Anda di halaman 1dari 10

MATERI PEMBINAAN ANGGOTA SAT PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

MATERI PEMBINAAN
ANGGOTA SAT PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KOTA YOGYAKARTA
DISAMPAIKAN OLEH : BUDI SANTOSO

DASAR : PERMENDAGRI NOMOR : 84 TAHUN 2014 TANGGAL :


28 NOPEMBER 2014 TENTANG : PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT.

I. PENGORGANISASIAN
(1). Gubernur dan Bupati/Walikota berwenang melakukan
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat.
(2). Bupati/Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada tingkat kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada
Camat.
(3) Penyelenggaraan perlindungan masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengorganisasian dan
pemberdayaan masyarakat.

Persyaratan.
Pengorganisasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dilakukan dengan merekrut warga masyarakat untuk menjadi anggota
Satlinmas di Desa dan Kelurahan oleh Kepala Desa / Lurah.

(1). Perekrutan anggota Satlinmas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 dilakukan terhadap masyarakat yang memenuhi
persayaratan.
(2). Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Warga Negara Indonesia;
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
d. Berumur sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun
dan/atau sudah menikah;
e. Jenjang pendidikan minimal SLTP dan/atau sederajat;
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Bertempat tinggal diwilayah Desa/Kelurahan setempat; dan
h. Bersedia membuat pernyataan menjadi anggota Satlinmas
secara sukarela dan kesanggupan untuk aktif dalam kegiatan
perlindungan masyarakt.

Masa Keanggotaan :

(1). Masa keanggotaan Satlinmas berakhir sampai dengan usia 60 (


enam puluh ) tahun atau diberhentikan.
(2). Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
c. Pindah domisili;
d. Tidak lagi memenuhi persyaratan kesehatan;
e. Melakukan perbuatan tercela; dan
f. Melakukan tindak pidana yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

II. TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN


Perlindungan Masyarakat urusan wajib yang menjadi layanan dasar.
Satlinmas mempunyai Tugas :
a. Membantu dalam penanggulangan bencana;
b. Membantu keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
c. Membantu dalam kegiatan social kemasyarakatan;
d. Membantu penanganan ketentramanan, ketertiban dan
keamanan dalam penyelenggaraan pemilu; dan
e. Membantu upaya pertahanan Negara.

(1). Satlinmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari :


a. Kepala Satuan;
b. Kepala Satuan Tugas;
c. Komandan Regu; dan
d. Anggota

(2). Satlinmas berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab


langsung kepada Kepala Desa / Lurah atau sebutan lain.

Kepala Satuan Tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2)


membawahi 5 regu teridiri :
a. Regu Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Dini;
b. Regu Pengamanan;
c. Regu Pertolongan Pertama Pada Korban dan Kebakaran;
d. Regu Penyelamatan dan Evakuasi; dan
e. Regu Dapur Umum.
Anggota Satlinmas mempunyai Hak :
a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan;
b. Mendapatkan Kartu Anggota Satlinmas;
c. Mendapatkan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang tugas
operasional;
d. Mendapatkan biaya operasional dalam menunjang
pelaksanaan tugas;
e. Mendapatkan bantuan apabila terjadi kecelakaan tugas;
f. Mendapatkan piagam penghargaan bagi yang telah mengabdi
selama 10 tahun dari Bupati/Walikota, 20 tahun dari
Gubernur, dan 30 tahun dari Menteri Dalam Negeri; dan
g. Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan tugas.

Anggota Satlinmas mempunyai kewajiban :


a. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi
manusia, dan norma social lainnya yang hidup dan
berkembang di masyarakat;
b. Menaati disiplin dan berpegang teguh pada sumpah janji
Satlinmas;
c. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat
yang dapat mengganggu keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat; dan
d. Melaporkan secara berjenjang apabila ditemukan atau patut
diduga adanya gangguan perlindungan masyarakat.

III. PEMBERDAYAAN

(1). Pemberdayaan anggota Satlinmas dilakukan untuk


meningkatkan kapsitas anggota Satlinmas dalam pelaksanaan
tugas.
(2). Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui kegiatan :
a. Pendidikan dan pelatihan;
b. Peningkatan peranserta dan prakarsa;
c. Peningkatan kesiapsiagaan;
d. Penanganan tanggap darurat;
e. Pengendalian dan operasi; dan
f. Pembekalan.

Pemberdayaan anggota Satlinmas dapat dilakukan dengan penyiapan


posko Satlinmas di tiap-tiap Desa/Kelurahan.

(1). Anggota Satlinmas dalam melaksanakan tugasnya mengenakan


pakaian seragam .
(2). Pakaian seragam sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilengkapi dengan :
a. Atribut;
b. Perlengkapan; dan
c. Peralatan Operasional.

IV PELAPORAN
(1). Kepala Desa/Kelurahan melalui Camat menyampaikan laporan
penyelenggaraan perlindungan masyarakat kepada
Bupati/Walikota.
(2). Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan
perlindungan masyarakat kepada Gubernur.
(3). Gubernur menyampaikan lapran penyelenggaraan perlindungan
masyarakat kepada Menteri melalui Dirjen Perlindungan
Umum.
(4). Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat
(3) dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan dan/atau
sewaktu-waktu diperlukan.

V PEMBIAYAAN

Pendaan untuk penyelenggaraan perlindungan masyarakat dibebankan


pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Propinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota serta lain-lain pendapatan yang sah dan tidak
mengikat.

SEKIAN TERIMA KASIH

LINMAS ORA PERLU KONDANG SING PENTING


TUMANDANG
BAR KUWI MADHANG

Kalu saya bilang Apa kabar ? jawabnya Luar Biasa


Kalau saya bilang Linmas ? jawabnya Jaya
Linmas ! Linmas ! Linmas ! jawabnya Ora Perlu Kondang
Sing Penting Tumandang Bar Kuwi Madang

Dasar Surat Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor : 149 Tahun


2014 Tanggal 25 April 2014 tentang Pembentukan Unit Rescue Sat
Linmas Kota Yogyakarta.
Unit Rescue Sat Linmas Kota Yogyakarta mempunyai Tugas
membantu Pemerintah Kota Yogyakarta dalam hal :
a. Sat Linmas untuk melaksanakan Penyelamatan terhadap Jiwa
manusia untuk mengurangi/memperkecil akibat-akibat
kecelakaan, malapetaka dan musibah Bencana.
b. Mengkoordinasikan menanggulangi/mengurangi akibat Bencana
agar korban jiwa dan kerugian harta benda dapat
dihindari/dibatasi.

Fungsi Unit Rescue Sat Linmas Kota Yogyakarta adalah :


Memberikan bantuan kemanusiaan dan pelayanan kepada
masyarakat dibidang Pencarian dan Pertolongan terhadap
Korban kecelakaan dan musibah bencana dan kedaruratan
secara terkoordinasi dan terpadu.

Sat Linmas dalam kondisi tidak ada bencana mempunyai tugas :

a. Membantu dalam penanggulangan bencana;


b. Membantu keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. Membantu dalam kegiatan social kemasyarakatan;
d. Membantu penanganan ketentramanan, ketertiban dan keamanan
dalam penyelenggaraan pemilu; dan
e. Membantu upaya pertahanan Negara.

Di saat ada bencana Sat Linmas mempunyai tugas :

a. Mengamankan Jalur Evakuasi


b. Membantu keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat;
c. melaksanakan Penyelamatan terhadap Jiwa manusia
untuk mengurangi/memperkecil akibat-akibat kecelakaan,
malapetaka dan musibah Bencana.
d. Mengkoordinasikan menanggulangi/mengurangi akibat
Bencana agar korban jiwa dan kerugian harta benda
dapat dihindari/dibatasi.
MATERI PEMBINAAN
ANGGOTA SAT PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KOTA YOGYAKARTA
DISAMPAIKAN OLEH : BUDI SANTOSO

Dasar : 1. Undang-Undang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


2. Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja;
4. Peraturan Presiden nomor 88 Tahun 2014 tentang
Pencabutan Keputusan Presiden nomor 55 Tahun 1972
tentang Penyempurnaan Organisasi Pertahanan Sipil
Dan Organisasi Perlawanan Dan Keamanan Rakyat
dalam rangka penertiban Pelaksanaan Sistem
Hankamrata;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 10 Tahun 2009
tentang Penugasan Satuan Perlindungan Masyarakat
Dalam Penanganan Ketentraman, Ketertiban, Dan
Keamanan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
6. Peraturan Menetri Dalam Negeri nomor 40 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja.;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 41 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi DKI Jakarta;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 84 Tahun 2014
tanggal 28 Nopember 2014 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan Masyarakat.
9. Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 47 Tahun 2013
tanggal 1 Juli 2013 tentang perubahan Peraturan
Walikota Yogyakarta nomor 88 Tahun 2007 tentang
Tugas, Fungsi dan tata Kerja Dinas Ketertiban Kota
Yogyakarta

I. PENGORGANISASIAN
(1). Gubernur dan Bupati/Walikota berwenang melakukan
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
serta perlindungan masyarakat.
(2). Bupati/Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada tingkat kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada
Camat.
(3) Penyelenggaraan perlindungan masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengorganisasian dan
pemberdayaan masyarakat.

Persyaratan.
Pengorganisasian dilakukan dengan merekrut warga masyarakat
untuk menjadi anggota Satlinmas di Desa dan Kelurahan oleh Kepala
Desa / Lurah.

(1). Perekrutan anggota Satlinmas dilakukan terhadap masyarakat


yang memenuhi persayaratan.
(2). Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Warga Negara Indonesia;
b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
d. Berumur sekurang-kurangnya 18 (delapan belas) tahun
dan/atau sudah menikah;
e. Jenjang pendidikan minimal SLTP dan/atau sederajat;
f. Sehat jasmani dan rohani;
g. Bertempat tinggal diwilayah Desa/Kelurahan setempat; dan
h. Bersedia membuat pernyataan menjadi anggota Satlinmas
secara sukarela dan kesanggupan untuk aktif dalam kegiatan
perlindungan masyarakt.

Masa Keanggotaan :

(1). Masa keanggotaan Satlinmas berakhir sampai dengan usia 60 (


enam puluh ) tahun atau diberhentikan.
(2). Diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena :
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri;
c. Pindah domisili;
d. Tidak lagi memenuhi persyaratan kesehatan;
e. Melakukan perbuatan tercela; dan
f. Melakukan tindak pidana yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.

II. TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN


Perlindungan Masyarakat urusan wajib yang menjadi layanan dasar.
Satlinmas mempunyai Tugas :
a. Membantu dalam penanggulangan bencana;
b. Membantu keamanan, ketentraman dan ketertiban
masyarakat;
c. Membantu dalam kegiatan social kemasyarakatan;
d. Membantu penanganan ketentramanan, ketertiban dan
keamanan dalam penyelenggaraan pemilu; dan
e. Membantu upaya pertahanan Negara.

(1). Satuan Perlingan Masyarakat terdiri dari :


a. Kepala Satuan;
b. Kepala Satuan Tugas;
c. Komandan Regu; dan
d. Anggota

(2). Satlinmas berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab


langsung kepada Kepala Desa / Lurah atau sebutan lain.

Kepala Satuan Tugas ( Kasatgas ) membawahi 5 regu teridiri :


a. Regu Kesiapsiagaan dan Kewaspadaan Dini;
b. Regu Pengamanan;
c. Regu Pertolongan Pertama Pada Korban dan Kebakaran;
d. Regu Penyelamatan dan Evakuasi; dan
e. Regu Dapur Umum.

Anggota Satlinmas mempunyai Hak :


a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan;
b. Mendapatkan Kartu Anggota Satlinmas;
c. Mendapatkan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang tugas
operasional;
d. Mendapatkan biaya operasional dalam menunjang
pelaksanaan tugas;
e. Mendapatkan bantuan apabila terjadi kecelakaan tugas;
f. Mendapatkan piagam penghargaan bagi yang telah mengabdi
selama 10 tahun dari Bupati/Walikota, 20 tahun dari
Gubernur, dan 30 tahun dari Menteri Dalam Negeri; dan
g. Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan tugas.

Anggota Satlinmas mempunyai kewajiban :


a. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi
manusia, dan norma social lainnya yang hidup dan
berkembang di masyarakat;
b. Menaati disiplin dan berpegang teguh pada sumpah janji
Satlinmas;
c. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat
yang dapat mengganggu keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat; dan
d. Melaporkan secara berjenjang apabila ditemukan atau patut
diduga adanya gangguan perlindungan masyarakat.

III. PEMBERDAYAAN
(1). Pemberdayaan anggota Satlinmas dilakukan untuk
meningkatkan kapasitas anggota Satlinmas dalam pelaksanaan
tugas.
(2). Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan :
a. Pendidikan dan pelatihan;
b. Peningkatan peranserta dan prakarsa;
c. Peningkatan kesiapsiagaan;
d. Penanganan tanggap darurat;
e. Pengendalian dan operasi; dan
f. Pembekalan.

Pemberdayaan anggota Satlinmas dapat dilakukan dengan penyiapan


posko Satlinmas di tiap-tiap Desa/Kelurahan.

(1). Anggota Satlinmas dalam melaksanakan tugasnya mengenakan


pakaian seragam .
(2) Pakaian seragam dilengkapi dengan :
a. Atribut;
b. Perlengkapan; dan
c. Peralatan Operasional.

IV PELAPORAN
(1). Kepala Desa/Kelurahan melalui Camat menyampaikan laporan
penyelenggaraan perlindungan masyarakat kepada
Bupati/Walikota.
(2). Bupati/Walikota menyampaikan laporan penyelenggaraan
perlindungan masyarakat kepada Gubernur.
(3). Gubernur menyampaikan lapran penyelenggaraan perlindungan
masyarakat kepada Menteri melalui Dirjen Perlindungan
Umum.
(4). Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat
(3) dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan dan/atau
sewaktu-waktu diperlukan.

V PEMBIAYAAN

Pendanaan untuk penyelenggaraan perlindungan masyarakat dibebankan


pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Propinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten/Kota serta lain-lain pendapatan yang sah dan tidak
mengikat.

Anda mungkin juga menyukai