Anda di halaman 1dari 3

Bulan Dan Perilakunya

A. Rupa Bulan
Bulan adalah satelit bumi. Artinya, Bulan beredar mengelilingi Bumi pada garis edarnya.
Bulan beranjak 384 403 km dari Bumi dan bermassa kira-kira hanya 1/81 massa Bumi. Gaya gravitasi
bulan hanya 1/6 kali gaya gravitasi Bumi, dan diameternya hanya sekitar kali diameter Bumi. Akibat
dari periode rotasi dan revolusi Bulan yang sama besar, maka permukaan Bulan yang menghadap
Bumi selalu sama sepanjang waktu.
Bulan tidak memiliki atmosfer. Karena Bulan tidak memiliki atmosfer, maka terjadi akibat-
akibat sebagai berikut.
a. Suhu di bulan sangat ekstrim.
b. Bunyi tidak dapat merambat bulan.
c. Langit di Bulan berwarna hitam kelam.
d. Di Bulan tidak mengenal siklus air.
B. Rotasi dan Revolusi Bulan
Selain mengorbit Bumi, Bulan bersama Bumi juga beredar mengelilingi Matahari. Bulan juga
berotasi. Rupa Bulan dalam fase-fasenya berupa Bulan sabit, Bulan separo, Bulan lonjong/Bulan
benjol, dan Bulan penuh/Bulan utuh.
C. Pasang Surut Air Laut
Pasang surut disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan dan Matahari terhadap Bumi. Akan tetapi,
pasang surut terutama disebabkan oleh gaya gravitasi Bulan. Hal ini disebabkan jarak Bumi dengan
Bulan jauh lebih dekat daripada jarak Bumi dengan Matahari. Karena jaraknya jauh lebih dekat maka
pengaruh Bulan bagi pasang surut lebih kuat.
Dalam satu bulan terdapat dua pasang purnama dan dua pasang perbani. Pasang purnama
ditandai oleh kenaikan permukaan air laut yang sangat tinggi. Pasang purnama terjadi ketika gaya
gravitasi Bulan dan Matahari bekerja dalam arah yang sama. Pasang purnama terjadi pada Bulan
purnama dan Bulan baru. Sementara itu, pasang perbani ditandai oleh sedikit kenaikan permukaan air
laut.
Bila Bulan tidak bergerak, maka dalam waktu 24 jam terjadi dua kali pasang di tempat yang
sama. Akan tetapi, dalam waktu 24 jam Bulan berpindah sedikit dari barat ke timur. Itulah sebabnya
setiap hari Bulan selalu terlambat 52,8 menit sehingga selang waktu antara pasang terbesar dan
pasang terbesar berikutnya bukan 24 jam, tetapi 24 jam 52,8 menit.

Gerhana Bulan Dan Gerhana Matahari


Pada saat Bulan purnama, Bulan menembus bidang ekliptika. Saat itu, terjadi kedudukan
Matahari, Bulan dan Bumi akan berada dalam satu garis lurus sehingga akan terjadi gerhana Bulan.
Karena Matahari jauh lebih besar dibandingkan dengan Bumi maka bayangan Bumi ada dua macam
yaitu bayangan inti (umbra) yang sangat gelap yang dikelilingi oleh bayangan kabur (penumbra).
Seluruh proses gerhana Bulan dapat terjadi dalam waktu 6 jam. Namun, daerah yang berada dalam
bayangan inti hanya sekitar 1 jam 40 menit.

Pada saat Bulan menembus bidang ekleptika, yaitu pada saat Bulan mati, akan terjadi
gerhana Matahari. Saat itu Matahari berada dalam satu garis lurus dengan Bulan jika dilihat dari Bumi.
Pada saat terjadi gerhana Matahari ini bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi. Karena Bulan lebih
kecil dari Bumi, maka bayangan Bulan itu hanya menutupi daerah yang sempit saja.
Pada saat terjadi gerhana Matahari sebagian, maka orang di tempat yang ditimpa bayangan
Bulan masih dapat melihat Matahari walaupun sangat kabur. Gerhana Matahari total terjadi relatif
singkat, hanya akan berlangsung tidak lebih dari 6 menit saja. Pada saat gerhana Matahari total,
Matahari benar-benar gelap. Bisa juga terjadi gerhana Matahari cincin,. Gerhana ini terjadi jika pada
saat terjadi gerhana Matahari, kedudukan Bulan berada pada titik terjauhnya (titik apheliumnya).

Penempatan Satelit Pada Orbitnya


Benda yang mengorbit Bumi pada ketinggian tertentu dibutuhkan kecepatan yang cukup
sehingga benda tersebut tidak jatuh kembali ke Bumi. Prinsip ini dipakai dalam penempatan satelit
dan juga pesawat ulang-alik pada orbitnya. Satelit yang didorong dengan roket dari permukaan Bumi
atau dibawa oleh pesawat ulang-alik akan ditempatkan pada orbit transfer. Orbit transfer ini
berbentuk elips dengan titik terjauh dari planet (apogee) kira-kira 36 000 km diatas permukaan Bumi.
Setelah itu roket pendorong yang dimiliki oleh satelit akan mendorong satelit hingga berada di titik
terdekat dari planet (perigee). Mulai dari titik ini satelit keluar dari orbit transfer dan memasuki orbit
geosinkron yang berbentuk lingkaran.

Satelit Buatan

Satelit buatan adaalah benda yang sengaja dibuat dan diletakkan di angkasa luar mengorbit
Bumi untuk tujuan tertentu. Berdasarkan fungsinya, satelit buatan dapat dibedakan menjadi 5
macam, yaitu satelit komunikasi, satelit cuaca, satelit navigasi, satelit mata-mata (satelit militer), dan
satelit penelitian.

Satelit komunikasi diluncurkan untuk memberikan pelayanan radio dan televisi kepada
penduduk yang ada di Bumi, contohnya satelit Palapa.

Satelit cuaca diluncurkan untuk menunjukkan formasi awan yang menyelimuti permukaan
Bumi. Satelit cuaca pertama kali diluncurkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1960 yang diberi nama
Tiros 1. Satelit lainnya adalah Nimbus 1 (diluncurkan pada tahun 1964) dan Nimbus 6 (yang
diluncurkan pada tahun 1975). Satelit Nimbus 6 diluncurkan untuk mengukur radiasi di atmosfer
Bumi.

Satelit navigasi merupakan satelit transit diluncurkan untuk membantu navigasi di darat dan
di laut. Contohnya kapal laut yang terjebak dalam cuaca buruk, awak kapal laut dapat menghubungi
satelit transit dengan radio. Kemudian, satelit transit memberitahukan posisi kapal tersebut dan
memandunya keluar dari cuaca buruk.

Satelit mata-mata (satelit militer) digunakan untuk menyampaikan informasi bagi


kepentingan militer. Satelit militer paling banyak dimiliki oleh Amerika Serikat dan Rusia. Contoh
satelit militer adalah satelit Midas dan Samos (AS) dan satelit Cosmis (Rusia).

Satelit penelitian diluncurkan untuk berbagai misi, misalnya meneliti Matahari, planet lain
dalam tata surya, dan meneliti cuaca. Beberapa contoh satelit penelitian yang terkenal adalah Sputnik
1, Eksplorer, Pioneer, dan Landsat.

Sputnik I merupakan satelit buatan yang pertama kali mengelilingi Bumi. Satelit ini
diluncurkan oleh Uni Soviet (sekarang Rusia) pada tanggal 4 Oktober 1957. Sputnik I berhasil
mengelilingi Bumi selama 1 jam 36,2 menit dengan kecepatan 28 800 km/jam. Satelit ini mengirimkan
berbagai informasi mengenai tata surya ke Bumi.
Eksplorer (AS) merupakan seri satelit yang dikirim untuk meneliti radiasi ultraviolet dari
Matahari, sifat magnet di ruang angkasa, debu kosmik, mengamati korona, dan meteor. Salah satu
hasil satelit ini adalah menemukan suatu daerah radiasi yang luas mengelilingi Bumi di atas
khatulistiwa. Di dalam daerah ini terdapat partikel bermuatan yang berasal dari Matahari dan
terperangkap oleh medan magnetik Bumi. Satelit lain yang memiliki misi meneliti Matahari antara
lainHelios (Jerman) dan Pioneer (AS).

Landsat merupakan satelit yang diluncurkan untuk meneliti keadaan di bagian dalam Bumi.
Satelit ini berhasil menemukan lokasi sumber mineral dan minyak. Landsat juga digunakan untuk
pemetaan geologi untuk mengembangkan sistem peringatan dini bila terjadi gempa Bumi.

Anda mungkin juga menyukai