Anda di halaman 1dari 19

BATUAN INDUK

(SOURCE ROCK)
Definisi :
Batuan Induk adalah batuan sedimen yang sedang,
akan, atau telah menghasilkan hidrokarbon (Tissot
and Welte, 1984)
SYARAT BATUAN INDUK

1. Quantity : mengandung kadar organik yang tinggi


2. Quality : mempunyai jenis kerogen yang berpotensi
menghasilkan hidrokarbon
3. Thermal maturity : telah mencapai kematangan tertentu
sehingga dapat menghasilkan hidrokarbon
Environment of Deposition Rocks
SOURCE ROCK & HYDROCARBON GENERATION.
Batuan induk merupakan btn sedimen berbutir halus
(umum-nya serpih & batugamping) yg menghasilkan
minyak & gas bumi, berwarna gelap, kaya material
organik, di endapkan dgn energi rendah
Teori Utama Mengenai Asal Terjadinya
1. Teori anorganik atau abiogenesa,
2. Teori organik atau biogenesa,

Teori organik
Berdasarkan Kualitasnya Batuan Induk
Dibagi 3 (Waples 85) :
1. Batuan induk efektif adlh bat induk yg tlh membentuk
& mengeluarkan hidrokarbon
2. Batuan induk possible adlh btn sedimen yg belum
pernah dievaluasi potensinya, ttp mempunyai
kemungkinan membentuk & mengeluarkan
hidrokarbon.
3. Batuan induk potential adlh btn sedimen belum ma-
tang, ttp mempunyai kemampuan membentuk & me-
ngeluarkan hidrokarbon jika kematangannya bertam-
bah tinggi.
Tipe2 Material Organik Dlm Bat Induk
Material organik dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe
utama yi: Sapropelic & Humic (Potonie08).
1. Sapropelic mrpkn hasil dekomposisi dari lemak, zat organik
lipid yg diendapkan dlm lumpur bawah air (laut & danau) pd
kondisi oksigen terbatas.
2. Humic mrpkn hasil dr pembentukan gambut, umumnya ber-
asal dr tumbuhan darat yg diendapkan pd rawa kondisi adanya
oksigen
Source Rock & Hydrocarbon Generation
Generation Suatu proses di mana btn induk mengalami
pemanasan & tekanan yg cukup untuk merubah material
organik menjadi hidrokarbon (HC)
Hc: kandungan bhn organik pd bat induk yg tersusun oleh
8099% kerogen, selebihnya adlh bitumen (Hunt,79),
Kerogen: bhn organik tdr partikel yg ber-beda2 (maseral),
tdpt di bat sedimen yg menjadi mi-gas, akibat pematangan
(mengalami polimerisasi tinggi), & yg tdk dpt larut dlm
asam non oksidasi, basa, atau dlm pelarut organik biasa
Mat-organik yg larut disebut bitumen atau extractable
organic matter (EOM)
Bitumen & kerogen (crude oil) mengandung unsur yg sa-
ma ttp jmlhnya relatif berbeda. Dlm proses perubahan bitu
men ke kerogen sbgn NSO hilang atau berubah ke HC
Bitumen Saturated hc, Resin, Asphalitnes, aromatik
kerogen Saturated hc Aromatik, resin, asphalitenes
Faktor Yg Mempengaruhi Komponen
Bitumen & Kerogen
1. Sumber & diagenesis
2. Kematangan
Ciri-ciri Kurang matang
Unsur HC sedikit
Unsur NSO banyak
Rata-rata berat molekul besar
Dgn meningkatnya kematangan, rasio S/N menurun
Api gravity kecil
Viskositas besar
3. Reservoir Transformation
Proses termal : cracking & deaspalting
Proses non termal : water washing & biodegradation
PROSES TERMAL (CRACKING & DEASPHALTING)
Oil stabil di reservoir pada T < 90C
Memecahkan molekul yg besar menjadi lebih kecil
Merubah heavy oil, kaya NSO menjadi lebih ringan
Waxy oil kurang waxy
Api gravity menjadi lebih besar
Viskositas menurun
Pada cracking yg ekstrim, menghasilkan kondensates,
wet & dry gas
Cracking juga menghasilkan deaspalting.
Molekul aspaltene menjadi kurang larut apabila oil
menjadi ringan, shg terjadi pengendapan.
Pengendapan aspaltenes menurunkan kandungan
sulfur &meningkatkan Api gravity minyak
Proses Non Termal
(Water Washing & Biodegradation)
Water Washing
Water washing adalah hilangnya unsur2 yg mudah larut
di crude oil krn tercuci oleh air
Molekul hidrokarbon yg terkecil dan aromatik spt
benzene adlh mudah larut
Biodegradation
Pada kondisi ttt, bbrp spesies bakteri menghancur-
kan unsur di crude oil
Kondisi memerlukan adanya air (krn mikroorganisme
hidup di air)
Biodegradasi mulai pd migrasi oil (krn interaksi oil,
air maksimal), & dpt juga terjadi di reservoir
Diagramatic Of Hydrocarbon Generation.

