Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

”RESENSI BUKU HAM D


ALAM PIAGAM MADINAH”

Dosen Pembimbing :
RAHMAN YASIN, S. PD.I.M.I.K

Disusun Oleh :
MUHAMMAD JAWAHIR : 1120170030

UNIVERSITAS ISLAM ASY-SYAFI’IYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. Raya Jatiwaringin no.12
Pondok Gede

Bekasi
HAM Dalam Piagam Madinah

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warrahmatullahi Wa Barakatuh

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanallahu Wa


Ta’ala berkat rahmat dan hidayah -Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Shalawat serta salam kami sanjungkan kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam yang telah mengentaskan kita dari zaman kegelapan menuju zaman
yang penuh dengan cahaya.
Adapun makalah dalam bentuk Resensi Buku HAM Dalam Piagam
Madinah ini telah selesai untuk memenuhi tugas mata kuliah Dakwah dan
Politik. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan dan
petunjuk dalam proses pembelajaran serta membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan
datang.

1|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

A. IDENTITAS BUKU

Judul Buku : HAM Dalam Piagam Madinah


Penulis Buku : Prof. Dr. Zainal Arifin Hoesein, SH,. MH &
Muannif Ridwan, S.Pd.I., MH
Editor : Rahman Yasin
Penerbit Buku : LP2-AB
(Lembaga Pengembangan Pendidikan Anak Bangsa)
Cetakan : Pertama, November 2018
Tebal Buku : 244 halaman, 14 x 21 cm
ISBN : 978-602-72148-2-8

B. SINOPSIS

BAB I
PENDAHULUAN

Hak Asasi Manusia filosofinya adalah menjamin penghormatan


terhadap setiap orang, martabat dan kemerdekaan manusia dari semua

2|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

bentuk tindakan yang tidak sesuai dengan harkat martabat manusia dalam
menjalankan hidupnya di masyarakat.
HAM diawali Sejak awal abad ke-20, dimana muncul aspirasi kearah
kebebasan dan kemerdekaan manusia dari jajahan, kemudian dilanjutkan
dengan Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) tahun 1948,
Deklarasi Kuala Lumpur (1993), Deklarasi Bangkok (1993), Deklarasi
Wina dan Program Aksi (1993), Pembentukan MPI (Mahkamah Pidana
Internasional di Italia (1998)
Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian dibuku tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak manusia yang paling
mendasar dan melekat padanya dimanapun ia berada. Tanpa adanya
hak ini berarti berkuranglah harkatnya sebagai manusia.
2. Hak Asasi Manusia Dalam Islam
Hak Asasi Manusia dalam Islam tertuang secara transenden untuk
keopentingan manusia, lewat Syariah Islam yang diturunkan melalui
wahyu, menurut Syariah manusia adalah mahkluk bebas yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab.
3. Hak Asasi Manusia Dalam Piagam Madinah
Pada Piagam Madinah telah disebutkan bahwa semua manusia
adalah umat yang satu, tidak ada perbedaan, yang membedakanya
hanyalah kadar ketaqwaanya kepada Allah SWT.

BAB II
HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM DAN DEKLARASI
UNIVERSAL HAM (DUHAM)

HAM dalam Islam merupakan suatu alternative dari HAM PBB.


Bahkan jauh lebih komprehensif dan harus ditafsirkan menurut syariat

3|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

Islam. Dalam bahasa Arab, Hak Asasi Manusia dikenal dengan Haq al-
Insani al-Asasi atau disebut juga Haq al-Insani al-Dlaruri. Kata Haq
artinya milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
yang harus diperoleh. Adapun kata al-Insan artinya makhluk yang berakal
budi, dan berfungsi sebagai subyek hokum. Sedangkan asasi artinya
bersifat dasar atau pokok. Secara termonologis, Hak asasi Manusia dalam
persepsi islam merupakan hak yang melekat dalam diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu amanah dan anugerah Allah
SWT yang harus di jaga, dihormati dan dilindungi oleh setiap individu,
masyarakat dan negara.
Maka islam memandang manusia sebagai makhluk yang mempunyai
kemuliaan dan derajat yang tinggi, sebagaimana dinyatkan dalam Al-
Quran

ٰ َّ َ‫ت َوف‬
ِ َ‫ ِر َو َر َز ْق ٰنَهُم ِّمنَ ٱلطَّيِّ ٰب‬F ْ‫ ِّر َو ْٱلبَح‬F َ‫ا بَنِ ٓى َءا َد َم َو َح َم ْل ٰنَهُ ْم فِى ْٱلب‬FFَ‫ ْد َك َّر ْمن‬F َ‫۞ َولَق‬
ٍ Fِ‫ ْلنَهُ ْم َعلَ ٰى َكث‬F ‫ض‬
‫ا‬FFَ‫ير ِّم َّم ْن َخلَ ْقن‬F
ِ ‫تَ ْف‬
‫ضياًل‬
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
Mengenai penerapan HAM dalam pluralisme agama, Alquran dan
sunnah nabi shallallahu alaihi wasallam, memberikan bimbingan dan
teladan implementasinya kepada para pengikutnya, mulai dari kehidupan
berkeluarga hingga kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan
pemerintahan atau negara yang pertama kali didirikan oleh nabi SAW dan
pengikutnya di Madinah adalah sebuah negara dengan keragaman agama
dan suku. Islam memandangmanusia itu mulia, kemuliaan itu dikaitkan
dengan penyembahan manusia kepada rabbnya.manusia secara individual
dituntut untuk menjadi makhluk bermoral yang bertanggungjawab, yang
akan memikul segala amal perbuatannya tanpa kemungkinan
mendelegasikan Nya kepada pribadi yang lain.

4|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

Al-Quran sebagai sumber hukum pertama bagi umat Islam telah


meletakkan dasar-dasar HAM serta kebenaran dan keadilan. Hal ini dapat
kita lihat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Quran, antara
lain:
1. Al-Quran menjelaskan tentang ciptaan dan makhluk-makhluk, serta
tentang persamaan dalam penciptaan, misalkan dalam surat Al Hujarat
ayat 13 :

‫ل لتَعارفُوْ ا ۚ ا َّن اَ ْكرم ُكم ع ْن َد هّٰللا اَ ْت ٰقى ُكم ۗا َّن هّٰللا‬F‫ٰيٓاَيُّها النَّاسُ انَّا خَ لَ ْق ٰن ُكم م ْن َذكَر َّواُ ْن ٰثى وجع ْل ٰن ُكم ُشعُوْ بًا َّوقَب ۤإى‬
َ ِ ْ ِ ِ ْ َ َ ِ َ َ ِ َ ِِٕ َ ْ َ َ َ ٍ ِّ ْ ِ َ
‫َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر‬
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

2. Dalam Al-Quran juga terdapat ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup


dan penyediaan sarana kehidupan. Disamping itu, Al-Quran juga
berbicara tentang kehormatan, misalnya dalam surat al-maidah ayat 32:

ٓ ٰ
َ َّ‫ل ٱلن‬F
‫اس‬ َ Fَ‫ قَت‬F‫ ا‬F‫ض فَكَأَنَّ َم‬
ِ ْ‫ا ٍد فِى ٱأْل َر‬F‫س أَوْ فَ َس‬ ِ F‫ِم ْن أَجْ ِل َذلِكَ َكتَ ْبنَا َعلَ ٰى بَنِ ٓى إِ ْس ٰ َر ِءي َل أَنَّهۥُ َمن قَت ََل نَ ْف ۢ ًسا ِب َغ ْي‬
ٍ ‫ر نَ ْف‬F
‫ك فِى‬َ Fِ‫ َد ٰ َذل‬F‫يرًا ِّم ْنهُم بَ ْع‬FFِ‫ت ثُ َّم إِ َّن َكث‬
ِ َ‫ٱلبَيِّ ٰن‬F
ْ Fِ‫لُنَا ب‬F‫ُس‬
ُ ‫اس َج ِميعًا ۚ َولَقَ ْد َجٓا َء ْتهُ ْم ر‬ َ َّ‫َج ِميعًا َو َم ْن أَحْ يَاهَا فَكَأَنَّ َمٓا أَحْ يَا ٱلن‬
َ‫ْرفُون‬ ِ ْ‫ٱأْل َر‬
ِ ‫ض لَ ُمس‬

Artinya: "Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan
barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah
dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah
datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-
keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu
sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi."

