FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA September 1, 2017
BAB I PENDAHULUAN
Tugas ini akan mengulas secara komprehensif mengenai pembangunan rumah sakit di
di Bali, khususnya salah satu proyek pembangunan rumah sakit di kecamatan Abiansemal,
Badung yang masih dalam proses pengerjaan. Pembangunan sarana dan prasarana, seperti
puskesmas dan rumah sakit, pada dasarnya ditujukan untuk semua masyarakat, baik laki-laki
maupun perempuan, sehingga tidak terjadi kesenjangan gender dalam bidang kesehatan.
Tentunya untuk mengukur seberapa besar kemajuan yang telah tercapai, diperlukan data-data
statistik yang terukur. Berikut akan ditampilkan beberapa data yang menunjang kemajuan
Pemerintah Kabupaten Badung di bidang kesehatan.
Tabel 1.1 Jumlah Puskesmas Menurut Kecamatan Kabupaten Badung Tahun 2011-2015
Sarana Kesehatan (Unit)
Kecamatan Puskesmas
2011 2012 2013 2014 2015
Kuta Selatan 1 1 1 1 1
Kuta 2 2 2 2 2
Kuta Utara 1 1 1 1 1
Mengwi 3 3 3 3 3
Abiansemal 3 4 4 4 4
Petang 2 2 2 2 2
Badung 12 13 13 13 13
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, 2011-2015)
Tabel 1.2 Jumlah Rumah Sakit Menurut Kecamatan Kabupaten Badung Tahun 2011-2015
Sarana Kesehatan (Unit)
Kecamatan Rumah Sakit
2011 2012 2013 2014 2015
Kuta Selatan 0 1 1 1 2
Kuta 3 3 3 5 4
Kuta Utara 0 0 0 - 0
Mengwi 1 1 1 1 1
Abiansemal 0 0 0 0 0
Petang 0 0 0 0 0
Badung 4 5 5 7 7
(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Badung, 2011-2015)
Melihat data statistik di atas, pada tabel 1.2 menunjukkan jumlah rumah sakit yang
terdapat di Kecamatan Abiansemal hampir tidak ada. Beranjak dari masalah tersebut, tentunya
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mempercepat pembangunan rumah sakit. Sejak
tahun 2016 lalu, PT. SASTRA MAS Estetika selaku pengembang sudah sangat serius dalam
membangun sebuah sarana kesehatan rumah sakit di daerah ini. Proyek pembangunan rumah
sakit yang akan dibahas, sekaligus sebagai objek kerja praktek kami bernama Rumah Sakit
Windu Husada. Rumah sakit ini terletak di Jalan Raya Mambal, Desa Adat Tingas, Kecamatan
Abiansemal, Badung. Sarana kesehatan ini diharapkan sebagai salah satu upaya untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang dirumuskan dalam program Panca Karsa
Husada Pemerintah Kabupaten Badung, yaitu peningkatan kemampuan masyarakat untuk
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan, perbaikan suatu lingkungan hidup yang dapat
menjamin kesehatan, peningkatan status gizi masyarakat, pengurangan kesakitan dan
kematian, serta pengembangan keluarga sehat sejahtera dengan kian diterimanya norma kecil
berhasil sejahtera. Hal itu dapat dilakukan dengan dukungan dari pelayanan kesehatan desa dan
penyebaran tenaga medis (dokter dan bidan). Sehingga, tujuan akhir dari pembangunan
kesehatan ini adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, sesuai dengan program
Nawacita pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat.
akan mempermudah masyarakat kelas menengah ke bawah untuk mengakses sarana dan
prasarana kesehatan.
3. Membuka lapangan kerja baru di bidang kesehatan bagi masyarakat lokal, dan membantu
Pemerintah mengatasi masalah kesehatan dan pengangguran di Indonesia.
dan 1 lantai basement di bagian dasar gedung. Berikut akan ditampilkan denah arsitektur yang
menunjukkan zona-zona tersebut.
Zona 2 Zona 1
Zona 3
Adat Tingas, Kecamatan Abiansemal, Badung. Berikut akan ditampilkan gambar batas-batas
wilayah dari proyek ini.
(1) (2)
(3) (4)
Gambar 1.3 Batas-batas Wilayah Proyek
(Sumber: Google Earth, 2017)
Dari melihat gambar 1.3 di atas, secara umum proyek ini dilintasi oleh aliran sungai
Ayung, sedangkan secara khusus batas-batas wilayah proyek ini dapat dijabarkan menjadi:
1. Batas utara proyek : Permukiman masyarakat (perumahan).
2. Batas timur proyek : Lahan kosong (pepohonan dan sungai).
3. Batas selatan proyek : Jalan Raya Mambal-Singapadu.
4. Batas barat proyek : Permukiman masyarakat (pertokoan).
19, serta wiremesh M7 dan M6. Sementara, untuk beton decking pada struktur baik sloof,
balok, kolom, dan pelat berukuran 2,5 cm. Selanjutnya, pada pekerjaan begesting yang
digunakan untuk membantu proses pengecoran nantinya digunakan kayu usuk 4/6, balok
6/12, triplek plywood dengan tebal 8 mm. Selain itu, untuk mempermudah pengerjaan
begesting ataupun transportasi antar lantainya dibantu oleh struktur sementara yang
menggunakan scaffolding.
3. Nilai Kontrak, Sumber Dana, dan Waktu Pelaksanaan Proyek
Dalam kontrak, nilai kontrak dari proyek pembangunan Rumah Sakit Windu
Husada menghabiskan dana sebesar Rp 39.500.000.000,- (Tiga Puluh Sembilan Miliar
Lima Ratus Juta Rupiah), dengan tanda jadi pada awal pembangunan sebesar Rp
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah). Sumber dana proyek ini, bersumber dari perbankan
dan penanaman saham dari pemilik proyek. Sementara, jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan proyek ini dimulai sejak tanggal 6 Februari 2017 sampai dengan tanggal 6 Mei
2018 atau setara dengan 15 bulan pelaksanaan ditambah dengan 6 bulan pemeliharaan.
konstruksi sipil sebenarnya akan dapat menerapkan metode dan perhitungan, baik
perhitungan RAB beton, pembesian, pembuatan opname, membuat time schedule realisasi,
dan lain sebagainya.
Mengingat singkatnya waktu kerja praktek dibandingkan dengan waktu pelaksanaan
proyek, maka untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan proyek secara keseluruhan
tidaklah mungkin dilakukan. Oleh karena itu, lingkup kerja praktek diperlukan batasan-
batasan. Adapun beberapa tahapan pekerjaan yang dapat diamati adalah meliputi:
1. Pekerjaan kolom lantai 2, 3 dan 4.
2. Pekerjaan balok lantai 2, 3, dan 4.
3. Pekerjaan pelat lantai 2, 3, dan 4.
4. Pekerjaan tangga, ram, dan lift.
5. Pekerjaan ground water tank.
6. Pekerjaan bekesting kolom, balok dan pelat lantai.
7. Pekerjaan pembesian kolom, balok dan plat lantai.