Dosis
Indikasi:
Untuk menangani sakit di dada (angina) dan hipertensi (tekanan darah
tinggi). Obat ini juga digunakan untuk mengatasi atau mencegah serangan
jantung.
Farmakokinetik
Farmakodinamik
Sudah ditemukan interaksi secara farmakokinetik dan farmakodinamik
antara obat-obat B-blocker dengan obat-obatan lain. Garam aluminium,
cholestyramine, dan colestipol dapat mengurangi absorpsi dari B-blocker.
Obat-obat seperti phenytoin, rifampin, dan phenobarbital, juga merokok,
dapat memicu enzim biotransformasi hepar dan mengurangi konsentrasi b-
blocker dalam plasma karena dimetabolis secara ekstensif. Cimetidine dan
hydralazine meningkatkan bioavailabilitas agen seperti propanolol dan
metoprolol dengan mempengaruhi sirkulasi hepar. B-adrenergik antagonis ini
dapat mengurangi klirens dari lidocaine. Interaksi obat lain dapat
berpengaruh pada farmakodinamiknya. Contohnya, B-blocker dengan Ca2+
channel blocker mempunyai efek yang saling mendukung dalam sistem
kardiak. Sinergisme antara obat B-blocker dengan agen antihipertensi lainnya
juga ditemukan, tetapi efek antihipertensi dilawan oleh indomethacin dan
obat antiinflamasi nonsteroid lainnya
Efek Samping
Klasifikasi berat badan lebih dengan obesitas berdasarkan IMT menurut WHO
KLASIFIKASI IMT(kg/m2) KATEGORI
Berat badan kurang <18,5
Kisaran normal 18,5-24,9
Berat badan lebih >25
Pre-obese 25.0 29.9 Meningkat
Obese I 30.0 34.9 Sedang
Obese II 35.0 39.9 Berbahaya
Obese III > 40.0 Sangat Berbahaya
Klasifikasi berat badan lebih dan obeitas berdasarkan IMT dan lingkar perut
menurut kriteria Asia Pasifik
Resiko ko-morbiditas
Lingkar perut
Klasifikasi IMT(kg/m2)
<90 cm (laki-laki) 90 cm (laki-laki)
<80 cm (perempuan) 80 cm (perempuan)