PENERAPAN CIRCULAR ECONOMY DALAM

PENGELOLAAN SAMPAH

DIREKTORAT PENGELOLAAN SAMPAH

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

INDONESIA RESOURCES EFFICIENT & CLEANER PRODUCTION FORUM & EXPO

JAKARTA 27 APRIL 2017
PERTUMBUHAN PENDUDUK, KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN PERUBAHAN
GAYA HIDUP BERDAMPAK KEPADA BERTAMBAHNYA TIMBULAN JUMLAH
DAN JENIS SAMPAH
MEMERLUKAN PENGELOLAAN SAMPAH YANG TERINTEGRASI MULAI
DARI SUMBERNYA SAMPAH DENGAN KE PEMROSESAN AKHIR
MENGURANGI POTENSI DAMPAK PENCEMARAN KE LINGKUNGAN
PENERAPAN PRINSIP 5R (RETHINK-REDUCE-REUSE-RECYCLE-
RECOVERY)
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH MENGEDEPANKAN KONSEP SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF
MATERIAL RECOVERY DAN CIRCULAR ECONOMY MELALUI PENGELOLAAN
SAMPAH YANG TERINTEGRASI DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN.
MEMBERIKAN TANGGUNG JAWAB YANG LEBIH KEPADA PRODUSEN
MELALUI MEKANISME EPR DAN MASYARAKAT UNTUK BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP SAMPAH YANG DIHASILKANNYA
DALAM KONSEP CIRCULAR ECONOMY DIBANGUN PARADIGMA SAMPAH
SEBAGAI SESUATU YANG MEMPUNYAI ARTI (MATERIAL RECOVERY)
SEHINGGA MENURUNKAN BIAYA PRODUKSI DAN MENYELAMATKAN
SUMBERDAYA ALAM YANG TIDAK TERBARUKAN SERTA MENJAGA
LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL CONCERVATION) VALUE CIRCLE
 SUSTAINABLE CONSUMPTION

ENVIRONMENTAL
SOUND MANNER
GOODS AND SERVICES

Consumer
Expenditure

SMART
PRODUCT
SAMPAH RUMAH BUYING
TANGGA INDUSTRI

MATERIAL RECOVERY
FOR RENEWABLE
RESOURCES
CIRCULAR ECONOMY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

SUSTAINABLE MENGGANTIKAN
CONSUMPTION RENEWABLE RESOURCES NATURA CAPITAL

KOMPO ENERGY
SAMPAH
S RECOVER
ORGANIK
BIOGAS Y
SAMPAH
PLASTIK
SAMPAH MATERI
SAMPAH KERTAS AL BAHAN
RUMAH RECOVE BAKU
TANGGA SAMPAH KACA INDUSTRI
RY
SAMPAH
KALENG
RESIDU ENERGY
SAMPAH TPA RECOVER
Y

RETHINK-REDUCE-REUSE-RECYCLE-RECOVERY
 SUMBER SAMPAH KOMPOSISI SAMPAH

KLH, 2014

RASIO PERTUMBUHAN PENDUDUK 1.38% DENGAN ESTIMASI TIMBULAN 5

SAMPAH TAHUN 2017 ADALAH 65,8 TON
 SAMPAH 69% DITIMBUN DI TPA, NAMUN
PROFIL TPA DI INDONESIA 45% ADALAH
CONTROL LANDFILL DAN SANITARY
LANDFILL. 55% OPEN DUMPING
Insenerator
INSINERASI, 5%
Dikubur , 10%,
OPEN10%
DUMPING 5%, 5% 8,5% SAMPAH MASIH BELUM DIKELOLA
Kompos dan
KOMPOS
UPAYA PEMANFAATAN SAMPAH BARU 7,5%
daur ulang , DAN DAUR
7.50%, 8%
Belum
terkelola
BELUM,
8.50%, 8%
BEBERAPA ALTERNATIF PENGOLAHAN SAMPAH YANG
SAAT INI ADA DI INDONESIA ADALAH :
1. REFUSE DERIVIED FUEL (RDF) DENGAN
MEMANFAATKAN SAMPAH SEBAGAI
Timbun di TPA ALTERNATIF BAHAN BAKAR PADA PROSES
DITIMBUN
, 69%,DI69%
TPA 69%
TERMAL
2. PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS TERMAL
PROSES
3. PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN TEKNOLOGI
KLHK, 2014 BIOGAS
4. COMPOSTING
5. 3R MELALUI BANK SAMPAH
6. TEMPAT PEMROSESAN AAKHIR
 PERATURAN TERKAIT
PENGELOLAAN SAMPAH

A. 4 PERATURAN YANG SUDAH ADA B. 5 PERATURAN DALAM PROSES

1. KEPEMEN LH NO.13 TAHUN 2012
TENTANG PENERAPAN PROGRAM
REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
MELALUI BANK SAMPAH
2. KEPMEN LHK NOMOR 53 TAHUN
2016 TENTANG PROGRAM
ADIPURA
3. KEPMEN LHK NOMOR 59 TAHUN
2016 TENTANG BAKU MUTU AIR
LINDI DARI KEGIATAN TPA
4. KEPMEN LHK NOMOR 70 TAHUN
2016 TENTANG BAKU MUTU EMISI
UDARA PADA PENGOLAHAN
SAMPAH BERBBASIS TERMAL
PERPRES TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS
NASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA
FINAL DRAFT PERMEN LHK TENTANG
PEMABATASAN KANTONG PLASTIK
DRAFT PP PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK
DRAFT PERMEN LHK TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN SAMPAH SKALA RUMAH
TANGGA
INDIKATO TARGET PENGELOLAAN SAMPAH
R 201 201 201 201 201 202 202 202 202 202 202
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
ESTIMASI
TIMBULAN
64.4 65.2 65.8 66.5 67.1 67.8 68.5 69.2 69.9 70.6 71.3
SAMPAH
(JUTA TON)
PENGURANG 10% 12% 15% 20% 24% 26% 27% 28% 30%
18% 22%
AN SAMPAH (6.44 (7.82 (9.89 (13.4 (16.4 (17.9 (18.9 (19.7 (20.9
(12 ) (14.)
(JUTA TON) ) ) ) ) ) 9) ) ) )

PENANGANA 72% 73 % 75% 75% 74% 73% 72% 71% 70%

70% 71%
N SAMPAH (47.3 (48,5 (50.3 (50.8 (50.7 (50.5 (50.3 (50.1 (49.9
(45) (46)
(JUTA TON) ) ) ) ) ) 2) ) ) )
 Pendekatan pengelolaan sampah di Indoensia
ada dua, yaitu pengurangan dan penanganan
Dalam konteks pengurangan kita menerapkan
prinsip 3R melalui mekanisme Bank Sampah,
dimana kita memberikan kesadaran kepada
masyarakat untuk mengurangi, memilah,
menggunakan kembali dan mendaur ulang
terhadap sampah yang dihasilkannya.
Bank sampah adalah salah satu strategi
penerapan 3R dalam pengelolaan sampah
pada sumbernya di tingkat masyarakat.
Dalam penerpan prinsip 3R melalui
mekanisme bank sampah selain sebagai
environmental concervation juga untuk
menerapkan prinsip circular economy
melalui material reciovery dan dapat
mengentaskan kemiskinan melalui
pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan
sampah.
 PROFIL BANK SAMPAH DI INDONESIA PARTISIPASI PUBLIK DI BANK SAMPAH

Jumlah Bank Sampah di Indonesia saat ini adalah 4.280 yang

tersebar di 30 provinsi dan 206 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Partisipasi perempuan dalam pengelolaan sampah 49% mempunyai

peran aktif dalam memberikan pendidikan pengelolaan sampah
dalam keluarga.
CIRCULAR ECONOMY DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK
SAMPAH

Jumlah nasabah dari 30 provinsi sebanyak 163,128

nasabah dengan total pendapatan mencapai
Rp1,151,477,446/bulan atau rata-rata pendapatan
perbulan mencapai Rp38,282,582
Pendapatan terbesar berada di Propinsi Jawa Barat
sebesar Rp 4,069,818,240 atau Rp Rp
339,151,520/bulan
PROFIL PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH
(MATERIAL RECOVERY

50% Material Recovery sampah

untuk dijadikan bahan baku
pada industri daur ulang
plastik/kertas,
48% sampah di daur ulang
untuk dijadikan kompos,
produk-produk daur ulang dan
pembuatan kerajinan 2%
Kontribusi pengurangan
timbulan sampah nasional
melalui pnerapan prinsip 3R di
bank sampah adalah 0.014%
ADA 2 ASOSIASI INDUSTRI DAUR ULANG PLASTIK (ADUPI DAN
APDUPI)
120 JENISINDUSTRI RECYLE (70% MEDIUM TO UP SCALE
INDUSTRY)
MEKANISME MATERIAL RECOVERY DALAM MEMBANGUN
CIRCULAR ECONOMY
PEMULUNG PENGEPUL/BANK SAMPAH WASTE CHRUSHER
CONVERTER (PELLET) INDUSTRI DAUR ULANG
INDUSTRI DAUR ULANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI 30% RECYCLE
PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKU

13
 Penggunaan
FEB16 MEI 16 23 KOTA, KERJASAMA
(SURAT DIRJEN PSLB3) DENGAN APRINDO
Kantong Plastik
55,1%

SERENTAK SELURUH
Penggunaan
KOTA INDONESIA, Kantong Plastik
KERJASAMA DENGAN 13,8%
APRINDO

JUNI16 SEPT 16
(SE DIRJEN PSLB3)

ADVOKASI KEPADA
Kesadaran Konsumen
KONSUMEN untuk Pengurangan
Kantong Plastik
49,2%
 1. UJI CIBA PERTAMA PADA BULAN FEB-MAY 2016
2. BEKERJASAMA DENGAN KABUPATEN/KOTA, ASOSIASI, RITEL MODER
DAN MASYARAKAT
3. 55% KANTONG PLASTIK BERKURANG
UJI COBA PLASTIK 4. UANG YNG DIHASILKAN DIGUNAKAN OLEH RITEL MODERN UNTUK
BERBAYAR DI 23 KOTA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DAN PENGOLAHAN SAMPAH
5. SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN PERMEN LHK TENTANG PENGURANGAN
KANTONG PLASTIK

1. UJI COBA SEJAK TAHUN 2016 SAMPAI SEKARANG

2. BEKERJASAMA DENGAN TETRAPACK DAN DANONE , FOKUS
KEPADA PET BOTOL DENGAN SKEMA TAKE-BACK SISTEM

UJI COBA MODEL EPR DI 3. MELIBATKAN MULTI-STAKEHOLDERS (KLHK, PROVINSI, BRAND

BALI DAN JAWA TIMUR OWNER, RETAIL INDUSTRY, RECYCLING INDUSTRY, BANK SAMPAH,
DESA ADAT, DAN MASYARAKAT

4. LAUNCHING DROPPING BOX PROGRAM DI BADUNG, BALI

BEKERJASAMA DENGAN DANONE DAN TETRAPACK
5. TAKE BACK AND RECYCLE PROGRAM DENGAN UNILEVER DI 5
KOTA DI JAWA TIMUR (SURABAYA, GRESIK, SIDOARJO,
MOJOKERTO AND LAMONGAN)

15
 METHANE CAPTURE DI TPA (ENERGY RECOVERY)

Kendari City
Captured & utilized landfill gas for heat & electricity
Distributed landfill gas for heating & electricity Kampung Mandiri
Energi (self-sufficient energy village) consist of more than 100
households
Built and operated by local government

Malang City and Malang Regency

Captured & utilized landfill gas for household cooking
Malang Regency : gas is connected to 75 households
Malang City : 300 households
Built and operated by local government

Capital City of Jakarta

Advanced Technology
Landfill gas for electricity: produces 8-9 MW
Built and operated by local government
On Going negotiation regards electricity selling to State Electricity
Company
PERLU ADA KOMITMEN YANG KUAT DAN POLITCAL WILL SERTA
PARTISIPASI SEMUA SHAREHOLDER DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH NASIONAL
MEKANISME INSENTIF DAN DISINSENTIF DALAM PENERAPAN
CIRCULAR ECONOMY DAN MATERIAL RECOVERY
CAPACITY BUILDING DALAM PENGELOLAAN SAMPAH SDM,
TEKNOLOGY DAN INFRASTRUCTURE
PENGEMBANGAN PEDOMAN TEKNIS TERKAIT MATERIAL
RECOVERY DAN CRICULAR ECONOMY

TERIMAKASIH