Anda di halaman 1dari 18

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN CALON PEGAWAI

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
penerimaan Calon Pegawai di Sekolah Muhammadiyah yang
diselenggarakan Persyarikatan Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : permohonan lamaran, seleksi, usulan,
penerimaan dan penerbitan SK Calon Pegawai.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab mengusulkan daftar kebutuhan dan
formasi pegawai kepada MPDM Daerah melalui MPDM Cabang
3. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah bertanggungjawab mengoreksi dan menyetujui usulan
yang dibuat kepala sekolah
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah
Muhammadiyah bertanggungjawab menerbitkan SK Calon Pegawai.
5. Tim Penerimaan Pegawai bertanggungjawab melakukan seleksi
penerimaan calon pegawai.

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Provinsi Lampung No. 262/II.4/B/2015 tentang
Panduan Pengangkatan Pegawai Sekolag Muhammadiyah

D. Definisi
Calon Pegawai adalah orang yang mengajukan lamaran untuk menjadi
guru atau tenaga kependidikan di Sekolah Muhammadiyah sesuai dengan
daftar usulan kebutuhan dan formasi yang diajukan Kepala Sekolah.

E. Persyaratan
1. Taat dan aktif menjalankan syariat agama Islam;
2. Mampu membaca Al-Quran;
3. Memiliki Ijazah minimal D-4 atau S-1 (untuk Guru), SLTA (untuk Tata
Usaha / Saptam), D-III (untuk pegawai perpustkaan), dan SLTP (untuk
penjaga dan tenaga kebersihan).
4. Tidak bertatus sebagai Pegawai Negeri Sipil;
5. Lebih mengutamakan yang memiliki Karta Tanda Anggota
Muhammadiyah;
6. Menguasai bidang pekerjaan/mata pelajaran yang dikerjakan/diampu

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 1


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

7. Bersedia Aktif dalam kegiatan Persyarikatan atau Ortom


Muhammadiyah minimal di tingkat ranting.

F. Prosedur
1. Calon Pegawai mengajukan lamaran kepada Kepala Sekolah.
2. Kepala Sekolah mengajukan permohonan penambahan pegawai kepada
MPDM Daerah melalui MPDM Cabang.
3. Tim Penerimaan Pegawai (TPP) yang dibentuk MPDM melakukan seleksi
penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
4. TPP melaporkan hasil seleksi penerimaan pegawai kepada MPDM.
5. MPDM mengumumkan hasil penerimaan calon pegawai.
6. MPDM Daerah menerbitkan SK Calon Pegawai.
7. MPDM Daerah menyerahkan SK Calon Pegawai Kepada Kepala Sekolah
8. Calon Pegawai melengkapi berkas persyaratan yang dibutuhkan kepada
Kepala Sekolah.

G. Instrumen
1. Surat Usulan Penambahan Pegawai
2. Form Daftar Kebutuhan Guru
3. File Usulan

H. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 2


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENETAPAN PEGAWAI TIDAK TETAP

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
Penetapan Calon Pegawai menjadi Pegawai Tidak Tetap di Sekolah
Muhammadiyah yang diselenggarakan Persyarikatan Muhammadiyah
Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : permohonan lamaran, usulan, penetapan dan
penerbitan SK Pegawai Tidak Tetap.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab memberikan Penilaian Kinerja dan
mengusulkan penetapan Calon Pegawai menjadi Pegawai Tidak Tetap
kepada MPDM Daerah melalui MPDM Cabang
3. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah bertanggungjawab menyetujui usulan yang dibuat
kepala sekolah
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah
Muhammadiyah bertanggungjawab menerbitkan SK Calon Pegawai.