5|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

3. Al-Quran telah mengetengahkan sikap menentang kezhaliman dan


orang-orang yang berbuat zhalim dan memerintahkan berbuat adil yang
diungkapkan dengan kata-kata:’adl, qistb dan qhisas
4. Al-Quran juga berbicara tentang larangan memaksa untuk menjamin
kebebasan berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi, misalnya
yang dikemukakan oleh surat Al Kahfi ayat 29:

ٰ ‫دنَا ل‬Fۡ Fَ‫ر‌ۙانَّ ۤا اَ ۡعت‬Fۡ Fُ‫ٓاء فَ ۡلي ۡكف‬F‫ؤم ۡن َّوم ۡن َش‬Fۡ Fُ‫ٓاء فَ ۡلي‬F‫ق م ۡن َّربِّ ُكمۡ‌ ۖ فَم ۡن َش‬
ۡ‫ اطَ بِ ِهم‬F‫ارًا ۙ اَ َح‬FFَ‫لظّلِ ِم ۡينَ ن‬ِ ِ َ َ َ ِ َ َ ِ ُّ ‫ ِل ۡال َحـ‬Fُ‫َوق‬
‫س ال َّش َرابُ َو َسٓا َء ۡت ُم ۡرتَفَقًا‬ َ ‫ُس َرا ِدقُهَا‌ ؕ َواِ ۡن ي َّۡستَ ِغ ۡيثُ ۡوا يُغَاثُ ۡوا بِ َمٓا ٍء َك ۡال ُم ۡه ِل يَ ۡش ِوى ۡال ُوج ُۡوهَ‌ؕ بِ ۡئ‬

Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;


barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan
barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami
telah menyediakan neraka bagi orang zhalim, yang gejolaknya mengepung
mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

HAM dalam pandangan OKI


negara-negara Islam yang tergabung dalam organisasi kerjasama
Islam (OKI) telah merumuskan suatu dokumen penting mengenai HAM
yang islami, artinya mengacu pada AlQuran dan Sunnah hal itu antara lain
dan dapat dilihat pada:
1. Deklarasi tentang HAM
Deklarasi ini disusun dalam konferensi Islam di Mekah pada tahun
1981. deklarasi ini terdiri dari 23 pasal yang menumpang dua bagian besar
yaitu keimanan kepada Tuhan dan pembentukan tatanan Islam dalam
pendahuluan deklarasi ini dikemukakan bahwa hak-hak asasi manusia
dalam Islam bersumber dari suatu kepercayaan bahwa Allah SWT dan
hanya Allah sebagai hukum dan sumber dari segala asasi manusia.
2. deklarasi Kairo

6|Dakwah dan Politik


HAM Dalam Piagam Madinah

dilaksanakan di Wina Austria pada tahun 1993 oleh menteri luar


negeri kerajaan Arab Saudi, yang menegaskan bahwa piagam itu
merupakan konsensus dunia Islam tentang hak asasi manusia. Deklarasi
ini merumuskan poin-poin HAM dalam perspektif nilai-nilai ajaran Islam
di dalam deklarasi ini terdapat 25 pasal yang sebagian besar mengutip dari
nilai-nilai Alquran sebagai dasar acuanya.

C. KELEBIHAN BUKU
Pembahasanya sangat mendalam dan terperinci, sehingga sangat bagus
untuk dijadikan referensi keilmuan Agama Islam

D. KEKURANGAN BUKU
Ada beberapa kutipan bertuliskan Huruf Arab tanpa Harokat, Sehingga
akan menyulitkan bagi pembaca yang tidak menguasai ilmu gramatika
Bahasa Arab (Nahwu Shorof)
-

7|Dakwah dan Politik

Anda mungkin juga menyukai