Anda di halaman 1dari 7

PT BIMOLI (SALIM IVO MAS PRATAMA)

A. Sejarah
1972 1994
Berbagai macam perusahaan dan bisnis pada Grup SIMP dibangun (melalui usaha
patungan atau dimiliki secara langsung) oleh Salim Grup. Perusahaan-perusahaan
tersebut adalah PT SIMP (Salim Ivo Mas Pratama), PT IIP (PT Inobonto Indah
Perkasa), PT IBS (PT INTI BANGUN SEJAHTERA) , PT SOG (security
operations group) Indonesia dan PT BML (Bangka malindo lestari ) yang bergerak
dalam perkebunan, produksi minyak goreng, minyak kelapa dan yang bersangkutan
dengan produk minyak dan lemak nabati.

1997
PT ISM (PT Integrasi Service Mandiri) mengakuisisi 80,0% kepemilikan saham
untuk PT SIMP, PT IBS, PT SOG dan PT BML dari Grup Salim.

2004
Grup SIMP berhenti melakukan perdagangan kontrak spot dan forward untuk
komoditas yang berbasis minyak sawit di pasar domestic dan luar negeri sebagai
salah satu aktivitas utama perusahaan dan memfokuskan pada divisi perkebunan
dan minyak goreng dan lemak nabati dan juga bisnis yang berbasis kopra. Grup
juga menentukan untuk mendedikasikan seluruh hasil (Crude Palm Oil) CPO-nya
untuk diproses sendiri, dan dengan demikian memastikan jumlah yang cukup untuk
CPO yang berkualitas tinggi dipakai secara internal untuk memproduksi minyak
goreng, margarin dan juga lemak nabati.

2005
PT ISM mengakuisisi sisa kepemilikan saham sebesar 20% untuk masing-masing
perusahaan yaitu PT IBS, PT SOG dan PT BML.

Memulai akuisisi lahan perkebunan karena lahan perkebunan yang sudah ada di
Propinsi Riau sebesar 56.005 hektar telah ditanami semuanya. Dengan demikian
pada tahun itu, mengakuisisi 100% kepemilikan (dikurangi satu saham) pada dua
perusahaan yaitu PT KGP dan PT CNIS dengan harga Rp175 miliar. Perusahaan-
perusahaan tersebut memiliki total lahan sebesar 27.000 hektar di Kalimantan
Barat. PT SIMP juga mengakuisisi 93,4% kepemilikan saham pada PT KMS
dengan harga Rp75 miliar. Perusahaan ini memiliki lahan sebesar 8.530 hektar di
Kalimantan Timur dengan lahan sekitar 5.015 hektar telah ditanami dengan karet

2006
PT SIMP mengakuisisi kepemilikan saham PT SAIN sebesar 70% melalui
pembelian obligasi yang bisa dikonversi dengan dengan harga sekitar Rp160 miliar.
PT SAIN adalah perusahaan riset dan pengembangan benih kelepa sawit yang
memiliki tiga perusahaan perkebunan dengan total lahan di Kalimantan Barat
sebesar 42.000 hektar.

PT SIMP memasuki perjanjian jual beli yang berkondisi untuk mengakuisisi


kepemilikan saham sebesar 60% untuk perusahaan perkebunan milik Grup Salim,
dengan jumlah sebesar Rp125 miliar. Perusahaan-perusahaan tersebut dan anak-
anak perusahaannya memiliki total lahan sebesar 85.541 hektar di Kalimantan
Timur dan Tengah dan Sumatra Selatan, dimana kira-kira sebesar 2.844 hektar telah
ditanami dengan kelapa sawit. Perusahaan perkebunan tersebut juga memiliki 2,3
juta pohon kelapa sawit kecil. Akuisisi perkebunan tersebut diselesaikan pada
Kuartal 1 tahun 2007.
B. Prooduk

Divisi Minyak & Lemak Nabati terutama bergerak dalam produksi dan penjualan minyak
goreng berbasis minyak kelapa sawit, margarin dan lemak nabati untuk pangsa pasar di
Indonesia dan luar negeri. Merek terlaris kami, Bimoli, telah menarik banyak penggemar
di pasar domestik, beserta dengan Happy Salad Oil dan Delima. Margarin dan lemak nabati
juga memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, dimana dipasarkan dengan merek
Simas, Simas Palmia, Palmia, dan Amanda brands.

Produk :
Minyak Goreng

Minyak Goreng

Grup memproduksi tiga kategori minyak goreng yang berbasis minyak kelapa sawit yaitu
(i) minyak goreng bermerek kemasan consumer
(ii) minyak goreng bermerek kemasan semi-consumer; dan
(iii) minyak goreng tidak bermerek untuk keperluan industri.

Minyak goreng bermerek kemasan consumer dijual kepada konsumen di outlet-


outlet ritel dalam kemasan hingga lima liter. Minyak goreng bermerek kemasan
semi-consumer dijual dalam kemasan 15 kilogram sampai 18 kilogram dan pada
umumnya menjual goreng tersebut kepada para pedagang yang selanjutnya
menjualnya kembali kepada konsumen akhir. Minyak goreng tidak bermerek untuk
keperluan industri dijual terutama kepada Group PT ISM dan para pengguna
industri lainnya untuk proses manufacturing mereka. Kecuali minyak goreng
industry, semua produk dijual dalam kemasan bermerek.
Pada tahun 1H2011 dan FY2010, sekitar 98% dari penjualan minyak goreng berasal
dari penjualan domestik di Indonesia. Selain itu, Grup juga memasarkan minyak goreng
dengan skala kecil terutama merek Bimoli untuk diekspor ke Filipina, Papua Nugini dan
Timor Leste.

Margarin & Lemak Nabati

Grup juga merupakan penghasil Crude Coconut Oil (CNO) terkemuka di Indonesia.
Hampir semua produk CNO dan produk turunannya di ekspor oleh Grup ke pabrik
oleochemical di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Produk turunan seperti pellet kopra
dijual kepada industri pakan ternak luar negeri.

Untuk memenuhi peningkatan permintaan produk hilir yang bernilai tambah, Grup juga
memproduksi margarin and lemak nabati untuk segmen ritel dan industri.

Grup memasarkan dan mengemas margarin untuk kemasan konsumer dengan merek
"Simas Palmia" dan "Amanda", dan kemasan industri untuk margarin dan lemak nabati
dengan kemasan bermerek "Palmia", "Simas" dan "Amanda".

Margarin untuk kemasan konsumen dijual dalam kemasan sachets atau tube dengan
berat 100 grams dan 250 grams dan juga dalam kemasan kotak dengan berat kurang
dari 4 kilogram. Margarin dan lemak nabati untuk kemasan industri ditargekan
kepada pelanggan toko roti, pabrik biskuit dan roti serta confectioneries dalam
kemasan kaleng, kardus dan drum dengan berat lima sampai 20 kilogram.

Pada 1H2011 dan FY2010, sekitar 80% dan sekitar 75% dari penjualan Grup untuk
margarin dan lemak nabati berasal dari pangsa pasar domestik Indonesia.

C. Bisnis
Grup juga memiliki dan mengelola lima lokasi pabrik yang strategis di kota-kota di
Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Bitung dan Medan. Pabrik di Tanjung Priok dan
Surabaya terletak dekat dermaga yang menguntungkan dari segi logistik dan transportasi.
Pabrik-pabrik tersebut menyuling CPO menjadi pertama-tama RBD palm oil yang
kemudian difraksinasi menjadi RBD palm olein dan RBD palm stearine. Kemudian
diproses dan/atau dikemas menjadi minyak goreng, margarin, lemak nabati bermerek untuk
dijual di pasar domestik, dan juga ekspor. Grup juga mengemas sendiri produk-produknya.
Produk utama Grup terdiri dari minyak goreng, margarin dan shortening untuk kebutuhan
segmen industry dan juga konsumer. Untuk kebutuhan consumer, produk Grup dijual ke
konsumen di Indonesia melalui merek sendiri yaitu Bimoli, Bimoli Spesial, Delima,
Happy Salad Oil and Mahakam untuk minyak goreng dan Simas Palmia and
Amanda untuk konsumer margarin. Margarin dan lemak nabati untuk industri dijual
dengan merek Palmia, Simas dan Amanda. Grup saat ini menikmati pangsa pasar
yang signifikan di produk segmen bermerek minyak goreng, margarin dan lemak nabati di
Indonesia dimana produk-produk tersebut di jual melalui outlet ritel. Grup
mendistribusikan produk-produknya ke seluruh Indonesia melalui distributor nasional,
regional and daerah dan juga melalui penjualan langsung.

Grup juga memproduksi dan menjual dengan skala yang kecil untuk produk turunan
minyak kelapa sawit yang lain dan produk sampingan yaitu RBD palm stearine and
palm fatty acid distillate.

Grup juga memiliki dan mengoperasikan tiga pabrik kopra yang terletak secara strategis di
Indonesia yaitu Bitung Sulawesi Utara, Moutong di Sulawesi Tengah and Tobelo di
Sulawesi Utara, yang juga menyuling dan mengekspor minyak mentah dan RBD minyak
kelapa dan produk sampingannya kepada pihak ketiga. Grup tidak memiliki perkebunan
kelapa dan membeli kopra dari pihak eksternal.

D. Perkebunan

Divisi Perkebunan Grup SIMP terutama bergerak dalam kegiatan perkebunan kelapa sawit
komersil serta pengembangan dan pemuliaan benih bibit kelapa sawit. Sebagian besar
pendapatan Grup SIMP berasal dari penjualan minyak sawit (CPO), tandan buah segar
(TBS) dan produk turunan lainnya seperti inti sawit. Divisi Perkebunan Grup SIMP juga
melakukan penanaman tebu dan produksi gula serta melakukan produksi dan penjualan
karet dan produk tanaman lainnya.

Secara keseluruhan Grup memiliki 20 pabrik kelapa sawit. Pada 1Q2012, Grup
memproduksi sekitar 190 ribu ton CPO. Sebagian besar produksi tersebut dijual
kepada anak-anak perusahaan dari Grup untuk memproduksi minyak dan lemak
nabati. Produk turunan dari pengolahan tandan buah segar (TBS) seperti inti sawit
(PK) yang tidak digunakan oleh kebutuhan pabrik Grup dijual ke pihak ketiga.

PT SIMP dan anak perusahaannya yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum)
adalah anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). PT SIMP percaya bahwa
operasional perkebunan sesuai dengan prinsip-prinsip dan kriteria RSPO untuk
menghasilkan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.

Pada bulan April 2009, seluruh perkebunan dan pabrik kelapa sawit Lonsum di Sumatra
Utara menghasilkan CPO yang sudah tersertifikasi oleh prinsip dan kriteria RSPO untuk
produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. Auditor independen dan terakreditasi
RSPO yaitu TV Nord telah diterima setelah melalui audit selama dua bulan pada akhir
tahun 2008, dimana merupakan perjalanan Lonsum selama empat tahun untuk mencapai
sertifikasi. Akan tetapi, kita mengakui bahwa pencapaian ini adalah bagian dari perjalanan
yang tidak akan berakhir untuk mencapai standar tata kelola sosial perseroan yang lebih
tinggi.
Pada bulan Oktober 2011, Grup SIMP menerima sertifikasi RSPO untuk tiga perkebunan
dan satu pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan dan menambahkan 25.000 ton minyak
sawit yang berkelanjutan. Melalui pengesahan ini, Grup SIMP sekarang memproduksi
sekitar 195.000 ton CPO yang berkelanjutan per tahun.

E. Riset dan Pengembangan

Riset dan pengembangan adalah bagian yang penting dari aktivitas PT SIMP.

Divisi Perkebunan

Grup mengoperasikan sebuah pusat penelitian agrikultur yang terkemuka. Grup memiliki
kapabilitas sendiri dan pengalaman yang kuat di bidang riset dan pengembangan untuk
analisa tanah, jaringan tanaman, kelapa sawit dan karet. Laboratorium dan fasilitas yang
lengkap mendukung untuk melakukan penelitian yang mendalam dalam jaringan tanaman
dan patologi.

Aktivitas riset dan pengembangan meliputi empat bidang utama yaitu:


Pemuliaan benih: Pengembangan bibit dan bahan tanaman unggulan melalui metoda
pemuliaan benih tradisional, plasma nutfah yang beragam dan teknologi hayati, yang
didukung oleh pengalaman uji coba di lapangan yang menguji progeni di berbagai kondisi
lingkungan.
Agronomi: Analisa rinci yang memberikan rekomendasi optimal kepada perkebunan kami
untuk hasil panen dan densitas penanaman, pupuk dan penggunaan herbisida, dan juga
estimasi hasil panen dan tingkat rendemen minyak sawit.
Proteksi tanaman: Pengembangan sistem pengelolaan hama terintegrasi guna mengurangi
kehilangan hasil tanaman, serta untuk mencegah dan membunuh hama dan penyakit
termasuk kontrol bio-pest.
Analisa Data: Analisa data antara lain meliputi survei Global Positioning System untuk
pemetaan blok tanaman dan semua infrastruktur, pembuatan peta topografi dan aplikasi
Geographic Information System dengan menggunakan teknologi Citra Satelit (Remote
Sensing) untuk keperluan analisa riset dan data base.

Dengan menggunakan inovasi pemuliaan benih, agronomi dan proteksi tanaman, Grup
bermaksud untuk meningkatkan produktivitas panen serta mengurangi biaya tenaga kerja.
Grup juga memanfaatkan riset dan pengembangan serta program pemuliaan benih untuk
memperbaiki beban produksi, keberlanjutan lingkungan dan dan memaksimalkan
keuntungan untuk jangka yang panjang.

Divisi Minyak & Lemak Nabati

Divisi Minyak dan Lemak Nabati merekrut tim riset yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan untuk meningkatkan dan mengembangkan produk baru yang dibutuhkan oleh
industri dan pelanggan ritel. Grup memiliki laboratorium simulasi yang dapat
memproduksi berbagai jenis lemak nabati untuk keperluan riset dan pengembangan. Grup
melakukan riset dan pengembangan untuk berbagai tujuan, diantaranya:
meningkatkan kualitas dan konsistensi produk
mengembangkan produk lemak nabati yang digunakan dalam pembuatan kue, roti,
confectioneries, dan produk bakery lainnya; dan
mengembangkan bahan dan desain kemasan baru untuk mengurangi biaya.

Melalui riset dan pengembangan tersebut, Grup akan terus meningkatkan daya saingnya
dengan mengembangkan teknologi budidaya dan pengolahan hasil perkebunan, serta
memperkenalkan produk baru minyak goreng, margarin dan lemak nabati untuk memenuhi
kebutuhan industri dan pelanggan ritel.

Salim group/PT Salim Plantations/Indofood group/PT IndoAgri 5.000 1.155.745 95.310

Anda mungkin juga menyukai