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Provinsi Lampung No. 262/II.4/B/2015 tentang
Panduan Pengangkatan Pegawai Sekolag Muhammadiyah

D. Definisi
1. Guru Tidak Tetap (GTT) adalah pendidik atau guru yang diangkat
pertama kali oleh Persyarikatan Muhammadiyah untuk bertugas di
Sekolah Muhammadiyah.
2. Karyawan Tidak Tetap (KTT) adalah pegawai atau tenaga kependidikan
yang diangkat pertama kali oleh Persyarikatan Muhammadiyah untuk
bertugas di Sekolah Muhammadiyah.

E. Persyaratan
1. Taat dan aktif menjalankan syariat agama Islam
2. Mampu membaca Al-Quran
3. Lulus Tes Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
4. Memiliki Ijazah minimal D-4 atau S-1 (untuk Guru), SLTA (untuk Tata
Usaha / Saptam), D-III (untuk pegawai perpustkaan), dan SLTP (untuk
penjaga dan tenaga kebersihan).

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 3


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

5. Telah diangkat sebagai Calon Pegawai di sekolah Muhammadiyah


minimal selama 6 (enam) bulan.
6. Lebih mengutamakan yang Memiliki Kartu Tanda Anggota
Muhammadiyah
7. Tidak bertatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
8. Bersedia Aktif dalam kegiatan Persyarikatan atau Ortom
Muhammadiyah minimal di tingkat ranting.
9. Mendapat penilaian kinerja baik (> 80) terhadap Penilaian Kinerja Guru
yang dikeluarkan oleh kepala sekolah sesuai dengan kriteria.

F. Prosedur
1. Kepala Sekolah membuat usulan Penerbitan SK Penetapan Pegawai
Tidak Tetap oleh diketahui MPDM Cabang di Tujukan kepada MPDM
Daerah
a. Usulan dalam bentuk hardcopy, terdiri dari :
Surat Usulan Penerbitan SK Guru Honor
Daftar Nama yang diusulkan
Bendel syarat penerbitan SK Guru Honor
b. Usulan dalam bentuk softcopy menggunakan file usulan dari MPDM
2. MPDM Daerah memeriksa dan memvalidasi berkas Usulan
3. MPDM Daerah membuat usulan penerbitan SK GTT/PTT ke PDM
4. PDM memvalidasi usulan MPDM
5. MPDM Daerah mencetak SK GTT/PTT
6. PDM Menerbitkan SK GTT/PTT

G. Instrumen
4. Surat Usulan Penambahan Pegawai
5. Form Daftar Kebutuhan Guru
6. File Usulan

H. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 4


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERBITAN SK PEGAWAI TETAP YAYASAN

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
penerbitan Surat Keputusan Penugasan/Pengangkatan Pegawai Tetap
Persyarikatan Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : pengusulan, validasi, pencetakan dan
penerbitan SK
2. Kepala sekolah bertanggungjawab mengusulkan dan menyerahkan SK
Pegawai Tetap
3. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah bertanggungjawab mengoreksi dan menyetujui usulan
yang dibuat kepala sekolah
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah
Muhammadiyah bertanggungjawab memeriksa usulan dan
mengusulkan kepada Pimpinan Persyarikatan
5. Pimpinan Daerah Muhammadiyah bertanggunjawab menerbitkan SK
Pegawai Tetap SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Provinsi Lampung No. 262/II.4/B/2015 tentang
Panduan Pengangkatan Pegawai Sekolag Muhammadiyah

D. Definisi
1. Guru Tetap Yayasan (GTY) adalah pendidik atau guru yang diangkat
oleh Persyarikatan Muhammadiyah sebagai guru tetap di Sekolah
Muhammadiyah yang telah menjalani tugas sebagai guru tidak tetap
minimal selama 2 tahun.
2. Karyawan Tetap Yayasan (KTY) adalah pegawai atau tenaga
kependidikan yang diangkat oleh Persyarikatan Muhammadiyah
sebagai karyawan tetap di Sekolah Muhammadiyah yang telah
menjalani tugas sebagai karyawan tidak tetap minimal selama 2 tahun.

