PEDOMAN
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 2
B. Tujuan............................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup Pelayanan............................................................... 3
D. Batasan Operasional ........................................................................ 3
E. Landasan Hukum ............................................................................. 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Sualifikasi Sumber Daya Manusia .................................................. 7
B. Distribusi Ketenagaan ..................................................................... 7
C. Pengaturan Jaga................................................................................ 8
D. Pengembangan Staff......................................................................... 8
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Sanitasi...................................................................... 9
B. Standar Fasilitas Peralatan .............................................................. 10
BAB IV TATA LAKSANA
A. Pengelolaan Ruang dan Bangunan .............................................. 11
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan .................................................... 17
C. Pengelolaan Air ............................................................................ 23
D. Pengelolaan Sampah ..................................................................... 27
E. Alur Pengelolaan Sampah ............................................................. 28
F. Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu lainnya 34
G. Tata Laksana Pelayanan Kesehatan Lingkungan ......................... 37
BAB V LOGISTIK......................................................................................... 52
BAB VI KESELAMATAN PASIEN.............................................................. 53
BAB VII KESELAMATAN KERJA............................................................. 54
BAB IX PENGENDALIAN MUTU ............................................................. 56
BAB X PENUTUP.......................................................................................... 60
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan umum, tempat kumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi penularan penyakit serta
memungkinkan terjadi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efiensi dan
produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.
Kegiatan rumah sakit mempunyai potensi menghasilkan berbagai jenis limbah
yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan hidup. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah. Untuk menghindari resiko dan
gangguan kesehatan maka perlu dilakukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan
rumah sakit yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Di antara upaya kesehatan, masalah kesehatan lingkungan di rumah sakit
merupakan suatu masalah yang juga penting untuk diketahui. Upaya penyehatan
lingkungan mencakup program penyehatan lingkungan kerja, penyehatan makanan
dan minuman, penyehatan air, penyehatan tempat pencucian linen/laundry,
penanganan sampah dan limbah, pengendalian serangga dan tikus,
sterilisasi/desinfeksi, perlindungan radiasi, dan penyuluhan kesehatan lingkungan.
Oleh karena itu hendaknya semua bagian menerapkan higiene sanitasi serta budaya
aman dan sehat dalam bekerja.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengurangi resiko terjadinya penyebaran penyakit menular dan
menciptakan rumah sakit dalam kondisi bersih, sehat dan nyaman bagi pasien,
pengunjung, maupun petugas di lingkungan rumah sakit dengan mutu
pelayanan yang handal.
2. Tujuan Khusus
a. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan lingkungan RS
b. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan makanan dan minuman
c. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan air
d. Memonitoring dan mengevaluasi Penanganan sampah dan limbah
e. Memonitoring dan mengevaluasi Pengendalian serangga dan tikus
C. Batasan Operasional
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Pengertian :
a. Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit dan
halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan fisik dan
kelengkapannya) yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan
kegiatan rumah sakit.
b. Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu keadaan atau
kondisi ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan risiko
minimal untuk terjadinya infeksi silang, dan masalah kesehatan dan
keselamatan kerja
2. Penyehatan makanan dan minuman
a. Makanan dan minuman di rumah sakit adalah semua makanan dan
minuman yang disajikan dan dapur rumah sakit untuk pasien dan
karyawan; makanan dan minuman yang dijual didalam lingkungan rumah
sakit atau dibawa dari luar rumah sakit.
b. Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan individu. Misalnya, mencuci tangan, mencuci piring,
membuang bagian makanan yang rusak.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
3. Penyehatan air
a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
b. Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah sakit berasal
dari Perusahaan Air Minum, air yang didistribusikan melalui tangki air,
air kemasan dan harus memenuhi syarat kualitas air minum.
PEDOMAN
D. Landasan Hukum
1. UU RI No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
2. Permenkes No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air
3. Permenkes RI No. 472/Menkes/Per/V/1996 Tentang Pengamanan Bahan
Bebahaya bagi Kesehatan
4. Permenkes No. 492/Menkes/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum.
5. Kepmenkes No.1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
6. Lampiran SK Direktur RS. Graha Husada Bandar Lampung No. 005.1/SK-
RSGH/1/2017
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
PEDOMAN
3 Koordinator
SMA 1
Loundry
4 Pelaksana
SMA 30
Kebersihan
5 Pelaksana Loundry SMA 10
Distribusi Ketenagaan
Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah
Dinas Pagi
(Pukul 08.00-16.00) Ka. Inst Sanitasi 1 Orang
Koordinator Kebersihan 1 Orang
Koordinator Loundry 1 Orang
(Pukul 06.00-13.00) Petugas Kebersihan 20 Orang
(Pukul 07.00-14.00) Petugas Loundry 8 Orang
Dinas Sore
(Pukul 13.00-20.00) Petugas Kebersihan 7 Orang
(Pukul 14.00-21.00) Petugas Loundry 2 Orang
Dinas Malam
(Pukul 20.00-06.00) Petugas Kebersihan 2 Orang
B. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga petugas Sanitasi
Ka. Sanitasi Hari Senin - Sabtu
Koordinator Kebersihan Hari Senin Sabtu
Koordinator Loundry Hari Senin Sabtu
Pelaksana Kebersihan Hari Senin Minggu (tentatif)
Pelaksana Loundry Hari Senin Minggu (tentatif)
C. Pengembangan Staff
1. Pelatihan Internal
Pelatihan yang diadakan di dalam lingkungan rumah sakit , mengikuti sub
bagian Diklat rumah sakit
2. Pelatihan Eksternal
Pelatihan yang diadakan di luar lingkungan rumah sakit , sesuai dengan
program tahunan yang telah diajukan.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
BAB III
STANDAR FASILITAS
PEDOMAN
No FASILITAS JUMLAH
1 Komputer 3 buah
2 Meja 3 buah
3 Kursi 4 buah
4 AC 1 buah
NO PERALATAN JUMLAH
1 Troli sampah 8
2 Vacum cleaner 1
3 Sliper Window 8
4 Loby duster + kain pengganti 20
5 Ember pel (merah) 24
6 Ember pel (Biru) 24
7 Skrap Lantai 12
8 Sikat plastik panjang 12
9 Sikat plastik pendek 12
10 Sikat WC ( kolokan wc ) 12
11 Sapu lawa lawa 12
12 Sapu lidi 15
13 Tang 1
14 Gunting taman 3
15 Gerobak 1
16 Selang air 5
17 Lux Meter 1
18 Termohygrometer 1
19 pH & Suhu Meter 1
20 Sound Level Meter 1
BAB IV
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
d. Pembersihan ruangan
Untuk pembersihan ruangan di rumah sakit dapat dibedakan menjadi 5
yaitu :
1) Pembersihan ruang perawatan / ruang rawat inap
Pembersihan ruang perawatan / rawat inap dilakukan dengan
memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a) Pembersihan ruangan minimal
dilakukan pagi dan sore hari
b) Pembersihan lantai di ruang perawatan
pasien dilakukan setelah pembenahan / merapikan tempat tidur
pasien, jam makan , jam kunjungan dokter, kunjungan keluarga
dan sewaktu waktu bila diperlukan
c) Cara cara pembersihan yang dapat
menebarkan debu harus dihindari
d) Harus menggunakan cara pembersihan
dengan perlengkapan pembersih (pel) yang memenuhi
persyaratan dan antiseptic / desinfektan
e) Pada masing masing ruang disediakan
pelengkapan pel tersendiri
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
tetanus
16. Ruang luka bakar 100- 200
4. Pemeriksaan Kebisingan
a. Pengaturan dan tata letak ruangan harus harus sedemikian rupa sehingga
kamar dan ruangan yang memerlukan suasana tenang terhindar dari
kebisingan
b. Pemantauan kebisingan dilakukan minimal setahun 2 kali dengan
bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan setempat.
PEDOMAN
PEDOMAN
b. Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat dan mudah dibersihkan.
c. Pencucian menggunakan bahan pembersih atau sabun cuci cair.
2. Penjamah Makanan
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204
/MENKES/ SK/ X/ 2004, dari segi kesehatan penjamah makanan yaitu dalam
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
PEDOMAN
Bahan makanan baku yang datang dari agen disimpan sesuai dengan jenis
bahan baku makanan. Sebelum bahan baku disimpan perlu dikontrol suhu,
kualitas bahan, kadaluarsa bahan, pemeriksaan kualitas dan kebersihan tempat
penyimpanan, kelembaban makanan, pemeriksaan alat penyimpanan bahan
makanan, serta pengawasan prosedur penyimpanan bahan makanan. Bila bahan
makanan kering bisa langsung dimasukkan ke dalam gudang khusus untuk
penyimpanan bahan makanan kering.
Bahan makanan kering :
a. Semua gudang bahan makanan hendaknya berada di bagian yang tinggi.
b. Tidak ada drainase di sekitar gudang makanan.
c. Semua bahan makanan disimpan pada rak-rak dengan ketinggian rak
terbawah 15 cm 25 cm.
d. Suhu gudang bahan makanan kering dan kaleng dijaga kurang dari 22oC.
e. Gudang harus dibuat anti tikus dan serangga.
f. Penempatan bahan makanan harus rapi dan ditata tidak padat untuk
menjaga sirkulasi udara.
