Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan penetapan Logo, Lagu dan
Maskot dalam rangka kegiatan peringatan Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011.
Sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor : 019 Tahun 2011 maka Logo,
Lagu dan Maskot yakni :
50 Tahun Gerakan Pramuka dalam usia 100 tahun Kepanduan di Indonesia menjadi
Momentum memperkuat Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi
Kepramukaan yang menjadi wadah pembinaan kaum muda menuju kejayaan Indonesia
dalam semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan.
Warna :
Nama Maskot si Jambul,. Si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa yang
dijadikan Maskot yaitu elang Jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.
Warna :
Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi coklat yang sudah menjadi
identitas warna Gerakan Pramuka.
A. Bentuk.
Lambang Saka Wira Kartika berbentuk segilima beraturan, yaitu lima sisinya sama panjang
B. Isi :
1. Lambang Eka Paksi.
2. 2 buah Tunas Kelapa Gerakan Pramuka.
3. 2 buah batang padi yang menguning.
4. Untaian pita bertuliskan Saka Wira Kartika.B. Isi.
C. Warna dan arti.
2. Lambang Kartika Eka Paksi. Terdiri atas kata Eka berarti Bintang. Eka berarti satu,
dan Paksi berarti burung. Di atas burung terdapat Bintang Emas yang melambangkan
kemenangan yang gemilang. Di dada Burung terdapat warna Merah Putih dan yang
melambangkan kesucian dan keberanian. Sehingga keseluruhan melambangkan
keperkasaan tanpa tanding dalam menjujung tinggi cita-cita luhur bangsa Indonesia.
7. Untaian pita berwarna merah dengan tulisan Saka Wira Kartika berwarna hitam :
a. Saka ( Satuan Karya Pramuka ) adalah wadah pendidikan guna menyakurkan minat,
mengembangkan bakat, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang Ilmu
pengetahuan dan tehnologi.
c. Kartika adalah Bintang yang tinggi, melambangkan cita-cita yang tinggi dan berbudi
luhur.
Bagian-bagian Kelapa
Buah kelapa
Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging
buah, air kelapa dan lembaga.
Kulit luar
Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin
dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada
kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.
Sabut kelapa.
Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35
% dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang
menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang
berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 %
dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).
Tempurung
Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil
dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai
dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2)
yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19
% dari berat keseluruhan buah kelapa.
Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.
Daging buah.
Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini
mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai
dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber
minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi
zat gizi daging buah kelapa.
Air kelapa.
Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang,
daun, nira dan bagian-bagian.
Batang
Daun
Nira
Buah
Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa
yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal
untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali
Tempurung kelapa
Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah
menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa
atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri
pengolahan.
Daging kelapa
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal
pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut,
santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat
dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.
Air kelapa
Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai
media pada fermentasi nata de coco.
Sumber : Iptek:
c) mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6 10 orang), dengan rapih dan
benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,
(1) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran rak piring, rak
sepatu, tempat sampah, dan sebagainya,
d) dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda
makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat serta memelihara tenda regu,
e) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara
sederhana.
d) tahu cara penentuan tempat sanitasi (tempat mandi, cuci dan kakus),
e) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari
bahan yang ada di sekitarnya
1) memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar,
2) dapat menabung uang secara teratur dalam buku tabungannya itu sekurang-
kurangnya selama 6 bulan,
3) dapat dengan hafal menyanyikan lagu Mari Menabung ciptaan Imam Soetiono.
b) seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah uang
yang diperoleh dari hasil usahanya sendiri,
b) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat
Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,
c) mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam dunia perbankan,
misalnya rekening giro, deposito, sertifikat BI, cek, treveller cheque, dan sejenisnya.
1) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri dan berjalan (cepat/
lambat)
a) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan (secara
cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,
b) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh di kaki, cara beristirahat selama dan
sesudah gerak jalan,
c) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 10 km
untuk putera dan 8 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali.
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Gerak Jalan.
b) mengerti cara dan telah melakukan pengaturan nafas, langkah, dan peraturan-
peraturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umumnya
d) mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang hilang semangat
(collapse/flauwte), kejang (krampen), dan tersengat sinar matahari (zonnesteek).
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Purwa.
b) mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap hari,
sekurang-kurangnya 2 km,
c) mengerti cara dan telah melakukan langkah Pramuka sejauh 2 km dalam waktu
14 sampai 15 menit, tanpa memperlihatkan nafas terengah-engah, sedikitnya
dilakukan 2 kali,
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Madya.
a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga
itu 4 cm.
b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang
bersangkutan.
c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah,
putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.
a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.
Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.
Tanda Sangga Penegak
a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.
b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan.
2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.
3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk
sangga puteri).
a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.
b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Kebun
3) telah menanam dan memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu jenis
tanaman buah-bahan, satu jenis tanaman sayur-sayuran, sampai berbunga, sampai
berbuah, sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.
c) mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara
pencegahan dan pemberantasannya,
d) telah memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu jenis tanaman buah-
buahan, atau satu jenis tanaman sayur-sayuran sampai berbunga, sampai berbuah,
sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Juru Kebun.
b) mengenal berbagai macam obat pencegah dan pemberantas hama, dan dapat
menggunaknnya,
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun Tingkat
Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:
b) tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat memperolehnya,
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun Tingkat
Madya.
1) dapat membuat saputangan atau alas (taplak) meja dengan tangan/mesin jahit,
3) dapat membuat tanda barung dari kain dan menjahit tanda barung kain di bajunya,
a) dapat menisik kain yang robek memanjang, berlubang (kena rokok), robek
menyudut (seperti mulut katak) dan menambal kain koyak,
d) mengerti dan dapat membiuat sum biasa dan sum pinggiran (open zoom).
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Menjahit.
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Menjahit Tingkat
Purwa.
b) dapat menjahit celana panjang (pantalon, slack, dan lain-lain) untuk diri sendiri
c) dapat membuat hisan dari kain, misalnya aplikasi, lipatan hias (smock), dan lain-lain,
2) bersama seorang teman membuat makanan cuci mulut, dengan bahan-bahan yang
mudah didapat di daerahnya, misalnya singkong, ubi, pisang, sagu, terigu, atau bahan
lainnya,
b) mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu tanpa minyak,
- nasi
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Juru
Masak.
b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan keperluannya,
untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3 x 24 jam, dengan mengingat 4
sehat 5 sempurna,
- nasi,
- minuman.
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak Tingkat
Purwa.
b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu untuk keperluan perkemahan satu
regu selama 6 x 24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan), dengan
mengingat 4 sehat 5 sempurna,
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak Tingkat
Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengaman Kampung
1) dapat membunyikan tanda bahaya dari kentongan dan mengerti arti dan maksud bunyi
kentongan pincang dan kentongan uluk-uluk.
2) menolong sedikitnya sekali dngan jalan melaporkan kepada Pos Keamanan terdekat
tentang pelanggaran pencurian atau tindakan jahat kainnya yang terjadi di
kampung/desanya.
3) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup dari satu jenis binatang yang
terdapat di sekitarnya, atau
a) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan
dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
b) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang dirabanya,
dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana
dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda
yang dibuat penguji,
d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang ada di sekitarnya, atau
(2) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/buah-buahan/ sayur-sayuran yang biasa
digunakan manusia dan tumbuh didaerahnya, atau
(3) mengetahui nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungi) yang dapat
dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
c) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba,
dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang dideangarnya,
d) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat
penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga diantara lima tempat-tempat
penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, pasar, poliklinik, rumah sakit,
dokter, dan lain-lain,
f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat
Purwa.
b) dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya
barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka
dalam latihan, dan sebagainya,
c) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas, dan surat-
surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam
peta itu letak dari (sedikitnya) 3 diantara 5 tempat penting yang dilewatinya,
misalnya masjid/gereja, sekolah, rumah sakit/dokter, pasar, bengkel, dan
sebagainya,
e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat
Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengatur Rumah
a) dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni
(artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang tamu, ruang
tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang lainnya,
b) dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang
ada di sekitanya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-
buahan, tanaman, dahan-dahan, atau bahan lainnya,
d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengatur
Ruangan.
c) (1) dapat merangkai bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan kepada orang lain, dan
lain-lain, atau
(2) dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan
menggunakan bambu, tempayan, payung, jamur, tempurung, sabut atau kayu,
dan sejenisnya,
dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu dan
pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan lain-lain,
c) dapat memelihara dan membersihkan perabot rumahtangga supaya tahan lama dan
kelihatan tetap baru, misalnya meja kursi, patung, lemari, barang-barang dari logam,
gelas atau kaca, dan lain-lain,
d) dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalage) sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus, pada hari ulang
tahun, peringatan natal, hari raya Idul Fitri, dan lain-lain.
1) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan pada kecelakaan: luka iris, luka
garuk, luka bakar, kena benda panas, benjut/memar,
2) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih:
5) tahu nama dan alamat poliklinik (Puskesmas), dokter atau rumah sakit terdekat.
a) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan luka iris, luka garuk, luka
bakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat/tergigit
binatang berbisa, dan debu di mata,
b) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami hilang
semangat (collapse), pingsan, matisuri (schijndood), dan trersengat sinar matahari
(zonnesteek),
c) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih: pembalut
segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari,
lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,
e) dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapih, dan tahu serta dapat
mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri maaupun
bersama dengan teman,
f) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige
ademhaling),
h) mengetahui nama, alamat, nomor tilpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit, dan
dokter setempat,
a) telah mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Tingkat Purwa,
b) sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 atau
5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh
penguji, secara terperinci, tepat, dan cepat sesuai dengan aturan PPPk (perlu
diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),
c) mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui tilpon
(kepada dokter, rumahsakit, polisi aatau keluarganya),
d) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan,
Catatan:
Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK (Penolong dan Pengangkut) dari PMI, berhak
mendapatkan TKK PPPK Tingkat Madya.
b) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang
terbuka atau tertutup (fractura complicata dan incomplicata), juga rahang atau lutut
meleset,
c) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan kepada orang yang mengalami
pendarahan dalam tubuh (interne bloedingen),
d) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan dan gegar
otak,
e) dapat dan tahun cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran
listrik, dan shock/gugat,
g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Tingkat Madya.
Catatan:
Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK dari PMI dan telah ikut serta aktif bertugas
menolong kecelakaan (minimal 10 kali) sebagai tenaga bantuan/anggota
sukaarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK Tingkat Utaama. Yang dimaksud
kecelakaan disini adalah kecelakaan sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat
oleh penguji.
a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan
Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.
b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut
miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang
tuanya.
c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan
menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon
tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada
Trisatya.
d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka
Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.
f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka
Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk
sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian
mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan,
mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan
Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.
Arti warna:
3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan
keluhuran budi.
4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.
Pengertian Upacara Pelantikan
Pengertian Upacara Pelantikan dan kenaikan tingkat.
Upacara pelantikan dilaksanakan untuk peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan SKU
tingkat awal, yaitu Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak Bantara, dan Pandega.
a. Upacara dilakukan secara sederhana, khidmat dan berkesan terutama mengenai ucapan
Janji/Satya Pramuka.
b. Upacara dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan
Upacara Dalam Gerakan Pramuka.
c. Seyogyanya upacara pelantikan dihadiri pula oleh orangtua/wali peserta didik yang
bersangkutan.
d. Sesudah mengikuti upacara pelantikan, peserta didik berhak memakai pakaian seragam
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Sesudah upacara pelantikan, Pembina Pramuka yang melantik mengisi buku SKU dan
menyerahkannya ke peserta didik yang dilantik.
a. yang dimaksud dengan upacara kenaikan tingkat yaitu upacara pemberian tanda kecakapan
umum sebagai kelanjutan dari tingkat kecakapan awal; misalnya dari :
Pada golongan Pandega tidak ada upacara kenaikan tingkat, karena SKU Pandega hanya satu
tingkat, sedangkan untuk upacara pemberian TKK dan Tanda Pramuka Garuda dapat dilakukan
seperti upacara kenaikan tingkat.
Misalnya dipilih, Senjata Cakra sebuah senjata jenis panah yang diambil dari dunia
pewayangan. Senjata ini dianggap senjata yang paling ampuh dan selalu tepat sasaran.
Pusaka Cakra ini akan terus melesat dengan cepat dan tidak akan berhenti sebelum tujuan
atau sasaran tercapai. Hal ini dapat mencerminkan bahwa Ambalan/ racana tersebut memiliki
cita-cita yang tinggi dan mulia, selalu bersemangat dalam memcapai tujuannnya.
Tata cara penggunaan Pusaka Ambalan/ Racana disesuaikan dengan keinginan dan adat
ambalan/ racana dan diatur oleh Ambalan/ racana sendiri, seperti dalam upacara pelantikan
atau acara tertentu lainnya.
Arti Lambang Saka Kencana
Bentuk
Lambang Saka Kencana berbentuk segi lima beraturan, yakni lima sisinya sama panjang.
Warna
a. Dasar lambang Saka Kencana bagian atas berwarna coklat muda dan bagian bawah
berwarna biru muda.
b. Gambar profil catur warga dan huruf KB berwarna putih dengan bagian tepi bergaris hitam.
Arti Kiasan
Bentuk
Lambang Saka Wanabakti berbentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi 5 cm.
a. Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam
upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
b. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana
pendukung pembangunan nasional.
c. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.
d. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi
tanah.
e. Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam
Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
f. Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal
bagi Saka Wanabakti.
g. Keseluruhan lambing Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka
Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Berdasarkan PP tentang Upacara dalam Gerakan Pramuka bahwa semua upacara dalam
Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok tertentu, salah satunya adalah bentuk
barisan menurut golongannnya ( S, G, T dan D )
Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara ( Pada Upacara Pembukaan dan
Penutupan Latihan ) selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. Bentuk
barisan tersebut adalah sbb :
1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/ Keluarga atau Pembina.
2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.
3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang
digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan
keadaan setempat, Seperi Upacara pindah golongan, upacara peringatan hari besar/ hari
Pramuka dll.
Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Muda
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil (Barung, Regu, Sangga dan Satuan Terkecil
Pandega, serta Krida) berbentuk janur, yang diambil dari kebiasaan bangsa
Indonesia memberi tanda kepada petugas dengan daun kelapa (janur). Jadi
janur mempunyai arti kiasan pengemban suatu tugas.
Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega berbentuk roda kemudi
dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan
Kerja Penegak dan Pandega bertugas mengemudikan roda organisasi
Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri (dua buah tunas kelapa
berpasangan) agar dapat mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan
pengamalan Dasa Darma dan Pancasila.
Tanda Pengurus Dewan Saka berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya,
serta lambang ciri khas Saka yang bersangkutan, memberi arti kiasan bahwa
Pengurus Dewan Saka bertugas menggerakkan para Pramuka agar giat
melaksanakan kegiatan Sakanya, sesuai dengan tugas pokok Saka yang
bersangkutan, guna mencapai tujuan Gerakan Pramuka, dengan pengamalan Dasadarma dan
Pancasila.
Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Dewasa
Setiap Tanda Jabatan memiliki arti tersendiri, Seperti Tanda jabatan Pembina Pramuka, Pelatih,
Andalan dan Mabi, arti kiasannya sebagai berikut :
Tanda ini terdiri atas jantung berwarna merah putih, dengan bintang
bersudut lima, dan garis jari-jari menuju ke 8 arah, dengan dua jari-jari
mendatar lebih tebal dari 6 jari-jari lainnya. Jari-jari ini menghubungkan
jantung dengan mata rantai bulat dan segi empat. Semuanya mengiaskan
bahwa tugas Pelatih Pembina Pramuka adalah seperti jantung (bhs Latin =
Cor), mengisap gagasan, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan para
Pembina Pramuka pria (lingkaran) dan wanita (segi empat), yang ada disegala penjuru tanah
air kita (8 arah mata angin), melalui pembuluh darah balik (jari-jari kecil). Gagasan,
pengetahuan, pengalaman dan kecakapan Pembina Pramuka tersebut akan diolah dengan
diberi bumbu, rasa kecintaan kepada tanah air (patriotisme, merah dan putih) serta jiwa
Pancasila (bintang bersudut lima). Sesudah itu bahan-bahan tersebut akan disebarluaskan
kembali kepada para Pembina Pramuka, melalui pembuluh nadi (dua jari-jari tebal) yaitu
pendidikan bagi anggota dewasa, di seluruh penjuru tanah air yang membeujur sepanjang
garis khatulistiwa (jari-jari tebal mendatar).
Pelaksanaan tugas Pelatih dan pemancaran bahan latihan Pramuka yang diwarnai rasa
cinta tanah air dan jiwa Pancasila ini (sinar memancar dari pusat lingkaran keluar)
dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam sehari (24 mata rantai), 7 hari dalam
seminggu (7 mata rantai bertuliskan GERAKAN dan PRAMUKA) dan 12 bulan dalam
setahun (12 mata rantai lingkaran dan 12 mata rantai segi empat).
Tanda Andalan
Tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka berbentuk lingkaran dengan sinar
terpancar dari pusatnya, menuju kemata rantai yang melingkar, terdiri atas
segi 4 dan lingkaran, bertulisan GERAKAN PRAMUKA dan gambar tunas
kelapa, mengkiaskan bahwa Pimpinan Saka dan Pamong Saka bertugas
menyebarluaskan hal-hal yang berkaitan dengan Saka yang bersangkutan,
ke semua anggota Gerakan Pramukayang membentuk rantai persaudaraan
Pramuka puteri (segi empat) dan putera (lingkaran).
Gambar di tengah tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka ini menggambarkan ciri khas
Saka yang bersangkutan, yang artinya sesuai dengan arti tanda Saka tersebut.
( Sumber PP )
Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Guna lebih memahami Tanda Pengenal di Lingkungan Gerakan Pramuka, maka disusun bagan
yang menjelaskan aneka tanda pengenal, seperti dibawah ini :
Jenis Krida di Satuan Karya (SAKA)
Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA). Tiap Krida berjumlah 5-10 anggota yang
dipimpin oleh Ketua Krida. Anggota Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida/ spesifikasi
yang dipilihnya.
Jasa Bahari.
1 Bahari
Wisata Bahari.
Reksa Bahari.
Bina Gizi.
Keselamatan Penerbangan.
Pesawat Model
Terbang Layang
Pesawat Ringan
Perikanan.
6 Tarunabumi Peternakan.
Perkebunan.
Hortikultura.
Tata Wana.
Reksa Wana.
7 Wanabakti
Bina Wana.
Guna Wana.
Scoutisme Franais
(French Scouting)
(RdP)
Ring deutscher Pfadfinderverbnde
(Scout Federation of Germany)
(DPSG)
Deutsche Pfadfinderschaft Sankt Georg
(German Saint George Scout Association)
e. Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya berusia 26 tahun, kecuali Ketua dan
Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka yang ex-officio menjadi anggota kwartir/andalan.
Poster Ajakan Presiden RI
POSTER AJAKAN PRESIDEN RI TENTANG REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
Adat Ambalan-
Racana
Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu
Ambalan/ Racana.
Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat
membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka.
1. Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui
musyawarah ambalan.
2. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap
anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.
3. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah
kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju.
Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang
dilantik, seperti misalnya : sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk putih, lalu
menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, sujud kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.
Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana ada pemberian pusaka sesuai dengan adat
setempat, antara lain seperti : bamboo runcing beserta bendera merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris dll.
Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus disertai maknanya.
Adat ambalan/ racana merupakan adat kebiasaan di lingkungan ambalan/ racana yang merupakan tingkah perilaku
yang unik dan positif, contoh :
- Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang telah hadir terlebih dahulu,
- Pada saat pembacaan sandi ambalan dalam upacara pembukaan/ penutupan latihan mengambil sikap/ gerakan
tertentu.
Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan ciri khas kehidupan di lingkungan
ambalan/ racana. ( bersambung )
Sandi Ambalan-Racana
Sandi Ambalan/ Racana
Pengertian.
Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para
pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana.
Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi ambalan/ racana
dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari hari bagi ambalan/ racana tersebut.
Menciptakan sandi :
1. Sandi ambalan/ racana diciptakan oleh penegak/ pandega dan diterima oleh seluruh anggotanya.
3. Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan ditentukan masa berlakunya.
4. Sandi ambalan/ racana dibaca di depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam rangkaian upacara
pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat yang telah ditetapkan.
Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan lainnya sesuai
kreatifitas ambalan/ racana tersebut.
ITULAH KEHENDAK
Dengan demikian sandi ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan pedoman kehidupan sehari-hari sebagai
pegangan kehidupan di lingkungan di ambalan/ racana tersebut.
By.GS.
Untuk mengikuti JOTI, anda harus mendaftar di http://www.jotajoti.org untuk mendapatkan nickname
khusus.
program mIRC biasanya ditemui di: Start Menu => Programs => mIRC => klik mIRC
http://download.serveraddress.com/mirc/mirc63.exe
2. jalankan program mIRC, jika anda melihat jendela about mIRC, tekan Continue.
4. isi full name dengan nama lengkap anda, nickname dan alternative dengan nama yang akan
anda tampilkan ketika chatting (ini harus sesuai dengan nickname yang telah didaftarkan pada
5. klik Category Servers (dibawah Connect) kemudian tekan tombol Add untuk mengisi
7. anda akan kembali ke jendela mIRC Options Category Servers (lihat no 5). Tekan tombol
Connect To Server
bila jendela tersebut tidak muncul, periksa apakah tombol Connect bergambar . bila iya,
9. Pesan berikut akan muncul pada jendela Status bila anda telah berhasil memasuki server
ScoutLink
10. pada jendela Status, ketik /nickserv register [password anda untuk login di
11. masih pada jendela Status, ketik /list, lalu tekan tombol Enter. Setelah muncul jendela List,
double klik #indonesian, atau #indonesian01
12. Selamat! Anda telah memasuki channel JOTI untuk komunitas JOTI Indonesia. SELAMAT BERJOTI
2. klik indonesian
6. masukkan informasi sesuai permintaan. Apabila informasi sudah sesuai, anda akan mendapat
http://www.jotajoti.org/community/ (lihat no 4)
gunakan username dan password yang anda masukkan (no 6) sebagai nickname chat di ScoutLink.
Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kepentingan
dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain terdiri atas :
b. Pemimpin Upacara
c. Pemandu Acara
d. Pembaca Doa
1.
1. Tiang Bendera lengkap dengan talinya
2. Bendera Merah Putih
3. Naskah Pembukaan UUD 1945
4. Naskah Pancasila
5. Naskah Susunan Acara
6. Pengeras Suara
7. Tanda-tanda Penjuru untuk barisan
8. Tugas Pejabat Upacara dan Petugas Upacara
3. Untuk melakukan upacara harus ditentukan pejabat-pejabat upacara dan para petugas yang membantu
kelancaran upacara. Karena pengertian inilah UPACARA adalah UPA = Rangkaian dan CARA=
Tindakan/gerakan, maka upacara berarti Tindakan dan gerakan yang dirangkai serta ditata dengan tertib dan
disiplin.
Para pejabat dan petugas harus mengetahui dengan pasti apa peran dan tugasnya dalam upacara. Tanggung
jawab masing-masing pejabat/petugas dari kerjasama yang terpadu diantara mereka akan menhasilkan upacara
yang lancer, tertib, khidmat, dan mengena sasaran.
PEMBINA UPACARA
Pembina Upacara adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan yang tertinggi oleh
peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.
Tugas Pokok :
Mensahkan upacara serta melakukan ketentuan dalam rencana pelaksanaan dengan mengingat keadaan, peserta dan
tempat upacara.
Pemimpin upacara adalah pejabat bertugas memimpim peserta upacara dengan jalan memberikan aba-aba. Tugas
Pokok :
Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis) serta segala
sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara baik perlengkapan maupun petugas-petugasnya.
Tugas Pokok :
1. mengajukan rencana urutan acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh pengesahannya dan
persetujuannya
2. menentukan/menunjuk petugas-petugas pelaksanaan upacara
3. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
4. memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
5. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala sesuatunya sesaat sebelum
upacara dimulai
6. bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada Pembina upacara
Tugas Pokok :
1. membantu pengatur upacara dalam hal membacakan acara demi acara sesuai urutan dan saat-saat yang
telah ditentukan
2. Dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan para petugas pelaksanan
3. mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas pelaksana
4. bertanggung jawab kepada pengatur upacara
Petugas upacara memiliki tugas yang dibebankan kepadanya antara lain terdiri dari :
1. Pembawa teks Pancasila, sekaligus pendamping Pembina upacara bertugas :
b. Menyerahkan Teks tersebut kepada Pembina upacara dan menerimanya kembali pada saat yang telah ditentukan.
2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 dan/ atau Teks Naskah lain (Janji Siswa, Dasa Darma Pramuka, Sumpah
Pemuda, Kode Etik Organisasi dan sebagainya) bertugas :
a. Membawa serta membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan
Catatan : Dalam Gerakan Pramuka diperbolehkan dilakukan dengan pengucapan/ Tanpa teks. (mis : Pembukaan
UUD 1945, Dasa Darma, Dwi Darma)
b. Membawa serta membacakan doa tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan
a. Mengambil nada dengan cara menyanyikan baris terakhir dari lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk kemudian
mulai menyanyi dan memimpinnya sampai selesai lagu
d. Menentukan nada lagu yang dapat dinyanyikan oleh paduan suara peserta upacara
1. Sebelum upacara dimulai, mengetahui dengan jelas keadaan tiang, tali dan bendera yang akan dikibarkan
3. Mengibarkan Bendera Kebangsaan atau menurunkan serta menyimpannya kembali ke tempat semula
4. Melaksanakan tugas ini ditempat serta pada saat yang telah ditentukan dengan cermat dan khidmat.
Buku tamu merupakan salah satu buku pelengkap dalam suatu administrasi Gudep. Buku Tamu memiliki tujuan
selain sebagai layanan gudep kepada para tamu/ undangan juga bukti otentik identitas serta mengetahui siapa
sajakah yang pernah berkunjung di gugus depannya. Fungsi Buku tamu antara lain :
3. Mengetahui tujuan dan pesan yang diberikan sebagai masukan Gugus Depan.
HARI/ SARAN
NO NAMA ALAMAT JABATAN TUJUAN PARAF
TGL PESAN
Buku tamu dapat dibuat dalam buku/ scrip atau dicetak/ print.Disaat tamu atau undangan yang sedang berkunjung
sebaiknya disodori buku tamu sekaligus alat tulisnya.
