PEMODELAN SISTEM
PEMODELAN MATEMATIS
Disusun oleh:
16916205
YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
2
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan analisis masalah
dengan berbagai pendekatan untuk mendapatkan solusi optimal. Salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan LOD
adalah menggunakan pemodelan matematis. Model matematis menurut
Daellenbach (1994) adalah model yang mengungkapkan secara kuantitatif
hubungan antar berbagai komponen, seperti yang didefinisikan dalam sistem
yang relevan untuk masalah yang diidentifikasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
b. Fungsi obyektif dari permasalahan LOD adalah total biaya tahunan dari
kebijakan produksi/inventori untuk produk yang ditangani LOD
c. Parameter dari permasalahan LOD adalah nilai produk atau biaya susunan
produksi.
d. Constraints atau batasan yang digunakan dalam permasalahan LOD
adalah jumlah luas lantai gudang yang tersedia untuk menyimpan semua
produk dibatasi sebesar 2000 m2 sehingga solusi apapun yang
memerlukan luas gudang lebih dari itu tidak layak atau feasible.
2.2.1. Model Matematis LOD: Pendekatan Pertama
Untuk pendekatan pertama pada model matematis LOD hanya digunakan
satu variabel keputusan yaitu ukuran pengisian persediaan.
1. Lingkaran 6 pada gambar 2.1. menunjukkan ada input 2 variabel pada
sistem ini yaitu berasal dari volume permintaan tahunan yang
dipenuhi dari persediaan (variabel sistem, lingkaran 5) dan ukuran
pengisian persediaan (variabel keputusan). Dalam bahasa
matematika, jumlah pengisian ulang persediaan tahunan (annual
number of stock replenishment) adalah fungsi dari permintaan
tahunan yang dipenuhi dari persediaan (annual demand met from
stock). Dapat dinotasikan sebagai berikut:
D1 : annual demand met from stock
Q : stock replenishment size
f(D1,Q) : annual number of stock replenishment
Fungsi dari jumlah pengisian persediaan tahunan (annual number of
stock replenishment) dapat diperoleh sebagai berikut:
D1
f(D1,Q) =
5
kurang dari titik penggalan (cut off) L. Sehingga merupakan fungsi
dari L.
3. Lingkaran 12 pada gambar 2.1. adalah fungsi dari jumlah pengisian
persediaan tahunan (lingkaran 6) dan biaya penyiapan produksi per
batch, s:
D1
Annual set up cost for stock replenishment = s
Q
Day 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Order (in drum) 10 8 0 6 4 1 9 6 10 6 1 5
8 8 5 3 8 5 6 3 3
5 1 2 1 6 1
Total order 23 17 0 13 7 1 18 11 22 10 1 8
Day 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Beginning stock 60 37 20 20 7 0 59 41 30 8 -2 57
Plush replenishment - - - - - 60 - - - - 60 -
Equals availables 60 37 20 20 7 60 59 41 30 8 58 57
Less withdrawal 23 17 0 13 7 1 18 11 22 10 1 8
Equals ending stock 37 20 20 7 0 59 41 30 8 -2 57 49
6
persediaan awal pada periode berikutnya. Contoh untuk persediaan
akhir untuk periode 1 sebesar 37, maka persediaan awal untuk periode
2 sebesar 37. Kemudian ketika tingkat persediaan mencapai nol yaitu
pada periode 5, maka dilakukan pengisian kembali (plush
replenishment) persediaan sebanyak 60 drum. Gambaran atau pola
dari perilaku persediaan tersebut bisa digambarkan pada gambar 2.2.
dan gambar 2.3. sebagai berikut.
7
Dari kedua gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat
persediaan (average stock level) sama dengan ketinggian segitiga
sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.
+
=
2
+0
=
2
= 0,5
5. Siklus 8
=
= 0,5
6. Siklus 13
= + /
$
= 0,5
7. Siklus 11
=
= 1 + 1
8. Siklus 14
=
= 1
Dari hasil yang telah diperoleh, maka total biaya tahunan yang relevan
untuk operasi LOD berdasarkan pendekatan pertama adalah sebagai
berikut.
= + +
+
1
() = 0,5 + + 1 1 + 1 ..........................................................................(1)
8
A. Penerapan Solusi T(Q)
Solusi T(Q) diterapkan ke salah satu produk dengan volume tinggi
dari LOD yaitu produk Y. Data produk Y ditunjukkan pada tabel 2.3.
berikut. Data pada tabel tersebut merupakan data 1266 pesanan
pelanggan yang diterima lebih dari satu tahun. Titik cut off produksi
khusus dari L = 12.
9
Tabel 2.4. Lembar Kerja Model T(Q)
1
() = 0,5 + .......................................................................(2)
10
Gambar 2.4. Grafik Biaya
0,5 =
2 =
0,5
2
Atau = 0,5
............................................................................................(3)
11
apabila diketahui input data seperti pada lembar kerja pada tabel 2.4.
adalah sebagai berikut.
Annual holding cost = Average stock level x Prod value x Invest holding cost
= 2070 x $320 x $0,18
= $119232
Annual handlng cost = Demand met from stock x Product handling cost
= 4140 x $1,10
= $4554
2(4140)(18)
= = 50,87 51
(320)(0,18)
4140
() = 0,5(51)320(0,18) + 18 ( ) = $2930
51
12
dengan kombinasi L dan Q yang sesuai. Biaya terendah dari total biaya
tersebut (mencakup biaya yang dihubungkan dengan produksi khusus
untuk pelanggan besar) dapat digunakan untuk mengidentifikasi nilai L
dan Q yang optimal secara keseluruhan. Pada gambar 2.1. menunjukkan
bahwa ada dua tambahan biaya yang terkait dengan L, yaitu biaya annual
setup for special production runs pada lingkaran 10 dan biaya annual
handling for big cust pada lingkaran 9.
1. Lingkaran 9
= +
.
Annual handling cost for big cust = D2H2
D2 bergantung pada titik cut off L. Ini sama dengan jumlah semua
order pelanggan yang L.
2. Lingkaran 10
=
.
. =
Dimana N dinotasikan sebagai jumlah produksi khusus tahunan
untuk pesanan Npelanggan besar. N L. N juga fungsi dari L. D2 dan
N dapat ditentukan dengan mudah untuk berbagai produk dari tabel
frekuensi untuk order pelanggan.
= +
+ +
(, ) = [] + [2 2 ] + [0,5 + 1 /] +
[1 1 ]..............................(4)
13
dipengaruhi oleh salah satu variabel keputusan dan menjadi bagian dari
total biaya relevan.
14
Gambar 2.5. Grafik Biaya Total Model T(L,Q)
15
( = 12, = 80)
(18)4140
= (18)187 + (0,45)2992 + [0,5(80)320(0,18) + ] + (1,10)4140
80
= $12502
16
BAB III
KESIMPULAN
a. Dari hasil perhitungan model matematis LOD 1, nilai EOQ yang diperoleh
adalah 51. Ukuran tersebut tidak tepat karena drum disimpan dalam pallet
yang masing-masing pallet berisi 4 drum sehingga penambahan harus
berkelipatan 4 dari hasil yang didapatkan yaitu 52.
b. Model matematis LOD 1 tidak menangkap semua aspek yang ada dalam
sistem LOD sehingga model ini dikembangkan dengan menggunakan dua
variabel keputusan yaitu model T(L,Q)
c. Model matematis LOD 2 memberikan keseimbangan terbaik antara
kesederhanaan dengan kelengkapan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Daellenbach, Hans G., 1994. Systems and Decision Making a Management Science
Approach. New York: John Wiley & Sons Ltd.
18