Anda di halaman 1dari 15

Struktur dan Mekanisme Fungsi Hepar, Pankreas dan Lien

Elva Patabang

NIM 102014029

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta

Email : ELVA.2014fk029@civitas.ukrida.ac.id

Abstract

The digestive system is a system that is essential for the survival of a person consists of the
digestive tract with special functions and work automatically. To do this digestion process takes
tract-the digestive tract and digestive organs are also additional. Additional organs such as the
liver gastrointestinal tract, spleen, pancreas, and bile is required by the body in the process of
digestion of food. These organs help the major organs of digestion by producing enzymes that
process food substances to be more easily absorbed by the body. Without the enzymes is of
course the process of digestion in the body will be impaired. Of course these enzymes react with
certain foods. Anatomically into four organs are interrelated to one another through the
channels contained in the body. The digestive system may also lose its function or damaged if not
maintained properly, it will cause a lot of nuisance to other organs.

Keywords: Digestion, Food, liver, pancreas, Lien

Abstrak

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup
seseorang yang terdiri dari saluran pencernaan dengan fungsi khusus dan bekerja secara
otomatis. Untuk melakukan proses pencernaan ini dibutuhkan saluran-saluran pencernaan dan
juga organ-organ pencernaan tambahan. Organ tambahan saluran pencernaan seperti hepar, lien,
pankreas, dan empedu sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan. Organ-
organ ini membantu organ utama pencernaan dengan cara menghasilkan enzim-enzim yang
memproses zat zat makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Tanpa adanya enzim-enzim ini
tentu saja proses pencernaan dalam tubuh akan mengalami gangguan. Tentu saja enzim- enzim
ini bereaksi dengan bahan makanan tertentu. Secara anatomis ke empat organ ini saling
berhubungan satu dengan yang lain melalui saluran-saluran yang terdapat di dalam tubuh. Sistem
pencernaan juga dapat kehilangan fungsinya atau rusak apabila tidak dijaga dengan baik, hal ini
akan menimbulkan banyak gangguan bagi organ-organ lain.

Kata kunci : Pencernaan, Makanan, Hepar, Pankreas, Lien

1
Pendahuluan

Sistem pencernaan merupakan sistem yang amat erat kaitannya dengan kehidupan kita
sehari-hari. Hidup manusia tidak pernah terlepas dari makan dan minum yang merupakan cara
tubuh kita untuk mencapai homeostasis sekaligus untuk penyerapan energi yang digunakan
untuk motilitas dan berbagai aktivitas pada tingkat selular lainnya, energi-energi tersebut didapat
dari konsumsi makanan yang berada dari luar tubuh. Agar makanan tersebut dapat diserap
dengan baik, diperlukan proses pencernaan. Saluran cerna merupakan saluran yang sangat
sensitif dan terdiri atas banyak organ yang memungkinkan terjadinya masalah dengan tingkatan
yang lebih bervariasi dan kompleks. Tubuh manusia memerlukan energi untuk dapat terus
melakukan metabolisme. Proses pencernaan mengubah makanan dari molekul-molekul besar
menjadi molekul kecil yang dapat diserap dan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Untuk
melakukan proses pencernaan ini dibutuhkan saluran-saluran pencernaan dan juga organ-organ
pencernaan tambahan. Organ tambahan saluran pencernaan seperti hepar, lien, pankreas, dan
empedu sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses pencernaan makanan. Organ-organ ini
membantu organ utama pencernaan dengan cara menghasilkan enzim-enzim yang memproses zat
zat makanan agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Tanpa adanya enzim-enzim ini tentu saja
proses pencernaan dalam tubuh akan mengalami gangguan. Tentu saja enzim-enzim ini bereaksi
dengan bahan makanan tertentu. Secara anatomis ke empat organ ini saling berhubungan satu
dengan yang lain melalui saluran-saluran yang terdapat di dalam tubuh.

Struktur Makroskopis

Hepar

Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Selain banyak
fungsinya yang berhubungan dengan metabolisme, hepar menyimpan glikogen dan
menghasilkan empedu. Hepar memiliki facies diaphragmatica dan facies visceralis yang dibatasi
oleh tepi kaudal hepar. Facies diaphragmatica bersifat licin dan berbentuk kubah, sesuai dengan
cekungan permukaan kaudal diaphragmatica, tetapi untuk sebagian besar terpisah dari
diaphragma karena recessus subphrenicus cavitas peritonealis. Hepar tertutup oleh peritoneum,
kecuali di sebelah dorsal pada area nuda, tempat hepar bersentuhan langsung pada diaphragma.
Area nuda hepar ini dibatasi oleh melipatnya peritoneum dari diaphragma ke hepar sebagai

2
lembar ventral (cranial) dan lembar dorsal (kaudal) ligamentum coronarium. Kedua lembar
tersebut bertemu disebelah kanan untuk membentuk ligamentum triangulare. Ke arah kiri
lembar-lembar ligamentum coronarium terpisah dan membatasi area nuda hepar yang berbentuk
segi tiga. Lembar ventral ligamentum coronarium disebelah kiri bersinambungan dengan lembar
kanan ligamentum falciforme, dan lembar dorsal bersinambungan dengan lembar kanan
omentum minus. Lembar kiri ligamentum falciforme dan omentum minus bertemu untuk
membentuk ligamentum triangulare sinistrum.
Facies visceralis tertutup oleh peritoneu, kecuali pada vesica biliaris (fellea) dan porta hepatis.
Ressesus hepatorenalis terletak antara facies visceralis lobus hepatis dexter dan ren dexter.1

