Anda di halaman 1dari 9

ANALISA TIPE KEPRIBADIAN MAHASISWA BARU T.

A 2012/2013 PRODI S1
STIKEP PPNI JAWA BARAT MENGGUNAKAN MYERS-BRIGGS TYPES INDICATOR
(MBTI) DALAM KAITANNYA DENGAN PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI (KBK)

ANALISIS JURNAL
MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Oleh:

Yoki Muhamad Ibrahim (220110170223)

Dosen Pembimbing :

Kurniawan Yudianto, S.Kp., M.Kep

DIREKTORAT PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2017/2018
BAB I

A. Latar belakang pemilihan jurnal


Dalam perkembangannya, dunia pendidikan di Indonesia terus berbenah untuk
meningkatkan kualitas sistem maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Perubahan tersebut juga berdampak pada pendidikan keperawatan. Pendidikan
keperawtan terus berbenah. Kurikulum berbasis kompetensi menjadi pilihan utama
yang akan diterapkan pada peserta didik untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, salah satunya pelayanan keperawatan.
Perubahan Paradigma dalam pembelajaran pun terjadi yaitu yang awalnya
menggunakan metode konvensional TCL mengalami pergeseran menjadi SCL karena
dalam SCL mahasiswa tidak sekedar kompeten dalam bidang ilmunya tetapi kompeten
juga dalam belajar. Pendidikan tidak sekedar mengajarkan dan mempelajari
pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan aspek aspek kepribadian lain.
Agar bisa berkompeten kita harus mengenal diri sendiri. Salah satu cara yang
dapat membantu pengenalan diri adalah dengan psikotest. Menurut Mudrika (2009)
diantara test kepribadian inventori yang boleh dikatakan akurat adalah Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI).
MBTI sangat berguna untuk dapat mendeteksi tipe kepribadian karena deteksi
dini tipe kepribadian mahasiswa baru dalam persiapan mahasiswa menghadapi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dimana kurikulum ini akan lebih banyak
menjadikan mahasiswa untuk aktif.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis tipe-tipe kepribadian
mahasiswa baru T.A 2012/2013 prodi S1 STIKEP PPNI Jawa Barat menggunakan
Myers-Briggs Types Indicator (MBTI) dalam kaitannya dengan penerapan kurikulum
berbasis kompetensi (KBK).
BAB II