E. Persyaratan
1. Taat dan aktif menjalankan syariat agama Islam
2. Mampu membaca Al-Quran dan menulis huruf Al-Quran
3. Lulus Tes Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
4. Memiliki Ijazah minimal D-4 atau S-1 (untuk Guru), SLTA (untuk Tata
Usaha / Saptam), D-III (untuk pegawai perpustkaan), dan SLTP (untuk
penjaga dan tenaga kebersihan).

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 5


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

5. Telah diangkat sebagai Guru Tidak Tetap/Karyawan Tidak Tetap di


sekolah Muhammadiyah minimal selama dua tahun.
6. Memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah
7. Tidak bertatus sebagai Pegawai Negeri Sipil
8. Aktif dalam kegiatan Persyarikatan atau Ortom Muhammadiyah
minimal di tingkat ranting.
9. Mendapat penilaian baik terhadap Penilaian Kinerja Guru yang
dikeluarkan oleh kepala sekolah sesuai dengan kriteria.

F. Prosedur
1. Kepala Sekolah membuat usulan Penerbitan SK GTY/KTY atas
persetujuan MPDM Cabang di Tujukan kepada MPDM Daerah
a. Usulan dalam bentuk hardcopy, terdiri dari :
Surat Usulan Penerbitan SK GTY/KTY
Daftar Nama yang diusulkan
Bendel syarat penerbitan SK
b. Usulan dalam bentuk softcopy menggunakan file usulan dari
MPDM
2. MPDM Daerah memeriksa dan memvalidasi berkas Usulan
3. MPDM Daerah membuat usulan penerbitan SK GTY/PTY ke PDM
4. PDM memvalidasi usulan MPDM
5. MPDM Daerah mencetak SK GTY/KTY
6. PDM Menerbitkan SK GTY/KTY

G. Instrumen
Semua instrumen usulan penerbitan SK GTY menggunakan file backup
dari aplikasi Simpel AUM yang disediakan Muhammadiyah, yang terdirinya
1. Surat Usulan Penerbitan SK
2. Form Daftar Nama Guru yang diusulkan
3. File Usulan

H. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 6


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERBITAN SK GURU HONOR

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan keweangan
penerbitan Surat Keputusan Penugasan/Pengangkatan Guru Tetap
Yayasan di Persyarikatan Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : pengusulan, validasi, pencetakan dan
penerbitan SK
2. Kepala sekolah bertanggungjawab mengusulkan dan menyerahkann SK
Guru Honor
3. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang
Muhammadiyah bertanggungjawab mengoreksi dan menyetujui usulan
yang dibuat kepala sekolah
4. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah
Muhammadiyah bertanggungjawab memeriksa usulan dan
mengusulkan kepada Pimpinan Persyarikatan
5. Pimpinan Daerah Muhammadiyah bertanggunjawab menerbitkan SK
Pegawai Tetap SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Provinsi Lampung No. 262/II.4/B/2015 tentang
Panduan Pengangkatan Pegawai Sekolag Muhammadiyah

D. Definisi
Guru Honor adalah pendidik atau guru sekolah lain yang diangkat untuk
mengajar di Sekolah Muhammadiyah.

E. Persyaratan
1. Taat dan aktif menjalankan syariat agama Islam
2. Mampu membaca Al-Quran
3. Lulus Tes Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan
4. Memiliki Ijazah minimal D-4 atau S-1
5. Diutamakan memiliki Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah
6. Bersedia aktif dalam kegiatan Persyarikatan atau Ortom
Muhammadiyah minimal di tingkat ranting.
7. Mendapat penilaian baik terhadap Penilaian Kinerja Guru yang
dikeluarkan oleh kepala sekolah sesuai dengan kriteria.

