Anda di halaman 1dari 46

2009

KERANGKA KERJA
PENYUSUNAN SBP
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM ADB INVEST 2008 2013
MEI 2009

ii KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


Kata Pengantar
Dokumen KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN SBP disusun sebagai penyempurnaan dokumen
yang telah disusun sebelumnya. Dokumen ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan
tuntunan bagi 90 SMK yang tergabung dalam Program ADB Invest 2008 2013 untuk secara
sistematis menyusun SBP masing-masing. Aspek-aspek penyempurnaan yang dilakukan
diharapkan untuk memberikan penekanan pada isi, metodologi penyusunan serta sasaran SBP
untuk menyusun program-program pengembangan yang berbasis kinerja (outcome-based
program). Dengan Kerangka Kerja ini maka diharapkan perencanaan program pengembangan
akan diusulkan oleh masing-masing SMK dapat dilaksanakan dengan efisien dan efektif serta
memberikan implikasi yang berkelanjutan. Investasi yang akan diusulkan baik dalam bentuk
bangunan sipil, peralatan, buku, sarana pembelajaran maupun dalam bentuk sistem
manajemen, metodologi pembelajaran, peningkatan mutu SDM, dll., diharapkan ditujukan
untuk peningkatan mutu SMK secara keseluruhan untuk mencapai kondisi sebagai SMK Bertaraf
Internasional (BI).

Kerangka Kerja ini dikembangkan berdasarkan PAM ADB Invest 2008 2013, memperhatikan
Profil SMK BI yang dikehendaki oleh DPSMK serta mengacu pada paduan sebelumnya. Secara
sistematis Kerangka Kerja ini mencakup tata cara menyusun Evaluasi Diri, Deskripsi Program
Pengembangan, Penjadwalan Program, Anggaran yang dibutuhkan serta Indikator Kinerja
untuk mengukur keberhasilan masing-masing program pengembangan. Pada tahap penyusunan
SBP maka paduan ini akan digunakan sebagai referensi utama bagi penyusun SBP (SMK) dan Tim
Pendamping.

Diharapkan dokumen ini dapat membantu ke-90 SMK yang telah diseleksi untuk mengikuti
Program ADB Invest 2008 2013 dalam proses penyusunan SBP. Walaupun demikian, jika
diperlukan Penanggung Jawab Program di tingkat DPSMK dapat memberikan penjelasan lebih
lanjut.

Jakarta, Maret 2009


DPSMK DJMPM Diknas

i KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Daftar Isi

halaman

1. Kata Pengantar i
2. Daftar Isi ii
3. Pendahuluan 1
4. Struktur School Business Plan (SBP) SMK-SBI Invest 2
5. Ketentuan Penulisan SBP 3
6. Ketentuan Pengiriman SBP 3
7. Contoh Cover Depan 4
8. Identitas Sekolah 5
9. Surat Pengesahan 6
10. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana 7
11. BAB-I : Laporan Evaluasi Diri 8
1. Visi dan Misi 8
2. Analisis Lingkungan Eksternal 9
3. Analisis Lingkungan Internal 13
4. Identifikasi Masalah dan Solusi Alternatif 16
12. BAB-ii : Program Pengembangan 19
1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis 19

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran 21


3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri 22
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan 24
13. BAB-III : Rencana Anggaran 28
14. WS-1 : Deskripsi Program 30
15. WS-2 : Sumber Daya yang Dibtutuhkan 32
16. WS-3 : Jadwal Pelaksanaan 34
17. WS-4 : Indikator Kinerja 39

ii KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


1. PENDAHULUAN
Tantangan masa depan bangsa menghadapi era globalisasi dalam bidang sumber daya manusia
menuntut pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia dengan 3 (tiga) sasaran
pokok yaitu, (1) peningkatan mutu proses dan hasil pendidikan, (2) peningkatan kemampuan
entrepreneurship lulusan, (3) peningkatan kerjasama dengan pengguna lulusan (industri,
perusahan, pmerintah daerah, dll).

Angka pengangguran untuk tenaga kerja berpendidikan SMTA yang masih tercatat sebesar
40.4%, 38.8%, 35.5% dan 40.6% dari penganggur total, masing-masing untuk tahun 2005, 2006,
2007 dan 2008, (Sumber Data : BPS, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa persaingan untuk
memperoleh kesempatan kerja bagi lulusan SMK semakin tinggi (competitive) yang berarti pula
tuntutan terhadap mutu dan kompetensi lulusan SMK semakin tinggi. Untuk menghasilkan
lulusan SMK yang mempunyai daya saing yang tinggi tersebut, pemerintah mengambil berbagai
langkah kebijakan termasuk pengembangan program SMK Bertaraf Internasional (SMK BI).
Program pengembangan SMK BI telah dituangkan dalam Renstra Depdiknas 2005 2009.
Sampai tahun 2013 yang akan datang, pemerintah merencanakan pengembangan 213 SMK,
terdiri dari 203 SMK Negeri dan 10 SMK Swasta yang tersebar di berbagai propinsi diseluruh
tanah air, menjadi SMK rintisan BI atau SMK BI.

Kebijakan pendanaan SMK BI didukung dari berbagai sumber pemerintah termasuk diantaranya
melalui Program SBP SMK-SBI Invest 2008-2013 yang mengikutsertakan 90 SMK dari 213 SMK
rintisan BI tersebut. Pemilihan 90 SMK dilakukan melalui proses seleksi dengan berbagai
persyaratan penting yang ditetapkan bersama oleh DPSMK dan ADB. Program ini akan
dilaksankan dalam kurun waktu 5 tahun dengan sasaran utama peningkatan kondisi saat ini ke
90 SMK tersebut menjadi kondisi yang memenuhi profil SMK BI seperti yang ditetapkan oleh
Diknas. Kerangka Kerja ini disusun untuk menuntun perencanaan dan penyusunan SBP secara
lengkap dan sistematis.

1. STRUKTUR School Business Plan SMK SBI Invest:

1 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

SBP SMK-SBI Invest 2008 2013 harus disusun dan dipersiapkan dengan seksama oleh masing-
masing Kepala SMK dengan memperhatikan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Kerangka Kerja ini. Oleh karena itu, SBP
harus disusun berdasarkan hal-hal penting sebagai berikut :

a. Berbasis Evaluasi DIri


b. Memperhatikan sasaran menuju Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) serta sasaran
lainnya seperti : pengembangan kerjasama dengan industri dan Pemda, pengembangan
kegiatan entrepreneur di sekolah, manajemen sekolah yang bermutu, dll.
c. Mengutamakan mandat bidang keahlian pokok
d. Menggunakan 4 fokus pengembangan yang telah ditetapkan dalam PAM, yaitu :
1. Penajaman manajemen sekolah menggunakan pendekatan bisnis
2. Peningkatan mutu pembelajaran
3. Penguatan hubungan sekolah dan industri
4. Peningkatan fokus kewirausahaan
e. Mengacu pada pagu anggaran yang telah ditetapkan baik pagu untuk setiap komponen
biaya (CW=Civil Work, EQ=Equipment, TLM=Teaching and Learning Materials, HRD=
Human Resource Development, PWI=Partnership With Industri, EE=Entrepreneurship
Enhancement dan AAC=Assessment And Curriculum) maupun pagu anggaran untuk
setiap jenis SMK.
f. Rencana pengembangan harus disusun dengan sistematis sedemikian sehingga sasaran
program dapat dicapai dan diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang
disepakati bersama antara penyusun SBP (SMK) dan tim pendamping yang ditunjuk oleh
DPSMK.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas maka SBP harus disusun dengan struktur sebagai
berikut :

1. Cover SBP : warna biru (lihat contoh-1)


2. Identifikasi : berisikan identifikasi sekolah pengusul (lihat contoh-2)
3. Pengesahan : berisi surat pengesahan yang ditandatangani bersama oleh Kepala
Sekolah, Kepala Dinas Kota/Kabupaten serta Kepala Dinas Propinsi. Surat Pengesahan
berisi kesediaan dan komitmen untuk mengikuti program ini selama kurun waktu 2008
2013 dengan pagu dana yang telah ditetapkan (lihat contoh-3)
4. Daftar Isi

2 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

5. Rangkuman Eksekutif : berisi rangkuman singkat (maksimum 1 halaman) tentang usulan


program pengembangan secara keseluruhan serta sasaran-sasaran yang hendak dicapai
dalam kurun waktu 5 tahun mendatang
6. BAB-I : LAPORAN EVALUASI DIRI (maksimum 10 halaman)
7. BAB-II : PROGRAM PENGEMBANGAN (maksimum 10 halaman)
8. BAB-III : RENCANA ANGGARAN (maksimum 4 halaman)
9. LAMPIRAN : berisi INDIKATOR KINERJA dan lampiran-lampiran yang dianggap perlu
seperti misalnya, data guru/siswa, data akademik selama 3 tahun, data fasilitas sekolah,
surat perjanjian kerjasama dengan industri/Pemda/pihak lain, surat akreditasi, ISO,
susunan tim penyusun SBP, dll.

2. KETENTUAN PENULISAN SBP


a. Jumlah halaman : maksimum 25 halaman (tidak termasuk lampiran, identifikasi, surat
pengesahan, daftar isi, rangkuman eksekutif dan cover).
b. Font : Times New Roman 12 dengan spasi 1
c. Menggunakan format-format (WS-1) Program Pengembangan, (WS-2) Sumber Daya yang
dibutuhkan (WS-3) Tabel jadwal pelaksanaan, (WS-4) Indikator Kinerja

3. KETENTUAN PENGIRIMAN SBP


a. SBP dikirmkan ke alamat :
Direktorat Pembinaan SMK
Gedung E Lantai 13
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Jenderal Sudirman
Senayan, Jakarta 12041
b. Soft copy yang berisi SBP secara lengkap dalam file .pdf atau .doc dan .xls direkam
didalam CD harus disertakan pula.
c. SBP lengkap harus sudah diterima oleh DPSMK paling lambat .
d. Keterlamabatan pengiriman dan ketidak lengkapan SBP akan dikenai sangsi sesuai
dengan ketentuan yang akan ditetapkan oleh DPSMK.

Contoh 1. Cover depan

3 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

School Business Plan SMK SBI INVEST


2009 2013

Nama SMK: ..
Alamat : ..

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MEI 2009

Contoh 2. Identitas Sekolah

KOP SURAT SEKOLAH

4 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

IDENTITAS SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : .

SK PENDIRIAN SEKOLAH : .

ALAMAT SEKOLAH : .

..

..

TELPON/FAX : ./.

Web/E-mail : ./.

, .2009
Kepala Sekolah

cap sekolah

tanda tangan

(.)
NIP..

Contoh 3. Surat Pengesahan

KOP SURAT SEKOLAH

SURAT PENGESAHAN

5 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Surat Pengesahan ini menyatakan bahwa SMK.. mengusulkan SBP SMK SBI Invest 2009 2013 dan
bersedia dengan penuh komitmen untuk melaksanakan program-program pengembangan yang diusulkan selama
jangka waktu 5 tahun. Sesuai dengan mandat sekolah yang telah ditetapkan maka SBSP yang diusulkan termasuk
dalam kelompok SMK :
Technical Agriculture
Business and Management Hospitality and Restaurant
Art and Craft

Sampai saat ini SMK.. telah memperoleh Akreditasi dari BAN S/M yang berlaku sampai tahun
Dana total yang diusulkan untuk melaksanakan program pengembangan selama 5 tahun adalah
Rp........, terdiri dari komponen-komponen biaya sebagai berikut :
1. Civil Work = Rp. .
2. Equipment = Rp. .
3. Teaching and Learning Material = Rp. .
4. Human Resource Development = Rp. .
5. Partnership With Industry = Rp. .
6. Entrepreneurship Enhancement = Rp. .
7. Assessment and Curriculum = Rp. .

Selanjutnya dalam melaksanakan program pengembangan tersebut maka telah dibentuk tim pelaksana yang
dipimpin oleh : . NIP. melalui SK Kepala Sekolah
No beserta lampirannya.

.., .2009
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

cap sekolah

(.) (.)
NIP..

Kepala Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten Kepala Dinas Pendidikan Propinsi

(.) (.)
NIP.. NIP..

Contoh 4. Lampiran SK Pembentukan Tim Pelaksana

KOP SURAT SEKOLAH

Lampiran : SK No.

6 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

TIM PELAKSANA
SCHOOL BUSINESS PLAN SMK SBI INVEST 2009 2013

KETUA TIM PELAKSANA : . NIP

SEKRETARIS : . NIP

BENDAHARA : . NIP

ANGGOTA TIM PELAKSANA

1. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 1 : 1. . NIP

2. . NIP

2. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 2 : 1. . NIP

2. . NIP

3. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 3 : 1. . NIP

2. . NIP

4. PENANGGUNG JAWAB
FOKUS PENGEMBANGAN 4 : 1. . NIP

2. . NIP

BAB-I : LAPORAN EVALUASI DIRI

Laporan Evaluasi Diri (LED) dimaksudkan agar SMK yang bersangkutan mampu mengevaluasi diri
sendiri sedemikian sehingga perencanaan dan implentasi program pengembangan yang
diusulkan secara realistis didasarkan pada aspek-aspek berikut :

7 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

berangkat dari kondisi nyata yang dimiliki saat ini,


disesuaikan dengan perkembangan sekolah selama 3 tahun sebelumnya,
menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk melaksanakan program yang diusulkan,
merencanakan keberhasilan yang realistis dan dapat dicapai selama 5 tahun mendatang,
mengukur keberhasilan yang telah dicapai secara kuantitatif

Untuk dapat melaksanakan Evaluasi DIri yang sistematis maka LED (Laporan Evaluasi DIri)
hendaknya disusun dengan rincian sebagai berikut :

1. Visi dan Misi : menjelaskan Visi dan Misi sekolah yang telah ditetapkan oleh Komite
Sekolah. Penyusunan Visi dan Misi sekolah sangat penting dan diperlukan sebagai kerja
program-program pengembangan sekolah.

Visi sekolah harus dapat menjelaskan kondisi (mutu, peran, fungsi) masa depan yang
diinginkan (expected future) sekolah berdasarkan aspirasi dan idealisme sekolah, nilai-
nilai dan filosofi dasar yang dianut dalam berkehidupan di lingkungan sekolah. Oleh
karena itu visi harus disusun bersama-sama antara sekolah dan semua stakeholder yang
berkepentingan terhadap masa depan sekolah. Dengan demikian visi secara
komprehensif menampung semua aspirasi, nilai-nilai serta filosofi dalam upaya
meningkatkan mutu sekolah dimasa depan.

Misi sekolah adalah rumusan tugas pokok (mandat) yang diemban dan fungsi sekolah
sebagai suatu institusi pendidikan menengah kejuruan. Deskripsi misi harus dapat
menjawab kenapa sekolah tersebut ada (exist). Misi secara spesifik menyatakan cara-cara
yang hendak ditempuh untuk mewujudkan visi sekolah, sehingga pencapaian misi secara
sistematis dan dalam tahapan waktu yang jelas menjadi kerja pokok bagaimana sekolah akan
menuju visi yang telah ditetapkan tersebut. Oleh karena itu visi dan misi harus menjadi satu
kesatuan dan digunakan sebagai Kerangka Kerja utama dalam menyusun dan melaksanakan
program- program pengembangan sekolah.

Secara ideal maka rencana pengembangan melalui program School Business Plan SMK
SBI 2009 2013 ini harus pula menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari langkah-

8 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

langkah pencapaian misi sekolah dan upaya yang berkelanjutan dalam mewujudkan visi.
Hal ini juga menunjukkan bahwa program SBP harus dilihat sebagai kelanjutan atau
pengayaan yang terintegrasi dengan program-program pengembangan yang telah atau
sedang dilakukan oleh sekolah.

2. Analisis Lingkungan Eksternal : berisikan analisis tentang potensi lingkungan eksternal


(industri potensial, Pemda, masyarakat sekitar) yang kemudian dapat digunakan sebagai
landasan mengenai peluang-peluang yang dimiliki oleh sekolah untuk berkembang
menuju SMK Bertaraf Internasional termasuk peluang untuk memperoleh input dari
lulusan SLTP dengan mutu yang tinggi. Dalam analisis ini sekolah juga diharapkan dapat
menguraikan perkembangan kebijakan pemerintah (pusat maupun daerah) yang
berhubungan langsung dengan upaya sekolah dalam mengembangkan diri menjadi
sekolah panutan atau rujukan dalam konteks peningkatan mutu SDM, inovasi teknologi
atau kreativitas seni dan kewirausahaan di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, prinsip think globally, act locally dapat dijadikan dasar pemikiran
dalam melakukan analisis lingkungan eksternal ini. Dalam bagian ini diharapkan sekolah
dapat mengambil kesimpulan tentang kemampuan dan peluangnya dalam berperan
secara nyata untuk meningkatkan daya saing bangsa dibidang-bidang yang sesuai
dengan mandat SMK sebagai institusi pendidikan menengah di Indonesia.

Dalam melakukan Analisis Lingkungan Eksternal sekolah harus menempatkan profil SBI
sebagai sasaran pokok. Oleh karena itu sekolah harus memahami dengan baik profil SBI
yang ditetapkan oleh DPSMK Diknas. SBI salah satunya mempunyai sasaran untuk
meningkatkan pengakuan internasional melalui akreditasi oleh suatu institusi yang
terdapat di salah satu negara OECD atau negara maju lainnya. Selain itu, SBI juga
mempersyaratkan diperolehnya sertifikasi ISO 9001-2000 atau versi yang terbaru. Oleh
karena itu think globally berarti sekolah harus mampu melakukan analisis tentang
Tantangan (Threat) serta Peluang (Opportunity) di tingkat internasional dalam upaya-
upaya mencapai sasaran yang diharapkan oleh profil SBI tersebut. Dengan mengaitkan
analisis Tantangan (Threat) dan Peluang (Opportunity) yang mengidentifikasikan kondisi

9 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

lingkungan eksternal dengan Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang


mengidentifikasikan kondisi internal sekolah saat ini, maka rencana pengembangan yang
disusun akan lebih komprehensif dan sesuai (relevant) dengan harapan SMK SBI.

Berbagai metode analisa dapat digunakan dalam mengidentifikasi kesenjangan antara


kondisi sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang dibutuhkan untuk peningkatan
pengakuan internasional tersebut. Salah satu dari metode yang tersedia adalah metode
TWOS Matrix seperti dicontohkan berikut ini.

Tantangan Eksternal (T) Peluang Eksternal (O)


1. . 1. .
2. . 2. .
3. . 3. .
4. . 4. .

Kekuatan Internal (S) Strategi Pengembangan S-T Strategi Pengembangan S-O


1. . Menggunakan Kekuatan Menggunakan Kekuatan
2. . Internal untuk mengurangi Internal untuk mencapai
3. . Tantangan Eksternal Peluang Eksternal yang ada
4. .

Kelemahan Internal (W) Strategi Pengembangan W-T Strategi Pengembangan W-O


1. . Mengurangi Kelemahan Mengurangi Kelemahan
2. . Internal dan menghindari Internal dengan meman-
3. . Tantangan Eksternal faatkan Peluang Eksternal
4. . yang ada

Gamabr 1. Matriks TWOS

Diagram diatas menunjukkan langkah-langkah analisa yang perlu dilakukan untuk


merencanakan program pengembangan yang menghubungkan kondisi internal dan
eksternal sekolah dalam upaya meningkatkan pengakuan internasional. Secara sistematis
langkah-langkah tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Urutkan kondisi eksternal yang ada dalam bentuk Tantangan (T) dan Peluang (O)

10 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

b. Urutkan kondisi internal yang dimiliki oleh sekolah dalam bentuk Kekuatan (S)
dan Kelemahan (W)

c. Hubungkan hal-hal yang telah diurutkan untuk setiap komponen TWOS, yaitu
antara S-T, S-O, W-T dan W-O. Dari hubungan antara komponen-komponen
tersebut maka turunkan program pegembangan yang dianggap cukup strategis
untuk dilaksanakan sedemikian sehingga peningkatan pengakuan internasional
dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk cakupan permasalahan yang lebih sempit seperti misalnya tantangan dan peluang
sekolah menjadi sekolah unggulan ditingkat nasional atau tantangan dan peluang
sekolah untuk menjalin kerjasama dengan industri pendekatan analisa yang sama dapat
dilakukan.

Disisi lain, act locally memberi ilustrasi bahwa pada tahap implementasi maka program-
program pengembangan yang direncanakan dan akan di-implementasikan tersebut
harus mempertimbangan kondisi lokal sekolah dan mensosialisasikannya kepada semua
pihak dilingkungan sekolah untuk dipahami dan memperoleh dukungan.

Dalam upaya meningkatkan pengakuan internasional melalui perolehan akreditasi dari


salah satu negara OECD, misalnya pendekatan think globally and act locally dapat
dilaksanakan dengan suatu metode business strategic planning yang disebut Draw-See-
Think sebagai berikut :

a. Deskripsikan (draw) apa dan bagaimana kondisi ideal yang dibutuhkan untuk
memperoleh pengakuan internasional melalui perolehan akreditasi internasional
sesuai dengan profil SMK SBI yang telah ditetapkan. Tahap ini dikategorikan
sebagai tahap persiapan.
b. Perhatikan (see) bagaimana kondisi saat ini yang dimiliki sekolah dan bagaimana
kesenjangan yang dihadapi untuk sampai pada kondisi ideal yang diharapkan
untuk memperoleh akreditasi internasional tertentu. Tahap ini dikategorikan
sebagai tahap analisa.
c. Pikirkan (think) langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kesenjangan antara
kondisi yang dimiliki sekolah saat ini dengan kondisi ideal yang dibutuhkan untuk
memperoleh akreditasi internasional tersebut. Kemudian pikirkan pula sumber

11 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

daya apa yang akan dibutuhkan untuk melaksanakan langkah-langkah mengatasi


kesenjangan yng ada. Tahap ini diketegorikan sebagai tahap perencanaan.

Berikut ini diberikan contoh langkah-langkah dalam upaya memperoleh akreditasi dari
institusi akreditasi di salah satu negara OECD.

a. Tahap Persiapan (Draw) :


Pilih salah satu negara anggota OECD yang dianggap sesuai, seperti yang
ditetapkan dalam profil SMK-BI.
Pilih institusi akreditasi yang dianggap paling sesuai di negara OECD tersebut.
Setiap sistem akreditasi pada umumnya mempunyai metodologi yang
berbeda dalam jenis standar akreditasi. Oleh krena itu, harus dicari informasi
yang lengkap dan akurat tentang persyaratan, standar-standar akreditasi yang
dijadikan kerja, metode dan proses memperoleh akreditasi serta format-
format isian yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan akreditasi
tersebut.
b. Tahap Analisis (See) :
Pelajari standar-standar akreditasi yang dijadikan persyaratan, turunkan
aspek-apek yang perlu diukur untuk memenuhi setiap standar kemudian
deskripsikan kondisi ideal yang dibutuhkan untuk setiap standar tersebut agar
memenuhi kriteria akreditasi.
Lakukan analisa tehadap kondisi yang dimiliki sekolah saat ini dalam aspek-
aspek yang telah diturunkan dari setiap standar akreditasi tersebut.
Lakukan analisa kesenjangan yang ada untuk setiap aspek pada setiapstandar
akreditasi, kemudian formulasikan kesenjangan yang mungkin dihadapi
sekolah untuk mencapai kondisi ideal masing-masing sapek yang terkandung
dalam setiap standar akreditasi.

c. Tahap Perencanaan (Think) :


Tentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menutup
kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang dipersyaratkan
oleh sistem akreditasi yang diacu.

12 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Tentukan pula sumber daya yang diperlukan untuk mencapai persyaratan


akreditasi tersebut. Dalam banyak hal diperlukan upaya peningkatan sumber
daya yang ada sedemikian sehingga memenuhi standar akreditasi yang akan
dicapai tersebut, seperti misalnya sumber daya manusia (mutu guru, teknisi,
karyawan) atau sumber daya failitas (mutu sarana dan prasarana, ruang
kelas).
Dengan melakukan langkah-langkah yang teliti dan sistematis dalam melakukan
identifikasi masalah, analisis dan perencanaan program maka diharapkan efisiensi dan
efektivitas pemanfaatan dana dan sumber daya lainnya dapat dicapai.

3. Analisis Lingkungan Internal : berisikan analisis tentang kondisi nyata sekolah saat ini,
terutama yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, kegiatan akademik dan non-
akademik maupun upaya peningkatan mutu menuju sasaran SBI. Hasil analisis ini
kemudian dibandingkan dengan analisis lingkungan eksternal sehingga sekolah dapat
dengan mudah mengetahui kekuatan atau kelemahan yang dimiliki dalam upaya
memanfaatkan peluang yang ada ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Analisis
tentang kelemahan yang masih dimiliki dalam rangka mencapai cita-cita yang diinginkan
dapat digunakan sebagai penuntun rencana program pengembangan yang akan
diusulkan melalui program pengembangan SMK SBI Invest ini. Kemungkinan besar cita-
cita tersebut tidak sepenuhnya dapat diraih melalui program ini karena keterbatasan
dana, akan tetapi dengan analisis yang cermat maka sekolah akan dapat menetapkan
sasaran antara menuju sasaran ideal, dapat dicapai dengan baik.

Dalam merencanakan pengembangan melalui program SBP SMK SBI Invest ini maka
analisis Lingkungan Internal mempunyai 3 (tiga) cakupan pokok sebagai berikut :

a. Analisis terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi upaya meningkatkan mutu


penyelenggaraan kegiatan akademik untuk menghasilkan lulusan yang unggul
dan berdaya saing ditingkat nasional maupun internasional
b. Analisis terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi upaya meningkatkan mutu
manajemen sekolah untuk memperoleh pengakuan tingkat nasional dan
internasional melalui sertifikasi BAN S/M, akreditasi institusi disalah satu negara
OECD atau negara maju lainnya serta ISO 9001-2000

13 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

c. Analisis terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi upaya meningkatkan


kompetensi para guru pada bidang keahlian pokok sesuai mandat sekolah untuk
menjadi rujukan (unggulan) nasional maupun internasional. Keberhasilan lain
yang diharapkan dapat dicapai adalah peningkatan mutu kerjasama industri,
termasuk kegiatan kewirausahaan para siswa, pelatihan kompetensi dan teaching
Factory.

Bagian ini merupakan inti dari Evaluasi Diri yaitu mengetahui dengan lengkap dan akurat
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang saat ini dimiliki oleh sekolah
dalam aspek-aspek yang terkait dengan ke-3 cakupan pokok diatas. Untuk analisa
komponen Tantangan (Threat) dan Peluang (Opportunity) maka aspek-aspek yang
dianalaisa harus disesuaikan pula dengan ke-3 cakupan tersebut.

Berikut ini diberikan contoh untuk melakukan analisis lingkungan internal yang
berhubungan dengan cakupan pertama dalam yaitu : Peningkatan Daya Saing Lulusan
Ditingkat Nasional. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut,

a. Tentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lulusan SMK, seperti


misalnya :

Internal (dapat dikontrol oleh sekolah) : nilai UN IPA dan Keterampilan,


kemampuan bahasa Inggris, kewirausahaan, perilaku (attitude) lulusan.

Eksternal (tidak dapat dikontrol oleh sekolah) : mutu siswa baru, gaji
pertama, kesesuaian bidang kerja dengan bidang keahlian, waktu tunggu
mendapat pekerjaan pertama.

b. Tentukan kondisi ideal yang dianggap membuat lulusan mempunyai daya saing
tinggi dalam aspek-aspek internal maupun eksternal yang disebutkan diatas.
Dalam hal ini profil SMK-BI yang sesuai dapat dijadikan kerja. Akan tetapi
mengingat perbedaan kondisi lokal maka sekolah dapat menentukan kerja yang
lebih tinggi dari profil SMK-BI yang teah ditetapkan.

c. Kumpulkan data yang berhubungan dengan aspek-aspek diatas selama 3-tahun


terakhir (2006 2008). Sebagian data tersebut mungkin tidak dapat diperoleh
secara langsung seperti misalnya : mutu siswa baru, perilaku lulusan. Sebagain
data mungkin juga tidak dimiliki oleh sekolah, seperti misalnya : gaji pertama,
kesesuaian bidang keahlian, waktu tunggu. Oleh karena itu sekolah harus

14 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

melakukan upaya awal untuk memperoleh data-data tersebut melalui survai


kuesioner, tracer study atau survai perusahan ditempat kerja lulusan.

d. Tentukan faktor-faktor internal sekolah yang mempengaruhi aspek-aspek daya


saing lulusan tersebut, seperti contoh dibawah ini. Akan tetapi faktor-faktor yang
mempengaruhi tersebut tidak terbatas pada contoh yang diberikan. Sekolah
dapat memperkaya dengan faktor-faktor lain yang dianggap perlu.

Tabel 1. Aspek Pengembangan dan Faktor yang Mempengaruhi

No. Aspek Daya Saing Lulusan No. Faktor yang memperngaruhi


1. Mutu lulusan SMP nasional atau lokal
1. Mutu Siswa Baru
2. Daya tarik sekolah
1. Mutu guru IPA dan Keterampilan
2. Mutu Bahan Ajar IPA dan keterampilan
2. Nilai UN Inti dan Keterampilan
3. Mutu Sarana Pembelajaran dan Praktikum
4. Mutu penyelenggaraan perkuliahan
1. Kemampuan Bahasa Inggris lulusan SMP
2. Mutu guru Bahasa Inggris
3. Mutu Laboratorium Bahasa Inggris
3. Kemampuan Bahasa Inggris
4. Kemampuan bahasa Inggris guru
Kegiatan berbahasa Inggris dilingkungan
5.
sekolah
1. Mutu guru pembimbing kewirausahaan
2. Jumlah dan jenis kegiatan kewirausahaan
Sarana untk melaksanakan kegiatan
3.
4. Kemampuan Kewirausahaan kewirausahaan siswa
Kerjasama sekolah dengan pihak luar untuk
4.
meningkatkan kegiatan kewirausahaan
5. Dana pendukung kegiatan kewirausahaan

No. Aspek Daya Saing Lulusan No. Faktor yang memperngaruhi


1. Suasana akademik sekolah
5. Perilaku lulusan 2. Pola pendidikan perilaku siswa (soft skill)
3. Pengenalan dini siswa tentang suasana kerja
6. Gaji Pertama 1. Mutu kompetensi lulusan
Kesesuaian Bidang Kerja dan
7. 2. Mutu sarana pelatihan kompetensi
Bidang Keahlian

15 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

3. Mutu kompetensi guru ketermapilan


Jumlah dan mutu pelatih dari industri/
4.
perusahan
Metode pemutahiran kurikulum dengan
5.
kemajuan didunia kerja
1. Mutu lulusan
2. Reputasi sekolah
Jumlah Peluang Kerja yang tersedia untuk
Waktu tunggu mendapat
8. 3. lokal/nasional/internasional bagi lulusan
pekerjaan pertama
dengan bidang keahlian yang sesuai
Jumlah kerjasana industri yang dimiliki
4.
sekolah

e. Lakukan analisa kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor-faktor yang


mempengaruhi selama 3 (tiga) tahun terakhir. Tentukan angka rata-rata (atau
trend) untuk menggambarkan kondisi saat ini sebagai baseline yang dimiliki
sekolah.

f. Kondisi baseline adalah hasil analisis Lingkungan Internal yang sesuai untuk
merencanakan program-program untuk meningkatkan daya saing lulusan. Untuk
program pengembangan yang lain maka pendekatan analisis diatas mungkin akan
menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya.

4. Identifikasi Masalah dan Solusi Alternatif berdasarkan analisa SWOT : pada bagian ini
LED menyimpulkan semua hasil-hasil analisa yang telah dilakukan secara lengkap
tentang semua aspek sehingga dapat dipetakan seluruh permasalahan yang dihadapi
sekolah dalam melaksanakan program SBP SMK-SBI ini. Kemampuan melakukan
identifikasi masalah melalui analisa-anaisa pada bagian sebelumnya akan menuntun
sekolah untuk mengevaluasi hal-hal yang masih belum sempurna dan selanjutnya
digunakan sebagai dasar menyusun program pengembangan yang diperlukan.

Skema berikut ini dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun Laporan Evaluasi Diri dan
keterkaitannya dengan penyusunan program pengembangan di dalam Bab II.

MEKANISME DAN SASARAN


RANCANGAN PROGRAM PROGRAM
16 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

LINGKUNGAN
IDENTIFIKASI EKSTERNAL

EVALUASI DIRI
MASALAH

ANALISA
SWOT/TWOS

SOLUSI
ALTERNATIF LINGKUNGAN
INTERNAL

Gambar 2. Keterkatan LED Rencana Program dan Sasaran Pengembangan.


Terkait langsung Sebagai Kerja

Skema diatas menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Evaluasi DIri mencakup analisis terhadap kondisi Lingkungan Eksternal dan Lingkungan
Internal.
2. Melalui analisa SWOT dan TWOS (tergantung kebutuhannya) maka diperoleh 2 (dua) hal
penting yaitu :
a. Kelompok Identifikasi Masalah yaitu masalah yang dihadapi sekolah berupa
kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diharapkan atau
yang dipersyaratkan oleh kriteria kerja (akreditasi BAN S/M, akreditasi OECD, ISO
9001-2000, profil SMK-BI).
b. Kelompok Solusi Alternatif yaitu kumpulan langkah-langkah yang perlu dilakukan
oleh sekolah untuk mengatasi kesenjangan yang telah di-identifikasi sebelumnya
dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti misalnya, dana yang tersedia,
sumber daya yang dimiliki atau waktu yang tersedia.
3. Dalam penyusunan program pengembangan didalam Bab II, maka kelompok Identifikasi
Masalah yang sesuai digunakan sebagai kerja untuk menjelaskan tujuan atau sasaran
masing-masing program pengembangan. Sedangkan Solusi Alternatif digunakan sebagai

17 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

dasar menentukan langkah-langkah atau Mekanisme dan Rancangan mencapai tujuan


tersebut.
Uraian diatas menunjukkan bahwa Evaluasi DIri merupakan langkah awal yang sangat penting
dan menjadi dasar untuk menyusun program pengembangan sehingga mempunyai sasaran
yang tepat, sesuai dengan profil SMK-BI dan dapat dicapai dalam rentang waktu 5 tahun
mendatang.

Perlu diketahui bahwa telah ditetapkan 4 fokus program pengembangan yang secara umum
dianggap tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi sekolah untuk mencapai cita-cita
menjadi SMK BI. Walaupun demikian, tidak ditutup kemungkinan bagi sekolah untuk
mengembangkan ke 4-fokus pengembangan tersebut sesuai dengan kondisi lokal masing-
masing.

Oleh karena itu, kelompok Solusi Alternatif yang diperoleh dari hasil Evaluasi DIri harus dipilih
dan disesuaikan agar dapat dicakup dalam ke-4 fokus pengembangan sebagai berikut ;

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan Bisnis


2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

BAB-II : PROGRAM PENGEMBANGAN

Penyusunan program pengembangan mengacu pada 4-fokus pengembangan yang telah


ditetapkan yaitu :

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Penedekatan Bisnis


Manajemen sekolah adalah jantung penyelenggaraan pendidikan setiap SMK. Manajemen
yang baik harus mampu mendukung proses perencanaan pengembangan sekolah dengan
data dan informasi yang dibangun secara sistematis dalam sebuah sistem basis data.
Selanjutnya, manajemen sekolah yang baik juga harus mampu memfasilitasi interaksi dan

18 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

komunikasi antar unsur-unsur sekolah baik yang berhubungan langsung dengan keperluan
akademik (unit pembelajaran, kurikulum, perpustakaan, laboratorium, guru, siswa, teknisi
dan karyawan) maupun yang tidak langsung (unit bisnis sekolah, unit kegiatan siswa,
konseling, hubungan industri, dll). Selain itu manajemen sekolah juga harus mampu
mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan
sehingga mampu menjaga agar hasil-hasil pendidikan yang dicapai sesuai dengan sasaran
mutu yang dikehendaki (Quality Asssurance System). Secara keseluruhan Manajemen
Sekolah harus mampu melakukan fungsi-fungsi perencanaan, pengaturan, pengarahan serta
pemantauan/pengawasan.

Terkait dengan tujuan SBP SMK-SBI Invest ini maka Penajaman Manajemen Menggunakan
Pendekatan Bisinis dimaksudkan untuk mencapai suatu kondisi manajemen sekolah sebagai
berikut,

a. Transparan : artinya kebijakan yang diterapkan didalam lingkungan sekolah


maupun dalam mengembangkan hubungan antara sekolah dengan pihak
eksternal harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan didalam sekolah,
(pendidik, siswa, tenaga kependidikan).
b. Akuntabel : artinya bahwa model manajemen yang diterapkan harus mengacu
pada model-model yang telah dikenal di tingkat nasional maupun internasional
sedemikian sehingga penerapan serta implikasi yang dicapainya dapat diukur
dengan jelas.
c. Efisien dan efektif : artinya bahwa manajemen sekolah diharapkan mempunyai
unsur-unsur yang ramping, cepat dalam pengambilan keputusan, mempunyai
pelaku manajemen yang kompeten dan memberikan peluang sebanyak-
banyaknya bagi unsur-unsur sekolah untuk berperan serta secara aktif dalam
pengambilan keputusan.
Jenis program pengembangan dalam aspek manajemen harus didasarkan pada Evaluasi DIri
yang telah dilakukan sebelumnya. Walaupun demikian berikut ini diberikan beberapa
contoh program pengembangan sistem manajemen berbasis IT yang dianggap perlu :

1. Pengembangan Manajemen Administrasi Sekolah


2. Manajemen Keuangan (FMIS)

19 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

3. Manajemen Inventarisasi bangunan, ruang pembelajaran, peralatan, sarana


pendukung pembelajaran. dll.
4. Pengembangan Manajemen Akademik (EMIS). Sistem yang dikembangkan
hendaknya berupa sistem IT yang terintegrasi dan dapat diakses dengan mudah
melalui intra/internet oleh para pendidik dan siswa. Sistem ini minimal harus
mencakup informasi lengkap tentang hal-hal sebagai berikut :
Bidang Keahlian dan jumlah kelas yang dimiliki sekolah
Pendidik, Siswa dan Tenaga Kependidikan
Jadwal Penyelenggaraan Pendidikan dan Praktikum
Kurikulum, Bahan Ajar dan Modul Praktikum
Pekerjaan Rumah/Tugas
Pengumuman hasil-hasil PR/Tugas/Ulangan
Fasilitas komunikasi akademik antara siswa-siswa dan siswa-guru
Nilai mata pelajaran yang diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan
5. Manajemen Perpustakaan
6. Manajemen Penjaminan Mutu berupa sistem manajemen berbasis IT yang dapat
digunakan untuk melakukan monitoring mutu terhadap pelaksanakan semua
program sekolah dan melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang telah dicapai
setiap tahun.
7. Manajemen unit Kewirausahaan
8. Manajemen unit Bisnis Sekolah (jika ada)
9. Manajemen Teaching Factory (jika ada)
Keberhasilan membangun sebuah manajemen sekolah yang baik tidak bisa dilakukan secara
langsung, akan tetapi dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain

a) menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen rencana anggaran


b) menurunnya jumlah komplain dari pemangku kepentingan internal (pendidik, siswa,
tenaga kependidikan) atau eksternal (mitra kerjasama, masyrakat umum)
c) diperolehnya ISO 9000-2008 dan ISO 9001-2008

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran

Peningkatan Mutu Pembelajaran harus ditempatkan sebagai sasaran utama dari semua
program pengembangan dan investasi yang dilakukan oleh sekolah. Pencapaian fokus

20 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

pengembangan ini tidak dapat dilakukan berdiri sendiri atau dengan upaya-upaya yang
bersifat parsial. Oleh karena itu tercapainya mutu pembelajaran harus dilihat sebagai hasil
akhir dari upaya peningkatan mutu banyak faktor seperti misalnya :

Unsur input :
a) peningkatan mutu pendidik (guru dan ahli dari industri)
b) peningkatan akses dan mutu siswa baru
c) peningkatan mutu tenaga kependidikan terutama yang berhubungan langsung
dengan kegiatan akademik (teknisi, laboran)
Unsur proses :
d) peningkatan mutu sarana pembelajaran baik yang bersifat hardware (peralatan
praktikum, alat pembelajaran, ruang kelas, laboratorium, studio dll) maupun yang
bersifat software (kurikulum, silabus, bahan ajar, paduan praktikum, dll)
e) peningkatan mutu layanan akademik (layanan administrasi, data dan informasi
akademik, dll)
f) peningkatan mutu bahan ajar dan praktikum
g) peningkatan mutu kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pengguna lulusan atau
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
h) peningkatan mutu kegiatan siswa dalam bidang inovasi dan kreativitas
i) peningkatan mutu kegiatan magang di industri
Unsur Output :
j) peningkatan kerjasama industri untuk perluasan peluang kerja
k) peningkatan mutu pelatihan kewirausahaan
l) peningkatan pelatihan etika industri
Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang diusulkan dalam komponen-komponen biaya civil
work (CW), equipment (EQ), teaching and learning material (TLM), human resource
development (HRD), Partnership with industry (PWI), entrepreneuship enchancement (EE),
assessment and curriculum (AAC), harus dapat dikaitkan dengan sasaran peningkatan mutu
pembelajaran yang hendak dicapai tersebut. Hasil akhir dari program peningkatan mutu
pembelajaran harus dapat diukur dengan berbagai indikator kinerja seperti misalnya :
a) peningkatan nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran
b) peningkatan nilai UN lulusan, baik untuk mata ujian inti maupun keterampilan
c) peningkatan jumlah siswa yang memperoleh penghargaan/juara dalam lomba
kompetensi dan kreativitas di tingkat nasional dan internasional

21 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

d) peningkatan pengakuan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan dan alumni


dalam bentuk
meningkatnya daya saing lulusan,
meningkatnya gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja,
menurunnya waktu tunggu lulusan memperoleh pekerjaan pertama
meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di universitas ternama
e) perolehan akreditasi A dari BAN-SM dan institusi di salah satu negara OECD atau
negara maju

3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

Fokus pengembangan ini sangat diperlukan oleh sekolah dalam mendukung berbagai
peningkatan dimana diperlukan keserasian hubungan atau kemitraan dengan industri.
Beberapa gagasan ditingkat nasional untuk meningkatkan kemitraan SMK dengan insdutri
telah berhasil dilakukan baik untuk pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Oleh
karena itu benchmarking dan studi banding ke sekolah-sekolah yang telah berhasil dan
dianggap sesuai dengan kebutuhan pengembangan dapat dilakukan.

Dalam hubungannya dengan program SBP SMK-SBI Invest ini, upaya penguatan hubungan
antara sekolah dan industri terutama dimaksudkan untuk mendukung pengembangan
program akademik atau yang terkait dengan program akademik, antara lain :

1. Meningkatkan peran sekolah dalam pelaksanaan Platform Internasional di industri


lokal
2. Meningkatkan peran sekolah dalam pengembangan dan pelaksanaan Uji Kompetensi
Industri

Akan tetapi sekolah harus memperhatikan bahwa keberhasilan melaksanakan kedua hal
tersebut menuntut sekolah malakukan program pendahuluan untuk mempersiapkan mutu
sumber daya manusia dan fasilitas pendukung sedemikian sehingga diperoleh pengakuan
yang tinggi dari pihak industri atau pekerja industri. Oleh karena itu untuk mencapai
keberhasilan program ini dengan baik, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :

22 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

a. Pilih Technical Assitant yang ahli dalam bidang kerjasama industri dan Uji
Kompetensi Indutri.
b. Bersama-sama dengan TA lakukan analisis untuk dapat memilih mitra-mitra industri
yang paling sesuai untuk melaksanakan Platform Internasional dan merintis program
Uji Kompetensi Industri.
c. Menyusun program-program yang dianggap relevant untuk melaksanakan Platform
Internasional dan Uji Kompetensi Industri termasuk merencanakan investasi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran program. Dalam hal ini program yang
dikembangkan hendaknya memberikan implikasi positif terhadap peningkatan mutu
proses pembelajran, daya saing lulusan dan bidang keahlian pokok sekolah.
d. Perluasan program untuk memperoleh pengakuan di tingkat nasional maupun
internasional. Pengakuantersebut dapat berupa perolehan sertifikasi tingkat nasional
maupun internasional.
Keberhasilan pelaksanaan fokus pengembangan ini selama 5 tahun dapat diukur dari
pencapaian hal-hal berikut,

a) peningkatan jumlah industri yang bekerjasama menggunakan platform internasional


dan melaksanakan uji komptensi industri
b) peningkatan jumlah SDM sekolah yang memiliki sertifikat untuk melaksanakan uji
kompetensi industri
c) meningkatnya jumlah industri tempat magang siswa

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

Sasaran utama fokus pengembangan ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK
memiliki kemampuan kewirausahaan sedemikian sehingga memungkinkan lulusan SMK
menciptakan alternatif untuk bekerja sendiri atau menciptakan peluang kerja. Walaupun
demikian fokus pengmbangan ini tidak dimaksudkan untuk membatasi lulusan SMK
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti politeknik atau universitas.

a, Pengembangan Program Kewirausahaan Siswa

Program Peningkatan Fokus Kewirausahaan ini dapat disusun dan dilaksanakan secara
sistematis melalui tahapan-tahapan dibawah ini.

23 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

1. Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa : sebagai langkah awal dari fokus


pengembangan ini untuk memperkenalkan pengetahuan kewirausahaan kepada
para siswa. Selanjutnya siswa yang berminat diharapkan membentuk kelompok-
kelompok wirausaha dan menyusun rencana bisnis (business plan) dibawah
bimbingan ahli dan guru kewirausahaan. Rencana bisnis tersebut mencakup paling
tidak hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sumber daya manusia, modal
usaha, manajemen, pemasaran dan proses produksi. Pada tahap ini sekolah harus
dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan temasuk menyelenggarakan training-
training yang perlu serta pengembangan web-site sebagai media komunikasi dan
pemasaran.
2. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program kewirausahaan siswa :
sekolah harus menciptakan sistem monitoring dan evaluasi untuk melakukan
pemantauan secara berkelanjutan terhadap kinerja kelompok wirausaha siswa.
Sekolah juga harus menyediakan unit konsultasi bagi siswa pelaku kewirausahaan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul selama pelaksanaan kegiatan
kewirausahaan tersebut. Sekolah harus mampu melakukan evaluasi terhadap
kelompok kewirausahaan yang performed atau unperformed. Selanjutnya bila
dianggap perlu maka sekolah dapat menutup kelompok yang unperformed dengan
pertimbangan efisiensi dan efektivitas. Untuk meningkatkan transparasi maka
sekolah dapat mengundang independent team dan public accountant untuk
melakukan evaluasi kinerja dan keuangan kelompok wirausaha tersebut.
3. Pengembangan Program Keberlanjutan : Pergantian personil siswa yang aktif dalam
setiap kelompok kewirausahaan dari waktu ke waktu tidak dapat dihindarkan. Oleh
karena itu, untuk menjaga keberlanjutan dan peningkatan kinerja program
kewirausahaan siswa maka sekolah perlu mengembangkan partnership dengan
industri, peningkatan keterampilan siswa melalui pemagangan di industri, pelatihan
akuntasi, dll. Selain itu pelatihan web-site juga diperlukan untuk memanfaatkan
media internet sebagai sarana publikasi, pemasaran dan interaksi dengan
pelanggan.

b. Unit Bisnis Sekolah dan Teaching Factory

Dalam skala yang lebih besar maka sekolah harus dapat pula membentuk kegiatan
kewirausahaan dengan pola bisnis profit yang lebih tangible. Unit ini terdiri dari 2 (dua)
jenis yaitu (1) Unit Bisnis Sekolah dan (2) Teaching Factory.

Unit Bisnis dibentuk dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut (lihat referensi :


Industri Berbasis SMK Untuk Meningkatkan Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) :
24 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Mendorong keunggulan bidang keahlian dan kompetensi pokok sekolah


Diharapkan memberikan manfaat berganda yaitu memberikan peningkatan skill
para siswa, meningkatkan peluang diversifikasi bidang kewirausahaan siswa dan
meningkatkan peran sekolah dalam mendorong ekonomi daerah
Mendorong kerjasama sekolah dengan industri dalam kegiatan yang lebih nyata dan
terukur
Memposisikan sekolah sebagai bagian dari production line atau mitra industri
dengan kompetensi dan mutu produksi yang sesuai dengan standar industri
Memperluas peluang guru untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan standar
industri
Meningkatkan manfaat dan keberlanjutan investasi yang dimiliki sekolah melalui
pendekatan bisnis
Unit Bisnis Sekolah di setiap sekolah yang telah mempunyai kemampuan yang cukup dalam
hal kompetensi industri dan memiliki mitra industri kemudian dapat membangun
kemitraan yang lebih permanen dengan industri sedemikian sehingga produk-produk dari
unit bisnis yang dimiliki secara langsung menjadi bagian dari jalur produksi mitra industri.
Sampai saat ini, kegiatan unit bisnis tersebut telah mulai dirintis di berbagai SMK diseluruh
Indonesia dalam 2 (dua) lini yaitu :

1. Lini Produksi Manufaktur dalam beberapa jenis kegiatan bisnis sepet i:


produksi mesin perkakas
perakitan PC dan Notebook
perakitan sepeda motor
perakitan mobil
perakitan alat pertanian
2. Lini Layanan Perdagangan dan jasa dalam beberapa jenis kegiatan bisnis seperti :
layanan perdagangan
produk pangan
jasa perhotelan
jasa perawatan kecantikan

25 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

jasa seni
jasa konstruksi
jasa repair &maintenance
Dalam program mengembangkan Unit Bisnis Sekolah melalui program SBP SMK-SBI Invest
ini perlu dilakukan langkah-langkah rencana bisnis (business plan) yang professional dengan
bantuan ahli mengingat adanya aspek resiko bisnis. Beberapa pendekatan yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan rencana bisnis tersebut antara lain :

1. Akurasi dalam melakukan analisa peluang dan pasar, modal awal (initial capital)
dalam aspek investasi dan kompetensi SDM yang diperlukan
2. Komprehensif dalam melakukan program persiapan seperti misalnya program
pelatihan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi industri sesuai dengan
standar yang dibutuhkan
3. Efisien dalam merencanakan proses produksi termasuk dalam pemilihan teknologi
dan desain produk
4. Seksama dalam mempertimbangkan aspek-aspek hukum korporasi (corporate law)
dan bisnis (business law) yang berlaku
5. Kemampuan yang baik dalam menyusun tim manajemen yang kredibel dan
kompeten
Teaching Factory sesuai dengan referensi (Industri Berbasis SMK Untuk Meningkatkan
Ekonomi Daerah, DPSMK-DJMPDM, Diknas) dimaksudkan menjadikan sekolah sebagai unit
integrator bisnis dan produksi. Dalam hal ini sekolah menjalin jaringan dengan sekolah
(SMK) lain sebagai pemasok komponen-komponen produk yang hendak diproduksi.
Teaching Factory diharapkan dibangun oleh sekolah yang telah berpengalaman dan
mempunyai kemampuan cukup untuk melaksanakan proses produksi lengkap dari tahap
desain, proses produksi dan pemasaran serta mampu menjamin kegiatan bisnis secara
keberlanjutan.

Unit Bisnis
SMK-A

26 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


Teaching Factory
Unit
Unit Bisnis
Bisnis SMK-D
SMK-B
SMK-C (Integrator)
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Pasar

Gambar 3. Pola Teaching Factory

Dalam sebuah Teaching Factory diharapkan kegiatan pembelajaran terintegrasi dengan


pelaksanaan seluruh kegiatan bisnis dari tahap desain, proses produksi sampai pada
pemasaran. Oleh karena itu penyesuaian kurikulum dan palaksanaannya membutuhkan
pendekatan dan penyesuaian dengan kegiatan bisnis yang dilakukan.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam mengmbangkan Teaching


Factory sama dengan pengembangan Unit Bisnis akan tetapi dalam skala yang lebih besar
dan lengkap terutama dalam penyediaan modal, investasi, SDM, kompetensi dan
manajemen.

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan fokus program ini maka beberapa implikasi
terhadap kondisi sekolah adalah sebagai berikut :

a) Peningkatan jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan


b) Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa
c) Peningkatan jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok
kewirausahaan siswa
d) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kewirausahaan
e) Peningkatan jumlah sisa hasil usaha (revenue) setiap kelompok kewirausahaan siswa
f) Jumlah dan jenis Unit Binis Sekolah
g) Peningkatan jumlah guru dengan sertifikasi kompetensi industri

27 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

h) Pengembangan Teaching Factory

Berdasarkan uraian tentang maksud dan tujuan dari ke-4 fokus pengembangan tersebut maka
sekolah diharuskan menyusun program pengembangan tersebut masing-masing dalam format
lembar kerja (Work Sheet) WS-1.1, WS-1.2, WS-1.3 dan WS-1.4 yang diberikan pada bagian
berikut (lihat format WS-1).

BAB-III : RENCANA ANGGARAN

Rencana anggaran pokok diuraikan dalam format WS-2 : SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN.
Akan tetapi anggaran yang lebih rinci untuk tahun-1 sampai dengan tahun-5 harus pula
disertakan dan disesuaikan dengan anggaran yang dicantumkan dalam format WS-2. Rencana
anggaran yang lengkap ini sangat diperlukan oleh pihak DPSMK, ADB dan juga sekolah untuk
melakukan pengendalian disbursement tahunan secara akurat. Oleh karena itu format WS-2
harus dilengkapi dengan format-format WS-2.1, WS-2.2, WS-2.3, WS-2.4 dan WS-2.5 (lihat
keterangan dalam format WS-2).

Rencana anggaran dan pelaksanaan pekerjaan yang lebih rinci untuk pelaksanaan
pembangunan sipil (swadaya) harus disusun sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
DPSMK. Dalam hal ini rencana anggaran tersebut tidak perlu disertakan didalam SBP SBP ini.

28 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS-1 : Deskripsi Program Untuk Maing-masing Fokus Pengembangan


(WS-1.1, WS-1.2, WS-1.3, WS-1.4 masing-masing untuk Fokus Pengembangan 1, 2, 3 dan 4)

JUDUL PROGRAM :
(Tuliskan Judul Fokus Pengembangan yang sesuai : Fokus Pengembangan 1, 2, 3, atau 4)

LATAR BELAKANG :
Bagian ini menjelaskan pentingnya fokus pengembangan ini ditinjau dari kondisi SMK di
Indonesia saat ini dalam konteks peningkatan mutu SMK menuju SMK-BI. Latar belakang
program pengembangan disesuaikan pula dengan hasil analisis lingkungan eksternal yang

29 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

dilakukan pada bagian evaluasi diri

RASIONAL :
Bagian ini menjelaskan keterkaitan perlunya melakukan peningkatan mutu aspek
pengembangan yang terkait dengan sasaran SMK BI berdasarkan dan hasil-hasil evaluasi diri
(analisis lingkungan internal). Penjelasan hendaknya mencakup keterkaitan antara sasaran
pengembangan yang hendak dicapai melalui program ini dalam 5 tahun mendatang dengan
sasaran SMK BI untuk aspek yang sama.

MEKANISME DAN RANCANGAN


Bagian ini menjelaskan langkah-langkah sistematis dan bertahap yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran. Langkah-langkah tersebut kemudian dapat digunakan sebagai sub-
pengembangan (tahapan pengembangan) yang akan dilaksanakan secara berturutan
sedemikian sehingga dalam kurun waktu 5 tahun mendatang pencapaian setiap sub-
pengembangan menghasilkan pencapaian sasaran fokus pengembangan yang terkait secara
keseluruhan

SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN (Gunakan format WS-2)


Sumber daya yang dibutuhkan adalah besarnya biaya yang dibutuhkan melaksanakan setiap
sub-pengembangan untuk masing-masing komponen biaya seperti misalnya : civil work (CW),
equipment (EQ), teaching and learning materials (TLM), human resource development (HRD),
entrepreneurship nehnacement (EE), assessment and curriculum (AAC). Sangat dianjurkan
disusun dalam bentuk tabel yang telah disetakan dalam dokumen ini.

INDIKATOR KINERJA : (Gunakan format WS-4)


Pilih indikator kinerja dari Tabel Indikator Kinerja(kunci maupun Tambahan) yang
berhubungan dengan fokus pengembangan ini.

30 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

KEBERLANJUTAN :
Bagian ini menjelaskan bagaimana upaya sekolah untuk menjaga keberlanjutan fokus
pengembangan ini setelah 5 tahun mendatang. Dalam hal ini termasuk strategi perolehan
biaya yang mungkin dibutuhkan. Penjelasan ini merefleksikan kemampuan sekolah menjaga
adanya peningkatan yang berkelanjutan dari aspek-aspek yang berhubungan dengan fokus
pengembangan ini.

PENANGGUNG JAWAB PROGRAM :


Satu atau dua orang guru dapat ditugaskan sebagai penanggung jawab program
pengembangan ini dengan tugas memantau pelaksanaan, menganalisa hasil-hasil yang
dicapai secara bertahap sesuai jadwal program, melakukan penyesuaian jika dianggap perlu
serta membuat laporan secara periodik.

31 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS-2 : SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN (2009 2013)

KOMPONEN BIAYA BIAYA TOTAL


FOKUS PENGEMBANGAN
CW EQ TLM HRD PWI EE AAC ADB LAIN
Penajaman Manajemen Sekolah
1.
Menggunakan Pendekatan Bisnis
1.1 Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana
. Manajemen Sekolah Berbasis SBI

Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis


1.2.
Perencanaan Bisnis (SBP)

Pengembangan sistem manajemen sekolah berbasis


1.3.
IT

1.4. Sertifikasi ISO 9001:2000

SUB-TOTAL 1

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran


2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

2.2. Peningkatan mutu hasil pembelajaran

Pemanfaatan IT dalam pengembangan bahan


2.3.
ajar/modul

Peningkatan pembelajaran akademik adaptif dan


2.4.
produktif.

SUB-TOTAL 2

32 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

KOMPONEN BIAYA BIAYA TOTAL


FOKUS PENGEMBANGAN
CW EQ TLM HRD PWI EE AAC ADB LAIN
3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri
3.1 Meningkatkan kemitraan antara SMK dan industri
. dalam bidang akademik.

3.2. Pengembangan Diklat untuk pekerja industri

Pengembangan standar dan platform internasional di


3.3.
industri lokal.

Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama


3.4.
Industri Lokal/Asosiasi Profesi

SUB-TOTAL 3

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan


4.1. . Pengembangan kelompok kewirausahaan siswa

Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi


4.2.
program kewirausahaan siswa

4.3. Peningkatan unit produksi

SUB-TOTAL 4

BIAYA TOTAL

KETERANGAN FORMAT WS-2


a) CW = Civil Work; EQ = Equipment; TLM = Teaching and Learning Materials; HRD = Human Resource Development; PWI = Partnership With Industry; EE
= Entrepreneuship Enhancement; AAC = Assessment And Curriculum
b) ADB = Sumber biaya yang berasal dari ADB Invest; LAIN = Sumber biaya lain yang diperoleh misalnya Pemda atau atau yang lain.
c) Biaya dituliskan dalam jutaan rupiah.
d) WS-2.1, WS-2.2, WS-2.3, WS-2.4, WS-2.5 harus disusun dengan format yang sama masing-masing untuk anggaran tahun ke-1, ke-2, ke-3, ke-4 dan ke-5
untuk setiap Fokus Pengembangan

33 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS 3 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN


WS-3.1 : Jadwal Pelaksanaan Fokus Pengembangan - 1
Pelaksanaan
FOKUS PENGEMBANGAN
2009 2010 2011 2012 2013

1. Penajaman Manajemen Sekolah Menggunakan Pendekatan Bisnis

1.1. Peningkatan Mutu Perencanaan dan Pelaksana Manajemen Sekolah Berbasis SBI

a. Pelatihan Kepala dan Wakil Kepala Sekolah untuk memimpin institusi yang besar dan kompleks

Pelatihan tenaga kependidikan bersertifikasi dalam bidang administrasi dan keuangan, perpustakaan,
b.
teknisi/laboran

1.2. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis Perencanaan Bisnis (SBP)


a. Technical Assistant pengembangan SBP di sekolah aliansi.

b. Pelatihan pengembangan SBP kepada institusi atau perusahaan terpilih.

c. Pengembangan dan penyusunan SBP di sekolah aliansi

1.3. Pengembangan Sistem Manajemen Sekolah Berbasis IT


a. Technical Assistant pengembangan Manajemen Akademik Berbasis IT.

b. Pengembangan Basis Data Akademik dan Web Site Sekolah

c. Pengembangan EMIS, FMIS dan BKK

d. Pengembangan Sistem Manajemen Keilmuan (Knowledge Management System = KMS)

1.4 Sertifikasi ISO 9001:2000


a. Technical Assistant ISO 9001 : 2000

b. Penyusunan dan pengusulan ISO 9001 : 2000

WS 3 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN


34 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS-3.2 : Jadwal Pelaksanaan Fokus Pengembangan - 2


Pelaksanaan
FOKUS PENGEMBANGAN
2009 2010 2011 2012 2013

2. Peningkatan Mutu Pembelajaran

2.1. Peningkatan Fasilitas Pembelajaran

a. Technical Assistant bidang pengembangan fasilitas akademik

b. Penyusunan rancangan detail pekerjaan sipil (bangunan) dan pengembangan sarana laboratorium.

c. Pengadaan peralatan dan pekerjaan sipil (bangunan).

2.2. Peningkatan Mutu Hasil Pembelajaran

a. Pengembangan metodologi pembelajaran baru yang sesuai untuk institusi yang besar.

b. Pengembangan metodologi pembelajaran berbasis e-learning.

2.3. Pemanfaatan IT Dalam Pengembangan Bahan Ajar/Modul

a. Technical Assistant bidang pengembangan bahan ajar berbasis IT

b. Pengembangan EMIS

c. Pengembangan bahan ajar/modul berbasis IT.

d. Pelatihan pemanfaatan bahan ajar/modul berbasis IT

e. Pengembangan e-library

f. Pengembangan dry-lab

2.4 Peningkatan Pembelajaran Akademik Adaptif dan Produktif.

a. Pengkajian dan pengembangan kurikulum untuk peningkatan penguasaan matematika dan IPA.

b. Peningkatan mutu guru dalam bidang matematika dan IPA

WS 3 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN

35 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS-3.3 : Jadwal Pelaksanaan Fokus Pengembangan - 3


Pelaksanaan
FOKUS PENGEMBANGAN
2009 2010 2011 2012 2013

3. Penguatan Hubungan Sekolah dan Industri

3.1. Meningkatkan Kemitraan Antara SMK dan Industri Dalam Bidang Akademik.

a. Technical Assistant bidang kerjasama sekolah dan industri dalam bidang akademik

b. Lokakarya Peningkatan Kerjasama Sekolah dan Industri dalam bidang akademik

c. Pengembangan program dan pelaksanaan kerjasama dengan industri dalam bidang akademik

3.2. Pengembangan Diklat Untuk Pekerja Industri

a. Lokakarya pengembangan diklat jangka pendek sesuai kebutuhan industri setempat

b. Pengembangan program dan pelaksanaan Diklat.

3.3. Pengembangan Standar dan Platform Internasional di Industri Lokal.

a. Technical Assistant bidang pengembangan platform Internasional

b. Lokakarya standar dan Pengembangan Platform Internasional

c. Pemanfaatan standar dan platform internasional di industri

3.4 Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Bersama Industri Lokal/Asosiasi Profesi

a. Technical Assistant bidang Uji Kompetensi Industri

b. Pengembangan sistem dan unit pelaksana Uji Kompetensi

c. Pelaksanaan Uji Kompetensi secara berkala

WS 3 : JADWAL PELAKSANAAN MASING-MASING FOKUS PENGEMBANGAN

36 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

WS-3.4 : Jadwal Pelaksanaan Fokus Pengembangan - 4


Pelaksanaan
FOKUS PENGEMBANGAN
2009 2010 2011 2012 2013

4. Peningkatan Fokus Kewirausahaan

4.1. Pengembangan Kelompok Kewirausahaan Siswa

a. Technical Assistant bidang pengembangan wirausaha

b. Lokakarya dan penyusunan program Kewirausahaan Siswa SMK.

c. Pembentukan kelompok kewirausahaan siswa dan penyusunan jadwal pelaksanaan.

4.2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Kewirausahaan Siswa

a. Pengembangan Mata Pelajaran Kewirausahaan

b. Peningkatan keterampilan kewirausahaan bagi tenaga pendidik

c. Pengembangan unit konsultasi kewirausahaan

d. Pengembangan Basis Data Kewirausahaan Berbasis ICT

4.3. Peningkatan Unit Produksi

a. Pengembangan web-site unit produksi

b. Peningkatan kerjasama dengan industri dan kelompok wirausaha masyarakat

WS 4 : INDIKATOR KINERJA
37 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP
School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

1. Diperlukan untuk mengukur secara kuantitatif pencapaian masing-masing Fokus Pengembangan melalui implikasi-implikasi
yang dihasilkan oleh program pengembangan tersebut. Indikator Kinerja dibagi dalam 2 kelompok yaitu INDIKATOR KINERJA
KUNCI dan INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN.
2. INDIKATOR KINERJA KUNCI (WS-4.1) adalah indikator yang harus dipenuhi oleh setiap SMK yang tergabung didalam Program
ADB Invest dengan capaian akhir sesuai dengan kesepakatan dengan DPSMK melalui Tim Pendamping.
3. INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN (WS-4.2) adalah indikator kinerja yang disarankan untuk dipenuhi oleh setiap SMK yang
tergabung didalam Program ADB Invest dan boleh ditambahkan bila dianggap perlu.
4. Masing-masing kelompok Indikator Kinerja diukur pada kondisi Baseline, Mid-term dan Final-term.
a. Baseline adalah kondisi awal dimulainya program (2009) yang merupakan angka rata-rata kondisi selama 2006 2008
b. Mid-term adalah kondisi setelah program berjalan 3 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai)
serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 3 tahun pelaksanaan program)
c. Final-term adalah kondisi setelah program berjalan 5 tahun (2011). Terdiri dari Target (perkiraan yang dapat dicapai)
serta Capaian (kondisi riil yang dicapai pada saat 5 tahun pelaksanaan program)
5. Semua Indikator Kinerja (Kunci dan Tambahan) harus ditetapkan bersama antara SMK dan DPSMK (Tim Pendamping) pada
saat pelaksanaan pendampingan penyusunan SBP. SMK harus melakukan perhitungan Baseline atau akumulasi kondisi SMK
selama 3 tahun sebelumnya. Jika angka Basline belum/tidak diperoleh maka dapat diisi dengan N/A

WS 4.1. : INDIKATOR KINERJA KUNCI

38 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Mid-term Final-term
Baseline (2011) (2013)
No. INDIKATOR KINERJA KUNCI
(2009)
Target Capaian Target Capaian
1. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN inti 75%
2. Meningkatnya % lulusan dengan nilai rata-rata 8 untuk mata UN keterampilan 80%
3. Meningkatnya % lulusan yang diterima bekerja di luar negeri atau multi nasional, 10%
4. Meningkatnya % lulusan memiliki TOEIC 400 80%
5. Meningkatnya % pendidik memiliki TOEIC 500 60%
Meningkatnya % pendidik memiiki ijazah S2/S3 dari PT yang PSnya terakreditasi A oleh
6. 30%
BAN-PT
Meningkatnya % kelompok Mata Pelajaran Sains, Matematika dan Inti Kejuruan
7. 60%
menggunakan Bahasa Inggris
8. Meningkatnya % PK yang memperoleh akreditasi A dari BAN-SM 60%
9. Diperolehnya ISO 9000-2008 dicapai
Meningkatnya jumlah penghargaan/juara dalam lomba kompetensi dan kreativitas di
10. 4
tingkat nasional dan internasional
11. Meningkatnya rata-rata gaji pertama bagi lulusan yang langsung bekerja Rp. 5jt
Menurunnya rata-rata waktu tunggu memperoleh pekerjaan pertama bagi lulusan yang
12. 3 bln
langsung bekerja
13. Meningkatnya % lulusan yang diterima di universitas ternama 75%
Meningkatnya jumlah industri yang bekerjasama untuk melaksanakan uji komptensi
14. 2
industri
15. Peningkatan jumlah kelompok kewirausahaan siswa 5

WS 4.2. : INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN

39 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Mid-term Final-term
No Baseline (2011) (2013)
INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN
. (2009)
Target Capaian Target Capaian

1. FMIS dan EMIS dimiliki dan berfungsi

2. Diperolehnya ISO 9001-2008

3. Memperoleh akreditasi dari institusi yang diakui di negara OECD/negara maju.

4. Memiliki partner industri untuk kerjasama akademik

5. Meningkatnya jumlah mitra industri local menggunakan Platform Internasional

6. Menurunnya waktu yang dibutuhkan untuk menyusun dokumen perencanaan anggaran

7. Meningkatnya jumlah SDM pemegang sertifikat uji kompetensi industri

8. Meningkatnya nilai rata-rata kelas semua mata pelajaran

9. Meningkatnya nilai rata-rata UN lulusan untuk mata ujian inti

10. Meningkatnya jumlah siswa yang terlibat didalam kelompok kewirausahaan

11. Meningkatnya jumlah kelompok kewirausahaan siswa

Meningkatnya jumlah industri atau perusahaan yang bermitra dengan kelompok


12.
kewirausahaan siswa

13. Meningkatnya jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh kelompok kewirausahaan siswa

14. Meningkatnya jumlah tenaga kependidikan bersertifikat sesuai dengan bidang kerjanya

WS 4.2. : INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN (lanjutan)

40 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


School Business Plan SMK SBI Invest 2009 2013 2009

Mid-term Final-term
No Baseline (2011) (2013)
INDIKATOR KINERJA TAMBAHAN
. (2009)
Target Capaian Target Capaian

15. Meningkatnya jumlah ruang kelas dilengkapi sarana berbasis TIK

16. Dimilikinya sarana Standard Training Workshop

17. Dimilikinya sarana Standard Adnaved Training

18. Dimilikinya sarana Laboratorium Bahasa Asing

19. Dimilikinya sarana Tempat Uji Kompetensi (TUK) Internasional

20. Dimilikinya sarana Teaching Factory

21. Dimilikinya sarana Self Access Study

41 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP


42 KERANGKA KERJA PENYUSUNAN SBP

Anda mungkin juga menyukai