Minggu-03
1901587491 - ASLINA HARIYANTI BARUS
FRANNANDO ADISTIYO
RACHMAT HERMAWAN FEBRIANTO
WANRHA RIADHY FEBRYAN
MAULANA ABDULLAH
Customer access
Contoh: Ikea, meskipun untuk positioning sebagai low-cost berasal dari prinsip
dimana pelanggan melakukannya sendiri-sendiri (seperti: mengambil barang
sendiri, merakit sendiri dirumah, dll), Ikea juga menawarkan sejumlah layanan
tambahan bagi pelanggan yang diberikan oleh pesaingnya. Salah satunya yaitu
penyediaan tempat perawatan anak. Layanan tersebut secara unik sesuai
dengan kebutuhan pelanggan yang masih muda (customer segment Ikea), tidak
kaya, cenderung memiliki anak-anak tapi tidak memiliki pengasuh, dan karena
mereka bekerja untuk mencari nafkah, memiliki kebutuhan untuk belanja pada
jam-jam yang tidak biasa.
Targeting customer segments
Contoh: Targeting customer segments merupakan sebuah dasar juga untuk
positioning, dimana melayani sebagian besar atau seluruh kebutuhan kelompok
pelanggan tertentu. Hal ini muncul ketika ada kelompok pelanggan dengan
kebutuhan yang berbeda, dan ketika satu set penyesuaian aktifitas dapat
melayani kebutuhan mereka dengan pelayanan terbaik. Beberapa kelompok
pelanggan ada yang lebih sensitif terhadap harga daripada yang lain, menuntut
fitur produk yang berbeda, dan perlu berbagai informasi, dukungan, dan
layanan.
Pelanggan Ikea adalah contoh yang baik dari kelompok tersebut. Ikea berusaha
untuk memenuhi semua kebutuhan perabot rumah tangga dari pelanggan yang
menjadi targetnya, bukannya hanya sebagian dari mereka. Ikea menjadikan
planggan yang masih muda sebagai segmen pelanggannya, yang cenderung
memiliki dana terbatas untuk menyewa jasa seorang desain interior, sehingga
Ikea menampilkan produk-produk mereka ke dalam desain ruangan yang
sesungguhnya.
b. Efektivitas operasional
Peningkatan proses
Untuk mencapai produktifitas, kualitas, dan kecepatan proses, telah
melahirkan sejumlah teknik dan management tools yang luar biasa seperti Total
Quality Management (TQM), benchmarking, kompetisi berbasis waktu,
outsourcing, kemitraan, reengineering, change management. Meskipun
perbaikan operasional yang dihasilkan sering dramatis, banyak perusahaan
telah frustasi dengan ketidakmampuan mereka untuk menerjemahkan ke dalam
keuntungan profitabilitas yang berkelanjutan.
Contoh:
Beberapa perusahaan bisa mendapatkan lebih dari input mereka daripada yang
lain karena mereka menghilangkan wasted effort (pekerjaan yang sia-sia),
menggunakan teknologi yang lebih maju, memotivasi karyawan yang lebih baik,
atau memiliki pemahaman yang lebih dalam mengelola kegiatan tertentu atau
beberapa kegiatan. Perbedaan tersebut dalam efektifitas operasional
merupakan sumber penting dari perbedaan profitabilitas antara pesaing karena
mereka secara langsung mempengaruhi posisi biaya relatif dan tingkat
diferensiasi.
b. Efektivitas Stratejik :
CRM (Customer Relationship Management)
Globalisasi dan konektifitas yang semakin mudah memaksa perusahaan untuk
mengevaluasi kembali bagaimana mereka dapat memberikan value/nilai lebih
kepada pelanggan. Perusahaan-perusahaan besar dan kecil sekarang berlomba-
lomba untuk memberikan produk yang serupa dengan berbagai pilihan yang
semakin beragam bagi pelanggan akibat adanya globalisasi. Untuk dapat sukses
dalam lingkungan yang kompetitif, perusahaan harus dapat memberikan produk
yang berkualitas dan pengalaman yang unik dan dinamis bagi pelanggan seusai
dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan tersebut.
Atas dasar hal itulah, CRM software merupakan pendekatan yang tepat bagi
perusahaan untuk dapat memberikan value pada produk/jasa yang mereka
tawarkan, sehingga CRM software dapat menjadi pembeda dengan kompetitor.
Dengan CRM perusahaan dapat lebih mengetahui profil pelanggan, kebutuhan
pelanggan, dan yang paling utama adalah mempertahankan pelanggan yang telah
ada agar dapat menjalin hubungan yang berkelanjutan. CRM software dapat
meningkatkan strategi kompetitif perusahaan melalui fungsi-fungsi yang didukung
oleh CRM software, diantaranya:
- Menangkap dan mempertahankan kebutuhan pelanggan, motivasi pelanggan,
dan perilaku pelanggan selama berhubungan dengan perusahaan.
- Memfasilitasi penggunaan customer experiences untuk perbaikan terus
Referensi
http://thesis.binus.ac.id/ecolls/doc/WorkingPaper/2013-2-00651-JP
%20WorkingPaper001.pdf