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 7


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

F. Prosedur
1. Kepala Sekolah membuat usulan Penerbitan SK Guru Honor oleh
diketahui MPDM Cabang di Tujukan kepada MPDM Daerah
c. Usulan dalam bentuk hardcopy, terdiri dari :
Surat Usulan Penerbitan SK Guru Honor
Daftar Nama yang diusulkan
Bendel syarat penerbitan SK Guru Honor
d. Usulan dalam bentuk softcopy menggunakan file usulan dari MPDM
2. MPDM Daerah memeriksa dan memvalidasi berkas Usulan
3. MPDM Daerah membuat usulan penerbitan SK Guru Honor ke PDM
4. PDM memvalidasi usulan MPDM
5. MPDM Daerah mencetak SK Guru Honor
6. PDM Menerbitkan SK Guru Honor

G. Instrumen
Semua instrumen usulan penerbitan SK Guru Honor menggunakan file
backup dari aplikasi Simpel AUM yang disediakan Muhammadiyah, yang
terdirinya
1. Surat Usulan Penerbitan SK
2. Form Daftar Nama Guru yang diusulkan
3. File Usulan

H. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 8


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
SD/MI/SMP/MTS/SDLB/SMPLB

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di Persyarikatan
Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : penjaringan, pernyataan kesediaan, pengajuan,
pengujian, pemilihan dan penetapan Kepala Sekolah/Madrasah.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab menjaring bakal calon Kepala
Sekolah/Madrasah dan meminta pernyataan kesedian tertulis serta
mengajukan calon-calon kepada Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah (MPDM) Cabang.
3. MPDM Cabang bertanggungjawab melakukan uji kelayakan dan
kepatutan, memberikan penilaian, dan mengajukan 3 (tiga) calon.
4. MPDM Daerah dan Persyarikatan bertanggungjawab memilih 1 (satu)
orang untuk ditetapkan sebagai kepala sekolah.
5. Pimpinan Daerah Muhammadiyah bertanggunjawab menerbitkan SK
Pengangkatan Kepala Sekolah SD/MI/MD, SMP/MTs, SDLB, SMPLB

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 01/KTN/1.4/2013 tentang Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
Muhammadiyah

D. Definisi
Kepala Sekolah/Madrasah adalah Guru yang diberi tugas memimpin
pengelolaan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah.

E. Persyaratan
1. Berstatus sebagai guru tetap yang diangkat Persyarikatan atau guru
DPK pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
2. Memiliki kualifikasi akademik (minimal S1) dan kompetensi keguruan
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang
pendidikan
5. Anggota Muhammadiyah yang ber-NBM minimal 2 (dua) tahun dan
memiliki komitmen terhadap visi dan misi Muhammadiyah

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 9


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

6. Memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran


Islam sesuai dengan Pedoman Hdup Islami Warga Muhammadiyah.
7. Diutamakan telah mengikuti Pendidikan Khusus Kepala
Sekolah/Madrasah yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan
Dasar dan Menengah

F. Masa Jabatan
Masa jabatan Kepala Sekolah/Madrasah adalah empat (4) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk satu masa jabatan berikutnya.

G. Prosedur
1. Kepala Sekolah/Madrasah bersama guru menjaring bakal calon Kepala
Sekolah/ Madrasah dari guru-guru yang memenuhi persyaratan
2. Kepala Sekolah/Madrasah meminta pernyataan kesediaan tertulis bakal
calon untuk dicalonkan sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
3. Kepala Sekolah/ Madrasah mengajukan calon-calon yang telah
menyatakan kesediaannya lengkap dengan berkas persyaratan kepada
MPDM Cabang;
4. MPDM Cabang melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper
test) terhadap calon-calon Kepala Sekolah/ Madrasah, memberikan
penilaian dan mengajukan 3 (tiga) orang calon yang memperoleh nilai
tertinggi kepada MPDM Daerah;
5. MPDM Daerah mengusulkan ketiga calon Kepala Sekolah/Madrasah
tersebut kepada Pimpinan Persyarikatan;
6. PDM memilih 1 (satu) orang calon berdasarkan rapat pleno untuk
ditetapkan sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah;
7. PDM menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Kepala
Sekolah/Madrasah;

