Anda di halaman 1dari 4

BAB.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional yang harus dilaksanakan secara sinergis, efisien, efektif dan
berkelanjutan. Sistem pelaksanaan pembangunan nasional semakin
menekankan pentingnya mekanisme desentralisasi, pemberian otonomi yang
semakin nyata dan dititik beratkan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota,
sehingga secara langsung Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota merupakan
ujung tombak pelaksanaan pembangunan.
Seiring dengan laju pertumbuhan dan pembangunan, prekonomian
semakin pesat, dan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka meningkat
pula tuntutan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah yang profesional
dan bijaksana, efisien, transparan, partisipatif, dan tanggap terhadap aspirasi
masyarat.
Untuk menanggapi masalah diatas dan dalam pelaksanaan OTONOMI
DAERAH, pemerintah memerlukan sebuah sarana dan prasarana
perkantoran sesuai dengan standar otomi daerah, yaitu kantor pemerintah
kabupaten minahasa (Kantor SETDA/ Bupati.

1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana mendesain Kantor Bupati Kab. Minahasa yang mampu
mewadahi tugas dari Pemerintah Daerah sesuai dengan tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.
Bagaimana merangcang Kantor Bupati di minahasaha dengan penerapan
Arsitektur Vernakular, pada gedung Kantor Bupati di Minahasa.

1 Kantor SETDA Kab. Minahasa-STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2


1.3. Tujuan dan Sasaran

1.4.1.Tujuan

Mewujudkan Kantor Bupati Kab. Minahasa yang menerapkan Arsitektur


Vernakular untuk mewujudkan kebiasaan/budaya Rumah Tradisional Minahasa.

1.4.2. Sasaran

Mendefinisikan kriteria Kntor Bupati di Minahasa


Menemukan kriteria-kriteria tatanan ruang disetiap bagian-bagian maupun
ruang pimpinan SETDA.
Kantor Bupati Minahasa yang berbasis budaya/kebiasaan daerah Minahasa.
Kantor Bupati yang memenuhi kriteria Arsitektur Vernakular

1.4. Manfaat
Agar dapat mewadahi setiap aktifitas penghuni yang ada di Kantor
SETDA/Bupati mulai dari pimpinan bakan samapi Staff yang ada, sesuai
dengan tuntutan Masyrakat.
Agar Kantor SETDA/Bupati dapat mencerminkan kebiasaan / budaya
taradisional Minahasa melalui pendekatan Arsitektur Vernakular.

2 Kantor SETDA Kab. Minahasa-STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2


BAB. III

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Studi Banding

Studi banding bertujuan untuk mencari data dan informasi yang berkaitan dengan
gedung Kantor yang seharusnya ada dalam setiap Gedung Perkantoran yang akan kita
bangun, dan sperancangan Kantor Bupati yang telah ada sebelumnya. Kaji banding
dilakukan melalui Survey lapangan atau melalui internet. Berikut merupakan Studi
banding yang telah dilakukan banding yang telah dilakukan:

1. Kantor SETDA Kab. Minahasa


2. Kantor Bupati Kabupaten Purworejo
3. Kantor Pemerintahan Kabupaten Sleman

No Objek Keterangan
1 Kantor SETDA Kab. Minahasa Kantor SETDA Kab. Minahasa
merupakan sarana dan prasarana
Pemerintah daerah Minahasa.
Dan menurut hasil survey lapangan
dari segi bentuk yang ada telah
mengadopsi gaya Post Modern, dari
Interior ada beberapa ruangan yang
menggunakan gaya Renaisance dan
Clasic yang terdapat pada pilar-pilar
dan plafon.

3 Kantor SETDA Kab. Minahasa-STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2


2 Kantor Bupati Kabupaten Purworejo Kantor Bupati yang terletak di
sebelah selatan alun-alun ini
merupakan bangunan peninggalan
Belanda yang dibangun pada abad
ke-18 dengan ragam arsitektur
kolonial. Dalam perkembangannya,
dilakukan beberapa penambahan
pada fisik bangunan berupa
penambahan tritisan. Selain itu,
disepanjang ujung lisplank diberi
ornament/ ragam hias yang
merupakan ciri khas pada bangunan
tradisional Purworejo.
3 Kantor Pemerintahan Kabupaten Sleman Kantor Bupati merupakan kantor
pusat Pemerintahan Kabupaten
Sleman. Di lokasi kantor Bupati dan
sekitarnya inilah tempat
diselenggarakannya pemerintahan
Kabupaten Sleman. Sebagaimana
namanya, Kantor Bupati digunakan
untuk berkantornya Bupati Sleman.
Dan dari segi bentuk masih
mengadopsi gaya Arsitektur
colonial.

4 Kantor SETDA Kab. Minahasa-STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2

Anda mungkin juga menyukai