Hepar terbagi menjadi lobus hepatis dexter dan lobus hepatis sinister yang masing-masing
berfungsi secara mandiri. Masing-masing lobus memiliki pendarahan sendiri dan arteria hepatica
dan vena portae hepatis dan juga penyaluran darah venosa dan empedu yang bersifat serupa.
Lobus hepatis dexter dibatasi terhadap lobus hepatis sinister oleh fossa vesica biliaris dan sulcus
vena cava pada facies visceralis hepatis dan oleh sebuah garis khayal pada permukaan
diaphragmatic yang melintas dari fundus vesica biliaris ke vena cava inferior. Lobus hepatis
sinister mencakup lobus caudatus dan hampir seluruh lobus quadrates. Lobus hepatis sinister
terpisah dari lobus caudatus dan lobus quadrates oleh fissure/ligament teres dan fissure ligament
venosi pada facies visceralis, dan oleh perlekatan ligamentum teres hepatis pada facies
diaphragmatica. Ligamentum teres hepatis adalah sisa vena umbilicalis yang mengalami
obliterasi, dan semula menghantar darah yang kaya akan oksigen dari plasenta ke janin.
ligamentum venosum adalah sisa ductus venosus fetal yang menjadi jaringan ikat, dan semula
memintaskan darah dari vena umbilicalis ke vena cava inferior tanpa melalui hepar. Omentum
minum yang meliputi trias portal ( vena portae hepatis, ductus choledochus (biliaris) dan arteria
hepatica di porta hepatis, melintas ke curvatura gastric (ventricularis) minor dan bagian pertama
duodenum sepanjang 2 cm. bagian omentum minus antara hepar hepar dang aster (ventriculus)
disebut ligamentum hepatogastricum, dan bagian antara hepar dan duodenum ligamentum
hepatoduodenale. Sisi besar omentum minus meliputi trias portal, beberapa kelenjar limfe dan
pembuluh limfe, dan flexus saraf hepatik.1 Hepar terletak dibawah lindungan costa bagian
bawah, dan sebagian besar massanya terletak pada sisi kanan atas. Pada bayi sampai usia sekitar
tiga tahun, pinggir bawah hepar meluas satu atau dua jari dibawah arcus costalis. Pada orang

3
dewasa gemuk atau mempunyai musculus rectus abdominis sebelah kanan yang berkembang
baik, hepar tidak dapat diraba. Pada orang dewasa yang kurus, pinggir bawa hepar mungkin
teraba satu jari dibawah arcus costalis. Hepar mudah di raba bila pasien inspirasi dalam dan
diaphragm berkontraksi dan menekan hepar ke bawah.2

Hepar menerima darah dari dua sumber, arteria hepatica propia membawa darah yang kaya
akan oksigen dari aorta, dan vena porta hepatis mengantar darah miskin akan oksigen dari
saluran cerna, kecuali dari bagian distal canalis analis. Diporta hepatis arteria hepatica propia dan
vena porta hepatis berakhir dengan membentuk ramus dexter dan ramus sinister, masing-masing
untuk lobus hepatis dexter dan lobus hepatis sinister. Lobus-lobus ini berfungsi secara terpisah.
Dalam masing-masing lobus cabang primer vena porta hepatis dan arteri hepatica propia teratur
secara konsisten untuk membatasi segmen vascular bidang horizontal melalui masing-masing
lobus membagi hepar menjadi delapan segmen vascular. Antara segmen-segmen terdapat vena
hepatica untuk menyalurkan darah dari segmen-segmen yang bertetangga. Vena hepatica yang
terbentuk melalui persatuan vena centralis hepatis, bermuara dalam vena cava, tepat kaudal dari
diaphragm. Hubungan vena ini dengan vena cava inferior membantu memantapkan kedudukan
hepar. Saraf-saraf hepar berasal dari plexus hepaticus, bagian plexus coeliacus terbesar. Plexus
hepaticus mengiringi cabang arteri hepatica propria dan vena porta hepatis ke hepar. Plexus
hepaticus ini terdiri dari serabut simpatis dari flexus coeliacus dan serabut parasimpatis dari
truncus vagalis anterior dan truncus vagalis posterior.1

Pankreas
Pankreas merupakan organ retroperitoneal dan memiliki bagian kaput, kolum, korpus, dan
kauda. Pancreas terletak menyilang plantum transpyloricum. Caput pancreatis terletak dibawah
dan kearah kanan, collum pancreatis terletak pada planum bidang transpylorim, dan cauda
pancreatic terletak dikiri atas bidang transpyloricum.2 Caput pancreatic terletak dalam
lengkungan duodenum, caput pancreatis memiliki bagian yang menonjol kearah cranial kiri,
dorsal dari pembuluh mesenterica superior, dan dikenal sebagai processus uncinatus. Ke arah
dorsal caput pancreatis berbatas langsung pada vena cava inferior , arteri renalis dextra dan vena
renalis dextra dan vena renalis sinistra. Ductus choledochus yang melintas ke duodenum, terletak
dalam alur pada permukaan dorsokranial caput pancreatic.1 Collum pancreas panjangnya kurang