RESUME JURNAL

A. Nama peneliti
Dhika Dharmansyah
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : STIKep PPNI Jawa Barat
2. Waktu :-
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian mahasiswa untuk
menghadapi KBK.
D. Metode penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hal
tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tipe kepribadian mahasiswa baru T.A
2012/2013 Prodi S1 STIKep PPNI Jawa Barat menggunakan Myers-Briggs Types
Indicator (MBTI) dalam kaitannya dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK).
Analisa Tipe Kepribadian Mahasiswa Baru T.A 2012/2013 Prodi S1 STIKEP
PPNI Jawa Barat Menggunakan Myers-Briggs Types Indicator (MBTI) Dalam
Kaitannya Dengan Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
E. Hasil Penelitian
Dapat di simpulkan bahwa responden dengan jumlah 85 orang dimana sebagian
besar responden yaitu 75.3% atau sebanyak 64 orang berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan sisanya responden 24.7% atau sebanyak 21 orang berjenis kelamin laki-laki.
Mengambil sampel tipe kepribadian kelas 1A Mahasiswa baru dan Kelas 1B
Mahasiswa baru menggunakan alat ukur MBTI. Untuk kelas 1A dapat disimpulkan
bahwa tipe kepribadian mahasiswa baru menggunakan MBTI yang paling banyak
adalah ESFP dan ESFJ. Sedangkan untuk kelas 1B adalah hanya ESTJ.
Hasil pengukuran tipe kepribadisn menggunakan MBTI untuk dimensi
kecenderungan dapat disimpulkan Ekstovert (E) kelas A sebanyak 79.1% dan kelas B
sebanyak 73.8%. dimensi kecenderungan Introvert (I) kelas A sebanyak 20.9% dan
keals B sebanyak 26.2%. dimensi kecenderungan Intuition (N) di Kelas A sebanyak
20.9% dan kelas B 21.4%. dimensi kecenderungan Thinking (T) di Kelas A sebanyak
39.5% dan kelas B 59.5%. Dimensi kecenderungan Judging (J) di Kelas A sebanyak
65.1% dan kelas B 61.9%. Dimensi kecenderungan Perceiving (P) di Kelas A sebanyak
34.9% dan kelas B 38.1%. MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan. Dalam penerapan KBK, empat dimensi tersebut dapat berpengaruh cukupp
besar.
Dimensi yang pertama Eksovert (E) vs Introvert (I). Dari hasil penelitian bahwa
dimensi Eksovert (E) di kelas A sebanyak 79.1% dan di kelas B sebanyak 73.8%
sedangkan dimensi kepribadian Introvert (I) di kelas A sebanyak 20.9% di kelas B
sebanyak 26.2%. Hal ini kontras menunjukan keadaan mahasiswa di kedua kelas
nantinya akan berjalan lebih dinamis. Dalam kaitannya dengan penerapan KBK,
menggunakan metode SCL yang bercirikan mahasiswa belajar baik sebagai individu
maupun kelompok untuk membangun pengetahuan.
Dimensi yang kedua yakni Sensing (S) dan Intuition (N). Dimensi SN melihat
bagaimana individu memproses data. Hasilnya bahwa dimensi kepribadian Sensing (S)
di kelas A sebanyak 79.1 dan di kelas B sebanyak 78.6% sedangkan dimensi
kepribadian Intuition (N) di kelas A sebanyak 20.9% dan di kelas B sebanyak 21.4%.
dalam kaitannya dengan penerapan SCL di KBK diperlukan kemampuan mahasiswa
dalam memproses data. Dalam arti mahasiswa dituntut mampu memproses data yang
mereka peroleh dalam discovery learning. Sehingga diharapkan kedua kelas akan
mampu memproses data secara lebih konkrit, praktis, realistis, melihat apa adanya.
Dimensi yang ketiga yakni Thinking (T) dan Feeling (F). Dalam dimensi ini
menunjukan di Kelas A mahasiswanya dalam mengambil keputusan akan lebih
melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini. Sedangkan di Kelas B
mahasiswanya dalam mengambil keputusan cenderung logika dan kekuatan analisa.
Dalam penerapan SCL di KBK diperlukan kemampuan pengambilan keputusan,
sehingga kedua kelas akan berbeda analisa secara umum dalam pengambilan keputusan
penyelesaian sebuah masalah pembelajaran.
Dimensi yang keempat yakni Judging (J) dan Perceiving (P). Dimensi ini
melihat derajat fleksibilitas seseorang. Dapat dilihat bahwa dimensi kepribadian
Judging (J) di kelas A sebanyak 65.1% dan di kelas B sebanyak 61.9%. sedangkan
dimensi Perceiving (P) di Kelas A sebanyak 34.9% dan di Kelas B sebanyak 38.1%.
hal ini menunjukan bahwa kedua kelas ini cenderung memiliki derajat fleksibilitas yang
bertumpu pada rencana sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur.
Kedua kelas bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by
step. Sehingga diharapkan mampu mendukung dalam proses pembelajaran dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
BAB III