Diagenesis Organic
Debris

Oil Reservoir
Catagenesis

Kerogen Initial Bitumen

Thermal Degradation
Migration
Oil & Gas

Cracking
Metagenesis

Methane

Carbon
(modified from Tissot and Welte, 1984)
Tipe Kerogen
Coal petrologist Palynologist (Burgess, 1974),
(Stach et al., 1982) 1. Algal tipe I (maseral alginit)
1. Exinite 2. Amorphous tipe I dan II (maseral exinite)
2. Vitrinite 3. Herbaceous tipe II (maseral exinit)
3. Inertinite
4. Woody tipe III (maseral vitrinit)
5. Coaly tipe IV (maseral inertinit)
Geochemistry Cooper (90), :
(Tissot et al., 1974) 1. Liptinite (Oil prone, berasal dr
i. Tipe 1 (Alginite) kerogen yg kaya lipid),
2. Vitrinite (Gas prone, berasal dr
ii. Tipe II (Exinite) humik kerogen), &
iii. Tipe III (Vitrinite) 3. Inertinite
iv. Tipe IV (Inertinite)
Tipe Kerogen Tipe 1. berupa sedimen2 alga,
endp danau, mengandung mat-
organik diketemukan Sapropelic,
rasio atom H:C 1,61,8. Kero-
gen ini cenderung oil prone.

Tipe 2. Mrpkn tipe intermediate,


umumnya mrpkan endpn2 tepi
laut. Mat-organiknya mrpkan
campuran ant maseral asal da-
rat & laut, rasio H: C 1,4. Tipe
ini menghasilkan oil & gas
prone.
Tipe 3 mengandung bhnorganik
humic, tumbuhan tingkat tinggi
(ekivalen dgn vitrinit pd
batubara) rasio H : C 1 Tipe
ini menghasilkan gas prone.

Tipe 4. Berasal dr berbagai sumber,


namun tlh mengalami oksidasi, daur
ulang/ teralterasi. Bahan organiknya yg
lembam (inert) miskin hydrogen (rasio
H:C < 0,4) & tdk menghasilkan hc.
Tipe Kerogen (Waples 85) :
Kerogen Tipe I
Berasal dr alga danau, terbatas pada danau yg anoksik
Memiliki kandungan hidrogen yg tertinggi.
Mengandung O2 yg jauh lebih rendah dibandingkan tipe III & IV
Adanya kecenderungan menghasilkan oil prone
Kerogen Tipe II
Berasal dr sedimen laut dgn kondisi reduksi
Dari bbrp sumber yg berbeda, yi alga laut, polen, spora, lapisan lilin tanaman
& fosil resin, & juga dari lemak tanaman (lipid).
Mempunyai kandungan. H relatif tinggi
Menghasilkan oil prone dan gas prone
Kerogen Tipe III
Asal mat-organik darat, sedikit mengandung lemak (fatty) atau zat lilin (waxy)
Selulosa & lignin adlh penyumbang terbesar kerogen tipe III, shg kandungan
O>>. kandungan H <<, menghasilkan gas prone
Kerogen Tipe IV
Terdr dr material yg teroksidasi , berasal dr berbagai sumber, mengandung
sejmlh besar oksigen
Tdr aromatik & mempunyai kandungan H <<, biasanya tdk menghasilkan hc
Maseral Tipe Kerogen
Asal material

Anda mungkin juga menyukai