Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STUDI SOSIOLOGI NEGARA-NEGARA YANG DISEBUT


DALAM AL-QURAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi


Tugas Mata Kuliah Studi Al- Quran

Dosen Pengampu :
Ali Hamdan, Lc., MA., Ph.D

Oleh :
Muhammad Fajarudin Munir
NIM : 17780004

PROGRAN STUDI AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al- Quran sebagai petunjuk umat Islam adalah wahyu yang diturunkan Allah
kepada Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir sebagai pemimpin umat dan
pembawa risalah Allah. Al- Quran adalah pedoman hidup umat manusia untuk
mendapatkan ridho ilahi. Sebagai seorang muslim wajib memahami isi dari Al-
Quran. Dalam al Quran salah satunya berisi mengenai beberapa tempat yang
banyak disebutkan dalam Al- Quran, seperti contoh penyebutan kata balad yang
mempunyai arti negeri. Balad mempunyai arti suatu negeri yang di dalamnya
terdapat suatu negara.

Negeri yang disebutkan dalam Al- Quran pastinya mempunyai suatu


keistimewaan yang banyak hingga Allah menyebutkannya dalam Al- Quran.
Keistimewaannya bisa seperti negeri yang sangat subur, negeri para nabi karena
negeri tersebut melahirkan banyak keturunan para nabi. Dari perspektif sosiologi
apa yang menjadikan suatu negeri mempunyai sebuah keistimewaan. Ilmu
soiologi sebagai ilmu yang membahas maengenai masyarakat dan interaksi sosial
antar masyarakat mempunyai peranan penting dalam pembahasan kali ini.

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai studi sosiologi negara negara
yang disebutkan Al-Quran, yangmana akan menjelaskan apa keistimewaan dari
negara-negara yang disebut dalam Al- Quran dan penjelasan negeri bukan negara
yang disebutkan dalam Al- Quran

B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan negara dan negeri ?
2. Apakah perbedaan balad, bilad dan baldah ?
3. Apakah keistimewaan negara yang disebut dalam Al- Quran ?
4. Bagaimana sosio-historis negara tersebut ?
C. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan negara dan negeri

1
2. Mengetahui perbedaan balad, bilad dan baldah
3. Mengetahui keistimewaan negara yang disebut dalam Al- Quran
4. Mengetahui sosio-historis negara tersebut

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Negara dalam Bahasa Arab

Negara atau Pemerintah bahasa Arabnya adalah . Negeri, 1 :) : (


Desa atau Kampung bahasa Arabnya adalah 2) : (. Wilayah atau
Daerah bahasa Arabnya adalah : ) (atau : , sedangkan
Kekuasaan atas Wilayah Negara bahasa Arabnya adalah .3

Negara dalam terminologi secara umum, banyak sekali pengertian Negara


yang dapat kita temukan dalam referensi buku tentang Ilmu Negara. Namun
dalam Islam di Istilahkan dengan Daulah atau Al-Balad. Kata Daulah
pengertiannya selalu merujuk pada al-Quran yang menggunakan kata al-Balad
dan derivasinya. Kata al-Balad sebagaimana telah disebutkan di atas secara
leksikal berarti tinggal di suatu tempat, kota, daerah, kampung, dan negeri.

Kata al-Balad yang berarti kota ditemukan dalam Surat al-Balad ayat 1-2.
Sedangkan derivasi atau turunan kata al-Balad yang berarti negeri ditemukan
dalam Surat al-Fajr ayat 11, Surat al-Furqan ayat 49. Negeri yang juga dapat
diartikan negara (al-Bilad), disebut dalam al-Quran dengan berbagai bentuknya
sebanyak 19 kali dengan perincian: kata balada disebut sebanyak 8 kali, kata
baladan 1 kali, kata biladi 5 kali, sedangkan kata baldatun disebut sebanyak 5 kali,
yang kesemuanya berarti negara/negeri.

Di dalam kitab suci Al-Quran ada kata-kata balad disebut sampai sembilan
kali, kata-kata bilad, disebut lima kali, dan kata-kata baldah, disebut lima kali,
bahkan sedangkan didalam Al-Quran terdapat suatu surat yang bernama balad,
surat kesembilan puluh yang mengisahkan kota Mekkah, tempat Rasulullah SAW.

1
Ahmad Warson Al Munawwir, Kamus Al- Munawwir, (Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-
Munawwir, 1984), 434
2
Ahmad Warson Al Munawwir, 125
3
Ahmad Warson Al Munawwir, 945

3
Pada waktu surat itu turun. Diantara ayat-ayat Al-Quran yang mengandung kata-
kata baldah, ada ayat yang mengadung cita-cita Negara Islam, yaitu surat ketiga
puluh empat yaitu Surat Saba ayat kelima belas Negeri yang bagus dan Tuhan
pun memberi ampun.4

Negara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah organisasi dalam suatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; 2
kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi
di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan
politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya5.

Kata-kata tersebut berhubungan dengan teritorial baldah adalah daerah yang


merupakan satu bagian tertentu dari balad Basrah dan Dimasyq (Damaskus)
disebut baldah, sedangkan Irak dan Syam disebut balad. Kata balad tersebut
diterjemahkan dengan negeri daerah, wilayah yang mejadi salah satu unsur
berdirinya suatu negara. Masyarakat sebagai penghuni negeri itu satu sama lain
saling membutuhkan dan tolong menolong dalam memnuhi kebutuhanya dan
mempertahankan eksitensinya. Negara merupakan wujud dari hasrat berorganisasi
yang berkehendak mengartur hubungan antar sesama manusia.

Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata asing, yakni
state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat (bahasa
Prancis). Kata staat, state, etat itu diambil dari kata Bahasa Latin status dan
statum, yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki
sifat-sifat yang tegak dan tetap6.

Secara terminologi, negara diartikan dengan organisasi tertinggi diantara satu


kelompok masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam
daerah tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat. Pengertian ini
mengandung nilai konstitutif dari sebuah negara yang meniscayakan adanya unsur

4
Sjechul Hadi Purnomo. Islam dalam Lintas Sejarah Perpolitikan. (teori dan praktik), (Surabaya:
CV. Aulia. 2004), 1
5
https://kbbi.web.id/negara, diakses tanggal 12 Oktober 2017 Pukul 15.00
6
Dede Rosyada, Pendidikan Kewargaan (Civic Educational, Demokrasi, Hak asasi manusia, dan
Masyarakat Madani,(Jakarta: Prenada Media, 2003), 41

4
dalam sebuah negara, yakni adanya masyarakat (rakyat), adanya wilayah (daerah)
dan adanya pemerintah yang berdaulat.

Negeri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanah tempat tinggal
suatu bangsa: ia melanjutkan sekolah ke -- Belanda; 2 kampung halaman; tempat
kelahiran; 3 negara; pemerintah (lawan kata swasta):, biayanya pun tidak begitu
besar; 4 nagari7. Dalam Bahasa Arab negeri diartikan baldah atau bilad, yang
mempunyai arti sebagai negeri, wilayah, atau tanah tempat tinggal suatu bangsa

Menurut penjabaran diatas perbedaan negara dan negeri terletak pada


organisasinya, jika negara mempunyai organisasi yang mana harus ditaati setiap
peraturannya lain dengan negeri yang hanya tempat tinggal atau tempat berdiam
suatu bangsa. Sebagai contoh Fulan melanjutkan studi ke Negeri Belanda, berarti
Negeri Belanda adalah tempat atau hanya sebatas wilayah yang di diami oleh
orang-orang Belanda.

B. Sosio-historis negara yang disebutkan dalam Al-Quran


1. Negeri Yaman

Sumber-sumber sejarah yang menceritakan tentang Saba biasanya


mengatakan bahwa Saba memiliki sebuah kebudayaan seperti Phoenician,
khususnya terlibat dalam kegiatan perdagangan. Menurut sumber ini, kaum Saba
memiliki dan mengatur sejumlah jalur perdagangan yang melintasi Arabia selatan.
Biasanya orang-orang Saba menjual daganganya ke Mediterania dan Gaza
demikian juga melintasi Arabi Selatan, di mana mereka telah menapatakan izin
dari raja Sargon II penguasa dari seluruh wilayah atau dengan membayar sejumlah
pajak tertentu kepadanya. Ketika kaum Saba mulai membayar pajak kepada
kerajaan Assyiria, maka nama mereka mulai tercatat dalam sejarah negeri ini8.

Keutamaan yang menerangkan keutamaan negeri Yaman, adalah firman


Allah Taala,

7
https://kbbi.web.id/negara, diakses tanggal 12 Oktober 2017 Pukul 15.00
8
http://www.bangsamusnah.com/peoplesaba.html, diakses tanggal 12 Oktober 2017 Pukul
10.00

5

) 1(

Artinya : Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu
lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong (QS. An
Nashr: 1-2)

Dalam sabdanya, Nabi shallallahualaihi wasallam menjelaskan, bahwa


ayat di atas sedang berbicara tentang penduduk Yaman. Karena mereka adalah
orang-orang yang lembut hatinya dan mudah menerima kebenaran. Kaum Saba
telah dikenal sebagai orang-orang yang beradab dalam sejarah. Dalam prasasti
para penguasa Saba, terdapat kata-kata seperti; "mengembalikan",
"mempersembahkan', dan "membangun" seringkali digunakan. Bendungan Ma'rib
yang merupakan salah satu monumen terpenting dari kaum ini, adalah merupakan
indikasi penting yang menunjukkan tingkatan teknologi yang telah diraih oleh
kaum Saba. Namun hal ini tidak berarti bahwa angkatan bersenjata Saba adalah
lemah. Bala tentara Saba adalah salah satu faktor terpenting yang memberikan
sumbangan terhadap kelangsungan dan ketahanan kebudayaan mereka dalam
jangka waktu yang lama tanpa keruntuhan.





Mereka menjawab, Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
(juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan
berada ditanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan.
[an-Naml/27:33]

Negeri ini terkenal dengan hasil alamnya sehingga banyak orang yang
berhijrah dan berdagang ke sana. Dengan demikian, kerajaan ini bisa menjadi
kerajaan yang sangat kaya dan makmur pada saat itu. Allh Azza wa Jalla
mengabadikan keadaan mereka di dalam al-Qurn:

6
Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Allh) di tempat kediaman
mereka, yaitu: dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri [Saba/34:15]

Istilah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafr, tentu bukan istilah yang


asing di telinga kita, karena merupakan istilah yang diambil dari firman Allh
Subhanahu wa Taala ketika menyebut Negeri Saba yang pada waktu itu indah
dan subur alamnya, dengan penduduk yang selalu bersyukur atas nikmat yang
mereka terima. Allh Azza wa Jalla berfirman:

Artinya : Sungguh bagi Kaum Saba ada tanda (kebesaran Rabb) di


kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.
(Kepada mereka dikatakan:) Makanlah dari rizki yang dianugerahkan Tuhan
kalian dan bersyukurlah kepadaNya!. Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafr.
[Saba/34:15].

Imam Ibnu Katsr rahimahullah, ketika menafsirkan ayat ini, ia


mengatakan: Saba adalah (sebutan) raja-raja Negeri Yaman dan penduduknya.
Termasuk diantara mereka ialah raja-raja Tababiah dan Ratu Bilqis -isteri Nabi
Sulaimn-. Dulu, mereka berada dalam kenikmatan dan kebahagiaan (yang
meliputi) negerinya, kehidupannya, kelapangan rizkinya, tanaman-tanamannya,
dan buah-buahannya. Allh mengutus kepada mereka beberapa rasul, yang
menyeru mereka agar memakan rizki yang diberikan-Nya, dan agar bersyukur
kepada-Nya dengan mentauhidkan-Nya dan beribadah kepada-Nya. Keadaan
mereka (yang baik) itu terus berlangsung hingga (waktu) yang dikehendaki
Allh, lalu mereka berpaling dari apa yang diserukan kepada mereka, sehingga
mereka dihukum dengan datangnya banjir bandang dan terpencar-pencarnya
mereka di banyak negeri9.

9
Ibnu Katsir, Al- Imam Abu Fida Ismail Terjemahan Tafsir Ibn Katsir Juz 6, (Jakarta: Sinar Baru AL-
Gensindo, 2004), 504

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang


murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah
lembut terhadap orang yang mumin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui
(QS. Al-Maidah ayat 54)
Ada pendapat yang menerangkan mengenai ayat ini, pendapat yang lebih
kuat mengenai identitas kaum yang disinggung dalam ayat di atas; sebagaimana
dijelaskan oleh Imam al Qurtubi dalam tafsirnya, adalah penduduk negeri Yaman;
kaumnya sahabat Abu Musa al Asy-asyari radhiyallahuanhu.

Turunnya ayat ini; terang Imam Al Qurtubi, berkenaan dengan kabilah


yang bernama al Asy-ari. Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun,
beberapa rombongan kapal dari kabilah al Asy-ari dan kabilah-kabilah lainnya
dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. Mereka adalah kaum muslimin yang
tertindas di negerinya pada masa Rasulullah shallallahualaihi wasallam masih
hidup. Merekalah yang berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al
Qodisiyyah) pada masa kekhilafahan Umar radhiyallahuanhu.10

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, beliau mengatakan, Tatkala diturunkan


ayat, Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Rasulullah shalallahu
alaihi wa sallam bersabda,

, , .

10
Imam Al Qurthubi, Al Jami li Ahkaam Al- Quran : Terjemahan Tafsir Al Qurthubi Jilid 8, (
Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), 52

8
Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang
paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan
hikmah ada pada Yaman. (HR. Imam Ahmad, dinilai sohih oleh Al-Albani)

Demikian pula dalam riwayat Ibnu Abbas dijelaskan, Suatu ketika, saat
Nabi berada di Madinah beliau bersabda,

, : ,
.

Allahu Akbar. Allahu Akbar (Maha besar Allah), telah datang pertolongan
Allah dan telah datang penduduk yaman. Kaum yang bersih hatinya, lembut tabiat
mereka. Iman itu ada pada yaman, fiqih itu ada pada yaman dan hikmah itu ada
pada yaman. (HR. Ibnu Hibban, dinilai sohih Syaikh Al-Albani)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, Negeri saba yang disebutkan


dalam Al- Quran secara tersirat merujuk kepada Negeri Yaman. Masyarakatnya
terkenal orang-orang yang lembut hatinya dan mudah menerima kebenaran,
hingga ketika Islam datang mereka berbondong-bondong untuk memeluk agama
Islam an menerima dengan kelembutan hatinya.

Dengan segala kelembutan hati mereka tidak menjadikan mereka mempunyai


pasukan bala tantara yang lemah, namun mereka mempunyai bala tantara yang
sangat tangguh. Bala tentara Saba adalah salah satu faktor terpenting yang
memberikan sumbangan terhadap kelangsungan dan ketahanan kebudayaan
mereka dalam jangka waktu yang lama tanpa keruntuhan. Sehingga sangat
pantaslah negeri ini disebutkan dalam Al- Quran dilihat dari segala
keistimewaannya.

2. Negeri Mesir

Lafaz ( ) disebutkan kurang lebih 5 kali dalam Al- Quran, dalam surat
Al- Baqarah ayat : 61, Yusuf ayat: 21, ayat: 87, ayat: 99, Zukhruf ayat: 51, dan
Yunus ayat : 87. Firman Allah dalam Surat Yunus : 87

9





Artinya: Dan kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya: Ambillah olehmu
berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan
jadikanlah rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta
gembirakanlah orang-orang yang beriman. (Q.S. Yunus [10]: 87).

Ayat ini menyebutkan kata Mesir, berbicara ketika Allah


memerintahkan kepada Nabi Musa Alaihis Salam dan saudaranya untuk
menjadikan rumah-rumah mereka di Mesir sebagai tempat tinggal, sekaligus
tempat shalat dengan menghadap kiblat. Sejarah mencatat, setelah membebaskan
kaum Bani Israil dari cengkeraman Firaun, Nabi Musa Alaihis Salam
diperintahkan untuk membenahi masyarakat Bani Israil. Mereka kemudian
ditempatkan di suatu kawasan dan menyiapkan rumah-rumah mereka.

Rumah-rumah mereka dibangun secara berhadap-hadapan, bukan


berpencar, dengan tujuan mereka tetap berdekatan satu sama lainnya dan
memutuskan masalahnya secara bersama-sama. Sebagian mufasir dengan
memperhatikan perintah menegakkan shalat dalam ayat ini, maka maksud dari
kalimat kiblat adalah rumah mereka dibuat menghadap ke arah kiblat. Dengan
demikian, sekalipun berada di dalam rumah, mereka masih tetap bisa melakukan
ibadahnya. Akan tetapi pemaknaan seperti ini diambil dari istilah, sementara kata
kiblah sendiri dalam arti bahasanya adalah saling berhadapan.

Ayat berikutnya yang menyebut kata Mesir adalah:




Artinya: Dan Firaun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: Hai
kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai

10
ini mengalir di bawahku, maka apakah kamu tidak melihat-(nya)? (Q.S. Az-
Zukhruf [43]: 51).

Ayat ini mengisahkan mengenai kesombongan Firaun yang mengklaim


dirinya sebagai raja (pemilik) bumi Mesir. Kesombongan itu jelas terlihat dalam
statemennya, Bukankah kerajaan (bumi) Mesir ini kepunyaanku. Sementara itu
Nabi Musa Alaihis Salam beserta pengikutnya ia anggap sebagai orang yang
lemah lagi fakir, karena tidak memiliki atribut istana dan singgasana.

Kesombongan Firaun juga terlihat dari klaimnya bahwa sungai-sungai


yang mengalir berada di bawah kendalinya. Menurut Ibn Asyur dalam tafsirnya
at-Tahrir wa at-Tanwir, sungai-sungai (al-anhar) yang dimaksud dalam ayat ini
adalah sungai Nil yang memiliki banyak cabang aliran, di antaranya ke Dimyath
dan Delta.

Kemakmuran Mesir juga diabadikan oleh Allah dalam al-Quran surat al-
Dukhan ayat 24-28 yang artinya sebagai berikut:

Dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka bala tentara yang akan
ditenggelamkan. Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka
tinggalkan. Juga kebun-kebun serta tempat-tempat kediaman yang indah. Dan
kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana. Demikianlah dan
Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.

Berkaitan dengan ayat itu, Ibnu al-Kanady dalam bukunya Fadhail Mashr
al-Mahrusah mengatakan; Apakah ada Negara di dunia ini yang dipuji oleh Allah
dalam ayat di atas dengan pujian yang sangat luiar biasa, dan kenikmatan yang
tiada tara, serta dipenuhi dengan banyak kemuliaan selain Mesir?11

Demikianlah bagaimana makmur dan luar biasanya Mesir pada saat itu,
baik dari segi kekayaan alamnya, ekonomi dan kehidupannya. Dan hal ini terus
berjalan sampai sebelum dan sesudah Islam masuk ke Mesir

11
Ibnu al-Kanady, Fadhail Mashr al-Mahrusah. 9

11
Kemudian pembangunan piramida yang sangat terkenal karena kemegahan
bangunannya. Banyak dari ilmuan ilmuan barat yang mengadakan penelitian
mengenai piramida yang bisa dibangun dengan seindah dan semegah itu pada
zaman yang teknologi masih belum terlalu berkembang. Namun pandangan barat
itu bisa di jelaskan dengan firman Allah sebagai berikut :

"Dan berkata Fir'aun: 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian
buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan
Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang
pendusta." (QS. Al-Qashash' 28:38).

Firman ini jelas mengatakan bahwa Firaun menyuruh umatnya untuk


membuat bangunan tinggi dari tanah liat. Ini sejalan dengan hasil penelitian para
ilmuan yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Padahal Allah SWT sudah lebih
dahulu menuliskan fakta tersebut dalam kitab Umat Muslim ini. Al-Qur'an adalah
kitab pertama yang menjelaskan rahasia bangunan Piramid.12

Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menjadikan


Mesir memang mempunyai keutamaan yang sangat banyak sehingga sangat
pantas disebutkan dalam Al- Quran. Seperti cerita mengenai kesombongan
Firaun yang menyatakan kepada rakyatnya bahwa ialah perwujudan Tuhan yang
sebenarnya. Cerita mengenai Firaun yang disebut dalam Al-Quran dapat
dijadikan sebagai peringatan kepada umat selanjutnya bahwa kesombongan dan
berfikir dirinya lebih agung daripada Tuhan dapat mendekatkan dirinya kepada
kebinasaan.

Kemudian keistimewaan selanjutnya adalah di ceritakan bahwa Mesir


mempunyai tanah yang subur dengan adanya kebun-kebun yang sangat indah.

12
http://www.infoyunik.com/2015/02/fakta-pembangunan-piramida-sudah.html, diakses pada
tangga 12 Oktober 2017

12
Dan juga dengan teknologi yang berkembang pesat dimasa itu. Adanya piramida
yang sangat megah dan indah menunjukkan teknologi yang sangat maju pada
masa itu.

3. Syam

Allah telah menetapkan keberkahan bagi wilayah Syam. Dalil tentang


penyebutan wilayah Syam sebagai bumi yang berkah banyak disebutkan dalam al
Qur`an maupun as Sunnah. Wilayah ini, sebagaimana pemetaan pada masa
lampau, meliputi Libanon, Syiria, Yordania dan Palestina

Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah
memberkahinya untuk sekalian manusia. [al Anbiyaa`/21:71]

Ibnu Katsir berkata,Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang


diselamatkan dari api buatan kaumnya, dan membebaskannya dari mereka dengan
berhijrah ke Negeri Syam tanah suci.

Allah Azza wa Jalla berfirman :








Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang
tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah
memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. [al
Anbiyaa`/21:81].

Pada penjelasan ayat telah disinggung secara sepintas tentang keberkahan


tersebut. Dan lebih lanjut, di antara keberkahan Syam juga disebutkan dalam as
Sunnah.

a. Syam Merupakan Tempat Para Nabi.

13
Syam menjadi tempat tinggal banyak nabi. Dari Nabi Ibrahim, yang hijrah
ke Syam, Nabi Luth, Nabi Yaqub, Nabi Musa, Nabi Isa, dan lainnya. Dan
akhirnya, Allah menjadikannya sebagai milik umat Muhammad setelah bangsa
Yahudi menempuh jalan kesesatan.

b. Perintah Nabi Untuk Bermukim Di Syam.

Imam al Mundziri di dalam at Targhib wat Tarhib menuliskan, bab anjuran


untuk bermukim di Syam, dan tentang keutamaan Syam13.

13
Al- Albani, Shahihut-Targhib wat-Tarhib, 192 196

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Negara adalah sebuah organisasi tertinggi diantara satu kelompok masyarakat


yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintah yang berdaulat, yangmana mempunyai peraturan untuk
ditaati. Sedangkan negeri berarti wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Balad dalam pengertian secara Bahasa adalah negara, sedangkan baldah


adalah negeri, bilad adalah jamak dari baldah. Bilad atau baldah dapat diartikan
wilayah, desa ataupun tempat tinggal.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yang menjadikan


negara-negara tersebut memang mempunyai keutamaan yang sangat banyak
sehingga sangat pantas disebutkan dalam Al- Quran. Seperti cerita mengenai
kesombongan Firaun yang menyatakan kepada rakyatnya bahwa ialah
perwujudan Tuhan yang sebenarnya. Cerita mengenai Firaun yang disebut dalam
Al-Quran dapat dijadikan sebagai peringatan kepada umat selanjutnya bahwa
kesombongan dan berfikir dirinya lebih agung daripada Tuhan dapat mendekatkan
dirinya kepada kebinasaan.

Kemudian keistimewaan selanjutnya adalah di ceritakan bahwa negara yang


disebut dalam Al- Quran masing-masing mempunyai tanah yang subur dengan
adanya kebun-kebun yang sangat indah. Dan juga dengan teknologi yang
berkembang pesat dimasa itu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Al Albani, Shahihut-Targhib wat-Tarhib

Al Kanady, Ibnu, Fadhail Mashr al-Mahrusah.

Al Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al- Munawwir. Yogyakarta: Pondok

Pesantren Al- Munawwir, 1984

Al Qurthubi, Imam, Al Jami li Ahkaam Al- Quran : Terjemahan Tafsir Al

Qurthubi Jilid 8. Jakarta: Pustaka Azzam, 2009

Katsir, Ibnu, Al- Imam Abu Fida Ismail Terjemahan Tafsir Ibn Katsir Juz 6.

Jakarta: Sinar Baru AL- Gensindo, 2004

Purnomo, Sjechul Hadi, Islam dalam Lintas Sejarah Perpolitikan. (teori dan

praktik).Surabaya: CV. Aulia. 2004

Rosyada, Dede, Pendidikan Kewargaan (Civic Educational, Demokrasi, Hak

asasi manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta: Prenada Media, 2003

http://www.bangsamusnah.com/peoplesaba.html

http://www.infoyunik.com/2015/02/fakta-pembangunan-piramida-sudah.html

https://kbbi.web.id/negara

16
17

Anda mungkin juga menyukai