Pancasila Pancasila
Satu Satu
Ketuhanan Yang Maha Esa Ketuhanan Yang Maha Esa
Dua Dua
Kemanusiaan yang adil dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab beradab
Tiga Tiga
Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia
Empat Empat
Kerakyatan yang dipimpin Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan oleh hikmat kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan/ Dalam permusyawaratan/
perwakilan perwakilan
Lima Lima
Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia rakyat Indonesia
Tata lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Kenegaraan atau upacara resmi
seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah adalah sebagai berikut :
2. Apabila dinyanyikan, maka dinyanyikan lengkap satu kali yaitu bait pertama dengan 2
kali ulangan.
3. Pada saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan, seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan menurut keadaan setempat.
4. Pada waktu mengiringi pengibaran / penurunan bendera tidak dibenarkan menggunakan musik dari tape recorder
atau piringan.
5. Jika tidak ada korp musik/ genderang dan atau sangkakala, maka pengibaran bendera diiringi dengan nyanyian
bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada saat mengikuti kegiatan JOTA ( Jambore On The Air) sering kita mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi ketika mendengarkan pengiriman data berupa voice / suara yang kurang
begitu jelas. Hal ini biasanya dipengaruhi antara lain karena jarak yang dekat-jauh, letak
geografis seperti pegunungan dan dataran rendah sehingga arus gelombang / frekwensi radio
yang dikeluarkan oleh lewat pemancar tidak dapat diterima dengan sempurna. Untuk
mempermudah komunikasi maka perlu digunakan kepanjangan berupa kata dari setiap huruf,
yang kita kenal dengan Alphabetik, seperti pada contoh di bawah ini :
A : Alpha N : November
B : Bravo O : Oscar
C : Charlie P : Papa
D : Delta Q : Quebec
E : Echo R : Romeo
F : Foxtrot S : Siera
G : Golf T : Tango
H : Hotel U : Uniform
I : Indian V : Violet
J : Juliet W : Wisky
K : Kilo X : Xray
L : Lima Y : Yankee
M : Mike Z : Zulu
a. keberanian
Merah b. dinamika
1
c. wanita
d. surya (matahari)
e. kasih sayang
a. kemurnian
b. kebersihan
c. kesucian
Putih d. kewajiban
2
e. prasahajaan
f. pria
g. Candera (bulan)
a. kejayaan
Kuning b. kebesaran
3
c. keemasan
a. keagungan
b. kesejahteraan
Hijau
4 c. kebijaksanaan
d. kecerdasan
a. daratan
b. kemakmuran
5 Biru
c. ketaatan
d. taqwa
a. laut
b. kesetiaan
6 Biru tua
c. ketekunan
d. ketabahan
a. kedalaman
7 Hitam
b. kesungguh-sungguhan
Sumber :
Prangko Pramuka
Dalam menanamkan cinta budaya dan jiwa
Filately bagi anggota Pramuka, Kwartir
Nasional bekerja sama dengan PT. POS
Indonesia menerbitkan sejumlah banyak
perangko. Berikut adalah satu dari sekian
banyak perangko yang diedarkan secara
resmi sejak 14 Agustus 2003.
Ada yang punya koleksi prangko Pramuka ? emailkan ke pramukanet agar teman-teman kamu
dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Filately.
Bikin Proposal
CONTOH BIKIN PROPOSAL PRAKTIS
Jika kamu mau adakan kegiatan kepramukaan terutama Ambalan/ Racana tentunya harus bisa bikin pengajuan
usulan kegiatan kepada pembinanya. Berikut ini contoh draf sederhana bagaimana cara buat proposal tentang
kegiatan persami, di suatu gugus depan yang berpangkalan di sekolah. Nah, sekarang selamat belajar dan bikin
proposal sebanyak banyaknya.
PROPOSAL
-----------------------------------------------------------------------------------
Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas
bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan
membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.
Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti
luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
melalui berbagai kegiatan.
Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota
Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang
berkepribadian dan berjiwa Pancasila.
Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program
kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.
1. Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus
Depan 11.077 11.078.
3. Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 11.077 11.078.
Jenis Kegiatan :
1. Penjelajahan/ Haiking,
5. Api Unggun.
6. Diskusi.
7. Upacara.
Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/
Sangga.
1. Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.
2. Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.
Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan
Diponegoro. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.
2. Kas Ambalan.
XI. Penutup.
Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan
dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Ambalan Diponegoro
_______________ _______________
............................... ...............................
Mengetahui,
Lampiran :
1. Jadwal Kegiatan.
2. Anggaran Penyelenggaraan.
5. Susunan Panitia
By : Rekanmu, GS
Mascot Pramuka
Di setiap event / kegiatan besar saat ini pramuka tidak hanya menggunakan logo saja, tetapi
sudah berkembang dengan diciptakannya semacam mascot atau bentuk gambar kiasan berupa
gambar kartun maupun binatang. Hal ini merupakan upaya agar para peserta kegiatan lebih
termotivasi dan bersemangat dakam melaksanakan di setiap event Kepramukaan. Bentuk atau
ciri yang digunakan disesuaikan dengan ciri khas masing masing daerah yang ketempatan
kegiatan besar tersebut. Boleh gambar kartun binatang yang merupakan ciri satwa langka yang
tengah di lestarikan di wilayah tersebut atau gambar lainnya yang merupakan pelestarian budaya
seperti tampak pada gambar di bawah ini :
atau mascot lainnya yang pernah dipakai di tingkat Kwartir Daerah, seperti di bawah ini
Dengan adanya mascot kegiatan dapat mengambarkan suatu kreatifitas dalam kegiatan tersebut
di samping upaya mengenalkan ciri khas, budaya atau lainnya yang dapat mengenalkan suatu
daerah dan akan selalu diingat bagi para peserta kegiatan yang terlibat di dalamnya.
Jadi petugas Pengibar Bendera dalam suatu upacara nampaknya memiliki suatu
beban tersendiri. Tanggung jawab yang mereka miliki adalah bagaimana dapat
menjalankan tugas tersebut dengan baik , lancar dan sempurna. Mengibarkan
bendera Merah Putih di tiangnya yang tinggi dan tampak berkibar dengan bebasnya ketika ditiup
angin. Begitulah kira-kira harapan mereka setiap melaksanakan tugasnya sebagai Sang Pengibar
Bendera.
Lalu bagaimana apabila terjadi sesuatu di luar dugaan, disaat tali tiang ditarik tiba tiba tali bagian
atas putus atau roda pada ujung tiang bendera macet, tidak mau berputar bahkan yang sering
terjadi yakni tali tiang bendera keluar dari relnya/ roda. Padahal sebelumnya semua sudah
diperiksa dan di uji coba berkali-kali.
Panik ? Tidak perlu. Jalankan saja Prosedur Tetap (Protap) yang kedua.
Hal demikian bisa dialami siapa saja namun sebaiknya tidak usah panik, kepanikan selain dapat
mengurangi kekhimatan jalannya upacara juga menunjukkan bahwa petugas kurang siap dan
kurang pengalaman.
Tidak pernah terbayangkan tetapi harus tetap nampak sigap, segala kemungkinan bisa saja
terjadi, walaupun diluar kesengajaan.
Peserta didik umur 7 - 10 tahun disebut Siaga yang mempunyai tingkatan Mula, Bantu, Tata. Satuan terkecil dalam
Siaga disebut Barung (tempat penjagaan ramu-ramuan) dan kumpulan dari barung disebut Perindukan (tempat
anak cucu berkumpul).
Umur 11 - 15 tahun disebut Penggalang yang mempunyai tingkatan Ramu, Rakit, Terap. Satuan terkecil
dalam Penggalang disebut Regu (gardu, tempat berkumpul) dan kumpulan dari 4 regu disebut Pasukan (tempat
para suku berkumpul).
Umur 16 - 20 tahun disebut Penegak yang mempunyai tingkatan Bantara, Laksana. Satuan terkecil dalam
Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk penjaga sawah dan ladang). Dan kumpulan dari 4 sangga disebut
Ambalan (staf ,penyangga, anak tangga).
Umur 21 - 25 tahun disebut Pandega, satuan dalam Pandega disebut Racana (pondasi tiang/ ompak). Bila
diperlukan Pandega dapat dibentuk satuan terkecil yang disebut Reka.
Untuk bisa menyelenggarakan proses pendidikan Pramuka di Gugus yang paling depan ( Gugus Depan )
diperlukan seseorang yang dapat memimpin yang disebut Pembina. Agar diperoleh hasil pendidikan yang
berkualitas diperlukan orang-orang yang dapat diandalkan yang disebut dengan Andalan.( Pengurus Kwartir ).
Kwartir memiliki pengertian yaitu suatu Kelompok Kerja/ tugas, Panitia.
2) Agama
4) Alamat
5) Golongan darah
6) Sekolah/pekerjaan
b. Buku Keuangan
f. Buku harian berisi catatan tentang segala kegiatan, kejadian dan hal ikhwal sekitar gugusdepan
Letjen. Sarbini
Letjen. Mashudi