Hukum Kirchhoff :
Hukum Kirchhoff Dua hukum yang mengatur perilaku jaringan listrik dikembangkan oleh ahli fisika Jerman yaitu Gusatav
Robert Kirchhoff (1824 1887). Meskipun hukum ini dikembangkan terutama untuk jaringan listrik, hukum tersebut dapat
juga diterapkan untuk analisis jaringan ventilasi.
Hukum Kirchhoff I :
Hukum Kirchhoff I Dari suatu jaringan ventilasi dimana empat jalur udara bertemu pada suatu titik atau junction. Menurut
hukum Kirchhoff, kuantitas udara yang meninggalkan junction harus setara dengan kuantitas udara yang masuk ke junction.
Q1 + Q2 = Q3 + Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Hukum Kirchhoff I :
Hukum Kirchhoff I Bila kuantitas udara yang meninggalkan junction dianggap positip dan kuantitas udara yang masuk
dianggap negatif, maka jumlah seluruhnya menjadi nol. Q1 + Q2 Q3 Q4 = 0 Oleh karena itu persamaan umum yang
menyatakan hukum Kirchhoff I dapat dinyatakan sebagai berikut : SQ = 0
Hukum Kirchhoff II :
Hukum Kirchhoff II Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa jumlah pressure drop di sekitar jalur tertutup harus sama
dengan nol yang dapat dinyatakan dalam bentuk yang paling sederhana sebagai : S Hl = 0 Jika headloss searah jarum jam
mengelilingi jalur tertutup ini , maka persamaannya adalah : Hl = Hla + Hlb + Hlc Hld = 0 Hla, Hlb dan Hlc adalah positip
karena kuantitas Q1 yang mengalir melalui jalur a,c dan c searah dengan penjumlahan, Hld adalah negatip karena Q2
mengalir berlawanan dengan arah penjumlahan.
Jaringan seri :
Jaringan seri Jaringan seri didefinisikan sebagai suatu jaringan yang mempunyai jalur saling berkait ujung satu dengan ujung
lainnya sehingga kuantitas udara yang mengalir melalui setiap jalur adalah sama.
Jaringan seri :
Jaringan seri kuantitas udara yang mengalir melalui setiap jalur udara adalah sama, sehingga dalam bentuk umum dapat
dinyatakan dengan : Q = Q1 = Q2 = Q3 Dengan menerapkan hukum Kirchhoff II terhadap jaringan ini dalam arah
berlawanan jarum jam akan memberikan hasil : Hl = Hl1 + Hl2 + Hl3 - Hm = 0 Tekanan fan Hm adalah setara dengan head
loss total dari titik A B. Apabila tidak terdapat fan maka persamaannya dapat disederhanakan menjadi : Hl = Hl1 + Hl2 +
Hl3
Jaringan seri :
Jaringan seri head loss total dari rangkaian seri adalah sama dengan penjumlahan head loss dari masing-masing jalur udara.
Hl = R1[Q][Q] + R2[Q][Q] + R3[Q][Q] + .. Karena dalam rangkaian seri kuantitas udara yang mengalir sama pada setiap
jalur maka persamaan di atas dapat ditulis : Hl = R1 Q2 + R2 Q2 + R3 Q2 + Atau Hl = (R1 + R2 + R3 + ) Q2 =
Req Q2 Req adalah tahanan ekuivalen dari jaringan seri, yang merupakan penjumlahan dari seluruh tahanan dari masing-
masing jalur udara Oleh karena itu dalam jaringan seri berlaku Req = = R1 + R2 + R3 +
Jaringan paralel :
Jaringan paralel Jaringan dianggap paralel apabila total udara yang mengalir terbagi dalam masing-masing jalur udara Dalam
ventilasi tambang pencabangan ini disebut splitting dan cabang-cabangnya disebut sebagai split. Terdapat dua macam
splitting yaitu natural splitting dan contlloed splitting.
Jaringan paralel :
Jaringan paralel Dari hukum Kirchhoff I dalam jaringan paralel dapat ditulis persamaan umum sebagai berikut : Q = Q1 +
Q2 + Q3 + Sehingga dalam jaringan paralel kuantitas total merupakan penjumlahan kuantitas yang mengalir melalui
jalur udara tunggal. Dari hukum Kirchhoff II dapat ditunjukkan bahwa : Hl = Hl1 = Hl2 = Hl3 = .. berarti bahwa head
loss untuk paralel adalah sama.
Jaringan paralel :
Jaringan paralel Tahanan ekuivalen untuk jaringan paralel dapat ditentukan dari persamaan berikut : dengan Q adalah total
kuantitas dan Hl adalah head loss dari jaringan paralel dari A ke B.
Contoh :
Contoh Empat jalur udara disusun secara paralel dengan kuantitas total 100000 cfm. Carilah head loss untuk jaringan paralel
dan kuantitas udara yang mengalir ke masing-masing jalur.
solusi :
solusi Hl = Req Q2 = (0,124 x 10-10) x (100000)2 = (0,124 x 10-10) x 1010 = 0,124 in
solusi :
solusi Q1 = = 9540 cfm Q2, Q3, dan Q4 lihat Tabel dan untuk checking maka total semuanya 100000 cfm. nilai masing-
masing Q, ditentukan dengan rumus dst persamaan di atas disebut juga Quantity divider rule.
contoh :
contoh Jaringan ini terdiri dari 6 (enam) cabang dan empat junction dengan fan yang ditempatkan di cabang 1 (satu) dan
mengeluarkan udara dengan arah seperti tercantum dalam gambar.
solusi :
solusi Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan mengganti headnya menjadi tahanan dan kuantitas, sehingga persamaan
masing-masing mesh adalah : Mesh 1 : -Hm + [Q1][Q1]R1 + [Q2][Q2]R2 + [Q4][Q4]R4 = 0 Mesh 2 : [Q3][Q3]R3
[Q6][Q6]R6 [Q2][Q2]R2 = 0 Mesh 3 : [Q6][Q6]R6 + [Q5][Q5]R5 [Q4][Q5]R4 = 0 Karena Q1 diketahui maka Q2 Q6
dapat diketahui dengan menggunakan persamaan : Q2 = Q1 Q3 Q4 = Q2 Q6 = Q1 Q3 Q6 Q5 = Q3 + Q6 Jika Q2,Q4
dan Q6 dimasukkan dalam mesh 1 3 , namun penyelesaian persamaan persamaan tersebut dapat menjadi rumit sehingga
perlu adanya perhitungan teknik iterasi (perhitungan numerik) untuk mendapatkan hasil yang pasti.
Slide 23:
Ukuran regulator dapat dihitung dari rumus : Shockloss factor (X) Velocity head (Hv) Ratio orifice area terhadap luas
bukaan (N) Luas regulator (Ar) = N.A
Contoh : :
Contoh : Terdapat empat jalur udara yang disusun secara parelel dengan kuantitas total 100000 cfm pada masing masing
cabang didinginkan udara mengalir sebagai berikut :
Prosedur umum yang diterapkan dalam menyelesaikan jaringan ventilasi tambang :
Prosedur umum yang diterapkan dalam menyelesaikan jaringan ventilasi tambang Membuat peta jaringan ventilasi yang
memuat adanya kuantitas udara pada setiap cabang Menghitung head loss untuk setiap cabang berdasarkan nilai kuantitas
udara yang mengalir Menentukan jumlah mesh (loop) dengan rumus Nm = Nb Nj + 1 Perhitungan dimulai dari mesh yang
paling dalam sampai semua hukum Kirchhoff II terpenuhi semua. Bila lebih dari dua cabang disusun paralel maka setiap
mesh yang terkait harus memasukkan adanya freesplit supaya tidak membingungkan.
contoh :
contoh Tentukan kuantitas udara tambang , head statik tambang , besar shock loss untuk regulator dan lokasi regulator.
Slide 27:
Penyelesaian Upper level : Q = 20000 + 35000 + 25000 + = 80000 cfm Lower level Q = 40000 + 15000 + 35000 = 90000
cfm Q total = 80000 + 90000 = 170000 cfm Nm = Nb Nj + 1 = 13 9 + 1 = 5 Mesh 1 : 0,4 + Hx = 1,2 Hx = 0,8 in lokasi
regulator cabang CD atas Mesh 2 : 1,2 + 1,8 = 0,8 + Hx Hx = 2,2 in lokasi regulator cabang CE bawah Mesh 3 : 0,4 + 1,2 =
1,3 + Hx Hx = 0,3 lokasi regulator cabang GI bawah Mesh 4 : 1,9 = 0,7 + Hx + 0,4 Hx = 0,8 lokasi regulator cabang FG
Mesh 5 : 0,8 + 3,0 + 1,3 = 0,6 + 1,9 + 1,2 + 1,1 + Hx Hx = 0,3 lokasi regulator Cabang BF atau IJ Head statik tambang (Hs)
= 0,7 + 5,1 + 1,6 = 7,4 in