"Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang
mendatangi aku." Ayub 3:25
Stop mengeluh, bersungut-sungut dan juga kuatir! Buang itu semua dari pikiran kita!
Hal-hal itu hanya akan merugikan diri kita sendiri dan juga menjadi penghambat
kemajuan kita, bahkan keadaan kita justru akan semakin buruk. Mari kita tinggalkan
kegagalan, luka dan apa saja di masa lalu yang membuat kita gagal!
Karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru, maka "...masa depan sungguh
ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Haleluya!
Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 1 comment: Links to this post
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk
Kerajaan Allah." Lukas 9:62
Di bawah kepemimpinan Musa bangsa Israel keluar dari perbudakannya di Mesir. Pada
suatu ketika Tuhan membawa mereka melewati Laut Teberau. Dengan kuasaNya yang
ajaib Tuhan membelah laut itu menjadi tanah kering sehingga seluruh orang
Israel "...berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan
mereka air itu sebagai tembok bagi mereka." (Keluaran 14:22). Dan setelah mereka
berhasil melewatinya dan sampai ke seberang, laut itu pun menutup kembali, "Dan
orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut." (Keluaran 14:30b).
Dengan demikian bangsa Israel tidak pernah memiliki jalan untuk kembali lagi ke Mesir.
Melalui peristiwa ini ada makna rohani terkandung: Tuhan ingin seluruh umat Israel
menutup lembaran hidup mereka di Mesir serta melupakannya. Sayang, bayangan dan
kenangan Mesir tetap melekat dalam hati dan pikiran mereka. Memang secara fisik
(kasat mata) mereka tidak dapat kembali lagi ke Mesir; namun dalam hal roh dan
pikiran, mreka tidak bersedia menutup pintu kehidupan masa lalu mereka di Mesir.
Mereka tidak melepaskan bayangan masa lalu dan tetap bermental seorang budak.
Akhirnya mereka tidak pernah mencapai garis akhir, dan hampir semua orang yang
keluar dari Mesir akhirnya mati di padang gurun sebelum mencapai Kanaan. Untuk
dapat menikmati Kanaan mereka harus bersedia melepaskan jubah seorang budak dan
mau mengenakan jubah seorang anak-anak Allah, mengubah pola pikir kita dari status
sebagai 'budak' menjadi seorang 'anak'. "Dan karena kamu adalah anak, maka Allah
telah menyuruh Roh AnakNya ke dalam hati kita, yang berseru: 'ya Abba, ya Bapa!'
Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga
adalah ahli-ahli waris, oleh Allah." (Galatia 4:6-7).
Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata, " Setiap orang yang siap untuk membajak
tetapi menoleh ke belakang tidak layak untuk Kerajaan Allah." Kita harus mengarahkan
pandangan ke depan dan jangan pernah menoleh ke belakang. Sampai saat ini masih
banyak orang Kristen yang hidup dengan bayang-bayang masa lalu. Mereka tidak mau
menutup lembaran masa lalunya sehingga masa lalu itu terus mengejar dan
menghantuinya setiap saat. (Bersambung)