Anda di halaman 1dari 16

@sswANALISIS AKUNTANSI

STUDI KASUS PT. HOLCIM INDONESIA TBK.


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dosen Pembina

Dr. MM. Nanny Dewi Tanzil, SE., M.Comm,Ak

Oleh

Bagas Wahyu Pratama 120110140012


Ari Zakaria Al Anshori 120110140021
Ajie Kristanto 120110140062
Kurnia Dwiandiani 120110140064
Sadza Nabila 120110140083

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izinnya, makalah ini dapat
diselesaikan oleh penulis. Makalah yang berjudul Analisis Akuntansi: Studi Kasus PT.
Holcim Indonesia Tbk ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa Laporan
Keuangan jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univversitas Padjadjaran.
Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Analisa Laporan
Keuangan, Ibu Dr. MM. Nanny Dewi Tanzil, SE.,M.Comm,Ak., yang telah membimbing kami
dalam penyusunan makalah ini. Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Untuk penyusunan makalah yang lebih baik kedepannya,
penyusun menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Bandung, April 2016

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Akuntansi yang diterapkan................................................................... 5
2.2 Fleksibilitas Akuntansi............................................ ............................................. 11
2.3 Strategi Akuntansi................................................................................................. 12
2.4 Kualitasi Pengungkapan...................................................................................... 12
2.5 Identifikasin RedFlags.................................................................................... 13
BAB III : PENUTUP .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSAKA ...................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi lingkungan kerja yang semakin dinamis dan selalu berubah, maka
suatu organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri baik secara internal
maupun ekternal. Hal ini merupakan konsekuensi dari suatu organisasi karena telah memasuki
era persaingan yang ketat dan selalu berubah.
Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil jika organisasi tersebut dapat melakukan
perubahan untuk menghadapi persaingan, tangkas dan cermat, mampu mengembangkan
inovasi baru dan selalu siap menghadapi persaingan baru. Akan tetapi tidak semudah yang
dilakukan karena perubahan-perubahan yang dilakukan oleh organisasi harus dilakukan
dengan melalui berbagai pemikiran dan pertimbangan terlebih dahulu.
Perubahan dapat diartikan membuat sesuatu menjadi berbeda di masa lalu, masa kini,
dan masa depan. Untuk merealisasikan perubahan harus menggunakan rencana yang matang
dan penuh perhitungan. Seperti halnya yang dilakukan di PT. Holcim Indonesia Tbk sebelum
melakukan suatu perubahan, perusahaan ini dengan terencana dan terarah melakukan kegiatan
perubahan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai.
Adapun yang melatarbelakangi suatu perubahan dalam organisasi adalah bagaimana
kemampuan dari organisasi tersebut dalam bertahan hidup di dalam persaingan yang tinggi dan
selalu dinamis baik dari faktor internal maupun eksternal.

1.2 Identifikasi Masalah


1.2.1 Bagaimana kebijakan akuntansi yang berada pada PT. Holcim Indonesia?
1.2.2 Bagaimana fleksibilitas akuntansi PT Holcim Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana strategi akuntansi yang diterapkan PT Holcim Indonesia?
1.2.4 Bagaimana kualitas dari pengungkapan PT Holcim Indonesia ?
1.2.5 Apakah terdapat redflags didalam laporan keuangan PT Holcim Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui kebijakan akuntansi yang berkaitan pada PT Holcim Indonesia
1.3.2 Mengetahui fleksibilitas akuntansi yang terdapat pada PT Holcim Indonesia
1.3.3 Mengetahui strategi akuntansi yang diterapakan PT Holcim Indonesia
1.3.4 Mengetahui kualitas pengungkapan PT Holcim Indonesia
1.3.5 Mengidentifikasi Redflags yang terdapat pada PT Holcim Indonesia
4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kebijakan Akuntansi yang Diterapkan


