Anda di halaman 1dari 7

Jenis-jenis Strain Nila

Diposkan oleh :

Mas Anto

/ March 5, 2014 On Budidaya Ikan Nila

Sejak pertama kali datang pada tahun 1969 ke indonesia, ikan nila sudah banyak mengalami
perkembangan , khususnya dalam perbaikan genetis. Perkembangan kualitas genetis ikan nila ini
dilakukan oleh balai Penelitian Perikanan Air Tawar, Balai Benih Induk (BBI), Balai Benih Air
Tawar (BBAT), dan lembaga penelitian lainnya. Dahulu lembaga-lembaga tersebut bernaung di
bawah Departemen Pertanian. Namun, saat ini berada di bawah pengawasan Departemen
Kelautan dan Perikanan.

Perbaikan genetis dengan menciptakan strain baru dilakukan karena ikan nila yang ada sejak
tahun 1969 telah menunjukkan penurunan kualitas. Hal ini membuat pembengkakan biaya
produksi yang harus dikeluarkan oleh petani. Selain itu, adanya penurunan kualitas juga
membuat pemasaran ikan nila tidak bisa bersaing di pasaran, khususnya pasar ekspor. Selain
melakukan pemuliaan genetis, pemerintah juga mendatangkan strain baru yang berasal dari
Filipina, Taiwan, dan Thailand.

Saat inisudah ada lembaga yang khusus mengurusi induk ikan nila, yaitu Pusat Pengembangan
Induk Ikan Nila Nasional (PPIINN). Melalui penelitian dan uji coba, cukup banyak strain ikan
nila yang telah dihasilkan dan memiliki kualitas yang bagus. Berikut beberapa strain ikan nila
yang cukup dikenal dan digemari, baik oleh petani maupun konsumen.

a. Gift

Nila Gift (genetic improvement of farmed tilapias) pertama kali dikembangkan oleh
International center for Living Aquatic Research Management (ICLARM) pada tahun 1987
dengan dukungan dari Asian Development Bank dan Unites Nations Development Programe
(UNDP). strain ini merupakan hasil seleksi dan persilangan ikan nila dari Kenya, Israel, Senegal,
Ghana, Singapura, Thailand, Mesir dan Taiwan.

Booming budidaya ikan nila bisa dikatakan setelah adanya strain nila gift ini. Nila gift ini
didatangkan pertama kali di indonesia pada tahun 1994. Selanjutnya pada tahun 1997, mulai
dikembangkan hingga mencapai generasi ke enam.

Keunggulan nila gift adalah pertumbuhannya yang cepat. Pada umur 5-6 bulan, strain ini mampu
mencapai bobot 600 gram per ekor. Keunggulan lainnya sebagai berikut:

Toleran terhadap salinitas air yang tinggi.


Lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Potensi produktif 1,5-2 tahun.
Interval pemijahan 3-6 minggu.
Induk betina dengan berat 600 gram mampu bertelur 2.000-3000 butir dalam sekali pijah

b.BEST

Strain nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapias) merupakan salah satu ikan nila unggulan
yang dihasilkan pada tahun 2008. Nila jenis ini memiliki fisik yang mirip dangan nila gift.
Pasalnya, nila BEST lahir dari hasil seleksi menggunakan populasi dasar yang salah satunya
bersumber dari ikan nila gift generasi keenam. Tepatnya, nila BEST lahir dari hasil seleksi empat
strain ikan nila yaitu nila lokal, nila danau tempeh, nila gift generasi 3, dan nila gift generasi 6
(generasi terakhir).

Populasi pembentuk karakterisasi ikan nila BEST berdasarkan profil DNA yang dimiliki,
kemudian diuji melalui evaluasi keragaman terhadap pertumbuhan di lingkungan kolam dan
danau. Program seleksi dilakukan sejak pembentukangenerasi pertama hingga generasi ketiga
(tiga tahun). Dalam setiap generasi, pengujian selalu dilakukan untuk mendeteksi arah seleksi
agar tidak menghasilkan negatif selection dan memudahkan mengambil tindakan pencegahan
pada generasi selanjutnya.

ikan nila BEST memiliki keunggulan dalam pertumbuhan dan ketahanan, salah satunya yakni
relatif lebih kuat terhadap lingkungan buruk dan penyakit. Selain itu, ikan strai ini sangat adaptif
untuk dipelihara dengan berbagai pola dan tempat hidup. Dengan kata lain, ikan nila BEST
termasuk ikan yang bandel.

Keunggulan lain nila BEST sebagai berikut

1. Survival Rate (SR) atau tingkat kelulusan hidup 90% (nila lokal 60-70%).
2. Laju pertumbuhan 4,85% (gesit 4,5% dan nirwana 3,93%).
3. Food Convertion Ratio (FCR) 1,1 (nila lokal 2).
4. Mempunyai ketahanan terhadap penyakit 140% lebih tinggi dibandingkan dengan nila
lokal.

c.Gesit

Nila gesit merupakan salah satu strain unggulan yang sangat disukai petani. Pasalnya, strain ini
mampu tumbuh sangat cepat dan mampu menghasilkan larva jantan dengan persentase hidup
hingga 98%. Dilihat dari pertumbuhannya, nila gesit pada umur 4-5 bulan memiliki panjang 8
cm dan dapat mencapai bobot 500-600 gram/ekor.

Nila gesit berasal dari rekayasa mutasi hormonal nila Gift generasi ketiga. Hasil rekayasa ini
disilang-silangkan dan diseleksi untuk mendapatkan mutasi genetik yang stabil. Larva jantan
yang didapat diberi perlakuan feminimisasi menggunakan hormon estradiol-17 hingga dihasilkan
betina yang menghasilkan gen XY. Melaluinserangkaian uji progeni, betina dikawinkan kembali
dengan jantan normal.Hasil perkawinan keduanya menghasilkan nila gesit yang semuanya
jantan.

Induk jantan nila gesit ini jika dikawinkan dengan indukan betina strain apapun akan
menghasilkan anakan jantan dengan tingkat keberhasilan hingga 98%. Hal itu tentu saja sangat
menguntungkan bagi petani.Pasalnya ikan nila jantan mempunyai pertumbuha yang lebih cepat
dibandingkan dengan nila betina.

d. Citralada
Nila citralada merupakan strain dari Thailand yang diintroduksi pada tahun 1989. Citralada
merupakan salah satu strain ikan nila merah. Penampakan fisik ikan nila citralada secara umum
hampir sama dengan ikan nila merah lainnya. Namun, nila citralada mempunyai warna tubuh
lebih terang dan garis vertikal pada tubuh yang lebih jelas dibandingkan dengan strain nila
merah lainnya. Selain itu, sirip ekor nya juga lebih panjang. strain citralada di negara-negara
Asia Tenggara biasa digunakan sebagai subtitusi ikan kalap merah, khususnya nila citralada yang
dihasilkan dari budi daya ditambak.

e. Hitam 69

Nila hitam 69 merupakan strain ikan nila yang pertama kali didatangkan dari Taiwan. Setelah
melalui uji coba, ikan nila ini disebarluaskan dimasyarakkat dan dalam waktu singkat sudah
menyebar ke seluruh daerah di indonesia. Begitu akrabnya masyarakat dengan ikan nila jenis ini,
sehingga tidak heran jika ada yang menyebutnya dengan ikan nila lokal. ikan nila lokal memiliki
warna tubuh abu-abu atau hitam terutama dibagian atas. Tubuh bagian bawah (perut dan dada)
berwarna agak putih kehitaman atau kekuningan.

Ikan nila hitam memiliki keunggulan, diantaranya mudah berkembang biak, pertumbuhan
badannya cepat, serta pemakan plankton dan tanaman air lunak yang tumbuh di dalam kolam.
Selain itu, nila hitam dapat hidup, tumbuh, dan berkembangbiak pada kondisi air yang memiliki
pH 5 (sediki asam). Nila hitam termasuk salah satu jenis ikan yang mempunyai toleransi
terhadap kualitas air dalam kisaran lebar, sehingga nila hitam dapat dibudidayakan dengan
berbagai cara dan diberbagai lokasi. Pertumbuhan ikan nila hitam yang berkelamin jantan lebih
cepat dibandingkan dengan betina. Karena itu, ikan nila dapat dibudidayakan secara kelamin
tunggal (monosex).

f. JICA

JICA (Japan for International Cooperation Agency) adalah sebuah lembaga donor dari jepang.
Pada tahun 2002, JICA bekerjasama dengan Balai Budi Daya Air (BBAT) Jambi melakukan
rekayasa genetis strain ikan nila Pada tahun 2004, dihasilkan ikan nila unggul yang dinamakan
strain JICA. Sementara itu, sebagian masyarakat jambi menyebut nila strain JICA dangan nama
nila kagoshima.

Dibandingkan dengan strain gift, ikan nila strain JICA lebih cepat pertumbuhannya (20%).
Selain itu, jika dibandingkan dengan ikan nila jenis lainnya, strain JICA lebih irit pakan hingga
25%.

g. Nifi

Nila nifi merupakan salah satu strain ikan nila merah. Warnanya yang merah atau putih dan
kuning kemerahan menjadikan ikan ini mempunyai daya tarik tersendir bagi konsumen. Ikan nila
ini dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ikan nila lokal. Keunggulan lainnya yakni
mampu menghasilkan keturunan yang dominan jantan. Nila nifi pertama kali didatangkan dari
Thailand pada tahun 1989. Karena berbagai keunggulannya, strain ini cepat opuler di sentra-
sentra perikanan air tawar di Indonesia.

h. Nirwana

Nirwana merupakan kepanjangan dari Nila Ras Wanayasa. Sesuai namanya, nila ini berasal
dari Wanayasa,Purwakarta, Jawa Barat. Strain nirwana merupakan hasil pemuliaan genetis dari
nila ggift dan nila get dari Filipina yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI)
Wanayasa di Purwakarta dan FPK , Institut Pertanian Bogor.
Hasil pemuliaan genetis ini menghasilkan strain nirwana dan dikenalkan di masyarakat sejak
akhir tahun 2006. Sejak dirilis, nila strain nirwana banyak disukai oleh petani. Pasalnya, ikan ini
mampu mencapai bobot 650 gram/ekor dalam waktu 6 bulan. Selain itu, karakteristik dagingnya
juga lebih tebal dibandingkan dengan nila strain lain sehingga sangat cocok dijadikan ikan
olahan, seperti bahan baku fillet.

i. Cangkringan

Sesuai namanya, ikan nila strain cangkringan merupakam nila yang berasal cangkringan. Ikan
nila merah ini merupakan hasil pemuliaan genetis dari strain nifi,citralada,singapura dan filipina
oleh BAT atau BBI Cangkringan. Strain ini sebenarnya belum secara resmi dirilis ke
masyarakat.

Ikan nila cangkringan memiliki keunggulan pertumbuhannya yang cepat. Sejak dari larva
menetes hingga mencapai bobot 200 gram hanya memerlukan waktu 4 bulan. Produktivitas larva
induk betina dengan bobot 50 gram bisa mencapai 1.700 larva. Di kolam air tenang, FCR ikan
nila cangkringan sekitar 1,2.

j. Larasati
Ikan nila strain larasati dikenal juga dengan nila janti. Ikan nila strain ini merupakan hasil
pemuliaan BBI Janti di Klaten. Salah satu strain ini adalah memiliki keseragaman warna sampai
90%. Warnanya sendiri didominasi merah.

Daging ikan nila larasati tergolong tebal. Pertumbuhannya sangat cepat dan tahan bakteri
Streptoccus dan Algalectiae. Nilai Survival rate nya mencapai 90%. Ikan ini sangat adaptif
terhadap berbagai lingkungan perairan, seperti kolam air deras, kolam air tenang, karamba jaring
apung dan tambak air payau. Larasati disukai petani ikan karena memiliki FCR yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai