Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa prinsip utama dari empat kegiatan
pengelolaan obat adalah adanya keterkaitan dan keterpaduan pada semua kegiatan. Sebagai
suatu sistem, maka keempat kegiatan tersebut dapat dilihat sebagai rangkaian proses dari
masukan proses luaran. Dengan demikian fungsi seleksi merupakan proses yang
mengolah masukan yang berasal dari penggunaan obat dan menghasilkan luaran yang
selanjutnya diproses pada kegiatan pengadaan dan seterusnya.
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan/ seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak
(metoda dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Seleksi
Meliputi kegiatan penetapan masalah kesehatan, keadaan sosial ekonimi masyarakat,
pemilihan jenis obat, serta penetapan jenis obat apa yang harus tersedia.
Pengadaan
Meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan pengadaan, pemilihan cara pengadaan,
pelaksanaan pembelian, penerimaan dan pemeriksaan serta melakukan jaminan mutu
Distribusi
Meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat, dan penyimpanan
Penggunaan
Meliputi pelayanan farmasi.
Untuk terlaksananya pengelolaan obat dengan efektif dan efisien perlu ditunjang
dengan sistem informasi manajemen obat untuk menggalang keterpaduan pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pengelolaan obat. Dengan adanya sistem ini pelaksanaan salah satu
kegiatan pengelolaan obat dapat dengan mudah diselaraskan dengan yang lain. Selain itu,
berbagai kendala yang menimbulkan kegagalan atau keterlambatan salah satu kegiatan
dengan cepat dapat diketahui, sehingga segera dapat ditempuh berbagai tindakan operasional
yang diperlukan untuk mengatasinya.