Bila bahan makanan basah atau lunak bisa disimpan ke dalam freezer atau
almari pendingin dengan suhu penyimpanan menurut jenis makanannya yang
tercantum pada tabel :
Digunakan untuk
Jenis Bahan Makanan
3 hr atau kurang 1 mg atau kurang 1 mg atau lebih
Telur, susu dan olahannya 5oC 7oC -5oC 0oC < -5oC
Cara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding atau
langit-langit dengan ketentuan sebagai berikkut :
a. Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm
b. Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm
c. Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
6. Pengangkutan Makanan
Makanan yang telah siap santap perlu diperhatikan dalam cara
pengangkutannya, yaitu :
a. Makanan diangkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup dan
bersih.
b. Pengisian kereta dorong tidak sampai penuh.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
7. Penyajian Makanan
a. Cara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran dan peralatan
yang dipakai harus bersih.
b. Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan tertutup.
c. Penyajian dilakukan dengan perilaku penyaji yang sehat dan berpakaian
bersih.
d. Makanan jadi harus segera disajikan.
e. Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh disajikan kepada pasien.
Kebersihan lingkungan dapur dilakukan setiap harinya setelah
pelaksanaan pengolahan makanan baik untuk petugas dinas pagi, siang
maupun malam. Instalasi gizi juga melakukan kebersihan gudang kering dan
gudang basah seminggu sekali selama 1 bulan. Kebersihan lemari pendingin
dilakukan seluruh petugas instalasi gizi sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Sedangkan penecekan suhu atau temperatur lemari pendingin dan
pembersihan ducting exhause fan dilakukan oleh teknisi.
8. Pemeriksaan Sampel
a. Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan
mikrobiologi/bakteriologis
b. Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan fisika kimia
lengkap
c. Pengambilan sampel makanan
d. Pemeriksaan swab alat masak/makan
e. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
Jika hasil pemeriksaan kualitas makanan dan swab alat masak/makan
tidak memenuhi syarat, maka akan dilakukan penyuluhan pada petugas
penjamah makanan di gizi
C. Pengelolaan Air
1. Pengelolaan air bersih
Standart air bersih yang digunakan untuk memenuhi kegiatan pelayanan di
rumah sakit , harus memenuhi persyaratan air bersih sesuai dengan Permenkes
RI No 416 tahun 1990.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
PEDOMAN
A. FISIKA
1. - - Tidak berbau
Bau
2. mg / l 1500 -
Jumlah zat padat terlarut
3. Skala NTU 25 -
( TDS )
4. - - Tidak berasa
5. Kekeruhan 0 Suhu udara 3 C
6. Skala TCU 50
Rasa
Suhu
Warna
1. mg/L 0.001
2 mg/L 0.05
3 mg/L 1.0
B. KIMIA
4 mg/L 1.5 Merupakan
a. Kimia Anorganik
5 mg/L 0.005
batas
6 Air Raksa mg/L 500
7 mg/L 600 minimum &
Arsen
8 mg/L 0.05
maksimum
9 Besi mg/L 0.5
10 mg/L 10 khusus air
Flourida
11 mg/L 1.0
hujan pH min
12 Kadmium - 6.5 9.0
13 mg/L 0.01 5,5
Kesadahan ( CaCo3)
14 mg/L 15
15 Klorida mg/L 0.1
16 mg/L 400
Kronium, valensi 6
17 mg/L 0.05
Mangan
Nitrat, sebagai N
1 mg/L 0.0007
2 Nitrit , sebagai N mg/L 0.01
3 mg/L 0.00001
pH
4 mg/L 0.0007
Selenium
5 mg/L 0.03
Seng
6 mg/L 0.10
7 Sianida mg/L 0.03
8 mg/L 0.5
Sulfat
9 mg/L 0.01
10 Timbal mg/L 0.003
11 mg/L 0.003
PEDOMAN
C. MIKROBIOLOGIK
Koliform Tinja
Total Koliform
D. RADIOAKTIVITAS
Aktivitas Alpha (Gross
Alpha Activity )
Aktivitas Beta (Gross
Beta Activity )
Keterangan :
mg ; milligram
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
ml : milliliter
L : Liter
Bq : Bequerel
NTU : Nepnelometrik Turbidity Units
TCL : True Colour Units
Logam berat merupakan logam terlarut
D. Pengelolaan Sampah
Persyaratan umum untuk pengelolaan sampah di rumah sakit adalah :
1. Semua petugas cleaning service yang bekerja di rumah sakit harus sudah
mendapatkan pelatihan tentang manajemen sampah dan kebijakannya.
2. Semua tempat sampah baik yang medis maupun non medis harus
mempunyai persyaratan sebagai berikut :
a. bahan tidak mudah berkarat
b. kedap air
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
c. tertutup
d. mudah dibersihkan
e. mudah diangkat dan dipindahkan
3. Semua sampah non medis yang dihasilkan harus dimasukkan ke dalam
tempat sampah yang telah diberi kantong plastik warna hitam dan sampah
medis dimasukkan ke dalam tempat sampah yang telah diberi kantong
plastik kuning
4. Sedangkan untuk sampah benda tajam ditempatkan ditempat khusus
( sharp container ) yang anti bocor, tahan tusukan dan aman
5. Pemilahan / pemisahan sampah dilakukan oleh orang yang pertamakali
menghasilkan sampah
Sampah
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
Sumber limbah :
Adapun alur tersebut dapat terlihat pada gambar dibawah ini :
- ruang perawatan
- kamar bedah
- ICU
- Hemodialisa
- Laundry
- Laboratorium
- Apotik Bak
Bak
- Klinik rawat jalan pengumpul
kontrol
- IGD
- Radiologi
- perkantoran
- dll
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
IPAL
Saluran
Umum
Penangkap
Instalasi Gizi Lemak
1) Petugas operator IPAL akan mencatat debit outlet air limbah setiap
hari
2) Petugas operator IPAL akan melakukan pengukuran terhadap suhu dan
pH pada outlet air limbah setiap hari.
3) Setiap 6 bulan sekali, Kantor Lingkungan Hidup akan melakukan
sidak terhadap kualitas outlet air limbah
4) Setiap 1 bulan sekali, kualitas outlet akan dilakukan pemeriksaan di
Laboratorium Kesehatan atau Laboratorium BLH Propinsi
5) Adapun baku mutu oulet untuk limbah RS sesuai dengan KepMenLH
no. 58 /Kep.MenLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi
kegiatan rumah sakit.
PEDOMAN
- TSS 30 mg / l
- NH3 bebas 0.1 mg / l
- Phosphat ( PO 4 ) 2 mg / l
MIKROBIOLOGIS :
MPN Kuman Golongan Koli 10.000
PEDOMAN
c. Tikus
1) Melakukan penutupan saluran terbuka, lubang lubang di dinding,
plafon, pintu dan jendela.
2) Melakukan pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan.
d. Lalat
Melakukan pengelolaan sampah / limbah yang memenuhi syarat
kesehatan.
e. Binatang pengganggu lainnya
Melakukan pengelolaan makanan dan sampah yang memenuhi
persyaratan kesehatan.
4. Pengendalian yang dilakukan meliputi :
a. Pengendalian terhadap nyamuk
1) Dapat dilakukan dengan cara abatisasi atau dengan menggunakan
predator.
2) Bila diduga ada kasus demam berdarah yang tertular di rumah sakit
, maka perlu dilakukan pengasapan ( fogging ) di rumah sakit.
b. Pengendalian terhadap kecoa
1) Pembersihan telur kecoa dengan cara mekanis : membersihkan
telur yang terdapat pada celah celah dinding, lemari, peralatan
dan telur kecoa dimusnahkan dengan dibakar / dimusnahkan.
2) Pemberantasan kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimiawi,
secara fisik atau mekanik dengan cara membunuh langsung kecoa
dengan alat pemukul, menyiram tempat perindukan dengan air
panas, menutup celah celah dinding, sedangkan secara kimiawi
dengan menggunakan insektisida dengan pengasapan, bubuk ,
semprotan dan umpan.
c. Pengendalian terhadap tikus
Secara fisik dengan pemasangan perangkap, pemukulan atau sebagai
alternative terakhir dapat dilakukan secara kimia dengan menggunakan
umpan beracun.
d. Pengendalian terhadap lalat
Bila kepadatan lalat disekitar tempat sampah melebihi 2 ekor per blok
grill maka dilakukan pengendalian lalat secara fisik, biologic dan kimia.
e. Pengendalian terhadap binatang penganggu lainnya
Bila terdapat kucing dan anjing maka perlu dilakukan :
1) Penangkapan kemudian dibuang jauh dari rumah sakit.
