Paregorik termasuk di antaranya, dan untuk sementara waktu, tidak tersedia di AS. Namun
demikian, atas permintaan baik pasien maupun profesional kesehatan, setidaknya satu produsen, Hi-
Tech Pharmacal, berinteraksi dengan FDA untuk membawanya kembali ke pasar, meskipun tetap
merupakan produk yang tidak disetujui.
Sayangnya, saat produk tersebut diperkenalkan kembali, untuk beberapa alasan yang tidak
diketahui nomenklatur "tingtur opium, 2%" digunakan sebagai tambahan untuk "paregorik". Yang
menyebabkan beberapa masalah dengan alas an; Pertama, "paregorik" adalah nama resmi; Selanjutnya,
paregorik bukan "tingtur opium, 2%" dan yang menyebabkan kebingungan. Inilah alasannya: paregorik
mengandung morfin 0,4 mg per mL (2 mg dalam 5 mL). Dosis orang dewasa adalah 5-10 mL, 1 sampai 4
kali sehari. Dosis anak 0,25 sampai 0,5 mL / kg untuk setiap dosis.
Tapi tingtur opium adalah produk yang sama sekali berbeda yang juga dikenal sebagai
laudanum, tingtur opium mengandung 10 mg / mL (1%) morfin anhidrat. Dosis orang dewasa adalah 0,6
mL, 4 kali sehari; anak hanya menerima 0,005 sampai 0,02 mL / kg untuk setiap dosis. Anak 10 kg
mungkin mendapatkan 5 mL paregorik (morfin anhidrat 2 mg), namun dengan menggunakan tingtur
opium karena kesalahan akan menghasilkan pemberian setara dengan morfin 50 mg.
Salah satu faktor penyebab kesalahan pengobatan adalah bahwa selama bertahun-
tahun nama tambahan dikaitkan dengan dua produk tersebut, dan nama tambahan ini
tercantum di bawah ini:
Presentasi kekuatan produk pada label wadah adalah sumber kebingungan lainnya.
Presentasi tidak mudah membiarkan pembaca untuk menentukan tingtur opium 25 kali lebih
terkonsentrasi dari pada paregoris. Perbedaan konsentrasi 25 kali lipat ini adalah alasan tingtur
opium diberikan dengan dosis tetes (atau sebagian kecil mililiter) dan paregorik diberikan 5-10
mililiter (atau satu atau dua sendok teh). Tidak ada pedoman dosis pediatrik untuk tingtur opium
karena konsentrasi morfin tinggi. Namun, paregorik dapat digunakan untuk mengobati diare
pada anak dengan dosis 0,25-0,5 ml/kg satu sampai empat kali sehari.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap kesalahan pengobatan ini adalah indikasi yang
tumpang tindih sehingga susah dalam membedakan produk. Kedua produk tersebut
diindikasikan untuk pengobatan diare. Sumber referensi juga menunjukkan kedua produk
tersebut dapat mengobati indikasi, termasuk menghilangkan rasa sakit, sindrom abstinensi
neonatal, dan pengelolaan sindrom usus pendek.