Referensi
Keterangan pada PSAK Penerapan di Perusahaan
CALK
Laporan keuangan terdiri dari 5 jenis yaitu
1. Laporan Posisi Keuangan (Consolidated
Statement of Financial Position)
2. Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
(Consolidated Statement of Profit or Loss
and Other Comprehensive Income)
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
(Consolidated Statement of Changes In
Equity)
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian
(Consolidated Statement of Cash Flow
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Konsolidasian Notes to The Consolidated
Financial Position
PSAK 1
Dasar penyusunan laporan keuangan,
tentang
Laporan kecuali untuk laporan arus kas
2.a Penyajian
Keuangan konsolidasian, adalah dasar akrual.
Laporan
Pengukuran disusun berdasarkan biaya
Keungan
historis, kecuali beberapa akun tertentu
yang disusun berdasarkan pengukuran
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akun tersebut
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas
dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan. Mata uang penyajian yang
digunakan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasaian adalah mata
uang rupiah, yang merupakan mata
uang fungsional

PSAK 4:
Laporan Entitas memperkenankan penggunaan metode
Laporan Keuangan ekuitas sebagai salah satu metode pencatatan
keuangan 2.a Tersendiri investasi pada entitas anak, ventura bersama,
tersendiri tetang dan entitas asosiasi tersendiri.
Metode
Ekuitas

5
dalam
Laporan
Keuangan
Tersendiri

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana


Grup mempunyai pengaruh yang signifikan
dan bukan merupakan entitas anak ataupun
PSAK 15: bagian partisipasi dalam ventura bersama.
Entitas Investasi Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk
Asosiasi dan pada Entitas berpartipasi dalam keputusan kebijakan
2.a
Ventura Asosiasi dan keuangan dan operasional investee tetapi tidak
Bersama Ventura mengendalikan atau mengendalikan bersama
Bersama atas kebijakan tersebut.terdapat amandemen
yang memberikan klasifikasi tentang
pengecualian konsolidasi untuk entitas
investasi pada kriteria tertentu dipenuhi
PSAK 16:
Aset Tetap Pada penerapan PSAK 16 ini terdapat
tentang amandemen yang memberikan tambahan
Klasifikasi penjelasan tentang indikasi perkiraan
Metode yang keusagan teknis atau komersial suatu aset.
Aset tetap 2.a
Diterima Amandemen ini juga mengklasifikasikan
untuk bahwa penggunaan metode penyusutan yang
Penyusutan berdasarkan pada pendapatan adalah tidak
dan tepat.
Amortisasi
Pada penerapak PSAK 19 ini Aset tidak
berwujud tentang Klasifikasi Metode yang
diterima untuk penyusutan amortisasi
PSAK 19:
Aset Tidak memberikan klasifikasi tentang anggapan
2.a Aset Tidak
Berwujud bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak
Berwujud
tepat dalam mengukur pemakaian manfaat
ekonomi aset tidak berwujud dapat dibantah
dalam keadaan batas tertentu.
Grup melakukan pengakuan kewajiban dan
beban ketika pekeja telah memberikan
layanan dan entitas mengkonsumsi manfaat
ekonomi yang timbul dari layanan tersebut.
PSAK 24
tentang Imbalan kerja jangka panjang
Imbalan kerja 2.a dan 2.j
Imbalan Imbalan kerja jangka panjang yang disediakan
Kerja adalah fasilitas kesehatan masa pensiun dan
penghargaan atas masa kerja jangka panjang
dan tunjangan cuit

Imbalan pascakerja

6
Entitas menyediakan imbalan pascakerja iuran
pasti untuk semua karyawan tetap lokal,
program pensiun pasti masa persiapan pensiun
dan imbalan pascakerja lain sesuai kebijakan
perusahaan. Imbalan pascakerja sebagian
didanai melalui program pensiun iuran pasti
didirikan tahun 2006
.
Kombinasi 2.a & 2.b PSAK 22: Kombinasi bisnis dicatat dengan
Bisnis Kombinasi
Bisnis menggunakan metode akuisisi. Biaya
perolehan diukur pada nilai agregat
imbalan yang dialihkan, diukur pada
nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang
diakuisisi.
Biaya akuisisi yang timbul dibebankan
langsung dan disertakan dalam beban-
beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi, grup
mengklasifikasikan dan menentukan
aset keuangan yang diambil alih
berdasarkan pada persyaratan
kontraktual, kondisi ekonomi dan
kondisi terkain lain yang ada pada
tanggal akuisisi. Kombinasi bisnis
dilakukan secara bertahap.
Kebijakan 2.a, 3 & PSAK 25: Perubahan estimasi biaya dimasa mendatang
Akuntansi, 22 Kebijakan dicatata dalam laporan posisi keuangan
Perubahan Akuntansi, konsolidasian sebagai kenaikan atau
Estimasi Perubahan penurunan ada provisi restorasi dan aset
Akuntansi, dan Estimasi restorasi yang bersangkutan, sedangkan factor
Kesalahan Akuntansi, jumlah diskonto (unwinding of the discount)
dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
Kesalahan komprehensif lain konsolidasian sebagai
beban pokok penjualan

7
Pembayarakwn 2.a PSAK 53: Klasifikasi definisi kondisi vesting dan secara
Berbasis Pembayaran terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan
saham Berbasis kondisi jasa.
Saham

Pajak 2.a, 2.k PSAK 46 Enititas menghitung, menetapkan, dan


Penghasilan tentang Pajak
Penghasilan membayar sendiri jumlah pajak yang
terutang.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau
kelebihan pembayaran pajak penghasilan,
jika ada dicatat sebagai bagian dari
Manfaat (beban) Pajak dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.
Pertimbangan signifikasn dilakukan dalam
menentukan provisi atau kelebihan bayar
atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang
penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
dalam kegiatan usaha normal.
Grup mengakui aset atas pajak penghasilan
badan berdasarkan estimasi bahwa nilai
pajak tambaha pajak penghasilan badan
yang akan jatuh tempo lebih rendah dari
kelebihan bayar pajak
Penurunan 2.q & 2.r PSAK 48 Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup
nilai aset tentang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
keuangan dan Penurunan objektif bahwa aset keuangan atau kelompok
non keuangan nilai Aset aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset keuangan dicatat berdasarkan pada biaya
perolehan amortisasi untuk aset keuangan.
Sedangkan, untuk aset non keuangan pada
setiap akhir tahun pelaporan, grup menilai
apakah terdapat indikasi tersebut atau pada
saat bagian penurunan nilai aset diperlukan,
grup membuat estimasi formal jumlah
terpulihkan aset tersebut

8
Aset dan 2.q & 3 PSAK 55: Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan
Liabilitas Instrumen liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
Keuangan Keuangan : liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
Pengakuan liabilitas keuangan dengan
dan mempertimbangkan bila definisi yang
Pengukuran ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan
demikian aset keuanan dan liabilitas keuangan
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi pada
catatan 2.q.
Aset Keuangan awalnya diakui sebesar
nilai wajarnya ditambah, dalam hal
investasi tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran setelah pengakuan awal
bergantung ada klasifikasinya
Liabilitas Keuangan awalnya diakui
sebedar nilai wajar dan, dalam hal
liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, termasuk
biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Pengukuran setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya.

9
Laporan 2.b PSAK 65 Laporan keuangan konsolidasian PT Holcim
Keungan tentang Indonesia meliputi laporan keuangan
Konsolidasi Laporan Perseroan dan entitas yang dikendalikan
Keuangan enitatas anak. Laporan keuangan
Konsolidasi Konsolidasian enitas anak disusun untuk
tahun yang sama dengan perusahaan,
menggunakan kebijakan akuntansi yang
konsisten.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar
perusahaan signifikan (termasuk laba
atau rugi yang belum direalisasi) telah
dieliminasi.
Pengendalian didapat ketika
perusahaan terekspos atau memiliki hal
atas imbal hasil variable dan
keterlibatannya denga investee dan
memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi imbal hasil tersebut
melalui kekuasaanya atas investee.
Dalam penyusunannya Grup
mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yan
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset
dan liabilitas, dan pengungkapan atas
liabilitas kontijensi, pada akhir tahun
pelaporan.
Pengaturan 2.b PSAK 66 Mensyaratkan bahwa seluruh prinsip
Bersama tentang kombinasi binis dalam PSAK 22 dan PSAK
Pengaturan lain beserta persyaratan pengungkapannya
Bersama diterapkan untuk akuisisi pada kepentingan
awal dalam operasi bersama dan untuk
akuisisi kepentingan tambahan dalam operasi
bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan
pedoman yang ada pada PSAK.

Pengungkapan 2.b PSAK 67 Terdapat pengecualian konsolidasi untuk


Kepentingan tentang entitas investasi ketika kriteria tertentu
dalam Entitas Pengungkapa terpenuhi
Lain n
Kepentingan
dalam Entitas
Lain

10
Pengukuran 2.b PSAK 68 Terdapat pengecualian portofolio, yang
Nilai Wajar tentang memperkenankan entitas mengukur nilai
Pengukuran wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas
Nilai Wajar keuangan secara neto, diterapkan ada seluruh
kontrak (termasuk kontrak non-keuangan)
dalam ruang lingkup PSAK 55.

Entitas menerapkan pengukuran nilai


wajar untuk pos-pos instrumen
keuangan dan pos-pos instrument non-
keuangan

Nilai wajar aset atau liabilitas diukur


menggunakan asumsi yang akan
digunakan pelaku pasar ketika
menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku
pasar bertindak dalam kepentingan
ekonomi terbaiknya.

Untuk aset non keuangan


mempertimbangkan kemampuan
pelaku pasar dalam menghasilkan
keuntungan ekonomi dengan
penggunaan aset pada kemampuan
tertinggi.

Semua aset dan liabilitas yang nilai


wajar diukur atau diungkapkan dalam
laporan keuangan konsoliadasian dapat
dikategorikan pada level hirarki nilai
wajar.

2.2 Menaksir fleksibilitas akuntansi


Tidak semua Perusahaan memiliki fleksibilitas yang sama dalam memilih kebijakan
dan estimasi akuntansi. Beberapa Perusahaan pemilihan metode akuntansinya didasarkan pada
standar akuntansi yang berlaku. Jika dilihat dari keharusan manajemen Perusahaan untuk
menerapkan kebijakan akuntansi yang sesuai dengan PSAK yang berlaku, maka manajemen
dalam hal ini memiliki fleksibilitas yang rendah dalam memilih kebijakan akuntansi dan juga
harus konsisten dengan metode-metode akuntansi yang berlaku. Kebijakan akuntansi yang
dipilih oleh manajemen harus bisa mencerminkan kondisi sebenarnya dari bisnis yang dihadapi
oleh Perusahaan dalam bisnis industri semen.

11
2.3 Analisis Strategi Akuntansi
Berikut ini adalah hasil evaluasi strategi akuntansi manajemen PT Holcim Indonesia
Tbk.
Kebijakan akuntansi dibanding dengan praktek pada industri. PT Holcim
Indonesia Tbk menerapkan kebijakan akuntansi yang serupa dengan
perusahaan-perusahaan lain yang ada di dalam industri. Contoh PSAK yang
umum adalah PSAK 16 tentang Aset Tetap, PSAK 24 tentang Imbalan Kerja,
dan PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
Perubahan kebijakan akuntansi dan estimasi. Jika dilihat pada annual report PT
Holcim Indonesia tahun 2015, perusahaan tidak melakukan perubahan estimasi,
namun mengalami perubahan kebijakan akuntansi. Perubahan kebijakan
tersebut disebabkan oleh adanya revisi PSAK 24 mengenai Imbalan Kerja,
dimana revisi tersebut menghapus mekanisme koridor dan mengganti
pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi dengan menyederhanakan
klarifikasi dan pengungkapan. Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) namun belum efektif untuk diterapkan di laporan
keuangan tahun 2015. Estimasi manajemen untuk umur manfaat aset untuk
tahun 2015 tetap sama.

2.4 Mengevaluasi Kualitas dari Pengungkapan


Manajer dapat membuat analis lebih sulit atau lebih mudah untuk menaksir kualitas
akuntansi Perusahaan dan menggunakan laporan keuangan untuk memahami realita bisnis.
Saat aturan akuntansi mensyaratkan jumlah minimum dari pengungkapan yang harus
dilakukan, manajer harus mengikuti pilihan tersebut. Kualitas pengungkapan merupakan
bagian yang penting dari kualitas akuntansi Perusahaan. Beberapa hal yang menurut kami
penting dalam mengevaluasi kualitas dari pengungkapan yang dilakukan manajemen, yaitu :
Pengungkapan manajemen dalam menaksir strategi bisnis Perusahaan dan konsekuensi
ekonominya.
Pengungkapan manajemen tentang kinerja Perusahaan saat ini.
Pada bagian Ulasan & Analisis Manajemen (tinjuan keuangan) di annual report tahun
2015, manajemen sudah menjelaskan bahwa Perusahaan mengalami penurunan

12
pendapatan karena menurunnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri yang
turun 0,2% dari 2014 yang menyebabkan turunnya penjualan semen sebanyak 17%.
Pada bulan januari 2015 pemerintah mengeluarkan pedoman bagi perusahaan semen
milik negara untuk menurunkan harga sak semen sebesar Rp3000,- per sak. Namun
kemudian, kebijakan tersebut tidak berdampak apa-apa terhadap permintaan karena
permintaan masih rendah. Konsumsi semen menurun hingga 5% pada akhir semester
pertama 2015, sebelum proyek belanja pembangunan infrastruktur mulai menggeliat
pada semester kedua meski kenaikan tersebut belum cukup untuk mengimbangi
turunnya harga jual rata-rata sebesa 8% lebih tahun itu.
Reaksi manajemen terhadap adanya bad news mengenai Perusahaan.
Reaksi manajemen terkait dengan adanya bad news dapat dilihat pada annual report
tahun 2015. Manajemen sangat memperhatikan perkembangan terhadap pertumbuhan
ekonomi yang terjadi di Indonesia. Namun, manajemen tetap berkeyakinan bahwa
kejadian tersebut tidak akan mengganggu kinerja manajemen terlihat dari kondisi pasar
yang tidak berubah.
Pengungkapan segmen
Pada annual report tahun 2015, manajemen menjelaskan bahwa Perusahaan memiliki
3 segmen utama , yakni penjualan semen, beton siap pakai, dan agregat, dan masih ada
lagi pendapatan dari jasa lain. Manajemen telah menetapkan strategi untuk masing-
masing segmen dan penjelasan yang memadai pada laporan keuangan terkait 5 segmen
tersebut.
2.5 Mengidentifikasi red flags yang potensial
Sebagai tambahan untuk langkah sebelumnya, pendekatan untuk analisis kualitas
akuntansi adalah untuk melihat adanya red flags. Indikator ini menyarankan bahwa analis
harus memeriksa beberapa item secara mendetail atau mendapatkan lebih banyak informasi
mengenai item tersebut. Beberapa red flags menurut kami yang harus dicermati pada annual
report PT. Holcim, Tbk, yaitu
- Penjualan dari tahun 2014 menurun pada tahun 2015,pada tahun 2014 penjualan sebesar
9.483.612 pada tahun 2015 sebesar 9.230.022 sedangkan untuk piutang usaha
mengalami kenaikan tahun 2014 sebesar 957.856 dan tahun 2015 sebesar 1.035.277
kemungkinan tahun 2015 banyak piutang tidak tertagih.
- Adanya pergantian komisaris dan dewan direksi. Terdapat penggantian sejumlah pimpinan
sepanjang 2015.Susunan anggota Direksi juga berubah. Seperti yang tertulis dalam laporan

13
tahunan yang lalu.Menurut manajemen perubahan ini penting karena kini perusahaan
ditangani oleh tenaga ahli berpengalaman dari dalam dan luar negeri,dan merupakan
langkah yang perlu dalam menetapkan strategi perusahaan di masa mendatang.

14
BAB III
PENUTUP

Demikian tadi yang dapat dipaparkan mengenai materi yang telah menjadi pokok
bahasan di dalam makalah ini, tentunya di dalam penulisan masih terdapat banyak kekurangan
serta kelemahannya, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber atau
referensi yang ada kaitannya dengan makalah ini.
Penulis juga berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
bersigfat membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas makalah ini dan juga penulisan
makalah di kesempatan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan
khususnya bagi para pembaca pada umumnya.

15
DAFTAR PUSAKA

PT. Holcim Indonesia Tbk. 2015. 2015 Annual Report.


Subramanyam, K.R. 2014. Financial Statement Analysis 12th Edition.
(https://bisnis.tempo.co/read/news/2015/08/24/090694610/permintaan-rendah-
produsen-semen-diminta-jaga-produksi)
(http://duniaindustri.com/jumlah-pemain-industri-semen-tumbuh-111-dalam-empat-
tahun/)
(http://www.indonesia-investments.com/id/berita/berita-hari-ini/industri-semen-
indonesia-tahun-2016-pertumbuhan-karena-dorongan-infrastruktur/item6331?)
(http://duniaindustri.com/terdorong-infrastruktur-luar-jawa-pasar-semen-tumbuh-126-
secara-bulanan/)

16

Anda mungkin juga menyukai