Anda di halaman 1dari 80

Penetapan Logo, Lagu dan Maskot Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011

LOGO, LAGU DAN MASKOT HARI PRAMUKA KE 50 TAHUN 2011

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah mengeluarkan penetapan Logo, Lagu dan
Maskot dalam rangka kegiatan peringatan Hari Pramuka ke 50 Tahun 2011.

Sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor : 019 Tahun 2011 maka Logo,
Lagu dan Maskot yakni :

LOGO 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA

Penjelasan Makna Logo :

50 Tahun Gerakan Pramuka dalam usia 100 tahun Kepanduan di Indonesia menjadi
Momentum memperkuat Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi
Kepramukaan yang menjadi wadah pembinaan kaum muda menuju kejayaan Indonesia
dalam semangat dan jiwa persatuan dan kesatuan.

Warna :

1. Merah lambang keberanian..


2. Putih lambang kesucian.
3. Ungu/ wulung lambang kematangan dan kecintaan.
4. Kuning lambang kejayaan.
5. Hitam lambang kekuatan dan keabadian.

MASKOT 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA


Penjelasan Makna Maskot :

Nama Maskot si Jambul,. Si Jambul diambil dari karakter atau ciri khas satwa yang
dijadikan Maskot yaitu elang Jawa yang memiliki jambul di atas kepalanya.

3 helai bulu pada kepala melambangkan Trisatya.

10 Helai bulu pada sayap melambangkan Dasa Darma

5 helai bulu pada ekor melambangkan Pancasila.

Warna :

Warna pada maskot mengambil warna-warna dominasi coklat yang sudah menjadi
identitas warna Gerakan Pramuka.

LAGU 50 TAHUN GERAKAN PRAMUKA


Arti Dan Lambang Saka Wira Kartika

A. Bentuk.
Lambang Saka Wira Kartika berbentuk segilima beraturan, yaitu lima sisinya sama panjang

B. Isi :
1. Lambang Eka Paksi.
2. 2 buah Tunas Kelapa Gerakan Pramuka.
3. 2 buah batang padi yang menguning.
4. Untaian pita bertuliskan Saka Wira Kartika.B. Isi.
C. Warna dan arti.

1. Warna dasar Merah Putih melambangkan bendera kebangsaan Republik Indonesia.

2. Lambang Kartika Eka Paksi. Terdiri atas kata Eka berarti Bintang. Eka berarti satu,
dan Paksi berarti burung. Di atas burung terdapat Bintang Emas yang melambangkan
kemenangan yang gemilang. Di dada Burung terdapat warna Merah Putih dan yang
melambangkan kesucian dan keberanian. Sehingga keseluruhan melambangkan
keperkasaan tanpa tanding dalam menjujung tinggi cita-cita luhur bangsa Indonesia.

3. Tunas Kelapa Gerakan Pramuka. Melambangkan bahwa setiap anggota Gerakan


Pramuka hendaknya serbaguna. Seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa.

4. 2 Tangkai padi yang menguning. Melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.

5. Segilima, Melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia, yakni Pancasila.

6. Garis tepi warna kuning, melambangkan jiwa Pramuka yang kesatria.

7. Untaian pita berwarna merah dengan tulisan Saka Wira Kartika berwarna hitam :

a. Warna Pita merah melambangkan keberanian.

b. Warna tulisan hitam melambangkan ketegasan.

8. Tulisan Saka Wira Kartika :

a. Saka ( Satuan Karya Pramuka ) adalah wadah pendidikan guna menyakurkan minat,
mengembangkan bakat, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang Ilmu
pengetahuan dan tehnologi.

b. Wira adalah kesatria muda yang terampil, tangkas dan cerdas.

c. Kartika adalah Bintang yang tinggi, melambangkan cita-cita yang tinggi dan berbudi
luhur.

Kelapa, Pohon serba Guna


Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya
tumbuh pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak
manfaat yang dapat kita peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari
batang, daun dan buahnya, semua dapat dimanfaatkan.
Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa
dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia.
Dalam klasifikasi tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam
genus : cocos dan species : nucifera. Nah, sekarang mari kita
bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon kelapa.

Bagian-bagian Kelapa

Buah kelapa

Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging (testa), daging
buah, air kelapa dan lembaga.

Kulit luar

Kulit luar merupakan lapisan tipis (0,14 mm) yang mempunyai permukaan licin
dengan warna bervariasi dari hijau, kuning sampai jingga, tergantung kepada
kematangan buah. Jika tidak ada goresan dan robek, kulit luar kedap air.

Sabut kelapa.

Sabut kelapa merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35
% dari berat keseluruhan buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang
menghubungkan satu serat dengan serat lainnya. Serat adalah bagian yang
berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram (75 %
dari sabut), dan gabus 175 gram (25 % dari sabut).

Tempurung

Tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari lignin, selulosa, metoksil
dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai
dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras disebabkan oleh silikat (SiO2)
yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung. Berat tempurung sekitar 15~19
% dari berat keseluruhan buah kelapa.

Kulit daging buah.

Kulit daging buah adalah lapisan tipis coklat pada bagian terluar daging buah.

Daging buah.

Daging buah merupakan lapisan tebal (8~15 mm) berwarna putih. Bagian ini
mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai
dengan tingkat kematangan buah. Daging buah tua merupakan bahan sumber
minyak nabati (kandungan minyak 35 %). Pada tabel 2 dapat dilihat komposisi
zat gizi daging buah kelapa.

Air kelapa.

Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak dan beberapa


mineral. Kandungan zat gizi ini tergantung kepada umur buah. Air kelapa
dapat digunakan sebagai media pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter
xylinum untuk produksi nata de coco.

Manfaat Pohon Kelapa

Ada beberapa komoditi yang dapat diperoleh dari pohon kelapa, yaitu batang,
daun, nira dan bagian-bagian.

Batang

Batang kelapa tua dapat dijadikan bahan bangunan, mebel,


jembatan darurat, kerangka perahu dan kayu bakar. Batang
yang benar-benar tua dan kering sangat tahan terhadap
sengatan rayap. Kayu dari pohon kelapa yang dijadikan
mebel dapat diserut sampai permukaannya licin dengan
tekstur yang menarik

Daun

Daun kelapa sering digunakan untuk hiasan atau janur,


sarang ketupat dan juga atap rumah. Tulang daun atau lidi
dijadikan barang anyaman, sapu lidi dan tusuk daging (sate).

Nira

Nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang


mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira
kelapa diperoleh dengan memotong bunga betina yang belum matang, dari
ujung bekas potongan akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira
dapat dipanaskan untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula
meningkat dankental. Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut
gula kelapa. Nira juga dapat dikemas sebagai minuman ringan.

Buah

Banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut kelapa
yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga mahal
untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali

Tempurung kelapa

Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah
menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa
atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri
pengolahan.

Daging kelapa
Daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari komoditi asal
pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi kelapa parut,
santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda dapat
dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.

Air kelapa

Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap dan sebagai
media pada fermentasi nata de coco.

Sumber : Iptek:

Seri 10 TKK Wajib - SKK Berkemah

Seri 10 TKK Wajib - SKK Berkemah

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti Perkemahan Sehari (Persari = Dagkamp),

2) dapat mengatur barang-barang di dalam tendanya,

3) mengerti dan dapat menjaga kebersihan perkemahan barungnya.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) sedikitnya sudah 3 kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya


Perkemahan Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih dari 2
malam,

b) dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (ransel = rugzak)


dengan baik dan rapih,

c) mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6 10 orang), dengan rapih dan
benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,

d) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur barang


dalam tenda, isi tenda dapur, barang-barang di rak piring, rak sepatu, dan lain-lain.

e) mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya, termasuk


pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang ke
rumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai Berkemah.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Berkemah Tingkat Purwa,

b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regu/sangganya,

c) mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu:

(1) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran rak piring, rak
sepatu, tempat sampah, dan sebagainya,

(2) dapat mengatur aliran air hujan,

d) dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda
makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat serta memelihara tenda regu,

e) dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara
sederhana.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) dapat membuat pembagian tugas kerja (korve) bagi anggota regu/sangganya,

g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah


Tingkat Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:


a) telah mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya,

b) tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan/ambalan, dan peraturan serta


syarat-syarat perkemahan yang baik,

c) dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam pasukan/ambalannya,


termasuk menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih,

d) tahu cara penentuan tempat sanitasi (tempat mandi, cuci dan kakus),

e) dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari
bahan yang ada di sekitarnya

f) tahu syarat perkemahan yang baik dan:

(1) dapat mencari tempat berkemah yang memenuhi syarat perkemahan,

(2) dapat mengusahakan air minum yang sehat di perkemahan,

(3) mengetahui usaha untuk mendapatkan izin orangtua, kwartir, pemerintah


setempat, dan pemilik tanah, serta tempat-tempat lainnya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

g) dapat menyusun acara perkemahan Penggalang/Penegak/Pandega, untuk sedikitnya


selama 24 jam,

h) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah


Tingkat Madya.

Seri 10 TKK Wajib - SKK Penabung

Seri 10 TKK Wajib - SKK Penabung

a. Untuk golongan Siaga


Seorang Pramuka Siaga harus:

1) memiliki buku Tabanas, buku Tabungan Pramuka, atau buku Tabungan Pelajar,

2) dapat menabung uang secara teratur dalam buku tabungannya itu sekurang-
kurangnya selama 6 bulan,

3) dapat dengan hafal menyanyikan lagu Mari Menabung ciptaan Imam Soetiono.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Penabung untuk Siaga,

b) seluruh atau sebagian uang yang ditabung dalam buku tabungannya adalah uang
yang diperoleh dari hasil usahanya sendiri,

c) dapat membantu mengurus administrasi buku-buku Tabungan Pramuka di


Perindukan Siaga atau di Pasukan Penggalang.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK


Penabung.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Penabung Tingkat Purwa,

b) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain cara menabung dalam bank lewat
Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku Tabungan Pelajar,

c) dapat menjelaskan kepada Pramuka lain perbedaan antara menabung di celengan


dan menabung di bank lewat Tabanas, buku Tabungan Pramuka atau buku
Tabungan Pelajar.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Penabung


Tingkat Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Menabung Tingkat Madya,

b) dapat merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan suatu sandiwara kecil


atau suatu ceramah tentang menabung untuk para Pramuka atau orang lain,

c) mengerti arti beberapa istilah yang biasa digunakan dalam dunia perbankan,
misalnya rekening giro, deposito, sertifikat BI, cek, treveller cheque, dan sejenisnya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Penabung


Tingkat Madya.

Seri 10 TKK Wajib - SKK Gerak Jalan

Seri 10 TKK Wajib - SKK Gerak Jalan

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri dan berjalan (cepat/
lambat)

2) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh kaki,

3) pernah mengikuti gerak jalan dalam satuan barung/perindukannya sedjauh 5 km untuk


putera dan 3 km untuk puteri dan dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) mengerti cara dan telah melakukan dengan baik, sikap berdiri, berjalan (secara
cepat/lambat), start waktu berlomba gerak jalan,

b) mengerti cara mencegah dan merawat lepuh di kaki, cara beristirahat selama dan
sesudah gerak jalan,
c) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 10 km
untuk putera dan 8 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Gerak Jalan.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Purwa,

b) mengerti cara dan telah melakukan pengaturan nafas, langkah, dan peraturan-
peraturan yang berlaku bagi lomba gerak jalan umumnya

c) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 15 km


untuk putera dan 12 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali,

d) mengerti cara mencegah dan merawat peserta gerak jalan yang hilang semangat
(collapse/flauwte), kejang (krampen), dan tersengat sinar matahari (zonnesteek).

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Gerak Jalan Tingkat Madya,

b) mengerti cara dan telah membiasakan diri untuk latihan berjalan kaki setiap hari,
sekurang-kurangnya 2 km,

c) mengerti cara dan telah melakukan langkah Pramuka sejauh 2 km dalam waktu
14 sampai 15 menit, tanpa memperlihatkan nafas terengah-engah, sedikitnya
dilakukan 2 kali,

d) pernah mengikuti gerak jalan secara berkelompok atau perorangan sejauh 25 km


untuk putera dan 15 km untuk puteri, dan dilakukan sedikitnya 2 kali.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Gerak Jalan Tingkat
Madya.

Tanda Satuan Barung/ Regu/ Sangga/ Reka.


Tanda Satuan Barung/ Regu/ Sangga/ Reka.
Tanda Barung Siaga

a. Tanda Barung berbentuk segi tiga sama sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga
itu 4 cm.

b. Tanda Barung tidak bergambar, polos, berwarna menurut pilihan anggota barung yang
bersangkutan.

c. Warna tanda barung diutamakan mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu merah,
putih, kuning, hijau dan hitam. Bila diperlukan dapat mengambil warna lainnya.

Tanda Regu Penggalang

a. Tanda regu berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.

b. Tanda regu bergambar sesuai dengan pilihan anggota regu yang bersangkutan.

c. Tanda regu untuk :

1) Regu putera bergambar binatang atau siluet (bayangan) binatang.

2) Regu puteri bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga.

Warna dasar dan warna gambar diatur sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.
Tanda Sangga Penegak

a. Tanda sangga berbentuk bujur sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4 cm.

b. Tanda sangga bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga yang bersangkutan.

c. Tanda sangga dapat mengambil :

1) nama tahap perjuangan bangsa Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas,


Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh terlampir.

2) angka romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar berwarna kuning.

3) gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning (khusus untuk
sangga puteri).

4) gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang bersangkutan.

Tanda Reka Pandega

a. Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisi 4 cm.

b. Tanda reka sama dengan tanda sangga, warna dasar coklat muda.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Kebun

Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Kebun

a. Untuk golongan Siaga


Seorang Pramuka Siaga harus:

1) dapat mengenal sedikitnya 2 jenis tanaman buah-buahan, 2 jenis tanaman sayuran,

2) dapat mempergunbakan pupuk kompos,

3) telah menanam dan memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu jenis
tanaman buah-bahan, satu jenis tanaman sayur-sayuran, sampai berbunga, sampai
berbuah, sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahaan, dan 5


jenis tanaman sayur-sayuran,

b) dapat membuat dan mempergunakan pupuk kompos,

c) mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara
pencegahan dan pemberantasannya,

d) telah memelihara sedikitnya satu jenis tanaman hias, satu jenis tanaman buah-
buahan, atau satu jenis tanaman sayur-sayuran sampai berbunga, sampai berbuah,
sampai dipanen, atau sedikitnya selama 3 bulan.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Juru Kebun.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Purwa,

b) mengenal berbagai macam obat pencegah dan pemberantas hama, dan dapat
menggunaknnya,

c) mengenal berbagai macam pupuk dan dapat menggunakannya,

d) dapat menyemaikan, mencangkok, dan mengokulasi tanaman,

e) dapat memangkas tanaman supaya menghasilkan buah lebih banyak.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun Tingkat
Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Juru Kebun Tingkat Madya,

b) tahu arti dan pentingnya bibit unggul, dan tahu di mana dapat memperolehnya,

c) tahu cara untuk memperoleh kredit untuk produksi pertanian,

d) dapat menyelenggarakan sekedar usaha perkebunan, disertai pembukuan teknis


dan komersial seperlunya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Kebun Tingkat
Madya.

Seri 10 TKK Wajib - SKK Menjahit

Seri 10 TKK Wajib - SKK Menjahit

a. Untuk golongan Siaga.

1) dapat membuat saputangan atau alas (taplak) meja dengan tangan/mesin jahit,

2) Dapat memasang kancing (buah baju) dan membuat lubang kancing

3) dapat membuat tanda barung dari kain dan menjahit tanda barung kain di bajunya,

4) a) dapat membuat pakaian untuk boneka, atau

b) dapat membuat mainan (boneka atau lainnya) dari kain, atau

c) membuat pakaian dalam untuk sendiri, atau

d) membuat pakaian bayi (popok, gurita, baju, dan lain-lain)

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega


1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) dapat menisik kain yang robek memanjang, berlubang (kena rokok), robek
menyudut (seperti mulut katak) dan menambal kain koyak,

b) dapat menjahit pakaian anak-anak/bayi, atau dapat menjahit pakaian


dalam/olahraga/renang untuk diri sendiri,

c) (1) mengerti bagian-bagian mesin jahit (tangan/kaki) dan pemeliharannya, dan/atau

(2) mengambil usuran badan,

d) mengerti dan dapat membiuat sum biasa dan sum pinggiran (open zoom).

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Menjahit.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Purwa,

b) dapat menjahit kemeja/bawahan seragamnya sendiri,

c) (1) mengerti dan dapat memperbaiki kerusakan ringan/kecil mesin jahit


(tangan/kaki), dan/atau

(2) membuat pola dasar,

c) mengerti dan dapat membuat jahitan sarung dan setik balik.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Menjahit Tingkat
Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Menjahit Tingkat Madya,

b) dapat menjahit celana panjang (pantalon, slack, dan lain-lain) untuk diri sendiri

c) dapat membuat hisan dari kain, misalnya aplikasi, lipatan hias (smock), dan lain-lain,

d) dapat memotong dan menjahit pakaian untuk wanita/pria/anak.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:


d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Menjahit Tingkat
Madya.

Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Masak

Seri 10 TKK Wajib - SKK Juru Masak

a. Untuk golongan Siaga.

1) dapat memasak dan menyiapkan air minum,

2) bersama seorang teman membuat makanan cuci mulut, dengan bahan-bahan yang
mudah didapat di daerahnya, misalnya singkong, ubi, pisang, sagu, terigu, atau bahan
lainnya,

3) membuat satu jenis lauk-pauk sederhana yang digoreng/direbus/dibakar,

4) mengetahui apa yang dimaksud dengan hidangan 4 sehat 5 sempurna.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) dapat membuat dapur dan tahu persyaratannya,

b) mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu tanpa minyak,

c) dapat menghidangkan masakan untuk 5 orang yang terdiri dari:

- nasi

- satu jenis lauk kering (goreng atau bakar, tanpa kuah)

- satu jenis hidangan pencuci mulut


- minuman teh atau kopi panas,

d) mengetahui cara menyimpan makanan menurut peraturan kesehatan,

e) pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Juru
Masak.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Purwa,

b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan keperluannya,
untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3 x 24 jam, dengan mengingat 4
sehat 5 sempurna,

c) tahu cara dan dapat mengawetkan satu jenis makanan/bahan makanan,

d) dapat menghidangkan masakan untuk satu regu, yang terdiri atas:

- nasi,

- satu jenis lauk kering (tanpa kuah, goreng/rebus/bakar/kukus, dan lain-lain)

- satu jenis lauk dengan kuah (sayur),

- satu jenis hidangan pencuci mulut,

- minuman.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak Tingkat
Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Juru Masak Tingkat Madya,

b) tahu cara dan telah menyusun beberapa menu untuk keperluan perkemahan satu
regu selama 6 x 24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan), dengan
mengingat 4 sehat 5 sempurna,

c) mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan,


d) mengetahui cara dan dapat mengawetkan paling sedikit dua jenis makanan/bahan
makanan supaya tahan selama 1 minggu.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Juru Masak Tingkat
Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengaman Kampung

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengaman Kampung/Desa

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) dapat membunyikan tanda bahaya dari kentongan dan mengerti arti dan maksud bunyi
kentongan pincang dan kentongan uluk-uluk.

2) menolong sedikitnya sekali dngan jalan melaporkan kepada Pos Keamanan terdekat
tentang pelanggaran pencurian atau tindakan jahat kainnya yang terjadi di
kampung/desanya.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) dapat membuat kentongan dan menerangkan kepada masyarakat sekitarnya


tentang pentingnya kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut tanda-tandanya,

b) membantu sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di kampung/desanya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

c) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengaman


Kampung/Desa.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai TKK Pengaman Kampung/Desa untuk Tingkat Purwa,


b) telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak pidana yang terjadi
di kampung/desanya kepada yang berwajib,

c) pernah membantu petugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta, aaatau di


mesjid yang berada di kampung/desanya,

d) menamankan tempat aatau lokasi kejadian untuk barang bukti,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengaman


Kampung/Desa Tingkat Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Pengaman Kampung/Desa Tingkat Madya,

b) pernah menjalankan latihan olahraga bela diri,

c) mengenal pokok-pokok tentang menjalankan penyelidikan dengan sidik jari,

d) mengetahui perbedaan tugas pokok polisi, jaksa dan hakim,

e) pernah membuat sketsa tentang suatu kejadian/peristiwa tindak pidana,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengaman


Kampung/Desa Tingkat Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengamat

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengamat

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) dapat menggunakan pancainderanya untuk mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari


10 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, dirama, atau suara yang
didengarnya,

2) dapat mengikuti jejak sejauh 1 km dengan menggunakan tanda jejak sederhana


(secara Siaga),

3) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup dari satu jenis binatang yang
terdapat di sekitarnya, atau

4) mengetahui nama dan mengenal macam tumbuh-tumbuhan/buah-buahan/sayur-


sayuran yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di daerahnya.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan
dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),

b) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda yang dirabanya,
dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,

c) dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana
dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda
yang dibuat penguji,

d) (1) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang ada di sekitarnya, atau

(2) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/buah-buahan/ sayur-sayuran yang biasa
digunakan manusia dan tumbuh didaerahnya, atau

(3) mengetahui nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungi) yang dapat
dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pengamat.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,

b) dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit,


misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di kebun,
dan sebagainya (dilakukan 2 kali percobaan dengan benda berlainan),

c) dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba,
dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang dideangarnya,

d) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat
penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga diantara lima tempat-tempat
penting yang dilewatinya, misalnya masjid/gereja, pasar, poliklinik, rumah sakit,
dokter, dan lain-lain,

e) bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang sesuatu


kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat
Purwa.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,

b) dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya
barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka
dalam latihan, dan sebagainya,

c) dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas, dan surat-
surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam
peta itu letak dari (sedikitnya) 3 diantara 5 tempat penting yang dilewatinya,
misalnya masjid/gereja, sekolah, rumah sakit/dokter, pasar, bengkel, dan
sebagainya,

d) telah mengamati sutau tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium barang-


barang dalam ruangan itu dalam waktu seluruhnya 5 menit, kemudian bersama dua
orang kawan lainnya harus dapat melaporkan dugaan tentang peristiwa yang
terjadi di tempat itu, dan kira-kira 60% benar.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pengamat Tingkat
Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengatur Rumah

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pengatur Rumah


a. Untuk golongan Siaga

Diadakan SKK tersendiri, yaitu SKK Pengatur Ruangan.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni
(artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang tamu, ruang
tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang lainnya,

b) dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang
ada di sekitanya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-
buahan, tanaman, dahan-dahan, atau bahan lainnya,

c) mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara (ventilasi).

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengatur
Ruangan.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Pengatur Ruangan Tingkat Purwa,

b) dapat mengatur dan menghias ruangan untuk:

(1) rapat, pertemuan atau konperensi,

(2) perayaan sekolah, kampung, masjid atau gereja, dan lain-lain,

(3) ruang istirahat, ruang rekreasi, operation room, dan lain-lain,

c) (1) dapat merangkai bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan kepada orang lain, dan
lain-lain, atau

(2) dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan
menggunakan bambu, tempayan, payung, jamur, tempurung, sabut atau kayu,
dan sejenisnya,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

d) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur


Rumah Tingkat Purwa.
3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Madya,

b) dapat mengatur dan menghias:

(1) ruangan tamu pada perhelatan pernikahan atau khitanan,

(2) ruang pengantin atau khitanan,

(3) kursi mempelai atau panggung,

dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu dan
pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan lain-lain,

c) dapat memelihara dan membersihkan perabot rumahtangga supaya tahan lama dan
kelihatan tetap baru, misalnya meja kursi, patung, lemari, barang-barang dari logam,
gelas atau kaca, dan lain-lain,

d) dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalage) sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus, pada hari ulang
tahun, peringatan natal, hari raya Idul Fitri, dan lain-lain.

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

e) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur


Rumah Tingkat Madya.
Seri 10 TKK Wajib - SKK P3K

Seri 10 TKK Wajib - SKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

a. Untuk golongan Siaga

Seorang Pramuka Siaga harus:

1) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan pada kecelakaan: luka iris, luka
garuk, luka bakar, kena benda panas, benjut/memar,
2) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih:

- pembalut segitiga untuk luka di kepala, tangan dan kaki;

- pembalut panjang (zwachtel verband) untuk jari dan lengan/paha,

3) mengetahui cara dan dapat menghentikan pendarahan hidung, menolong kecelakaan


akibat sengatan binatang/serangga dan debu mata,

4) mengetahui penggunaan obat atau ramuan untuk obat luka,

5) tahu nama dan alamat poliklinik (Puskesmas), dokter atau rumah sakit terdekat.

b. Untuk golongan Penggalang, Penegak dan Pandega

1) Untuk mencapai Tingkat Purwa seorang Pramuka harus:

a) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan luka iris, luka garuk, luka
bakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat/tergigit
binatang berbisa, dan debu di mata,

b) mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami hilang
semangat (collapse), pingsan, matisuri (schijndood), dan trersengat sinar matahari
(zonnesteek),

c) mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapih: pembalut
segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari,
lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,

d) mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian


pendarahan urat nadi,

e) dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapih, dan tahu serta dapat
mengangkut penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri maaupun
bersama dengan teman,

f) mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige
ademhaling),

g) mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk


pertolongan pertama pada kecelakaan,

h) mengetahui nama, alamat, nomor tilpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit, dan
dokter setempat,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

i) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga mencapai TKK Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan.

2) Untuk mencapai Tingkat Madya seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai TKK Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan untuk Tingkat Purwa,

b) sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 atau
5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh
penguji, secara terperinci, tepat, dan cepat sesuai dengan aturan PPPk (perlu
diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),

c) mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui tilpon
(kepada dokter, rumahsakit, polisi aatau keluarganya),

d) mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan,

e) mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melaui rintangan-rintangan (gang


sempit, melalui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik turun
tangga, dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu,

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

f) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pertolongan


Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Purwa.

Catatan:

Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK (Penolong dan Pengangkut) dari PMI, berhak
mendapatkan TKK PPPK Tingkat Madya.

3) Untuk mencapai Tingkat Utama seorang Pramuka harus:

a) telah mencapai SKK Pertolongaan Pertama Pada Kecelakaan Tingkat Madya,

b) mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang
terbuka atau tertutup (fractura complicata dan incomplicata), juga rahang atau lutut
meleset,

c) mengetahui cara dan dapat memberi pertolongan kepada orang yang mengalami
pendarahan dalam tubuh (interne bloedingen),

d) dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan dan gegar
otak,

e) dapat dan tahun cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran
listrik, dan shock/gugat,

f) pernah memimpin satu regu penolong paada kecelakaan (sungguh-sungguh atau


tiruan),

Khusus untuk Pramuka Penegak dan Pandega, ditambah dengan:

g) telah melatih sedikitnya seorang Pramuka lain mencapai TKK Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan Tingkat Madya.

Catatan:

Mereka yang telah memiliki ijasah PPPK dari PMI dan telah ikut serta aktif bertugas
menolong kecelakaan (minimal 10 kali) sebagai tenaga bantuan/anggota
sukaarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK Tingkat Utaama. Yang dimaksud
kecelakaan disini adalah kecelakaan sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat
oleh penguji.

Warna dan Arti Kiasan TKU


Warna dan Arti Kiasan Tanda Kecakapan Umum ( TKU )

a. Kelopak bunga kelapa yang mulai merekah, menggambarkan pertumbuhan tanaman, mengibaratkan
Pramuka Siaga yang sedang tumbuh menjadi tunas calon bangsa.

b. kelopak bunga diletakkan miring, menggambarkan bunga kelapa yang selalu memperlihatkan sudut
miring terhadap batang pohonnya, mengibaratkan keterikatan Pramuka Siaga dengan keluarga dan orang
tuanya.

c. Mayang terurai bertangkai tiga buah, menggambarkan bunga yang sudah mulai berkembang, indah dan
menarik, mengibaratkan Pramuka Penggalang yang riang, lincah dan bersikap menarik, sebagai calon
tunas bangsa yang sedang berkembang, menggladi dirinya dengan jiwa Pramuka yang berlandaskan pada
Trisatya.

d. Mayang terurai yang mekar ke samping, mengibaratkan makin terbukanya pandangan Pramuka
Penggalang, dan menerima pengaruh yang baik dari lingkungan sekitarnya.

e. Bintang bersudut lima mengibaratkan Ketuhanan Yang Mahaesa dan Pancasila.

f. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka
Penegak dan Pandega, putera dan puteri, yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, mahluk
sosial dan mahluk Tuhan, menuju cita-cita bangsa yang tinggi, setinggi bintang di langit, untuk kemudian
mengabdikan dirinya ke dalam dank e luar organisasi Gerakan Pramuka.
g. Tanda Penegak Bantara, Penegak Laksana dan Pandega diletakkan di atas pundak kiri dan kanan,
mengibaratkan pemberian tanggung jawab yang tidak ringan yang dipikulnya sebagai anggota Gerakan
Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara.

Arti warna:

1) warna hijau melambangkan kesegaran hidup sesuatu yang sedang tumbuh.

2) warna merah melambangkan kemeriahan hidup sesuatu yang sedang berkembang.

3) warna kuning dan kuning emas melambangkan kecerahan hidup yang menuju ke keagungan dan
keluhuran budi.

4) warna coklat melambangkan kematangan jasmani dan rohani, kedewasaan dan keteguhan.
Pengertian Upacara Pelantikan
Pengertian Upacara Pelantikan dan kenaikan tingkat.

Upacara pelantikan dilaksanakan untuk peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan SKU
tingkat awal, yaitu Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak Bantara, dan Pandega.

a. Upacara dilakukan secara sederhana, khidmat dan berkesan terutama mengenai ucapan
Janji/Satya Pramuka.

b. Upacara dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan
Upacara Dalam Gerakan Pramuka.

c. Seyogyanya upacara pelantikan dihadiri pula oleh orangtua/wali peserta didik yang
bersangkutan.

d. Sesudah mengikuti upacara pelantikan, peserta didik berhak memakai pakaian seragam
lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Sesudah upacara pelantikan, Pembina Pramuka yang melantik mengisi buku SKU dan
menyerahkannya ke peserta didik yang dilantik.

Upacara kenaikan tingkat

a. yang dimaksud dengan upacara kenaikan tingkat yaitu upacara pemberian tanda kecakapan
umum sebagai kelanjutan dari tingkat kecakapan awal; misalnya dari :

1) Siaga Mula ke Siaga Bantu

2) Siaga Bantu ke Siaga Tata.


dan seterusnya, begitu pula pada golongan Penggalang dan Penegak.

Pada golongan Pandega tidak ada upacara kenaikan tingkat, karena SKU Pandega hanya satu
tingkat, sedangkan untuk upacara pemberian TKK dan Tanda Pramuka Garuda dapat dilakukan
seperti upacara kenaikan tingkat.

Lihat skema di bawah ini :

Pusaka Ambalan dan Racana


PUSAKA AMBALAN - RACANA

Di lingkungan Ambalan dan Racana, kelengkapan selain adat istiadat


sandi dan kibaran cita masih ada satu lagi yakni yang disebut Pusaka
Ambalan/ Racana.

Pusaka Ambalan/ Racana adalah suatu lambang yang diwujudkan


dalam bentuk benda, dapat berupa senjata/ pusaka kebanggaan yang
bermakna positif, dipilih melalui musyawarah dan memiliki arti kiasan.

Tujuan adanya Pusaka Ambalan/ Racana adalah :

1. Mendorong daya kreatifitas dalam kehidupan sehari-hari bagi para anggotanya.


2. Mendorong semangat dalam dalam berbakti, berlatih dan bekerja.
3. Memiliki jiwa kebanggaan dan kebersamaan sesama anggota.
4. Mendorong untuk bertindak disiplin, patuh dan dapat mencerminkan kehidupan dalam
bermasyarakat yang berbudaya dan maju.
Jenis Pusaka ambalan/ racana dapat dipilih berupa : selendang, senjata pelindung, kapak,
bambu runcing atau lainnya yang memiliki latar belakang yang bernilai positif.

Misalnya dipilih, Senjata Cakra sebuah senjata jenis panah yang diambil dari dunia
pewayangan. Senjata ini dianggap senjata yang paling ampuh dan selalu tepat sasaran.
Pusaka Cakra ini akan terus melesat dengan cepat dan tidak akan berhenti sebelum tujuan
atau sasaran tercapai. Hal ini dapat mencerminkan bahwa Ambalan/ racana tersebut memiliki
cita-cita yang tinggi dan mulia, selalu bersemangat dalam memcapai tujuannnya.

Tata cara penggunaan Pusaka Ambalan/ Racana disesuaikan dengan keinginan dan adat
ambalan/ racana dan diatur oleh Ambalan/ racana sendiri, seperti dalam upacara pelantikan
atau acara tertentu lainnya.
Arti Lambang Saka Kencana

Bentuk

Lambang Saka Kencana berbentuk segi lima beraturan, yakni lima sisinya sama panjang.

Lambang Saka Kencana terdiri atas:

a. Gambar Pesan Keluarga Berencana.

b. Gambar dua buah tunas kelapa simetris.

c. Tulisan Saka Kencana.

Warna

a. Dasar lambang Saka Kencana bagian atas berwarna coklat muda dan bagian bawah
berwarna biru muda.

b. Gambar profil catur warga dan huruf KB berwarna putih dengan bagian tepi bergaris hitam.

c. Dua buah tunas kelapa simetris berwarna hitam.


d. Tulisan Saka Kencana berwarna putih.

e. Bingkai lambang Saka Kencana.

Arti Kiasan

a. Bentuk segi lima: jumlah lima sila dari Pancasila.

b. Gambar pesan Keluarga Berencana mengibaratkan kebulatan tekad melaksanakan catur


warga menuju norma keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Arti Lambang Saka Wanabakti

Bentuk

Lambang Saka Wanabakti berbentuk segilima sama sisi dengan panjang sisi 5 cm.

Isi lambaing Saka Wanabakti terdiri dari:

a. Gambar Lambang Departemen Kehutanan

b. Gambar Lambang Gerakan Pramuka

c. Tulisan dengan huruf besar berbunyi SAKA WANABAKTI

Warna Lambang Saka Wanabakti terdiri dari:

a. Warna dasar coklat

b. Warna gambar lambang Departemen Kehutanan hijau, biru, hitam

c. Warna gambar lambang lambing Gerakan Pramuka kuning

d. Warna tulisan hitam


Arti kiasan lambang Saka Wanabakti

a. Pohon hijau melambangkan hutan yang subur yang mempunyai berbagai fungsi dalam
upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

b. Pohon hitam melambangkan hutan yang produktif yang berfungsi sebagai sarana
pendukung pembangunan nasional.

c. Garis-garis lengkung biru melambangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air.

d. Warna dasar coklat melambangkan tanah yang subur berkat adanya usaha konservasi
tanah.

e. Tunas kelapa kuning melambangkan kegemilangan generasi muda yang tergabung dalam
Saka Wanabakti yang giat mendukung pembangunan hutan dan kehutanan serta
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

f. Segilima melambangkan falsafah bangsa yaitu Pancasila yang merupakan azas tunggal
bagi Saka Wanabakti.

g. Keseluruhan lambing Saka Wanabakti ini mencerminkan anggota Satuan Karya Pramuka
Wanabakti yang aktif membantu usaha pembangunan hutan dan kehutanan serta
pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna mencapai masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Bentuk Barisan Dalam Gerakan Pramuka
Berdasarkan PP tentang Upacara dalam Gerakan Pramuka bahwa semua upacara dalam
Gerakan Pramuka mengandung unsur-unsur pokok tertentu, salah satunya adalah bentuk
barisan menurut golongannnya ( S, G, T dan D )

Bentuk barisan yang digunakan oleh peserta upacara ( Pada Upacara Pembukaan dan
Penutupan Latihan ) selalu disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik. Bentuk
barisan tersebut adalah sbb :

1) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Siaga adalah lingkaran, karena perhatian dan
perkembangan jiwanya masih terpusat pada orang tua/ Keluarga atau Pembina.
2) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penggalang adalah bentuk angkare, karena
perhatian dan perkembangan jiwanya telah mulai terbuka.

3) Bentuk barisan upacara di satuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega adalah bersaf,
karena perhatian dan perkembangan jiwanya sudah terbuka luas.
4) Jika peserta upacara itu terdiri dari dua golongan atau lebih, maka bentuk barisan yang
digunakan ditentukan oleh pimpinan upacara atau pengatur upacara sesuai dengan
keadaan setempat, Seperi Upacara pindah golongan, upacara peringatan hari besar/ hari
Pramuka dll.
Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Muda
Tanda Pimpinan Satuan Terkecil

Tanda Pimpinan Satuan Terkecil (Barung, Regu, Sangga dan Satuan Terkecil
Pandega, serta Krida) berbentuk janur, yang diambil dari kebiasaan bangsa
Indonesia memberi tanda kepada petugas dengan daun kelapa (janur). Jadi
janur mempunyai arti kiasan pengemban suatu tugas.

Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana

Tanda Pengurus Dewan Ambalan/Racana berbentuk roda gigi dengan 10


buah giginya, serta bintang bersudut lima, memberi arti kiasan bahwa
Pengurus Dewan Ambalan/Racana bertugas menggerakkan para Pramuka
Penegak/Pandega, putera dan puteri (tunas kelapa yang berpasangan), untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan pengamalan Dasa Darma dan
Pancasila.

Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega

Tanda Pengurus Dewan Kerja Penegak dan Pandega berbentuk roda kemudi
dengan 10 buah pegangannya, memberi arti kiasan bahwa Pengurus Dewan
Kerja Penegak dan Pandega bertugas mengemudikan roda organisasi
Pramuka Penegak dan Pandega, putera dan puteri (dua buah tunas kelapa
berpasangan) agar dapat mencapai tujuan Gerakan Pramuka dengan
pengamalan Dasa Darma dan Pancasila.

Tanda Pengurus DewanSaka

Tanda Pengurus Dewan Saka berbentuk roda gigi dengan 10 buah giginya,
serta lambang ciri khas Saka yang bersangkutan, memberi arti kiasan bahwa
Pengurus Dewan Saka bertugas menggerakkan para Pramuka agar giat
melaksanakan kegiatan Sakanya, sesuai dengan tugas pokok Saka yang
bersangkutan, guna mencapai tujuan Gerakan Pramuka, dengan pengamalan Dasadarma dan
Pancasila.
Arti Kiasan Tanda Jabatan Anggota Dewasa
Setiap Tanda Jabatan memiliki arti tersendiri, Seperti Tanda jabatan Pembina Pramuka, Pelatih,
Andalan dan Mabi, arti kiasannya sebagai berikut :

Tanda Pembina Pramuka

Tanda Pembina Pramuka ini berbentuk kemudi dengan 8 buah pegangan,


yang ditengah terdapat gambar tunas kelapa diatas dasar lingkaran yang
terbagi tiga sama luasnya, disertai sinar memancar dari pusat lingkaran
menuju ke tepi lencana berbentuk segi 10 beraturan, mengiaskan bahwa
Pembina Pramuka bertugas mengendalikan Satuannya beserta seluruh
peserta didik di dalamnya (8 arah mata angin), guna melaksanakan Tri
Satya (lingkaran terbagi tiga) dan Dasa Darma (segi sepuluh), dalam rangka mencapai
tujuan Gerakan pramuka (tunas kelapa).

Tanda Pelatih Pembina Pramuka

Tanda ini terdiri atas jantung berwarna merah putih, dengan bintang
bersudut lima, dan garis jari-jari menuju ke 8 arah, dengan dua jari-jari
mendatar lebih tebal dari 6 jari-jari lainnya. Jari-jari ini menghubungkan
jantung dengan mata rantai bulat dan segi empat. Semuanya mengiaskan
bahwa tugas Pelatih Pembina Pramuka adalah seperti jantung (bhs Latin =
Cor), mengisap gagasan, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan para
Pembina Pramuka pria (lingkaran) dan wanita (segi empat), yang ada disegala penjuru tanah
air kita (8 arah mata angin), melalui pembuluh darah balik (jari-jari kecil). Gagasan,
pengetahuan, pengalaman dan kecakapan Pembina Pramuka tersebut akan diolah dengan
diberi bumbu, rasa kecintaan kepada tanah air (patriotisme, merah dan putih) serta jiwa
Pancasila (bintang bersudut lima). Sesudah itu bahan-bahan tersebut akan disebarluaskan
kembali kepada para Pembina Pramuka, melalui pembuluh nadi (dua jari-jari tebal) yaitu
pendidikan bagi anggota dewasa, di seluruh penjuru tanah air yang membeujur sepanjang
garis khatulistiwa (jari-jari tebal mendatar).

Pelaksanaan tugas Pelatih dan pemancaran bahan latihan Pramuka yang diwarnai rasa
cinta tanah air dan jiwa Pancasila ini (sinar memancar dari pusat lingkaran keluar)
dilaksanakan secara terus menerus selama 24 jam sehari (24 mata rantai), 7 hari dalam
seminggu (7 mata rantai bertuliskan GERAKAN dan PRAMUKA) dan 12 bulan dalam
setahun (12 mata rantai lingkaran dan 12 mata rantai segi empat).

Tanda Andalan

Tanda Andalan berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar memancar dari


pusat lingkaran keluar, sinar itu memancar dari tunas kelapa yang dilingkari
61 butir padi yang bernas, mengiaskan bahwa Andalan adalah anggota
yang diandalkan (diberi kepercayaan anggota lainnya) untuk mengelola organisasi Gerakan
Pramuka di wilayahnya (tunas kelapa) yang didirikan pada tahun 1961 (61 butir padi yang
melingkar), dalam rangka menanamkan jiwa Pramuka (tunas kelapa) dan pengamalan Dasa
Darma (segi 10 beraturan).

Tanda Majelis Pembimbing

Tanda Majelis Pembimbing berbentuk segi 10 beraturan, dengan sinar


memancar dari pusat lingkaran keluar, 10 buah sinar besar menopang segi
10 beraturan tersebut. Sinar tersebut memancar dari tunas kelapa yang
dilingkari 61 butir padi yang bernas. Semuanya mengiaskan bahwa anggota
Majelis Pembimbing adalah anggota Gerakan Pramuka yang mempunyai
kewajiban memberi dukungan (10 sinar pendukung) kepada seluruh jajaran
Gerakan Pramuka di wilayahnya, untuk mengelola Gerakan Pramuka yang didirikan tahun
1961 (61 butir padi yang melingkar) dalam rangka menyebarluaskan jiwa Pramuka (tunas
kelapa) dan mengamalkan Dasa Darma (segi 10 beraturan).

Tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka

Tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka berbentuk lingkaran dengan sinar
terpancar dari pusatnya, menuju kemata rantai yang melingkar, terdiri atas
segi 4 dan lingkaran, bertulisan GERAKAN PRAMUKA dan gambar tunas
kelapa, mengkiaskan bahwa Pimpinan Saka dan Pamong Saka bertugas
menyebarluaskan hal-hal yang berkaitan dengan Saka yang bersangkutan,
ke semua anggota Gerakan Pramukayang membentuk rantai persaudaraan
Pramuka puteri (segi empat) dan putera (lingkaran).

Gambar di tengah tanda Pimpinan Saka dan Pamong Saka ini menggambarkan ciri khas
Saka yang bersangkutan, yang artinya sesuai dengan arti tanda Saka tersebut.

( Sumber PP )
Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka
Guna lebih memahami Tanda Pengenal di Lingkungan Gerakan Pramuka, maka disusun bagan
yang menjelaskan aneka tanda pengenal, seperti dibawah ini :
Jenis Krida di Satuan Karya (SAKA)

Krida adalah satuan terkecil dari Satuan Karya (SAKA). Tiap Krida berjumlah 5-10 anggota yang
dipimpin oleh Ketua Krida. Anggota Krida melaksanakan kegiatan sesuai dengan nama krida/ spesifikasi
yang dipilihnya.

Berikut ini jenis-jenis krida yang ada di masing-masing Satuan Karya.


SATUAN
NO JENIS KRIDA
KARYA
Sumberdaya Bahari.

Jasa Bahari.
1 Bahari
Wisata Bahari.

Reksa Bahari.

Bina Lingkungan Sehat.

Bina Keluarga Sehat.

2 Bhakti Husada Penanggulangan Penyakit.

Bina Gizi.

Bina Bina Obat.

Ketertiban Masyarakat ( TIBMAS )

Pencegahan dan Penanggulangan Bencana.


3 Bhayangkara
Lalu Lintas ( LANTAS ).

Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Keselamatan Penerbangan.

Pesawat Model

4 Dirgantara Terjun Payung

Terbang Layang

Pesawat Ringan

Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan


Reproduksi (KB dan KR)

Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan


Keluarga (KS dan PK).
5 Kencana
Bina Advokasi dan Komunikasi Informasi
Edukasi (Advokasi dan KIE).

Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM)..


Tanaman Pangan.

Perikanan.

6 Tarunabumi Peternakan.

Perkebunan.

Hortikultura.

Tata Wana.

Reksa Wana.
7 Wanabakti
Bina Wana.

Guna Wana.

Daftar Keanggotaan di WOSM

Albania Beslidhja Skaut Albania


Scouts Musulmans Algriens
Algeria
(Algerian Muslim Scouts)
Associao de Escuteiros de Angola (AEA)
Angola
(Scout Association of Angola)
Scouts de Argentina
Argentina
(Scouts of Argentina)
Hayastani Azgayin Scautakan Sharjum Kazmakerputiun
Armenia (HASK)
(Armenian National Scout Movement)
Australia Scouts Australia
Pfadfinder und Pfadfinderinnen sterreichs
Austria
(Scouts and Guides of Austria)
Azerbaican Skaut Assosiasiyasi
Azerbaijan
(The Association of Scouts of Azerbaijan)
Bahamas The Scout Association of the Bahamas
Bahrain Boy Scouts of Bahrain
Bangladesh Bangladesh Scouts
Barbados Barbados Boy Scouts Association
Guidisme et Scoutisme en Belgique/Gidsen- en
Scoutsbeweging in Belgi
(Guiding and Scouting in Belgium)
Belgium
Federatie voor Open Scoutisme (FOS) (Federation
for Open Scouting)
Les Scouts- Fderation Catholique des Scouts
Baden-Powell de Belgique (FSC)
Scouts et Guides Pluralistes de Belgique (SGP)

Scouts en Gidsen Vlaanderen (SGV-BE)

Belize The Scout Association of Belize


Scoutisme Bninois
Benin
(Benin Scouting)
Bhutan Bhutan Scout Tshogpa
Asociacin de Scouts de Bolivia
Bolivia
(The Scout Association of Bolivia)
The Council of Scout Associations in Bosnia and
Herzegovina

Bosnia and The Scout Association of the Federation of Bosnia


Herzegovina and Herzegovina

The Scout Association of Republica Srpska

Botswana The Botswana Scouts Association


Unio dos Escoteiros do Brasil
Brazil
(Brazilian Scouts Association)
Brunei Persekutuan Pengakap Negara Brunei Darussalam
Darussalam (Brunei Darussalam National Scout Association)
Organizatsia Na Bulgarskite Skauty (OBS)
Bulgaria
(Organization of Bulgarian Scouts)
Fdration Burkinab du Scoutisme
(Scout Federation of Burkina Faso)

Les Eclaireurs et Eclaireuses du Burkina Faso


Burkina Faso (The Scouts and Guides of Burkina Faso)

Les Scouts du Burkina Faso (The Scouts of


Burkina Faso)

Association des Scouts du Burundi


Burundi
(Scout Association of Burundi)
Cameroon Les Scouts du Cameroun/Boy Scouts of Cameroon
Cambodia National Association of Cambodian Scouts
Scouts Canada, with which is affiliated
Canada
Association des Scouts du Canada
Associao dos Escuteiros de Cabo Verde (A.E.C.V.)
Cape Verde
(Scout Association of Cape Verde)
Fdration du Scoutisme Tchadien
(Scout Federation of Chad)

Chad Eclaireurs du Tchad

Scouts du Tchad (Scouts of Chad)

Asociacin de Guias y Scouts de Chile


Chile
(Guide and Scout Association of Chile)
China, Scouts of Scouts of China
Asociacin de Scouts de Colombia
Colombia
(Scout Association of Colombia)
Wezombeli (Association Nationale du Scoutisme
Comoros Comorien)
(The National Scout Association of Comoros)
Fdration des Scouts de la Rpublique dmocratique du
Congo, The
Congo
Democratic
(The Scout Federation of the Democratic Republic of The
Republic of The
Congo)
Asociacin de Guias y Scouts de Costa Rica
Costa Rica
(Association Guides and Scouts of Costa Rica)
Fdration Ivoirienne du Scoutisme
(Scout Federation of Cte d'Ivoire)

Les Eclaireurs Lacs de Cte d'Ivoire


Les Eclaireurs Unionistes de Cte d'Ivoire
Cte-d'Ivoire (Unionist Scouts of Cte d'Ivoire)

Les Scouts Catholiques de Cte d'Ivoire (The


Catholic Scouts of Cte d'Ivoire)

Savez Izvidaca Hrvatske


Croatia
(The Scout Association of Croatia)
Cyprus Cyprus Scouts Association
Czech Republic Junk-Svaz Skautu a Skautek
Fllesrdet for Danmarks Drengespejdere
(The Danish Scout Council)

Danske Baptisters Spejderkorps (Danish Baptist


Scout and Guide Association)
Denmark
Det Danske Spejderkorps (DDS) (The Danish
Guide and Scout Association)
Groenlands Spejderkorps (Greenland Guide and
Scout Association)
KFUM - Spejderne i Danmark (YMCA Scouts in
Denmark)

Meginfelag Foeroysku Dreingjaskota (The


Faroese Scout Council)

Dominica The Scout Association of Dominica


Dominican Asociacin de Scouts Dominicanos
Republic (Dominican Scout Association)
Asociacin de Scouts del Ecuador
Ecuador
(Scout Association of Ecuador)
Egypt Egyptian Scout Federation
Asociacin de Scouts de El Salvador
El Salvador
(Scout Association of El Salvador)
Estonia Eesti Skautide hing (Estonian Scout Association)
Ethiopia Ethiopia Scout Association
Fiji Fiji Scouts Association
Finland Suomen Partiolaiset-Finlands Scouter

Scoutisme Franais
(French Scouting)

Eclaireuses et Eclaireurs Unionistes de France


(EEUF)(Unionist Guides and Scouts of France)

Les Eclaireuses et Eclaireurs de France (EEDF)


France
(Guides and Scouts of France)

Les Eclaireuses et Eclaireurs Isralites de France (EEIF)


(Jewish Guides and Scouts de France)

Scouts et Guides de France (SGdF) (Scouts and


Guides of France)

Scouts Musulmans de France (SMdF) (Muslim Scouts of


France)

Fdration Gabonaise du Scoutisme


(Scouting Federation of Gabon)

Eclaireurs et Eclaireuses Unionistes du Gabon (Unionist


Gabon
Scouts of Gabon)

Eclaireuses-Eclaireurs du Gabon (Scouts and Guides of


Gabon)
Scouts et Guides Catholiques du Gabon (Catholic Scouts
and Guides of Gabon)
Gambia The Gambia Scout Association
sakartvelos skauturi modzraobis organizatsia
Georgia
(Georgian Organization of the Scout Movement)

(RdP)
Ring deutscher Pfadfinderverbnde
(Scout Federation of Germany)

Bund der Pfadfinderinnen und Pfadfinder (BdP) (Guides


and Scout Union)
Germany

(DPSG)
Deutsche Pfadfinderschaft Sankt Georg
(German Saint George Scout Association)

Verband Christlicher Pfadfinderinnen und Pfadfinder


(VCP) (Christian Guide and Scout Association)
Ghana The Ghana Scout Association
Soma Hellinon Proskopon
Greece
(Scout Association of Greece)
Grenada The Scout Association of Grenada
Asociacin de Scouts de Guatemala
Guatemala
(Scout Association of Guatemala)
Guinea C National Scout Association of Guinea
Guyana The Scout Association of Guyana
Scouts d'Hati
Haiti
(Scouts of Haiti)
Asociacin de Scouts de Honduras
Honduras
(Scouts Association of Honduras)
Hong Kong The Scout Association of Hong Kong
Magyar Cserkszszvetsg
Hungary
(Hungarian Scout Association)
Bandalag slenskra Skta
Iceland
(Icelandic Boy and Girl Scout Association)
India The Bharat Scouts and Guides
Gerakan Pramuka
Indonesia
(Boy Scouts and Girl Guides Movement)
Ireland Scouting Ireland

Israel Hitachdut Hatsofim Ve Hatsofot Be Israel


(Israel Boy and Girl Scouts Federation)
The Arab School Scout Association

The Druze Scouts Association

The Hebrew Scout Association


The Israel Catholic Scouts Association

The Israeli Arab Scouts Association

The Orthodox Scout Association

Federazione Italiana dello Scautismo


(Italian Scout Federation)

Associazione Guide e Scouts Cattolici Italiani (AGESCI)


taly (Association of Catholic Guides and Scouts of Italy)

Corpo Nazionale Giovani Esploratori ed Esploratrici


Italiani (CNGEI) (National Corps of Italian Boy
Scouts and Girl Guides)

Jamaica The Scout Association of Jamaica


Japan Scout Association of Japan
Jordan Jordanian Association for Boy Scouts and Girl Guides
Organization of the Scout Movement of Kazakhstan
Kazakhstan
(OSMK)
Kenya The Kenya Scouts Association
Kiribati Kiribati Scout Association
Korea, Boy Scouts of Korea
Republic.of
Kuwait Kuwait Boy Scouts Association
Latvia Latvijas Skautu un Gaidu Centrala Organizacija

Penggolongan Usia di Gerakan Pramuka


Penggolongan Usia di Gerakan Pramuka

Kedudukan dan keanggotaan di Gerakan Pramuka berdasarkan Usia :

Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda.


1. Pramuka Siaga : 7 10 Tahun

2. Pramuka Pengalang : 11 - 15 Tahun

3. Pramuka Penegak : 16 20 Tahun

4. Pramuka Pandega : 21 - 25 Tahun

Anggota Dewasa, Pembina dan Pembantu Pembina :

Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:

a. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun,

Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun.

b. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun,

Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun.

c. Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun,

Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.

d. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun,

Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.

e. Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya berusia 26 tahun, kecuali Ketua dan
Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka yang ex-officio menjadi anggota kwartir/andalan.
Poster Ajakan Presiden RI
POSTER AJAKAN PRESIDEN RI TENTANG REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA
Adat Ambalan-
Racana
Adat ambalan adalah adat kebiasaan yang ditentukan dan ditaati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Suatu
Ambalan/ Racana.

Adat memiliki tujuan yakni agar dengan adanya adat kebiasaan tersebut, para Pramuka Penegak dan Pandega dapat
membiasakan diri menepati segala peraturan yang berlaku di tempat mereka.

MEMAHAMI ADAT AMBALAN/ RACANA.

1. Proses pembuatan adat ambalan/ racana dilakukan seperti pembuatan sandi ambalan/ racana yaitu melalui
musyawarah ambalan.

2. Adat ambalan/ racana sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi oleh setiap
anggotanya. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku bersedia menerima sangsi.

3. Adat Ambalan / Racana harus mampu mendorong para anggotanya untuk bertindak disiplin., patuh dan mengarah
kepada kehidupan bermasyarakat yang baik dan maju.

4. Di dalam adat Ambalan/ Racana harus terdapat ketentuan :

Wajib mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik sebagai Penegak Bantara.

Variasi dalam melaksanakan pelantikan, dapat menimbulkan kesan menyenangkan yang sukar dilupakan bagi yang
dilantik, seperti misalnya : sebelum dilantik harus mencuci wajahnya, lalu membersihkan dengan handuk putih, lalu
menghormat kepada bendera sebelum memasuki ruangan, sujud kepada orang tuannya sebelum dilantik dll.

Pada upacara kenaikan tingkat, dari Penegak Bantara ke Penegak Laksana ada pemberian pusaka sesuai dengan adat
setempat, antara lain seperti : bamboo runcing beserta bendera merah putihnya, Panah beserta busurnya, keris dll.
Pengadaan dan pemberian pusaka ini harus disertai maknanya.

Adat ambalan/ racana merupakan adat kebiasaan di lingkungan ambalan/ racana yang merupakan tingkah perilaku
yang unik dan positif, contoh :

- Bagi yang terlambat datang harus menyalami seluruh anggota yang telah hadir terlebih dahulu,

- Saling memberikan salam saat bertemu dimana saja.

- Pada saat pembacaan sandi ambalan dalam upacara pembukaan/ penutupan latihan mengambil sikap/ gerakan
tertentu.

Pada hakekatnya Adat ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan ciri khas kehidupan di lingkungan
ambalan/ racana. ( bersambung )

Sandi Ambalan-Racana
Sandi Ambalan/ Racana

Pengertian.
Sandi Ambalan yaitu karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para
pramuka penegak atau pandega di ambalan/ racana.

Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para anggotanya, maka dengan adanya sandi ambalan/ racana
dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari hari bagi ambalan/ racana tersebut.

Menciptakan sandi :

1. Sandi ambalan/ racana diciptakan oleh penegak/ pandega dan diterima oleh seluruh anggotanya.

2. Penetapan sandi ambalan/ racana dilakukan dalam musyawarah ambalan/ racana.

3. Sandi ambalan/ racana yang telah ditetapkan menjadi milik ambalan/ racana dan ditentukan masa berlakunya.

4. Sandi ambalan/ racana dibaca di depan anggota pada saat diperlukan, antara lain dalam rangkaian upacara
pembukaan dan penutupan latihan. Demikian pula sesuai adat istiadat yang telah ditetapkan.

Tulisan Sandi ambalan dapat ditulis dalam selembar kertas saja atau kain yang digulung, dan lainnya sesuai
kreatifitas ambalan/ racana tersebut.

Berikut contoh Sandi Ambalan/ Racana :

SANDI AMBALAN/ RACANA

KEHORMATAN ITU SUCI

JAGA DIRI KARENA HARGA DIRI

BERBUDI LUHUR MENOLONG SESAMA

TAK KURANG AMAL KARENA KESUKARAN

SABDA PANDITA RATU

SATU KATA DALAM KEBENARAN

BERKETAPAN HATI SETIAP LANGKAH

PANTANG MENJILAT DAN MENYERAH


WIRA ADHI TARUNA

KSATRIA YANG SOPAN DAN PERWIRA

TAK KENAL STRATA DAN KASTA

MEMAPAH BAGI DUKA TANPA PAMRIH

BERSIAP UNTUK HIDUP DAN MATI DENGAN BAHAGIA

ITULAH KEHENDAK

DAN CITA CITA AMBALAN/ RACANA KITA

SEMOGA TUHAN MERACHMATINYA.

Dengan demikian sandi ambalan/ racana merupakan gambaran watak dan pedoman kehidupan sehari-hari sebagai
pegangan kehidupan di lingkungan di ambalan/ racana tersebut.

By.GS.

Panduan Ber JOTI lewat mIRC

Panduan ber-JOTI untuk pemula (khusus pengguna mIRC) versi 1.0

First thing first:

Untuk mengikuti JOTI, anda harus mendaftar di http://www.jotajoti.org untuk mendapatkan nickname

khusus.

Cara mendaftar lihat Panduan Mendaftar JOTI.doc


1. Periksa apakah di komputer anda sudah terinstall program chat seperti mIRC atau sejenisnya.

program mIRC biasanya ditemui di: Start Menu => Programs => mIRC => klik mIRC

kalau belum ada, donload program mIRC disini:

http://download.serveraddress.com/mirc/mirc63.exe

lalu install programnya.

2. jalankan program mIRC, jika anda melihat jendela about mIRC, tekan Continue.

3. muncul jendela Options (bila tidak muncul, klik tombol di toolbar)

4. isi full name dengan nama lengkap anda, nickname dan alternative dengan nama yang akan

anda tampilkan ketika chatting (ini harus sesuai dengan nickname yang telah didaftarkan pada

situs jotajoti.org). Isi email address dengan huruf - (dash)

5. klik Category Servers (dibawah Connect) kemudian tekan tombol Add untuk mengisi

informasi server yang akan digunakan untuk anda ber-chatting ria


6. isi persis dengan gambar berikut:

lalu tekan tombol Add

7. anda akan kembali ke jendela mIRC Options Category Servers (lihat no 5). Tekan tombol

Connect To Server

8. secara otomatis mIRC akan melakukan koneksi ke chat.scoutlink.net.

setelah terkoneksi, akan muncul jendela berikut:


tekan tombol Esc (keyboard, tombol pojok kiri atas)

bila jendela tersebut tidak muncul, periksa apakah tombol Connect bergambar . bila iya,

klik tombol tersebut.

9. Pesan berikut akan muncul pada jendela Status bila anda telah berhasil memasuki server

ScoutLink

10. pada jendela Status, ketik /nickserv register [password anda untuk login di

jotajoti.org/community], lalu tekan tombol Enter

11. masih pada jendela Status, ketik /list, lalu tekan tombol Enter. Setelah muncul jendela List,
double klik #indonesian, atau #indonesian01

12. Selamat! Anda telah memasuki channel JOTI untuk komunitas JOTI Indonesia. SELAMAT BERJOTI

Perlu bantuan seputar JOTI?

Kirim email kesini: awalia.nofitasari@gmail.com

Panduan Registrasi JOTI

1. klik link berikut: http://www.joti.org/

2. klik indonesian

3. setelah muncul halaman selamat datang, klik link JOTA-JOTI-Registration System

kalau ingin jalur cepat, klik link berikut: http://www.jotajoti.org/community/

4. setelah muncul halaman berikut:


5. masukkan username dan password bila sudah memiliki account di jotajoti.org. Kalau belum,

klik Create New Account

6. masukkan informasi sesuai permintaan. Apabila informasi sudah sesuai, anda akan mendapat

kiriman email dari jotajoti.org yang berisi kode aktivasi account.

7. buka email tersebut, copy kode aktivasinya, gunakan untuk login di

http://www.jotajoti.org/community/ (lihat no 4)

gunakan username dan password yang anda masukkan (no 6) sebagai nickname chat di ScoutLink.

Jika anda perlu bantuan seputar JOTI?

Kirim email kesini: awalia.nofitasari@gmail.com

Tugas Petugas Upacara ( Bag.I )

Dalam Upacara kita mengenal dan harus memahami perangkat apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan kepentingan
dan tujuan acara Upacara tersebut. Antara lain terdiri atas :

1. Perangkat Upacara Bendera

a. Pembina Upacara, Pengatur Upacara

b. Pemimpin Upacara
c. Pemandu Acara

d. Pembaca Doa

e. Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945

f. Pembaca Naskah Janji Siswa

g. Pemimpin Lagu (dirigen)

h. Pendamping Pembina Upacara

i. Pengibar bendera (3 orang)

j. Pemimpin Kelompok Paduan Suara

k. Pemimpin Kelompok Peserta Upacara

l. Kelompok Paduan Suara

m. Kelompok-kelompok Peserta Upacara

2. Perlengkapan Upacara Bendera

1.
1. Tiang Bendera lengkap dengan talinya
2. Bendera Merah Putih
3. Naskah Pembukaan UUD 1945
4. Naskah Pancasila
5. Naskah Susunan Acara
6. Pengeras Suara
7. Tanda-tanda Penjuru untuk barisan
8. Tugas Pejabat Upacara dan Petugas Upacara

3. Untuk melakukan upacara harus ditentukan pejabat-pejabat upacara dan para petugas yang membantu
kelancaran upacara. Karena pengertian inilah UPACARA adalah UPA = Rangkaian dan CARA=
Tindakan/gerakan, maka upacara berarti Tindakan dan gerakan yang dirangkai serta ditata dengan tertib dan
disiplin.
Para pejabat dan petugas harus mengetahui dengan pasti apa peran dan tugasnya dalam upacara. Tanggung
jawab masing-masing pejabat/petugas dari kerjasama yang terpadu diantara mereka akan menhasilkan upacara
yang lancer, tertib, khidmat, dan mengena sasaran.

PEMBINA UPACARA

(dalam TUM : Inspektur Upacara)

Pembina Upacara adalah pejabat dalam upacara yang kepadanya disampaikan penghormatan yang tertinggi oleh
peserta yang hadir mengikuti atau melakukan upacara.

Tugas Pokok :

Mensahkan upacara serta melakukan ketentuan dalam rencana pelaksanaan dengan mengingat keadaan, peserta dan
tempat upacara.

1. Menerima laporan Pengatur Upacara sebelum upacara dimulai.


2. Menerima penghormatan dari peserta upacara
3. Menerima laporan Pemimpin Upacara
4. Memberi aba-aba penghormatan kepada Sang Merah Putih (bila dikehendaki)
5. Memimpin Mengheningkan Cipta
6. Membacakan teks Pancasila yang diulang oleh seluruh peserta upacara
7. Menyampaikan Amanat
8. Dapat melimpahkan sebagai tugasnya kepada Pemimpin Upacara
9. Penanggungjawab terakhir pelaksanaan upacara

PEMIMPIN UPACARA (dalam TUM : Komandan Upacara)

Pemimpin upacara adalah pejabat bertugas memimpim peserta upacara dengan jalan memberikan aba-aba. Tugas
Pokok :

menyiapkan dan mengatur peserta upacara

1. menerima penghormatan dari Pemimpin Kelompok peserta upacara


2. menerima laporan dari Pemimpin kelompok peserta upacara
3. memimpin dan memberikan aba-aba penghormatan dari peserta kepada Pembina upacara
4.
menyampaikan laporan keadaan/kekuatan peserta upacara

5. menerima pelimpahan wewenang yang diberikan dari Pembina upacara


6. bertanggung jawab kepada Pembina upacara dan kepada atasan yang memberikan perintah dalam hal
kesiapan dan tertibnya upacara
7. membubarkan peserta upacara bila acara selesai

PENGATUR UPACARA (dalam TUM : Perwira Upacara)

Pengatur upacara adalah pejabat yang bertugas menyiapkan rencana acara upacara (secara tertulis) serta segala
sesuatunya yang bertalian dengan pelaksanaan upacara baik perlengkapan maupun petugas-petugasnya.

Tugas Pokok :

1. mengajukan rencana urutan acara upacara kepada Pembina upacara untuk memperoleh pengesahannya dan
persetujuannya
2. menentukan/menunjuk petugas-petugas pelaksanaan upacara
3. menyiapkan/memeriksa tempat dan perlengkapan upacara
4. memeriksa, mengatur serta mengendalikan jalannya upacara
5. melapor atau memberikan informasi kepada Pembina upacara tentang segala sesuatunya sesaat sebelum
upacara dimulai
6. bertanggung jawab terhadap jalannya upacara kepada Pembina upacara

PEMANDU ACARA (dalam TUM : Protokol)

Pemandu acara adalah pejabat yang membacakan urutan acara upacara

Tugas Pokok :

1. membantu pengatur upacara dalam hal membacakan acara demi acara sesuai urutan dan saat-saat yang
telah ditentukan
2. Dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kemampuan para petugas pelaksanan
3. mengetahui dengan tepat siapa-siapa petugas pelaksana
4. bertanggung jawab kepada pengatur upacara

Bersambung ke bagian II.

Tugas Petugas Upacara ( Bag.II )


PETUGAS UPACARA ( Bag. II )

Petugas upacara memiliki tugas yang dibebankan kepadanya antara lain terdiri dari :
1. Pembawa teks Pancasila, sekaligus pendamping Pembina upacara bertugas :

a. Membawa Teks Pancasila dan Teks Amanat Pembina upacara

b. Menyerahkan Teks tersebut kepada Pembina upacara dan menerimanya kembali pada saat yang telah ditentukan.

2. Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 dan/ atau Teks Naskah lain (Janji Siswa, Dasa Darma Pramuka, Sumpah
Pemuda, Kode Etik Organisasi dan sebagainya) bertugas :

a. Membawa serta membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan

b. Mengetahui dengan jelas isi dari teks tersebut.

Catatan : Dalam Gerakan Pramuka diperbolehkan dilakukan dengan pengucapan/ Tanpa teks. (mis : Pembukaan
UUD 1945, Dasa Darma, Dwi Darma)

3. Pembaca Doa bertugas :

a. Menyusun teks doa sesuai dengan maksud upacara

b. Membawa serta membacakan doa tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan

4. Pemimpin Lagu/Dirigen bertugas :

a. Mengambil nada dengan cara menyanyikan baris terakhir dari lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk kemudian
mulai menyanyi dan memimpinnya sampai selesai lagu

b. Mengetahui dengan pasti lagu-lagu lain yang akan dinyanyikan


c. Melaksanakan tugas ini ditempat serta pada saat yang telah ditentukan

d. Menentukan nada lagu yang dapat dinyanyikan oleh paduan suara peserta upacara

5. Petugas Bendera bertugas :

1. Sebelum upacara dimulai, mengetahui dengan jelas keadaan tiang, tali dan bendera yang akan dikibarkan

2. Menyiapkan dan melipat dengan tepat bendera yang akan dikibarkan

3. Mengibarkan Bendera Kebangsaan atau menurunkan serta menyimpannya kembali ke tempat semula

4. Melaksanakan tugas ini ditempat serta pada saat yang telah ditentukan dengan cermat dan khidmat.

ormat Buku Tamu


BUKU TAMU

Buku tamu merupakan salah satu buku pelengkap dalam suatu administrasi Gudep. Buku Tamu memiliki tujuan
selain sebagai layanan gudep kepada para tamu/ undangan juga bukti otentik identitas serta mengetahui siapa
sajakah yang pernah berkunjung di gugus depannya. Fungsi Buku tamu antara lain :

1. Mengetahui data jumlah banyaknya tamu yang berkunjung.

2. Mengenal data tamu lebih dekat ( Nama. Alamat dll )

3. Mengetahui tujuan dan pesan yang diberikan sebagai masukan Gugus Depan.

4. Tolok ukur perkembangan suatu Gugus Depan.

5. Bentuk kedekatan antara tamu/ undangan dengan tuan rumah

Berikut adalah format buku tamu.

HARI/ SARAN
NO NAMA ALAMAT JABATAN TUJUAN PARAF
TGL PESAN
Buku tamu dapat dibuat dalam buku/ scrip atau dicetak/ print.Disaat tamu atau undangan yang sedang berkunjung
sebaiknya disodori buku tamu sekaligus alat tulisnya.

Cap/Stempel Kwartir dan Gudep


Pembacaan Pancasila Dalam Upacara
Dalam penyelenggaraan Upacara Bendera, pada acara Pembacaan Pancasila, telah diatur cara pengucapan Pancasila
oleh Pembina Upacara dan Peniruan oleh peserta Upacara dilakukan sebagai berikut :

Pengucapan oleh Peniruan oleh

Pembina Upacara Peserta Upacara

Pancasila Pancasila
Satu Satu
Ketuhanan Yang Maha Esa Ketuhanan Yang Maha Esa
Dua Dua
Kemanusiaan yang adil dan Kemanusiaan yang adil dan
beradab beradab
Tiga Tiga
Persatuan Indonesia Persatuan Indonesia
Empat Empat
Kerakyatan yang dipimpin Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan oleh hikmat kebijaksanaan
Dalam permusyawaratan/ Dalam permusyawaratan/
perwakilan perwakilan
Lima Lima
Keadilan sosial bagi seluruh Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia rakyat Indonesia

Lagu Kebangsaan Dalam Upacara


Penggunaan Lagu Kebangsaan Dalam Upacara.

Tata lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Kenegaraan atau upacara resmi
seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Apabila diperdengarkan dengan musik, maka lagu Kebangsaan Indonesia Raya


dibunyikan lengkap satu kali.

2. Apabila dinyanyikan, maka dinyanyikan lengkap satu kali yaitu bait pertama dengan 2
kali ulangan.

3. Pada saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan, seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan menurut keadaan setempat.

4. Pada waktu mengiringi pengibaran / penurunan bendera tidak dibenarkan menggunakan musik dari tape recorder
atau piringan.

5. Jika tidak ada korp musik/ genderang dan atau sangkakala, maka pengibaran bendera diiringi dengan nyanyian
bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Kutipan : PP No. 20 Tahun 1990.pasal 21.


Lagu Hening Cipta
Huruf Alphabetic.

Pada saat mengikuti kegiatan JOTA ( Jambore On The Air) sering kita mengalami kesulitan
dalam berkomunikasi ketika mendengarkan pengiriman data berupa voice / suara yang kurang
begitu jelas. Hal ini biasanya dipengaruhi antara lain karena jarak yang dekat-jauh, letak
geografis seperti pegunungan dan dataran rendah sehingga arus gelombang / frekwensi radio
yang dikeluarkan oleh lewat pemancar tidak dapat diterima dengan sempurna. Untuk
mempermudah komunikasi maka perlu digunakan kepanjangan berupa kata dari setiap huruf,
yang kita kenal dengan Alphabetik, seperti pada contoh di bawah ini :

A : Alpha N : November

B : Bravo O : Oscar

C : Charlie P : Papa

D : Delta Q : Quebec
E : Echo R : Romeo

F : Foxtrot S : Siera

G : Golf T : Tango

H : Hotel U : Uniform

I : Indian V : Violet

J : Juliet W : Wisky

K : Kilo X : Xray

L : Lima Y : Yankee

M : Mike Z : Zulu

Dengan demikian selain memperlancar dalam berkomunikasi juga menghindari terjadinya


kekeliruan dalam memahami sebuah informasi.

Warna dan Arti Warna


Dalam Lingkungan Gerakan Pramuka kita mengenal beberapa warna termasuk arti warnanya. Warna
yang memiliki arti kiasan sangat membantu dalam menciptakan sebuah gambar agar lebih bermakna dan
memberikan motivasi bagi penggunanya.

Berikut ini beberapa jenis warna dan arti warna di dalamnya :

NO JENIS WARNA ARTI WARNA

a. keberanian

Merah b. dinamika
1
c. wanita
d. surya (matahari)

e. kasih sayang

a. kemurnian

b. kebersihan

c. kesucian

Putih d. kewajiban
2
e. prasahajaan

f. pria

g. Candera (bulan)

a. kejayaan

Kuning b. kebesaran
3
c. keemasan

a. keagungan

b. kesejahteraan
Hijau
4 c. kebijaksanaan

d. kecerdasan

a. daratan

b. kemakmuran
5 Biru
c. ketaatan

d. taqwa

a. laut

b. kesetiaan
6 Biru tua
c. ketekunan

d. ketabahan
a. kedalaman
7 Hitam
b. kesungguh-sungguhan

Sumber :

Lampiran I Kepres RI No. 448 tahun 1961

Prangko Pramuka
Dalam menanamkan cinta budaya dan jiwa
Filately bagi anggota Pramuka, Kwartir
Nasional bekerja sama dengan PT. POS
Indonesia menerbitkan sejumlah banyak
perangko. Berikut adalah satu dari sekian
banyak perangko yang diedarkan secara
resmi sejak 14 Agustus 2003.

Ada yang punya koleksi prangko Pramuka ? emailkan ke pramukanet agar teman-teman kamu
dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Filately.

Bikin Proposal
CONTOH BIKIN PROPOSAL PRAKTIS

Jika kamu mau adakan kegiatan kepramukaan terutama Ambalan/ Racana tentunya harus bisa bikin pengajuan
usulan kegiatan kepada pembinanya. Berikut ini contoh draf sederhana bagaimana cara buat proposal tentang
kegiatan persami, di suatu gugus depan yang berpangkalan di sekolah. Nah, sekarang selamat belajar dan bikin
proposal sebanyak banyaknya.

PROPOSAL

PERKEMAHAN SABTU MINGGU ( PERSAMI )

Penerimaan anggota Penegak Ambalan Diponegoro

Gugus Depan Kota Samarinda 11.077 11.078

-----------------------------------------------------------------------------------

I. Pendahuluan. ( Latar Belakang Penyelenggaraan Kegiatan)

Gerakan Pramuka adalah pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas
bangasa agar menjadi generasi yang lebih baik, sanggup bertanggung jawab dan mampu membina dan
membangun sebagai penerus generasi selanjutnya.

Dalam mencapai tujuannya, antara lain dalam upaya menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti
luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
melalui berbagai kegiatan.

Untuk hal tersebut perlu memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan bagi para anggota
Pramuka ambalan Diponegoro dalam upaya pembentukan watak dan mental menjadi manusia yang
berkepribadian dan berjiwa Pancasila.

Kegiatan tersebut selain merupakan upaya pembinaan anggota Amabalan, juga merupakan program
kerja tahunan yang telah ditetapkan melalui musyawarah ambalan.

II. Dasar Kegiatan. ( Landasan / dasar penyelenggaraan)

1. Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.

2. Program Kerja Ambalan Diponegoro tahun 2004/2005.

3. Rapat Dewan Ambalan pada tanggal 4 September 2004.


III. Tujuan. ( Tujuan kegiatan yang hendak dicapai )

1. Pembekalan materi pengetahuan dan ketrampilan kepramukaan bagi anggota Pramuka Gugus
Depan 11.077 11.078.

2. Menanamkan disiplin dan mental yang lebih baik.

3. Penerimaan dan pelantikan anggota Ambalan Pramuka Penegak Gugus Depan 11.077 11.078.

IV. Motto. ( Semboyan selama pelaksanaan kegiatan )

Disiplin Setia Persaudaraan

V. Nama Kegiatan.( Beri nama kegiatan sesuai kegiatan yang dimaksud )

Perkemahan Sabtu Minggu (Persami)

Jenis Kegiatan :

1. Penjelajahan/ Haiking,

2. Pembekalan dan Pemantapan Materi Kepramukaan.

3. Penerimaan dan Pelantikan anggota.

4. Out Door Games.

5. Api Unggun.

6. Diskusi.

7. Upacara.

VI. Waktu dan Tempat. ( Menjelaskan waktu,tempat/ lokasi kegiatan, )

Hari/ Tanggal : Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober 2004.

(Sabtu mulai 07.30 s/d Minggu 12.00)

Tempat : Bumi Perkemahan ............................


VII. Sistim Penyelenggaraan. ( Sistem/ Tehnis pelaksanaan, jadwal )

Kegiatan diselenggarakan dengan cara berkemah/ mendirikan tenda, dengan dibentuk tiap kelompok/
Sangga.

Jadwal Kegiatan Terlampir.

VIII. Peserta.( Siapa yang ikut, syarat, persyaratan lainnya )

1. Peserta adalah siswa-siswi kelas 1, atau anggota Pramuka yang telah memenuhi usia Penegak.

2. Sehat Jasmani dan Rohani serta mendapatkan ijin dari Orang tua.

3. Membawa perlengkapan berkemah dan keperluan Pribadi.

4. Memenuhi Persyaratan yang telah ditetapkan Panitia.

Daftar Peserta dan Persyaratan Terlampir.

IX. Kepanitiaan. ( Siapa yang jadi panitia, pelindung, penasehat dll )

Penyelenggaraan kegiatan telah dibentuk kepanitiaan yang terdiri dari Anggota Pramuka Ambalan
Diponegoro. Kepanitian tersebut dibentuk pada tanggal 4 September 2004.

Daftar susunan kepanitiaan terlampir.

X. Anggaran.( Sunber, besar iuran dan rencana pembiayaan )

Anggaran kegiatan bersumber dari ;


1. Iuran anggota/ Peserta.

2. Kas Ambalan.

3. Bantuan/ Subsidi pihak Sekolah.

Perincian anggaran dan kebutuhan terlampir.

XI. Penutup.

Demikian proposal ini diajukan untuk menjadikan periksa. Selanjutnya atas kebijakan dan dukungan
dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Atas perhatuiannya diucapkan terima kasih.

Samarinda, 11 September 2004.

Ambalan Diponegoro

Gugus Depan 11.077 11.078

Pradana Putra, Pradana Putri,

_______________ _______________

Pembina Gudep 11.077. Pembina Gudep 11.078,

............................... ...............................

Mengetahui,

Kepala Sekolah ....................

Selaku Ka Mabigus Gerakan Pramuka

Lampiran :

1. Jadwal Kegiatan.
2. Anggaran Penyelenggaraan.

3. Persyaratan dan Daftar Peserta.

4. Blangko surat ijin Orang Tua.

5. Susunan Panitia

By : Rekanmu, GS

Mascot Pramuka

Di setiap event / kegiatan besar saat ini pramuka tidak hanya menggunakan logo saja, tetapi
sudah berkembang dengan diciptakannya semacam mascot atau bentuk gambar kiasan berupa
gambar kartun maupun binatang. Hal ini merupakan upaya agar para peserta kegiatan lebih
termotivasi dan bersemangat dakam melaksanakan di setiap event Kepramukaan. Bentuk atau
ciri yang digunakan disesuaikan dengan ciri khas masing masing daerah yang ketempatan
kegiatan besar tersebut. Boleh gambar kartun binatang yang merupakan ciri satwa langka yang
tengah di lestarikan di wilayah tersebut atau gambar lainnya yang merupakan pelestarian budaya
seperti tampak pada gambar di bawah ini :
atau mascot lainnya yang pernah dipakai di tingkat Kwartir Daerah, seperti di bawah ini

Dengan adanya mascot kegiatan dapat mengambarkan suatu kreatifitas dalam kegiatan tersebut
di samping upaya mengenalkan ciri khas, budaya atau lainnya yang dapat mengenalkan suatu
daerah dan akan selalu diingat bagi para peserta kegiatan yang terlibat di dalamnya.

Mars Saka Bakti Husada


Ini lagu Marsnya Satuan Karya Bakti Husada.
Mengatur Letak Bendera
Bilamana Tali Bendera Putus
Bilamana Tali Bendera Putus ?

Jadi petugas Pengibar Bendera dalam suatu upacara nampaknya memiliki suatu
beban tersendiri. Tanggung jawab yang mereka miliki adalah bagaimana dapat
menjalankan tugas tersebut dengan baik , lancar dan sempurna. Mengibarkan
bendera Merah Putih di tiangnya yang tinggi dan tampak berkibar dengan bebasnya ketika ditiup
angin. Begitulah kira-kira harapan mereka setiap melaksanakan tugasnya sebagai Sang Pengibar
Bendera.

Lalu bagaimana apabila terjadi sesuatu di luar dugaan, disaat tali tiang ditarik tiba tiba tali bagian
atas putus atau roda pada ujung tiang bendera macet, tidak mau berputar bahkan yang sering
terjadi yakni tali tiang bendera keluar dari relnya/ roda. Padahal sebelumnya semua sudah
diperiksa dan di uji coba berkali-kali.

Panik ? Tidak perlu. Jalankan saja Prosedur Tetap (Protap) yang kedua.

Apabila mengalami hal semacam ini,tindakan yang dilakukan adalah :


1. Berusaha menangkap/ memegang bendera agar tidak jatuh ke tanah.
2. Bentangkan bendera di depan tiang sampai upacara selesai.
3. Setelah upacara selesai baru kemudian dibetulkan, kibarkan bendera seperti biasanya.

Hal demikian bisa dialami siapa saja namun sebaiknya tidak usah panik, kepanikan selain dapat
mengurangi kekhimatan jalannya upacara juga menunjukkan bahwa petugas kurang siap dan
kurang pengalaman.

Tidak pernah terbayangkan tetapi harus tetap nampak sigap, segala kemungkinan bisa saja
terjadi, walaupun diluar kesengajaan.

Kiasan Dasar di Satuan Pramuka


Ternyata kiasan dasar juga melekat di setiap nama golongan dan satuan di Gerakan Pramuka, seperti yang ada di
bawah ini :

Peserta didik umur 7 - 10 tahun disebut Siaga yang mempunyai tingkatan Mula, Bantu, Tata. Satuan terkecil dalam
Siaga disebut Barung (tempat penjagaan ramu-ramuan) dan kumpulan dari barung disebut Perindukan (tempat
anak cucu berkumpul).

Umur 11 - 15 tahun disebut Penggalang yang mempunyai tingkatan Ramu, Rakit, Terap. Satuan terkecil
dalam Penggalang disebut Regu (gardu, tempat berkumpul) dan kumpulan dari 4 regu disebut Pasukan (tempat
para suku berkumpul).

Umur 16 - 20 tahun disebut Penegak yang mempunyai tingkatan Bantara, Laksana. Satuan terkecil dalam
Penegak disebut Sangga (rumah kecil untuk penjaga sawah dan ladang). Dan kumpulan dari 4 sangga disebut
Ambalan (staf ,penyangga, anak tangga).

Umur 21 - 25 tahun disebut Pandega, satuan dalam Pandega disebut Racana (pondasi tiang/ ompak). Bila
diperlukan Pandega dapat dibentuk satuan terkecil yang disebut Reka.

Untuk bisa menyelenggarakan proses pendidikan Pramuka di Gugus yang paling depan ( Gugus Depan )
diperlukan seseorang yang dapat memimpin yang disebut Pembina. Agar diperoleh hasil pendidikan yang
berkualitas diperlukan orang-orang yang dapat diandalkan yang disebut dengan Andalan.( Pengurus Kwartir ).
Kwartir memiliki pengertian yaitu suatu Kelompok Kerja/ tugas, Panitia.

Aneka Logo Jamnas


Ini dia mungkin yang anda cari Aneka Logo JAMNAS sejak 1973 - 2006.
Administrasi Gugus Depan
Macam manakah buku administrasi yang minimal harus dimiliki satuan Gugus Depan ?

Berikut ini jenis buku-buku administrasi antara lain :

a. Buku Induk berisi :

1) Nama anggota serta golongannya

2) Agama

3) Tempat dan tanggal lahir

4) Alamat

5) Golongan darah

6) Sekolah/pekerjaan

7) Nama orang tua/wali

8) Alamat orang tua/wali

9) Pekerjaan orang tua/wali

10) Kegemaran (hobby)

11) Keterangan lain

b. Buku Keuangan

c. Buku acara kegiatan

d. Buku INventaris barang dan alat-alat perlengkapan milik gugusdepan

e. Buku agenda dan buku ekspedisi surat menyurat

f. Buku harian berisi catatan tentang segala kegiatan, kejadian dan hal ikhwal sekitar gugusdepan

g. Berkas/kartu data pribadi setiap anggota

h. Buku risalah rapat/pertemuan

Ketua Kwarnas masa ke masa


Sri Sultan Hamengkubuwono
IX

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bhakti 1961 - 1974

Letjen. Sarbini

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bakti 1974 - 1978

Letjen. Mashudi

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bakti 1978 - 1993

Letjen. Himawan Sutanto

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bakti 1993- 1998

Letjen. Rivai Harahap

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bakti 1998 - 2003

Frof. Dr. Azrul Azwar, MPH

Ketua Kwartir Nasional


Gerakan Pramuka

masa bakti 2003 - sekarang

Anda mungkin juga menyukai