H. Instrumen
1. Instrumen penjaringan bakal calon kepala sekolah/madrasah
2. Instrumen pernyataan kesediaan
3. Instrumen uji kelayakan dan kepatutan
4. Instrumen pemilihan kepala sekolah

I. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 10


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
SMA/SMK/MA

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di Persyarikatan
Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : penjaringan, pernyataan kesediaan, pengajuan,
pengujian, pemilihan dan penetapan Kepala Sekolah/Madrasah.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab menjaring bakal calon dan meminta
pernyataan kesedian tertulis serta mengajukan calon-calon kepada
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (MPDM) Cabang.
3. MPDM Cabang bertanggungjawab melakukan uji kelayakan dan
kepatutan, memberikan penilaian, dan mengajukan 3 (tiga) calon.
4. MPDM Daerah dan Persyarikatan bertanggungjawab memilih 1 (satu)
orang untuk ditetapkan sebagai kepala sekolah.
5. PDM bertanggunjawab mengusulkan Pengangkatan Kepala
Sekolah/Madrasah kepada PWM.

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 01/KTN/1.4/2013 tentang Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
Muhammadiyah

D. Definisi
Kepala Sekolah/Madrasah adalah Guru yang diberi tugas memimpin
pengelolaan Sekolah/Madrasah Muhammadiyah yang diangkat dan
diberhentikan oleh Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah.

E. Persyaratan
1. Berstatus sebagai guru tetap yang diangkat Persyarikatan atau guru
DPK pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
2. Memiliki kualifikasi akademik (minimal S1) dan kompetensi keguruan
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang
pendidikan
5. Anggota Muhammadiyah yang ber-NBM minimal 2 (dua) tahun dan
memiliki komitmen terhadap visi dan misi Muhammadiyah

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 11


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

6. Memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran


Islam sesuai dengan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
7. Diutamakan telah mengikuti Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/
Madrasah yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah

F. Masa Jabatan
Masa jabatan Kepala Sekolah/Madrasah adalah empat (4) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk satu masa jabatan berikutnya.

G. Prosedur
1. Kepala Sekolah/ Madrasah bersama guru menjaring bakal calon Kepala
Sekolah/ Madrasah dari guru-guru yang memenuhi persyaratan
2. Kepala Sekolah/ Madrasah meminta pernyataan kesediaan tertulis
bakal calon untuk dicalonkan sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
3. Kepala Sekolah/ Madrasah mengajukan calon-calon yang telah
menyatakan kesediaannya lengkap dengan berkas persyaratan kepada
MPDM Cabang;
4. MPDM Cabang melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper
test) terhadap calon-calon Kepala Sekolah/Madrasah, memberikan
penilaian dan mengajukan 3 (tiga) orang calon yang memperoleh nilai
tertinggi kepada MPDM Daerah;
5. MPDM Daerah mengusulkan ketiga calon Kepala Sekolah/Madrasah
tersebut kepada Pimpinan Persyarikatan;
6. PDM memilih 1 (satu) orang calon berdasarkan rapat pleno untuk
ditetapkan sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
7. PDM mengusulkan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah kepada
PWM melalui MPDM Wilayah;

H. Instrumen
1. Instrumen penjaringan bakal calon kepala sekolah/madrasah
2. Instrumen pernyataan kesediaan
3. Instrumen uji kelayakan dan kepatutan
4. Instrumen pemilihan kepala sekolah

I. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 12


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGANGKATAN WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur syarat, tata cara dan kewenangan
pengangkatan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di
Persyarikatan Muhammadiyah Lampung Timur.

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : penjaringan, pernyataan kesediaan, pengajuan,
pengujian, pemilihan dan penetapan Kepala Sekolah/Madrasah.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab menjaring bakal calon Kepala
Sekolah/Madrasah dan meminta pernyataan kesedian tertulis serta
mengajukan calon-calon kepada Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah (MPDM) Cabang.
3. MPDM Cabang bertanggungjawab melakukan uji kelayakan dan
kepatutan, memberikan penilaian, dan mengajukan.
4. MPDM Daerah bertanggungjawab mengajukan calon wakil kepala
sekolah/madrasah kepada MPDM Wilayah.
5. MPDM Wilayah bertanggunjawab menerbitkan SK Pengangkatan Wakil
Kepala Sekolah/Madrasah.

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 01/KTN/1.4/2013 tentang Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah/Madrasah
Muhammadiyah

D. Definisi
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah membantu membantu kepala
sekolah/madrasah dalam bidang pembinaan kurikulum, kesiswaan, sarana
prasarana, kehidupan KeIslaman dan Kemuhammadiyahan, ekstra
kurikuler, dan kehumasan yang diangkat serta berkewajiban membina
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci
Putra Muhammadiyah (TSPM) dan diberhentikan oleh Majelis Pendidikan
Dasar dan Menengah Muhammadiyah.

E. Persyaratan
1. Berstatus sebagai guru tetap yang diangkat Persyarikatan atau guru
DPK pada jenjang pendidikan yang bersangkutan.
2. Memiliki kualifikasi akademik (minimal S1) dan kompetensi keguruan
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 13


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang


pendidikan
5. Anggota Muhammadiyah yang ber-NBM minimal 2 (dua) tahun dan
memiliki komitmen terhadap visi dan misi Muhammadiyah
6. Memiliki kemampuan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran
Islam sesuai dengan Pedoman Hdup Islami Warga Muhammadiyah.

F. Prosedur
1. Kepala Sekolah/Madrasah mengusulkan calon-calon yang memenuhi
persyaratan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, setelah
mendapat pertimbangan dari guru kepada Majelis Dikdasmen
Penyelenggara paling lambat 2 bulan setelah tanggal penerbitan Surat
Keputusan pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah;
2. MPDM Cabang melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap
Calon-calon Wakil Kepala dan memberikan penuilaian
3. MPDM Cabang mengajukan satu/dua/tiga/empat calon Wakil Kepala
Sekolah/ Madrasah yang memperoleh nilai tertinggi kepada MPDM
Daerah.
4. MPDM Daerah menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan Wakil
Kepala SD/MI/MD, SMP/MTs, SDLB, SMPLB;
5. MPDM Wilayah menerbitkan Surat keputusan Pengangkatan Wakil
Kepala SMA/MA/SMK/SMALB dan Muallimin. Muallimat/ Kulliyatul
Muballighiin/ Muballighat

G. Instrumen
1. Instrumen usulan calon-calon wakil kepala sekolah/madrasah
2. Instrumen uji kelayakan dan kepatutan

H. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 14


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGELOLAAN DANA TAAWUN

A. Tujuan
Prosedur ini ditujukan untuk mengatur pengumpulan dan pendistribusian
dana taawun (uis, uig, uik, infak kepala/wakil kepala, orang tua siswa dan
masyarakat).

B. Ruang Lingkup dan Tanggungjawab


1. Prosedur ini meliputi : pengumpulan dan pendistribusian dana
taawun.
2. Kepala sekolah bertanggungjawab menyetorkan dana taawun kepada
MPDM Daerah
3. MPDM Daerah mendistribusikan dana taawun sesuai pedoman
pendistribusian.

C. Referensi/ Acuan
1. AD an ART Muhammadiyah
2. Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 03/PRN/I.0/B/2012
tentang Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
3. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah No. 09/KTN/1.4/2013 tentang Dana Taawun di
Lingkungan Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah.
4. Ketentuan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Lampung No. 261/11.4/B/2015 tentang Panduan
Pengelolaan Keungan Sekolah.

D. Definisi
Dana Taawun akumulasi dari infaq siswa, guru, karyawan, pimpinan,
orang tua siswa dan masyarakat.

E. Besaran Dana Taawun


1. Uang Infak Siswa (UIS) adalah uang infak dari siswa yang besarnya Rp.
1.500,- setiap bulannya.
2. Uang Infak Guru (UIG) adalah uang infak dari Guru yang besarnya Rp.
2.500,- setiap bulannya
3. Uang Infak Karyawan (UIK) adalah uang infak dari Guru yang besarnya
Rp. 2.500,- setiap bulannya
4. Infak Pimpinan adalah uang infak dari Pimpinan yang besarnya Rp.
5.000,- setiap bulannya.

F. Pendistribusian Dana UIS, UIG, UIK dan Infak Pimpinan


1. Dana Dakwah dan Pengembangan AUM 10%
2. Dana Abadi Persyarikatan 10%
3. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah 80%
a. MPDM Pusat 15%
b. MPDM Wilayah 20%

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 15


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

c. MPDM Daerah 25%


d. MPDM Cabang/Ranting 40%

G. Pendistribusian Dana Infak Orang Tua Siswa dan Masyarakat (DPP)


1. Pengembangan sekolah yang bersangkutan 70%
2. Pengembangan Sekolah di Lingkungan 15%
3. Pengembangan dan Operasional MPDM 15%
a. MPDM Pusat 15%
b. MPDM Wilayah 20%
c. MPDM Daerah 25%
d. MPDM Cabang/Ranting 40%

H. Prosedur
1. Kepala Sekolah menyetorkan dana taawun kepada Bendahara MPDM
Daerah.
2. MPDM Daerah mendistribusikan dana taawun sesuai pembagian
distribusi dana taawun

I. Instrumen
1. Instrumen pendataan siswa, guru dan tenaga kependidikan
2. Instrumen pengumpulan dana taawun
3. Instrumen pendistribusian dana taawun

J. Penutup
Demikian Prosedur ini di susun untuk dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.

Sukadana, 8 Muharam 1438H/9 Oktober 2016M


MPDM PDM LAMPUNG TIMUR
Ketua, Sekretaris,

Drs. H. M. TAUFIQ, MM H. MISDAR, S.Pd., MM


NBM. 774474 NBM. 575840

MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 16


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan Rahmat dan Hidayah Allah SWT,


Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpina Daerah
Muhammadiyah Lampung Timur telah dapat
menyelesaikan penyusunan Standar Operasional Prosedur
Pengelolaan Kepegawaian dan Keuangan Sekolah
Muhammadiyah di Persyarikatan Muhammadiyah
Lampung Timur.

Standar Operasional Prosedur diharapkan menjadi


pedoman dalam melaksanakan proses pengelolaan
kepegawaian di Sekolah Muhammadiyah di Persyarikatan
Muhammadiyah Lampung Timur.

Demikian Standar Operasional Prosedur dibuat dengan


sebenarnya untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

Sukadana, 8 Muharam 1438H


9 Oktober 2016M

Penyusun.

ii
MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 17
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEPEGAWAIAN SEKOLAH/MADRASAH

Daftar Isi
1. Halaman Judul ............................................................................ i
2. Kata Pengantar ............................................................................ ii
3. Daftar Isi ..................................................................................... iii
4. SOP Penerimaan Calon Pegawai ................................................... 1
5. SOP Penetapan Pegawai Tidak Tetap ............................................. 3
6. SOP Penerbitan SK Pegawai Tetap ................................................ 5
7. SOP Penerbitan SK Guru Honor .................................................... 7
8. SOP Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah
SD/MI/SMP/MTS/SDLB/SMPLB ................................................... 9
9. SOP Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah SMA/SMK/MA ....... 11
10. SOP Pengangkatan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
SD/MI/SMP/MTS/SDLB/SMPLB SMA/SMK/MA ......................... 13
11. SOP Pengelolaan Dana Taawun .................................................... 15

iii
MPDM PDM LAMPUNG TIMUR 18

Anda mungkin juga menyukai