4
lebih 2cm, kekanan menyatu dengan bagian atas kiri caput pancreas, dan ke kiri dengan corpus
pancreas. Pada collum terdapat lekukab tempat vasa mesenterica superior. Ke atas collum
pancreas berhubungan dengan pylorus, dibelakang terdapat persatuan v. mesenterica superior
dan v. lienalis membentuk v. porta hepatis.3 Corpus pancreas bentuknya seperti prisma sisi tiga
dengan facies anterior, posterior dan inferior, serta margo superior, anterior dan posterior. Facies
anterior ditutupi peritonemum bursa omentalis. Pada ujung permukaan ujung depan pancreas
terdapat tonjolan kekiri dari vasa mesenterica superior, tuberomentale yang menonjol keatas
curvature minor gastric sampai omentum minus. Facies posterior tidak mempunyai peritoneum
dan berhubungan dengan crus sinistrum diagfragma, aorta, pangkal arteri mesenterica superior,
glandula suprarenalis kiri dan ginjal kiri beserta pembuluh darahnya. Dibelakang atas corpus
berhubungan vena lienalis. A. lienalis menuju kekiri dengan lekukan pada margo superior.3
Cauda pancreatis terletak antara kedua lembar ligamentum splenorenale (lienorenale) bersama
pembuluh splenica (lienalis). Ujung cauda pancreatic biasanya menyentuh hilum splenicum.

Arteri-arteri pancreas berasal dari arteri pancreatico-duodenalis. Sampai 10 cabang arteri


splenica (lienalis) mengantar darah kepada corpus pancreatic dan cauda pancreatic. Arteri
pancreaticoduodenalis anterior dan arteri pancreaticoduodenalis posterior, yakni cabang arteri
gastroduodenalis dan ramus anterior arteri pancreaticoduodenalis inferior dan ramus posterior
arteri pancreaticoduodenalis inferior, yakni cabang arteri mesenterica superior, mengantar darah
kepada caput pancreatic. Vena-vena pancreas menyalurkan darah ke vena porta hepatis, vena
splenica (lienalis) dan vena mesenterica superior, tetapi yang terbanyak ke vena splenica
(lienalis). Saraf-saraf pancreas berasal dari nervus vagus dan nervi splanchnici thoracici. Serabut
parasimpatis dan simpatis dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior mencapai
pancreas dengan mengikuti arteri-arteri.1

Lien

Lien/ spleen/ limpa merupakan organ RES (Reticuloendothelial system) yg terletak di


cavum abdomen pd regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa
IX, X, dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan ke depan sampai sejauh linea
aksillaris media. Lien berdekatan pada fundus dan permukaannya menyentuh diafragma. Lien
dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastik. Lien juga merupakan organ
intra peritoneal.4 Lien memiliki 2 facies, facies diaphragmatica yg berbentuk konvex dan facies

5
visceralis yg berbentuk lbh datar.Facies diaphragmatica lien berhadapan dg diaphragm dan costa
IX-XI sinistra.Sedangkan facies visceralis nya memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yg
berhadapan dg ren sinistra, facies gastric yg berhadapan dg gaster, dan facies colica yg
berhadapan dg flexura coli sinistra. Ketiga facies tsb bertemu pd hilus lienalis. Dimana hilus
lienalis merupakan tmp keluar dan masuknya dari vasa.N. lienalis.Pd hilus lienalis, juga
merupakan tmp menggantung nya cauda pancreas.Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior
dan margo posterior. Selain itu, lien jg memiliki 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan
ekstremitas inferior.5 Lien di vaskularisasi oleh a. lienalis yg merupakan cabang dr truncus
coeliacus/ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. Triple hallery
sendiri merupakan cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebra Thoracal XII
Vertebrae Lumbal I. Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dr
cauda dan corpus pancreas utk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v. mesenterica superior
dan v. mesenterica inferior. Lien di persarafii oleh persarafan simpatis oleh N. Sympaticus
segmen thoracal VI-X dan persarafan parasimpatisnya oleh N. Vagus (N.X).5

Struktur Mikroskopis

Hepar
Pada hati primata atau manusia, septa jaringan ikat di antara lobuli hati tidak jelas.
Akibatnya, sinusoid hati lobulus satu dapat berhubungan langsung dengan sinusoid lobulus lain.
Selain perbedaan ini, daerah porta tetap mengandung cabang-cabang vena porta, arteria
hepatika, dan duktus biliaris. Di pusat setiap lobulus hati, terdapat vena sentral. Sinusoid hati
terlihat di antara lempeng-lempeng sel hati yang memancar dari vena sentral ke arah tepi lobulus
hati. Banyak cabang pembuluh interlobular dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus
hati.6

