Anda di halaman 1dari 6

1

Analisa Biaya dan Waktu


Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI
pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen
Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT
Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: fesacorp@gmail.com

Abstrak Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dengan perbandingan metode konvensional pada Proyek Puncak
konstruksi, penggunaan metode bekisting sistem PERI Kertajaya Apartemen, Surabaya. Analisa biaya hanya pada
menjadi alternatif menguntungkan dari segi biaya dan penggunaan material dan pembeyaran upah pekerjaan bekisting,
waktu. Pada bekisting sistem PERI mempunyai keunggulan tidak termasuk biaya tower crane untuk pemasangan bekisting.
dibanding kayu yang rentan terhadap cuaca sehingga
pemakaiannya tidak lama.
Penelitian ini adalah membandingkan penggunaan II. TINJAUAN PUSTAKA
metode bekisting yang berbeda yaitu metode sistem PERI A. Bekisting Sistem PERI
dengan metode konvensional ditinjau dari dua aspek biaya
Pengertian dari bekisting sistem PERI disini adalah bekisting
dan waktu. Untuk kedua metode tersebut dilakukan studi
kontak terdiri dari girder utama dan girder sekunder.
literatur dan pengumpulan data kemudian perhitungan pada
Bekisting sistem PERI adalah bekisting yang dirancang untuk
perkuatan bekisting, metode pelaksanaan pekerjaan
suatu proyek yang ukurannya disesuaikan dengan bentuk beton
bekisting, perhitungan kebutuhan material. analisa
yang diinginkan. .
produktivitas dan durasi pekerjaan bekisting serta analisa
Penggunaan dari bekisting ini disebabkan karena adanya
perhitungan biaya pekerjaan bekisting.
kemungkinan untuk digunakan secara berulang-ulang. Setelah
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui untuk
proses pengecoran selesai, komponen-komponen ini dapat
pengerjaan bekisting balok dan kolom pada apartemen
disusun kembali menjadi sebuah bekisting sistem untuk obyek
puncak kertajaya, untuk bekisting PERI memerlukan biaya
yang lain.
Rp5.156.103.120,97 dan waktu 127 hari. Sedangkan bekisting
konvensional memerlukan biaya Rp4.514.736.868,00 dan
waktu 223 hari.

Kata Kunci bekisting sistem, system PERI

I. PENDAHULUAN

P EMBANGUNAN konstruksi gedung bertingkat tinggi (high


rise building) akan membutuhkan material kayu dalam
jumlah besar, terutama pekerjaan bekisting untuk pelat dan
balok. Pekerjaan bekisting dalam pekerjaan beton suatu proyek
cukup dominan dalam hal pembiayaan, karena pekerjaan Gambar 1. Sketsa Potongan Melintang Bekisting Sistem
bekisting memberikan konstribusi yang cukup besar dalam hal PERI (sumber : pengamatan lapangan)
biaya, terutama pada biaya langsung. Pemilihan metode
pelaksanaan yang tepat akan berdampak terhadap kecepatan
B. Bekisting Konvensional
pelaksanaan dan biaya yang ditimbulkan.
Seiring berkembangnya teknologi dalam dunia konstruksi di Pengertian dari bekisting konvensional adalah bekisting
Indonesia, teknologi cetakan beton atau bekisting juga kontak terdiri dari kayu papan dengan perkuatan kayu kaso.
berkembang dengan banyaknya alternatif metode. Teknologi Bekisting konvensional adalah bekisting yang terdiri dari
bekisting berkembang dari sistem tradisional (rakit di tempat) papan dan kayu balok yang dikerjakan di tempat. Bekisting jenis
menjadi sistem prafabrikasi. Di Indonesia banyak beredar ini adalah bekisting yang setiap kali setelah dilepas dan
bekisting sistem dengan bahan material yang berbeda dan dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali
mempunyai keunggulan masing - masing seperti Paschal, KHK, menjadi sebuah bentuk lain.
MESA dan PERI. Penggunaan material pada sistem ini hanya beberapa kali
Perbandingan metode ini diterapkan pada Proyek Puncak pengulangan dan untuk konstruksi yang rumit harus banyak
Kertajaya Apartemen Tower A dan Tower B Lt. 2 Lt. 23 diadakan penggergajian sehingga pelaksanaan jenis bekisting ini
(masing-masing 18 lantai tipikal) yang berlokasi di kawasan elite akan memakan waktu, bahan, dan ongkos kerja.
perumahan Kertajaya Indah Regency, Jl. Arief Rahman Hakim,
Surabaya. Oleh karena itu selanjutnya akan dibahas mengenai
penggunaan metode system peri dengan untuk pekerjaan
bekisting pelat dan balok ditinjau dari aspek biaya dan waktu
2

buku tentang konstruksi kayu, buku petunjuk rotasi pemasangan


dan pembongkaran bekisting dengan cara dipelajari sehingga
diharapkan mampu mendukung penyelesaian permasalahan yang
dibahas seperti Bekisting (Kotak Cetak), pengarang F. Wigbout,
PKKI dan lain-lain.

2. Pengumpulan Data Proyek


Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari penulisan proyek
akhir ini, maka diperlukan data-data sekunder sebagai berikut :
a. Gambar struktur gedung
b. Volume pekerjaan
c. Daftar harga material untuk bekisting
Gambar 2. Sketsa Potongan Melintang d. Spesifikasi bekisting yang digunakan
Bekisting Konvensional e. Metode kerja bekisting yang digunakan
(sumber : pengamatan lapangan)
Tabel 1. Data Proyek
Jenis Data Sumber
C. Spesifikasi Bekisting [2] Gambar struktur proyek Proyek Puncak Kertajaya
Pada umumnya sebuah bekisting serta alat-alat penopangnya Apartemen
merupakan sebuah konstruksi yang bersifat sementara dengan Spesifikasi bekisting yang Proyek Puncak Kertajaya
tiga fungsi utama, yaitu : digunakan Apartemen
1. Untuk memberikan bentuk kepada sebuah konstuksi beton Metode kerja bekisting yang Proyek Puncak Kertajaya
2. Untuk memperoleh struktur permukaan yang diharapkan digunakan Apartemen
3. Untuk memikul beton, hingga konstruksi tersebut cukup Harga material komponen Proyek Puncak Kertajaya
keras untuk dapat memikul diri sendiri, peralatan dan tenaga bekisting Apartemen
kerja Upah pekerjaan bekisting Proyek Puncak Kertajaya
Konstruksi-konstruksi bekisting sebaiknya direncanakan dan Apartemen
dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga konstruksi beton yang
dihasilkan dapat memenuhi persyaratan seperti : 3. Identifikasi Komponen Bekisting
a. Kualitas Dari data-data yang ada, dilakukan identifikasi komponen
Ukuran harus sesuai dengan yang diinginkan bekisting seperti komponen penguat, pengaku dan support yang
Posisi letak acuan dan perancah harus sesuai rencana kemudian digunakan sebagai acuan hitungan selanjutnya.
Hasil akhir permukaan beton harus baik, tidak ada acuan
yang bocor 4. Perhitungan Perkuatan Bekisting
b. Keamanan Perhitungaan perkuatan bekisting meliputi perhitungan
Acuan dan perancah harus stabil pada posisinya perkuatan pada masing-masing metode bekisting yaitu
perhitungan perkuatan gelagar pada metode bekisting sistem
Kokoh yang berarti acuan dan perancah harus kuat
PERI dan perhitungan perkuatan kayu kaso pada metode
menahan beban yang bekerja
bekisting konvensional.
Acuan dan perancah harus kaku tidak bergerak dan
Metode Bekisting Sistem PERI
bergeser dari posisinya
Perhitungan perkuatan ini hanya pada komponen perkuatan
c. Ekonomis
bekisting sistem PERI yaitu besi plywood dan scafolding.
Mudah dikerjakan dengan tidak banyak membutuhkan
Kontrol perhitunganannya meliputi momen, kontrol tegangan
tenaga kerja
lentur dan kontrol lendutan yang terjadi. Sedab\ngkan untuk
Mudah dipasang atau dirangkai untuk menghemat waktu balok utama dan sekunder mengikuti pengaturan jarak dan
Dapat menghemat biaya panjang yang telah diberikan oleh system PERI.
Pada perencanaan sebuah bekisting hal yang perlu ditekankan Metode Bekisting Konvensional
adalah pembuatan sebuah bekisting ekonomis yang meliputi Perhitungan perkuatan ini hanya pada komponen perkuatan
biaya kerja dan biaya peralatan yang diperlukan pada suatu
bekisting konvensional yaitu kayu kaso 5/7, multiplek 15mm,
perencanaan bekisting tertentu. Untuk mencapai keserasian balok suri 6/12 dam balok gelagar 6/12. Kontrol
secara ekonomis sebuah bekisting (biaya kerja dan alat) maka perhitunganannya meliputi momen, kontrol tegangan lentur dan
kita perlu mengadakan perbandingan antara biaya yang kontrol lendutan yang terjadi.
diperlukan untuk metode bekisting yang berbeda-beda bagi
sebuah objek tertentu..

