1. PLASTER OF PARI
2.DENTAL STONE
3.IMPRESSION PLASTER/GIPS CETAK
4.INVESTMENT GIPS
1.Plaster of Paris
Kegunaannya : 1. Utk model studi
2. Utk basis model
3. Bhn pendam pd restorasi akrilik
4. Utk pemasangan model kerja pd artikulator
2. Dental Stone
Kegunaannya : 1.Utk membuat model
2. Utk die
3. Utk model kerja
4. Sbg bahan pendam dlm ku
vet (kadang)
5.Utk kerjaan keras
Cetakan suatu rahang adalah bentuk negatif atau bentuk yang sebaliknya dari suatu jaringan pendukung
gigi geligi dan gigi geligi.
Cetakan rahang yang baik akan menghasilkan suatu gigi geligi tiruan lengkap dengan retensi (kokoh),
stabil (mantap), estetis serta dukungan yang baik.
Teknik Mencetak :
1. Posisi Penderita :
mum : a. Penderita duduk dengan posisi kepala, tubuh (tulang punggung berada dalam satu garis lurus)
b. Inter pupil sejajar lantai
c. Garis tengah muka tegak lurus lantai
: a. Bidang oklusal rahang atas sejajar lantai, pada saat membuka mulut.
b. Rahang atas penderita setinggi siku operator
h : a. Bidang oklusal rahang bawah sejajar lantai pada saat buka mulut.
b.Rahang bawah penderita berada setinggi antara bahu dan siku operator.
perator :
SENDOK CETAK
c. Menurut persediaannya :
- SC Perseorangan/ Individual Tray
- SC Sediaan/ Stock Tray
d. Menurut bentuknya :
- Square
- Ovoid
- Tapering
Komposisi :
- Agar-agar 15%
- Borax ( untuk membuat sol )
- Air 80-90%
- Zat warna, bahan pengharum, dll
Borax mengakibatkan :
- Pengerasan bahan cast menjadi lambat
- Permukaan cast menjadi lemah dan berkapur
Untuk mengatasinya :
- Sebelum cetakan diisi dengan dental stone, rendam dahulu dalam zat accelerator, misalnya, larutan
potassium sulfat.
- Pada bahan cetak ini ditambahkan plaster hardener yaitu tawas untuk mempercepat pembekuan
bahan2 cast yang berkontak dengan cetakan.
Dapat juga dipakai K2 SO4.
Indikasi :
1. Pencetakan rahang pada pembuatan GTSL
2. Pembuatan model orthodonti
3. Cetakan pertama pada pembuatan GTSL
4. Corrective Impression pada pembetulan suatu cetakan yang dianggap kurang cermat.
Simpan pada suhu yang sejuk dan ditempatkan pada tempat tertutup yang rapat.
Komposisi :
- Potassium Alginate 12%
- Diatemacious Earth 74%
- Calsium Sulfat Dihydrate 12%
- Irisodium Phosphate ( retarder ) 2%
Hasil akhir dari campuran diatas : Calsium Alginate, yang tidak dapat larut dalam air.
Lilin Dental
Untuk menghasilkan ketepatan ukuran dan bentuk detail yg dihasilkannya banyak berkaitan
dengan sifat-sifat lilin yg dipakai sebagai pola (pattern), maka lilin dental hrs mempunyai persyaratan.
3. Binatang :
- Spermaceti wax
Komposisi :
Kegunaan :
Dlm perdagangan lilin pelat landasan ini dgn nama base plate wax atau juga dgn nama modelling
wax. Disediakan dlm btk lembaran ukuran : panjang 14,5 cm, lebar 7 cm dan tebal 2-3 mm.
Lilin ini dipakai utk membuat pola GTS dr logam (partial denture frameworks).
Komposisi yg tepat msh rahasia pabrik, ttp hampir sama dgn lilin inlay.
Lilin cor ini lbh lengket utk memungkinkan pola lilin menempel pd model refraktori pd waktu konturing.
Syarat dari lilin cor :
Hrs dpt menguap habis pd waktu pembakaran (burn out) sebelum di cor dgn logam dental (alloy emas
atau alloy chromium-cobalt).
Dlm perdagangan disediakan dlm bentuk :
- Sheet
- Ready shapes
- Wax up
Tipe 1 :
Utk membuat pola lilin langsung pd gigi yg sdh dipreparasi di dlm mulut (direct tekhnik).
Lilin ini hrs dpt mengeras pd suhu mulut (37C)
Hrs cukup plastis pd suhu sedikit di atas suhu mulut.
Dgn demikian lilin inlay ini dpt mencetak detil kavitas dgn baik tanpa mengganggu kenyamanan pasien
(krn terlalu panas)
Tipe 2 :
Dipakai pd pekerjaan tdk langsung (indirect tekhnik).
Gigi yg telah dipreparasi terlebih dahulu dicetak dgn bahan cetak kemudian diperoleh model (die).
Pola lilin dibentuk pd die/model.
Jadi bekerja di luar mulut (di laboratorium)
Syarat-syarat dari lilin inlay :
Flow (daya alir) sekecil mungkin, maksimal 1% pd temp 30 C
Pemuaian termis (thermal expansion) maksimal 0,6% pd temp 25 - 37 C
Dpt terbakar habis, maksimal residu 0,10% pd pemanasan 700 - 800 C
Dpt diukir dan tdk lengket pd alat-alat yg dipergunakan
Tdk berubah bentuk pd waktu dikeluarkan dari gigi atau die. Lbh baik pecah drpd distorsi apabila melewati
daerah gerong
Mempunyai permukaan yg halus
Mempunyai warna yg kontras/berlainan dari gigi dan mukosa mudah membedakan dr jar sekitarnya
sewaktu pengukiran. (biru tua atau hijau tua).
Komposisi :
Komposisi dasar lilin inlay tipe 1 dan tipe 2 sama, yaitu campuran dari parafin, beeswax, candellila wax
dan getah damar (gum damar) serta zat warna .
Sebagai bahan utama adalah parafin sekitar 40-60%.
Kegunaan :
Dipergunakan utk membuat pola lilin inlay
Mahkota dan jembatan yg akan di cor dgn logam
Dlm perdagangan diperoleh dlm bentuk batangan, berpenampang bulat atau oval atau segi enam
Warnanya biru tua dan hijau tua.
Penanganan :
Dianjurkan melunakkan/mencairkan lilin dgn cara memanaskan di atas sumber panas kering.
Sumber panas dpt dr nyala api gas atau alkohol atau dari listrik
Apabila dipanaskan di atas nyala api, batang lilin inlay dibalik-balik agar panas merata.
Sesudah lunak, dibentuk sesuai dgn kavitas atau preparasi yg akan diisi
Lalu ditekan dan ditahan sampai mengeras.
Utk cara langsung dpt dipersilahkan pasien menggigit hingga mengeras.
Lalu kelebihan dibuang dan diukir
Utk menghaluskan dpt dipakai kain sutra.
Tdk dianjurkan melunakkan lilin inlay dgn cara mencelupkan ke dlm air panas, krn memp kerugian spt :
masuknya air ke dlm massa lilin yg dpt memuai dan merubah bentuk pola lilin bila mengalami
perubahan suhu
BOXING WAX ( LILIN PEMAGAR)
Banyak kegunaannya al utk memagar cetakan seblm diisi/dicor dgn gips/gips batu
Tersedia dlm bentuk lembaran/batangan: panjang 30 cm, diameter 0,5 cm.
Pd suhu kamar, lunak dan agak lengket
Dpt dibentuk tanpa pemanasan.
Dpt melekat dgn baik pd bhn cetak, gips dan akrilik resin.
Berwarna merah terang.
UTILITY WAX (LILIN SERBAGUNA)
Dpt digunakan utk berbagai keperluan, spt utk mendukung bhn cetak alginat.
Lilin ini diletakkan pd bag palatinal sendok cetak buatan pabrik bhn cetak alginate dgn mudah dpt
mencetak
Disebut juga Periphery Wax , digunakan di bag Ortodonti.
Pd suhu kamar lunak, dpt dibentuk dan bersifat lengket.
Dlm perdagangan disediakan dlm btk lembaran dan batangan warna merah tua/oranye.
Komposisi : sebag besar dr beeswax, petroleum dan wax softeners.
STICKY WAX (LILIN PEREKAT)
MANIPULASI WAX
Manipulasi
Malam sebelum dilakukan pemanasan memiliki sifat yang mudah flaking atau robek / patah. Hal ini
disebabkan karena sebelum pemanasan dilakukan struktur dari bentuk kristalnya adalah orthorhombik
yang menyebabkan kisi kristalnya dalam keadaan stabil dan pada akhirnya bila dipaksakan dimanipulasi
dengan memberikan tekanan-tekanan pada malam maka malam akan menyerpih, robek serta terbentuk
tegangan dalam (internal stress), sehingga bila pada saat dipanaskan tegangan yang ada akan
dilepaskan dengan disertai distorsi.
Pada saat dilakukan pemanasan secara merata pada seluruh permukaan malam, ada lekuk-lekukan
pada bagian malam sehingga akan diketahui suhu transisi dimana malam akan dapat dimanipulasi
dengan mudah pada model yang tesedia. Tujuan dari pemanasan secara merata sendiri relevan dengan
sifat fisis malam yang merupakan konduktor termis yang jelek dan memiliki daya flow yang baik. Apabila
sat dipanaskan hanya sebagian saja yang terkena panas maka panas tersebut tidak akan disebarkan ke
bagian yang lainnya dan pada tempat yang ter terkonsentrasi oleh pemanasan akan segera mencair.
Selain itu dengan memanaskan secara merata juga akan menghindarkan terjadinya tegangan dalam.
Besarnya suhu transisi dimana malam akan dapat dimanipulasi dengan mudah adalah 37C. Pada suhu
transisi padat-padat inilah terjadi perubahan bentuk struktur kristal yang stabil orthorhombic menjadi
heksagonal..
Setelah malam mencapai suhu transisi padat-padat, malam siap untuk diaplikasikan diatas model kerja.
Dilakukan penekanan oleh jari-jari tangan sehingga malam akan dapat membentuk kontur model yang
sesuai dengan kebutuhkan.
Penting agar kondisi kuku praktikan rapi sehingga pada hasil manipulasi malam tidak terdapat goresan
atau teraan kuku praktikan yang dapat terjadi saat menekan nekan malam dengan ibu jari.
Merapikan
Kelebihan dari malam yang tidak dibutuhkan dibuang dengan memotong menggunakan pisau model dan
pisau malam. Dalam merapikan malam dengan pisau model diperluakan kehati-hatian dan kecermatan
sehingga kesalahan yang terjadi yaitu didapatinya bekas goresan pisau malam pada hasil manipulasi
dapat dihindari.
Tahap proses merapikan selanjutnya yaitu dengan menggunakan chip blower juga harus dikerjakan
dengan hati hati. Harus dihindari api yang dihembuskan terlalu besar atau terlalu kecil. Apabila api yang
dihembuskan terlalu besar maka akan terbentuk tegangan dalam yang terakumulasi pada daerah yang
terkena panas tadi, sedangkan jika hembusan panas terlalu kecil tidak akan ada pengaruhnya terhadap
malam
MANIPULASI GIPS
Pada praktikum gips ini akan dilakukan manipulasi dengan konsistensi normal.
2. Mengolesi seluruh bagian dalam kotak kubus dengan vaselin secara tipis dan merata
3. Menimbang bahan gips menggunakan neraca sebanyak 35 gram dan air menggunakan gelas ukur
sebanyak 23 ml.
4. Melakukan manipulasi, menyiapkan stop watch untuk melihat waktu yang dibutuhkan gips dalam
mencapai initial setting sampai final setting.
5. Menuangkan air ke dalam mangkok karet, kemudian menuangkan gips ke dalam mangkok karet,
mengaduk campuran gips dengan air diatas vibrator searah dengan jarum jam selama 1 menit/60
putaran dan memperhatikan waktu.
6. Setelah campuran gips homogen, menuangnya ke dalam kotak kubus, melakukan hal ini di atas
vibrator sampai kotak kubus terisi penuh. Merapikan kelebihan gips pada tepi kotak kubus
7. Memperhatikan waktu, menandai waktu dimana gips mencapai initial setting sampai final setting.
8. Setelah gips mencapi finnal setting, membuka kotak kubus kemudian merapikan gips dengan pisau
gips menjadi ukuran 3,5 x 2,5 x 2,5 menggunakan penggaris dan pensil tinta. Terakhir menghaluskan
permukaan gips dengan kertas gosok.
9. Hasil maksimal adalah didapatkan balok gips dengan ukuran tepat, permukaan yang halus dan tidak
poros.