Pankreas
Pankreas adalah campuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan
hormon pencernaan. enzim yang diproduksi disimpan dan dilepaskan oleh sel dari bagian
eksokrin. Hormonnya disintesis dalam kelompok sel-sel dari jaringan endokrin yang dikenal
sebagai pulau-pulau langerhans. Bagian eksokrin pancreas adalah kelenjar sinar kompleks

6
dengan struktur serupa dengan kelenjar parotis. Pada sajian histologi dapat dibedakan dengan
organ lain berdasarkan tidak adanya ductus striata dan adanya pulau langerhans pancreas. Ciri
khas lain ialah bahwa bagian awal ductus interkalaris menjulur kedalam lumen asini. Inti yang
dikelilingi sitoplasma pucat, adalah bagian dari sel sentoasinar yang merupakan bagian
intraasinar dari ductus interkalaris. Sel demikian hanya ditemukan pada asini pancreas. Duktus
interkalaris menjadi duktus interlobular yang lebih besar yang dilapisi oleh epitel silindris.
Duktus striata tidak ada pada sistem duktus pancreas. Asinus eksokrin pancreas terdiri atas
beberapa sel serosa yang mengelilingi lumen. Sel-sel ini sangat terpolarisasi mereka memiliki
inti bulat dan merupakan sel penghasil protein khas. Jumlah granul zimogen pada setiap sel itu
bervariasi dan bergantung pada fase pencernaan. pancreas ditutupi oleh simpatis tipis jaringan
ikat yang mempercabangkan septa ke bagian dalamnya, memisahkan lobuli pancreas. Asinus
dikelilingi oleh lamina basal yang ditunjang selubung serat-serat retikular halus, memiliki jalinan
kapiler yang luas.7

Lien
Merupakan organ limfoid yang terbesar, terletak dalam rongga perut kiri atas, normal tidak
teraba, lien diliputi oleh kapsula fibrosa terdiri atas jar.ikat kolagen yang mengandung serat
elastin,serat retikulin, serat otot polos, serta kapsula yang menjulur ke dalam disebut trabekula
yang bercabangcabang ,terdapat arteri / vena trabekularis. Pada pulpa alba, pada pewarnaan
H.Eberwarna ungu kebiruan mengandung limfosit yang padat.Disini terdapat A.sentralis / A.
folikularis ( tdk selalu di tengah ), Bercabang menjadi A. penisili, pulpa alba mengandung bagian
yang berbentuk bulat/lonjong/folikular membentuk bangunan nodulus limfatikus dg A.sentralis
didalamnya ---disebut korpus malphigi. Pulpa rubra, tampak merah karena banyak mengandung
eritrositerdapat di sekitar pulpa alba, banyak mengandung sinus venosus , terdapat bangunan
trabekula,lempeng billroth yang merupakan jaringan limfoid difusa ( sedikit limfosit ). 6

Fungsi dan Mekanisme Pencernaan

Hepar
Hepar adalah organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh. Perannya dalam sistem
pencernaan adalah sekresi garam empedu, yang membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
Saluran tipis pengangkut empedu, kanalikulus biliaris, berjalan di antara sel-sel di dalam setiap

7
lempeng hati. Hepatosit terus menerus mengeluarkan empedu ke dalam saluran tipis ini, yang
mengangkut empedu ke duktur biliaris. Duktus biliaris dari berbagai lobus menyatu untuk
akhirnya membentuk duktus biliaris komunis, yang mengangkut empedu dari hati ke duodenum.
Lubang duktus biliaris ke dalam duodenum dijaga oleh sfingter oddi, yang mencegah empedu
masuk ke duodenum kecuali sewaktu pencernaan makanan.Ketika sfingter ini tertutup, sebagian
besar empedu yang disekresikan oleh hati dialihkan balik ke dalam kandung empedu. Empedu
kemudian disimpan dan dipekatkan di kandung empedu diantara waktu makan. Setelah makan,
empedu masuk ke duodenum akibat efek kombinasi pengosongan kandung empedu dan
peningkatan sekeresi empedu oleh hati. Fungsi utama hati adalah membentuk dan mengekskresi
empedu; saluran empedu mengangkut empedu sedangkan kandungan empedu menyimpan dan
mengeluarkan empedu ke dalam usus halus sesuai kebutuhan. Hati menyekresi sekitar 500
hingga 1000 ml empedu kuning setiap hari. Unsure utama empedu adalah air (97 %), elektrolit,
garam empedu, fosfolipid (terutama lesitin), kolesterol, garam anorganik, dan pigmen empedu
(terutama bilirubin terkonjugasi).1 Hati mempunyai banyak fungsi hati yang penting yaitu
mengatur metabolism tubuh, sintesis protein dan molekul-molekul lain, penyimpanan vitamin
dan zat besi, menurunkan hormone, dan berfungsi dalam iniktivasi serta ekskresi obat-obat
maupun toksin.8

Fungsi Penyimpanan Hati Karena hati merupakan suatu organ yang dapat diperluas, sejumlah
besar darah dapat disimpan dalam pembuluh darah hati. Volume darah normal hati, meliputi
yang di dalam vena hati dan yang di dalam jaringan hati, adalah 450 milimeter, atau hamper
10% dari total volume darah tubuh. Bila tekanan tinggi dalam atrium kanan menyebabkan
tekan balik do dalam hati, hati meluas dan oleh karena itu 0,5 sampai 1 liter carangan darah
kadang-kadang disimpan dalam vena hepatica dan sinus hepatica. Kejadian ini terjadi
terutama pada gagal jantung disertai dengan kongesti perifer. Jadi, sebenarnya hati adalah
suatu organ yang besar, dapat meluas, dan organ venosa yang mampu bekerja sebagai suatu
tempat penampungan darah yang bermakna disaat volume darah berlebihan dan mampu
mensuplai darah ekstra di saat kekurangan volume darah.8
Fungsi Metabolik Hati Metabolisme karbohidrat. Hati dan otot rangka merupakan dua tempat
yang besar untuk penyimpanan glikogen dalam tubuh. Saat jumlah glukosa dalam darah
meninggi, sebagian akan dikonversi menjadi glikogen kemudian disimpan dalam hati.
Apabila glukosa dalam darah rendah, maka glikogen yang ada dalam hati akan dipecah

8
kembali menjadi glukosa (glikogenolysis), kemudian glukosa tersebut dilepaskan dalam
darah. Dengan begitu hati dapat memelihara jumlah glukosa dalam darah agar tetap dalam
batas normal. Hati juga mempunyai fungsi dalam gluconeogenesis, mengubah asam amino,
lemak, karbohidrat sederhana menjadi glukosa. Metabolism karbohidrat pada hati diatur oleh
beberapa hormone. Metabolism lemak, walaupun beberapa metabolism dapat terjadi di
semua sel tubuh, aspek metabolisme lemak tertentu terutama terjadi di hati. Beberapa fungsi
spesifik hati dalam metabolism lemak yaitu: 8
kecepatan oksidasi beta asam lemak yang sangat cepat untuk mensuplai energy bagi
fungsi tubuh yang lain,
pembentukan sebagian besar lipoprotein
pembentukan sejumlah besar kolesterol dan fosfolipid, dan
mengubah sejumlah besar karbohidrat dan protein menjadi lemak

Untuk memperoleh energy dari lemak netral, lemak pertama-tama dipecah menjadi gliserol dan
asam lemak; kemudian asam lemak dipecah oleh oksidasi beta menjadi radikal asetil berkarbon 2
kemudian yang membentuk asetil koenzim A (Asetil-KoA). Asetil-KoA kemudian dapat
memasuki siklus asam sitrat dan dioksidasi untuk mmbebaskan sejumlah energy yang sangsat
besar. Oksidasi beta dapat terjadi disemu sel tubuh, namun terjadi dengan cepat di dalam sel
hepar. Kira-kira 80% kolesterol yang disintesis di dalam hati diubah menjadi garam empedu,
yang sebaliknya kemudian disekresikan kembali ke dalam empedu, sisanya diangkut dalam
lipoprotein, dibawah oleh darah ke semu sel jaringan tubuh. Fosfolipid juga disintesis di hati
terutama di transfor dalam lipoprotein. Keduanya, fosfolipid dan kolesterol, digunakan oleh sel
untuk membentuk membrane, struktur intraselular, dan bermacam-macam turunan zat kimia
yang penting untuk fungsi sel.

Metabolisme protein, walaupun sebagian besar proses metabolisme karbohidrat dan lemak
terjadi dalam hati, tubuh mungkin dapat membuang berbagai fungsi hati ini dan masih selamat.
Sebaliknya, tubuh tidak dapat membuang kerja hati pada metabolisme protein lebih dari
beberapa hari tanpa terjadi kematian.8

Fungsi hati yang paling penting pada metabolism protein adalah :5

deaminasi asam amino,

9
membentukan untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
pembentukan protein plasma
interkonversi di dalam asam amino yang berbeda demikian juga dengan ikatan penting
lainnya untuk proses metabolisme tubuh.

Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan eksokrin dan
endokrin. Bagian eksokrin yang predominan terdiri dari kelompok sel sekretorik yang
membentuk kantung atau asinus, yang berhubungan dengan duktus yang akhirnya bermuara ke
duodenum. Bagian endokrin yang lebih kecil terdiri dari pulau-pulau jaringan endokrin terisolasi,
pulau-pulau langerhans yang tersebar di seluruh pancreas yang mensekresi hormone insulin dan
glukagon. Pancreas eksokrin mengeluarkan getah pancreas yang terdiri dari dua komponen yaitu
sekresi enzimatik poten dan sekresi alkali encer yang kaya akan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Enzim-enzim pancreas secara aktif disekresikan oleh sel asinus. Ketiga jenis enzim pancreas
tersebut adalah enzim-enzim proteolitik yang berperan dalam pencernaan protein, enzim amilase
pankreas yang berperan dalam pencernaan karbohidrat dengan cara serupa dengan amilase liur
dan enzim lipase pankreas, satu-satunya enzim yang penting dalam pencernaan lemak.
Komponen NaHCO3 encer disekresikan secara aktif oleh sel duktus. Sekresi pancreas diatur
secara hormonal untuk mempertahankan netralisasi isi duodenum dan untuk mengoptimalkan
pencernaan.9

Lien
Merupakan organ limfonodus terbesar. Kapsul jaringan ikat fibroelastis yang tersusun
padat dan ireguler, terkadang mengandung sel otot polos, dikelilingi oleh peritoneum
membentuk permukaan yang licin untuk lien. Mempunyai permukaan yang cembung dan
permukaan yang cekung yang disebut hilus. Trabekula berasal dari kapsul membawa darah ke
dalam dan keluar parenkim lien. Permukaan potongan lien menunjukkan adanya daerah abu-abu
yang dikelilingi oleh daerah merah, yang pertama pulpa putih yang kedua disebut pulpa merah.
Fungsi lien yaitu

10
Sebagai pembersih darah, sebelum masuk ke dalam sinus, sel darah yang melewati pulpa limpa
akan diperas seluruhnya. Oleh karena itu, sel sel darah merah yang rapuh diperikirakan tidak
akan tahan dalam trauma tersebut. Oleh karena itu, banyak sel darah merah yang rusak dalam
tubuh akan diakhiri di lien. Setelah sel tersebut pecah, hemoglobin dan stroma sel yang terlepas
akan dicerna oleh sel-sel retikuloendotelial lien, dan hasil proses pencernaan tersebut terutama
akan digunakan kembali oleh tubuh sebagai nutrisi, yang sering kali di tujukan untuk membuat
sel darah yang baru.8

Enzim pencernaan

Pencernaan molekul organik besar seperi karbohidrat, protein dan lemak dibantu oleh enzim
tertentu yang berfungsi mempercepat reaksi sehingga reaksi tidak memakan waktu terlalu lama.
Bahan-bahan yang dapat diserap sebagai hasil pencernaan ini ialah asam amino, monosakarida,
monoasilgliserol, gliserol dan asam lemak serta vitamin dan mineral. Proses pencernaan secara
umum terbagi atas proses pencernaan secara mekanis dan proses pencernaan kimiawi. Secara
mekanis bolus dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mempermudah proses
pencernaan kimia melalui enzim. Dilihat dari fungsinya enzim menjadi sangat penting dalam
proses pencernaan kimia agar proses kimia tersebut berlangsung lebih cepat.10

Pencernaan telah dimulai dari mulut. Di mulut terdapat saliva yang disekresikan oleh
kelenjar parotis, submandibularis dan submaksilaris. Keluarnya saliva dapat terjadi karena
adanya massa makanan di mulut maupun adanya rangsangan psikis, misalnya berupa bau
makanan tertentu. Saliva terdiri dari 99,5% air dan 0,5% bahan padat seperti albumin dan
globulin serta musin. Selain itu dapat dijumpai sejumlah ion organik seperti kalsium, kalium dan
ion bikarbonat.Pada saliva terdapat suatu jenis enzim yaitu amilase saliva atau ptialin. Pada
polisakarida, enzim ini bekerja dengan cara memutuskan ikatan glikosidik 1,4. Enzim ini akan
menguraikan polisakarida menjadi disakarida maltosa. Ion tertentu dapat menjadi aktivator dari
enzim ini, antara lain ion Cl-, Br-, NO3- dan SO42-. Enzim amilase saliva akan bekerja dengan
optimal pada pH 6,8. Pada pH dibawah 4, enzim ini akan menjadi inaktif (misalnya dalam
lambung). Selain faktor tingkat keasaman, faktor suhu, konsentrasi enzim dan konsentari substrat
juga turut menentukan seberapa optimal enzim ini dapat berkerja. Selain mencernakan makanan,

11
saliva juga berfungsi melindungi mukosa mulut serta melarutkan makanan kering dan padat serta
melicinkan gumpalan makanan agar mudah ditelan.10

Setelah polisakarida mengalami pemecahan menjadi disakarida di mulut, bolus akan


melanjutkan perjalanan ke lambung melalui oesophagus. Bagitu tiba di lambung, kimus akan
berhadapan dengan suasana yang asam. Hal ini disebabkan oleh karena adanya sekresi asam
klorida dari sel parietal sebagai respon terhadap eksistensi kimus.Tingkat keasaman yang tinggi
ini sebenarnya juga berfungsi pada denaturasi dari polipeptida yaitu dengan jalan menguraikan
struktur tersier dengan memotong ikatan hidrogen didalamnya. Selain itu tingkat keasaman yang
tinggi bersama lisozim dari saliva dapat menghancurkan sebagian besar mikroorganisme yang
masuk ke gastro-intestinal track. Selain sel parietal, terdapat pula sel chief dan sel leher mukus
pada dinding mukosa lambung. Sel chief berfungsi untuk menghasilkan pepsinogen, suatu
zymogen yang bila aktif akan memecah protein menjadi proteosa dan pepton. Pepsinogen ini
menjadi aktif dengan bantuan asam klorida yang dihasilkan sel parietal tadi. Pepsin ini spesifik
bekerja dengan memutuskan ikatan peptida pada asam amino aromatik ataupun asam amino
dikarboksilat.10

Renin merupakan suatu enzim yang hanya terdapat pada lambung bayi. Renin berfungsi
menggumpalkan kasein yang ada pada susu sehingga tidak mengalir dengan cepat keluar dari
lambung. Kasein susu yang berkontak dengan kalsium pada renin akan bereaksi membentuk
kalsium parakaseinat yang bila berkontak dengan pepsin dapat pecah kembali. 10 Pada lambung
juga ditemukan lipase. Lipase berfungsi untuk menghidrolisis tri-gliaserol rantai pendek dan
rantai sedang. Namun fungsi lipolitiknya pada lambung tidak terjadi karena pH optimalnya 7,5
tidak sesuai dengan pH lambung.10 Pencernaan pada pankreas dan usus dapat terjadi karena
adanya sekresi hormon sekretin pada duodenum dan jejunum.Hormon sekretin ini disekresikan
sebagai bentuk respon terhadap adanya HCl, lemak, protein, karbohidrat dan sebagian makanan
yang telah dicerna dalam lambung. Hormon ini akan mengalir melalui darah portal menuju
pankreas, empedu dan hepar dan merangsang sekresi pankreas. Jenis-jenis sekretin antara lain
pankreozimin, hepatokrinin, kolesistokinin dan enterokrinin.

Getah pankreas dihasilkan sebagai respon terhadapa kerja sekretin. Getah pankreas umumnya
kental seperti saliva, mangandung air, protein, ssedikit senyawa organik, berbagai macam ion
anorganik dan memiliki pH yang sedikit alkalis (7,5 8).

12
Enzim-enzim yang terdapat pada getah pankreas antara lain.10

Tripsin disekresikan dalam bentuk yang tidak aktif yaitu tripsinogen. Tripsinogen
diaktifkan dalam duodenum oleh enzim enterokinase menjadi tripsin.Protease yang
bergabung dengan tripsin akan menjadi polipeptida. Pepton akan dihidrolisis pada bagian
yang mengandung asam amino lisin/arganin. Tripsin juga dapat mengkoagulasi susu pada
pH optimal 8.10
Kimotripsin juga disekresikan dalam zymogen yaitu kimotripsinogen. Bentuk inaktif ini
akan bereaksi dengan tripsin menjadi kemotripsin. Kimotripsin bisa mengkoagulasi susu
dengan tingkat kekuatan yang lebih tinggi dibanding tripsin.
Karboksipeptidase merupakan enzim proteolitik yang mengandung Zink. Enzim ini
mengkatalisis hidrolisa pada ikatan peptida di ujung molekul pada sisi karboksil bebas
polipeptida.
Amilase pankreas bentuknya sama dengan amilase saliva. Bekerja dengan cara
menghidrolisis pati menjadi maltosa dan optimal pada pH netral.10
Lipase pankreas bekerja dengan cara menghidrolisis lemak menjadi asam lemak, gliserol,
monogliserida dan digliserida. Aktivitasnya akan diperkuat dengan kerja garam
empedu.11
Kolesterol esterase akan mengkatalisis reaksi antara kolesterol bebas dan asam lemak
sehingga membentuk kolesterol esterase dan asam lemak. Enzim ini diaktifkan oleh
garam empedu.RNAase dan DNAase mengkatalisa asam nukleat menjadi nukleotida.11
Pada proses pencernaan lemak, ada suatu zat yang penting yang turut berperan selain lipase
pankreas. Zat tersebut ialah empedu. Empedu disekresikan oleh hati dan bila tidak
diperlukan akan disimpan sementara di kantung empedu. Empedu mengandung asam yaitu
asam kolat, asam deoksikolat, asam kenodeoksikolat dan asam litokolat. Asam empedu
dapat berkonjugasi dengan asam amino glisin atau taurin padu gugus karboksil sehingga
dapat larut dalam air.
Fungsi empedu antara lain adalah sebagai berikut.10
Emulsifikasi dengan cara menurunkan tegangan permukaan air, garam empedu dapat
mengemulsi lemak dalam usus sehingga lipase dapat bekerja dengan lebih baik. Garam

13
empedu juga membantu agar vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan K) dapat
membentuk senyawa kompleks yang lebih mudah larut dalam air.
Netralisasi empedu dapat menetralkan kimus yang berasal dari asam lambung.
Ekskresi Kolesterol yang berasal dari makanan / disentesis dalam tubuh dapat
disekresikan melalui empedu.
Metabolisme pigmen empedu, pemecahan hemoglobin menghasilkan pigmen empedu
yaitu bilirubin yang akan disekresikan melalui empedu. Bahan ini akan diabsorbsi di
gasto-intestinal track yaitu pada sel epitel mukosa usus halus. Sedangkan pada lambung
tidak terjadi absorbsi kecuali alkohol.

Pencernaan pada usus adalah dengan cara mensekresikan beberapa enzim yang akan
terdapat pada mikrovili intestinal. Selain sekresi enzim, ada pula sekresi getah usus halus
oleh kelenjar Brunner dan Lieberkuhn untuk membentu menetralkan keasaman kimus dari
lambung.
Adapun enzim yang diekskresi di usus halus, terdiri dari : 10
Amino peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino dan peptida dengan ikatan
yang lebih pendek dengan cara katalisa hidrolisis ikatan peptida di ujung molekul di sisi
yang mengandung asam amino bebas.
Dipeptidase mengubah peptida menjadi asam amino.
Disakaridase yaitu sukrase, maltase, isomaltase dan laktase. Mengubah disakarida
menjadi monosakarida.
Fosfatase melepaskan fosfat dari senyawa fosfat organik yang berasal dari makanan
seperti hexofosfat, gliserofosfat dan nukleotida.
Polinukleotidase mengubah asam nukleat menjadi nukleotida.
Nukleosida (nukleosida fosforilase) mengkatalisis perubahan nukleosida menjadi
fosforilasi pentosa, uridin, sistidin dan timidin.
Lesitinase mengubah lesitin menjadi gliserol, asam lemak, asam fosfat dan kolin.

Setelah diubah menjadi bentuk yang paling sederhana, maka molekul hasil pencernaan makanan
akan diabsorbsi dengan jalan menggunakan difusi, transpor aktif, sitotaksis, dan persorpsi.
Makanan yang diabsorsi kemudian akan melalui dua jalan yaitu melalui vena porta menuju ke

14
hati dan melalui pembuluh limfe di sekitar usus lalu menuju duktus thoracicus dan berakhir di
darah.

Kesimpulan
Organ pencernaan hepar, lien, empedu, dan pankreas merupakan organ penting yang
menghasilkan enzim untuk membantu pencernaan makanan. Dimana ke empat organ ini
sangat berperan dalam mencerna lemak, sehingga jika salah satu dari ke empat organ ini
mengalami gangguan maka lemak yang masuk dalam tubuh tidak akan bisa diproses dengan
sempurna. Selain itu zat zat makanan lainnya juga tidak bisa di proses dengan baik oleh tubuh.

Daftar Pustaka

1. Moore K L, Agur A M R. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2005. hal 117-9
2. Snell R S. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2012.hal 712
3. Widjaja I H. Anatomi abdomen. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.hal 65
4. Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia sobotta, 22th ED 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2010
5. Kahle, W. Atlas berwarna & teks anatomi manusia alat-alat dalam. Jakarta: Hipokrates;
2005.hal 234 238.
6. Eroschenko V P. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi ke-9. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.hal 148-9.
7. Junqueira L C, Carneiro J, Kelley R O. Histologi dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2006.hal 314-5
8. Guyton C. Artur, M.D. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Elsevier; 2005.hal 1103
1109
9. Ganong W F. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: EGC; 2003.hal 450-89.
10. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.hal 648,678-82.

15

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Filariasis
    Makalah Filariasis
    Dokumen23 halaman
    Makalah Filariasis
    sri wahyuni
    83% (6)
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Dokumen15 halaman
    Skenario 1
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Cerpen
    Cerpen
    Dokumen3 halaman
    Cerpen
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Mariska - SKEN 6
    Mariska - SKEN 6
    Dokumen23 halaman
    Mariska - SKEN 6
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 29 Baru
    Blok 29 Baru
    Dokumen16 halaman
    Blok 29 Baru
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 1
    Skenario 1
    Dokumen15 halaman
    Skenario 1
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5
    Skenario 5
    Dokumen17 halaman
    Skenario 5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Ensefalopati Hepaticum
    Ensefalopati Hepaticum
    Dokumen17 halaman
    Ensefalopati Hepaticum
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 7
    Skenario 7
    Dokumen17 halaman
    Skenario 7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 8
    Skenario 8
    Dokumen14 halaman
    Skenario 8
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 16
    Blok 16
    Dokumen22 halaman
    Blok 16
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 8
    Skenario 8
    Dokumen14 halaman
    Skenario 8
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 18
    Blok 18
    Dokumen21 halaman
    Blok 18
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 5
    Skenario 5
    Dokumen14 halaman
    Skenario 5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • BLOK 14 - Fraktur Tibia
    BLOK 14 - Fraktur Tibia
    Dokumen19 halaman
    BLOK 14 - Fraktur Tibia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Dokumen12 halaman
    Makalah Skenario 12 - PBL F5
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Mumps
    Mumps
    Dokumen10 halaman
    Mumps
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Blok 6
    Makalah Blok 6
    Dokumen13 halaman
    Makalah Blok 6
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Sken.7
    Makalah Sken.7
    Dokumen13 halaman
    Makalah Sken.7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Hemo Filia
    Hemo Filia
    Dokumen19 halaman
    Hemo Filia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Hemo Filia
    Hemo Filia
    Dokumen19 halaman
    Hemo Filia
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Arteri Basilaris
    Arteri Basilaris
    Dokumen2 halaman
    Arteri Basilaris
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 7
    E8 - Skenario 7
    Dokumen21 halaman
    E8 - Skenario 7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Adaptasi Sel
    Adaptasi Sel
    Dokumen9 halaman
    Adaptasi Sel
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 9
    E8 - Skenario 9
    Dokumen15 halaman
    E8 - Skenario 9
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • E8 - Skenario 9
    E8 - Skenario 9
    Dokumen15 halaman
    E8 - Skenario 9
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Skenario 9 - E7
    Skenario 9 - E7
    Dokumen26 halaman
    Skenario 9 - E7
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Blok 18
    Blok 18
    Dokumen25 halaman
    Blok 18
    Elva patabang
    Belum ada peringkat
  • Katara K
    Katara K
    Dokumen24 halaman
    Katara K
    Elva patabang
    Belum ada peringkat