakuan PBF Cabang
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 35 ayat (4)
harus diajukan oleh
pemohon dengan
kelengkapan sebagai
berikut:
a. surat permohonan
kepada Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi yang
ditandatangani oleh
direktur utama dan
apoteker penanggung
jawab;
b. fotokopi Kartu Tanda
Penduduk
(KTP)/identitas
direktur/ketua;
c. susunan
direksi/pengurus;
d. pernyataan
komisaris/dewan
pengawas dan
direksi/pengurus tidak
pernah terlibat
pelanggaran peraturan
perundangundangan di
bidang farmasi dalam
kurun waktu 2 (dua)
tahun terakhir;
e. akta pendirian badan
hukum yang sah sesuai
ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. surat Tanda Daftar
Perusahaan;
g. fotokopi Surat Izin
Usaha Perdagangan;
h. fotokopi Nomor Pokok
Wajib Pajak;
i. surat bukti penguasaan
bangunan dan gudang;
j. peta lokasi dan denah
bangunan;
k. surat pernyataan
kesediaan bekerja
penuh apoteker
penanggung jawab;
l. fotokopi Surat Tanda
Registrasi Apoteker
penanggung jawab;
m. rekomendasi pemenuhan
persyaratan CDOB dari
Kepala Badan; dan
n. rekomendasi pemenuhan
persyaratan administratif
dari Kepala Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
(2) Paling lama dalam waktu 6
(enam) hari kerja sejak
diterimanya permohonan
penyesuaian pengakuan
PBF Cabang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan
dinyatakan lengkap, Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi
menerbitkan pengakuan
PBF Cabang dengan
tembusan kepada Direktur
Jenderal, Kepala Badan,
Kepala Balai POM, dan
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan
menggunakan contoh
sebagaimana tercantum
dalam Formulir 12
terlampir.