Anda di halaman 1dari 6

JUDUL : PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

PADA PEKERJAAN BONGKAR MUAT DI TERMINAL PETI


KEMAS DOMESTIK BELAWAN PADA PT. PELINDO I

A. Analisis Situasi

Bongkar Muat adalah salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses
forwarding (pengiriman) barang.
Yang dimaksud dengan kegiatan muat adalah proses memindahkan barang dari
gudang, menaikkan lalu menumpuknya di atas kapal sedangkan kegiatan bongkar
adalah proses menurunkan barang dari kapal lalu menyusunnya di dalam gudang
di pelabuhan atau Stock pile atau container yard.
Alat-alat yang digunakan untuk aktivitas bongkar muat adalah :

1. Grabs adalah alat muat / bongkar yang sering digunakan untuk memuat/
membongkar barang jenis curah kering.
2. Bucket adalah sebuah bak dengan kapasitas tertentu yang digunakan untuk
memuat barang curah atau bag.
3. Crane adalah suatu alat dengan kapasitas tertentu yang digunakan untuk
menaikan/ menurunkan barang dari/ke kapal.
4. Sling adalah jerat untuk muatan yang dibuat dari tali, termasuk tali kawat
atau baja, gunanya untuk mengangkat atau menurunkan muata dari/ke kapal.
5. Forklift adalah kendaraan roda empat yang berfungsi sebagai alat pemindah
(transport) barang dari satu titik ke titik yang lain dengan jarak yang dekat.
Operasional kendaraan ini banyak terdapat di lingkungan pabrik
6. Loader adalah mesin yang digunakan untuk meraup dan transportasi bahan
dalam area kerja.
7. Exchavator adalah alat berat yang sering dipergunakan pada pekerjaan
konstruksi, kehutanan dan industri pertambangan karena alat ini dapat
melakukan berbagai macam pekerjaan.
Kendala - kendala dalam proses pemuatan :
Setiap pekerjaan pasti ada kendala- kendala yang dihadapi, sama halnya muat/
bongkar pasir besi. Adapun kendala - kendala yang sering terjadi dalam proses
muat/ bongkar pasir besi sebagai berikut:
Kurangnya armada Truck yang disediakan, sehingga memperlambat proses muat/
bongkar.
- Kerusakan crane kapal/ darat.
- Kerusakan pada alat bongkar/ muat seperti; grab & bucket.
- Cuaca yang kurang mendukung seperti; hujan.
- Ketersediaan barang yang kurang dari kapasitas yang diinginkan.

Pemecahan masalah
Pemecahan masalah yang biasanya diambil oleh foreman adalah :
- Mengkoordinasi ke pemilik armada bahwa aramada yang disediakan kurang
dan segera menambahkan armada.
- Segera melaporkan kepihak kapal yang sedang bertugas untuk melaporkan ke
bagian enginer supaya segera diperbaiki, apabila menggunakan crane kapal.
Sedangkan bila kerusakan terjadi pada crane darat segera melapor ke bagian
perbaikan untuk dilakukan perbaikan secepat mungkin.
- Mengganti alat yang rusak dengan alat yang baru/ cadangan. Dan apabila
ketersediaan alat terbatas maka dilakukan perbaikan secepat mungkin.
- Dikarenakan faktor cuaca maka segera melaporkan perwira jaga untuk
menutup palka kapal agar barang tidak basah.
- Segera melaporkan ke pihak atasan sebelum barang di stockpile habis, agar
atasan dapat berkoordinasi dengan shipper mengenai masalah tersebut dan
keputusan semua ada di shipper
B. Permasalahan Mitra

permasalahan yang dihadapi mitra yaitu :

1. Masih kurangnya pengetahuan tenaga aadminstrasi pada terminal Peti


Kemas Domestik Belawan di PT Pelindo I
2. Masih kurangnya sarana teknologi informasi yang dimiliki oleh PT.
PELINDO I meliputi komputer dan koneksi ke internet.

C. Solusi yang ditawarkan


Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra dapat dilakukan
solusi yang ditawarkan yaitu :
1. Pemberian pelatihan kepada tenaga adminstrasi
a. Pelatihan Microsoft Word
b. Pelatihan Microsoft Excel
c. Pelatihan Microsoft Powerpoint
d. Pelatihan internet
2. Pendataan pegawai Pekerjaan Bongkar Muat Domestik Belawan pada PT
Pelindo.

D. Target Luaran
Target luaran yang diharapkan dari tenaga adminstrasi yang telah selesai
mengikuti pelatihan ini yaitu :
1. Tenaga Administrasi mampu membuat membuat pendataan pegawai dan
pembuatan surat-surat pada PT Pelindo
2. Tenaga administrasi mampu menambah wawasan dengan sesama tenaga
adminstrasi melalui Facebook sebagai jejaring sosial.
3. Tenaga administrasi akan mendapatkan sertifikat pelatihan meliputi :
Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Powerpoint dan Internet.
E. Kelayakan PT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) merupakan salah
satu lembaga yang ada di Universitas Islam Sumatera Utara telah melakukan
beberapa kegiatan-kegiatan. Untuk kurun waktu satu tahun terakhir ini LPPM
telah melakukan Pengabdian Pada Masyarakat yaitu :
1. Pelatihan Aplikasi perkantoran bagi masyarakat di Kecamatan Medan
Johor. Pelatihan dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret 2012
2. Pelatihan pembuatan tempe untuk Masyarakat di Kecamatan Medan Johor.
Pelatihan dilaksanakan pada pertengahan bulan Januari 2012
Pelaksana pengabdian pada masyarakat adalah Fakultas Teknik UISU
Program studi Teknik Informatika. Teknis pelaksanaan pelatihan akan dilibatkan
dosen-dosen Teknik Informatika dibantu oleh 2 (dua) orang mahasiswa Prodi
Teknik Informatika FT-UISU.
Jadwal kegiatan pengabdian pada masyarakat
No. Kegiatan Waktu kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Persiapan meliputi :
pembuatan absensi
peserta, pembuatan
1.
modul pelatihan dan
penyediaan sarana
pelatihan.
Pelatihan meliputi :
Microsoft word,
2. Microsoft Excel,
Microsoft Powerpoint
dan Internet
Evaluasi meliputi :
pemantauan
3.
kemampuan tenaga
administrasi
Penyusunan laporan
4.
akhir

F. Biaya Pekerjaan

1. Biaya Bahan dan Peralatan

a. Sewa Lab. Komputer : Rp. 7.500.000,-

b. Sewa Infocus 1 unit : Rp. 500.000,-

c. Kertas A4 70 gr 5 rim x Rp. 40.000,- : Rp. 200.000,-

d. Cartridge Printer 1 buah x Rp. 150.000 : Rp. 150.000,-

e. Ballpoint 1 lusin x Rp. 50.000,- : Rp. 50.000,-

f. Sertifikat 20 x Rp.15.000 : Rp. 300.000,-

g. Modul pelatihan 20 x Rp. 20.000,- : Rp. 400.000,-

Jumlah Sub 2 : Rp. 9.100.000,-


2. Konsumsi

a. Kue Kotak dan nasi bungkus : Rp. 1.900.000,-

Rekapitulasi Biaya

1. Biaya Bahan dan Peralatan : Rp. 9.100.000,-


2. Konsumsi : Rp. 1.100.000,-
Jumlah : Rp. 11.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai