Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA DASAR

KONSEP BIOKIMIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRMA RAGENTU

STAMBUK : A 251 15 013

KELAS :A

DOSEN PEMBIMBING : IBU SRI MULYANI.....

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan Anugerah dan Berkat-Nya sehingga memampukan saya dapat
menyelesaikan makalah Konsep Biokimia. Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Biokimia Dasar dan
juga sebagai sarana menambah wawasan bagi para pembacanya.
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari dukungan doa dan bantuan materi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya dalam kesempatan ini mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembacanya demi
penyempurnaan makalah ini. Pada akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat dan
atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih banyak.

Palu, 25 September 2017

Penyusun,
Irma Ragentu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Biokimia

2.2 Hakekat Biokimia

2.3 Hubungan Biokimia dengan Ilmu yang Lain

2.4 Aplikasi dan Manfaat Biokimia

BAB III : KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biokimia muncul sebagai ilmu dinamis dalam 100 tahun terakhir. Periode
dari 1500-an ke 1800-an menunjukkan peningkatan yang cepat dalam memahami
prinsi-prinsip kimia dasar seperti kinetika reaksi dan komposisi atom dari molekul.
Banyak bahan kimia yang diproduksi dalam organisme hidup yang telah
diidentifikasi pada akhir abad ke-19. Sejak itu, biokimia telah menjadi ilmu yang
terorganisir, dan biokimiawan telah mengelusidasi banyak proses kimia kehidupan.
Pertumbuhan biokimia dan pengaruhnya pada ilmu lain akan berlanjut pada abad
ke 21 (Yohanis,2013).

Biokimia berasal dari kata Yunani bios kehidupan dan chemis kimia
yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau
dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia
atau interaksi molekul dalam sel hidup. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari
tentang molekul-molekul dan reaksi-reaksi kimia kehidupan. Biokimia merupakan
ilmu yang menggunakan prinsip dan bahasa kimia untuk menjelaskan biologi pada
tingkat molekul. Umumnya senyawa kimia yang sama dan proses metabolik pusat
yang sama ditemukan dalam organisme yang hubungannya sejauh bakteri dan
manusia. Dengan kata lain, prinsip dasar biokimia adalah sama untuk semua
organisme hidup. Meskipun ilmuwan biasanya mengonsentrasikan riset mereka
pada organisme tertentu, hasilnya dapat diterapkan pada banyak spesies lain.

Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang
terjadi dalam sel. Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi
molekuler yaitu studi mekanisme molekuler dengan adanya informasi genetik yang
terkode dalam DNA. Banyak mahasiswa dan periset yang awalnya tertarik pada
biokimia manusia. Penyebab penyakit dan pentingnya gizi cukup, misalnya, adalah
topik menarik dalam biokimia.kita banyak membahas biokimia yang berhubungan
dengan manusia dalam buku ini. Bagaimanapun, kita juga akan mencoba untuk
membuat tertarik pada biokimia spesies lain. Sampai sekarang, kita harus puas
dengan belajar tentang keanekaragaman kehidupan di planet kita.

2.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah mengenai biokimia?


2. Apa hakekat daripada biokimia?
3. Bagaimana hubungan biokimia dengan ilmu yang lain?
4. Bagaimana pengaplikasian dan manfaat daripada biokimia?

3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah biokimia,


2. Untuk mengetahui hakekat biokimia,
3. Untuk mengetahui hubungan biokimia dengan ilmu yang lain, dan
4. Untuk mengetahui pengaplikasian dan manfaat biokimia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Biokimia

Biokimia muncul sebagai ilmu dinamis dalam 100 tahun terakhir. Periode
dari 1500-an ke 1800-an menunjukkan peningkatan yang cepat dalam memahami
prinsi-prinsip kimia dasar seperti kinetika reaksi dan komposisi atom dari molekul.
Banyak bahan kimia yang diproduksi dalam organisme hidup yang telah
diidentifikasi pada akhir abad ke-19. Sejak itu, biokimia telah menjadi ilmu yang
terorganisir, dan biokimiawan telah mengelusidasi banyak proses kimia kehidupan.
Pertumbuhan biokimia dan pengaruhnya pada ilmu lain akan berlanjut pada abad
ke 21 (Ngili,2013).

Pada tahun 1828, Fredrich Whler mensintesis senyawa organik urea


dengan memananaskan senyawa anorganik amonium sianat.

NH4(OCN) H2N-C-NH2

Hasil eksperimen ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa senyawa yang
hanya ditemukan dalam makhluk hidup bisa disintesis dari zat anorganik biasa. Kita
kini paham bahwa sintesis dengan degradasi zat biologis mengikuti aturan kimia
dan fisik yang sama seperti yang mendominasi dari luar biologi.tidak ada proses
khusus atau vital yang diperlukan untuk menjelaskan kehidupan pada level
molekul. Banyak ilmuwan mulai mempelajari biokimia pada sintesis urea Whler,
meskipun masih 75 tahun lagi sebelum jurusan biokimia pertama didirikan di
Universitas.

Dua terobosan utama dalam sejarah biokimia dapat diketahui bahwa


penemuan peran enzim sebagai katalis dan peran asam nukleat sebagai molekul
pembawa informasi. Protein berukuran sangat besar dan asam nukleat membuat
karakteristiknya sulit, tapi kita kini tahu banyak tentang bagaimana struktur
berkaitan dengan fungsi biologisnya. Terobosan pertama identifikasi enzim sebagai
katalis reaksi reaksi biologis berakhir dalam bagian dari riset Eduard Buchner. Pada
tahun 1897, Buchner menunjukkan bahwa ekstrak sel ragi bisa mengatalisis
fermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida. Telah dipercaya
sebelumnya bahwa hanya sel hidup yang bisa mengkatalisis reaksi biologis
kompleks

Sifat katalis biologis dipelajari oleh rekan Bunchner, Emil Fischer. Fischer
mempelajari efek katalis enzim ragi pada reaksi ssederhana, hidrolisis (penguraian
dengan air) sukrosa. Fischer mengusulkan bahwa selama katalisis enzim dan
reaktan, atau substrat, bergabung untuk membentuk senyawa intermediet. Dia juga
mengusulkan bahwa hanya molekul dengan struktur ang cocok bisa berperan
sebagai substrat untuk enzim tertentu. Fischer menjelaskan enzim sebagai tempat
kaku atau kunci, dan substrat sebagai anak kunci. Periset kemudian juga menyadari
bahwa hampir semua reaksi kehidupan dikatalisis oleh enzim, dan teori kunci dan
anak kunci modifikasi tentang reaksi enzim tetap menjadi pusat biokimia modern.

Paruh kedua abad ke-20, menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam
bidang struktur biologis, terutama struktur protein. Struktur protein pertama
dipecahkan pada tahun 1950-an dan 1960-an oleh ilmuwan di Universitas
Cambridge, Inggris dipimpin oleh John C. Kendrew dan Max Perutz. Sejak itu,
struktur tiga dimensi lebih dari 1000 protein telah ditentukan dan pemahaman kita
akan biokimia kompleks protein telah sangat meningkat. Peningkatan cepat ini
dimungkinkan oleh adanya komputer lebih besar dan lebih cepat dan piranti lunak
baru yang bisa melakukan banyak perhitungan yang biasanya dilakukan dengan
tangan menggunakan kalkulator sederhana.

Terobosan utama kedua dalam sejarah biokimia-identifikasi asam nukleat


sebagai molekul informasi-datang setengah abad setelah eksperimen Buchner dan
Fischer. Pada tahun 1944, Oswald Avery, Colin MacLeod, dan Maclyn McCarty
mengekstrak asam deoksiribonukleat (DNA) dari strain beracun bakteri
Streptococcus pneumonuae dan mencampur DNA-nya dengan strain tak beracun
organisme yang sama. Strain non-toksik kemudian ditransformasikan secara
permanen menjadi strain toksik. Eksperimen ini memberikan bukti konsklusif
bahwa DNA adalah material genetik. Pada tahun 19153, James D. Watson dan
Francis H. C. Crick mendedukasi struktur tiga dimensi DNA. Struktur DNA
diusulkan pada Watson dan Crick, metode dimana DNA bisa mereproduksi sendiri,
atau bereplikasi, sehingga mentransmisikan informasi biologis ke generasi
berikutnya. Riset selanjutnya menunjukkan bahwa informasi yang dikode dalam
DNA ditranskripsikan ke asam ribonukleat (RNA) lalu ditranslasi menjadi protein.
Seperti diperkirakan Crick pada tahun 1985, aliran normal ini dari asam nukleat ke
protein tidak reversibel. Dia menunjukkan bahwa aliran informasi searah ini
sebagai sentral dogma biologi molekul.

DNA RNA Protein

2.2 Hakekat Biokimia

Salah satu tujuan para ahli biokimia adalah untuk integrasi badan besar
pengetahuan ke dalam penjelasan molekul kehidupan. Ini telah dan terus menjadi
tugas yang menantang. Tapi, para ahli biokimia telah membuat banyak
perkembangan ke arah definisi reaksi dasar umum untuk semua sel dan memahami
bagaimana reaksi-reaksi ini berkaitan . Kimia organik pertama kali dikenal dengan
nama kimia zat alam dan biokimia satu sama lain saling jalin menjalani tanpa
terlihat adanya garis pembatasan yang tegas. Senyawa yang ternyata merupakan
hasil samping metabolisme, misalnya pencernaan, pada hakekatnya telah lama
diketahui orang dan sebenarnya adalah zat-zat organic. Senyawa organic yang
dikenal sebagai karbohidrat dalam biokimia adalah sumber energi metabolisme
orang / binatang, tetapi juga merupakan hasil proses fotosintesa dari tumbuhan.

Biokimia berasal dari kata Yunani bios kehidupan dan chemis kimia
yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau
dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia
atau interaksi molekul dalam sel hidup.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang molekul-molekul dan
reaksi-reaksi kimia kehidupan. Biokimia merupakan ilmu yang menggunakan
prinsip dan bahasa kimia untuk menjelaskan biologi pada tingkat molekul.
Umumnya senyawa kimia yang sama dan proses metabolik pusat yang sama
ditemukan dalam organisme yang hubungannya sejauh bakteri dan manusia.
Dengan kata lain, prinsip dasar biokimia adalah sama untuk semua organisme
hidup. Meskipun ilmuwan biasanya mengonsentrasikan riset mereka pada
organisme tertentu, hasilnya dapat diterapkan pada banyak spesies lain.

Ilmu biokimia sebagai cabang ilmu yang mandiri merupakan ilmu yang
mempelajari struktur organisasi, dan fungsi materi hidup pada tingkat molekul.
Pembagian kajian biokimia dibagi dalam 3 bagian yakni, Struktur dan Fungsi
Biomolekul; Metabolisme dan Bioenergitika; dan Aliran Informasi Genetik.
Perkembangan Biokimia yang cepat saat ini menuntut adanya pelbagai strategi
untuk menghasilkan produk pembelajaran biokimia yang tepat sasaran.

Senyawa yang menyusun benda hidup tidaklah sama dengan senyawa yang
menyusun benda tak hidup atau mati. Karena dalam penyusunan senyawa pada
mahluk hidup terdapat beberapa azaz yang disebut dengan Azaz Logika Molekul
Zat Hidup, antara lain :

Terdapat suatu kesederhanaan mendasar dalam stuktur makro molekul


biologi.
Semua organisme mahluk hidup menggunakan molekul unit penyusun yang
sama dan diturunkan dari asal yang sama.
Identitas setiap organisme dipertahankan oleh sekumpulan asan nukleat dan
protein yang khas bagi organisme tersebut.
Semua biomolekul punya fungsi yang spesifik dalam sel.

Selain itu, mahluk hidup juga mempunyai ciri dalam sudut kimia nya, antara lain
sebagai berikut :
Struktur kompleks dan teroeganisir baik makroskopik (seluler) atau mikroskopoik
(molekuler). Contohnya : semut memiliki kekompleksan dalam tubuhnya walau
ukurannya sangat kecil.

Semua komponen punya fungsi dan tujuan tertentu. Contohnya : organ


dalam tubuh kita memiliki fungsi tertentu tanpa disadari oleh kita.
Kemampuan untuk mengekstrak atau mengambil energi dan bahan dari luar
secara terkendali (tidak acak, karena melalui proses tertentu) tetapi tidak
semua jenis dapat melakukannya. Jasad hidup yang dapat melakukannya
adalah tumbuhan, karena tumbuhan memiliki sel-sel fotosintetik yang dapat
mengambil energi dari luar langsung melalui proses fotosintetik.
Replikasi diri. Menghasilkan satu turunan yang mirip dengan induknya.
Adaptasi lingkungan. Menyesuaikan diri dengan cara bertahap, melalui
proses evolusi. Adaptasi yang memewati proses evolusi disebut dengan
evolusi bertahap. Sedangkan evolusi cepat contohnya : manusia dapat
langsung beradaptasi karena ada akal pikiran.

Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menjadi populer dalam tiga


dasawarsa terakhir ini. Popularitas Bioteknologi tersebut disebabkan oleh
adanya perkembangan yang berupa temuan-temuan dan terobosan baru dibidang
Biokimia dan Biologi Molekuler. Perkembangan tersebut berawal dari berhasil
disingkapnya tabir rahasia struktur dan fungsi DNA yaitu materi pembawa
informasi genetik (sifat yang dapat diturunkan dari satu generasi ke
generasi beriukutnya). Berdasarkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi DNA
telah dikembangkan teknik manipulasi gen melalui teknologi DNA Rekombinan.
Selanjutnya teknologi DNA rekom-binan beramalgamasi dengan berbagai ilmu
yang berlatar belakang ilmu hayat menghasilkan suatu bidang ilmu terapan yang
dikenal dengan bioteknologi modern. Bioteknologi modern lebih luas
rentang jangkauannya dibandingkan bioteknologi tradisional. Bioteknologi
modern telah diterapkan dalam bidang industri, pertanian, peternakan dan
kedokteran, walaupun penerapan bioteknologi itu sendiri sampai saat ini masih
menimbulkan pendapat pro dan kontra asam nukleat (DNA, RNA).
2.3 Hubungan Biokimia dengan Ilmu yang Lain

Sebagian besar material padat sel terdiri atas senyawa yang mengandung
karbon-studi senyawa seperti ini jatuh ke dalam domain kimia organik. Ada overlap
antar ilmu-ilmu kimia organik dan biokimia. Tentu saja dalam kimia organik
membantu dalam memahami biokimia. Kimiawan organik lebih tertarik pada reaksi
yang berlangsung di laboratorium, dengan biokimiawan senang memahami
bagaimana reaksi berlangsung dalam sel hidup. Reaksi biokimia termasuk ikatan
kimia spesifik atau bagian molekul yang disebut gugus fungsi.

Tema penting dalam biokimia yakni kimia yang terjadi dalam sel adalah
sama reaksinya yang berlangsung antara molekul-molekul dalam reaksi kimia
nonenzim. Namun, hampir semua reaksi yang terjadi di dalam sel hidup dikatalisis
oleh enzim sehingga berlangsung dengan sangat cepat. Efisiensi katalis enzim bisa
diamati bahkan saat enzim dan reaktan diisolasi dalam tabung reaksi. Periset sering
menemukannya berguna untuk membedakan antara reaksi biokimia yang
berlangsung dalam organisme (in vivo) dan berlangsung dalam kondisi
laboratorium (in vitro).

Biokimia sebagai disiplin ilmu tidak berasa dalam vakum. Kita telah lihat
bagaiman fisika, kimia, biologi sel, dan evolusi menyumbang pada pemahaman
biokimia. Disiplin berkaitan, seperti fisiologi dan genetika, juga penting. Nyatanya,
banyak ilmuwan tidak lagi memikirkan dirinya hingga sebagai ahli biokimia tetapi
juga pengetahuannya terakumulasi dalam beberapa bidang terkait.

Semua aspek biokimia berinterelasi, sulit untuk menghadirkan satu topik


tanpa merujuk ke yang lain. Contohnya, fungsi sangat berkaitan dengan struktur,
dan regulasi aktivitas enzim individu bisa diapresiasi hanya dalam konteks
rangkaian-rangkaian reaksi berkaitan. Tapi, materi harus dihadirkan dalam tata
logika dan berurutan. Tapi, materi harus dihadirkan dalam tata logika dan
berurutan. Beberapa ilmu yang berkaitan dengan biokimia yaitu:

Biokimia asam nukleat (DNA dan RNA) inti ilmu genetika


Fisiologi : ilmun tentang faal tubuh, pengkajianya overlaping dengan
biokimia
Imunologi : penjelasan proses reaksi antigen antibodi (imunoglobulin),
reaksi alergi perlu ilmu biokimia
Farmakologi : metabolisme obat perlu ilmu biokimia dan fisiologi
Toksikologi : ilmu yang mempelajari racun tubuh, perlu biokimia
Patologi : ilmu tentang penyakit (inflamasi, cedera sel, kanker), perlu
biokimia
Mikrobiologi : ilmu tentang bakteri, perlu biokimia
Zoologi dan botani : juga perlu biokimia

2.4 Aplikasi dan Manfaat Biokimia

Biokimia sebagai disiplin ilmu mandiri membatasi kajiannya menjadi tiga


bagian besar, yakni pertama, struktur dan fungsi biomolekul; kedua, metabolisme
dan bioenergitika; dan ketiga, aliran informasi genetika. Sedangkan disebut sebagai
pusat dari ilmu kehidupan pada tingkat molekul karena biokimia merupakan
gabungan atau integrasi dari ilmu kedokteran, kimia organik, genetik, biofisik,
biologi sel, fisiologi, mikrobiologi, nutrisi, bioinformatika, dan lain sebagainya.

Manfaat Biokimia :

Pada dasarnya penerapan biokimia banyak terdapat dalam bidang pertanian dan
kedokteran. Sebagai contoh biokimia mempunyai peranan penting dalam
memecahkan masalah gizi, penyakit-penyait akibat dari kurang gizi terutama pada
anak-anak. Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan kimia dari
luar terhadap metabolisme. Obat-obatan biasanya mempengaruhi jalur metebolik
tertentu, misalnya antibiotic penisilin dapat membunuh bakteri dengan
menghambat pembentukan polisakarida pada dinding sel bakteri. Dengan demikian
bakteri akan mati karena tidak dapat membentuk dinding sel. Penggunaan pestisida
di bidang pertanian telah kita kenal lama. Pada umumnya pestisida bekerja dengan
jalan menghambat enzim yang bekerja pada hama atau organism tertentu. Dalam
hal ini biokimia berperan dalam meneliti mekanisme kerja pestisida tersebut
sehingga dapat meningkatkan selektivitasnya dan dengan demikian dapat dicegah
dampak negative terhadap lingkungan hidup yang dapat ditimbulkannya. Jadi
biokimia juga merupakan komponen penting dalam pengetahuan tentang
lingkungan hidup. Peningkatan kualitas produk dalam bidang pertanian dan
peternakan telah dapat diwujudkan dengan menerapkan hasil-hasil penelitian dalam
bidang genetika. Rekayasa genetika pada waktu ini telah dilaksanakan dan
memberikan hasil yang menggembirakan.

Manfaat mempelajari biokimia tersebut tentu dapat kita berikan kepada orang
lain, masyarakat atau kepada peserta didik apabila kita bekerja sebagai guru. Bagi
guru sangat diperlukan adanya suatu wawasan yang luas. Misalnya dalam
mengajarkan ilmu kimia, maka pengetahuan kita tentang biokimia akan sangat
membantu dalam memberikan contoh-contoh yang dapat menarik perhatian para
anak didik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Biokimia muncul sebagai ilmu dinamis dalam 100 tahun terakhir. Periode
dari 1500-an ke 1800-an menunjukkan peningkatan yang cepat dalam
memahami prinsi-prinsip kimia dasar seperti kinetika reaksi dan komposisi
atom dari molekul.
2. Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang molekul-molekul dan
reaksi-reaksi kimia kehidupan. Biokimia merupakan ilmu yang
menggunakan prinsip dan bahasa kimia untuk menjelaskan biologi pada
tingkat molekul.
3. Biokimia sebagai disiplin ilmu tidak berasa dalam vakum. Kita telah lihat
bagaiman fisika, kimia, biologi sel, dan evolusi menyumbang pada
pemahaman biokimia.
4. Biokimia juga dapat menjelaskan hal-hal dalam bidang farmakologi dan
toksikologi karena dua bidang ini berhubungan dengan pengaruh bahan
kimia dari luar terhadap metabolisme

3.2 Saran

Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses biologi yang
terjadi dalam sel, banyak juga mahasiswa ataupun periset yang awalnya tertarik
pada biokimia manusia. Bagaimanapun, kita juga akan mencoba untuk membuat
tertarik pada biokimia spesies lain. Sampai sekarang, kita harus puas dengan belajar
tentang keanekaragaman kehidupan di planet kita.
DAFTAR PUSTAKA

Armey. (2011). Hakekat Biokimia. Tersedia: https://kuecingitem.wordpress.com/


tag/hakekat-biokimia/. Diakses tanggal 25 September 2017.

Ngili,Yohanis.(2013). Biokimia Dasar. Rekayasa Sains : Bandung

Anda mungkin juga menyukai