Anda di halaman 1dari 47

Bab

I. Kompetensi Inti
2. Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingintahu, percaya diri,
dan motivasi internal, toleransi, pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penomena dan kejadian yang tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama
dalam sudut pandang/teori.

II. Kompetensi Dasar


A. Aspek Afektif
1. Berperilaku sportifitas dalam bermain.
2. Bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri dan orang lain,
lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran.
3. Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
4. Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik dalam bentuk
permainan.
5. Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.
6. Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
7. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

B. Aspek Kognitif
Memahami pengetahuan tentang keterampilan dasar permainan bola besar.

C. Aspek Psikomotor
Mempraktikkan keterampilan dasar permainan bola besar dengan kontrol yang baik.

III. Indikator

SEPAKBOLA
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara menendang bola dengan berbagai macam bagian kaki dengan benar.
2. Menjelaskan cara mengontrol bola dengan berbagai macam bagian badan dengan benar.
3. Menjelaskan cara menggiring (dribbling) bola dengan berbagai bagian kaki dengan benar.
4. Menjelaskan cara bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik menendang, mengontrol, dan menggiring dengan benar.

B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan cara menendang bola dengan berbagai macam bagian kaki dengan
koordinasi yang baik.
2. Mempraktikkan cara mengontrol bola dengan berbagai bagian macam bagian badan dengan
koordinasi yang baik.
3. Mempraktikkan cara menggiring bola dengan berbagai bagian macam kaki dengan
koordinasi yang baik.
4. Mempraktikkan permainan sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
dengan menggunakan teknik menendang, mengontrol, dan menggiring dengan koordinasi
yang baik.

C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.

BOLAVOLI
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli dengan benar.
2. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar passing atas permainan bolavoli dengan benar.
3. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar servis bawah permainan bolavoli dengan benar.
4. Menjelaskan cara bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan benar.

B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli dengan koordinasi yang
baik.
2. Mempraktikkan teknik dasar passing atas permainan bolavoli dengan koordinasi yang baik.
3. Mempraktikkan teknik dasar servis bawah permainan bolavoli dengan koordinasi yang baik.
4. Bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan koordinasi yang baik.

C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.

BOLABASKET
A. Aspek Kognitif
1. Menjelaskan cara melempar bola dengan berbagai teknik (lemparan chest pass, lemparan
dari atas kepala, lemparan dari samping, lemparan pantulan, lemparan kaitan) permainan
bolabasket dengan benar.
2. Menjelaskan cara menangkap bola dengan berbagai teknik (menangkap bola di depan dada,
menangkap bola tinggi, menangkap bola dari samping dan menangkap bola yang bergulir di
tanah) permainan bolabasket dengan benar.
3. Menjelaskan cara menggiring bola dengan berbagai teknik (menggiring bola sambil berjalan,
berlari, maju-mundur, zig-zag dan melewati rintangan) permainan bolabasket dengan benar.
4. Menjelaskan cara bermain bolabasket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik melempar, menangkap, dan menggiring bola dengan benar.

B. Aspek Psikomotor
1. Mempraktikkan teknik dasar melempar bola dengan berbagai teknik (lemparan chest pass,
lemparan dari atas kepala, lemparan dari samping, lemparan pantulan, lemparan kaitan)
permainan bolabasket dengan koordinasi yang baik.
2. Mempraktikkan teknik dasar menangkap bola dengan berbagai teknik (menangkap bola di
depan dada, menangkap bola tinggi, menangkap bola dari samping dan menangkap bola yang
bergulir di tanah) permainan bolabasket dengan koordinasi yang baik.
3. Mempraktikkan teknik dasar menggiring bola dengan berbagai teknik (menggiring bola
sambil berjalan, berlari, maju-mundur, zig-zag dan melewati rintangan) permainan
bolabasket dengan koordinasi yang baik.
4. Bermain bolabasket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
melempar, menangkap dan menggiring bola dengan koordinasi yang baik.
C. Aspek Afektif
Menunjukkan perilaku sportifitas, kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi selama bermain.

IV. Tujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat :

A. SEPAKBOLA
1. Memahami cara menendang bola dengan berbagai macam bagian kaki dengan benar.
2. Memahami cara mengontrol bola dengan berbagai macam bagian badan dengan benar.
3. Memahami cara menggiring (dribbling) bola dengan berbagai bagian kaki dengan benar.
4. Memahami cara bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik menendang, mengontrol, dan menggiring dengan benar.
5. Melakukan teknik menendang bola dengan berbagai macam bagian kaki dengan koordinasi
yang baik.
6. Melakukan teknik mengontrol bola dengan berbagai bagian macam bagian badan dengan
koordinasi yang baik.
7. Melakukan teknik menggiring bola dengan berbagai bagian macam kaki dengan koordinasi
yang baik.
8. Bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan
menggunakan teknik menendang, mengontrol, dan menggiring dengan koordinasi yang
baik.

B. BOLAVOLI

1. Memahami cara melakukan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli dengan benar.
2. Memahami cara melakukan teknik dasar passing atas permainan bolavoli dengan benar.
3. Memahami cara melakukan teknik dasar servis bawah permainan bolavoli dengan benar.
4. Memahami cara bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan benar.
5. Melakukan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli dengan koordinasi yang baik.
6. Melakukan teknik dasar passing atas permainan bolavoli dengan koordinasi yang baik.
7. Melakukan teknik dasar servis bawah permainan bolavoli dengan koordinasi yang baik.
8. Bermain bolavoli dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
passing bawah, passing atas, dan servis bawah dengan koordinasi yang baik.

C. BOLABASKET

1. Memahami cara melempar bola dengan berbagai teknik (lemparan chest pass, lemparan dari atas
kepala, lemparan dari samping, lemparan pantulan, lemparan kaitan) permainan bolabasket
dengan benar.
2. Memahami cara menangkap bola dengan berbagai teknik (menangkap bola di depan dada,
menangkap bola tinggi, menangkap bola dari samping dan menangkap bola yang bergulir di tanah)
permainan bolabasket dengan benar.
3. Memahami cara menggiring bola dengan berbagai teknik (menggiring bola sambil berjalan, berlari,
maju-mundur, zig-zag dan melewati rintangan) permainan bolabasket dengan benar.
4. Memahami cara bermain bolabasket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi
menggunakan teknik melempar, menangkap, dan menggiring bola dengan benar.
5. Melakukan teknik dasar melempar bola dengan berbagai teknik (lemparan chest pass, lemparan
dari atas kepala, lemparan dari samping, lemparan pantulan, lemparan kaitan) permainan
bolabasket dengan koordinasi yang baik.
6. Melakukan teknik dasar menangkap bola dengan berbagai teknik (menangkap bola di depan dada,
menangkap bola tinggi, menangkap bola dari samping dan menangkap bola yang bergulir di tanah)
permainan bolabasket dengan koordinasi yang baik.
7. Melakukan teknik dasar menggiring bola dengan berbagai teknik (menggiring bola sambil berjalan,
berlari, maju-mundur, zig-zag dan melewati rintangan) permainan bolabasket dengan koordinasi
yang baik.
8. Bermain bolabasket dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi menggunakan teknik
melempar, menangkap dan menggiring bola dengan koordinasi yang baik.

V. Petunjuk Guru dalam Pembelajaran


Hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru Pendidikan jasmani dalam kegiatan pembelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan antara lain sebagai berikut.
1. Peserta didik dibariskan empat bersyab atau membentuk lingkaran. Kemudian
berdoa dan dilanjutkan dengan melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru.
2. Setelah pemanasan, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
memperakan tugas gerak yang akan dipelajari, misalnya: melakukan gerakan menendang dengan
kaki bagian dalam permainan sepakbola dan peserta didik diminta mencari pola sendiri cara yang
sesuai dengan kemampuan yang dia miliki secara individual, kemudian salah seorang ditunjuk
sebagai model untuk memperagakan tugas gerak yang dipelajari dan peserta didik yang lainnya
mengamati dan menirukan tugas gerak tersebut.
3. Dalam proses pembelajaran peserta didik harus mengikuti petunjuk dan prosedur
yang terdapat dalam materi. Hindari melakukan gerakan-gerakan yang tidak diperlukan, sehingga
dapat mengakibatkan cidera atau kecelakaan dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
4. Kegiatan pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang
sederhana ke yang rumit serta dari yang ringan ke yang berat.
5. Pada saat peserta didik melakukan gerakan, guru mengawasi dan memperbaiki
kesalahan-kesalahan gerakan yang dilakukan oleh peserta didik, disamping itu juga amati
perkembangan perilaku anak.
6. Dalam mengajarkan materi permainan bola besar (sepakbola, bolavoli dan
bolabasket), guru dapat memodifikasi alat (misalnya pengguanan bola plastik), peraturan dan
lapangan permainan.
7. Setelah melakukan kegiatan olahraga, hendaknya peserta didik di instruksikan
untuk melakukan pelemasan agar dapat melemaskan otot-otot dan tubuh tetap bugar (segar).
8. Penilaian terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran meliputi:
penilaian psikomotor (keterampilan), afektif (sikap) dan kognitif (pengetahuan).
9. Peserta didik dapat melakukan pembelajaran berikutnya, bila sudah mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh guru Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Sepakbola
1. Pengertian dan Asal-Usul Sepakbola
Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola kian-kemari
untuk diperebutkan di antara pemain-pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke
gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukkan bola. Di dalam memainkan
bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan.
Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.
Sepakbola merupakan permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain.
Biasanya permainan sepakbola dimainkan dalam dua babak (2 x 45 menit) dengan waktu istirahat 10
menit di antara dua babak tersebut.
Dari peninggalan-peninggalan sejarah, kita mengenal beberapa sebutan sepakbola. Pada zaman
Cina Kuno semasa pemerintahan dinasti Han, sepakbola dikenal dengan istilah tanchu. Di Italia pada
zaman Romawi dikenal sebagai haspartun, di Perancis yang selanjutnya menyebar ke Normandia dan
Britania (Inggris), dikenal dengan Choule. Di Yunani Kuno dikenal istilah Epishyros dan di Jepang
dikenal istilah Kemari.
Pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan yang disebut English Football
Assosiation. Kemudian tanggal 8 Desember 1863 lahirlah peraturan permainan sepakbola modern
yang disusun oleh badan tersebut yang dalam perkembangannya mengalami perubahan. Atas inisiatif
Guerin (Perancis) pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi sepakbola internasional dengan nama
Federation International de Football Assosiation (FIFA). Atas inisiatif Julies Rimet pada tahun 1930
diselenggarakan kejuaraan dunia sepakbola pertama yang di Montevideo, Uruguay. Kejuaraan sepakbola
dunia diadakan 4 tahun sekali.
Pada tanggal 19 April 1930 dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di
Yogyakarta dengan dukungan seluruh bond-bond. Pengurus PSSI pertama kali diketuai oleh Ir. Soeratin
Sosrosoegondo. Mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan sepakbola tingkat taruna remaja dengan nama
PIALA SOERATIN (SOERATIN CUP).

2. Lapangan dan Perlengkapan Permainan Sepakbola

Bahan : Karet
Berat : 410-450 gram
Keliling : 68-70 cm
Tekanan udara : 0,60-1,1 atm

Gambar 3.1. Lapangan permainan sepakbola beserta ukurannya

3. Latihan Teknik Dasar Permainan Sepakbola


Teknik sepakbola terdiri dari bermacam-macam gerakan. Keahlian seseorang dalam
mempermainkan bola sangatlah berguna untuk suatu pertandingan yang berkualitas. Untuk dapat
bermain sepakbola dengan baik dan terampil, seorang pemain sepakbola dituntut untuk menguasai
teknik dasar sepakbola. Tanpa penguasaan teknik yang baik, pemain sepakbola tidak mungkin dapat
menguasai atau mengontrol bola dengan baik pula. Tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik,
tidak mungkin dapat menciptakan kerjasama dengan pemain lain. Kerjasama dalam permainan
sepakbola merupakan inti dari permainan sepakbola.
Teknik sepakbola dengan bola antara lain: (1) Teknik menendang bola, (2) Teknik menahan
bola (trapping), (3) Teknik menggiring bola (dribble), (4) Teknik gerak tipu, (5) Teknik menyundul bola
(heading), (6) Teknik merebut bola (tackling), (7) Teknik lemparan kedalam (throw-in) dan (8) Teknik
penjaga gawang.
Teknik-teknik permainan sepakbola akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut.

a. Latihan Teknik Menendang Bola


Salah satu gerak yang dominan dalam permainan sepakbola adalah menendang bola. Mungkin
kita masih ingat pada waktu masih kecil pernah bermain sepakbola. Pada waktu itu tentu belum memilki
keterampilan untuk menggunakan seluruh organ tubuh dalam memainkan bola. Akan tetapi, dengan
kemampuan melakukan gerakan menendang bola yang dimiliki saat itu kelihatannya kita sudah bisa
bermain sepakbola.
Teknik-teknik dasar menendang bola tersebut akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.
1) Latihan menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam
Latihan ini umumnya digunakan untuk memberikan bola jarak pendek antarpemain. Cara
melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Awalan, kaki lurus dengan bola, kaki tumpu
diletakkan di samping bola dengan jari kaki
menghadap ke depan dan lutut sedikit ditekuk.
(2) Daerah pergelangan kaki bagian dalam kontak
dengan bola, sedangkan bola disepak tepat pada
titik tengahnya.
(3) Badan hampir tegak dan pandangan mata melihat
ke arah bola.

Gambar 3.2. Latihan menendang bola dengan kaki bagian dalam

2) Latihan menendang dengan menggunakan punggung kaki


Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Awalan, kaki lurus dengan bola,
kaki tumpu diletakkan di samping
bola dengan jari-jari menghadap
ke depan dan lutut sedikit ditekuk.
(2) Pergelangan kaki sepak ditekuk ke
bawah, sehingga punggung kaki
menghadap ke arah bola.
Selanjutnya lutut ditekuk dalam-
dalam sehingga badan berada di
atas bola.
(3) Bola ditentang dengan punggung
Gambar 3.3. Latihan menendang bola dengan punggung kaki kaki tepat pada titik tengahnya.

3) Latihan menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian dalam


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1) Awalan sedikit serong. Kaki tumpu diletakkan
di samping bola, jari-jari kaki menghadap
serong dengan lutut sedikit ditekuk.
(2) Kaki sepak diayunkan dari belakang di depan
dengan membentuk suatu lingkaran. Bagian
punggung kaki sebelah dalam yang kontak
dengan bola.
(3) Bola ditendang pada bagian bawah titik
pusatnya, badan sedikit condong ke belakang.
Gambar 3.4 Latihan menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam

4) Latihan menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian luar


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1) Awalan lurus, kaki tumpu diletakkan di
sisi bola, jari-jari kaki menghadap ke
depan dengan lutut sedikit ditekuk.
(2) Pergelangan kaki sepak ditekuk ke
bawah dan diputar ke dalam.
Selanjutnya, bola ditendang dengan
punggung kaki bagian luar.

Gambar 3.5. Latihan menendang bola dengan punggung kaki bagian luar
b. Latihan Teknik Menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
permainan sepakbola. Apabila dilihat dari pergerakan menghentikan bola, maka sebenarnya gerakan ini
merupakan kebalikan dari gerakan teknik menendang bola. Namun yang membedakannya adalah pada
gerak menendang bola didorong ke depan, sedangkan pada gerak menghentikan bola, gerakan diikuti
kearah belakang.
Menghentikan bola dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : menghentikan bola
dengan telapak kaki, dengan punggung kaki, dengan kaki bagian dalam, dengan paha, dan dengan dada.
Untuk menguasai teknik menghentikan bola, setiap siswa harus berlatih dengan tekun.
Teknik-teknik dasar menahan bola tersebut akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.

1) Latihan menghentikan bola yang bergulir di tanah dengan kaki bagian dalam
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya boa dan ditekuk
pada lututnya.
(2) Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola diputar ke
luar, sehingga kaki bagian dalam menghadap ke arah
datangnya bola.
(3) Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola digerakkan
ke depan dan pada saat akan menyentuh bola, kaki ditarik
kembali ke belakang. Bola dihentikan di samping kaki
tumpu.
(4) Bola yang melayang di udara kemudian jatuh di tanah dapat
dihentikan dengan kaki bagian dalam.
Gambar 3.6. Latihan menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

2) Latihan menghentikan bola dengan kura-kura kaki


Teknik ini dilakukan apabila bola jatuh tegak lurus. Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Kaki yang digunakan untuk menghentikan
bola diangkat dan berada di bawah bola yang
akan jatuh.
(2) Ketika bola akan kontak dengan kaki, maka
kaki diturunkan dan pemain berusaha
menghentikan bola pada kura-kura kaki.
(3) Agar bola tidak memantul jauh, maka
pergelangan kaki perlu dilemaskan.

Gambar 3.7. Latihan menghentikan bola dengan kura-kura kaki

3) Latihan menghentikan bola dengan paha


Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Kaki tumpu menghadap ke arah datangnya bola.
(2) Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola
diangkat dengan jalan menekuk lutut sehingga paha
menghadap ke arah datangnya bola.
(3) Pada saat bola akan menyentuh paha, paha
diturunkan supaya kecepatan bola berkurang.
(4) Bola akan jatuh di tanah di samping depan kaki
tumpu. Daerah paha yang kontak dengan bola
kurang lebih satu lebar tangan di atas lutut.
Gambar 3.8. Latihan menghentikan bola dengan paha
4) Latihan menghentikan bola dengan dada
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Kedua kaki tumpu dalam posisi dibuka dan ditekuk
pada kedua lututnya.
(2) Badan bagian atas dicondongkan ke belakang
dengan dada ditarik ke depan.
(3) Bola akan memantul di dada yang telah ditarik ke
bawah.

Gambar 3.9. Latihan menghentikan bola dengan dada

5) Latihan menghentikan bola dengan kepala


Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Peserta didik mengambil sikap kedua kaki dibuka
dari ujung sepatu dan menghadap ke arah
datangnya bola sesaat sebelum bola menyentuh
dahi. Gerakan badan bagian atas ke belakang
dilakukan dengan jalan memajukan kedua lutut dan
dibantu dengan gerakan togok.
(2) Setelah bola dihentikan dengan kepala, kemudian
bola dikontrol dengan kaki dan selanjutnya bola
dimainkan kembali.
Gambar 3.10. Latihan menghentikan bola dengan kepala

c. Bentuk-bentuk Latihan Menendang dan Menghentikan Bola


Tujuan latihan menendang dan menahan bola adalah untuk mengkombinasikan teknik
gerakan-gerakan menendang dan menahan bola yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan
gerakan menendang dan menahan bola, coba rasakan teknik-teknik gerakan menendang dan menahan
bola yang mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit
dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan menedang dan menahan bola dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan
berkelompok. Dalam melakukan gerakan menendang dan menahan bola, peserta didik diharapkan dapat
menunjukkan nilai-nilai sikap seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan
toleransi.
Bentuk-bentuk latihan menendang dan menahan bola antara lain sebagai berikut.
1) Latihan menendang dan menahan bola berpasangan
a) Latihan 1 : menendang dan menghentikan bola berpasangan di tempat. Latihan dapat dilakukan
maju-mundur sambil berjalan, berlari dan menyamping.

Gambar 3.11 Latihan 1 Menendang dan menahan bola di tempat


b) Latihan 2 : menendang dan menghentikan bola yang dilakukan tiga orang. Satu teman di
tempatkan di tengah-tengah, dua teman lainnya melakukan operan bola sambil bergerak dengan
menyamping ke kanan dan kiri.

Gambar 3.12 Latihan menendnag dan menahan bola bertiga

c) Latihan 3 : menendang dan menahan bola sambil bergerak ke kanan dan kiri, dilakukan secara
berpasangan.

Gambar 3.13 Latihan menendang dan menahan bola sambil bergerak

d) Latihan 4 : menendang dan menahan bola dalam keadaan bergerak bebas.

Gambar 3.14 Latihan menendang dan menahan bola sambil bergerak bebas
2) Latihan menendang dan menahan bola berkelompok
a) Latihan bermain 2 lawan 1
Cara melakukannya :
(1) Pemain A dan B berada pada jarak 10 meter.
(2) Pemain C yang merupakan lawan yang bertugas merebut bola yang dimainkan antara pemain A
dan B.
(3) Dalam situasi ini pemain A menguasai
bola. Pemain C datang menyerang
kearah A. Pemain B yang bebas bergerak
mencari tempat ke-B untuk dapat
dengan mudah menerima bola dari A.
(4) Melihat gerakan B, pemain A mengirim
bola ke arah larinya B. Pemain C
kemudian berputar untuk menghadang
B. Pemain A berlari mencari posisi baru
untuk dapat menerima bola dari pemain
B, yaitu ke-A1 demikian seterusnya.
(5) Jika C berhasil merebut bola, maka
pemain yang melakukan kesalahan
Gambar 3.15 Perhatikan latihan pertama bermain menggantikan pemain C.

b) Latihan bermain 2 lawan 1


Cara melakukannya :
(1) Tujuan permainan adalah usaha untuk melewati seorang pemain lawan. Dilakukan dalam jalur
lebar lapangan 5 meter dan panjang 20 meter.
(2) Dua pemain penyerang mulai dari garis lebar lapangan (a) mencoba melewati pemain lawan yang
menghadang dengan cara menggiring dan mengoper bola antara mereka menuju garis (b).
(3) Lalu mulai lagi dari garis (b)
menuju garis (a). Latihan ini
dilakukan sebanyak 10 kali.
(4) Permainan ini akan lebih semarak
sifatnya jika dimasukkan unsur
pertandingan seperti pemain yang
paling banyak dapat merebut bola
sebagai fihak bertahan dalam 10
kali percobaan, dinyatakan sebagai
pemenang.

Gambar 3.16 Perhatikan latihan keempat bermain

c) Latihan bermain 3 lawan 1


Cara melakukannya :
(1) Tiga pemain yang membentuk segitiga yang cukup luas, yaitu pemain A, B, dan C. Sedangkan
seorang pemain lagi, yaitu D sebagai lawan yang akan merebut bola.
(2) Ketiga pemain saling mengoper bola diantara mereka, sedangkan pemain D berusaha untuk
merebut bola tersebut.
(3) Dalam usaha saling mengoperkan bola, formasi segitiga yang dibentuk oleh ketiga pemain tersebut
dapat berubah bentuk, lalu dibentuk lagi untuk memberi kemungkinan bagi pemain yang
menguasai bola mengoper bola kedua arah.
(4) Pada saat pemain A mengoper bola pada B,
maka pemain C harus segera bergerak dari
posisinya pertama ke-C1. Dengan demikian
pemain B yang sekarang menguasai bola,
mempunyai dua kemungkinan untuk
mengoper bola, yaitu kepada C1 atau
kembali ke pemain A.

Gambar 3.17 Perhatikan latihan kedua bermain

d) Latihan bermain 3 lawan 1


Cara melakukannya :
(1) Formasi sama dengan latihan 2. Perbedaannya jika pada latihan 2 pemain yang menguasai bola
menunggu untuk diserang, baru kemudian mengirim bola kepada temannya.
(2) Pada latihan 3 ini pemain A yang menguasai bola menggiring bola tersebut ke arah pemain D,
dengan maksud memancing pemain D untuk menyerang.
(3) Pemain A pada saat diserang oleh pemain D dapat melakukan operan. Setelah itu pemain A
melanjutkan geraknya mencari tempat yang baik untuk dapat membantu teman yang menguasai
bola.

(4) Pemain yang sekarang menguasai


bola (dalam hal ini pemain B), dapat
memutuskan apakah akan
menggiring bola ke arah lawan, atau
melakukan operan kepada salah
seorang temannya.
(5) Latihan ini dilaksanakan dalam
ruang gerak sekitar 10 meter persegi.

Gambar 3.18 Perhatikan latihan ketiga bermain

e) Latihan bermain 3 atau 4 pemain


Cara melakukannya :
(1) Ukuran lapangan permainan 30 x 20 meter. Ditengah lapangan dibuat sebuah lingkaran dengan
diameter 8 meter.
(2) Ditengah-tengah lingkaran tersebut diletakkan sebuah medicine ball yaitu sebuah bola yang agak
besar dan berat.
(3) Tim yang terdiri dari 3 atau 4 pemain, bermain dengan cara biasa dan masing-masing tim
berusaha untuk mengenakan medicine ball tersebut dengan bola yang dimainkan.
(4) Pemain dilarang memasuki lingkaran. Tim yang paling banyak dapat mengenakan medicine ball
selama waktu tertentu dinyatakan sebagai pemenang.
Gambar 3.19 Perhatikan latihan kelima bermain

f) Latihan Bermain Sepakbola


Cara melakukannya :
(1) Jumlah pemain 12 orang (untuk dua tim) masing-masing 6 pemain untuk satu tim.
(2) Pada garis lapangan dipasang gawang atau tiang bendera kecil.
(3) Lapangan yang dapat digunakan adalah lapangan basket atau bolavoli yang memiliki garis tengah.
(4) Tiap tim menempatkan 3 pemain penyerang pada daerah lapangan lawan dan 2 pemain bertahan
pada daerah lapangan sendiri.
(5) Setiap pemain berusaha mempertahankan gawangnya dan melakukan serangan.
(6) Pemain bertahan dan penyerang hanya boleh bergerak di daerah yang ditempatinya.
(7) Bila pemain bertahan dapat merebut bola segera berikan operan pada temannya yang ada di
daerah lawan.
(8) Tim dianggap menang apabila dapat memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin.
(9) Waktu permainan untuk setiap tim 5 10 menit.

Gambar 3.20 Perhatikan latihan bermain sepakbola dengan sederhana

d. Latihan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)


Menggiring bola pada dasarnya adalah melakukan gerakan menendang bola secara terputus-
putus dan dilakukan secara perlahan-lahan. Oleh karena itu, bagian kaki yang digunakan baik untuk
gerakan menendang atau gerakan menggiring bisa sama.
Menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, punggung kaki dan kaki bagian
luar. Secara umum tujuan menggiring bola adalah melewati lawan, mendekati sasaran, mengecoh lawan,
merubah irama permainan dan lain sebagainya.
Pada saat menggiring bola, setiap langkah menyentuh bola secara perlahan dan teratur, serta
usahakan bola tidak jauh dari kaki sehingga bola yang bergulir ke depan tetap dalam penguasaan. Posisi
kaki (lutut) ditekuk sedikit untuk mempermudah gerakan dan penguasaan bola. Pandangan ke arah bola
dan jangan lupa melihat situasi sekeliling, baik posisi teman maupun lawan. Lengan biasanya digunakan
untuk menjaga keseimbangan dan berada di samping badan.
Teknik-teknik dasar menggiring bola tersebut akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.

1) Latihan menggiring bola dengan kaki bagian dalam


Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Badan condong ke depan.
(2) Kaki kanan ditempatkan di dekat bola dengan
bagian dalam kaki menghadap bola dan lutut sedikit
ditekuk.
(3) Kaki kiri digunakan untuk bertumpu, lutut agak
ditekuk sehingga berat badan berada di kaki kiri dan
lengan bergantung lemas di samping badan untuk
menjaga keseimbangan.

Gambar 3.21. Latihan menggiring bola dengan kaki bagian dalam

2) Latihan menggiring bola dengan kaki bagian luar


Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
(1) Kaki kanan ditempatkan di depan.
(2) Pergelangan kaki diputar sedikit ke dalam dan lutut
agak ditekuk. Kaki kiri digunakan sebagai tumpuan,
lututnya agak ditekuk.
(3) Badan sedikit condong ke depan dan berat badan
berada di kaki kiri. Lengan di samping badan
bergantung rileks.
(4) Perkenaan bola dengan kaki tepat dengan kaki
bagian luar. Pada saat menggiring bola, kaki selalu
dekat dengan bola.

Gambar 3.22 Latihan menggiring bola dengan kaki bagian luar

3) Latihan menggiring bola dengan punggung kaki


Cara melakukannya :
(1) Mata melihat pada bola.
(2) Kepala dan badan di atas bola.
(3) Bola disentuh ke depan dengan
punggung kaki.
(4) Ujung kaki yang menyentuh bola
menghadap ketanah.
(5) Langkah-langkah dalam lari
pendek-pendek.
(6) Jarak bola tetap dalam
penguasaan pemain.
(7) Badan berada antara bola dan
Gambar 3.23 Latihan menggiring bola dengan punggung kaki
lawan.
4) Bentuk-bentuk Latihan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tujuan latihan menggiring bola adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan
menendang dan menahan bola yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan
menggiring bola, coba rasakan teknik-teknik gerakan menggiring bola yang mana mudah dan sulit
dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan
tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan menggiring bola dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok. Dalam
melakukan gerakan menggiring bola, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk latihan menggiring bola antara lain sebagai berikut.

1) Latihan menggiring bola berpasangan dan berhadapan dengan jarak kurang lebih 3 6 meter.

Gambar 3.24 Latihan menggiring bola dengan berpasangan dan berhadapan

2) Latihan menggiring bola dengan berlari berantai memutar bendera dalam bentuk kelompok.

Gambar 3.25 Latihan menggiring bola dengan sambil berlari berantai

3) Latihan menggiring bola mengikuti gerakan teman yang di depan

Gambar 3.26 Latihan menggiring bola dengan mengikuti gerakan teman


4) Latihan lomba dalam menggiring bola melewati bendera yang dipasang zig-zag.

Gambar 3.27 Latihan menggiring bola dengan melewati bendera yang dipasang zig-zag

5) Bermain sepakbola dengan sederhana


Cara melakukannya :
(1) Jumlah pemain 12 orang (untuk dua tim) masing-masing 6 pemain untuk satu tim.
(2) Pada garis lapangan dipasang gawang atau tiang bendera kecil.
(3) Lapangan yang dapat digunakan adalah lapangan basket atau bolavoli yang memiliki garis tengah.
(4) Tiap tim menempatkan 3 pemain penyerang pada daerah lapangan lawan dan 2 pemain bertahan
pada daerah lapangan sendiri.
(5) Setiap pemain berusaha mempertahankan gawangnya dan melakukan serangan.
(6) Pemain bertahan dan penyerang hanya boleh bergerak di daerah yang ditempatinya.
(7) Bila pemain bertahan dapat merebut bola segera berikan operan pada temannya yang ada di
daerah lawan.
(8) Tim dianggap menang apabila dapat memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin.
(9) Waktu permainan untuk setiap tim 5 10 menit.

Gambar 3.28 Latihan bermain sepakbola dengan sederhana


B. BOLAVOLI
1. Pengertian dan Asal-Usul Bolavoli
Permainan bolavoli adalah suatu cabang olahraga berbentuk mem-volley bola di udara hilir
mudik di atas jaring atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan
untuk mencari kemenangan dalam bermain. Mem-volley dan memantulkan bola ke udara harus
mempergunakan bagian tubuh mana saja (asalkan sentuhan/pantulannya harus sempurna).
Permainan bolavoli bermula dimainkan untuk aktivitas rekreasi, yaitu bagi para usahawan.
Permainan bolavoli kemudian berkembang dan menjadi populer di daerah pariwisata dan dilakukan di
lapangan terbuka, tepatnya di Amerika Serikat pada musim panas tiba. Selanjutnya berkembang ke
Kanada. Melalui gerakan internasional YMCA, permainan bolavoli meluas ke negara lainnya, yaitu Kuba
(tahun 1905), Puerto Rico (tahun 1909), Uruguay (tahun 1912), dan Cina serta Jepang (tahun 1913).
Permainan bolavoli di Indonesia berkembang sangat pesat di seluruh lapisan masyarakat,
sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah, maka pada tanggal
22 Januari 1945 PBVSI (Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan
kejuaraan nasional yang pertama. Pertandingan bolavoli masuk acara resmi dalam PON II di Jakarta
dan POM I di Yogyakarta. Setelah tahun 1962 perkembangan bolavoli sperti jamur tumbuh di musim
hujan.

2. Lapangan Permainan Bolavoli

Bahan : kulit
Keliling : 65-67 cm
Berat : 200-280 gram
Tekanan : 294,3-318,82 hpa

Gambar 3.29 Lapangan permainan bolavoli

3. Latihan Teknik Dasar Permainan Bolavoli


Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien
dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Teknik dasar permainan bolavoli yang harus ditingkatkan keterampilannya antara lain: passing bawah,
passing atas, smash dan spike, servis, dan bendungan. Teknik-teknik dasar permainan bolavoli tersebut
akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.

a. Latihan Teknik Dasar Passing


Passing adalah mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik tertentu, sebagai
langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
1) Latihan Passing Bawah (Dig Pass)
Cara melakukannya :
(1) Sikap badan menghadap ke arah
datangnya bola.
(2) Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk,
kedua lengan lurus dijulurkan ke
depan bawah dan tangan satu
sama lain dikaitkan atau
berpegangan.
(3) Tungkai diluruskan apabila bola
mengenai lengan bawah yang
terjulur lurus.
(4) Gerakan lengan ke atas paling
tinggi setinggi bahu.
Gambar 3.30 Teknik passing bawah permainan bolavoli

2) Bentuk-bentuk Latihan Passing Bawah (Dig Pass)


Tujuan latihan mempassing bawah adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan
mempassing bawah yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan mempassing bawah,
coba rasakan teknik-teknik gerakan mempassing bawah yang mana mudah dan sulit dilakukan.
Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut,
kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan mempassing bawah dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
Dalam melakukan gerakan passing bawah, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk latihan passing bawah antara lain sebagai berikut.

a) Latihan 1 : memantulkan bola ke lantai kemudian melambungkan bola dengan kedua tangan. Cara
melakukannya :
(1) pantulkan bola ke lantai pada saat melambung
(2) lambungkan dengan kedua tangan
(3) lakukan secara berulang-ulang

Gambar 3.31 Latihan memantulkan bola ke lantai kemudian mempassingnya

b) Latihan 2 : Lambungkan bola ke atas kemudian tangkap dengan kedua tangan. Cara
melakukannya:
(a) lambungkan bola dengan kedua tangan.
(b) pada waktu bola meluncur ke bawah tangkap dengan dua tangan dari atas.
Gambar 3.32 Latihan melambungkan bola kemudian ditangkap dengan kedua tangan

c) Latihan 3 : melambungkan bola dan membiarkan bola jatuh pada lengan yang dirapatkan dan
diluruskan. Lakukan latihan sambil berjalan maju.

Gambar 3.33 Latihan melambungkan bola kemudian biarkan bola tersebut dijatuhkan

d) Latihan 4 : melakukan latihan secara berpasangan berdua atau bertiga.

Gambar 3.34 Latihan mempasingkan bola berpasangan dan bertiga

(2) Latihan 5 : melakukan latihan memvoli bola melalui atas net/tali yang dipasang melintang secara
berpasangan.
Gambar 3.35 Latihan mempasingkan bola melalui atas net/tali

(3) Latihan 6 : melakukan latihan memvoli bola dalam bentuk bermain pada lapangan kecil.

Gambar 3.36 Latihan mempasingkan bola dalam bentuk bermain pada lapangan kecil

3) Latihan Passing Atas (Set-up)


Cara melakukannya :
(1) Tempatkan badan di bawah bola.
(2) Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk sehingga posisi badan setengah berjongkok.
(3) Sikut dibengkokkan, jari-jari tangan direnggangkan dan letaknya di atas dahi.
(4) Sikap tangan seperti mangkuk.
(5) Pandangan ke arah datangnya bola.
(6) Pada waktu bola dating, bola
didorong dengan jari-jari tangan
dan perkenaannya melalui ruas
pertama dan kedua dari jari
telunjuk sampai kelingking,
sedangkan ibu jari hanya pada
ruas pertama saja.
(7) Untuk membantu gerakan jari-jari
tangan, pergelangan tangan
digerakkan ke arah depan atas.
(8) Setelah bola terlepas, lengan lurus,
diikuti gerakan badan dan
langkahkan kaki ke depan untuk
menjaga keseimbangan.

Gambar 3.37 Teknik passing atas permainan bolavoli

4) Bentuk-bentuk Latihan Passing Atas (Set-up)


Tujuan latihan mempassing atas adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan
mempassing bawah yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan mempassing atas,
coba rasakan teknik-teknik gerakan mempassing bawah yang mana mudah dan sulit dilakukan.
Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut,
kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan mempassing atas dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok. Dalam
melakukan gerakan mempassing atas, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk latihan passing atas antara lain sebagai berikut.

a) Latihan pertama
Cara melakukannya :
(1) Berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu
(2) Kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali
(3) Jari-jari tangan membentuk sikap
passing atas
(4) Tahap pertama dilakukan di
tempat
(5) Tahap kedua sambil berjalan
(6) Tahap ketiga diawali tepuk tangan
sebelum menangkap bola
(7) Tahap keempat dilakukan sambil
berjalan

Gambar 3.38 Latihan 1 passing atas permainan bolavoli

b) Latihan kedua
Cara melakukannya :
(1) Berdiri tegak kedua kaki dibuka
selebar bahu
(2) Kemudian lakukan passing atas
yang dilambungkan oleh teman
(berpasangan)
(3) Sambil berjalan dan mundur
dilanjutkan dengan gerak
menyamping
(4) Lakukan latihan tersebut
berulang-ulang

Gambar 3.39 Latihan 2 passing atas permainan bolavoli

c) Latihan ketiga
Cara melakukannya :
(1) Posisi awal sikap duduk
(2) Kemudian melakukan passing atas sambil duduk
(3) Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku
(4) Kemudian dilanjutkan dari atas meja (box senam)
(5) Lakukan latihan tersebut berulang-ulang
Gambar 3.40 Latihan 3 passing atas permainan bolavoli

d) Latihan keempat
Cara melakukannya :
(1) Berdiri tegak saling berhadap-
hadapan dengan teman
(2) Kemudian melakukan passing atas
berpasangan dan berhadapan
(3) Bola disentuh dua kali sentuhan
(4) Lakukan latihan tersebut
berulang-ulang

Gambar 3.41 Latihan 4 passing atas permainan bolavoli

e) Latihan kelima
Cara melakukannya :
(1) berdiri tegak saling berhadap-
hadapan dengan teman
membentuk segitiga
(2) kemudian melakukan passing atas
secara berkelompok (tiga orang)
(3) lakukan latihan dengan bertiga,
berempat atau berlima
membentuk lingkaran
(4) lakukan latihan tersebut berulang-
ulang

Gambar 3.42 Latihan 5 passing atas permainan bolavoli

f) Latihan keenam
Cara melakukannya :
(1) Berdiri tegak saling berhadap-hadapan dengan teman
(2) Kemudian melakukan passing atas melalui net/tali yang dipasang melintang
(3) Lakukan latihan tersebut berulang-ulang
Gambar 3.43 Latihan 6 passing atas permainan bolavoli

g) Latihan ketujuh
Cara melakukannya :
(1) Berkelompok bermain bolavoli
dengan menggunakan lapangan
kecil
(2) Bermain menggunakan passing
atas
(3) Satu kelompok tiga orang pemain

Gambar 3.44 Latihan 7 passing atas permainan bolavoli

b. Latihan Teknik Dasar Servis


Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk memulai suatu permainan.
Sesuai dengan kemajuan permainan, servis ditinjau dari sudut taktik merupakan suatu serangan awal
untuk mendapat nilai agar suatu regu berhasil meraih kemenangan. Keberhasilan suatu servis
tergantung pada kecepatan bola, jalan dan perputaran bola dan penempatan bola ke tempat kosong
kepada pemain ke garis belakang kepada pemain yang melakukan perpindahan tempat.
Servis pada dasarnya terbagi dua, yaitu servis atas dan servis bawah.

1) Latihan Servis Bawah


Servis tangan bawah adalah servis yang sangat sederhana dan diajarkan terutama untuk pemain
pemula. Gerakannya lebih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar.
Cara melakukannya :
(1) Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang. Bola dipegang oleh tangan kiri. Lambungkan bola tidak
terlalu tinggi.
(2) Pada saat yang bersamaan lengan kanan ke belakang, lalu pukul bola dengan tangan kanan setelah
bola turun kira-kira setinggi pinggang di depan badan.
(3) Perkenaan bola tepat pada tangan, telapak tangan mengahadap ke bola.
(4) Tangan ditegangkan untuk mendapatkan pantulan yang kuat dan sempurna.
(5) Pukulan dapat juga dengan tangan dalam keadaan mengepal dan kepalan menghadap ke bola.
(6) Setelah bola dipukul, diteruskan dengan melangkahkan kaki kanan ke depan dan terus masuk ke
lapangan permainan untuk mengambil sikap siap dalam posisinya.
Gambar 3.45 Latihan teknik servis bawah permainan bolavoli

2) Bentuk-bentuk Latihan Servis Bawah


a) Latihan 1 : memukul-mukul bola ke lantai dengan telapak tangan rapat.

Gambar 3.46 Latihan memukul-mukul bola ke lantai

b) Latihan 2 : melakukan servis bawah berhadapan dengan jarak 9 m (melebar lapangan) secara
bergantian.

Gambar 3.47 Latihan servis bawah saling berhadapan

c) Latihan 3: melakukan servis bawah melalui atas net atau tali yang dipasang melintang. Untuk
tahap pertama dari jarak 3 meter (garis serang). Tahap kedua dari jarak 6 meter. Tahap terakhir
dari belakang garis lapangan.
Gambar 3.48 Latihan servis bawah melewati atas net

d) Latihan 4 : melakukan servis bawah dari belakang garis lapangan (jarak 9 m) dengan cara
bergeser ke samping kiri dan kanan setelah melakukan servis.

Gambar 3.49 Latihan servis bawah dari belakang garis servis

3) Bermain bolavoli dengan sederhana


Tujuan latihan bermain
bolavoli secara sederhana
adalah untuk mengkombina-
sikan teknik gerakan-
gerakan yang telah
dipelajari. Dalam melakukan
permainan bolavoli secara
sederhana, peserta didik
diharapkan dapat menun-
jukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerjasama,
tanggungjawab, menghargai
teman, disiplin, dan
toleransi.

Gambar 3.50 Latihan bermain bolavoli dengan sederhana


4. Latihan Bermain Bolavoli Menggunakan Peraturan Dimodifikasi
Tujuan permainan bolavoli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan bola di
lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan. Teknik dasar memainkan bolavoli yang
harus ditingkatkan keterampilannya adalah passing bawah, passing atas, smash dan spike, servis, dan
bendungan.
Variasi latihan dilakukan terutama untuk mempelajari teknik permainan bolavoli, agar siswa
menguasai unsur-unsur dasar permainan. Disini perhatian siswa diarahkan pada perincian teknik
permainan bolavoli dapat dilakukan dengan lebih intensif. Keterampilan mengendalikan bola sangat
ditonjolkan, walaupun mungkin itu dirasakan sebagai penghambat kelancaran permainan.
Variasi rangkaian latihan mengandung lima unsure dasar antara lain : Passing bawah, passing
atas, servis, smash dan blocking. Latihan dimulai dengan gerakan-gerakan yang sederhana. Kemudian
dilanjutkan dengan bentuk-bentuk yang lebih rumit dan berakhir pada penerapan teknik-teknik yang
dipelajari dalam jenis permainan dari rangkaian permainan yang sesuai.
Bentuk-bentuk variasi-variasi bermain bolavoli antara lain sebagai berikut.

a. Bermain dengan memainkan bola dengan melewati tali


Permainan ini merupakan persiapan yang ideal untuk permainan bolavoli. Aturan permainan
sederhana, begitu pula tekniknya (lempar dan tangkap). Permainan ini memungkinkan adanya
peningkatan menuju pertandingan yang berlangsung cepat dan memeras tenaga.
Cara memainkannya :
(1) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-tengah.
(2) Bola harus dilemparkan sedemikian rupa, sehingga jatuh ke lantai di bidang permainan lawan dan
diusahakan dapat menyulitkan untuk ditangkap dan dilemparkan kembali oleh lawan.
(3) Baik pemain maupun bola tidak boleh sampai menyentuh tali. Apabila ini terjadi, regu lawan
mendapat satu angka kemenangan.
(4) Bola harus dilemparkan kembali dari posisi penangkapan. Bola boleh dioperkan sampai dua kali di
bidang permainan sendiri.
(5) Lemparan pada awal permainan dan setelah terjadi angka kemenangan dilakukan oleh pemain
belakang. Lemparan dilakukan dari garis belakang.
(6) Regu yang menang ialah yang lebih dulu mencapai 15 angka (dengan selisih kemenangan paling
sedikit 2 angka).

Gambar 3.51 Latihan bermain bolavoli dengan melewati tali

b. Memainkan bola dengan ditangkap


Dibandingkan dengan Bola lewat tali, bentuk kedua dalam rangkaian permainan ini
mengandung sejumlah kesulitan. Siswa harus berlari ke bawah bola guna melakukan passing atas.
Pengoperan bola di bidang permainan sendiri merupakan keharusan. Hasil permainan hanya bisa
dicapai dengan bantuan rekan seregu (pemain dibiasakan untuk bermain demi kepentingan regu).
Cara memainkannya :
(1) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-tengah.
(2) Bola harus dilemparkan sedemikian rupa, sehingga jatuh ke lantai di bidang permainan lawan dan
diusahakan dapat menyulitkan untuk ditangkap dan dilemparkan kembali oleh lawan.
(3) Bola yang datang dari pihak lawan harus dipantulkan ke atas (passing atas), setelah itu baru boleh
ditangkap teman seregu dan dilemparkan kembali.
(4) Pemain yang menerima bola dari daerah lawan melakukan passing atas ke pemain berikut yang
melakukan passing atas lagi ke pemain ketiga atau pertama. Pemain ini yang boleh menangkap
bola dan mengembalikannya ke daerah lawan.
(5) Penangkap bola tidak boleh melemparkannya, tetapi setelah menangkapnya lalu melambungkan
dan kemudian mengembalikannya ke daerah lawan dengan passing atas. Dengan pengaturan
khusus ini permainan menjadi lebih lambat, tetapi memaksa diadakannya pengoperan ke depan
(apabila bola tidak boleh dibawa sambil berlari).

Gambar 3.52 Latihan bermain bolavoli dengan bola ditangkap

c. Memainkan bola dengan sentuhan ganda


Untuk mempermudah peralihan dari permainan Bolavoli yang ditangkap ke permainan yang
sesungguhnya (sentuhan satu kali) dan juga agar siswa mendapat kesempatan untuk menguasai unsur-
unsur teknik dan taktik boavoli, jalan memutar melewati permainan bolavoli dengan sentuhan ganda ini
bermanfaat dan bahkan penting artinya.
Passing menyudut dapat dilakukan dengan gampang dan tanpa petunjuk-petunjuk khusus. Bola
yang datang oleh pemain mula-mula dipantulkan tegak lurus ke atas setinggi 1 2 meter, dan pada
sentuhan kedua diteruskan ke teman seregu atau melewati tali ke bidang permainan lawan.
Cara memainkannya :
(1) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-tengah.
(2) Pemain yang menerima bola dari lawan harus mengoperkannya dulu ke teman seregu, yang kini
boleh langsung mengembalikan ke lapangan lawan.
(3) Sentuhan ganda merupakan cara pengoperan wajib. Menangkap dan melempar bola dihitung
sebagai kesalahan, begitu pula passing atas langsung ke teman seregu atau ke lapangan lawan.
(4) Kesalahan lain : bola menyentuh lantai atau tali. Pemain menginjak lapangan yang merupakan
daerah lawan (melampaui garis tengah), atau menyentuh tali.
(5) Lemparan pada awal permainan dan setelah lawan melakukan kesalahan, dilakukan dari sebelah
luar garis belakang. Lemparan dilakukan dari bawah dengan kedua tangan.
(6) Regu yang paling dulu mencapai 15 angka (dengan selisih paling sedikit 2 angka dari lawan), itulah
yang menang.
(7) Dalam permainan ini teknik passing atas bisa dinilai dengan lebih kritis. Di samping gerak meraup
(kedua jari kelingking berdekatan), gerak menolak bola dengan pelan atau menepuk juga dinilai
sebagai kesalahan.
Gambar 3.53 Latihan bermain bolavoli dengan sentuhan ganda

d. Memainkan bola dengan beranting


Latihan dilakukan dengan susunan beranting merupakan sistem yang paling cocok, apabola :
bola tidak cukup banyak, lapangan permainan tidak begitu luas, diperlukan disiplin ketat, dan pemain
yang lebih maju harus membantu pemain yang lemah.
Permainan beranting cocok guna menerapkan keterampilan yang sudah dipelajari, begitu pula
untuk menguji dan membuktikan kemampuan.
Cara memainkannya :
(1) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-tengah.
(2) Bola mula-mula dioperkan oleh pemimpin regu yang bertugas membetulkan gerak bola yang
dikembalikan secara kurang cermat.
(3) Baru kemudian siswa yang kurang terampil bisa disertai tugas tersebut dalam satu ronde menurut
urut-urutan tertentu.
(4) Pada tahap terakhir, siswa disuruh dengan cepat berganti posisi ke bidang permainan seberang.
(5) Pemain dalam kelompok yang sudah mengembalikan bola berlari ke belakang. Hanya pemain
terakhir dari kelompok yang tetap tinggal di tempatnya. Ia memulai ronde kedua dengan arah
terbalik.
(6) Bola dioperkan pada pemimpin regu.
(7) Urutan-urutan pemain tidak boleh diubah. Pertandingan selesai apabila susunan awal sudah
tercapai kembali.

Gambar 3.54 Latihan bermain bolavoli dengan beranting

e. Permainan servis dan menerima servis


Seorang pemain memukul bola dari garis pinggir lapangan bolavoli dan perpanjangannya,
melewati tali yang direntangkan setinggi 2,5 meter. Jika jumlah pemain tidak begitu banyak (sampai 12
orang), bola dipukul dari jarak 6 meter melewati jarring. Setiap pasangan berlatih sendiri-sendiri dengan
sebuah bola.
Cara memainkannya :
(1) Dua regu saling berhadapan dengan dibatasi tali yang terentang ditengah-tengah.
(2) Servis harus mengenai teman berlatih yang berdiri tanpa boleh bergerak. Hanya bola yang
melayang ke arah muka yang boleh ditangkis dengan tangan.
(3) Teman berlatih melakukan passing bawah atau passing atas dan ia kini berganti melakukan servis.
Susunan posisi pemain dan pertukaran tempat seperti pada gambar.
(4) Jaring dipasang sesuai dengan peraturan resmi atau 20 cm lebih tinggi.
(5) Servis dilakukan dari garis yang dibuat 5-6 meter dari jarring.
(6) Semua pemain yang siap melakukan servis dan memegang bola. Mereka memukul silih berganti
dan bola harus diarahkan ke pemain belakang di lapangan seberang.
(7) Pemain ini melakukan passing bawah atau passing atas ke pengumpan yang berdiri di daerah
serang. Ia menangkap bola lalu lari ke garis servis.

Gambar 3.55 Latihan bermain bolavoli dengan permainan servis dan menerima servis

C. BOLABASKET
1. Pengertian dan Asal-Usul Bolabasket
Permainan bolabasket dimainkan oleh dua regu putera maupun puteri yang masing-masing
regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan
cara memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam
memainkan bola pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka,
melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan.
Tujuan permainan bolabasket adalah memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga
keranjang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu
melakukan teknik gerakan dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat
latihan yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.
Permainan bolabasket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James A. Naismith pada
tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk
menciptakan permainan baru yang dapat dimainkan di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah
dipelajari dan menarik.

Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya, maka permainan baru
itu dinamakan basket ball. Pada tahun 1924 permainan bolabasket didemontrasikan pada Olimpiade
di Perancis. Pada tanggal 21 Juni 1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beny, direktur sekolah olahraga di Jeneva
diadakan konferensi bolabasket. Dalam konferensi ini terbentuklah Federasi Bolabasket Internasional
yang diberi nama Federation Internationale de Basketball Amateur (FIBA). Pada tahun 1936 untuk
pertama kali permainan bolabasket dipertandingkan dalam Olimpiade di Jerman, yang diikuti oleh 21
negara.
Permainan bolabasket masuk ke Indonesia setelah Perang Dunia ke-II dan dibawa oleh para
perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bolabasket telah masuk dalam acara pertandingan. Pada tanggal
23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia (PERBASI). Pada tahun 1953
PERBASI diterima menjadi anggota FIBA. Pada tahun 1955 perpanjangan PERBASI diubah menjadi
Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia dengan singkatan tetap PERBASI.

2. Lapangan Permainan Bolabasket

Gambar 3.56 Lapangan permainan bolabasket

3. Latihan Teknik Dasar Permainan Bolabasket


Permainan bolabasket merupakan permainan yang gerakannya sangat kompleks, yaitu
gabungan dari jalan, lari, lompat, serta unsur kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, dan lain-lain.
Untuk melakukan gerakan-gerakan bolabasket secara baik diperlukan kemampuan dasar fisik yang
memadai. Dengan kondisi fisik yang baik akan memudahkan melakukan gerakan-gerakan yang lebih
sulit (kompleks).
Tujuan permainan bolabasket adalah memasukkan bola ke keranjang lawan dan menjaga
keranjang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu
melakukan teknik gerakan dengan baik. Gerakan yang baik menimbulkan efisiensi kerja dan berkat
latihan yang teratur mendapatkan efektivitas yang baik pula.
Teknik dasar permainan bolabasket antara lain : (1) Teknik melempar dan menangkap bola, (2)
Teknik menggiring bola, (3) Teknik menembak, (4) Teknik gerakan berporos, (5) Teknik Lay-Up shoot,
dan (6) Teknik merayah/rebound.

a. Latihan Teknik Melempar Bola


Untuk dapat melempar atau mengoperkan bola, harus dikuasai terlebih dahulu cara memegang
dan menangkap bolabasket.

1) Latihan Memegang Bola dengan Dua Tangan


Cara melakukannya :
(1) Bola terselip di antara kedua telapak tangan.
(2) Kedua telapak tangan melekat pada bagian samping bola sedikit ke belakang.
(3) Jari-jari tercerai lentuk, kedua ibu jari terletak dekat dengan badan di belakang bola dan
menghadap ke arah tengah depan.
(4) Pada waktu menerima atau akan mengoper bola, sikap kaki kuda-kuda dengan jarak antara kedua
kaki satu telapak kaki ke depan dan satu telapak kaki ke samping.
(5) Badan sedikit condong ke depan dengan titik berat badan jatuh di antara kedua kaki dan lutut
sedikit ditekuk.

Gambar 3.57 Cara memegang bolabasket Gambar 3.58 Sikap siap mengoperkan bolabasket

2) Latihan mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada (Chest pass)
Mengoper bola adalah salah satu usaha dari seorang pemain untuk membagi atau memberi bola
kepada temannya agar dapat memasukkan bola ke keranjang lawan. Mengoper bola dengan dua tangan
dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bolabasket. Operan
ini berguna untuk operan jarak pendek, karena mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan
kecepatan, ketepatan, dan kecermatan terhadap teman yang diberi bola. Jarak lemparan 5 sampai 7
meter.
Cara melakukannya :
(1) Sikap kaki berdiri seenaknya (wajar) dengan otot sedikit ditekuk dan badan sedikit condong ke
depan, pandangan ke arah lemparan. Kaki boleh sejajar atau salah satu kaki di depan.
(2) Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan jari-jari terbuka menutupi bagian samping dan
belakang dari bola. Ibu jari hampir mendekat, semua telapak tangan dan jari menyentuh bola.
(3) Tekuk kedua siku dengan mendekati badan, dan aturlah bola setinggi dada.
(4) Operan dimulai dengan melangkahkan satu kaki ke depan ke arah sasaran (penerima). Bersamaan
dengan itu, langkahkan kaki, kedua lengan menolak lurus ke depan disertai dengan lekukan
pergelangan tangan dan diakhiri dengan jentikan jari-jari.
(5) Operan diarahkan setinggi dada
(penerima) secara mendatar
dan bola sedikit berputar.
(6) Bersamaan dengan irama gerak
pelepasan bola, berat badan
dipindahkan ke depan,
langkahkan kaki belakang
setelah bola lepas dari tangan
(sebagai gerak lanjutan/follow
throught).

Gambar 3.59 Cara melakukan lemparan setinggi dada permainan bolabasket

3) Latihan mengoperkan bola dari atas kepala


Operan ini dilakukan dengan dua tangan dan bola berada di atas kepala agak ke belakang.
Terutama dilakukan oleh pemain jangkung (tinggi) untuk menghindari bola dari raihan (serobotan)
lawan. Operan ini juga sangat efektif, dan bila diperlukan mengoperkan bola dengan segera saat
menerima bola dalam posisi tinggi. Untuk melakukan operan ini pada dasarnya sama dengan operan
tolakan dada, hanya posisi letak bola yang berbeda, yaitu di atas kepala.
Cara melakukanya :
(1) Posisi bola berada di atas kepala dengan dipegang oleh dua tangan dan cenderung agak di belakang
kepala.

(2) Bola dilemparkan dengan lekukan


pergelangan tangan arahnya agak
menyerong ke bawah disertai
dengan meluruskan lengan.
(3) Lepasnya bola dari tangan juga
menggunakan jentikan ujung jari
tangan.
(4) Posisi kaki berdiri tegak, tetapi
tidak kaku. Bila berhadapan
dengan lawan, untuk
mengamankan bolanya dapat
dilakukan dengan meninggikan
Gambar 3.60 Cara melakukan lemparan dari atas kepala permainan bolabasket badan, yaitu mengangkat kedua
tumit.

4) Latihan mengoperkan bola pantulan


Operan pantulan dilakukan dengan dua tangan dalam posisi bola di depan dada. Operan
pantulan sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan di samping
kiri/kanan lawan, dan teman sudah siap menjemputnya di belakang lawan.
Operan pantulan dilakukan dengan cepat, sebab tidak tentu akan tertahan/terserobot oleh
lawan. Operan dapat pula dilakukan dengan menipu lawan ke samping kanan, padahal bola dilemparkan
ke kiri atau sebaliknya.
Cara melakukanya :
(1) Sikap permulaan dilakukan seperti pada posisi operan dengan dua tangan.
(2) Bola dilepaskan dengan tolakan dua tangan menyerong ke bawah dari letak badan kawan.
(3) Bola dilepaskan setinggi
pinggang dan harus
diarahkan pada suatu
tempat (titik) kira-kira 1
meter di depan penerima
(disesuaikan dengan jarak
dan kekuatan lemparan).
Arah bola agar dapat
diterima pada daerah antara
lutut dan perut.
(4) Bila berhadapan dengan
lawan, maka sasaran
pantulan bola berada di
Gambar 3.61 Cara melakukan lemparan pantulan permainan bolabasket samping kanan/kiri kaki
lawan.

5) Latihan mengoperkan bola dari samping


Operan samping dilakukan dengan satu tangan. Namun sebelum melemparkan, bola tetap
dipegang dengan dua tangan. Operan ini gerakannya lebih wajar (rileks) sebab dapat lebih kuat dan
lebih jauh. Oleh karena itu dapat digunakan untuk jarak sedang dan jarak jauh ( 7 meter).
Cara melakukannya :
(1) Sikap berdiri seenaknya dengan posisi kaki kanan di belakang.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan, bawa ke samping telinga kanan, namun tangan kiri tetap ikut
menjaga supaya bola tidak jatuh dan keseimbangan bola terjaga.
(3) Sikap tangan kanan dengan siku ditekuk dan telapak tangan menghadap ke atas.

(4) Lemparkan bola ke depan


melambung sesuai dengan
sasarannya gerakan terakhir
melepas bola dengan lecutan
jari-jari tangan.
(5) Setelah bola lepas dari tangan,
langkahkan kaki kiri ke depan
bersamaan dengan gerakan
lanjutan (follow throught).

Gambar 3.62 Cara melakukan lemparan samping permainan bolabasket

6) Latihan mengoperkan bola lengkung samping (kaitan)


Operan kaitan adalah senjata yang ampuh untuk pemain berpostur pendek, tetapi ingin
mencoba mengoperkan bola melewati di atas pemain lawan yang jauh lebih tinggi. Lemparan ini dapat
digunakan dalam situasi-situasi sulit yang timbul akibat penjagaan yang ketat dari lawan, sedangkan
operan-operan lain sulit dilakukan. Oleh sebab itu, lemparan ini dilakukan hanya pada situasi-situasi
khusus dan hanya diajarkan pada saat-saat operan-operan lain sudah dikuasai.
Cara melakukannya :
(1) Posisi berdiri sama dengan operan setinggi dada, perbedaannya pada operan setinggi dada
sasarannya berada di depan, sedangkan operan kaitan sasarannya diarahkan ke samping.
(2) Bola dipegang dengan tangan kanan dengan rileks (lentur) ke bawah, mulai dari jari kelingking
sampai dengan ibu jari hampir seluruh telapak tangan ikut aktif memegang bola.
(3) Kaki kiri lebih di depan dari kaki kanan dan berdiri dalam jarak yang enak dan jaga keseimbangan.
(4) Saat bola masih berada di bawah, tangan kiri membantu secukupnya (sekedar membantu agar bola
tidak jatuh dan mengantarkannya sesaat sebelum bola meninggalkan tangan kanan).
(5) Ayunkan lengan yang memegang
bola dengan rileks lurus dari
samping kanan agak ke belakang.
(6) Setelah bola hampir sampai di atas
sisi kanan kepala, lengan agak
ditekuk dan digerakkan ke arah
kiri.
(7) Pada saat itu pergelangan tangan
dan jari dilekukkan, sehingga
mengakibatkan bola
meninggalkan tangan menuju ke
samping sebaliknya.

Gambar 3.63 Cara melakukan lemparan kaitan permainan bolabasket

7) Latihan mengoperkan bola dari bawah


Lemparan ini sangat baik dilakukan untuk operan jarak dekat terutama sekali bila lawan
melakukan penjagaan satu lawan satu.
Cara melakukannya :
(1) Cara memegang bola dengan telapak tangan memenuhi bagian kedua samping bola, jari tercerai
lentuk, ibu jari menghadap ke bawah agak ke dalam.
(2) Bola ditarik sedikit ke samping pinggang kiri bila kaki kanan ada di depan dan di samping
pinggang kanan bila kaki kiri di depan.
(3) Kaki yang berlawanan dengan letak bola diletakkan di depan dan digunakan untuk menutup lawan
agar tidak mudah merebut bola.
(4) Operan dilakukan dengan ayunan kedua lengan bawah.
(5) Bola terlepas setinggi antara pinggang dan sekat rongga dada.
Gambar 3.64 Cara melakukan lemparan bawah permainan bolabasket

b. Latihan Teknik Menangkap Bola


Antara lemparan (operan) dan menangkap bola merupakan dua unsur yang sulit dipisahkan.
Sebab untuk melakukan lemparan biasanya dimulai dari menangkap bola terlebih dahulu. Dalam usaha
menangkap bola ini dapat untuk menjemput bola, bukan menunggu datangnya bola.
Cara menangkap bola adalah sebagai berikut :
(1) Sikap kaki berdiri kuat dengan kedua tangan lurus ke depan dan kedua telapak tangan menghadap
ke depan serta jari-jari tangan terbuka (ibu jari tangan saling mendekat).
(2) Setelah bola menyentuh ujung jari dan telapak tangan dengan cara mengerem, bawalah bola ke
dada dan tahanlah dengan cengkraman bola, yaitu semua telapak tangan dan permukaan jari-
jarinya menempel dengan bola di samping kanan dan kiri.
(3) Selanjutnya kuasailah bola dengan baik sambil menunggu gerakan berikutnya (melempar,
menggiring, atau menembak).

Gambar 3.65 Cara menangkap bola permainan bolabasket

c. Bentuk-bentuk Latihan Melempar dan Menangkap Bola


Tujuan latihan melempar dan menangkap bola basket adalah untuk mengkombinasikan teknik
gerakan-gerakan melempar dan menangkap bola basket yang telah dipelajari. Setelah peserta didik
melakukan gerakan melempar dan menangkap bola basket, coba rasakan teknik-teknik gerakan
melempar dan menangkap bola basket yang mana mudah dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan
tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali
gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan melempar dan menangkap bola basket dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan
berkelompok. Dalam melakukan gerakan melempar dan menangkap bola basket, peserta didik
diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman,
disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk latihan melempar dan menangkap bola basket antara lain sebagai berikut.

1) Latihan melempar dan menangkap bola berpasangan di tempat


Cara melakukannya :
(1) Berdiri saling berhadap-
hadapan
(2) Kemudian sambil bergerak
maju, mundur dan
menyamping melempar bola
dari dada dan dari atas kepala
(3) Latihan dilakukan berulang-
ulang secara berpasangan

Gambar 3.66 Latihan melempar dan menangkap bola di tempat

2) Latihan melempar dan menangkap bola bertiga


Cara melakukannya :
(1) Berdiri saling berhadap-hadapan
bertiga
(2) Bentuk sudut segitiga
(3) Kemudian sambil bergerak maju,
mundur dan menyamping
melempar bola dari dada dan dari
atas kepala
(4) Latihan dilakukan berulang-ulang
secara berkelompok

Gambar 3.67 Latihan melempar dan menangkap bola bertiga

3) Latihan melempar dan menangkap bola formasi berbanjar


Cara melakukannya :
(1) Berdiri berhadapan berbanjar
(2) Kemudian melempar dan menangkap bola bergantian
(3) Peserta didik yang sudah melempar langsung pindah ke belakang
(4) Latihan dilakukan berulang-ulang secara berkelompok

Gambar 3.68 Latihan melempar dan menangkap bola formasi berbanjar

4) Latihan bermain lempar tangkap bola


Cara melakukannya :
(1) Siswa dibagi dua kelompok
(2) Masing-masing kelompok berjumlah lima orang
(3) Kemudian bermain melempar tangkap bola dengan menggunakan gawang
(4) Teknik melempar dan menangkap bola yang digunakan adalah dari dada dan dari atas kepala

Gambar 3.69 Latihan melempar dan menangkap bola formasi berbanjar

d. Latihan Teknik Dasar Menggiring Bola


Menggiring bola adalah upaya membawa bola dengan cara memantulkan bola di tempat,
memantulkan bola sambil berjalan dan memantulkan bola sambil berlari. Menggiring bola merupakan
suatu usaha untuk membawa bola menuju ke depan/ke lapangan lawan. Cara menggiring bola yang
dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri/kanan). Kegunaan menggiring bola adalah untuk mencari
peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.

1) Latihan menggiring bola di tempat


Cara melakukannya :
(1) Sikap awal seperti menangkap atau menerima bola. Kemudian lengan bagian atas tegak lurus
dengan lantai, lengan bawah sejajar dengan lantai, pergelangan tangan lemas atau tidak kaku.
(2) Cara mendorong bola dipantul-pantulkan di depan, samping kiri, dan kanan dengan telapak
tangan berikut jari-jari tangan terbuka (bukan dipukul-pukul).
(3) Pandangan ke bola lalu akhirnya ke segala arah.

2) Latihan menggiring bola sambil berjalan


Cara melakukannya sama dengan cara memantulkan bola di tempat kemudian dilanjutkan sambil
berjalan dengan memantulkan bola ke samping kiri dan kanan.

3) Latihan menggiring bola sambil berlari


Cara melakukannya sama seperti memantulkan bola di tempat, hanya pantulan bolanya seirama
dengan kecepatan lari, penguasaan bola selalu dalam jarak yang dapat dikuasai.
Gambar 3.70 Cara menggiring bola permainan bolabasket

4) Bentuk-bentuk Latihan menggiring bola


Tujuan latihan menggiring bola basket adalah untuk mengkombinasikan teknik gerakan-
gerakan menggiring bola basket yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan
menggiring bola basket, coba rasakan teknik-teknik gerakan menggiring bola basket yang mana mudah
dan sulit dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan? Temukan
permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan tersebut.
Gerakan menggiring bola basket dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.
Dalam melakukan gerakan menggiring bola basket, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-
nilai sikap seperti: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Bentuk-bentuk latihan menggiring bola basket antara lain sebagai berikut.

a) Latihan 1: Menggiring bola sambil


berjalan, dilanjutkan dengan lari
(menggunakan tangan kanan dan
kiri). Latihan ini dapat dilakukan
secara perorangan atau kelompok.

Gambar 3.71 Latihan 1 bentuk-bentuk latihan menggiring bola basket

b) Latihan 2: Menggiring bola sambil


bergerak mundur, maju dan
dilanjutkan dengan bergerak
menyamping ke arah kanan dan
kiri (menggunakan tangan kanan
dan kiri). Latihan ini dilakukan
secara perorangan atau kelompok

Menyamping Maju, mundur

Gambar 3.72 Latihan 2 bentuk-bentuk latihan menggiring bola basket


c) latihan 3: Menggiring bola secara zig-zag (berkelok-kelok) melalui rintangan sambil berjalan dan
dilanjutkan sambil berlari (menggunakan tangan kanan dan kiri). Latihan ini dilakukan secara
perorangan atau kelompok.

Gambar 3.73 Latihan 3 bentuk-bentuk latihan menggiring bola basket

d) Latihan 4: Menggiring bola dengan lari berantai berputar mengitari bendera dalam bentuk
kelompok (menggunakan tangan kanan dan kiri). Latihan ini dilakukan secara perorangan dan
berkelompok.

Gambar 3.74 Latihan 4 bentuk-bentuk latihan menggiring bola basket

e. Bermain Bolabasket Secara Sederhana


Bentuk-bentuk bermain bolabasket secara sederhana adalah sebagai berikut :
1) Latihan 1 : Bermain bola basket dengan menggunakan gawang kecil yang mengutamakan teknik
menggiring, menangkap dan passing
(1) Peserta didik dibagi dua regu, masing-masing regu terdiri dari 5 pemain.
(2) Cara memainkan bola, bola digiring dengan satu tangan (kiri/kanan).
(3) Bola dapat digiring tidak lebih dari 3 langkah.
(4) Bola dapat dibawa tidak lebih dari 2 langkah.
Gambar 3.75 Latihan 1 bermain bolabasket secara sederhana

2) Latihan 2 : Bermain bolabasket menggunakan setengah lapangan, Jumlah pemain adalah 2 lawan
3 dilanjutkan dengan 4 lawan 3 atau 5 lawan 4, yaitu :
(1) 2 pemain penyerang dan bertahan 3 pemain.
(2) 4 pemain penyerang dan bertahan 3 pemain.
(3) 5 pemain penyerang dan bertahan 4 pemain.

Gambar 3.76 Latihan 2 bermain bolabasket secara sederhana

3) Latihan 3 : Bermain bola basket menggunakan satu lapangan dan dibagi dua bidang, yaitu bidang A
lapangan untuk regu A dan bidang B lapangan untuk regu B, cara bermainnya adalah sebagai
berikut :
(1) Regu A menempatkan pemainnya di lapangan B sebanyak 2 orang pemain, begitu juga regu B
menempatkan 2 pemain di lapangan A.
(2) Para pemain boleh mengiring, melempar, dan menembak bola.
(3) Saat menggiring bola pemain yang berada pada lapangan A dan B tidak boleh melewati garis
tengah.
(4) Jadi yang berhak melakukan serangan pada lapangan lawan hanya 2 orang pemain.
(5) Regu pemenang adalah regu yang dapat memasukkan bola ke ring basket lebih banyak.
(6) Lama permainan 5 10 menit.
Gambar 3.77 Latihan 3 bermain bolabasket secara sederhana

VII. Penilaian Pembelajaran

A. SEPAKBOLA

1. Teknik dan Bentuk Penilaian


a. Penilaian Kognitif
1) Petunjuk Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

2) Butir Soal Pengetahuan


Kriteria
Nilai
No. Butir Pertanyaan Pensekoran
Akhir
0 1 2 3
1. Jelaskan cara menendang bola permainan
sepakbola.
2. Jelaskan cara mengontrol bola permainan
sepakbola.
3. Jelaskan cara menggiring bola permainan
sepakbola

3) Kriteria Penilaian (Pengetahuan/Pemahaman)


Skor 3 : jika peserta didik mampu menjelaskan tentang teknik dasar menendang,
mengontrol, dan menggiring bola permainan sepakbola.
Skor 2 : jika peserta didik mampu menyebutkan dua pertanyaan di atas.
Skor 1 : jika peserta didik mampu menyebutkan salah satu pertanyaan di atas.
Skor 0 : jika tidak satupun pertanyaan di atas mampu disebutkan.

b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).

2) Butir Soal Keterampilan (Unjuk Kerja)


1. Lakukan teknik dasar menendang dan menahan bola permainan sepakbola! Unsur-unsur yang
dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan
gerakan (penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Penilaian Produk Skor
Sikap kaki Perkenaan kaki Sikap akhir atau Keterangan
(Tes passing dan Akhir
awalan dengan bola arah bola)
stiopping)
(Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)

2. Lakukan teknik dasar menggiring bola permainan sepakbola! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Penilaian Produk Skor
Sikap kaki Perkenaan kaki Sikap akhir Keterangan
(Tes menggiring Akhir
awalan dengan bola menggiring bola
bola)
(Skor 3) (Skor 4) (Skor 3)

3) Kriteria Penilaian Keterampilan (Unjuk Kerja)


a) Kriteria Penilaian Proses
Kriteria skor : Pelaksanaan menendang dan menahan bola (Proses)
Sikap awal
Nilai 3 jika :
(1) sikap berdiri menghadap arah bola.
(2) letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk.
(3) sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
Pelaksanaan gerak
Nilai 4 jika :
(1) badan menghadap ke arah sasaran. Kemudian jemputlah bola yang meluncur agar
mudah mengontrolnya.
(2) putarlah tungkai yang akan digunakan untuk menerima bola yang datang. Dengan
sedikit mengangkat kaki, kaki bagian dalam mengenai bola hingga gerakan terhenti.
(3) badan agak membungkuk, lengan mengimbangi badan.
(4) pandangan mengarah ke bola.
Nilai 3: jika tiga kriteria dilakukan secara benar
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
Pelaksanaan akhir (kembali ke sikap semula)
Nilai 3 jika :
(1) pandangan mata ke arah lepasnya/dorongan bola.
(2) badan sedikit dicondongkan ke depan dan beratnya terletak di antara kedua kaki
(3) kaki yang menyepak bola berada di depan menghadap ke bawah dengan posisi badan
rileks.
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
4) Kriteria Penilaian Produk
Contoh penilaian produk gerak dasar (menendang dan menahan bola ke sasaran tembok) selama
30 detik.

Perolehan Nilai
Kriteria Pensekoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 15 kali > 12 kali 100 Sangat Baik
12 14 kali 9 11 kali 90 Baik
9 11 kali 6 8 kali 80 Cukup
6 8 kali 3 5 kali 70 Kurang
........ < 6 kali ........ < 3 kali 60 Kurang Sekali

c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
sepakbola.

2) Aspek-aspek penilaian perilaku/sikap (Affective Behaviors)

Unsur-unsur Penilaian Perilaku


Menghargai
Kerjasama Tanggungjawab Disiplin Toleransi Skor Akhir (15)
Teman
(Skor 3) (Skor 3) (Skor 3) (Skor 3)
(Skor 3)

3) Kriteria Penilaian Perilaku/sikap (Affective Behaviors)


(1) Aspek kerjasama
Skor 3, jika dengan :
o rela membantu teman
o memberikan saran tanpa diminta
o menerima saran dengan iklas
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan

(2) Aspek sportivitas


Skor 3, jika :
o menghargai teman kelompok
o berpegang pada aturan/petunjuk yang ada
o datang tepat pada waktunya
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan
(3) Aspek kejujuran
Skor 3, jika :
o mematuhi peraturan permainan
o menghargai guru dan teman
o menyampaikan saran dengan santun
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan
B. BOLAVOLI
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1) Petunjuk Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

2) Butir Soal Pengetahuan


Kriteria
Nilai
No. Butir Pertanyaan Pensekoran
Akhir
0 1 2 3
1. Jelaskan cara melakukan teknik passing bawah
permainan bolavoli.
2. Jelaskan cara melakukan teknik passing atas
permainan bolavoli.
3. Jelaskan cara melakukan teknik servis bawah
permainan bolavoli.

3) Kriteria Penilaian (Pengetahuan/Pemahaman)


Skor 3 : jika peserta didik mampu menjelaskan tentang teknik dasar passing bawah,
passing atas, dan servis bawah bola permainan bolavoli.
Skor 2 : jika peserta didik mampu menyebutkan dua pertanyaan di atas.
Skor 1 : jika peserta didik mampu menyebutkan salah satu pertanyaan di atas.
Skor 0 : jika tidak satupun pertanyaan di atas mampu disebutkan.

b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).

2) Butir Soal Keterampilan (Unjuk Kerja)


1. Lakukan teknik dasar passing bawah permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Perkenaan Penilaian Produk Skor
Sikap awal kaki Keterangan
lengan dengan Arah pantulan bola (Tes passing Akhir
dan kedua
bola (Skor 3) bawah)
lengan (Skor 3)
(Skor 4)

2. Lakukan teknik dasar passing atas permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Sikap awal Perkenaan Skor
Penilaian Produk Keterangan
kaki dan kedua lengan dengan Arah pantulan bola Akhir
(Tes passing atas)
lengan (Skor bola (Skor 3)
3) (Skor 4)
3. Lakukan teknik dasar servis permainan bolavoli! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Perkenaan Skor
Sikap awal kaki Penilaian Produk Keterangan
lengan dengan Arah pantulan bola Akhir
dan kedua (Tes servis bawah)
bola (Skor 3)
lengan (Skor 3)
(Skor 4)

3) Kriteria Penilaian Keterampilan (Unjuk Kerja)


a) Kriteria Penilaian Proses
Kriteria skor : Pelaksanaan memvoli bola dengan dua tangan (Proses)
Sikap awal
Nilai 3 jika :
(1) ambil posisi sikap siap normal.
(2) pada saat tangan akan dikenakan pada bola, segera tangan dan juga lengan diturunkan.
(3) tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan dan lurus.
Pelaksanaan gerak
Nilai 4 jika :
(1) berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan lutut direndahkan
(2) rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan
(3) dorongkan kedua lengan ke arah datangnya bola
(4) perkenaan bola yang baik tepat pada pergelangan tangan
Nilai 3: jika tiga kriteria dilakukan secara benar
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
Pelaksanaan akhir (Kembali ke sikap semula)
Nilai 3 jika :
(1) pandangan mata ke arah lepasnya/dorongan bola.
(2) badan sedikit dicondongkan ke depan dan beratnya terletak di antara kedua kaki
(3) lengan yang mempassing bola berada di depan dengan posisi badan rileks.
Nilai 3: jika tiga kriteria dilakukan secara benar
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar

b) Kriteria Penilaian Produk


Contoh penilaian produk teknik dasar (passing bawah) bola dilambungkan sendiri oleh
tester/peserta didik) selama 30 detik.

Perolehan Nilai
Kriteria Pensekoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 15 kali > 12 kali 100 Sangat Baik
12 14 kali 9 11 kali 90 Baik
9 11 kali 6 8 kali 80 Cukup
6 8 kali 3 5 kali 70 Kurang
........ < 6 kali ........ < 3 kali 60 Kurang Sekali

c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
bolavoli.
2) Aspek-aspek penilaian perilaku/sikap (Affective Behaviors)

Unsur-unsur Penilaian Perilaku


Menghargai
Kerjasama Tanggungjawab Disiplin Toleransi Skor Akhir (15)
Teman
(Skor 3) (Skor 3) (Skor 3) (Skor 3)
(Skor 3)

3) Kriteria Penilaian Perilaku/sikap (Affective Behaviors)


(1) Aspek kerjasama
Skor 3, jika dengan :
o rela membantu teman
o memberikan saran tanpa diminta
o menerima saran dengan iklas
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan

(2) Aspek sportivitas


Skor 3, jika :
o menghargai teman kelompok
o berpegang pada aturan/petunjuk yang ada
o datang tepat pada waktunya
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan
(3) Aspek kejujuran
Skor 3, jika :
o mematuhi peraturan permainan
o menghargai guru dan teman
o menyampaikan saran dengan santun
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan

C. BOLABASKET
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1) Petunjuk Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

2) Butir Soal Pengetahuan


Kriteria
Nilai
No. Butir Pertanyaan Pensekoran
Akhir
0 1 2 3
1. Jelaskan cara melakukan teknik memegang bola
permainan bolabasket.
2. Jelaskan cara melakukan teknik melempar bola
permainan bolabasket.
3. Jelaskan cara melakukan teknik menangkap bola
permainan bolabasket.
4. Jelaskan cara melakukan teknik menggiring bola
permainan bolabasket.

3) Kriteria Penilaian (Pengetahuan/Pemahaman)


Skor 3 : jika peserta didik mampu menjelaskan tentang teknik dasar melempar, menang-
Kap bola, dan menggiring bola basket permainan bolabasket.
Skor 2 : jika peserta didik mampu menyebutkan dua pertanyaan di atas.
Skor 1 : jika peserta didik mampu menyebutkan salah satu pertanyaan di atas.
Skor 0 : jika tidak satupun pertanyaan di atas mampu disebutkan.

b. Penilaian Psikomotor
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek psikomotor diberikan dalam dua bentuk, yaitu penilaian terhadap kesempurnaan/
keterampilan sikap/cara melakukan suatu gerakan (penilaian proses) dan penilaian produk dari
gerakan tersebut (diambil kecepatan waktu melakukan gerakan).

2) Butir Soal Keterampilan (Unjuk Kerja)


1. Lakukan teknik dasar melempar dan menangkap bolabasket! Unsur-unsur yang dinilai adalah
kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan
(penilaian produk).

Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Proses
Skor
Sikap tangan Teknik mengoper Penilaian Produk Keterangan
Gerakan lanjutan Akhir
dan kaki (Skor dan menangkap (Tes Chest pass)
(Skor 3)
3) bola (Skor 4)

2. Lakukan teknik dasar menggiring bolabasket! Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan
melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Gerakan
Sikap awal Teknik Penilaian Produk Skor
koordinasi antara Keterangan
tangan dan menggiring bola (Tes menggiring Akhir
tangan, kaki, dan
kaki sambil berlari bolabasket)
pandangan mata
(Skor 3) (Skor 4)
(Skor 3)

3) Kriteria Penilaian Keterampilan (Unjuk Kerja)


a) Kriteria Penilaian Proses
Kriteria skor : Pelaksanaan lempar dan tangkap bola bolabasket (Proses)
Sikap awal
Nilai 3 jika :
(1) pandangan mata ke arah datangnya bola
(2) badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak di antara kedua kaki.
(3) lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
Pelaksanaan gerak
Nilai 4 jika :
(1) bola didorong dari depan
(2) kedua lengan lurus ke depan
(3) badan dicondongkan ke depan
(4) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola
Nilai 3: jika tiga kriteria dilakukan secara benar
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar
Pelaksanaan akhir (kembali ke sikap semula)
Nilai 3 jika :
(1) badan tetap condong ke depan
(2) pandangan mata tertuju pada lepasnya bola
(3) kaki kiri ke depan dan kaki kanan di belakang
Nilai 2: jika hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 1: jika hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar
Nilai 0: jika tidak satupun kriteria dilakukan secara benar

b) Kriteria Penilaian Produk


Contoh penilaian produk gerak dasar (melempar dan menangkap bolabasket) bola dilempar dan
ditangkap ke arah sasaran dinding selama 30 detik.

Perolehan Nilai
Kriteria Pensekoran Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
> 20 kali > 17 kali 100 Sangat Baik
17 19 kali 14 16 kali 90 Baik
15 16 kali 11 13 kali 80 Cukup
12 14 kali 8 10 kali 70 Kurang
........ < 12 kali ........ < 8 kali 60 Kurang Sekali

c. Penilaian Afektif/Perilaku
1) Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan dalam proses penilaian dilakukan saat peserta didik melakukan permainan
bolabasket.

2) Aspek-aspek penilaian perilaku/sikap (Affective Behaviors)

Unsur-unsur Penilaian Perilaku


Menghargai
Kerjasama Tanggungjawab Disiplin Toleransi Skor Akhir (15)
Teman
(Skor 3) (Skor 3) (Skor 3) (Skor 3)
(Skor 3)

3) Kriteria Penilaian Perilaku/sikap (Affective Behaviors)


(1) Aspek kerjasama
Skor 3, jika dengan :
o rela membantu teman
o memberikan saran tanpa diminta
o menerima saran dengan iklas
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan
(2) Aspek sportivitas
Skor 3, jika :
o menghargai teman kelompok
o berpegang pada aturan/petunjuk yang ada
o datang tepat pada waktunya
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan

(3) Aspek kejujuran


Skor 3, jika :
o mematuhi peraturan permainan
o menghargai guru dan teman
o menyampaikan saran dengan santun
Skor 2, jika hanya dua yang dilakukan
Skor 1, jika hanya satu yang dilakukan
Skor 0, jika tidak satupun kriteria dilakukan

2. Rekapitulasi Penilaian

Aspek-Aspek Penilaian Nilai Akhir =


No. Nama Peserta Didik P+K+A Paraf Guru
Psikomotor Kognitif Afektif
3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst

Anda mungkin juga menyukai