Anda di halaman 1dari 13

HAK DAN KEWAJIBAN DPJP UTAMA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT 61/RSHB/XI/2016 00 1/1
HARAPAN BUNDA

Ditetapkan :
STANDAR PROSEDUR Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
01 November 2016
(SPO)
dr. Ari Hidayat
DPJP adalah dokter yang bertugas mengelola rangkaian asuhan medis
PENGERTIAN
sesuai bidang kompetensinya.
Untuk mengatur tentang hak dan kewajiban Dokter Penanggung Jawab
TUJUAN
Pelayanan atau DPJP dalam menjalankan tugasnya di Rumah Sakit.
Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No. SK/
KEBIJAKAN tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di RS. Harapan
Bunda Lampung Tengah.
1. Mengendalikan terapi
2. Mengisi Resume
3. Sebagai juru bicara final
Hak Dokter Rumah Sakit
1. Dokter berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Dokter berhak untuk bekerja menurut standar profesi serta
berdasarkan hak otonomi. (seorang dokter, walaupun ia berstatus
hukum sebagai karyawan Rumah Sakit, namun pemilik atau direksi
rumah sakit tidak dapat memerintahkan untuk melakukan sesuatu
PROSEDUR tindakan yang menyimpang dari standar profesi atau keyakinannya).
3. Dokter berhak untuk menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan Peraturan Perundang-Undangan, profesi dan etika.
4. Dokter berhak untuk menghentikan jasa profesionalnya kepada
pasien, apabila misalnya hubungan dengan pasiensudah berkembang
begitu buruk sehingga kerjasama yang baik tidak mungkin
diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat dan wajib
menyerahkan pasien kepada dokter lain.
5. Dokter berhak atas privacy (berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau tindakan yang
melecehkan atau memalukan.
HAK DAN KEWAJIBAN DPJP UTAMA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT 61/RSHB/XI/2016 1 /2
HARAPAN BUNDA

6. Dokter berhak mendapatkan informasi yang jujur dan lengkap


dari pasien yang dirawatnya dan atau dari keluarganya.
7. Dokter berhak atas informasi atau pemberitahuan pertama
dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap
pelayanannya.
8. Dokter berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh
Rumah Sakit maupun pasien.
9. Dokter berhak untuk mendapatkan imbalan atas jasa profesi
yang diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau
PROSEDUR
ketentuan/peraturan yang berlaku di Rumah Sakit tersebut.

Kewajiban Dokter Rumah Sakit


1. Dokter Wajib mematuhi peraturan Rumah Sakit sesuai dengan
hubungan hukum antara dokter dengan Rumah Sakit.
2. Dokter berhak memberikan pelayanan medis sesuai dengan
standar profesi dan menghormati hak-hak pasien.
3. Dokter berhak merujuk pasien ke dokter lain/Rumah Sakit lain
yang apabila sudah tidak memungkinkan keadaan pasiennya.
1. Komite Medik
UNIT TERKAIT
2. Seluruh Staf Medis Fungsional
TUGAS DAN KEWAJIBAN DOKTER
PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN ( DPJP )
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT
62/RSHB/XI/2016 00 1/1
HARAPAN BUNDA

Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Ari Hidayat


DPJP adalah dokter yang bertugas mengelola rangkaian asuhan medis
PENGERTIAN
sesuai bidang kompetensinya.
Memberikan informasi kepada pasien/keluarganya tentang rencana
TUJUAN
pengobatan dan perawatannya.
Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No.
KEBIJAKAN SK tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) Di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
1. DPJP wajib memperkenalkan diri saat pertama kali
berkomunikasi dengan pasien atau keluarga.
2. DPJP wajib membuat diagnosis, merencanakan dan
memberikan terapi, melaksanakan tindak lanjut dan rehabilitasi,
serta memberikan informasi tentang hal tersebut kepada
pasien/keluarganya sebagai pemenuhan hak pasien
PROSEDUR
3. DPJP bertugas sesuai bidang spesialisasinya
4. DPJP bisa melakukan konsultasi dengan spesialisasi bidang lain
5. DPJP yang pertama memegang pasien sebagai DPJP utama,
kecuali telah dilakukan pindah rawat
6. DPJP bisa menerima pendapat dokter lain yang sama
spesialisasinya.
1. Komite Medik
UNIT TERKAIT
2. Seluruh Staf Medis Fungsional
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
( DPJP )
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT
63/RSHB/XI/2016 00 1/ 1
HARAPAN BUNDA

Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Ari Hidayat


Dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang
PENGERTIAN
pasien.
Agar pengelola asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik
TUJUAN
sesuai standar pelayanan dan keselamatan pasien
Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No. SK/
KEBIJAKAN tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di RS. Harapan
Bunda Lampung Tengah .
1. Tugas DPJP :
a. Mengelola asuhan medis (paket) seorang pasien sesuai standar
pelayanan medis yang meliputi : anamnesis, pemeriksaan fisik,
periksaan penunjang selanjutnya perencanaan pemberian terapi,
tindak lanjut/follow up (evaluasi asuhan medis) sampai rehabilitasi.
b. Melakukan konsultasi dengan disiplin terkait lain untuk meminta
pendapat atau perawatan bersama
c. Membuat rencana pelayanan dalam berkas rekam medis yang
memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan termasuk
PROSEDUR
pemeriksaan, konsultasi, rehabilitasi pasien dan sebagainya
d. Memberikan penjelasan secara jelas kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur
untuk pasien termasuk kejadian yang tidak diharapkan
e. Memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang kewajiban
terhadap rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staf
dokter/perawat/staf administrasi
f. Pemberian pendidikan/edukasi harus dicatat dalam rekam medis,
bahwa DPJP telah memberikan penjelasan
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
( DPJP )
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT
63/RSHB/XI/2016 00 1 /2
HARAPAN BUNDA

2. Pola Operasional DPJP Rawat Bersama


a. Cakupan pelayanan DPJP Rawat Bersama
Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan dibidang kompetensi
dan keahliannya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan
disiplin profesi lain harus dikonsulkan dan ditunjuk DPJP tambahan
sesuai kebutuhan
b. Dalam hal perawatan oleh lebih dari satu DPJP harus ditentukan
DPJP utama sebagai koordinator
c. Dalam hal rawat bersama lebih dari 2 DPJP harus ada pertemuan
bersama para DPJP minimal 1 kali
d. DPJP utama/koordinator adalah :
1) DPJP utama/koordinator yaitu : dokter yang menangani penyakit
yang dinilai terberat dan mengancam nyawa serta pengelolaan
paling kompleks
2) Pada kondisi tertentu dan harus kesepakatan bersama antar DPJP
PROSEDUR dan atau atas keinginan pasien : DPJP utama/koordinator dapat
dipegang oleh dokter yang pertama kali memeriksa/menerima
atau DPJP lain yang diminta pasien
3) Pada kasus sulit atau kasus luar biasa, DPJP utama/koordinator
dapat ditentukan oleh Kepala Rumah Sakit/Ketua Komite Medik
setelah melalui rapat Komite Medik.
e. DPJP utama/koordinator harus memberikan penjelasan mengenai
kewajiban pasien yaitu :
1) Pasien dan keluarganya wajib memberi informasi yang jelas,
benar dan jujur tentang penyakit dan kondisi lain
2) Pasien dan keluarganya wajib mengetahui kewajiban dan
tanggung jawabnya.
3) Pasien dan keluarganya wajib mengajukan pertanyaan untuk hal-
hal yang tidak dimengerti
4) Pasien dan keluarganya wajib memahami dan menerima
konsekuensi pelayanan
DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN
( DPJP )
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
RUMAH SAKIT
63/RSHB/XI/2016 00 1/3
HARAPAN BUNDA

5) Pasien dan keluarganya wajib mengikuti instruksi dan


menghormati peraturan rumah sakit
6) Pasien dan keluarganya wajib memperlihatkan sikap
PROSEDUR
menghormati dan tenggang rasa
7) Pasien dan keluarganya wajib memenuhi kebutuhan
finansial yang disepakati
1. Komite Medik
2. Instalasi Rawat Jalan
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap
4. Semua Dokter
5. Rekam Medis
KEWENANGAN DOKTER UMUM DAN DOKTER
SPESIALIS ( DPJP )
RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
64/RSHB/XI/2016 00 1/1
Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
01 November 2016
(SPO)

