Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Belimbing ( Averrhoa carambola )

Gambar 1. Tanaman Belimbing


( Sumber : http://www.uniprot.org/taxonomy/28974 )

Menurut sejarah persebarannya Belimbing termasuk satu jenis buah tropis yang sudah
lama dikenal dan ditanam di Indonesia. Berdasarkan penelusuran dari literature,
ditemukan bahwa tanaman Belimbing berasal dari kawasan Asia, terutama Malaysia.
Namun Nikolai Ivanovich Vavilovanaman, seorang botani Soviet memastikan sentrum
utama tanaman Belimbing adalah India, kemudian menyebar luas ke berbagai negara
yang beriklim tropis lainnya (Rukmana, 1996).
Selanjutnya beliau menjelaskan mengenai pengklasifikasian Belimbing manis dalam
dunia tumbuh-tumbuhan sebagai berikut.

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Oxilidales
Family : Oxilidaceae
Genus : Averrhoa
Species : Averrhoa Carambola L.
Belimbing merupakan tanaman berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 12 m.
Percabangan banyak yang arahnya agak mendatar sehingga pohon ini tampak menjadi
rindang. Berbunga sepanjang tahun sehingga buahnya tidak mengenal musim
(Wijayakusuma dan Dalimartha, 2000).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Beliau daun Belimbing berupa daun majemuk menyirip
ganjil dengan anak daun berbentuk bulat telur, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas
mengkilap, permukaan bawah buram dengan panjang 1,75 sampai 9 cm dan lebar 1,25
sampai 4,5 mm. Bunga majemuk tersusun dengan baik memiliki warna merah keunguan,
yang keluar dari ketiak daun dan di ujung cabang. Buahnya memiliki panjang empat
sampai 12,5 cm, berdaging dan banyak
mengandung air saat masak berwarna kuning. Buah Belimbing memiliki biji berwarna
putih kotor kecoklatan, pipih dan berbentuk elips dengan kedua ujung lancip
(Wijayakusuma dan Dalimartha, 2000).

2.2 Tanaman Kelengkeng ( Dimocarpus longan )

Gambar 2. Tanaman Kelengkeng


( Sumber : http://www.botany.hawaii.edu/faculty/carr/sapind.htm )

Kelengkeng (Dimocarpus longan) tergolong tanaman tahunan yang memiliki batang


kayu yang kuat, dengan tinggi tanaman hingga dapat mencapai 12 m. Secara taksonomi,
tanaman kelengkeng diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheophyta
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Dimocarpus
Famili : Sapindaceae
Genus : Dimiocarpus
Spesies : Dimocarpus longan

Pohon lengkeng dapat mencapai tinggi 40 m dan diameter batangnya hingga sekitar
1m. Berdaun majemuk, dengan 2-6 pasang anak daun, sebagian besar berbulu rapat pada
bagian aksialnya. Panjang tangkai daun 1-20 cm dan panjang tangkai anak daun 0,5-3,5
cm. Anak daun bulat memanjang, panjang 1-5 kali lebarnya, bervariasi 3-45 1,5-20 cm
mengertas sampai menjangat, dengan bulu-bulu terutama di sebelah bawah di dekat
pertulangan daun. Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl
yang bertipe iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Curah hujan
1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering (Sunarjono,
2008).
Menurut Yusnita (2003) bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai eksplan
adalah biji atau bagian-bagian biji seperti aksis embrio atau kotiledon, tunas pucuk, dan
potongan batang satu buku. Selain itu eksplan yang digunakan merupakan jaringan muda
yang sedang tumbuh aktif karena mempunyai daya regenerasi lebih tinggi, sel-selnya
masih aktif membelah diri.

2.3 Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak


ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa
karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi,
amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang
melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan
merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan
(kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin
panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam
semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin
tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk
mengelompokkan energi elektromagnetik. Aliran listrik dapat terjadi dalam tubuh manusia
dan hewan yang dapat menimbulkan medan magnet. Impuls listrik dihasilkan oleh ATP
(adenosine triphosphate) sebagai senyawa yang menyimpan energi tubuh, yang terjadi
akibat pembakaran oksigen dalam tubuh. Sama halnya pada tanaman, terdapat juga sel
yang didalamnya memuat partikel-partikel yang memiliki muatan listrik. Interaksi antara
medan elektomagnetik luar dengan partikel-partikel yang mengandung muatan listrik pada
tanaman dapat mengakibatkan terserapnya energi medan elektromagnetik. Energi tersebut
akan diubah ke dalam bentuk senyawa kimia sehingga dapat mempercepat proses penting
dalam pertumbuhan tanaman seperti fotosintesis (Aladjadjiyan, 2007).
Radiasi elektromagnetik mempunyai spektrum yang luas dimulai dari
elektromagnetik dengan frekuensi ekstrim rendah (ELF-Electromagnetic) sampai pada
elektromagnetik berfrekuensi sangat tinggi. Perbedaan frekuensi, panjang gelombang dan
energi foton yang dimiliki masing-masing radiasi elektromagnet ternyata menyebabkan
efek radiasi yang berbeda pula (Mansyur, 1998). Pada ponsel terdapat transmitter yang
mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan
keluar melalui antena dan berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang
menimbulkan radiasi elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti
gelombang atau partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan
cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Sewaktu listrik dialirkan melalui jaringan
transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, saat itu juga
muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. Medan ini kemudian
menyebar ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. (Soesanto,
1996).
Radiasi terbagi menjadi dua, yaitu radiasi pengion dan radiasi nonpengion.
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya elektron dari
atom sehingga terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion perlu diwaspadai, terutama
mengenai sumber, jenis, sifat, akibat, dan bagaimana cara menghindarinya. Tidak
demikian dengan radiasi nonpengion. Radiasi ini didefinisikan sebagai penyebaran atau
emisi energi yang bila melalui media dan terjadi proses penyerapan, berkas energi radiasi
tersebut tidak akan mampu menginduksi terjadinya proses ionisasi dalam media yang
bersangkutan. Istilah radiasi nonpengion mengacu kepada radiasi elektromagnetik yang
meliputi sinar ultra violet, cahaya tampak, infra merah, gelombang mikro (microwave) dan
radiofrekuesi elektromagnetik.

2.4 Peranan Gelombang Elektromagnetik dalam Kehidupan

Gelombang elektromagnetik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan di muka


bumi. Pemanfaatan itu ada dalam berbagai bidang, yaitu bidang kedokteran, bidang
industri, bidang astronomi, bidang seni, dan bidang sains fisika. Banyak sekali keuntungan
yang diperoleh dari pemanfaatan gelombang elektromagnetik ini, tetapi, gelombang
elektromagnetik ini juga dapat memberikan dampak negatif yang dapat mengganggu
kehidupan di muka bumi.
Gelombang radio banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam bidang
komunikasi yaitu digunakan sebagai alat komunikasi dan pembawa informasi dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Salah satunya digunakan pada sistem siaran televisi, radio dan
perangkat elektronik yang menghasilkan osilasi listrik. Peranan elektronik dalam sarana
komunikasi dapat memberikan dampak negatif. Hal ini terletak pada gelombang
elektromagnetik yang dihasilkan. Taufik (2009) menyebutkan bahwa gelombang
elektromagnetik yang dihasilkan oleh alat elektronik dapat menyebabkan cacat mental
karena saraf otak kita terganggu oleh gelombang tersebut.
Supriyono (2006) menyatakan bahwa gelombang yang dipancarkan dari
stasiun radio pemancar dipantulkan oleh lapisan atmosfer bumi. Lapisan atmosfer tersebut
mengandung pertikel-partikel bermuatan listrik, yaitu lapisan ionosfer sehingga dapat
mencapai tempat-tempat di bumi yang jaraknya jauh dari pemancar. Gelombang radio
dapat menembus lapisan ionosfer pada energi foton sekitar 108 Hz. Gelombang yang
membawa informasi diteruskan oleh lapisan ionosfer. Informasi yang berbentuk suara
dibawa oleh gelombang pendukung sebagai perubahan frekuensi dan disebut sebagai
modulasi frekuensi (FM).
Gelombang mikro digunakan dalam analisis struktur atom dan molekul serta
digunakan pula pada radar (radio detecting and ranging). Gelombang mokro juga
digunakan dalam komunikasi antarbenua dengan menggunakan bantuan satelit sehingga
walaupun komunikasi jarak jauh yang terhalang oleh gunung pun dapat dilakukan. Posisi
satelit harus diperhatikan karena posisi satelit mempengaruhi hubungan komunikasi
seluruh dunia. Merry (2009) menyatakan bahwa Microwave oven menggunakan
gelombang mikro dalam band frekuensi ISM sekitar 2,45 GHz. Pemanasan dengan
gelombang mikro mempunyai kelebihan yaitu pemanasan lebih merata karena bukan
mentrasfer panas dari luar tetapi membangkitkan panas dari dalam bahan tersebut.
Sinar inframerah tidak dapat dideteksi oleh mata telanjang tetapi masih dapat dirasakan
karena energi panas yang dihasilkan. Setiap hari manusia bisa merasakan sinar inframerah
yang berasal dari matahari yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Lala (2008)
menyatakan bahwa 80% cahaya matahari adalah sinar inframerah karena panjang
jangkauan gelombang sinar ini (4 sampai 1000 mikron).
Sinar inframerah banyak digunakan dalam bidang industri, bidang kesehatan
atau kedokteran, astronomi, dan dalam mempelajari struktur molekul. Foster (2004)
menyatakan bahwa dalam bidang kedokteran sinar inframerah dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit pada rematik dan menghangatkan permukaan kulit. Sinar
inframerah tidak banyak dihamburkan oleh partikel-pertikel sehingga dalam bidang
astronomi dengan menggunakan pelat-pelat film yang peka terhadap sinar inframerah,
pemotretan permukaan bumi oleh pesawat dari satelit dapat dilakukan. Sinar inframerah
dapat digunakan untuk mempelajari struktur molekul dengan menggunakan alat
spektroskop inframerah.
Cahaya tampak atau sinar tampak dapat membantu penglihatan mata kita.
Dengan adanya sinar tampak, mata kita dapat melihat benda-benda di sekeliling kita dan
dapat dibedakan macam-macam warnanya. Sinar ultraviolet dapat digunakan untuk
membunuh mikroorganisme, yaitu dengan radiasi ultraviolet yang diserap akan
menghancurkan mikroorganisme seperti hasil reaksi karena ionosasi dan dissosiasi
molekul. Sinar ini dapat mengubah molekul sterol dari provitamin D menjadi vitamin D
yang berguna untuk pertumbuhan tubuh manusia (Supriyono, 2006). Foster (2004)
menyatakan sinar ultraviolet juga dapat digunakan untuk mengetahui unsure-unsur dalam
dalam suatu bahan dengan teknik spektroskopi karena rentang frekuensi sinar ini antara
1015 hertz hingga 1016 hertz.
Sinar ultraviolet juga menyebabkan kerugian yang besar dalam kehidupan.
Sinar ultraviolet yang terdapat di dalam matahari dapat diserap oleh lapisan ozon di
atmosfer. Apabila lapisan ozon di atmosfer berlubang maka dapat meningkatkan sinar
ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi dan dapat merusak jaringan kulit pada
manusia (Foster, 2004). Sinar ultraviolet membawa lebih banyak energi daripada
gelombang cahaya lain. Karena inilah gelombang ultraviolet dapat masuk dan membakar
kulit sehingga kulit manusia menjadi sensitif terhadap sinar ultraviolet matahari. Hal ini,
dapat menimbulkan kanker pada kulit.
Sinar-X disebut juga sinar rontgen. Dalam bidang kedokteran sinar ini
digunakan untuk memotret bagian tulang yang patah, batu ginjal, paru-paru, dan bagian
tubuh lainnya. Di zaman modern ini, Supriyono (2006) menyatakan bahwa sinar rontgen
digunakan dalam operasi pembedahan sehingga dokter dapat mengetahui bagian mana
yang harus dibedah. Pada bidang industri sinar ini digunakan untuk menemukan cacat las
dan bungkus logam karena sinar ini dapat dapat menembus logam. Pada bidang seni,
sinar-X digunakan untuk melihat bagian dalam patung yang tidak terlihat dari luar. Pada
bidang sains fisika, sinar-X digunakan untuk mempelajari pola-pola difraksi pada struktur
atom suatu bahan sehingga dapat digunakan untuk menentukan struktur bahan tersebut.
Sinar gamma sangat berbahaya untuk manusia karena dapat membunuh sel hidup terutama
sinar gamma dengan tingkat energi yang tinggi yang dilepaskan oleh reaksi nuklir seperti
ledakan bom nuklir. Foster (2009) menyatakan bahwa Ground Penetrating Radar
merupakan metode geofisika dengan menggunakan teknik elektromagnetik yang
dirancang untuk mendeteksi objek yang terkubur didalam tanah dan mengevaluasi
kedalam objek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aladjadjiyan, A. 2007. The Use of Physical Methods for Plant Growing Stimulation in
Bulgaria. Journal of Central European Agriculture. Vol 8 (2007) Pp. 369373.
Diakses 22 September 2017.
Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Merry. 2009. Memanfaatkan Cahaya Lampu untuk Jaringan Wi Fi.
(http://merry.blog.uns.ac.id, diakses 22 September 2017).
Rukmana, Rahmat.1996. Belimbing.- seri Tabulampot, Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Wijayakusuma, H. dan S. Dalimartha, 2000, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan
Darah Tinggi. Cetakan 6, Penebar Swadaya, Jakarta.
Soesanto, Sri Soewasti. 1996. Medan Elektromagnetik. Media Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. 6 (3) : 6-12.
Sunarjono, H. 2008. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Supriyono. 2006. Fisika untuk SMA/MA Jilid Xb. Surabaya: Sagufindo Kinarya.
Taufik. 2009. Peranan Elektronik pada Komunikas. (http://akyura-kun.blogspot.com, diakses
22 September 2017).
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien. Agromedia
Pustaka. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai