Laporan PDCA Nilai Kritis PDF
Laporan PDCA Nilai Kritis PDF
BAB I
PENDAHULUAN
NUMERATOR 1052 1136 1011 842 680 706 388 680 706 1501 1186 1501
DENOMINATOR 1203 1274 1131 1225 834 917 489 658 872 1809 1482 1789
TARGET 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
HASIL 87 89 89 72 81 77 79 78 81 83 80 82
CATATAN
Keterangan:
Numerator : Pelaporan nilai kritis < 30 menit
Denominator : Jumlah seluruh pelaporan nilai kritis
Selama tahun 2015 terjadi 11.389 pelaporan nilai kritis < 30 menit
dari total 13.683 pelaporan nilai kritis selama satu tahun. Berdasarkan
data tersebut pelaporan nilai kritis < 30 menit rata-rata 82% perbulan.
Dari data tersebut terjadi penurunan pelaporan pada bulan April yaitu
hanya 72%. Adapun penyebab dari penurunan pelaporan nilai kritis
< 30 menit yaitu disebabkan karena pelaporan nilai kritis masih
dilakukan secara manual yaitu dengan pemilahan hasil kritis secara
manual kemudian dilakukan autorisasi oleh dokter atau analis
laboratorium secara manual juga.
2.3 C (CLARIFY)
Yang dimaksud dengan pelaporan nilai kritis adalah hasil
pemeriksaan laboratorium pada beberapa parameter yang harus
dilaporkan oleh Laboratorium kepada dokter pengirim pemeriksaan atau
Residen melalui perawat ruangan agar dapat diambil tindakan segera
untuk mengatasi keadaan atau penyakitnya dalam waktu < 30 menit.
Pencapaian nilai kritis laboratorium adalah persentase jumlah pelaporan
nilai kritis < 30 menit per total seluruh nilai kritis yang dilaporkan dikalikan
seratus persen. Target pelaporan nilai kritis Laboratorium RSUP Sanglah
adalah 100%.
Pelaporan nilai kritis laboratorium dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu sumber daya manusia dan Laboratorium Information System
( LIS ). Upaya mempercepat pelaporan nilai kritis telah dilakukan dengan
melakukan pemilahan hasil secara manual dan memberikan kepada
dokter atau analis laboratorium agar nilai kritis tersebut dilaporkan < 30
menit kepada dokter DPJP melalui perawat ruangan. Pemberian edukasi
tentang pentingnya pelaporan nilai kritis laboratorium dilakukan kepada
2.4 U (UNDERSTAND)
2.4.1 Inventarisasi Penyebab Berdasarkan Brainstorming
Tabel 3. Inventaris penyebab berdasarkan brainstorming
No Penyebab
1. Sistem dan sarana penunjang pelaporan nilai kritis belum
maksimal
2. Belum tersedia sistem pelaporan yang dapat dilihat disetiap
ruang perawatan pasien
2.4.5 Faktor Penyebab Dominan Berdasarkan Analisis Tulang Ikan dan RCF
1. Belum tersedia sistem pelaporan nilai kritis yang dapat dilihat di ruang
perawatan pasien
2. Sistem LIS belum optimal dan perlu perbaikan untuk mempercepat
pelaporan nilai kritis
3. Belum tersedia tanda khusus secara sistem di setiap ruang perawatan
pasien
2.5 S(SELECT)
Berdasarkan faktor dominan di atas, kami memilih beberapa diantaranya
untuk dilakukan perbaikan seperti:
1. Melakukan koordinasi dengan bagian IT Rumah Sakit agar tersedia
sistem pelaporan yang dapat dilihat di ruang perawatan pasien
2. Melakukan perubahan secara sistem melalui LIS terkait autorisasi hasil
secara sistem dan tanda warna pada hasil nilai kritis baik pada layar
monitor maupun lembar hasil pemeriksaan
2.6 P(PLAN)
2.8 C(CHECK)
1. Setelah dilakukan perbaikan, sudah dapat dilakukan autorisasi hasil
secara sistem dan terjadi perubahan tanda warna pink pada layar
monitor maupun lembar hasil pemeriksaan sejak bulan April 2016.
2. Semua ruang perawatan sudah dapat melihat nilai kritis secara
langsung pada sistem IT Rumah Sakit sejak bulan Juni 2016.
3. Semua ruang perawatan pasien sudah tampak tanda khusus hasil
kritis laboratorium pada monitor komputer sejak bulan Juli 2016.
Pelaporan Nilai Kritis bulan Januari sampai Juli tahun 2016 sebelum dan
setelah upaya perbaikan dilakukan pada sistem autorisasi hasil laboratorium dan
tampilnya notifikasi nilai kritis di komputer ruang perawatan. Autorisasi hasil
laboratorium secara sistem dimulai pada bulan April 2016 sedangkan notifikasi
nilai kritis yang tampak di komputer ruang perawatan dimulai pada bulan Juli
2016. Dibawah ini grafik pelaporan nilai kritis laboratorium periode bulan Januari
sampai bulan Juli 2016:
Pencapaian hasil pelaporan dari bulan Januari sampai bulan Juli menunjukkan
adanya peningkatan, akan tetapi hasil capaian keseluruhan belum mencapai
target 100 %. Upaya perbaikan dilakukan pada bulan Januari-Maret 2016 hasil
dari perbaikannya dipantau pada bulan berikutnya yaitu pada bulan April, Mei ,
Juni dan Juli hasil capaiannya menunjukkan mendekati target yang ditentukan.
Jika dibandingkan dengan
rerata maka hasil setelah upaya perbaikan dari bulan april sampai Juli
menunjukkan diatas rata-rata (85,86%). Akan tetapi hasil capaian keseluruhan
dari bulan Januari sampai Juli datanya masih dalam garis kendali.
Pelaporan nilai kritis bulan Juli menunjukkan intalasi PJT ( Penyakit Jantung
Terpadu ) adalah instalasi yang capaian pelaporan nilai kritis tertinggi ( 97,17 % )
. Dari data tersebut menunjukkan rata rata ( 92 % ) dari sembilan instalasi
telah melakukan pelaporan nilai kritis mendekati nilai target.
2.9 A(ACTION)
Berdasarkan hal tersebut, kami akan melakukan evaluasi terhadap
perbaikan yang telah dilakukan untuk meningkatkan tercapainya waktu pelaporan
hasil kritis sesuai target yang telah ditentukan
Autorisasi secara sistem dan tampilan hasil kritis pada layar monitor Laboratorium
Patologi Klinik dimana tampak tanda warna pink pada hasil kritis
Tampilan hasil dengan nilai kritis pada monitor komputer di ruang perawatan
Tampilan hasil kritis pada monitor komputer di ruang perawatan yang harus
dilaporkan oleh perawat kepada DPJP atau residen setelah notifikasi dibuka
Tampilan hasil kritis pada hard copy hasil laboratorium dengan stempel critical
value reported secara sistem