29
Oleh:
Virgian Purjayanto, Yoto, dan Basuki
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan manajemen bengkel
pemesinan di SMK PGRI 3 Kota Malang yang berbasis Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Proses peng-umpulan data menggunakan
wawancara, dokumentasi, dan observasi. Objek penelitian ini adalah bengkel pemesinan SMK
PGRI 3 Kota Malang, Kepala Bidang Pemesinan, Kepala Bengkel, Laboran, Guru Produktif
dan Siswa SMK PGRI 3 Kota Malang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan data
dilakukan dengan melakukan pengamatan ulang dan melakukan triangulasi. Hasil Penelitian
menunjukan bahwa pelaksanaan manajemen bengkel berbasis 5-S (seiri, seiton, seiso, seiketsu,
shitsuke) di bengkel pemesinan SMK PGRI 3 Malang sudah berjalan dengan baik.
Secara teknis SMK sebagai lembaga penye- merupakan saran yang memberikan ciri khu-
lenggara pendidikan, dapat diidentikkan sus pada sekolah kejuruan. Pengelolaannya
sama dengan sebuah industri. Keduanya bengkel meliputi bagaimana sistem penataan
mengha-silkan suatu produk tertentu yang dan perawatannya (maintenance) sehingga
senantiasa dijaga kualitasnya. Pengolahan bengkel dapat digunakan oleh siwa secara
bahan baku di sekolah dilakukan melalui optimal untuk meningkatkan kualitas pem-
proses belajar mengajar. Salah satu indikator belajaran.
mutu SMK juga ditentukan oleh kelengka- Tujuan dari perawatan dan penataan
pan dan kualitas laboratorium dan bengkel bengkel tersebut adalah agar dapat diguna-
pendidikan yang terstandart International kan dengan cepat, akurat, relevan, aman,
Organization for Standarization (ISO) 9001/ dan nyaman, sehingga dapat mendukung
2008. produktivitas kerja praktik, dan pembuda-
Bengkel praktek SMK unggulan di yaan kerja efektif, efisien dan produktif.
kota Malang seperti SMK PGRI 3 Malang Salah satu kelemahan SMK adalah belum
dan SMK N 6 Malang yang telah mendapat adanya sistem penataan dan perawatan yang
sertifikat ISO 9001:2008 umumnya sudah baik, di samping itu belum ada kegiatan
memiliki fasilitas praktikum yang memadai. yang secara khusus memberikan wawasan
Fasilitas ini terus ditingkatkan dari tahun ke tentang bagaimana melakukan penataan dan
tahun baik dari segi jumlah maupun jenisnya perawatan bengkel guna menunjang keberh-
untuk mendukung kegiatan praktikum siswa asilan proses belajar mengajar.
sesuai kebijakan pemerintah dalam perluas- Bengkel disebuah SMK memerlukan
an akses terhadap pendidikan di SMK. sebuah revolusi dalam manajemen bengkel
Laboratorium/ bengkel yang terdapat yang di tinjau dari 5-S ( Seiri, Seiton, Seiso,
SMK perlu dikelola dengan baik. Yoto Seiketsu, dan Shitsuke). Menurut Huda
(2014:35) menyatakan bahwa bengkel/ labo- (2007) menjelaskan dalam skripsinya me-
ratorium pada sekolah kejuruan merupakan ngenai manajemen bengkel atau laboratori-
sarana yang sangat penting, karena bengkel um semalang raya menyebutkan bahwa be-
30 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
berapa sarana perlu mendapatkan perhatian Rajin. Menurut Muchtiar (2007) penjabaran
dan pengaturan yang baik sehingga kegiatan dari konsep 5-S adalah: (1) Seiri (Pemilihan)
perektik dapat berlangsung secara optimal. Aktivitas mengatur segala sesuatu, memilah
Melihat kondisi ini Manajemen beng- sesuai dengan aturan dan prinsip tertentu
kel berbasis (5-S) yaitu (Seiri), (Seiton), atau dapat dikatakan bahwa pemilihan ada-
(Seiso), (Seiketsu), dan (Shitsuke) menawar- lah seni membuang barang. Dalam 5-S ber-
kan solusi bagi permasalahan di atas. Me- arti membedakan antara yang diperlukan de-
manajemen Suatu perusahaan atau organi- ngan yang tidak diperlukan, mengambil ke-
sasi tidak akan dapat mencapai tujuan yang putusan yang tegas dan menerapkan mana-
telah ditetapkan apabila tidak memiliki sua- jemen stratifikasi untuk membuang yang
tu sistem manajemen yang baik. Walaupun tidak diperlukan, (2) Seiton (penataan) me-
manajemen hanya merupakan alat untuk nyimpan barang di tempat yang tepat atau
mencapai tujuan tetapi harus diatur sebaik dalam tata letak yang benar dengan mem-
mungkin. Karena jika manajemen baik maka perhatikan efisiensi, kualitas dan keamanan
tujuan optimal dapat diwujudkan, pembo- serta mencari cara penyimpanan yang opti-
rosan terhindari, dan semua potensi yang mal sehingga dapat digunakan dalam keada-
dimiliki akan lebih bermanfaat. Hasibuan an mendadak karena dapat menghilangkan
(2009:1) menjelaskan bahwa manajemen proses pencarian. Penataan juga termasuk
berasal dari kata to manage yang artinya mengambil keputusan tentang berapa ba-
mengatur. Pengaturan dilakukan melalui nyak yang akan disimpan dan dimana me-
proses dan diatur berdasarkan urutan dari nyimpannya. (3) Seiso (pembersihan) seiso
fungsi-fungsi manajemen itu. berarti membuang kotoran dan benda-benda
5-S adalah sebuah cara baru dalam asing serta membersihkan segala sesuatu.
manajemen sebuah bengkel khususnya be- (4) Seiketsu (Pemantapan) pemantapan ber-
ngkel sekolah kejuruan. Konsep 5-S berasal arti terusmenerus dan secara berulangulang
dari negara Jepang dan di Indonesia dikenal memelihara pemilihan, penataan dan pem-
dengan 5-R. Prinsip 5-S merupakan huruf bersihan. Ini berarti melaksanakan aktivitas
awal dari lima kata Jepang yaitu: Seiri, Sei- 5S dengan teratur sehingga keadaan yang
ton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke, yang da- tidak normal tampak dan melatih kete-
lam perkembangannya di Indonesia dikenal rampilan untuk menciptakan dan memeli-
dengan 5-R yaiu: Ringkas, Rapi, Resik, Ra- hara kontrol visual. (5) Shitsuke (pembiasa-
wat, dan Rajin. Kata-kata tersebut mencer- an) pembiasaan adalah melakukan pekerjaan
minkan urutan penerapan dari proses trans- berulang-ulang sehingga secara alami kita
formasi 5-S (Rimawan dan Sutowo, 2012). dapat melakukan dengan benar. Jika kita
Definisi 5-S menurut Osada (1996:23- ingin melakukan pekerjaan secara efisien
29) 5-S merupakan kebulatan tekad untuk dan tanpa kesalahan maka kita harus
mengadakan penataan, pembersihan, meme- melakukan setiap hari. Pada penelitian ini
lihara kondisi yang mantap dan memelihara bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan
kebiasaan yang diperlukan untuk melaksa- manajemen bengkel pemesinan SMK PGRI
nakan pekerjaan dengan baik. Dari definisi 3 Malang di tinjau dari Seiri, Seiton, Seisi,
di atas dapat disimpulkan bahwa 5-S meru- Seiketsu, Shitsuke.
pakan suatu cara atau langkah dalam upaya
menciptakan dan menjaga mutu lingkungan METODE PENELITIAN
kerja agar terciptanya kondisi kerja yang Langkah awal yang harus dilakukan
aman dan nyaman. 5-S terdiri dari Seiru, sebelum melakukan penelitian adalah mela-
Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. kukan pengamatan. Pengamatan dilakukan
Di Indonesia 5-S diterjemahkan men- ke bengkel pemesinan SMK PGRI 3 Malang
jadi 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, yang menjadi objek penelitian. Langkah
Virgian Purjayanto, Yoto, dan Basuki, Implementasi Pelaksanaan Manajemen Bengkel ... 31
yang dilakukan untuk mengetahui perma- Jadi di bengkel pemesinan SMK PGRI
salahan yang ada di SMK PGRI 3 Malang. 3 Malang untuk barang yang tidak dapat
Langkah selanjutnya yang dilakukan dipergu-nakan lagi seperti gram dari hasil
adalah pengumpulan data dengan melaku- praktik siswa itu tidak di buang sia-sia tetapi
kan wawancara terkait dengan implementasi dijual dan uang dari hasi penjualan itu dapat
mana-jemen berbasis 5-S di bengkel peme- digunakan untuk membengun infrastuktur
sinan SMK PGRI 3 Malang. Berikut ini be- dari bengkel pemesinan itu sendiri.
berapa narasumber yang memiliki kontibusi Untuk hasil benda kerja siswa yang
penting dalam penelitian ini, diantaranya: rusak itu yang di tampung dan dipilah lagi
Bapak Avrianto Safari selaku kepala bidang ada yang di jual dan ada yang di buat kera-
pemesinan, Bapak Sigit selaku kepala beng- jinan seperti palu sehingga SMK PGRI 3
kel pemesinan, Bapak Prijo Pamuji selaku dapat menghemat. Untuk mesin-mesin yang
guru produktif, Bapak Royan Wicaksono rusak itu dan yang tidak bisa di pergunakan
selaku guru Produktif, Bapak Yanto selaku lagi itu di simpan di gudang bengkel. Proses
laboran dan Wildan dan Wahyudianto sela- seiri dapat dilihat dari hasil dokumentasi
ku murid di SMK PGRI 3 Malang. yang berupa gambar di bawah ini:
Pengumpulan data yang kedua adalah
studi dokumentasi. Setelah melakukan wa-
wancara peneliti melakukan studi dokumen-
tasi, hasil dari dokumentasi dapat memper-
kuat hasil temuan dari melakukan wawan-
cara.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melakukan re-
duksi data, display data kemudian melaku-
kan penarikan kesimpulan. Setelah menga-
nalisis data kemudian pengecekan keabsa- Gambar 1 Pelaksanaan Seiri Tumpukan Gram
han data, peneliti melakukan pengamatan Sisa Praktik
ulang dan melakukan triangulasis yaitu de-
ngan mencocokan hasil wawancara dengan 2. Pelaksanaan Seiton
hasil dokumentasi yang diperoleh oleh pene- Saiton (penataan) di paparkan menjadi
liti di lapangan. empat yaitu penataan alat, pengolahan Data-
base, pengelolahan material praktik siswa,
HASIL DAN PEMBAHASAN dan pengelolahan hasil peraktik siswa.
Penerapan 5-S di Bengkel Pemesinan a. Penataan Alat
SMK PGRI 3 Malang Pinsip dasar seiton adalah melakukan
Pada tahap ini akan dijelaskan menge- pengaturan lingkungan kerja dan peralatan
nai pelaksanaan 5S di bengkel pemesinan secara rapi dengan sasaran tata letak dan pe-
SMK PGRI 3 Malang. nempatan yang efisien sehingga pemborosan
1. Pelaksanaan Seiri waktu untuk mencari barang bisa dihilang-
Pelaksanaan Seiri adalah proses pemi- kan, untuk memper-lancar pekerjaan. Semua
lihan dengan memilih mana barang yang di alat di bengkel SMK PGRI 3 Malang sudah
buang atau barang yang masih bisa ditata rapi sesuai dengan kemiripan, ukuran,
dipergunakan lagi. Menurut Osada (1996) dan karakteristik pernyataan diatas didukung
menjelaskan dalam me-nangani tumpukan dengan teroi dari Hadiguna dan Setiawan
barang di bengkel itu yaitu: (1) Melakukan (2008) memaparkan bahwa dalam menata
pembersihan Besar dan (2) Mem-buang alat agar tertata rapi harus ditata sesuai de-
barang yang tidak diperlukan. ngan kemiripan, ukuran, dan karakteristik-
32 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015
nya, contohnya seperti pengelompokan pa- 2. Usahakan supaya setiap orang dapat
hat hss itu dengan pahat hss, kunci L dengan memperoleh dan menggunakan infor-
sejenisnya yang mirip dan diberi kode nama masi. Susunan arsip anda menurut sek-
serta kode lokasi kalau kode lokasi untuk si, bagian, divisi dan semacamnya. Ja-
alat itu disesuaikan dengan jurusannya ngan menciptakan keadaan dimana ha-
seperti kode alat dengan kode TP itu alat nya seseorang saja yang mengetahui
milik teknik pemesinan dan TL itu kode alat apa yang ada dan seseorang saja yang
untuk teknik las jadi sudah sesuai dan gam- dapat menggunakan arsip.
pang dalam mencarinya sehingga siswa bisa 3. Hanya simpan dokumen dan arsip yang
bekerja dengan cepat dan tepat sesuai benar-benar diperlukan. Tentukan stan-
dengan standar oprasional prosedur. dar dan kriteria untuk apa yang akan
Dengan diberi kode nama alat dan ko- disimpan dan apa yang akan dibuang.
de lokasi akan memudahkan dalam mene- Cegah sistem yang kompleks dan ruang
mukan alat tersebut sesuai dengan konsep yang tidak terpakai. Cegah pemborosan
Saiton (Penataan) yaitu dapat menemukan a- tempat dan proses yang tidak efisien.
lat dengan mudah dan menghilangkan pro- Database bengkel sudah tertata de-
ses pencarian alat yang membutuhkan waktu ngan rapi tetapi masih berupa hardware akan
lama. Berikut ini hasil dokumentasi yang mau dibuatkan software tapi masih tahap
berupa gambar di bawah ini: percobaan. Semua alat dan bahan yang ada
di bengkel SMK PGRI 3 Malang semua
tercatat bila ada barang masuk itu langsung
di catat atau pun ada peralatan yang rusak
itu semua sudah tercatat di database sebagai
inventaris sekolah. Semua database bengkel
yang berupa hardware semua tertata rapi
didalam lemari khusus data base. Serta data
base itu diberi kode nama contohnya data-
Gambar 2 Pelaksanaan Seiton Lokasi base alat sendiri, bahan sendiri dan mesin
Penyimpanan Alat Sesuai dengan Nama Alat sendiri. Berikut hasil dokumentasi yang ber-
upa gambar:
b. Penataan Database
Database di bengkel pemesinan fung-
sinya untuk mengarsip semua data perala-
tan/ mesin, benda kerjan dan mencatan pera-
latan yang masuk dan keluar serta yang ru-
sak dan tidak, sehingga semua jelas tercatat
dalam bentuk format tertentu.
Menurut Osada (1996: 170) menyata-
kan bahwa dalam pengarsipan data base Gambar 3 Pelaksanaan Seiton Database Bengkel
yang harus di perhatikan adalah: Pemesinan
1. Tetapkan dengan jelas tempat setiap
arsip dan dokumen. Beri tanda pada c. Pengelolaan Material Praktik
setiap rak dan lemari untuk menunjukan Proses pengelolahan dari penerimaan
apa yang disimpan disana. Percepat pro- material yang dibeli kemudian di data se-
ses dengan membantu orang menemu- bagai inventtaris dan ditaruh ditempat khu-
kan dengan segera informasi yang sus untuk material dan dikelompokan sesuai
diperlukan. dengan jurusannya seperti material untuk
mesin sendiri dan otomotif sendiri. Dan juga
Virgian Purjayanto, Yoto, dan Basuki, Implementasi Pelaksanaan Manajemen Bengkel ... 33
sesuai dengan jenisnya kalau plat sendiri gurunya yang mengampu dalam penyim-
dan berbentuk pipa sendiri jadi semua panan setelah benda kerja itu diberi nama
material sudah ada tempat khusus dan dan kelas agar tidak tertukar dengan kelas
dibedakan sesuai jurusan dan jenisnya. lain itu di taruh box tersendiri kemudia di
Berikut ini hasil dokumentasi yang berupa taruh loker dari guru yang mengampuh dan
gambar di bawah ini: ada juga yang ditaruh di lemari khusus
benda kerja. Berikut ini hasil dokumentasi
yang berupa gambar di bawah ini:
pokan sesuai dengan jenisnya dan yang salnya penanda peletakan peralatan, denah
terakhir pengelolaan hasil praktik siswa itu penempatan peralatan, penggunaan kode
dengan menaruhnya di lemari khusus benda warna, garis penanda wilayah, spanduk, dan
kerja. lain-lain, serta memberikan penghargaan
Pelaksanaan seiso sudah baik karena melalui kegiatan lomba kebersihan, pegawai
proses pembersihan bengkel menjadi tang- teladan atau sejenisnya untuk memotivasi
gung jawa siswa dan guru sehingga setelah semua bagian yang terkait untuk terus
selesai melakukan praktik siswa dituntut menjunjung tinggi aturan dan tata tertib
untuk membersihkan bengkel, pearawatan yang telah dibuat dalam upaya pemantapan
mesin yang ada di bengkel pemesinan SMK (Rawat). (5) Mengajarkan setiap orang un-
PGRI 3 menjadi tanggung jawab laboran tuk menciptakan tempat kerja dengan kebia-
dan kepala bengkel, proses perawatan sudah saan dan perilaku yang baik, mempunyai
ada jadwalnya yang telah dibuat oleh kepa- komunikasi yang baik, kesadaran lingkung-
la bengkel. an dan tanggung jawab yang tinggi melalui
Pelaksanaan seiketsu sudah baik kare- kegiatan workshop, seminar dan sebagainya
na di bengkel pemesinan SMK PGRI 3 Ma- dalam upaya membentuk tempat kerja yang
lang dilengkapai dengan kontrol visual yang berdisiplin (Rajin).
berupa poster-poster yang berfungsi mengi- Bagi guru pemesinan SMK PGRI 3
ngatkan siswa agar bekerja harus sesuai de- diharapkan lebih dalam peroses pengawasan
ngan procedural. Salah satu kegiatan seiket- siswa dalam peraktik sehingga siswa dalam
su di SMK PGRI 3 Malang adalah mengirim peraktik tidak sembrono. Ketika peraktik
guru untuk mengikuti pelatihan di BLPT guru harusnya selalu mengawasi siswa dan
Surabaya dan VEDC Malang sehingg guru memberi arahan bukannya duduk di ruangan
dapat meningkatkan kompetensinya sesuai laboran. Dan juga guru harus meningkatkan
dengan jurusannya. kemampuan diri baik mengenai pengelolah-
Pelaksanaan shitsuke sudah baik kare- an kelas maupun di bidang keilmuan teknik
na guru selalu memberikan briefing sebelum mesin, sehingga guru bisa membagi banyak
dan sesudah praktik mengenai keselamatan ilmu pemesinan ke siswa.
kerja dan bekerja sesuai procedural sehingga Bagi laboran SMK PGRI 3 Malang di-
siswa dapat terbiasa bekerja aman dan sarankan agar tetap melakukan kewajiban-
nyaman. nya dalam mengelolah bengkel dengan baik.
Untuk pengelolaan dan pengawasan pada
Saran peralatan dan K3 diharapkan laboran mela-
Bagi pihak pelayanan praktik di SMK kukan kegiatan tersebut sesuai dengan
diharapkan: (1) Manajemen stratifikasi me- stadarisai SMK agar kondisi bengkel tetap
lalui penerapan strategi Label Merah (Red dalam keadaan normal.
Tag) dalam upaya menciptakan tempat kerja Bagi siswa SMK PGRI 3 Malang ju-
yang Ringkas. (2) Menetapkan dan member- rusan teknik mesin disarankan agar dalam
lakukan standar yang jelas dalam penyim- melaksanakan peraktik tetap memperhatikan
panan, sehingga semua peralatan yang ada kesela-matan kerjanya dan dikurangai dalam
mendapatkan tempat penyimpanan yang la- bergurau dengan temannya, sehingga dapat
yak, rapi, dan aman. (3) Melakukan program tercapai kompetensi yang diharapkan oleh
pembersihan menyeluruh secara bersama- sekolah sebagai usaha mencerdaskan kehi-
sama sampai ke tempat-tempat yang tersem- dupan bangsa.
bunyi secara berkala dalam upaya mencipta- Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kan tempat kerja yang Resik. (4) Memper- dijadikan sebagai bahan referensi untuk
barui peraga visual yang sudah usang dan pengembangan lebih lanjut penelitian-
membuat peraga visual yang belum ada mi- penelitian terkait dengan 5-S (Seiri, Seiton,
Virgian Purjayanto, Yoto, dan Basuki, Implementasi Pelaksanaan Manajemen Bengkel ... 37
Seiso, Seiketsu, shitsuke) pada bengkel- lain, baik pada level pendidikan dasar dan
bengkel sekolah menengah kejuruan menengah maupun pendidikan tinggi.
khususnya dan pada pendidikan kejuruan
DAFTAR RUJUKAN
Brown, Robert. D (1969). Industrial Jurnal Teknik Industri Vol. 9, No. 1,
Education Facilities: A Handbook For Juni 2007: 63-74.
Organization and Management. Lon- Osada, T. 1996. Sikap Kerja 5S (Seiri,
don-Sydney: Allyn and Bacon, Inc Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke).
Hasibuan, S.P. 2009. Manajemen Dasar, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.
Pengertian, Dan Masalah. Jakarta: Rimawan, E & Sutowo, E. 2012. Analisa
Bumi Aksara. Penerapan 5S + Sefty Pada Area
Hadiguna, Rika & Setiawan, Heri. 2008. Warehouse di PT . Multifilling Mitra
Tata Letak Pabrik.Yogyakarta: Andi Indonesia. Jurnal Ilmiah Pasti Volume
Offset. VI Edisi 1- ISSN 2085-5869.
Huda, Miftahul Uzik. 2007. Studi Tentang Storm, George. 1983. Managing the
Pengelolahan Laboratorium Pemesin- Occupational Education Laboratory.
an SMK se-Kota Malang. Skripsi tidak America: United State of America.
diterbitkan. Malang: Universitas Ne- Sumantri. 1989. Perawatan Mesin. Jakarta:
geri Malang.
Depdikbud Dirjen Proyek Pengem-
Muhtiar. Y. 2007. Implementasi Metode 5S bangan Lembega Kependidikan.
Pada Lean Six Sigma Dalam Proses Yoto.2014. Manajemen Bengkel Teknik Me-
Pembuatan Mur Baut Versing(Studi sin. Malang. Fakultas Teknik Univer-
Kasus di CV. Desra Teknik Padang). sitas Negeri Malang.