Pipetasi Dan QC
Pipetasi Dan QC
I. Landasan Teori
Pipet digunakan untuk memindahkan sejumlah larutan secara akurat dari suatu
wadah (biasanya beker) ke dalam tabung reaksi untuk pengenceran atau penetapan kadar,
biasanya bersama-sama dengan pengisi pipet (pipette fillers). Ada dua jenis pipet yang
utama, yaitu pipet gelas dan pipet piston (Cairns, 2009).
Pipet gelas atau pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur
kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada
penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran volume. Pipet volume digunakan untuk
memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain, biasanya untuk
memindahkan larutan baku primer atau sample pada proses titrasi. Pemindahan cairan dapat
dilakukan secara manual dengan disedot menggunakan piller.
Pipet piston atau mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume
cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette)
antara 1 l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia
satu pilihan volume (fixed volume pipette misalnya mikropipet 5 l. Dalam penggunaannya
mikropipet memerlukan tip. Mikropipet digunakan untuk memindahkan secara akurat suatu
larutan atau cairan dalam volume kecil, pipet biasa seperti pipet gelas tidak memiliki
keakuratan pada volume kurang dari 1 milimeter (1ml) sedangkan mikropipet memiliki
keakuratan dan ketepatan pada volume kurang dari 1 milimeter (1ml). (Umam, 2010).
Dalam menggunakan mikropipet , yang perlu diperhatikan adalah volume cairan
yang akan dipindahkan . Ada beberapa jenis mikropipet berdasarkan volumenya , jenis
mikropipet yang sering digunakan memiliki kisaran 10-100 mikroliter dan 100-1000
mikroliter.
Spektrofotomoter UV-Vis. Sinar ultraviolet dan sinar tampak memberikan energy
yang cukup untuk terjadinya transisi elektronik. Dengan demikian, spectra ultraviolet dan
spectra tampak dikatakan sebagai spectra elektronik. Keadaan energy yang paling rendah
disebut dengan keadaan dasar (ground state). Transisi-transisi elektronik akan meningkatkan
energi molekular dari keadaan dasar ke satu atau lebih tingkat energi eksitasi. (Gholib,2007)
Instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis
a. Sumber-sumber lampu
Sumber sinar berfungsi untuk memberi energi dalam sinar tampak/ tidak tampak
yang akan dilewatkan melalui sebuah monokromator untuk dipisahkan menjadi beberapa
panjang gelombang.sumber sinar yang biasa digunakan adalah tungsten iodida. Lampu
deuterium digunakan untuk daerah UV pada panjang gelombang dari 190-350 nm,
sementara lampu halogen kuarsa atau lampi tungsten digunakan untuk daerah visibel (pada
panjang gelombang antara 350-900).
b. Monokromator
Digunakan untuk mendispersikan sinar ke dalam komponen-komponen panjang
gelombangnya yang selanjutnya akan dipilih oleh celah (slit).
c. Optik-optik
Dapat didesain untuk memecah sumber sinar sehingga sumber sinar melewati 2
kompartmen, dan sebagaimana dalam spektrofotometer berkas ganda (double beam), suatu
larutan blanko dapat digunakan dalam suatu kompartmen untuk mengkoreksi pembacaan
atau spektrum sampel.
d. Filter
Filter dibuat dengan meletakkan lapisan tipis semi transparant pada kedua sisi
dielektrik. Fungsinya untuk memperoleh kemurnian spektral sehingga sinar ditransmisikan
langsung melalui lapisan perak semi transparant.
e. Detektor
Detektor berfungsi unruk mendeteksi sinar dengan panjang gelombang terpilih dan
berapa besarnya,serta mengubah energi sinar menjadi energi listrik.
f. Recorder
Hasil pengukuran berupa angka atau lainnya ditampilkan oleh rekorder yang
berfungsi sebagai sistem pembacaan.
Standar Deviasi, Untuk mengukur risiko dari usul investasi digunakan standar
deviasi, nilai bobot, dan koefisien variasi. Semakin besar standar deviasi
dibandingkan nilai bobot berarti semakin besar risiko yang terkandung dalam usul
investasi. Semakin tinggi koefisien variasi semakin tinggi tingkat risiko investasi.
Dalam memilih investasi diambil tingkat koefisien variasi yang rendah atau tingkat
risiko investasi yang rendah walaupun metode nilai sekarang bersih menunjukkan
tingkat positif yang tinggi (Nafarin, 2007).
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan dan
pengawasan yang dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus
menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
1. Pre-Analitik
A. Persiapan subjek untuk proses sampling
a. Akhmad Watoni
b. Ninda Ryana
c. Putri Munggaran Abadining Rahayu
B. Persyaratan Sampel
D. Jenis Sampel
Sampel : Darah
E. Penanganan Sampel
1. Identifikasi dan registrasi sampel atau spesimen
2. Seluruh sampel harus diperlakukan sebagai bahan infeksius
3. Patuhi cara pengambilan sampel dan pengisian tabung yang benar
4. Gunakan sentrifus yang terkalibrasi
5. Segera pisahkan plasma atau serum dari darah dalam tabung dan beri
label.
6. Segera distribusikan sampel ke ruang pemeriksaan
F. Identitas sampel
Pemberian identitas pasien atau spesimen adalah tahapan yang harus
dilakukan karena merupakan hal yang sangat penting. Pemberian identitas
meliputi pengisian formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dan
pemberian label pada wadah spesimen. Keduanya harus cocok sama. Pemberian
identitas ini setidaknya memuat nama pasien, nomor Id atau nomor rekam medik
serta tanggal pengambilan. Kesalahan pemberian identitas dapat merugikan.
Untuk spesimen beresiko tinggi (HIV, hepatitis) sebaiknya disertai tanda khusus
pada label dan formulir permintaan laboratorium.
G. Kualitas sampel
Sampel yang diambil harus segar sehingga akan memberikan hasil yang
baik pula setelah pemeriksaan.
H. Persiapan reagent
Persiapan reagen berupa larutan kerja, dan standar terlebih dahulu
diperiksa tanggal kadaluarsa reagen tersebut.
a. Alat
1. Kuvet
2. Labu ukur
3. Pipet gelas (pipette volume)
4. Pipet piston (clinipette)
5. Spektrofotometer
b. Bahan
1. Aquadest
2. KMNO4
2.Analitik
pipetasi
Quality Control
1. Buat larutan KMnO4 kadar 50 ppm
a. timbang 0.005 gram KMnO4
b. dilarutkan dengan 100 ml aquadest (sebagai larutan baku).
c. Ukur Absorban nya pada panjang gelombang 546.
2. Dari Larutan Baku, buat larutan KmnO4 kadar 25 ppm
Mengencerkan 1 ml larutan baku (dengan pipet ukur gelas) dengan 1 ml aquadest. (
Kelompok 1 )
3. Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 25 ppm
Mengencerkan 500 u larutan Baku ditambah 500 u aquadest.
( Kelompok 2 )
4. Dari Larutan Baku, buat larutan KMnO4 kadar 20 ppm
Mengencerkan 400 u larutan Baku ditambah 600 u aquadest.
( Kelompok 3 )
5. Buat larutan KMnO4 kadar 10 ppm
mengencerkan 200 u larutan Baku ditambah 800 u aquadest.
( Kel. 4 )
6. Buat masing masing 5 tabung untuk setiap larutan yang diencerkan.
7. Ukur masing masing larutan dan catat Absorban nya.
8. Hitung masing masing larutan dengan menggunakan Larutan Baku sebagai
standard.
9. Hitung mean ( nilai rata rata ) dari setiap konsentrasi dengan rumus X = x /
n
Keterangan : X = nilai rata rata
= jumlah
X = nilai tiap pengamatan
N = Jumlah pengamatan
10. Hitung SD ( Standard Deviasi )/ penyimpangan dari tiap pengukuran dengan
rumus
SD= Akar (X -x )2
n1
11. Hitung KV ( Koefisien Variasi ) dari tiap pemgukuran dengan rumus
KV = SD.100
X
Dari data yang diperoleh dibuat grafik pemantapan ketelitian dengan
ditentukannya batas peringatan (x + 2SD) dan batas kontrolnya (x + 3SD).
Cara penggunaannya :
1. Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2. Masukkan Tip bersih ke dalam Nozzle / ujung mikropipet.
3. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama / first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi.
4. Masukkan tip ke dalam cairan.
5. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari
Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
6. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.
7. Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua / second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip
(Serra, 2010).
3. Spektrofotometer UV-Vis
Sinar ultraviolet dan sinar tampak memberikan energy yang cukup untuk
terjadinya transisi elektronik. Dengan demikian, spectra ultraviolet dan spectra
tampak dikatakan sebagai spectra elektronik. Keadaan energy yang paling rendah
disebut dengan keadaan dasar (ground state). Transisi-transisi elektronik akan
meningkatkan energi molekular dari keadaan dasar ke satu atau lebih tingkat
energi eksitasi. (Gholib,2007)
C. Teknik Analisis