I. Kompetensi Inti
2. Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingintahu, percaya diri,
dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penomena dan kejadian yang tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama
dalam sudut pandang/teori.
B. Aspek Kognitif
Memahami pengetahuan tentang keterampilan dasar permainan bola kecil.
C. Aspek Psikomotor
Mempraktikkan keterampilan dasar permainan bola kecil dengan kontrol yang baik.
III. Indikator
PERMAINAN KASTI
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara melempar bola dengan berbagai macam lemparan (lemparan atas,
lemparan bawah, dan lemparan samping) dengan benar.
2. Menjelaskan cara menangkap bola dengan berbagai macam tangkapan (menangkap bola
lurus, menangkap bola bergulir di tanah, dan menangkap bola lambung) dengan benar.
3. Menjelaskan cara memukul bola dengan berbagai pukulan (pukulan lurus mendatar dan
pukulan melambung tinggi) dengan benar.
4. Menjelaskan cara bermain kasti dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik melempar, menangkap dan memupul bola dengan benar.
B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan gerakan melempar bola dengan berbagai macam lemparan (lemparan atas,
lemparan bawah, dan lemparan samping) dengan koordinasi yang baik.
2. Mempraktikkan gerakan menangkap bola dengan berbagai macam tangkapan (menangkap
bola lurus, menangkap bola bergulir di tanah, dan menangkap bola lambung) dengan
koordinasi yang baik.
3. Mempraktikkan gerakan memukul bola dengan berbagai pukulan (pukulan lurus mendatar
dan pukulan melambung tinggi) dengan koordinasi yang baik.
4. Mempraktikkan permainan kasti dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik melempar, menangkap dan memupul bola dengan koordinasi yang
baik.
C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.
BULUTANGKIS
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob dan pukulan
mendatar/drive) dengan benar.
2. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan backhand (pukulan lob dan pukulan
mendatar/drive) dengan benar.
3. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan servis (servis pendek dan servis panjang)
dengan benar.
4. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan smesh (pukulan forehand dan backhand)
dengan benar.
5. Menjelaskan cara bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik lob, drive, servis, dan smesh dengan benar.
B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob dan pukulan mendatar/drive)
dengan koordinasi yang baik.
2. Mempraktikkan teknik dasar pukulan backhand (pukulan lob dan pukulan mendatar/drive)
dengan benar.
3. Mempraktikkan teknik dasar pukulan servis (servis pendek dan servis panjang) dengan
koordinasi yang baik.
4. Mempraktikkan teknik dasar pukulan smesh (pukulan forehand dan backhand) dengan
koordinasi yang baik.
5. Mempraktikkan bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik lob, drive, dan servis dengan koordinasi yang baik.
C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.
TENIS MEJA
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (push, drive, block, dan chop)
dengan benar.
2. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan backhand (push, drive, block, dan chop)
dengan benar.
3. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan servis (forehand dan backhand) dengan
benar.
4. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan smesh (forehand dan backhand) dengan
benar.
5. Menjelaskan cara bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik pukulan forehand, backhand, servis, dan smesh dengan benar.
B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan teknik dasar pukulan forehand (push, drive, block, dan chop) koordinasi
yang baik.
2. Mempraktikkan teknik dasar pukulan backhand (push, drive, block, dan chop) dengan
benar.
3. Mempraktikkan teknik dasar pukulan servis (forehand dan backhand) koordinasi yang baik.
4. Mempraktikkan teknik dasar pukulan smesh (forehand dan backhand) koordinasi yang baik.
5. Mempraktikkan bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik pukulan forehand, backhand, dan servis koordinasi yang baik.
C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.
A. PERMAINAN KASTI
1. Memahami cara melempar bola dengan berbagai macam lemparan (lemparan atas, lemparan
bawah, dan lemparan samping) dengan benar.
2. Memahami cara menangkap bola dengan berbagai macam tangkapan (menangkap bola
lurus, menangkap bola bergulir di tanah, dan menangkap bola lambung) dengan benar.
3. Memahami cara memukul bola dengan berbagai pukulan (pukulan lurus mendatar dan
pukulan melambung tinggi) dengan benar.
4. Memahami cara bermain kasti dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik melempar, menangkap dan memupul bola dengan benar.
5. Melakukan teknik gerakan melempar bola dengan berbagai macam lemparan (lemparan
atas, lemparan bawah, dan lemparan samping) dengan koordinasi yang baik.
6. Melakukan teknik gerakan menangkap bola dengan berbagai macam tangkapan (menangkap
bola lurus, menangkap bola bergulir di tanah, dan menangkap bola lambung) dengan
koordinasi yang baik.
7. Melakukan teknik gerakan memukul bola dengan berbagai pukulan (pukulan lurus mendatar
dan pukulan melambung tinggi) dengan koordinasi yang baik.
8. Bermain kasti dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
melempar, menangkap dan memupul bola dengan menunjukkan perilaku sportifitas,
kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama
bermain.
B. BULUTANGKIS
1. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob dan pukulan
mendatar/drive) dengan benar.
2. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan backhand (pukulan lob dan pukulan
mendatar/drive) dengan benar.
3. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan servis (servis pendek dan servis panjang)
dengan benar.
4. Memahami cara bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik lob, drive, dan servis dengan benar.
5. Melakukan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob dan pukulan mendatar/drive) dengan
koordinasi yang baik.
6. Melakukan teknik dasar pukulan backhand (pukulan lob dan pukulan mendatar/drive) dengan
benar.
7. Melakukan teknik dasar pukulan servis (servis pendek dan servis panjang) dengan koordinasi
yang baik.
8. Bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan
teknik lob, drive, dan servis dengan menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama,
bertanggungjawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
C. TENIS MEJA
1. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (push, drive, block, dan chop)
dengan benar.
2. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan backhand (push, drive, block, dan chop)
dengan benar.
3. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan servis (forehand dan backhand) dengan
benar.
4. Memahami cara bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik pukulan forehand, backhand, servis, dan smesh dengan benar.
5. Melakukan teknik dasar pukulan forehand (push, drive, block, dan chop) koordinasi yang
baik.
6. Melakukan teknik dasar pukulan backhand (push, drive, block, dan chop) dengan benar.
7. Melakukan teknik dasar pukulan servis (forehand dan backhand) koordinasi yang baik.
8. Melakukan teknik dasar pukulan smesh (forehand dan backhand) koordinasi yang baik.
9. Bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
pukulan forehand, backhand, dan servis dengan menunjukkan perilaku sportifitas,
kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama
bermain.
A. PERMAINAN KASTI
1. Pengertian Permainan Kasti
Permainan kasti merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu.
Masing-masing regu terdiri dari 12 orang pemain. Permainan ini dimainkan di lapangan berbentuk
empat persegi panjang yang dibatasi oleh garis batas dengan lebar 5 cm atau menggunakan tali
tambang. Sebagai alat permainan menggunakan bola kasti dan kayu pemukul.
Unsur keterampilan dasar permainan, yaitu melambungkan bola, menangkap bola, melempar
bola, berlari, taktik dan strategi, dan peraturan permainan.
Keterangan gambar :
A = Tempat penjaga belakang
B = Ruang pemukul
C = Ruang pelambung
D = Ruang tunggu pemain
E = Tempat hinggap pertama
F = Tempat hinggap kedua
G = Tempat hinggap ketiga
Gambar 4.9 Latihan melempar dan menangkap bola perorangan permainan kasti
2) Latihan teknik gerakan lempar tangkap bola dengan lecutan tangan berpasangan di tempat,
dilanjutkan dengan gerak maju mundur
3) Latihan teknik gerakan lempar tangkap bola dengan teknik ayunan atas, ayunan samping, dan
bawah. Menangkap dengan teknik menangkap bola lurus serta bola guling tanah, dilakukan di
tempat dilanjutkan dengan gerak maju mundur jalan atau lari jogging secara berpasangan.
Gambar 4.11 Latihan melempar dan menangkap bola berkelompok permainan kasti
4) Latihan teknik gerakan lempar tangkap bola dengan lemparan ayunan atas, ayunan samping,
bawah. Menangkap dengan teknik menangkap bola lurus serta bola guling rendah, dilakukan di
tempat dalam formasi berbanjar dan berkelompok dalam pemain bergerak lari setelah melakukan
lemparan.
Gambar 4.12 Latihan melempar dan menangkap bola berkelompok formasi berbanjar permainan kasti
b. Latihan bermain dengan teknik gerakan bola dipukul dan dilambungkan dari arah samping/depan
Cara bermain kasti dengan teknik gerakan bola dipukul dan dilambungkan dari arah
samping/depan adalah sebagai berikut.
(1) bola yang digunakan bola yang lunak/lembut, agar tidak memantul terlalu jauh.
(2) ketentuan permainan yang lainnya sama dengan latihan bermain pertama.
Gambar 4.16 Latihan bermain dengan bola dipukul dan dilambungkan dari arah samping/depan
d. Penentuan pemenang
Penentuan pemenang adalah regu yang mendapat nilai terbanyak sebagai regu pemenang.
e. Wasit
Setiap pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit, dibantu oleh tiga penjaga garis, satu orang
pencatat nilai, dan pencatat waktu.
f. Pergantian tempat
Pergantian tempat dapat dilakukan apabila regu pemukul terkena lemparan bola sah, bola
ditangkap tiga kali secara berturut-turut oleh regu penjaga, dan alat pemukul lepas ketika sedang
melakukan pukulan yang menurut wasit sangat membahayakan lawan.
g. Kesempatan memukul
Kesempatan memukul untuk setiap pemukul yaitu satu kali, kecuali pemukul terakhir sebanyak
tiga kali giliran memukul, dan dilakukan secara berurutan dari nomor 1 sampai dengan nomor 12.
B. PERMAINAN BULUTANGKIS
1. Pengertian dan Asal-usul Permainan Bulutangkis
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan.
Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar lapangan, di atas lapangan yang
dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi
menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan. Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta shutlecock sebagai
bola yang dipukul.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yang memukul bola dari petak
service kanan ke petak service kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang. Permainan bulutangkis ini
biasanya dimainkan oleh: (1) Seorang pria melawan seorang pria (tunggal putra), (2) Seorang wanita
melawan seorang wanita (tunggal putri), (3) Sepasang pria melawan sepasang pria (ganda putera), (4)
Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda puteri), dan (5) Sepasang pria/wanita melawan
sepasang pria/wanita (ganda campuran).
Menurut sejarah, permainan bulutangkis berasal dari permainan yang bernama Poona dan
berasal dari India. Oleh beberapa perwira tentara Kerajaan Inggris yang menjajah India pada waktu itu,
permainan ini dibawa ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873, permainan ini dimainkan
di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter Shore, hingga karenanya permainan ini
kemudian diberi nama Badminton. Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang di banyak
negara dan masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda.
Karena perkembangannya sangat pesat, maka perlu didirikan organisasi internasional untuk
mengatur kegiatan bulutangkis internasional dan diberi nama International Badminton Federation
(IBF) pada tanggal 5 Juli 1934 yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis dari beberapa
negara.
Di Indonesia dibentuk organisasi induk tingkat nasional, yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh
Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953, Indonesia menjadi anggota IBF
dan dengan demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.
b. Shuttlecock (bola)
Terdiri dari bagian kepala dan bulu. Shuttlecock yang baik menggunakan gabus sebagai kepala
dan dibungkus dengan kulit yang tipis dan kuat. Berat shuttlecock antara 73 85 grains (4,73 5,50
gram) dan harus mempunyai 14-16 helai bulu yang ditangcapkan ke dalam gabus yang bergaris 1-1/8
inch atau 25-28 milimeter. Bulunya harus berukuran 64-74 mm dari ujung atas sampai kebagian yang
rata pada gabus. Garis tengah atau diameter bagian atas shuttlecock 54-56 mm dan harus diikat dengan
benang secara kuat atau bahan lain yang kuat.
c. Lapangan (court)
Bentuk lapangan dan ukurannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Lantai lapangan
dapat dibuat dari bahan berikut :
1) Lantai tanah atau pasir (umumnya lapangan luar ruangan)
2) Lantai kayu (wooder court)
3) Lantai dengan carpet sintetis (porta court)
4) Lantai semen atau tegel (hand court)
5) Ketentuan cara pembuatan lapangan
Gambar 4.20 Lapangan permainan bulutangkis
1) Latihan 1 : Melempar forehand overhead, dan menangkap bola berpasangan atau kelompok dan
berhadapan, di tempat, bergerak mundur, maju, menyamping, dilanjutkan dengan formasi
berbanjar dengan menggunakan teknik pukulan forehand, yang telah melakukan gerakan
melempar dan menangkap bola berpindah tempat.
Mundur, maju
Menyamping
2) Latihan 2: Memukul bola menggunakan teknik forehand overhead, dengan bola dilambung teman,
dilakukan berpasangan atau kelompok, di tempat, bergerak mundur, maju, menyamping, dilanjutkan
dengan formasi berbanjar dengan menggunakan teknik pukulan forehand, yang telah melakukan
gerakan melambung dan memukul bola berpindah tempat.
3) Latihan 3 : Memukul bola menggunakan teknik forehand overhead, dengan bola dipukul lambung
teman, dilakukan berpasangan, kelompok, bergerak maju, mundur, dan menyamping, bila dilakukan
dalam formasi berbanjar, yang telah melakukan gerak memukul dan melambung bola berpindah
tempat.
Menyamping
Maju, mundur
4) Latihan 4: Memukul bola menggunakan teknik forehand dan backhand overhead, dengan bola
dipukul lambung teman, dilakukan berpasangan, kelompok, bergerak ke kiri dan ke kanan, dan
bergerak berpindah tempat.
6) Latihan bermain 2 lawan 2, menggunakan teknik pukulan backhand, pihak yang bolanya banyak
mati dianggap kalah (dilakukan 8 10 menit), awal permainan tanpa menggunakan net,
berikutnya menggunakan net.
7) Latihan bermain 3 lawan 2 dengan menggunakan teknik pukulan forehand dan backhand overhead,
dilakukan permainan diawali dengan pukulan servis forehand (pendek/jauh) dan backhand. Dalam
pergerakan pemain tidak boleh bersentuhan baik badan maupun raket. Sebelum memukul bola
harus menyebutkan nama teman yang akan diarahkan bola.
Gambar 4.34 Latihan 7 memukul shuttlecock permainan bulutangkis
8) Latihan bermain bulutangkis dengan peraturan yang dimodifikasi, menggunakan teknik servis dan
pukulan forehand, backhand, bermain 3 lawan 3 pihak yang bolanya banyak mati dianggap kalah
(dilakukan 8 10menit).
Gambar 4.37 Pegangan shakehand sisi forehand Gambar 4.38 Pegangan shakehand sisi backhand
Gambar 4.39 Pegangan penhold dilihat dari depan Gambar 4.40 Pegangan penhold dilihat dari belakang
2) Side Stance
Side Stance berarti posisi badan menyamping, baik ke samping kiri maupun ke samping kanan.
Pada side stance, jarak antara bahu ke meja atau ke net harus ada yang lebih dekat.
Gambar 4.41 Posisi menghadap penuh ke meja square stance Gambar 4.42 Side stance untuk pukulan backhand
Gambar 4.43 Gerakan forehand push Gambar 4.44 Gerakan backhand push
Gambar 4.47 Gerakan forehand chop Gambar 4.48 Gerakan backhand chop
2) Latihan 2 : Melambung bola dan memukulnya ke arah meja menggunakan teknik pukulan
forehand, di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri, dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
Bergerak ke
kanan dan kiri
3) Latihan 3 : Memukul bola yang dilambungkan teman dari depan dengan teknik pukulan forehand
dalam posisi di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri, dilakukan secara berpasangan dan bergantian.
Kanan, kiri
A. KASTI
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1) Petunjuk Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).
1. Lakukan teknik melempar dan menangkap bola kasti! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
kasti.
B. BULUTANGKIS
b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).
3. Lakukan teknik dasar pukulan servis permainan bulutangkis! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 20 kali > 15 kali 100% Sangat Baik
17 19 kali 12 14 kali 90% Baik
14 16 kali 9 11 kali 80% Cukup
11 13 kali 6 8 kali 70% Kurang
........ < 11 kali ........ < 6 kali 60% Kurang Sekali
Contoh penilaian produk/prestasi teknik dasar (servis) melewati net/jaring sebanyak 20 kali servis
(Skor maksimal 20 X 5 = 100).
Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 50 angka > 40 angka 100% Sangat Baik
40 49 angka 30 39 angka 90% Baik
30 39 angka 20 29 angka 80% Cukup
20 29 angka 10 19 angka 70% Kurang
........ < 20 angka ........ < 10 angka 60% Kurang Sekali
c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
bulutangkis.
C. TENIS MEJA
b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).
2. Lakukan teknik dasar pukulan backhand permainan tenis meja! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
3. Lakukan teknik dasar pukulan servis permainan tenis meja! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 20 kali > 15 kali 100% Sangat Baik
17 19 kali 12 14 kali 90% Baik
14 16 kali 9 11 kali 80% Cukup
11 13 kali 6 8 kali 70% Kurang
........ < 11 kali ........ < 6 kali 60% Kurang Sekali
Contoh penilaian produk/prestasi teknik dasar (servis) melewati net/jaring sebanyak 20 kali servis
(Skor maksimal 10 X 5 = 50).
Perolehan Nilai
Kriteria Pengskoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 25 angka > 20 angka 100% Sangat Baik
20 24 angka 15 19 angka 90% Baik
15 19 angka 10 14 angka 80% Cukup
10 14 angka 5 9 angka 70% Kurang
........ < 10 angka ........ < 5 angka 60% Kurang Sekali
c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
tenis meja.
2. Rekapitulasi Penilaian
Catatan: Nilai Akhir Diperoleh = Kognitif (20%) + Psikomotor (50%) + Afektif (30%)