Anda di halaman 1dari 2

Home

Sejarah
Sejarah dan Latar Belakang Terjadinya Perjanjian Hudaibiyah

Sejarah dan Latar Belakang Terjadinya


Perjanjian Hudaibiyah
Kholis Sejarah No Comments

Perjanjian Hudaibiyah merupakan perjanjian yang dilakukan oleh pihak kaum Musyrikin Mekah
dengan Rasulullah sekitar tahun tahun keenam hijrah sekitar tahun 628 M. Perjanjian ini
berlangsung di lembah Hudaibiyah, yaitu tepatnya di pinggiran Mekah.

Awal mula perjanjian ini karena pada waktu itu rombongan kaum Muslimin yang dipimpin oleh
Nabi Muhammad SAW akan beribadah umrah.

Namun, kaum musyrikin menghalangi rombongan kaum muslimin yang hendak ke Mekah.
Sehingga Rasulullah pun mengajak mereka untuk bernegosiasi hingga mengadakan perjanjian
damai.

Hudaibiyah merupakan sebuah sumur yang terdapat di arah barat daya kota Mekah yaitu sekitar
22 km. Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW beserta rombongan kaum muslimin
yang hendak melaksanakan umrah. Walaupun Nabi Muhammad SAW tahu bahwa orang-orang
Quraisy akan menghalanginya, dan akan terjadi kontak senjata.
Dalam rombongan ini kaum muslimin memilik jumlah sekitar seribu empat ratus orang, jumlah
ini menurut kesaksian lima orang sahabat yang menyaksikan langsung perjanjian tersebut.

Menurut riwayat imam Bukhari pada saat perjanjian Hudaibiyah kaum Muslimin membawa
peralatan senjata dan peralatan perang untuk mengantisipasi penyerangan yang akan dilakukan
oleh kaum musyrikin.

Saat rombongan kaum muslimin tiba di Dzulhulaifah, mereka melangsungkan shalat serta
berihram untuk melaksanakan umrah. Saat melakukan umrah rombongan juga membawa 70 ekor
unta yang dijadikan sebagai hadyu.

Setelah tiba di Usfan yaitu sekitar 80 Km dari kota Mekah, utusan Nabi Muhammad SAW yaitu
Busra bin Sufyun membawa kabar tentang kaum musyrikin yang tahu kedatangan rombongan
Nabi Muhammad SAW. Mereka akan menghalagi perjalanan umrah Nabi Muhammad SAW ke
Mekah dengan menyiapkan pasukan.

Dengan berita tersebut Nabi Muhammad SAW merespon dan meminta pendapat sahabat tentang
keinginan untuk menyerang orang yang membantu dan bersekutu dengan membantu kaum
Quraisy. Dan Abu Bakar Radhiyallahu anhu memberikan pendapatnya untuk terus fokus ke
tujuan utama yaitu umrah.

Anda mungkin juga menyukai