2) Bekerjasama dengan perusahaan Pest Control.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
b. Pengaturan Pencahayaan
1) Lingkungan rumah sakit baik dalam maupun luar ruangan harus harus
mendapat cahaya dengan intensitas yang cukup berdasarkan fungsinya
2) Semua ruang yang digunakan baik untuk bekerja maupun untuk
menyimpan barang/peralatan perlu diberikan penerangan
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
6. Pengelolaan Limbah B3
a. Kepala unit/ruangan melakukan identifikasi menentukan jenis limbah yang
dikeluarkan (dengan mengacu MSDS)
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
PEDOMAN
b. Pengumpulan
1) Pemilihan antara linen infeksius dan non infeksius dan non infeksius
dimulai dari sumber dan memasukkan linen ke dalam kantong plastik
sesuai jenisnya serta diberi label.
2) Menghitung dan mencatat linen di ruangan
c. Penerimaan Pengeringan
1) Mencatat linen yang diterima dan telah terpisah antara infeksius dan
non infeksius
2) Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya
3) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin
cuci dan kebutuhan detergen dan disinfektan
4) Membersihkan linen kotor dan tinja, urin, darah, dan muntahan,
kemudian merendamnya dengan menggunakan disinfektan
5) Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya
d. Penyetrikaan
1) Petugas linen mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air
mengalir.
2) Petugas linen memilah linen bersih sesuai dengan jenis bentuk dan
fungsinya.
3) Semua linen disetrika dengan mesin roll kecuali linen yang berkancing
secara manual.
4) Petugas linen memeriksa linen bila sobek atau terkena noda lakukan
perbaikan atau spoting.
5) Petugas linen melipat linen dengan identitas diletakkan diatas.
Unit PembuatPedoman DisetujuiOleh :
Jabatan Unit Direktur
PEDOMAN
e. Penyimpanan
1) Linen harus dipisahkan sesuai dengan jenisnya
2) Linen bau yang diterima ditempatkan dilemari bagian bawah
3) Pintu lemari selalu ditutup
f. Distribusi
Distribusi dilakukan dari petugas penerima, kemudian petugas
menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan.
g. Pengangkutan
1) Kantong untuk membungkus linen bersih bedakan dengan kantong
untuk membungkus linen kotor
2) Menggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen
bersih dan linen kotor. Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan
setelah digunakan untuk mengangkut linen kotor
3) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan
bersamaan
4) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong.
h. APD
Petugas yang bekerja dalam pengelolaan laundry linen harus menggunakan
pakaian kerja khusus, alat pelindung diri dan dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala, serta dianjurkan memperoleh imunisasi
hepatitisB.
PEDOMAN
BAB V
LOGISTIK
A. Perencanaan
untuk pengajuan kebutuhan logistik ATK/ ART serta keperluan gudang teknik
selama satu tahun dibuatkan dalam satu anggaran pada satu tahun berjalan. Setiap
anggaran yang dibuat diharapkan dapat digunakan secara optimal dalam tahun
berjalan. Sistem Logistik yang digunakan mengacu pada panduan logistik yang
dibuat oleh Bagian Logistik dan Inventaris dengan mengacu pada sistem yang baku.
PEDOMAN
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
PEDOMAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
PEDOMAN
PEDOMAN
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. Kalibrasi Alat
Alat yang harus dikalibrasi meliputi : pH meter, Lux meter, Hygro meter, Sound
Level meter, dll. Alat-alat tersebut harus dikalibrasi minimal satu tahun
sekali.Kalibrasi dilakukan oleh teknisi elektromedis atau secara eksternal oleh
lembaga kalibrasi dan kartu pemeliharaan.
C. Coorective Maintenance
Bila ada alat rusak, maka unit mengajukan proses perbaikan kepada sub bagian
Pemeliharaan Sarana, dengan menggunakan form perbaikan barang. Jika alat tidak
dapat diperbaiki, maka unit mengajukan permintaan penggantian alat atau
perbaikan alat dilakukan oleh vendor. Proses ini didokumentasikan di kartu
maintenance alat
PEDOMAN
f. Service Exelent
g. Mutu
2. Pelatihan lain
a. Pelatihan Customer Service
b. Pelatihan manajemen lingkungan
c. Pelatihan Housekeeping RS
d. Pelatihan pengelolaan limbah RS
2. Pengelolaan limbah
padat Infeksius sesuai 100 %
dengan aturan
PEDOMAN
Bagian/Unit : Sanitasi
PersonaI Charge : Kepala Unit Hygiene Sanitasi dan IPCN
Kebijakan Mutu : Keamanan
Pemilahan sampah medis dan non medis harus
dilakukan di setiap ruangan oleh semua petugas yang
Rasionalisasi : mengasilkan sampah , sehingga sampah medis dan
PEDOMAN
Rencana Komunikasi ke
: Melalui rapat bulanan
Staf
PEDOMAN
BAB IX
PENUTUP