III. METODE PENELITIAN


Tahap penelitian dimulai dengan identifikasi latar belakang
dan perumusan masalah kemudin dilanjutkan dengan kegiatan
sebagai berikut :

1. Studi Literatur
Penggunaan literatur-literatur yang menunjang antara lain
3

Tabel 2. Rumus Dasar Perhitungan Perkuatan Bekisting [3] pekerjaan bekisting.


Kontrol Balok 2 Balok Balok Metode Bekisting Konvensional
Hitungan Tumpuan Menerus Kantilever Waktu pekerjaan bekisting konvensional ditentukan
Momen berdasarkan data historis proyek mengenai produktivitas
pekerjaan bekisting.
Tegangan
Lentur 8. Analisa Biaya
Perhitungan estimasi biaya pekerjaan bekisting pada kedua
metode.
Lendutan Metode Bekisting Sistem PERI
Biaya pekerjaan bekisting dihitung berdasarkan kebutuhan
material pekerjaan bekisting sistem PERI dan upah pelaksanaan
pekerjaan bekisting sistem PERI per m2. Selanjutnya
5. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting dijumlahkan untuk mendapatkan estimasi biaya pekerjaan.
Dalam satu tower akan dibagi enam sektor per lantai. Tiap
Metode Bekisting Konvensional
lantai konstruksi akan dilengkapi setiap minggunya meliputi
Biaya pekerjaan bekisting dihitung berdasarkan kebutuhan
pemasangan dan pembongkaran bekisting. Para pekerja harus
material pekerjaan bekisting konvensional dan upah pelaksanaan
melengkapi kebutuhan bekisting untuk sektor 1 lantai 1 sampai
pekerjaan bekisting konvensional per m2. Selanjutnya
selesai. Setelah itu akan memulai pemasangan bekisting pada
dijumlahkan untuk mendapatkan estimasi biaya pekerjaan.
sektor 2 lantai 1 sampai sektor 6 lantai 1. Kemudian dilanjutkan
pada sektor 1 lantai 2 dan seterusnya. Untuk pemindahan
material bekisting dilakukan dengan cara pembuatan terminal IV. ANALISA PEMBAHASAN
sebagai tempat meletakkan material pada lantai yang telah dicor A. Analisa Perkuatan Bekisting
dan akan dicor serta diangkat dengan menggunakan tower crane.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan bekisting terlebih dahulu
dilakukan beberapa analisa yang dapat menunjang kelancaran
pekerjaan tersebut. Analisa yang dilakukan adalah analisa
perkuatan bekisting, metode pelaksanaan, analisa kebutuhan
material, analisa produktivitas dan durasi, serta analisa biaya
bekisting. Pada sub bab ini dilakukan analisa perkuatan bekisting
untuk mengetahui kekuatan bekisting tersebut saat menerima
beban sendiri dan pada waktu dilakukan pengecoran. Analisa
perkuatan bekisting meliputi perhitungan sebagai berikut :

a. Perhitungan perkuatan bekisting balok sistem PERI

Tabel 3. Hasil Perhitungan Perkuatan Bekisting Balok Sistem


PERI
Material Tegangan Lentur Lendutan
Plywood 21mm OK OK
Gambar 3. Siklus Bekisting [4]
(sumber : PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, 2011) b. Perhitungan perkuatan bekisting balok konvensional

6. Perhitungan Kebutuhan Material Tabel 4. Hasil Perhitungan Perkuatan Bekisting Balok


Perhitungan kebutuhan material pada masing-masing Konvensional
komponen bekisting. Material Tegangan Lentur Lendutan
Multiplek 15mm OK OK
Metode Bekisting Sistem PERI
Kaso 5/7 OK OK
Perhitungan volume meliputi perhitungan seluruh komponen
Balok suri 6/12 OK OK
bekisting sistem PERI dengan cara mencari kebutuhan material
Balok gelagar 6/12 OK OK
per modul lalu dikalikan dengan jumlah modul kemudian
dikalikan dengan jumlah lantai.
c. Perhitungan perkuatan bekisting pelat sistem PERI
Metode Bekisting Konvensional
Perhitungan volume meliputi perhitungan seluruh komponen
Tabel 5. Hasil Perhitungan Perkuatan Bekisting Pelat Sistem
bekisting konvensional dengan cara mencari kebutuhan material
PERI
per modul lalu dikalikan dengan jumlah modul kemudian
Material Tegangan Lentur Lendutan
dikalikan dengan jumlah lantai.
Plywood 21mm OK OK
7. Analisa Produktivitas dan Durasi
Analisa produktivitas dan durasi berdasarkan wawancara serta
pengamatan lapangan pekerjaan bekisting pada kedua metode.
Metode Bekisting Sistem PERI
Waktu pekerjaan bekisting sistem PERI ditentukan
berdasarkan pengamatan lapangan mengenai produktivitas
4

d. Perhitungan perkuatan bekisting pelat konvensional b. Perhitungan kebutuhan material bekisting pelat sistem PERI
dan konvensional
Tabel 6. Hasil Perhitungan Perkuatan Bekisting Pelat
Konvensional Tabel 8. Hasil Perhitungan Kebutuhan Material Bekisting
Material Tegangan Lentur Lendutan Pelat Sistem PERI dan Konvensional untuk Satu Lantai
Multiplek 15mm OK OK Jenis Material Jumlah Satuan
Balok suri 6/12 OK OK Girder GT 24 (210 cm) 159,00 buah
Balok gelagar 6/12 OK OK Girder GT 24 (180 cm) 312,00 buah
Girder GT 24 (150 cm) 1.290,00 buah
Mainframe 1.350,00 buah
Croos head 2.700,00 buah
B. Metode Pelaksanaan Scaffolding
cross brace 1.350,00 buah
Dalam satu tower akan dibagi enam sektor per lantai. Tiap base jack 900,00 buah
lantai konstruksi akan dilengkapi setiap minggunya meliputi plywood 21mm 475,30 m
pemasangan dan pembongkaran bekisting. Para pekerja harus Tss Torx Screw 2.358,13 buah
melengkapi kebutuhan bekisting untuk sektor 1 lantai 1 sampai D. Analisa Produktivitas dan Durasi
selesai. Setelah itu akan memulai pemasangan bekisting pada
Analisa produktivitas dan durasi pada penelitian ini dilakukan
sektor 2 lantai 1 sampai sektor 6 lantai 1. Kemudian dilanjutkan
melalui wawancara serta pengamatan lapangan karena metode
pada sektor 1 lantai 2 dan seterusnya.
tersebut masih jarang digunakan di kontraktor lain.
Pertimbangan lain yang mendasari penggunaan wawancara dan
C. Analisa Kebutuhan Material pengamatan lapangan adalah karena data yang didapatkan lebih
Setelah melakukan perhitungan perkuatan beiksting, akurat sesuai dengan kondisi lapangan.
selanjutnya dilakukan analisa kebutuhan material. Analisa ini Produktivitas pekerjaan bekisting balok dan pelat per hari
dimaksudkan untuk mengetahui jumlah kebutuhan material yang adalah luas total 1 lantai dibagi dengan total hari 1 lantai.
digunakan dengan tepat. Dari jumlah kebutuhan material yang Produktivitas = luas : hari
dihasilkan, dapat menunjang keakuratan perhitungan biaya = 1770 m2 : 6 hari
pekerjaan bekisting secara keseluruhan. Analisa kebutuhan = 295 m2 ( 1 sektor)
material bekisting meliputi perhitungan sebagai berikut :
E. Analisa Biaya
a. Perhitungan kebutuhan material bekisting balok sistem PERI
Analisa biaya pekerjaan bekisting dilakukan dengan mengikuti
dan konvensional
metode perhitungan kontraktor. Dalam analisa ini lebih
ditekankan pada perhitungan material per unit dan upah
Tabel 7. Hasil Perhitungan Kebutuhan Material Bekisting
pekerjaan secara borongan dari data proyek. Analisa biaya
Balok Sistem PERI dan Konvensional untuk Satu Lantai
Jumlah
bekisting meliputi perhitungan sebagai berikut :
Jenis Material Satuan
PERI Konvensional
Girder GT 24 (210 cm) 342 buah a. Cotoh perhitungan biaya balok semi sitem
Girder GT 24 (180 cm) 1470 buah Perhitungan kebutuhan yang ditinjau adalah meliputi material
Girder GT 24 (150 cm) 2088 buah Main frame, base jack, cross head, cross brace, balok primer
Girder VT 24 (180 cm) 1726 buah
GT 24 , balok sekunder VT 24, Beam Bracket, Plywood, dan
Beam Bracket 735 buah
Mainframe 1106 buah
Tss torx screw.
Croos head 2212 buah Terdapat beberapa material yang tidak bisa dipakai terus-
Scaffolding
cross brace 1019 buah menerus dalam pekerjaan bekisting karena memiliki masa
base jack 2212 buah pakai tertentu seperti dibawah ini.
Balok 6x12 29 19,79 m
Plywood 486 lembar Tabel 9. Masa Pakai Material Bekisting Balok Sistem PERI
Tss Torx Screw 1487 buah
multiplek 15mm 334 lembar
Material Masa Pakai
kaso 5/7 19,79 m3 Plywood 21mm 5 kali pakai
besi siku 1144 m4 Balok GT 24 selamanya
perancah 2508 buah Kayu 6/12 tereduksi 7,5% tiap lantai
cross brace 3264 buah Balok VT 24 Selamanya
u-head 5016 buah
base jack 5016 buah
Tss screw 5 kali pakai
paku 155,9014419 kg
support 876 buah Sebelum menghitung biaya, telah diketahui bahwa investasi
bekisting proyek adalah 1,5 lantai yang merupakan acuan
untuk pembelian dan pergantian material. Pada intinya
investasi 1,5 lantai adalah untuk membuat siklus pekerjaan
struktur tetap berjalan sehingga tidak terjadi posisi idle (tidak
ada kegiatan) dimana untuk pekerjaan struktur di lantai
berikutnya tidak harus menunggu pembongkaran bekisting
yang disebabkan oleh pengaruh umur beton. Jumlah lantai
Tower A dan B adalah sama yaitu terdiri dari masing-masing
18 lantai typikal, sehingga total lantai 2 tower adalah 36
lantai. Mengacu pada investasi 1,5 lantai maka 36 lantai
5

dibagi dengan 1,5 lantai yaitu 24 lantai hitungan, maka balok total
pembelian dan pergantian material menurut lantai hitungan
1 Rp2.862.572.038,48
tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh
perhitungan material multiplek. 2 Rp15.063.741,90
3 Rp15.063.741,90
Multiplek 15mm 4 Rp15.063.741,90
Luas multiplek (1 lembar) = 1,22m 2,44m
= 2,97 m2 5 Rp15.063.741,90
Volume multiplek 1 lantai = 928,28 m2 6 Rp122.239.779,36
Tower A
7 Rp15.063.741,90
8 Rp15.063.741,90
9 Rp15.063.741,90
10 Rp15.063.741,90
Kebutuhan material 1,5 lantai = 311,83 lembar 1,5 11 Rp122.239.779,36
= 467,75 lembar
= 468 lembar 12 Rp15.063.741,90
Biaya = kebutuhan material harga material 13 Rp15.063.741,90
= 468 lembar Rp. 115.000,00 14 Rp15.063.741,90
= Rp. 53.820.000,00
15 Rp15.063.741,90
Tabel 10. Hasil Perhitungan Biaya Material Bekisting 16 Rp122.239.779,36
Balok Sistem PERI 1,5 Lantai Hitungan 17 Rp15.063.741,90
Jenis Material Jumlah Harga
18 Rp15.063.741,90
Girder GT 24 (210 cm) 106.704.000,00 Tower B
Girder GT 24 (180 cm) 388.080.000,00
19 Rp15.063.741,90
Girder GT 24 (150 cm) 467.712.000,00 20 Rp15.063.741,90
Girder VT 24 (180 cm) 313.441.600,00
Beam Bracket 135.240.000,00 21 Rp122.239.779,36
Mainframe 159.264.000,00 22 Rp15.063.741,90
Croos head 141.568.000,00
Scaffolding
cross brace 40.760.000,00 23 Rp15.063.741,90
base jack 88.480.000,00
Balok 6x12 58.694.400,00
24 Rp15.063.741,90
Plywood 55.890.000,00 Total Rp3.637.742.252,08
Tss Torx Screw 1.487.386,67

Upah F. Perbandingan Metode


Volume 1,5 lantai = volume 1 lantai 1,5
Berdasarkan analisa perhitungan diatas, dapat dibandingkan
= 928,28 m2 1,5
= 1392,42 m2 total akumulasi biaya tiap lantai dari masing masing metode
Upah 1,5 lanta i = volume 1,5 lantai upah per m2 sebagia berikut :
= 1392,42 m2 Rp. 22.266,00
= Rp. 29.240.865,00

Total biaya lantai 1 hitungan


Total = biaya material + total upah
= Rp. 1.957.321.386,6 + Rp. 29.240.865,00
= Rp. 1.988.326.386,66

Total biaya 24 lantai

Tabel 11. Total Biaya Bekisting Balok Sistem PERI


6

Tabel 13. Perbandingan Total Biaya Bekisting Balok Pelat


lantai Sistem PERI Konvensional
1 Rp3,922,302,040.62 1,226,011,307.00
2 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
3 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
4 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
5 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
6 Rp263,411,406.51 87,570,807.00
Tower A
7 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
8 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
9 Rp21,628,761.90 513,423,807.00
10 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
11 Rp263,411,406.51 87,570,807.00
12 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
13 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
14 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
15 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
16 Rp263,411,406.51 147,983,807.00 Gambar 4. Grafik Perbandinngan Biaya
17 Rp21,628,761.90 513,423,807.00
18 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
Tower B
19 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
20 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
21 Rp263,411,406.51 87,570,807.00
22 Rp21,628,761.90 147,983,807.00
23 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
24 Rp21,628,761.90 87,570,807.00
Total Rp5,386,894,142.80 Rp4,514,736,868.00

Tabel 14. Perbandingan Waktu Keseluruhan Bekisting Balok


Pelat Gambar 5. Grafik Perbandingan Waktu
Lantai Sistem PERI Konvensional
0 1,5 12 hari 9 hari
1,5 3 5 hari 9 hari
3 4,5 5 hari 10 hari
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui untuk pengerjaan
4,5 6 5 hari 9 hari
bekisting balok dan kolom pada apartemen puncak kertajaya,
6 7,5 5 hari 9 hari
untuk bekisting PERI memerlukan biaya Rp5.156.103.120,97
7,5 9 5 hari 10 hari
dan waktu 127 hari. Sedangkan bekisting konvensional
9 10,5 5 hari 9 hari
10,5 12 5 hari 9 hari
memerlukan biaya Rp4.514.736.868,00 dan waktu 223 hari.
12 13,5 5 hari 10 hari
TOWER A

13,5 15 5 hari 9 hari V. KESIMPULAN


15 16,5 5 hari 9 hari
Perbandingan antara 2 metode tersebut adalah dari segi biaya,
16,5 18 5 hari 10 hari
bekisting konvensional lebih murah Rp. 641.366.252,97
0 1,5 5 hari 9 hari
(12,43%) dibandingkan dengan bekisting PERI. Sedangkan dari
1,5 3 5 hari 9 hari
segi waktu pengerjaan bekisting PERI lebih cepat 96 hari.
3 4,5 5 hari 10 hari
4,5 6 5 hari 9 hari
6 7,5 5 hari 9 hari .DAFTAR PUSTAKA
7,5 9 5 hari 10 hari
[1] Badan Standardisasi Nasional Indonesia. 1989. Tata Cara
9 10,5 5 hari 9 hari
10,5 12 5 hari 9 hari
Perhitungan Pembebanan untuk Bangunan Rumah dan
12 13,5 5 hari 10 hari Gedung. RSNI-3 03-1727-1989.
TOWER B

13,5 15 5 hari 9 hari [2] Clarasinta, E.. 2012. Analisa Biaya Dan Waktu Bekisting
15 16,5 5 hari 9 hari Metode Semi Sistem (Besi Hollow) Dengan Konvensional
16,5 18 5 hari 9 hari
Pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen. Surabaya :
Total 127 hari 223 hari
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
[3] PERI GmbH. 2002. Handbook PERI formwork. Berlin : PERI
GmbH.
[4] PERI GmbH. 2002. PERI formwork component catalogue.
Berlin : PERI GmbH.

Dari tabel perbandingan diatas dapat dibuat grafik seperti


dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai