Bila suatu fluida (uap atau gas) melalui suatu saluran yang mempunyai
penampang yang berbeda, maka kecepatannya akan bervariasi antara satu
penampang dengan penampang lainnya. Jika kecepatannya bertambah,
laluan tersebut disebut dengan nozel. Sehingga nozel adalah suatu
peralatan yang dirancang untuk menaikkan kecepatan dari fluida ( uap /
gas ).
Fluida masuk nozel dengan tekanan tinggi dan kemudian berekspansi
menjadi tekanan rendah dan tetap sampai keluar.
Beberapa nozel yaitu :
Jika penampang nozel mengecil secara kontinu mulai saat masuk sampai keluar disebut
dengan : Nozel Konvergen.
Jika Penampang nosel membesar secara kontinu, mulai saat masuk sampai keluar
disebut : Nozel Divergen.
Ref :
1) Thermal Engineering 2) Thermal Engineering
R.S. Khurmi P.L. Ballancy
J.K. Gupta 1980
1997
Jika penampang nozel saat masuk berkurang secara kontinu dan kemudian bertambah
besar sampai penampang keluar disebut : Nozel Konvergen – Divergen.
Banyaknya fluida yang mengalir melalui nozel dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
kontinuitas :
Q = kapasitas Fluida ( )
Vg = Specific volume ( )
Persamaan kontinuitas :
Kalau :
𝑄 = 𝐴 . 𝑉
,,,
Masuk
Karena waktu yang diperlukan oleh masa gas atau uap melalui nozel sangat singakat jadi tidak
ada waktu untuk mengadakan perubahan panas antara masa uap / gas dengan lingkungan,
Bila : , maka :
Kecepatan “ UAP KELUAR “ dari nozel dapat juga dinyatakan dalam tekanan uap masuk
dan uap keluar.
Menurut thermodinamika, untuk semua gas sempurna berlaku :
Dan Cp dari dan
R= konstanta universal
Masuk ke persamaan ( 1 )
Dari persamaan tersebut, kecepatan uap keluar nozel dapat dihitung jika diketahui kondisi p dan
v.
Karena dalam nozel uap berekspansi secara adiabatic, maka berlaku :
Sehingga :
Jadi, kecepatan uap keluar nozel dapat dihitung jika tekanan akhir , & diketahui.
Sekarang ditinjau dari suatu penampang nozel menurut rumus kontinuitas :
massa aliran
spec. vol
Luas
Kecepatan
Dan :
Dengan :
4
….
Maka :
= )
Harga :
A.
C. Pt = 0,577 .
Kalau harga – harga masing – masing dengan kondisi masing – masing diperoleh data
persamaan ( 4 ) di peroleh massa yang mengalir maksimum ( m )
m.maks = ….
Jadi :
A. m.maks = 0,685 .
B. m.maks = 0,666 .
C. m.maks = 0,687 .
Contoh 1 :
Udara kering dengan tekanan 12 bar dan suhu 300 oC, diekspansikan
secara isentropic(adiabatic) melalui suatu nozzle sehingga menjadi
tekanan 2 bar. Hitung aliran udara maksimum yang mengalir melalui nozzle
tersebut , bila luas penampang nozzle minimal 150 mm 2.
Ambil konstanta udara R = 287
Jawab :
Jadi :
dan :
m(maks) = 0,685 .
diperoleh dari
= 0,137
Sehingga :
m.maks = 0,685
Contoh 2.
Tentukan :
a. Luas leher (At)
b. Luas sisi keluar (A2)
harga2 :
diket :
p1= 3,5 MN/m2 , p2= 0,7 MN/m2
T1 = 500oC+273 = 773 K
ma = 1,3 kg/s
a. Luas leher (
pt = 0,528.3,5 = 1,85 MN/m2.
Sehingga :
= 508
= 255 mm2
b. A2 (Saluran keluar)
Dari persamaan :
Hasil perhitungan :
No Item 1 Throat 2
1 p 3,5 1,85 0,7
(MN/m2)
2 A - 255 317
( mm2)
3 V 0 508 820
(m/s)
EKSPANSI UAP DALAM NOZZLE
h= enthalpy uap.
Besar enthalpy “h” ada kaitannya dengan suhu, sehingga kita dapat
menggunakan : h – s diagram :
X= 0,96 >>>> Uap kering 96 % dan Uap basah 4 %
P2
h2’
h2
Kecepatan uap yang berekspansi dalam nozzle sangat tinggi dan hanya
sedikit sekali mempunyai kesempatan untuk berubah fase.
dan,
Latihan
p = 40 bar
t = 4000C
p = 12 bar
t = 2650C
p = 2,5 bar
t = 1350C
p = 0,05 bar
x = 0,88
Pemakaian h.s. Diagram
Penyelesaian :
Jawab:
p = 10 bar
0
t = 400 C tarik garis lurus ( ekspansi – isentropic ), sampai
Lalu
ke p= 0,05 bar diperoleh :
Jadi ,
Isentropic bila:
Contoh :
Nosel konvergen-divergen dialiri uap kering pada tekanan 2 MN/m 2,
dengan suhu 3250C, uap kering tsb selanjutnya berekspansi dalam nosel
mengikuti hukum . Tekanan uap keluar 0,36 MN/m2 dan
Ditanya :
ma
0
C.
( tabel )
dimana :
atau dari
t =?
maka :
V2 = 866
= 0,495
Jadi,
A2
No Item 1 Throat 2
1 p 2 1,092 0,36
(MN/m2)
2 A - 2890 4280
( mm2)
3 V 0 545 866
(m/s)
h1
p2
h2’
2’
h2
2
Dari :
Diperoleh :
Sehingga :
Maka :
Satuan :
Ini perlu konversi.
Contoh 2.
sebanyak 2 . Uap tersebut masuk nosel dengan kondisi 7 bar, dan 180
0
C. Uap tersebut meninggalkan nozzle dengan tekanan 1 bar. Proses
ekspansi berlangsung secara adiabatic dari mulut hingga leher. Sedangkan
mulai leher ke sisi keluar mengalami gesekan terjadi penurunan enthalpy
a)
b)
c)
d)
Interpolasi :