ANALISA JURNAL

A. Analisis Penelitian
1. Populasi
Jumlah orang yang diambil sampel sebanyak 85 orang sebagian responden yaitu
75.3% atau sebanyak 64 orang berjenis kelamin perempuan. Sedangkan sisanya
responden 24.7% atau sebanyak 21 orang berjenis kelamin laki laki.
2. Intervention
Dengan psikotest menggunakan alat ukur MBTI karena diantara test
kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat.
3. Compare
Mengambil tipe kepribadian kelas 1A dan 1B mahasiswa baru.
B. Critikal Apraisal For Quantitative Research
1. Judul dan Abstract
Judul yang digunakan sudah sesuai dengan isi penelitian yaitu dapat mewakili
isi jurnal menganalisa tipe kepribadian mahasiswa baru menggunakan MBTI.
a. Tujuan dalam jurnal disebutkan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tipe kepribadian mahasiswa untuk menghadapi KBK.
b. Abstrak memberikan informasi yang lengkap yaitu latar belakang, tujuan,
metode dan hasil.
2. Justifikasi, metode dan desain
a. Di dalam jurnal pada latar belakang tidak dijelaskan alasan melakukan
penelitian.
b. Tinjauan pustaka dalam jurnal cukup.
c. Di dalam jurnal menggunakan referensi terbaru 5 tahun terakhir tetapi
masih ada yang menggunakan referensi yang lebih dari 5 tahun terakhir.
d. Hipotesis dalam penelitian ini tidak dicantumkan.
e. Penelitian pre-eksperimen dengan rancangan penelitian dengan dua kelas.
3. Sampling
Pengambilan populasi tidak disebutkan teknik sampling. Tetapi jenis
penelitian yang digunakan ini adalah analisis deskriptif.
4. Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam jurnal dengan mengadakan psikotest
menggunakan alat ukur MBTI.
5. Analisis data dan hasil
Bagian ini menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian, yaitu
menyimpulkan responden dengan jumlah 85 orang. Mengambil sampel tipe
kepribadian kelas 1A Mahasiswa baru dan Kelas 1B Mahasiswa baru
menggunakan alat ukur MBTI. Penelitian ini hasilnya sudah sesuai dengan
tujuan penelitian.
C. Kelebihan Jurnal
1. Judul sudah sesuai dengan isi penelitian.
2. Judul sudah mencantumkan tempat dan tahun penelitian.
3. Abstarck dalam penelitian ini sudah mencakup komponen latar belakang,
tujuan, teknik sampling, hasil penelitian, metedologi peneltian, kesimpulan, dan
kata kunci.
4. Teori yang digunakan sudah berkaitan dengan yang diteliti.
5. Sudah sesuai tujuan penelitian.
6. Pembahasan sudah sesuai dengan metode yang digunakan.
7. Kesimpulan dalam penelitian ini simple.
8. Dari segi penulisan kata, kalimat dan tanda baca sudah baik sehingga tidak ada
yang perlu diperbaiki lagi.
D. Kekurangan Jurnal
1. Penulisan judul lebih dari 20 kata.
2. Belum menjelaskan tujuan penelitian secara detail.
3. Tidak mencatumkan manfaat penelitian.
4. Pembahasan dalam penelitian ini tidak mencatumkan penelitian lain.
E. Manfaat
1. Memberikan informasi pada pembaca mengenai tipe-tipe kepribadian.
2. Sebagai dosen pembimbing Akademik dapat menggunakan hasil test
kepribadian ini untuk memantau perkembangan prestasi akademik mahasiswa.
3. Mengetahui tipe kepribadian mahasiswa untuk menghadapi KBK.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Bagian ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari penelitian yaitu hasil
penelitian menujukkan Dimensi kecenderungan kelas A adalah Eksovert (E) 79.1%,
Introvert (I) 20.9%, Sensing (S) 79.1%, Intuition (N) 20.9% Thinking (T) 39.5%,
Feeling (F) 60.5% Judging (J) 65.1%, dan Perceiving (P) 34.9%. Dimensi
kecenderungan kelas B adalah Eksovert (E) 73.8% Introvert 26.2%, Sensing (S) 78.6%,
Intuition (N) 21.4%, Thinking (T) 59.5%, Feeling (F) 40.5%, Judging (J) 61.9% dan
Perceiving (P) 38.1%.
B. Saran
Diharapkan pihak institusi pendidikan STIKep PPNI Jawa Barat dapat
menerapkan test kepribadian kepada calon mahasiswanya dengan tujuan untuk
mengetahui sejak dini tipe kepribadian sehingga pembagian kelas akan lebih objektif
sesuai pemerataan tipe kepribadiaannya. Pihak dosen Pembimbing Akademik dapat
menggunakan hasil test kepribadian ini untuk memantau perkembangan prestasi
akademik mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mudrika, Nafis 2009. Ebook : Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myers
Briggs Type Indicator). Universitas Gadjah Mada: Jogjakarta. Diunduh di
www.nafismudrika.wordpress.com.
2. Saputra, Vicky Dwi. 2011. Analisis Kepribadian Dosen yang Berpengaruh Terhadap
Prestasi Belajar. Skripsi UNDIP.
3. Septiarini, Nesia. 2011. Hubungan antara tipe kepribadian dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa Program A Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Skripsi :
USU.
4. Suwandy, Asep. 2010. Sistem Pakar Analisa Kepribadian Manusia Berdasarkan Teori
Jung dan Myer Briggs Types Indicator. Jurnal Seminar Skripsi Sistem Pakar : bandung.
5. Syafiq, Muhammad. 2010. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Penyesuaian diri
siswa. Skripsi : Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Anda mungkin juga menyukai