dr. Ari Hidayat


Adanya kebijakan tertulis yang mengatur kebijakan mengenai kewenangan
PENGERTIAN dokter umum dan dokter spesialis selaku Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan ( DPJP ) di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah.
TUJUAN Mengatur tugas dan kewajiban sesuai batas kompetensinya
1. Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No.
SK/15/VI/2013 tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di
KEBIJAKAN RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
2. Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
Ikatan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Kepala Dinas Kesehatan.
1. Dokter umum mempunyai wewenang untuk bekerja di poliklinik umum,
Unit Gawat Darurat, Rawat Inap yang memerlukan dokter umum serta
unit kerja lainnya di Rumah Sakit dengan penugasan dari Direktur RS.
Harapan Bunda Lampung Tengah.
2. Dokter Spesialis mempunyai wewenang sebagaiu dokter konsultan,
memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan bidang spesialistik
yang dikuasinya dengan penguasan Kepala.
PROSEDUR 3. Mekanisme kerja antara dokter umum, dokterspesialis dan tenaga
kesehatan lainnya di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah diatur dalam
rapat-rapat komite medis.
4. Pendelagasian wewenang dokter spesialis kepada dokter umum dilakukan
secara tertulis.
5. Kepala Rumah Sakit dapat memberikan tugas-tugas lain kepada dokter
umum dan dokter spesialis diluar tugas pokoknya untuk
kepentingan Rumah Sakit
1. Komite Medik
UNIT TERKAIT 2. SMF
3. Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
PROSEDUR PERALIHAN DPJP

RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
65/RSHB/XI/2016 00 1/ 1

Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 01 November 2016

dr. Ari Hidayat


Mengalihkan tanggung jawab atas perawatan pasien kepada DPJP
PENGERTIAN
sesuai dengan bidang keahliannya.
Sebagai acuan tenaga medis RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
TUJUAN
dalam melaksanakan tugasnya.
1. Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
No. SK/ tentang Dokter Penanggung Jawab
KEBIJAKAN Pelayanan (DPJP) Di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
2. Buku Pedoman dan Penyelenggaraan DPJP Di RS. Harapan
Bunda Lampung Tengah .
1. DPJP memeriksa pasien di ruang rawat inap.
2. DPJP menemukan penyakit diluar bidang keahliannya.
3. DPJP memberitahukan hal tersebut kepada pasien bahwa
memerlukan dokter yang mempunyai keahlian di bidang tersebut,
selanjutnya meminta persetujuan dari pasien tentang hal tersebut.
PROSEDUR 4. Apabila pasien setuju atas hal tersebut DPJP pertama
mengontak/menghubungi dokter (DPJP) yang diperlukan untuk
menangani penyakit tersebut.
5. Setelah adanya kontak maka pasien akan dirawat oleh DPJP
tersebut serta memberi cap stempel Peralihan DPJP pada status
pasien tersebut.
1. Komite Medik RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
UNIT TERKAIT 2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
3. Instalasi Rawat Inap.
PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN
(PKB)
RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
66/RSHB/VI/2013 01 1 /1

Ditetapkan :

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda

OPERASIONAL 19 Juni 2013


(SPO)

dr. Ari Hidayat


Offservice Training adalah kegiatan pendidikan / pelatihan yang
PENGERTIAN diadakan oleh suatu lembaga / Instansi / organisasi profesi di luar RS.
Harapan Bunda Lampung Tengah
Merupakan acuan dalam pengiriman staf medis untuk mengikuti
TUJUAN
Offservice Training.
1. Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
No. SK/15/VI/2013 tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP) Di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
KEBIJAKAN 2. Peraturan Internal Staf medis bahwa dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan medis, anggota SMF didukung dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun
keterampilan sesuai dengan stimulusnya.
1. Surat usulan mengenai pendidikan / pelatihan di luar RS
disampaikan ke Ka. Instalasi Rumah Sakit oleh ketua SMF/Instansi.
2. Komite medis bersama Panita Komite Riset & Pengembangan
mempertimbangkan usulan melihat kepentingan RS, berdasarkan
usulan KSM.
3. Dengan persetujuan direktur, ditetapkan pendidikan/pelatihan
tersebut tidak dapat diikuti dengan / tanpa bantuan RS.
PROSEDUR 4. Panitia Penelitian & Pengembangan melalui UP (Urusan
Kepegawaian) menyiapkan surat tugas / SPPD bagi staf medis yang
disetujui mengikuti pendidikan /pelatihan.
5. Selesai Pelatihan Staf medis yang bersangkutan menyerahkan bukti,
mengikuti pendidikan / pelatihan (piagam, serifikat) ke panitia
penelitian dan pengembangan komite medis &mempresentasikan.
6. Apabila diperlukan komite medis dapat meminta kesediaan staf
medis yang bersangkutan untuk menjadi narasumber pelatihan di
RS mengenai materi yang pernah diikuti.
1. Komite Medik
UNIT TERKAIT 2. Instaldik, SMF, Yanmed
3. Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap
PROSEDUR RAWAT BERSAMA DPJP

RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
01 1 dari 1
67/RSHB/VI/2013

Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 19 Juni 2013
(SPO)

dr. Ari Hidayat


Rawat bersama adalah pasien dengan lebih dari satu diagnosa penyakit di
PENGERTIAN tangani oleh satu atau lebih dokter sesuai dengan keahliannya dan
ditunjuk satu orang DPJP.
Sebagai acuan tenaga medis RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
TUJUAN
dalam melaksanakan tugasnya.
Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No.
KEBIJAKAN SK/15/VI/2013 tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Di
RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
1. DPJP memeriksa pasien di ruang rawat inap.
2. DPJP menemukan penyakit diluar bidang keahliannya.
3. DPJP memberitahukan hal tersebut kepada pasien bahwa
memerlukan dokter yang mempunyai keahlian di bidang tersebut,
selanjutnya meminta persetujuan dari pasien tentang hal tersebut.
4. Apabila pasien setuju atas hal tersebut DPJP pertama
mengontak/menghubungi dokter (DPJP) yang diperlukan untuk
PROSEDUR
menangani penyakit tersebut.
5. Setelah adanya kontak dan persetujuan antara DPJP maka akan
membentuk tim untuk menangani penyakit tersebut, dari tim
tersebut menunjuk DPJP utama untuk pasien tersebut, keputusan itu
atas persetujuan bersama (Ketua tim).
6. Ketua Tim (DPJP) memberi cap stempel Rawat Bersama pada
status pasien tersebut.
1. Komite Medik RS. Harapan Bunda Lampung Tengah
UNIT TERKAIT 2. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
3. Instalasi Rawat Inap.
KOORDINASI DAN TRANSFER INFORMASI ANTAR DPJP
(KONSULTASI)
RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
68/RSHB/VI/2013 01 1/ 1

Ditetapkan :
Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 19 Juni 2013
(SPO)

dr. Ari Hidayat


Kegiatan komunikasi antar DPJP dalam mengelola kasus multidisiplin
PENGERTIAN
Ilmu
Agar terciptanya pelayanan medis bagi pasien sesuai dengan standar
TUJUAN
medis dan keselamatan pasien.
1. Surat Keputusan Direktur RS. Harapan Bunda Lampung Tengah No.
SK/15/VI/2013 tentang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
KEBIJAKAN Di RS. Harapan Bunda Lampung Tengah .
2. Pelaksanaan kondisi dan transfer informasi antar DPJP secara efektof
dan terstruktur.
1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
secara komperhensif, terpadu dan efisien. Dengan berpedoman kepada
standar pelayanan medis dan keselamatan pasien.
2. Koordinasi dan transfer informasi (komunikasi &konsultasi) antar
DPJP harus dilaksanakan secara tertulis dengan menyampaikan point-
point antara lain diagnosis, hasil pemeriksaan, permasalahan dan
keperluan konsultasi yang diperlukan.
3. Bila secara tertulis baik dengan formulir maupun dalam berkas rekam
PROSEDUR
medik belum optimal, harus dilakukan koordinasi langsung baik dalam
komunikasi pribadi (langsung/telepon) mauoun pertemuan formal
dalam penatalaksanaan kasus tersebut.
4. Koordinasi dan transfer informasi DPJP di dalam lingkup satu
departemen yang sama bisa dibuat tertulis dalam status RM penderita,
sedang antar departemen harus dalam satu formulir konsultasi khusus.
5. Konsultasi yang dituju bisa secara khusus kepada disiplin ilmu
(subdisiplin) ataupun kepada konsultan secara perorangan.
KOORDINASI DAN TRANSFER INFORMASI ANTAR DPJP
(KONSULTASI)
RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN
HARAPAN BUNDA
68/RSHB/VI/2013 01 1 dari 2

6. Konsultasi bisa bersifat biasa maupun segera atau emergency


(CITO).
7. Penyampaian adanya konsultasi bisa dengan
menyampaikan/membawa berkas RM dan formulir dengan atau
tanpa pasien (pada kasus tertentu) atau per-telepon untuk kasus di
atas meja operasi.
8. Proses konsultasi di IGD dan kamar operasi sesuai SPO yang berlaku
di IGD dan kamar operasi.
PROSEDUR 9. Dalam hal konsultan pribadi dituju berhalangan/tidak ditempat dapat
dialihkan kepada konsultan jaga harian disiplin ilmu yang sama
dengan melaporkan terlebih dahulu kepada DPJP yang
mengkonsulkan.
10. Konsultasi di IGD kepada konsultan jaga dilakukan oleh dokter
umum jaga IGD. Bisa dilakukan dengan lisan/telepon, dalam
melakukan pengobatan emergency kepada pasien dalam bidang
disiplin terkait. Jawaban konsultan harus ditulis dalam berkas RM
setelah dilakukan klarifikasi ulang.
1. Komite Medik
2. Instal Watnap, Instal Watlan
UNIT TERKAIT
3. Semua dokter
4. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai