Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/ Semester : VIII/II
Materi Pokok : Permainan Bola Kecil (Bulutangkis)
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
percayadiri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaan.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan
aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga, dicerminkan dengan:
a. Pembiasaan perilaku berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
b. Selalu berusaha secara maksimal dan tawakal dengan hasil akhir.
c. Membiasakan berperilaku baik dalam berolahraga dan latihan.

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.


2.2 Bertanggung jawab dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran serta
menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan kerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik .
2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.

3.1 Memahami konsep variasi dan kombinasi keterampilan permainan bola kecil.

4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan berbagai permainan bola kecil
dengan koordinasi yang baik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran
1.1.2 Menunjukkan sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran
dengan tetap meningkatkan kemampuan dan menunjukkan sikap tawakal
terhadap hasil akhir
1.1.3 Menunjukkan perilaku baik dengan melakukan gerakan sesuai fungsi tubuh
(kodrat)
2.1.1 Saat bermain menunjukkan permaian tidak curang
2.2.1 Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
2.2.2 Tidak melakukan gerakan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain
2.3.1 Dalam melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara berkelompok, beregu,
dan berpasangan memperhatikan kondisi teman, baik fisik atau psikis
2.4.1 Saling membantu teman bila ada kesulitan dalam melakukan gerakan
2.5.1 Dalam melakukan permainan tidak menguasai bola sendiri dan selalu mengoper
bola pada teman
2.6.1 Mengikuti, peraturan, petunjuk atau arahan yang telah diberikan guru
2.7.1 Dalam melakukan permainan menunjukkan perilaku bahwa lawan merupakan
teman bermain
3.1.1 Menjelaskan konsep teknik dasar permainan bulutangkis (pegangan raket,
footwork, posisi berdiri (stance), service panjang dan pendek forehand, pukulan
(stroke)
3.1.2 Menyebutkan prosedural variasi dan kombinasi teknik dasar permainan
bulutangkis (pegangan raket, footwork, posisi berdiri (stance), service panjang
dan pendek forehand, pukulan (stroke)
4.1.1 Melakukan konsep teknik dasar permainan bulutangkis (pegangan raket,
footwork, posisi berdiri (stance), service panjang dan pendek forehand, pukulan
(stroke)
4.1.2 Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bulutangkis (pegangan
raket, footwork, posisi berdiri (stance), service panjang dan pendek forehand,
pukulan (stroke)

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah melalui proses pembelajaran peserta didik dapat:
1. Terbiasa memanjatkan doa sebelum dan sesudah pelajaran dengan khusuk.
2. Menunjukkan perilaku tanggungjawab pada keselamatan diri dan kelompok
3. Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik
4. Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
5. Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan
kesempatan.
6. Menunjukkan perilaku disiplin menjalankan peraturan keselamatan diri dan
kelompok.
7. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan
8. Menjelaskan manfaat aktivitas bulutangkis untuk kebugaran dengan benar
9. Menjelaskan konsep variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bulutangkis
(pegangan raket forehand, footwork dan posisi berdiri,)
10. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar pada permainan bulutangkis.

Pertemuan 2
Setelah melalui proses pembelajaran peserta didik dapat:
1. Terbiasa memanjatkan doa sebelum dan sesudah pelajaran dengan khusuk.
2. Menunjukkan perilaku tanggungjawab pada keselamatan diri dan kelompok.
3. Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas
fisik
4. Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
5. Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan
kesempatan.
6. Menunjukkan perilaku disiplin menjalankan peraturan keselamatan diri dan
kelompok.
7. Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan.
8. Menjelaskan manfaat aktivitas bulutangkis untuk kebugaran dengan benar.
9. Menjelaskan konsep variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bulutangkis
(service backhand, pukulan atas, dan pukulan bawah).
10. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar pada permainan bulutangkis

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Permainan Bulutangkis

Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net.permainan ini berlaku untuk siapa saja dingan bentuk
tunggal ( single ), juga dengan ganda ( double ), dan dengan ganda campuran ( mixed
double ).
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan labear tertentu. Kapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan. Alat yang di pergunakan adalah raket sebagai alat pemukul, serta shuttlecock
sebagai bola yang dipukul.

2. Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis


1. Teknik Memegang Raket (Grips)
Teknik memegang raket dalam bulu tangkis dapat dibedakan menjadi empat macam.
a. American Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Tangan memegang raket di bagian ujung tangkai (handle) seperti memegang pukul
kasur.
2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai.
b. Forehand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket dipegang dalam posisi miring.


2. Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai raket yang sempit.
3. Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.

c. Backhand Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket dipegang dalam posisi miring.


2. Pada waktu memegang raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket,
sedangkan jari-jari tangan diletakkan di bagian depan.

d. Combination Grip

Cara melakukan sebagai berikut.

1. Raket yang dipegang dalam posisi miring.


2. Jari telunjuk diletakkan di bagian depan menghadap ke ujung raket, ibu jari
memangkul di tangkai raket di sisi belakang dan jari-jari yang lain ditekuk di bawah
tangkai raket.

2. Jenis-Jenis Pukulan

Pukulan dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut.


a. Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama yang dilakukan pada awal
permainan. Servis merupakan pukulan untuk memperoleh nilai. Jika akan melakukan
servis maka harus memahami tipe permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe
permainan keras, sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu
tangkis harus menguasai berbagai jenis pukulan servis. Adapun jenis-jenis pukulan
servis itu adalah sebagai berikut.

1) Servis Pendek (Short Service)

Servis pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand. Pukulan
servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga lawan akan
mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola.

Cara melakukan servis pendek forehand sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri dengan sikap kaki kuda-kuda. Posisi berdiri dengan kaki
direngagangkan di depan dan belakang, berat badan bertumpu pada kaki belakang
2. Kock dipegang pada ketinggian pinggang
3. Tangan yang memegang raket harus berada dalam posisi mengayun ke belakang
dengan pergelangan tangan ditekukkan
4. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di samping badan dan tangan yang
lain melambungkan bola.
5. Setelah bola dilambungkan, bola dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan
pergelangan tangan diikuti berat badan digeser ke depan.

Cara melakukan servis pendek secara backhand sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap kaki kuda-kuda.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan badan di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket secara pelan-pelan
diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.
2) Servis Tinggi (Lob Service)

Servis ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung
tinggi kemudian bola sampai di garis bagian belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan
secara forehand dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan
forehand adalah sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu tangan diletakkan di samping badan
bagian belakang bawah dan tangan yang lain memegang bola.
2. Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan raket dari belakang ke arah
depan atas dan diusahakan melambung tinggi ke arah garis belakang.

Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan badan condong ke depan.
2. Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di depan tubuh di bawah pusat
dan tangan yang lain memegang bola.
3. Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah depan secara keras.
Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan bagian belakang.

b. Pukulan Lob

Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan
lob dapat dilakukan dengan forehand dan backhand.
1). Pukulan lob forehand overhead cara melakukan sebagai berikut.
1. Sikap awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
2. Arah datangnya bola dari atas dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas
dipukulkan ke arah bola.

2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
2. Raket dipegang diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
3. Bola dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke
arah lapangan bagian belakang lawan.

3) Pukulan lob forehand underhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
2. Bola yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah
lapangan lawan.

4) Pukulan lob backhand underhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang tangan kanan memegang raket.


2. Bola yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari bawah
ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan lawan bagian belakang.

b. Pukulan Drive

Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat sehingga lawan akan kesulitan
mengembalikan bola. Pukulan drive biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau
samping kiri lawan dan pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan
drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.

Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah samping kanan.


2. Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari belakang ke arah depan.

Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata ke arah samping kanan
dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
2. Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul dengan ayunan raket dari
belakang ke arah depan, diusahakan bola jalannya datar.

d. Pukulan Smash
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola jatuh di daerah lapangan lawan. Cara
melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala bagian belakang.
2. Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan raket dari
atas ke depan bagian bawah.

e. Pukulan Dropshot

Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang diarahkan ke area lapangan lawan dekat
dengan net. Pukulan dropshot dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara melakukan sebagai berikut.

1. Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan kanan memegang raket yang
diletakkan di atas kepala.
2. Bola dari lawan dalam ketinggian puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk
ke lapangan lawan dekat dengan net.

f. Sikap Berdiri

Gambar sikap posisi berdiri

Sikap dan gerakan saat Posisi berdiri :


1. Senantiasa berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat di atas lapangan.
2. Lakukan gerak langkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri
pada saat memukul kok, sambil tetap memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Gerak langkah sambil meluncur cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk
memukul kock.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertapak) pada saat menunggu
datangnya kock, atau pada saat bergerak untuk memukul kock

g. Gerakan Footwork

Gambar saat melakukan footwork.

Sikap dan gerakan saat footwork

1. Berdiri dengan sikap dan posisi yang tepat diatas lapangan.


2. Lakukan gerak langkah ke depan, ke belakang, ke samping kanan dan kiri
pada saat memukul kok.
3. Dam memperhatikan keseimbangan tubuh, gerak langkah sambil meluncur
cepat, sangat efektif sebagai upaya untuk memukul kok.
4. Hindari berdiri dengan telapak kaki di lantai (bertafak) pada saat menunggu
datangnya kok atau pada saat bergerak untuk memukul kok.

h. Lapangan Bulutangkis
Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat
pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau
kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m
berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang
mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

Anda mungkin juga menyukai