1.4. Deflagrasi
Sama dengan Detonasi tetapi dengan kecepatan reaksi di bawah kecepatan suara (sub sonic).
Contoh: Gun Powder pada peluru, Rocket propellant pada system roket
Reaksi cepat, VOD Gun Powder = 100 m/s.
Deflagrasi = ledakan tanpa bunyi + reaksi kimia
= pembakaran yang cepat dengan oksigen dari bahan itu sendiri.
Arah aliran produk hasil reaksi berlawanan dengan arah propagasi reaksi kebalikan dari
detonasi.
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 2/2
2. Low Explosives
Kecepatan rambat reaksi < kecepatan suara Contoh: Gun Powder = 100 m/s (Sub Sonic)
Tekanan yang timbul tinggi
Rekasinya disebut Deflagrasi
Berdasarkan penggunaannya digolongkan sbb:
a. Pyrotechnics = untuk penghasil panas, asap/kabut berwarna, sinar, delay, suara, api.
b. Propellants = untuk melontarkan obyel/projectile (pelor, hulu ledak).
PERLENGKAPAN PERALATAN
Detonator: Blasting Machine
Listrik Ohm Meter
Bukan listrik Rheostat
Biasa Cap Crimper
Sumbu Api (Safety Fuse): Igniter cord, Kabel Utama (Bus Wire, Leading Wire)
Igniter Cord Connector
Sumbu Ledak (Detonating Fuse): MS
connector/detonating relay/delay
connector.
Kabel Listrik
Isolator Tape
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 3/3
Geometri Peledakan
Bidang Bebas
L
H
PC
Keterangan:
L = tinggi jenjang B = burden T = stemming J = subdrilling
PC = kolom isian handak H = kedalaman lubang ledak
Burden (B) : yaitu jarak tegak luruk terpendek antara muatan bahan peledak dengan bidang bebas
yang terdekat atau arah mana pelemparan batuan akan terjadi.
Spacing (S) : yaitu jarak antara lubang ledak dalam satu garis yang sejajar dengan bidang bebas.
Stemming (T) : yaitu kolom material penutup lubang ledak di atas kolom isian bahan peledak.
Subdrilling (J) : yaitu panjang lubang ledak yang berada di bawah garis lantai jenjang, yang berfungsi
untuk membuat lantai jenjang relatif rata setelah peledakan.
Faktor faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih bahan peledak antara lain :
1. Harga bahan peledak dan perlengkapannya
2. Ketersediaan di pasaran dan kontinuitas pasokan
3. Karakteristik batuan yang akan dibongkar
4. Volume batuan yang akan dibongkar
5. Kondisi kerja (masalah air tanah)
6. Problem lingkungan
7. peraturan yang berlaku.
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 4/4
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995 tanggal 22 Mei
1995, tentang Keselamatan dan Kesehtan kerja Pertambangan Umum, Bab II tentang Bahan Peledak dan
Peledak, adalah merupakan acuan yang digunakan dalam penanganan, penyimpanan dan pengangkutan
bahan peledak di bidang pertambangan umum.
Berikut ini beberapa pengertian pengertian umum tentang istilah yang digunakan dalam Keputusan
Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995:
1. Bahan Peledak adalah semua senyawa kimia, campuran atau alat yang dibuat atau digunakan untuk
membuat bahan peledak dengan reaksi kimia yang berkesinambungan di dalam bahan bahannya.
2. Detonator adalah suatu benda yang mengandung isian bahan peledak yang digunakan sebagai
penyala awal ledakan dan dalam hal ini termasuk detonator listrik, detonator biasa, detonator bukan
listrik (nonel) atau detonator tunda.
3. Gudang adalah suatu bangunan atau kontener yang secara teknis mampu menyimpan bahan peledak
secarateknis mampu menyimpan bahan peledak secara aman.
4. Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan meramu bahan peledak, membuat
primer, mengisi dan menyumbat lubang ledak, merangkai suatu pola peledakan, menyambung suatu
sirkit peledakan ke sebuah sirkit detonator, menetapkan daerah bahaya, menyuruh orang menyingkir
dan berlindung, menguji sirkit peledakan, dan mengendalikan akibat ledakan yang merugikan seperti
lontaran batu, getaran tanah, kebisingan, dan tertekannya udara yang mengakibatkan efek ledakan (air
blast).
5. Jarak aman gudang adalah jarak minimum dimana gudang bahan peledak harus terpisah dari gudang
gudang yang lain, bangunan yang dihuni orang, jalan kereta api serta jalan umum dan tergantung
pada jenis dan jumlah bahan peledak yang disimpan di dalamnya.
6. Bahan peledak peka detonator adalah bahan peledak yang meledak dengan detonator No.8 strength.
7. Bahan peledak peka primer adalah bahan peledak yang hanya dapat meledak dengan menggunakan
primer atau booster dengan detonator no.8 strength.
8. Bahan ramuan bahan peledak adalah bahan baku yang apabila dicampur dengan bahan tertentu
akan menjadi bahan primer.
9. Gudang handak utama adalah gudang yang digunakan sebagai tempat bahan peledak yang letaknya
tidak terlalu jauh dari tambang dan ari gudang ini bahan peledak dipakai untuk keperluan peledakan.
10. Gudang bahan peledak transit adalah gudang yang dipergunakan sebagai tempat penyimpanan
sementara sebelum diangkut/dipindahkan ke gudang bahan peledak utama.
11. Gudang bahan peledak sementara adalah gudang yang dipergunakan untuk kegiatan pertambangan
pada tahap eksplorasi atau persiapan penambangan.
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 5/5
Penyiapan Primer
1. Sebelum detonator dimasukkan ke dalam dinamit maka harus terlebih dahulu diperiksa keadaannya.
2. Buat primer sesuai dengan metode yang ada, pastikan detonator benar benar masuk dalam dodol
dan tidak mudah lepas.
3. Jangan masukkan detonator ke dalam bahan peledak dengan paksa, masukkan detonator ke dalam
lubang yang terlebih dahulu telah dibuat dengan kayu/stick yang telah diijinkan.
4. Gunakan booster yang sesuai dengan ukuran detonator, jangan mencoba untuk melebarkan lubang
pada booster.
5. Tidak diijinkan membuat primer di dalam gudang.
Pemadatan
1. Jangan padatkan primer dan jangan menggunakan bahan yang terbuat dari logam untuk memadatkan
bahan peledak.
2. Pada saat pemadatan, hati hati jangan sampai merusak sumbu api, kabel detonator yang keluar dari
lubang.
3. Pindahkan benda benda yang tidak penting dari sekitar permukaan lubang ledak sebelum
pemadatan.
Penyalaan (Firing)
1. Lakukan test pada rangkaian detonator sebelum penyalaan dengan alat khusus yang sesuai.
2. Jangan menyalakan detonator dengan arus yang kurang dari yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat.
3. Sebelum rangkaian siap untuk penyalaan, pastikan kabel detonator selalu terhubung pendek, dan
jangan gunakan detonator dari pabrik yang berada dalam satu rangkaian.
4. Pastikan semua ujung kabel bersih sebelum dihubungkan.
Penyimpanan
Jenis bahan peledak yang disimpan harus disesuaikan dengan kualitas gudangnya, seperti:
1. Detonator, harus disimpan terpisah dari bahan peledak lainnya di dalam gudang bahan peledak peka
detonator.
2. Bahan peledak peka detonator, tidak boleh disimpan di gudang bahan peledak peka primer atau di
gudang bahan ramuan bahan peledak.
3. Bahan peledak peka primer dapat disimpan bersama sama di dalam gudang bahan peledak peka
detonator tetapi tidak boleh disimpan bersama sama dalam gudang bahan ramuan bahan peledak.
4. Gudang ramuan bahan peledak dapat disimpan bersama sama di dalam gudang bahan peledak peka
primer dan atau di dalam gudang bahan peledak peka detonator.
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 6/6
Persyaratan mengenai konstruksi gudang handak di permukaan tanah yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Harus terdiri dari dua ruangan
2. Dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
3. Dilengkapi dengan lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah
4. Mempunyai hanya satu pintu keluar
5. Dilengkapi dengan pengukur suhu dan suhu ruangan untuk bahan peledak peka detonator tidak bole
melebihi 35 C, bahan ramuan bahan peledak tidak boleh melebihi 55C.
6. Memenuhi jarak aman terhadap lingkungan
7. Dilengkapi dengan alat penangkal petir
Penerimaan dan Pengeluaran bahan peledak dari Gudang harus memenuhi persyaratan:
1. Petugas yang mengambil bahan peledak harus menolak atau mengembalikan bahan peledak yang
dianggap rusak atau berbahaya atau tidak layak digunakan.
2. Penerimaan dan pengeluaran bahan peledak harus dilakukan pada ruangan depan gudang bahan
peledak.
3. Jenis bahan peledak yang digunakan harus dikeluarkan dari gudang sesuai dengan urutan waktu
penerimaannya.
4. Bahan peledak dan detonator yang dikeluarkan harus dalam kondisi baik dan jumlahnya tidak lebih dari
jumlah yang diperlukan.
5. Bahan peledak sisa harus segera dikembalikan ke gudang. Membuka kemasan bahan peledak yang
dikembalikan tidak perlu dilakukan, apabila bahan peledak tersebut masih dalam kemasan aslinya.
6. Bahan peledak yang rusak segera dimusnahkan dengan cara yang aman.
7. Kemasan yang kosong atau bahan pengemas lainnya tidak boleh disimpan di gudang bahan peledak.
8. Membuka kemasan bahan peledak harus dilakukan di bagian depan gudang bahan peledak.
Semua bahan peledak yang masuk dan yang keluar harus dicatat dalam buku yang terdapat di gudang dan
di pos penjagaan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Di dalam gudang bahan peledak harus tersedia buku catatan bahan peledak yang berisi:
a. nama, jelas, jumlah seluruhan bahan peledak dan tanggal penerimaannya
b. lokasi dan jumlah bahan peledak yang disimpan.
2. Pada setiap guadng bahan peledak harus tersedia daftar persediaan yang secara teratur selalu
disesuaikan dan dalam rinciannya tercatat:
a. nama dan tanda tangan petugas yang diberi wewenang untuk menerima dan mengeluarkan bahan
peledak
b. Jumlah bahan peledak atau detonator yang masuk dan keluar gudang
c. Tanggal waktu pengeluaran serta pengambilan bahan peledak
d. Lokasi peledakan atau tujuan permintaan/pengeluaran bahan peledak
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka 7/7
Pengakutan
Misfire
Misfire adalah bila bahan peledak yang dipasang dan diisi ke dalam lubang bor tidak mau meledak.
Hal hal yang menyebabkan terjadinya misfire: bahan peledak, detonator, sumbu atau kawat penghantar.
Secondary Blasting
1. Mud Capping atau Plaster Shooting
2. Blok Holling atau Popping
3. Snake Holling
Planning Department PT. MBM LATI D:Budhi/Teori Penambangan/Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka
Filename: Pengetahuan Dasar Peledakan Tambang Terbuka.doc
Directory: \\bumamail\Inetpub\wwwroot2\theorynscience
Template: C:\Documents and Settings\herbirowoa.BUMA-
HQD\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot
Title: DASAR DASAR TEORI PELEDAKAN
Subject:
Author: Twin Computer
Keywords:
Comments:
Creation Date: 5/28/2002 10:00 AM
Change Number: 43
Last Saved On: 6/12/2002 2:49 PM
Last Saved By: Planning Department
Total Editing Time: 371 Minutes
Last Printed On: 11/3/2003 9:59 AM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 7
Number of Words: 2,153 (approx.)
Number of Characters: 12,275 (approx.)